Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

A DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA KESIAPAN PENINGKATAN
MENJADI ORANG TUA DI DESA BEJIRUYUNG KECAMATAN
SEMPOR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Komunitas Kelurga

Disusun Oleh:
Fuad Arif Nuruin
2021030026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2021

1
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Pengertian
a. Tahap perkmbangan keluarga dengan kelahiran anak pertama
Dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 4 bulan ,
keluarga menanti kelahiran dan mengasuh anak.
1) Tugas perkembangan
a) Persiapan menjadi orang tua
b) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual.
c) Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan.
2) Masalah Kesehatan.
a) Pendidikan maternitas focus keluarga, perawatan bayi,
imunisasi, konsling perkembangan anak, KB, pengenalan dan
penanganan masalah Kesehatan fisik secara dini.
b) Prsiapan menjadi orang tua.
c) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga.
d) Mempertahankan hubungan yang memuaskan pasangan
(hubungan komunikasi dan membagi dengan anak dan istri atau
suami).
b. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang
cukup untuk memfasilitasi prtumbuhan dan perkembangan serta dapat
ditingkatkan.
2. Etiologi
a. Ketidak adekuatan model peran
b. Ketidaktepatan hubungan dengan sistem layanan kesehatan
c. Kurang sumber daya
d. Kurang penghargaan
e. Ketidakadekuatan persiapan peran
f. Kurang sosialisasi peran
g. Kurang sistem pendukung

2
3. Batasan Karakteristik
a. Subjektif
1) Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi
orang tua
2) Anak atau anggota keluarga lainnya mengekspresikan kepuasan
dengan lingkungan rumah
3) Anak atau anggota keluarga mengungkapkan harapan yang realistis
b. Objektif
1) Tampak adanya dukungan emosi dan pngertian pada anak atau
anggota keluarga
2) Kebutuhan fisik dan emosi anak/keluarga terpenuhi.
4. Fokus Pengkajian
a. Perubahan persepsi peran
b. Ansietas
c. Perubahan kapasitas melaksanakan peran
d. Perubahan pada persepsi orang lain tentang peran
e. Perubahan pola tanggung jawab yang biasa
f. Diskriminasi
g. Ketidaksesuaian harapan perkembangan
h. Ketidakadekuatan adaptasi terhadap perubahan
i. Strategi koping tidak efektif
j. Performa peran tidak efektif
k. Kurang kepercayaan diri
l. Kurang dukungan eksternal untuk melaksanakan peran
m. Kurang pengetahuan tentang tuntutan peran
n. Kurang motivasi
o. Kurang kesempatan untuk meningkatkan peran
p. Kurang manajemen diri
q. Kurang keterampilan
r. Pesimis
s. Tidak berdaya
t. Ambivalensi peran

3
u. Konflik peran
v. Bingung peran
5. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
a. Patofisiologi
Tahap keluarga dengan kelahiran anak pertama akan banyak
mengalami kesulitan. Perubahan peran yang dialami sebelum menikah
sampai mempunyai anak. Masalah yang sering dialami oleh kedua
belah pihak suatu pasangan akan lebih terlihat Ketika dalam
berkomunikasi tidak maksimal. Pemecahan masalah yang masih
dengan ego masing-masing justru akan menambah masalah lain.
Dampak dari semua konfil akan berimbas kepada anak yang baru lahir.
Sehingga perlu mempelajari lagi bagaimana bisa menjadi orang tua
yang baik untuk anak sesuai dengan perannya masing-masing
6. Masalah Keperawatan Lain yang muncul
a. Kesiapan meningkatkan komunikasi
b. Ktegangan peran pembri asuhan
7. Intervensi Keperawatan
a. Keluarga mampu mengenal masalah:
1) Mengkaji tingkat pengetahuan
2) Mendukung upaya tanggung jawab sesuai kebutuhan
3) Monitor interaksi keluarga
b. Keluarga mampu memutuskan untuk meningkatkan:
1) Mengakaji durasi kesulitan yang diantisipasi dalam menjalankan
peran
c. Keluarga mampu merawat keluarga:
1) Bantu klien untuk mengidentifikasi berbagai peran dalam hidup
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:
1) Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh orangtua
e. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan : konsultasi
1) Identifikasi tujuan konsultasi
2) Identifikasi fokus konsultasi

