A DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA KESIAPAN PENINGKATAN
MENJADI ORANG TUA DI DESA BEJIRUYUNG KECAMATAN
SEMPOR
Disusun Oleh:
Fuad Arif Nuruin
2021030026
2021
1
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
a. Tahap perkmbangan keluarga dengan kelahiran anak pertama
Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 4 bulan ,
keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak.
1) Tugas perkembangan
a) Persiapan menjadi orang tua
b) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual.
c) Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan.
2) Masalah Kesehatan.
a) Pendidikan maternitas focus keluarga, perawatan bayi,
imunisasi, konsling perkembangan anak, KB, pengenalan dan
penanganan masalah Kesehatan fisik secara dini.
b) Prsiapan menjadi orang tua.
c) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga.
d) Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan
(hubungan komunikasi dan membagi dengan anak dan istri atau
suami).
b. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang
cukup untuk memfasilitasi prtumbuhan dan perkembangan serta dapat
ditingkatkan.
2. Etiologi
a. Ketidak adekuatan model peran
b. Ketidaktepatan hubungan dengan sistem layanan kesehatan
c. Kurang sumber daya
d. Kurang penghargaan
e. Ketidakadekuatan persiapan peran
f. Kurang sosialisasi peran
g. Kurang sistem pendukung
2
3. Batasan Karakteristik
a. Subjektif
1) Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi
orang tua
2) Anak atau anggota keluarga lainnya mengekspresikan kepuasan
dengan lingkungan rumah
3) Anak atau anggota keluarga mengungkapkan harapan yang realistis
b. Objektif
1) Tampak adanya dukungan emosi dan pngertian pada anak atau
anggota keluarga
2) Kebutuhan fisik dan emosi anak/keluarga terpenuhi.
4. Fokus Pengkajian
a. Perubahan persepsi peran
b. Ansietas
c. Perubahan kapasitas melaksanakan peran
d. Perubahan pada persepsi orang lain tentang peran
e. Perubahan pola tanggung jawab yang biasa
f. Diskriminasi
g. Ketidaksesuaian harapan perkembangan
h. Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan
i. Strategi koping tidak efektif
j. Performa peran tidak efektif
k. Kurang kepercayaan diri
l. Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran
m. Kurang pengetahuan tentang tuntutan peran
n. Kurang motivasi
o. Kurang kesempatan untuk meningkatkan peran
p. Kurang manajemen diri
q. Kurang keterampilan
r. Pesimis
s. Tidak berdaya
t. Ambivalensi peran
3
u. Konflik peran
v. Bingung peran
5. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
a. Patofisiologi
Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama akan banyak
mengalami kesulitan. Perubahan peran yang dialami sebelum menikah
sampai mempunyai anak. Masalah yang sering dialami oleh kedua
belah pihak suatu pasangan akan lebih terlihat Ketika dalam
berkomunikasi tidak maksimal. Pemecahan masalah yang masih
dengan ego masing-masing justru akan menambah masalah lain.
Dampak dari semua konfil akan berimbas kepada anak yang baru lahir.
Sehingga perlu mempelajari lagi bagaimana bisa menjadi orang tua
yang baik untuk anak sesuai dengan perannya masing-masing
6. Masalah Keperawatan Lain yang muncul
a. Kesiapan meningkatkan komunikasi
b. Ktegangan peran pembri asuhan
7. Intervensi Keperawatan
a. Keluarga mampu mengenal masalah:
1) Mengkaji tingkat pengetahuan
2) Mendukung upaya tanggung jawab sesuai kebutuhan
3) Monitor interaksi keluarga
b. Keluarga mampu memutuskan untuk meningkatkan:
1) Mengakaji durasi kesulitan yang diantisipasi dalam menjalankan
peran
c. Keluarga mampu merawat keluarga:
1) Bantu klien untuk mengidentifikasi berbagai peran dalam hidup
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:
1) Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh orangtua
e. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan : konsultasi
1) Identifikasi tujuan konsultasi
2) Identifikasi fokus konsultasi
4
BAB II
TINJAUAN KASUS
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Alamat dan Telepon : Bejiruyung Rt 1/1, Sempor
3. No. Tlpn : 081999222xxx
4. Komposisi Keluarga :
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
5
: Garis keturunan
: Tinggal satu rumah
: Anak
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga extandid family yang terdiri
dari embah perempuan suami, istri, dan anak. Tn. A sebagai kepala
keluarga yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah.
