Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pembelajaran IPA

2.1.1 Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan


atau sains yang semula berasal dari bahasa inggris ‘Science’. Kata
‘Science’ sendiri berasal dari dalam bahasa latin ‘Scientia’ yang berarti
saya tahu. Secara umum istilah ‘Science’ terdiri dari Social Sciences dan
Natural Science. Secara khusus istilah IPA untuk menunjukkan pada
pengertian Sains yang kaprah ysng berarti Natural Science.

Pengertian atas istilah IPA sebagai ilmu pengetahuan alam sangat


beragam. Dari beberapa pengertian tersebut kita akan membahas tentang
pengertian IPA menurut para ahli sebagai berikut.

1. Ilmu Pengetahuan Alam membahas tentang gejala-gejala alam


yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil
percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia
(Samatowa, 2006:2).
2. Menurut Mariana dan Praginda (2009:74) hakikat ilmu
pengetahuan Alam (IPA) merupakan makna alam dalam
berbagai fenomena/ perilaku / karakteristik yang dikemas
menjadi sekumpulan teori dan konsep melalui rangkaian proses
ilmiah yang dilakukan manusia.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas oleh para ahli maka
dapat di simpulkan bahwa IPA merupakan membahas tentang
gejala alam yang di lakukan oleh manusia dalam berbagai
fenomena, perilaku kemudian menjadi sekumpulan rangkaian
proses ilmiah yang di lakukan oleh manusia.
2.1.2 Belajar dan Pembelajaran IPA di SD

Berdasarkan karakteristik,

2.1.3 Tujuan pembelajaran IPA SD

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran


ilmu pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan
konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri,
seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.

Adapun tujuan pembelajaran sains di sekolah dasar dalam badan


Nasional Standar pendidikan (BNSP, 2006:171), di maksudkan untuk:

1. memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha


Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturannya
alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar , memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannyasebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
2.1.4 Prinsip pembelajaran IPA SD

2.2 Hakekat Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sngat
dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-msing
ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda, walaupun
secara praktis masing-masing kita sangat memmahami apa yang dimaksud
belajar tersebut.

Dalam menjalani kehidupan, seseorang tidak terlepas dari kegiatan


belajar, baik ketika seorang anak melaksanakan akktivitas sendiri maupun
secara kelompok, tetapi ini sebenarnya bertujuan untuk melakukan sesuatu
perubahan yaitu perubahan tingkah laku yang membentuk karakter dan
kepribadian sehingga terwujudnya harapan belajar, yang bertujuan
merubah tingkah laku seseorang.

Menurut Djamarah dan Zain (2002:120) menetapkan bahwa hasil


belajar telah tercapai apabila telah terpenuhi dua indikator berikut, yaitu:

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai


prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional
khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun
kelompok.

Sementara Hamlik (2003:3) menjelaskan bahwa belajar adalah


memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning
is defined as the modificator or strengthening of behaviour through
experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan
bukanlah merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar
itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari
itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar
adalah sustu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang
melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini
mencakup perubahan dalam kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotorik). Perubahan tingkah laku dalam kegiatan
belajar disebabkan oleh pengelaman atau latiahn.

Adapun pengertian belajar menurut W.S. Winkel (2002:4)


adalah suatu aktivitas mental yang berlaangsung dalam interaksi aktif
antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pehamanan, keterampilan, dan nilai
sikap dan bersifat relatif konstan dan bebekas. Jadi, kalau seseorang
dikatakan belajar matematika adalah apabila pada diri seseorang ini
terjadi sesuatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah
laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan ini terjadi dari tidak
dari tidak tahu menjadi tahu konsep matematiak ini, dan mampu
menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik


kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pehaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif
baik dalam berpikir, maupu, dalam bertindak.

2.2.2 Pengertian Hasil Belajar


Berdasarkan uraian tentang konsep belajar di atas, dapat dipahami
tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kongnitif, afektif, dan
psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tentang
hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi
dalam K.Brahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat
di artikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh sesuatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan
instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil
belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat
diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh sunal
dalam susanto (2016:5), bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan
informasi untuk membuat pertimbangan secara efektif suatu program
telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya
evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut,
atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan
prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian,
penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang di pelajari
disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan siswa.

2.2.3 Macam-macan Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi


pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Blomm dalam Susanto (2016:6),
diartikan sebagai kemampuan umtuk menyerap arti dari materi
atau bahan yang di pelajari. Pemahaman menurut Bloom ini
adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran guru kepada siswa, atau sejauh mana
siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang
dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Adapun menurut Carin dan Sund dalam Susanto (2016:6),
pemahaman adalah suatu proses yang terdiri dari tujuh tahapan
kemampaun, yaitu:
a. Translate major ideas into owm Words.
b. Interpret the relationship among major ideas.
c. Extrapolate or go beyond data to implication of major
ideas.
d. Aplly their knowledge and Understanding to the
solution of new problems in new situation.alyze or
break an idea into its part and show that key understand
their relationship

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

2.3 Landasan Pembelajaran koperatif

2.3.1 Pengertian Pembelajaran koperatif

Pembelajaran

2.3.2 Tujuan dan Manfat model pembelajaran koperatif

2.3.3 Pengertian Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD


2.3.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Koperatif Tipe STAD

2.4 Penelitian Relevan

2.5 Kerangka Berpikir

Rendahnya hasil belajar siswa yang ditemukan disekolah-sekolah


yang disebabkan oleh berbagai macam masalah seperti metode yang
digunakan guru kurang bervariasi, guru kurang menggunakan media pada
saat kegiatan pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan kepada
siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa merasa
bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang memyebabkan hasil
belajar siswa sangat rendah. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah di
atas, maka alangkah baiknya dilakasanakan penelitian dengan menerapkan
suatu pendekatan pembelajaran koperatif Learning (Student Teams
Achievent Division). Dengan menerapkan pembelajaran ini hrapanya
adanya perubahan pada proses belajar IPA akan meningkat.

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan


hipotesis penelitian ini sebagai berikut: “Penerapan Pembelajaran Active
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDK Pasa dalam
pembelajaran IPA tahun pelajaran 2019/2020.

Anda mungkin juga menyukai