4
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
2. Alamat dan Telepon : Bejiruyung Rt 1/1, Sempor
3. No. Tlpn : 081999222xxx
4. Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hub dg KK TTL/Umur Pendidikan

1 Tn. A L KK (Suami) Tahun


2 Ny. N P Istri Tahun
3 An. M L Anak 4 Bulan -

Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan

5
: Garis keturunan
: Tinggal satu rumah
: Anak

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga extandid family yang terdiri
dari embah perempuan suami, istri, dan anak. Tn. A sebagai kepala
keluarga yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah.
5. Suku Bangsa
Suku bangsa termasuk kedalam suku jawa dengan budaya yang kental
akan sopan santun dan mengedepankan tatakrama, dalam keluraga tidak
ada masalah kesehatan yang terikat akan kebiasaan budaya.
6. Agama
Tn. A mengatakan semua anggota keluarganya muslim semua. Ketika
sakit selain berobat mereka juga meminta kesembuhan kepada Allah
SWT dengan berdoa.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. A mengatakan kebutuhan ekonomi dipenuhi dari hasil Tn. A bekerja
sebagai wira usaha. Penghasilan digunakan untuk keperluan anak dan
untuk kebutuhan sehari-hari.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tn. A mengatakan rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu
dengan menonton televisi bersama dirumah & rekreasi ke tempat wisata
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. A memiliki satu anak perempuan, berusia 4 bulan, tahap
perkembangan pada keluarga Tn. A saat ini yang sedang dilalui adalah
tahap perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama (child
bearing).
Tugas perkembangannya adalah:
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan, seksual.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan.
10. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Tercapai
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, keluarga Tn.
A mengalami krisis yang diakibatkan perubahan peran dan tanggung
jawab yang cepat dari status lajang menjadi suami istri dan calon orang
tua. Sehingga beberapa persoalan muncul pada proses ini.

6
Keluarga Tn. A suami lebih meningkatkan peran sebagai orang tua bagi
anaknya.
11. Riwayat Keluarga Inti
Ny. N mengatakan pada saat ini anggota keluarga dalam kadaan
sehat dan tidak ada yang sedang sakit.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny. N mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit . keluarga Tn. A tidak memiliki riwayat penyakit
menurun baik dari keluarga Tn. A maupun dari keluarganya Ny. N.
III. Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Luas rumah sekitar 72 m2 dengan keadaan sudah permanen, bertembok
dan berlantai keramik. Penerangan cukup dan ventilasi udara baik.
Denah karakteristik rumah mempunyai 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1
kamar mandi, dan 1 dapur. Jarak septic tank dengan sumber air lebih
dari 10 meter. Kamar mandi dan jamban menjadi satu, pembuangan
sampah dikumpulkan lalu dibawa oleh petugas sampah.
14. Denah Rumah
U

Kamar Kamar Ruang tamu

Dapur Ruang Keluarga

wc

15. Karteristik Tetangga dan Komunitas RW


Tetangga Tn. A ramah tamah dan peduli terhadap sesama. Apabila ada
yang sakit tetangganya menjenguk, kebiasaan bergotong royong juga
masih biasa dilakukan. Ny. N juga mengikuti kegiatan seperti arisan
ataupun pengajian karena anaknya masih kecil dan sering rewel. Ny. N
mengikuti kegiatan yang terdapat di desa, aturan yang ada di RT apabila
ada tamu 1x24 jam harap lapor ketua RT terlebih dahulu.

16. Mobilitas Geografi Keluarga

7
Tn. A mengatakan keluarganya sudah pisah rumah dan merupakan
warga asli desa tersebut.
17. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. A mengatakan berkumpul dengan keluarga besar saat lebaran dan
jika ada acara tertentu, tetapi sering berkumpul dengan tetangga sekitar
rumah untuk mengobrol.
18. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga dalam satu rumah ada 4 orang dan semua
dalam keadaan sehat.