5. Suku Bangsa
Suku bangsa termasuk kedalam suku jawa dengan budaya yang kental
akan sopan santun dan mengedepankan tatakrama, dalam keluraga tidak
ada masalah kesehatan yang terikat akan kebiasaan budaya.
6. Agama
Tn. A mengatakan semua anggota keluarganya muslim semua. Ketika
sakit selain berobat mereka juga meminta kesembuhan kepada Allah
SWT dengan berdoa.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. A mengatakan kebutuhan ekonomi dipenuhi dari hasil Tn. A bekerja
sebagai wira usaha. Penghasilan digunakan untuk keperluan anak dan
untuk kebutuhan sehari-hari.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tn. A mengatakan rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu
dengan menonton televisi bersama dirumah & rekreasi ke tempat wisata
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. A memiliki satu anak perempuan, berusia 4 bulan, tahap
perkembangan pada keluarga Tn. A saat ini yang sedang dilalui adalah
tahap perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama (child
bearing).
Tugas perkembangannya adalah:
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan, seksual.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan.
10. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Tercapai
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, keluarga Tn.
A mengalami krisis yang diakibatkan perubahan peran dan tanggung
jawab yang cepat dari status lajang menjadi suami istri dan calon orang
tua. Sehingga beberapa persoalan muncul pada proses ini.
6
Keluarga Tn. A suami lebih meningkatkan peran sebagai orang tua bagi
anaknya.
11. Riwayat Keluarga Inti
Ny. N mengatakan pada saat ini anggota keluarga dalam kadaan
sehat dan tidak ada yang sedang sakit.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. N mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit . keluarga Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit
menurun baik dari keluarga Tn. A maupun dari keluarganya Ny. N.
III. Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Luas rumah sekitar 72 m2 dengan keadaan sudah permanen, bertembok
dan berlantai keramik. Penerangan cukup dan ventilasi udara baik.
Denah karakteristik rumah mempunyai 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1
kamar mandi, dan 1 dapur. Jarak septic tank dengan sumber air lebih
dari 10 meter. Kamar mandi dan jamban menjadi satu, pembuangan
sampah dikumpulkan lalu dibawa oleh petugas sampah.
14. Denah Rumah
U
wc
7
Tn. A mengatakan keluarganya sudah pisah rumah dan merupakan
warga asli desa tersebut.
17. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. A mengatakan berkumpul dengan keluarga besar saat lebaran dan
jika ada acara tertentu, tetapi sering berkumpul dengan tetangga sekitar
rumah untuk mengobrol.
18. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah ada 4 orang dan semua
dalam keadaan sehat.
V. Fungsi Keluarga
23. Fungsi Afektif
8
Tn. A dan Ny. N saling mengasihi dan menyayangi An. M dan
memberikan yang terbaik untuknya.
24. Fungsi Sosialisasi
Tn. A mengatakan keluarganya dapat bersosialisasi dengan baik dengan
tetangga disekitar rumah, juga mengikuti kegiatan yang diadakan oleh
masyarakat secara rutin.
25. Fungsi Perawatan Kesehatan
Di dalam keluarga Ny. N apabila ada anggota keluarga yang sakit maka
dibawa berobat ke rumah sakit, bidan atau puskesmas terdekat.
1. Mengenal masalah kesehatan
Tn. A mengatakan belum terlalu mengetahui tentang perannya
menjadi orang tua, dan masih bingung untuk bisa menjadi orang tua.
Ny. N sebagai Ibu dari An. M dan juga bekerja untuk memnuhi
kebutuhan sehari-hari. Keluarga Tn. A juga khawatir kepada
anaknya An. M
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tn. A mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit segera
diperiksakan ke Rumah sakit, bidan/ puskesmas terdekat.
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh Tn. A
sebagai kepala keluarga dengan mempertimbangkan saran dari
anggota keluarganya.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
Tn. A mengatakan jika anggota keluarganya ada yang sakit seperti
demam, paham bagaimana penanganannya dengan kompres hangat.
4. Kemampuan keluarga menciptakan lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan
Kondisi rumah Tn. A saat pengkajian tampak rapih, lantai bersih.
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Tn. A mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit
diperiksakan ke Rumah sakit, bidan atau puskesmas terdekat.
26. Fungsi Reproduksi
Ny. A baru memiliki satu anak laki laki dan sebelum memiliki anak
tidak pernah meggunakan alat kontraspsi serta belum pernah mengalami
abortus.
