PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu “commitas” yang berarti
kesamaan, juga “communis” yang berarti sama, “public”.Istilah
“community” dapat diterjemahkan sebagai masyarakat setempat. Istilah
yang menunjukan pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa
(Prasetyawati, 2011).
Kebidanan komunitas adalah bidan yang melayani keluarga,
masyarakat, wilayah tertentu (community Midwife). Sasaran pelayanan
kebidanan komunitas adalah individu, keluarga dan kelompok masyarakat
(Community). Individu yang dilayani adalah bagian dari keluarga atau
komunitas. Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit,
pemeliharaan dan peningkatan, penyembuhan serta pemulihan kesehatan
(Pudiastusi, 2011).
Kesehatan merupakan totalitas dari faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan faktor keturunan yang saling mempengaruhi satu
sama lain. Lingkungan merupakan faktor terbesar, selain langsung
mempengaruhi kesehatan dan mempengaruhi perilaku, begitu pula
sebaliknya perilaku juga mempengaruhi lingkungan dan factorlain dalam
keluarga setiap individu (Pelayanan kesehatan keluarga dan lingkungan)
(Subekti, 2007).
Kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang keadaan sehat
fisik, jasmani dan sosial dari individu-individu yang terdapat dalam satu
keluarga. Antara individu yang satu dengan yang lainnya saling
mempengaruhi dalam siklus keluarga untuk mencapai derajat kesehatan
keluarga yang optimal (Pudiastuti, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya
(Pudiastuti, 2011). Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
yang hidup bersama keterikatan aturan, emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari
1 keluarga saling berkaitan dengan
keluarga. Masalah kesehatan dalam
penyakit pada salah satu anggota keluarga. Peran dari anggota keluarga
akan mengalami perubahan bila ada salah satu anggota keluarga
menderita sakit (Pudiastuti, 2011).
Pembangunan kesehatan adalah upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, pembangunan kesehatan untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya juga memerlukan
peran masyarakat (Kemenkes RI, 2013)
Praktek kebidanan komunitas merupakan suatu cara pendekatan
untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan dalam rangka
memperbaiki taraf hidup masyarakat dengan cara perbaikan status
kesehatan. Praktek klinilk kebidanan komunitas juga merupakan
kegiatan atas dasar gotong royong dan swadaya masyarakat yang juga
merupakan kegiatan lintas program dan sektoral yang berdasarkan asas
musyawarah dan mufakat untuk mendorong penggalian penggunaan
dan pengembangan dan potensi masyarakat setempat (Subekti, 2007).
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan di keluarga Tn.
“B” pada tanggal 11 Desember 2019 diperoleh beberapa masalah
kesehatan keluarga yang membutuhkan asuhan yaitu menu gizi
seimbang pada ibu menyusui yang baik dan benar.
Di Dusun Langke Maras RT/RW: 11/ Desa Belang Turi,
Kecamatan Ruteng, dari hasil pendataan yang dilakukan pada tanggal
11 desember 2019 terdapat satu ibu Menyusui yaitu Ny ‘B’ umur 29
tahun dengan menu gizi seimbang pada ibu menyusui yang baik dan
benar.
Di Dusun Langke Maras RT/RW: 11/ Desa Belang Turi,
Kecamatan Ruteng, dari hasil pendataan yang dilakukan pada tanggal
11 desember 2019 terdapat satu ibu Menyusui yaitu Ny ‘B’ umur 29
tahun dengan menu gizi seimbang pada ibu menyusui yang baik dan
benar. Berdasarkan data tersebut, penulis tertarik untuk membahas
tentang menu gizi seimbang pada ibu menyusui yang baik dan benar.
Gizi ibu menyusui adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh selama masa menyusui dalam meningkatkan
produksi ASI sebagai makanan bagi bayi.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Diharapkan setelah memberikan asuhan kebidanan pada
keluarga Tn. “B” dapat membantu keluarga dalam
mengupayakn hidup sehat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal.
2. Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui dan melakukan pengkajian dalam
keluarga Tn. “B”
b. Dapat menganalisa masalah kesehatan dalam keluarga
berdasarkan pengkajian keluarga Tn. “B”
c. Dapat menetukan prioritas masalah dalam keluarga Tn.
“B”
d. Dapat merumuskan masalah dalam keluarga
berdasarkan skla prioritas masalah keluarga Tn. “B”
e. Dapat merencanakan asuhan sesuai dengan masalah
yang dalam keluarga Tn. “B”
f. Dapat melaksanakan perencanaan asuhan pada keluarga
sesuai dengan masalah yang ada dalam keluarga Tn.
“B”
g. Dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan yang telah
diberikan pada keluarga Tn. “M”.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk menambah
wawasan dan pengetahuan ibu tentang menu gizi seimbang
pada ibu menyusui yang baik dan benar.
2. Manfaat praktis
a. Bagi STIKes Santu Paulus Ruteng
Dapat dijadikan sumber pustaka dan bahan
pengajaran tentang Menu gizi seimbang pada ibu
menyusui yang baik dan benar.
b. Bagi penulis
Memberikan pengalaman dalam menerapkan ilmu
yang didapat kedalam kondisi nyata dilapangan
tentang bidan komunitas, serta menambah wawasan,
pengetahuan dan keterampilan bagi penulis agar
lebih meningkatkan kinerja dilapangan.
c. Bagi lahan praktek
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu
pengetahuan bagi masyarakat dalam menjalankan
program yang telah disusun secara bersama-sama
dan terus dikembangkan guna mewujudkan
keluarga yang sehat sejahtera dan terwujudnya desa
sehat dan lingkungan yang bersih dan nyaman.
d. Bagi keluarga Tn”B”
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
masyarakat khususnya Menopause akan pentingnya
mengetahui tentang perawatan payudara pada ibu
menyusui yang baik dan benar.
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
A. DATA P ENGKAJIAN
1. Data Demografi
1) Identitas kepala keluarga
a. Nama : Tn.M
b. Umur : 60 tahun
c. Pendidikan terakhir : SD
d. Pekerjaan : Petani
e. Agama : Katolik
f. Alamat : Maras
2) Susunan anggota keluarga
a. Ya b. Tidak
b. Sungai f. PDAM
d. Leding
a. Ya b. Tidak
b. < 3 hari
c. Berwarna
a. Ya b. Tidak
c. Selokan
V. PEMBUANGAN SAMPAH
1. Bagaimana cara pembuangan sampah keluarga ;
a. Ada b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Cemplung c. Angsatrine
4. Bagaimana kondisinya ?
a) KOMUNIKASI
a. TV d. Radio
b) TRANSPORTASI
b. Mobil
terakhir?
Dengue )
b. TBC g. Rheumatik
c. Asma h. Kulit
d. Typhoid i. Hipertensi
melitus
a. Ya b. Tidak
penyuluhan/informasi kesehatan ?
a. Ada b. Tidak
9. Adakah anggota keluarga yang menjadi dukun beranak ?
a. Ada b. Tidak
X. PRE MENAOPAUSE
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
selama bersenggama?
a. Ya
b. Tidak
XI. ORANG LANJUT USIA/LANSI
a. Ya
b. Tidak
a. 65-70 tahun
b. 70 tahun
a. Ya
b. Tidak
a. DM
b. Rheumatik
c. Hipertensi
d. Osteoporosis
e. Stroke
f. Penyakit jantung
g. PPOM
h. TB paru
i. Penyakit liever
j. Asma
k. Penyakit hati
5.