IV. Struktur Keluarga


19. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga Tn. A pola komunikasi menganut komunikasi terbuka
dari setiap anggota keluarga. Keluarga Tn. A sehari-hari menggunakan
bahasa jawa dalam melakukan komunikasi dengan tetangganya dan
menggunakan bahasa indonesia ketika dalam komunikasi formal.
20. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn. A mengatakan kekuatan utama dalam keluarganya adalah sikap
saling menyayangi, menghargai dan menolong antar angota keluarga.
21. Struktur Peran
Tn. A sebagai suami berperan sebagai kepala keluarga menjaga dan
melindungi keluarganya serta mencukupi kebutuhan keluarga,
sedangkan peran Ny. N sebagai istri juga bekerja sebagai guru serta
mendidik anak.
1. Tn. A : Peran Formal : Suami, bapak, kepala
keluarga
Peran Informal : Wirausaha
2. Ny. N : Peran Formal : Istri, Ibu
Peran Informal : Guru dan mendidik anak
3. An. M : Peran Formal : Anak pertama
22. Nilai dan Norma
Keluarga Tn. A mengatakan dalam keluarganya masih percaya dengan
beberapa adat istiadat jawa. Misalnya pada kehamilan usia 4 dan 7 bulan
mengadakan syukuran. Mereka percaya setelah diadakan syukuran maka
akan dapat membantu kesehatan janin dan proses kelahiran nantinya.
keluarga juga menganut tradisi among-among untuk anaknya yang
masih kecil karena dipercaya dapat menjadikan anak penurut.

V. Fungsi Keluarga
23. Fungsi Afektif

8
Tn. A dan Ny. N saling mengasihi dan menyayangi An. M dan
memberikan yang terbaik untuknya.
24. Fungsi Sosialisasi
Tn. A mengatakan keluarganya dapat bersosialisasi dengan baik dengan
tetangga disekitar rumah, juga mengikuti kegiatan yang diadakan oleh
masyarakat secara rutin.
25. Fungsi Perawatan Kesehatan
Di dalam keluarga Ny. N apabila ada anggota keluarga yang sakit maka
dibawa berobat ke rumah sakit, bidan atau puskesmas terdekat.
1. Mengenal masalah kesehatan
Tn. A mengatakan belum terlalu mengetahui tentang perannya
menjadi orang tua, dan masih bingung untuk bisa menjadi orang tua.
Ny. N sebagai Ibu dari An. M dan juga bekerja untuk memnuhi
kebutuhan sehari-hari. Keluarga Tn. A juga khawatir kepada
anaknya An. M
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tn. A mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit segera
diperiksakan ke Rumah sakit, bidan/ puskesmas terdekat.
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh Tn. A
sebagai kepala keluarga dengan mempertimbangkan saran dari
anggota keluarganya.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
Tn. A mengatakan jika anggota keluarganya ada yang sakit seperti
demam, paham bagaimana penanganannya dengan kompres hangat.
4. Kemampuan keluarga menciptakan lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan
Kondisi rumah Tn. A saat pengkajian tampak rapih, lantai bersih.
5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
Tn. A mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit
diperiksakan ke Rumah sakit, bidan atau puskesmas terdekat.
26. Fungsi Reproduksi
Ny. A baru memiliki satu anak laki laki dan sebelum memiliki anak
tidak pernah meggunakan alat kontraspsi serta belum pernah mengalami
abortus.
27. Fungsi Ekonomi
Ny. N mengatakan pendapatan Tn. A sebagai wira usaha dan Ny. N
yang bekerja sebagai guru mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga
termasuk membeli susu formula untuk anaknya dan mencukupi
kebutuhan sehari-hari.
VI. Stress dan Koping Keluarga
28. Stress Jangka Pendek