27. Fungsi Ekonomi
Ny. N mengatakan pendapatan Tn. A sebagai wira usaha dan Ny. N
yang bekerja sebagai guru mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga
termasuk membeli susu formula untuk anaknya dan mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
VI. Stress dan Koping Keluarga
28. Stress Jangka Pendek
9
Keluarga merasa khawatir belum bisa menjadi orang tua yang baik bagi
anaknya, karena sibuk bekerja. Tn. A merasa cemas dengan
pertumbuhan anaknya karena adanya covid-19.
29. Stress Jangka Panjang
Keluarga merasa khawatir jika salah mendidik anak, karena belum
mengerti bagaiman peran sebagai orang tua untuk tumbuh kembang
anak serta mendidik anak untuk masadepan anak mereka. Keluarga Tn.
A sangat berharap anaknya dapat tumbuh dengan sehat, memiliki akhlak
dan perilaku yang baik, berbakti pada orang tuanya, dan dapat menjadi
anak yang membanggakan orang tua.
30. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stress
Tn. A mengatakan di dalam keluarganya jika ada masalah langsung
diselesaikan secara baik melalui musyawarah. Untuk menghadapi stress
mereka hanya berkumpul dirumah, sesekali berekreasi untuk
menghilangkan kejenuhan.
31. Strategi Koping yang Digunakan
Penyelesaian masalah di dalam keluarga Ny. N adalah dengan
musyawarah anggota keluarga, namun jika masih belum ketemu jalan
keluarnya, biasanya keluarga meminta pendapat orang yang lebih tua.
32. Strategi Adaptasi Disfungsi
Dalam keluarga Tn. A tidak ada perilaku yang menyimpang
VII. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan harapannya saat ini adalah dengan adanya
petugas kesehatan mampu membantu atau memberikan informasi
mengenai kesehatan keluarganya. Keluarga Tn. A berharap
keluarganya selalu sehat, terhindar dari masalah, selalu diberi
kelancara rezeki agar anaknya kelak dapat bersekolah setinggi
mungkin dan selalu patuh terhadap orang tuanya.
10
VIII. Pemeriksaan Fisik
11
ada lesi. lesi. lesi.
10. Mulut Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab, tidak Mukosa bibir lembab,
terdapat ceries gigi. terdapat ceries gigi.
11. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar thyroid. thyroid. thyroid.
12. Pemeriksaan Paru-paru: Paru-paru: Paru-paru:
Dada Tidak terdapat lesi dan nyeri Tidak terdapat lesi dan nyeri Tidak terdapat lesi dan nyeri tekan,
tekan, dada simetris. tekan, dada simetris. dada simetris.
Jantung: Jantung: Jantung:
Ictus cordis tidak terlihat. Ictus cordis tidak terlihat. Ictus cordis tidak terlihat
13. Abdomen Tidak terdapat lesi Tidak terdapat lesi Tidak terdapat lesi
14. Ektrmitas Tidak ada kelainan, tidak ada Tidak ada kelainan, tidak ada Tidak ada kelainan, tidak ada
gangguan fungsi maupun gangguan fungsi maupun gangguan fungsi maupun
anatomis. anatomis. anatomis.
12
IX. ANALISA DATA
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS : Kesiapan peningkatan
a. Keluarga Tn.A mengatakan belum menjadi orang tua
menyangka jika sudah menjadi orang
tua, dan merasa belum menjalankan
perannya (mengasuh anak) karena
setelah anaknya lahir sibuk dengan
bekerja.
b. Keluarga Ny. N mengatakan masih
dibantu orang tua dari Tn. A dan Ny. N
dalam mengurus anaknya
DO :
a. Tn. A dan Ny. N memiliki anak usia 4
bulan, tinggal dirumah nenek dari Tn.
A
2. DS : Kesiapan meningkatkan
a. Keluarga Ny. N mengatakan saat ada komunikasi
masalah biasanya didiskusikan terlebih
dahulu
b. Tn. A mengatakan perubahan peran
dan tanggung jawab yang cepat dari
status lajang menjadi suami istri dan
calon orang tua. Sehingga beberapa
persoalan muncul pada proses ini.
DO :
a. Komunikasi keluarga Tn. A terlihat baik,
semua anggota keluarga. An. M masih
belum bisa berkomunikasi, sering kali Tn.
A dan Ny. N tidak mengerti yang di
sampaikan An.M
16
POHON MASALAH KELUARGA
Dx: Kesiapan peningkatan Dx: Kesiapan meningkatkan
menjadi orang tua komunikasi
DS : DS :
a. Keluarga Tn. A a. Keluarga Ny. N
mengatakan belum mengatakan saat ada
menyangka jika sudah masalah biasanya
didiskusikan terlebih dahulu
menjadi orang tua, dan
b. Tn. A mengatakan
merasa belum
perubahan peran dan
menjalankan perannya
tanggung jawab yang
(mengasuh anak) karena
cepat dari status lajang
setelah anaknya lahir
menjadi suami istri dan
sibuk dengan bekerja.
b. Keluarga Ny. N
calon orang tua. Sehingga
mengatakan masih dibantu beberapa persoalan
nenek Tn.A dalam muncul pada proses ini.
mengurus anaknya DO :
Tahap Perkembangan
Keluarga Kelahiran Anak Pertama
18
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Hasil :
1. 2 : 3 x 1 = 0,6 3. 2 : 3 x 1 = 0,6
2. 2 : 2 x 2 = 1 4. 1 : 2 x 1 = 0,5
Jumlah skor: 2,7
19
Kriteria Skor bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat maslah Tidak / 1 0,6 Tn. A mengatakan,
kurang sehat Ancaman 3 kurangnya keharmonisan
kesehatan Keadaan 2 didalam keluarga akan
sejahtera 1 membuat keadaan menjadi
tidak nyaman dan akan
mengganggu kesehatan.
2. Kemungkinan masalah 2 1 keluarga beranggapan
dapat diubah : Mudah bahwa memecahkan
sebagian tidak dapat 2 masalah dengan pikiran
diubah 1 yang tenang dan
0 dimusyawarahkan bersama-
sama, akan meperbaik
keadaan.
Hasil :
1. 2 : 3 x 1 = 0,6 3. 3 : 3 x 1 = 1
2. 2 : 2 x 2 = 1 4. 0 : 2 x 1 = 0
Jumlah skor: 2,66
20
Kriteria Skor bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah 1 0,6 Tn. A mengatakan belum
Tidak / kurang sehat 3 menjalankan perannya
Ancaman kesehatan 2 (mengasuh anak) sebagai
Keadaan sejahtera 1 seorang ayah karena setelah
anaknya lahir sibuk dengan
bekerja.
2. Kemungkinan 2 1 Keluarga sangat yakin
masalah dapat diubah: mampu mendidik anaknya
Mudah 2 dengan baik, untuk masa
sebagian 1 depan sang anak.
tidak dapat diubah 0
Hasil :
3. 2 : 3 x 1 = 0,6 3. 1 : 3 x 1 = 0,3
4. 2 : 2 x 2 = 1 4. 1 : 2 x 1 = 0,5
Jumlah skor: 2,4
21
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA
DATA SLKI SIKI
KEPERAWATAN TTD
KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI
DS : 0122 Kesiapan 13120 Keluarga mampu mengenal 12466 Keluarga mampu mengenal
a. Keluarga Ny. E peningkatan masalah dalam tahap masalah: Promosi antisipasi
mengatakan menjadi orang perkembangan dengan keluarga.
tua kelahiran anak pertama, 3x a. Identifikasi kemungkinan
belum
kunjungan masalah dapat krisis situasi atau masalah
menyangka jika
teratasi dengan kriteria perkembangan serta
sudah menjadi dampaknya pada
hasil : Peran menjadi orang
orang tua, dan kehidupan keluarga.
tua
merasa belum a. Kebutuhan fisik
b. Identifikasi metode
menjalankan pemecahan masalah yang
anak/anggota keluarga
perannya sering digunakan keluarga.
terpenuhi.
(mengasuh b. Memberikan
Keluarga mampu memutuskan
anak) karena pengertian kepada
untuk meningkatkan: Promosi
setelah anaknya anak/ anggota
antisipasi keluarga.
keluarga
lahir sibuk c. Fasilitasi dalam
dengan bekerja. memutuskan strategi
Keluarga mampu
b. Keluarga Ny. E pemecahan masalah yang
memutuskan dengan
mengatakan di hadapi keluarga.
memproses informasi, 3x
masih dibantu
kunjungan masalah dapat
orang tua dari Keluarga mampu merawat
teratasi dengan kriteria hasi
Tn. F dan Ny. E keluarga: Promosi antisipasi
: Pengetahuan : keluarga.
dalam mengurus
pengasuhan. d. Ajarkan keluarga
anaknya c. Pertumbuhan dan pengasuhan bayi
DO :
perkembangan
22
a. Tn. F dan Ny. E normal. Keluarga mampu memodifikasi
memiliki anak d. Kebutuhan psikologis. lingkungan: Promosi antisipasi
usia 18 bulan, e. Harapan sesuai usia keluarga.