9
Keluarga merasa khawatir belum bisa menjadi orang tua yang baik bagi
anaknya, karena sibuk bekerja. Tn. A merasa cemas dengan
pertumbuhan anaknya karena adanya covid-19.
29. Stress Jangka Panjang
Keluarga merasa khawatir jika salah mendidik anak, karena belum
mengerti bagaiman peran sebagai orang tua untuk tumbuh kembang
anak serta mendidik anak untuk masadepan anak mereka. Keluarga Tn.
A sangat berharap anaknya dapat tumbuh dengan sehat, memiliki akhlak
dan perilaku yang baik, berbakti pada orang tuanya, dan dapat menjadi
anak yang membanggakan orang tua.
30. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi/Stress
Tn. A mengatakan di dalam keluarganya jika ada masalah langsung
diselesaikan secara baik melalui musyawarah. Untuk menghadapi stress
mereka hanya berkumpul dirumah, sesekali berekreasi untuk
menghilangkan kejenuhan.
31. Strategi Koping yang Digunakan
Penyelesaian masalah di dalam keluarga Ny. N adalah dengan
musyawarah anggota keluarga, namun jika masih belum ketemu jalan
keluarnya, biasanya keluarga meminta pendapat orang yang lebih tua.
32. Strategi Adaptasi Disfungsi
Dalam keluarga Tn. A tidak ada perilaku yang menyimpang
VII. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan harapannya saat ini adalah dengan adanya
petugas kesehatan mampu membantu atau memberikan informasi
mengenai kesehatan keluarganya. Keluarga Tn. A berharap
keluarganya selalu sehat, terhindar dari masalah, selalu diberi
kelancara rezeki agar anaknya kelak dapat bersekolah setinggi
mungkin dan selalu patuh terhadap orang tuanya.

10
VIII. Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan KK Tn. A Ny. N An. M


Fisik
1. Penampilan Usia 26 Tahun, dengan TB Usia 25 tahun, TB 163 cm, & 55 Usia 4 Bulan. Dengan TB 75 cm,
umum 170 cm, dan BB 102 kg, cara kg cara berpakaian rapih dan BB 7 kg, cara berpakaian rapih dan
berpakaian rapih dan terlihat terlihat bersih terlihat bersih
bersih.
2. Kulit Kulit terlihat brsih, permukaan Kulit terlihat brsih, permukaan Kulit terlihat brsih, permukaan
kulit tidak kring, tidak terdapat kulit tidak kring, tidak terdapat kulit tidak kring, tidak terdapat
lesi, pigmentasi kulit baik, dan lesi, pigmentasi kulit baik, dan lesi, pigmentasi kulit baik, dan
sensitivitas baik. sensitivitas baik. sensitivitas baik.
3. Rambut dan Tidak terdapat lesi. Ramput Tidak terdapat lesi. Ramput Tidak terdapat lesi. Ramput
Kulit Kepala terlihat bersih. terlihat bersih. terlihat bersih.
4. Kuku Kuku terlihat bersih dan tidak Kuku terlihat bersih dan tidak Kuku terlihat bersih dan tidak
terdapat kelainan. terdapat kelainan. terdapat kelainan.
5. Kepala Mengatakan tidak terdapat Mengatakan tidak terdapat Terlihat ceria dan tidak ada tanda-
adanya nyeri di area kepala. adanya nyeri di area kepala. tanda adanya nyeri di area kepala.
6. Muka Wajah terlihat simetris dan Wajah terlihat simetris dan tidak Wajah terlihat simetris dan tidak
tidak terlihat kelainan pada terlihat kelainan pada wajah. terlihat kelainan pada wajah.
wajah.
7. Telinga Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak ada Tidak ada lesi, serta tidak ada
ada lesi, serta tidak ada lesi, serta tidak ada kelainan kelainan
kelainan
8. Mata Penglihatan baik, konjungtiva Penglihatan baik, konjungtiva Penglihatan baik, konjungtiva
anemis, seklera unikterik anemis, seklera unikterik anemis, seklera unikterik
9. Hidung Tidak ada napas cuping, tidak Tidak ada napas cuping, tidak ada Tidak ada napas cuping, tidak ada

11
ada lesi. lesi. lesi.
10. Mulut Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab, tidak Mukosa bibir lembab,
terdapat ceries gigi. terdapat ceries gigi.
11. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar thyroid. thyroid. thyroid.
12. Pemeriksaan Paru-paru: Paru-paru: Paru-paru:
Dada Tidak terdapat lesi dan nyeri Tidak terdapat lesi dan nyeri Tidak terdapat lesi dan nyeri tekan,
tekan, dada simetris. tekan, dada simetris. dada simetris.
Jantung: Jantung: Jantung:
Ictus cordis tidak terlihat. Ictus cordis tidak terlihat. Ictus cordis tidak terlihat
13. Abdomen Tidak terdapat lesi Tidak terdapat lesi Tidak terdapat lesi
14. Ektrmitas Tidak ada kelainan, tidak ada Tidak ada kelainan, tidak ada Tidak ada kelainan, tidak ada
gangguan fungsi maupun gangguan fungsi maupun gangguan fungsi maupun
anatomis. anatomis. anatomis.

12
IX. ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS : Kesiapan peningkatan
a. Keluarga Tn.A mengatakan belum menjadi orang tua
menyangka jika sudah menjadi orang
tua, dan merasa belum menjalankan
perannya (mengasuh anak) karena
setelah anaknya lahir sibuk dengan
bekerja.
b. Keluarga Ny. N mengatakan masih
dibantu orang tua dari Tn. A dan Ny. N
dalam mengurus anaknya
DO :
a. Tn. A dan Ny. N memiliki anak usia 4
bulan, tinggal dirumah nenek dari Tn.
A
2. DS : Kesiapan meningkatkan
a. Keluarga Ny. N mengatakan saat ada komunikasi
masalah biasanya didiskusikan terlebih
dahulu
b. Tn. A mengatakan perubahan peran
dan tanggung jawab yang cepat dari
status lajang menjadi suami istri dan
calon orang tua. Sehingga beberapa
persoalan muncul pada proses ini.
DO :
a. Komunikasi keluarga Tn. A terlihat baik,
semua anggota keluarga. An. M masih
belum bisa berkomunikasi, sering kali Tn.
A dan Ny. N tidak mengerti yang di
sampaikan An.M

16
POHON MASALAH KELUARGA
Dx: Kesiapan peningkatan Dx: Kesiapan meningkatkan
menjadi orang tua komunikasi

Setres perubahan anggota Komunikasi terjalin dengan


keluarga (kelahiran anak) baik

DS : DS :
a. Keluarga Tn. A a. Keluarga Ny. N
mengatakan belum mengatakan saat ada
menyangka jika sudah masalah biasanya
didiskusikan terlebih dahulu
menjadi orang tua, dan
b. Tn. A mengatakan
merasa belum
perubahan peran dan
menjalankan perannya
tanggung jawab yang
(mengasuh anak) karena
cepat dari status lajang
setelah anaknya lahir
menjadi suami istri dan
sibuk dengan bekerja.
b. Keluarga Ny. N
calon orang tua. Sehingga
mengatakan masih dibantu beberapa persoalan
nenek Tn.A dalam muncul pada proses ini.
mengurus anaknya DO :

DO : c. Komunikasi keluarga Tn. A


terlihat baik, semua anggota
a. Tn. A dan Ny. N keluarga. An. M masih
memiliki anak usia 4 belum bisa berkomunikasi,
bulan, tinggal dirumah sering kali Tn. A dan Ny. N
nenek Tn.A.. tidak mengerti yang di
sampaikan An.M

Persiapan menjadi orang tua Adaptasi dengan perubahan


anggota keluarga, peran,
interaksi, hubungan, seksual.