tinggal dirumah e. Ajarkan perilaku baru yang
Keluarga mampu merawat dibutuhkan oleh orangtua
orang tua dari
Ny. E. anggota keluarga dengan
komunikasi, 3x kunjungan Keluarga mampu memanfaatkan
masalah dapat teratasi pelayanan kesehatan : konsultasi
dengan kriteria hasil f. Identifikasi tujuan
: Kinerja pengasuhan konsultasi
f. Mestrimulasi g. Identifikasi fokus
perkembangan konsultasi
kognitif.
g. Mensttimulasi
perkembangan sosial
h. Berinteraksi positif
dengan anak
i. Mengekpresikan
kepuasan terhadap
peran orang tua.
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan,
3x kunjungan masalah
dapat teratasi dengan
kriteria hasil: peran
menjadi orang tua.
j. Verbalisasi kepuasan
dngan lingkungan
rumah
23
Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan 3x kunjungan
masalah dapat teratasi
dengan kriteria hasil: peran
menjadi orang tua.
k. Mencari informasi
masalah kesehatanya
DS : 00157 1. Kesiapan 0902 Keluarga mampu mengenal 4920 Keluarga mampu mengenal
a. Keluarga Ny. E menimgkatkan masalah dalam tahap masalah: Mendengar aktif
mengatakan saat komunikasi perkembangan dengan a. Dengarkan isi pesan maupun
ada masalah kelahiran anak pertama, 3x perasaan selama percakapan
biasanya kunjungan masalah dapat b. Verifikasi pemahaman
didiskusikan teratasi dengan kriteria mengenai pesan-pesan yang
terlebih dahulu. hasil: Komunikasi disampaikan
c. Sadari tempo suara, volume,
b. Tn. F a. Interpretasi akurat
kecepatan maupun tekanan
mengatakan terhadap pesan yang
suara
perubahan diterima
peran dan 3002 5250 Keluarga mampu memutuskan
Keluarga mampu
tanggung jawab untuk: Dukungan pengambilan
memutuskan dengan
yang cepat dari keputusan
memproses informasi, 3x
status lajang d. Tentukan apakah terdapat
kunjungan masalah dapat perbedaan antar sudut
menjadi suami teratasi dengan kriteria pandang
istri dan calon hasi: Komunikasi e. Fasilitasi pengambilan
orang tua. b. Mempertimbangkan keputusan kolaboratif
Sehingga pilihan imdividu
beberapa c. Perbedaan informasi Keluarga mampu merawat:
persoalan diselesaikan tepat waktu Penghargaan
muncul pada 4364 f. Dukung dan dorong
Keluarga mampu merawat
24
proses ini. 0904 keluarga 3x kunjungan pembelajaran
masalah dapat teratasi g. Bangun hubungan
DO : dengan kriteria hasil: kolaborasi
a. Komunikasi Komunikasi: Penerimaan
keluarga Tn. F d. Interpretasi bahasa lisan Keluarga mampu memodifikasi:
terlihat baik, e. Interpretasi foto dan 5100 Peningkatan sosialisasi
semua anggota gambar h. Anjurkan untuk mengubah
lingkungan
keluarga. An. S
Keluarga mampu i. Bantu meningkatkan
masih belum
0907 memodifikasi lingkungan, kesadaran mengenai
lancer dalam
3x kunjungan masalah kekuatan dan keterbatasan
berkomunikasi,
dalam berkomunikasi
sering kali Tn. F dapat teratasi dengan
dengan orang lain
dan Ny. E tidak kriteria hasil: Memproses
j. Berikan umpan balik
mengerti yang di Informasi
sampaikan An.S f. Kenyamanan
Keluarga mampu memanfaatkan
lingkungan
7910 pelayanan kesehatan : konsultasi
k. Identifikasi tujuan konsultasi
Keluarga mampu
Identifikasi fokus
memanfaatkan pelayanan
konsultasi
kesehatan, 3x kunjungan
masalah dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
g. Mencari informasi
masalah kesehatanya
25
IMPLMENTASI KPERAWATAN KELUARGA
No Hari; Implementasi Respon Paraf
. Tanggal;
Dx Jam
1 Rabu, 21 a. Mengidentifikasi kemungkinan S: Keluarga mengatakan masih
April krisis situasi atau masalah agak bingung mengenai tahap
2021 perkembangan serta perkembangan saat ini
dampaknya pada kehidupan O: keluarga masih terlihat
keluarga. masih bingung
27
keterbatasan dalam komunikasi langsung.