Tahap Perkembangan
Keluarga Kelahiran Anak Pertama

18
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

Problem: Kesiapan peningkatan menjadi orang tua

Kriteria Skor bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah Tidak / 1 0,6 Tn. A mengatakan belum
kurang sehat Ancaman 3 menjalankan perannya
kesehatan Keadaan 2 (mengasuh anak) sebagai
sejahtera 1 seorang ayah karena setelah
anaknya lahir sibuk dengan
bekerja.
2. Kemungkinan masalah 2 1 Tn. A sangat yakin mampu
dapat diubah: Mudah mendidik anaknya dengan
sebagian tidak dapat 2 baik, untuk masa depan sang
diubah 1 anak.
0

3. Potensi masalah untuk 1 0,6 Dengan adanya teknologi


dicegah Tinggi Cukup keluarga beranggapan bahwa
Rendah 3 akan lebih mudah mencari
2 solusi untuk tumbuh kembang
1 anak
4. Menonjolnya masalah 1 0,5 Keluarga mengatakan
Masalah berat, harus 2 Dengan berjalannya waktu
ditangani Ada masalah 1 akan semakin tahu bagaimana
tapi tidak perlu ditangani 0 caranya mendidik anak
Masalah tidak dirasakan dengan baik dan berperan
sebagai orang tua yang bisa
membuat masa depan anak
menjadi lebih baik dari
dirinya.
Jumlah 2,7

Hasil :
1. 2 : 3 x 1 = 0,6 3. 2 : 3 x 1 = 0,6
2. 2 : 2 x 2 = 1 4. 1 : 2 x 1 = 0,5
Jumlah skor: 2,7

Problem: Kesiapan meningkatkan komunikasi

19
Kriteria Skor bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat maslah Tidak / 1 0,6 Tn. A mengatakan,
kurang sehat Ancaman 3 kurangnya keharmonisan
kesehatan Keadaan 2 didalam keluarga akan
sejahtera 1 membuat keadaan menjadi
tidak nyaman dan akan
mengganggu kesehatan.
2. Kemungkinan masalah 2 1 keluarga beranggapan
dapat diubah : Mudah bahwa memecahkan
sebagian tidak dapat 2 masalah dengan pikiran
diubah 1 yang tenang dan
0 dimusyawarahkan bersama-
sama, akan meperbaik
keadaan.

3. Potensi masalah untuk 1 1 Tn. A mengatakan bahwa


dicegah Tinggi Cukup komunikasi yang baik akan
Rendah 3 mencegah terjadi masalah.
2
1
4. Menonjolnya masalah 1 0 Keluarga tidak ingin maslah
Masalah berat, harus 2 yang dialami akan
ditangani Ada masalah 1 berdampak buruk bagi
tapi tidak perlu 0 masadepan keluarga
ditangani Masalah terutama pada anak mereka.
tidak dirasakan
Jumlah 2.6

Hasil :
1. 2 : 3 x 1 = 0,6 3. 3 : 3 x 1 = 1
2. 2 : 2 x 2 = 1 4. 0 : 2 x 1 = 0
Jumlah skor: 2,66

Problem: Ketegangan Peran Pemberi Asuhan.

20
Kriteria Skor bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah 1 0,6 Tn. A mengatakan belum
Tidak / kurang sehat 3 menjalankan perannya
Ancaman kesehatan 2 (mengasuh anak) sebagai
Keadaan sejahtera 1 seorang ayah karena setelah
anaknya lahir sibuk dengan
bekerja.
2. Kemungkinan 2 1 Keluarga sangat yakin
masalah dapat diubah: mampu mendidik anaknya
Mudah 2 dengan baik, untuk masa
sebagian 1 depan sang anak.
tidak dapat diubah 0

3. Potensi masalah untuk 1 0,3 Dengan adanya teknologi


dicegah keluarga beranggapan bahwa
Tinggi 3 akan lebih mudah mencari
Cukup 2 solusi untuk tumbuh kembang
Rendah 1 anak
4. Menonjolnya masalah 1 0,5 Tn. A mengatakan Dengan
Masalah berat, harus 2 berjalannya waktu akan
ditangani semakin tahu bagaimana
Ada masalah tapi tidak perlu 1 caranya mendidik anak
ditangani dengan baik dan berperan
Masalah tidak dirasakan 0 sebagai orang tua yang bisa
membuat masa depan anak
menjadi lebih baik dari
dirinya.
Jumlah 2,4