O: masing masing Tn. F & Ny.
E mempunyai alat komunikasi
sendiri
28
EVALUASI KEPERAWATAN KLUARGA
2. Senin, 19 S.
April 2021 a. Keluarga mngatakan
belum menjadi orang
tua yang baik
29
b. Keluarga mengatakan
semangat untuk belajar
menjadi orang tua yang
baik
O.
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.
3. A. masalah keperawatan
Kesiapan meningkatkan
komunikasi belum teratasi
4.
P. lanjutkan intervensi
- Anjurkan keluarga
menjalin komunikasi
dengan anggota
keluarga yang lain.
1. Sabtu, 24 S:
April 2021 a. Keluarga mengatakan
megerti yang di
sampaikan.
b. Keluarga mengatakan
masih merasa belum
memenuhi peranannya
sebagai orang tua
karena masih sibuk
bekerja.
c. Keluarga mengatakan
sudah mulai mampu
memutuskan strategi
untuk menyelesaiakan
masalah.
O:
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.
b. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.
A: Masalah keperawatan
30
Kesiapan peningkatan menjadi
orang tua belum teratasi.
P:
- Ajarkan perilaku baru
yang dibutuhkan orang
tua
2 Sabtu, 24 S:
April 2021 a. Keluarga mengatakan
akan rutin melakukan
posyandu.
b. Keluarga mengatakan
sering melakukan
komunikasi baiksecara
langsung dan tidak
langsung.
O:
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi
b. masing masing Tn. F &
Ny. E mempunyai alat
komunikasi sendiri
A:
masalah keperawatan
Kesiapan meningkatkan
komunikasi belum teratasi
P:
- memberitahu jadwal
posyandu rutin
- memotivasi agar sering
berkomunikasi
31
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian.
Keluarga yang sedang mengasuh anak. Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama
hingga bayi berusia 30 bulan ( Ali, 2012 ). Masa ini merupakan masa transisi menjadi orang tua
yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik le mastern(1957) dari 46 orang tua
dinyatakan 17 % tidak bermasalah. ( Setiadi, 2011 ).
Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya orangtua yang baru
memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami
tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan
dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan,
konsep tentang “saat yang tepat untuk mengajar mereka”. Pada saat yang sama pula orangtua
perlu bimbingan dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.
32
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun)
merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan dan kelahiran bayi
pertama dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan
yang penting. Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga,
sehingga pasangan harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Sering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian
kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau
sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji
peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana
bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif
dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
33
peran orangtua dan kakek dan nenek.
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,
e. Interaksi keluarga,
Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respon komunikasi antara orang
tua dan anak. Komunikasi antara orang tua dan anak meliputi :
a. Sentuhan.
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua sebagai suatu
sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir.
b. Kontak mata
c. Suara.
d. Aroma.
34
5. Masalah – masalah yang sering muncul pada keluarga dengan anak pertama
Hubungan seksual antar pasangan umumnya menurun selama masa kehamilan dan
selama 6 minggu periode pasca partum. Kesulitan seksual selama periode pasca
partum biasa terjadi, muncul akibat factor peran baru yang dijalankan oleh ibu, akibat
kelelahan dan merasa
d. Sebagian besar ayah secara umum tidak diikut sertakan dalam proses perinatal
sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat dalam melaksanakan perubahan
peran penting sehingga menghindari keterlibatan emosional mereka.
e. Peningkatan perselisihan.
35
keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup,
metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan. Data-data yang
dikumpulkan antara lain: (Santun setiawan dkk, 2016)
1) Data umum
2) Riwayat dan tahapan perkembangan
3) Lingkungan
4) Struktur keluarga
5) Fungsi keluarga
6) Stress dan koping keluarga
7) Harapan keluarga
8) Data tambahan
9) Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga.
b. Tahap perumusan diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil
wawancara, pengamatan langsung dan pengukuran dengan menunjukan status
kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi sampai dengan masalah yang aktual.
(Santun setiawan dkk, 2016)
c. Tahap penyusunan rencana keperawatan
Apabila masalah kesehatan maupun masalah keperawatan telah teridentifikasi,
maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan
urutan prioritas masalahnya. Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan
tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan
atau mengatasi masalah kesehatan atau masalah kesehatan yang telah diidentifikasi.
(Mubarak dkk, 2011)
d. Tahap pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan keluarga dimana
perawat mendapat kesempatan untuk membangkitkan minat keluarg dalam
mengadakan perbaikan kearah perilaku yang hidup sehat. (Mubarak dkk, 2011)
36
e. Tahap evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian dilakukan
untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun
rencana baru yang sesuai. Sesuai tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilakuka dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan ketersediaan keluarga. (Mubarak
dkk, 2011)
37
BAB IV
KESIMPULAN
Secara umum pengertian dari child bearing adalah keluarga yang berada pada tahap
perkembangan ke II mulai dari kehamilan samapi berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan. Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya orangtua yang baru
memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami
tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan
dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan,
konsep tentang “saat yang tepat untuk mengajar mereka”. Pada saat yang sama pula orangtua
perlu bimbingan dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.
38
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017). Standar Diagnosis Keprawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Luaran Keprawatan Indonesia Definisi dan Kritria
Hasil Keperawatan. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keprawatan Indonesia Definisi
danTindakan Keperawatan. Jakarta: PPNI
39
PREE PLANNING
KEPERAWATAN KELUARGA
I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam
tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas
perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab
dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masingmasing
manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka
masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan sasaran asuhan
keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting dalam pemenuhan
kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan perhatian lebih dari segi
keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status Kesehatan bagi anak yang
diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk
atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa
pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada
keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi
orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah
kesiapan menjadi orang tua.
A B
41
Keterangan
A: perawat
B: keluarga binaan
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga
b. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara
2. Kriteria Proses
a. Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga
b. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara
3. Kriteria Hasil
a. Diharapkan dari hasil pengkajian wawancara dapat ditemukan masalah
keperawatan apa saja yang terjadi di dalam keluarga Tn. F tersebut dengan
prosentase >90%
42
Pertemuan ke : 2 Pengkajian
Tanggal : Senin, 19 April 2021
I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam
tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas
perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab
dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masingmasing
manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka
masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan sasaran asuhan
keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting dalam pemenuhan
kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan perhatian lebih dari segi
keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status Kesehatan bagi anak yang
diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk
atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa
pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang merupakan
langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja yang ditemukan pada
keluarga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, pengamatan,
studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Pengkajian ini meliputi beberapa aspek
yang harus dikaji antara lain data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Untuk mengetahui masalah keperawatan
yang ada pada keluarga maka diperlukan pengkajian yang lengkap sebagai langkah
awal dari proses keperawatan.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada
keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi
orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah
kesiapan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa:-
B. Tujuan umum
1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan
2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga
43
C. Tujuan khusus
1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat
2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga
3. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya
dengan masalah kesehatan
4. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping keluarga,
pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan keluarga Tn. R
yaitu mengenai belum pengalam istrinya Ny. E menjadi seorang ibu.
III. Rencana Kegiatan
A. Metode: wawancara
Strategi pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga
1. 3 menit - Memberi Salam - menjawab salam
- Menanyakan - Menjawab
kabar
- Meminta waktu
pengkajian
2. 25 menit Pelaksanaan Menjawab
wawancara : pertanyaan-
- Menanyakan pertanyaan
tentang data umum
pada keluarga
hingga melakukan
pengkajian sampai
lingkungan fisik.
- Observasi
lingkungan rumah
dari depan hingga
belakang rumah,
luar dan dalam
rumah
44
salam
A B
Keterangan
A: perawat
B: keluarga Tn. F
D. Kriteria evaluasi
1. Kriteria Struktur:
a. Menyiapkan pre planning
b. Kontrak waktu dengan keluarga
c. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format
pengkajian
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja
yang ada dalam keluarganya.
3. Kriteria Hasil:
Diharapkan dari hasil menindaklanjuti data pengkajian wawancara masalah
keperawatan mengenai keluarga Tn. F tentang kesiapan menjadi orang tua
dapat tergali semuanya prosentase 100%
45
Pertemuan 3: Pengkajian
Tanggal
I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam
tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas
perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab
dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masingmasing
manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka
masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan sasaran asuhan
keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting dalam pemenuhan
kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan perhatian lebih dari segi
keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status Kesehatan bagi anak yang
diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk
atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa
pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang merupakan
langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja yang ditemukan pada
keluarga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, pengamatan,
studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Pengkajian ini meliputi beberapa aspek
yang harus dikaji antara lain data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Untuk mengetahui masalah keperawatan
yang ada pada keluarga maka diperlukan pengkajian yang lengkap sebagai langkah
awal dari proses keperawatan.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada
keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi
orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah
kesiapan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa:-
B. Tujuan umum
1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan
2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga
C. Tujuan khusus
46
1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat
2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga
3. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya
dengan masalah kesehatan
4. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping keluarga,
pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan keluarga Tn.F
yaitu mengenai belum pengalam istrinya Ny. E menjadi seorang ibu.
III. Rencana Kegiatan
A. Metode: wawancara
Strategi pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga
1. 3 menit - Memberi Salam - menjawab salam
- Menanyakan - Menjawab
kabar
- Meminta waktu
pengkajian
2. 25 menit Pelaksanaan Menjawab
wawancara :. pertanyaan-
- Menanyakan pertanyaan
tentang struktur
keluarga,
bagaimana pola
komunikasinya,
kekuatan
keluarganya
bagaimana, peran
masing-masing
anggota
keluarganya apa,
nilai dan norma
yang dianut dalam
keluarga apa saja.
- Menanyakan
fungsi keluarga,
apakah dalam
keluarga saling
menyayangi,
sosialisasinya
bagaimana.
- Menanyakan stress
47
dan koping
keluarga
A B
Keterangan
A: perawat
B: keluarga Tn. F
D. Kriteria evaluasi
1. Kriteria Struktur:
a. Menyiapkan pre planning
b. Kontrak waktu dengan keluarga
c. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format
pengkajian
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja
yang ada dalam keluarganya.
3. Kriteria Hasil:
48
a. Diharapkan dari hasil menindaklanjuti data pengkajian wawancara
masalah keperawatan mengenai keluarga Tn. F tentang kesiapan menjadi
orang tua dapat tergali semuanya prosentase 100%.
49
Pertemuan 4: Pengkajian
Tanggal
I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki
berbagai macam tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan
memiliki tugas perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu
keluarga dengan tahap perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan
manusia, sebab dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka
masingmasing manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas
individu mereka masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan
sasaran asuhan keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting
dalam pemenuhan kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan
perhatian lebih dari segi keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status
Kesehatan bagi anak yang diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut
membentuk atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini
didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama
dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan
manapun.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang
merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja yang
ditemukan pada keluarga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan melalui
wawancara, pengamatan, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Pengkajian ini
meliputi beberapa aspek yang harus dikaji antara lain data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga,
stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Untuk
mengetahui masalah keperawatan yang ada pada keluarga maka diperlukan
pengkajian yang lengkap sebagai langkah awal dari proses keperawatan.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan
atau mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi
pada keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan
menjadi orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan
masalah kesiapan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa: Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
B. Tujuan umum
1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan
2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga
50
C. Tujuan khusus
1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat
2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga
3. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya
dengan masalah kesehatan
4. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping
keluarga, pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan
keluarga Tn. R yaitu mengenai belum pengalam istrinya Ny. E menjadi
seorang ibu.
III. Rencana Kegiatan
A. Metode: wawancara
B. Strategi pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga
1. 3 menit - Memberi Salam - menjawab salam
- Menanyakan - Menjawab
kabar
- Meminta waktu
pengkajian
2. 25 menit Pelaksanaan Menjawab
wawancara : pertanyaan-
- Menanyakan stress pertanyaan
dan koping
keluarga
- Melakukan
pemeriksaan fisik
semua anggota
keluarga
- Menanyakan
harapan keluarga
untuk pelayanan
kesehatan dan
harapan untuk
keluarga
3. 2 menit Terminasi - Memutuskan
- Meminta kontrak kontrak yang akan
kembali untuk dating
kunjungan
penghitungan
skoring
- Mengucapkan
51
terimakasih dan
meminta maaf
- Mengucapkan
salam
A B
Keterangan
A: perawat
B: keluarga Tn. F
IV. Kriteria evaluasi
1. Kriteria Struktur:
a. Menyiapkan pre planning
b. Kontrak waktu dengan keluarga
c. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format
pengkajian
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja
yang ada dalam keluarganya.
3. Kriteria Hasil:
Diharapkan dari hasil menindaklanjuti data pengkajian wawancara masalah
keperawatan mengenai keluarga Tn. F tentang kesiapan menjadi orang tua
dapat tergali semuanya prosentase 100%..
52
53