Hasil :
3. 2 : 3 x 1 = 0,6 3. 1 : 3 x 1 = 0,3
4. 2 : 2 x 2 = 1 4. 1 : 2 x 1 = 0,5
Jumlah skor: 2,4

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS BAY LON


MAGLAYA:
1. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
2. Kesiapan meningkatkan komunikasi

21
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA
DATA SLKI SIKI
KEPERAWATAN TTD
KODE DIAGNOSIS KODE HASIL KODE INTERVENSI

DS : 0122 Kesiapan 13120 Keluarga mampu mengenal 12466 Keluarga mampu mengenal
a. Keluarga Ny. E peningkatan masalah dalam tahap masalah: Promosi antisipasi
mengatakan menjadi orang perkembangan dengan keluarga.
tua kelahiran anak pertama, 3x a. Identifikasi kemungkinan
belum
kunjungan masalah dapat krisis situasi atau masalah
menyangka jika
teratasi dengan kriteria perkembangan serta
sudah menjadi dampaknya pada
hasil : Peran menjadi orang
orang tua, dan kehidupan keluarga.
tua
merasa belum a. Kebutuhan fisik
b. Identifikasi metode
menjalankan pemecahan masalah yang
anak/anggota keluarga
perannya sering digunakan keluarga.
terpenuhi.
(mengasuh b. Memberikan
Keluarga mampu memutuskan
anak) karena pengertian kepada
untuk meningkatkan: Promosi
setelah anaknya anak/ anggota
antisipasi keluarga.
keluarga
lahir sibuk c. Fasilitasi dalam
dengan bekerja. memutuskan strategi
Keluarga mampu
b. Keluarga Ny. E pemecahan masalah yang
memutuskan dengan
mengatakan di hadapi keluarga.
memproses informasi, 3x
masih dibantu
kunjungan masalah dapat
orang tua dari Keluarga mampu merawat
teratasi dengan kriteria hasi
Tn. F dan Ny. E keluarga: Promosi antisipasi
: Pengetahuan : keluarga.
dalam mengurus
pengasuhan. d. Ajarkan keluarga
anaknya c. Pertumbuhan dan pengasuhan bayi
DO :
perkembangan

22
a. Tn. F dan Ny. E normal. Keluarga mampu memodifikasi
memiliki anak d. Kebutuhan psikologis. lingkungan: Promosi antisipasi
usia 18 bulan, e. Harapan sesuai usia keluarga.
tinggal dirumah e. Ajarkan perilaku baru yang
Keluarga mampu merawat dibutuhkan oleh orangtua
orang tua dari
Ny. E. anggota keluarga dengan
komunikasi, 3x kunjungan Keluarga mampu memanfaatkan
masalah dapat teratasi pelayanan kesehatan : konsultasi
dengan kriteria hasil f. Identifikasi tujuan
: Kinerja pengasuhan konsultasi
f. Mestrimulasi g. Identifikasi fokus
perkembangan konsultasi
kognitif.
g. Mensttimulasi
perkembangan sosial
h. Berinteraksi positif
dengan anak
i. Mengekpresikan
kepuasan terhadap
peran orang tua.

Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan,
3x kunjungan masalah
dapat teratasi dengan
kriteria hasil: peran
menjadi orang tua.
j. Verbalisasi kepuasan
dngan lingkungan
rumah

23
Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan 3x kunjungan
masalah dapat teratasi
dengan kriteria hasil: peran
menjadi orang tua.
k. Mencari informasi
masalah kesehatanya
DS : 00157 1. Kesiapan 0902 Keluarga mampu mengenal 4920 Keluarga mampu mengenal
a. Keluarga Ny. E menimgkatkan masalah dalam tahap masalah: Mendengar aktif
mengatakan saat komunikasi perkembangan dengan a. Dengarkan isi pesan maupun
ada masalah kelahiran anak pertama, 3x perasaan selama percakapan
biasanya kunjungan masalah dapat b. Verifikasi pemahaman
didiskusikan teratasi dengan kriteria mengenai pesan-pesan yang
terlebih dahulu. hasil: Komunikasi disampaikan
c. Sadari tempo suara, volume,
b. Tn. F a. Interpretasi akurat
kecepatan maupun tekanan
mengatakan terhadap pesan yang
suara
perubahan diterima
peran dan 3002 5250 Keluarga mampu memutuskan
Keluarga mampu
tanggung jawab untuk: Dukungan pengambilan
memutuskan dengan
yang cepat dari keputusan
memproses informasi, 3x
status lajang d. Tentukan apakah terdapat
kunjungan masalah dapat perbedaan antar sudut
menjadi suami teratasi dengan kriteria pandang
istri dan calon hasi: Komunikasi e. Fasilitasi pengambilan
orang tua. b. Mempertimbangkan keputusan kolaboratif
Sehingga pilihan imdividu
beberapa c. Perbedaan informasi Keluarga mampu merawat:
persoalan diselesaikan tepat waktu Penghargaan
muncul pada 4364 f. Dukung dan dorong
Keluarga mampu merawat

24
proses ini. 0904 keluarga 3x kunjungan pembelajaran
masalah dapat teratasi g. Bangun hubungan
DO : dengan kriteria hasil: kolaborasi
a. Komunikasi Komunikasi: Penerimaan
keluarga Tn. F d. Interpretasi bahasa lisan Keluarga mampu memodifikasi:
terlihat baik, e. Interpretasi foto dan 5100 Peningkatan sosialisasi
semua anggota gambar h. Anjurkan untuk mengubah
lingkungan
keluarga. An. S
Keluarga mampu i. Bantu meningkatkan
masih belum
0907 memodifikasi lingkungan, kesadaran mengenai
lancer dalam
3x kunjungan masalah kekuatan dan keterbatasan
berkomunikasi,
dalam berkomunikasi
sering kali Tn. F dapat teratasi dengan
dengan orang lain
dan Ny. E tidak kriteria hasil: Memproses
j. Berikan umpan balik
mengerti yang di Informasi
sampaikan An.S f. Kenyamanan
Keluarga mampu memanfaatkan
lingkungan
7910 pelayanan kesehatan : konsultasi
k. Identifikasi tujuan konsultasi
Keluarga mampu
Identifikasi fokus
memanfaatkan pelayanan
konsultasi
kesehatan, 3x kunjungan
masalah dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
g. Mencari informasi
masalah kesehatanya

25
IMPLMENTASI KPERAWATAN KELUARGA
No Hari; Implementasi Respon Paraf
. Tanggal;
Dx Jam
1 Rabu, 21 a. Mengidentifikasi kemungkinan S: Keluarga mengatakan masih
April krisis situasi atau masalah agak bingung mengenai tahap
2021 perkembangan serta perkembangan saat ini
dampaknya pada kehidupan O: keluarga masih terlihat
keluarga. masih bingung

1 Rabu, 21 a. Mengidentifikasi metode S: keluarga mengatakan dalam


April pemecahan masalah yang memecahkan masalah dengan
2021 sering digunakan keluarga diskusi
O: keluarga tampak berdiskusi
dengan baik
1 Rabu, 21 a. Memfasilitasi keluarga dalam S: Keluarga mengatakan masih
April memutuskan strategi agak bingung dalam membagi
2021 pemecahan masalah yang di waktu untuk anaknya.
hadapi keluarga O: Keseharian Tn. F bekerja
sebagai guru, usaha
angkringan dan cuci motor,
sedangkan Ny. E bekerja
sebagai guru
1 Rabu, 21 a. Mengajarkan ke keluarga cara S: Tn. F masih bingung untuk
April pengasuhan bayi mengasuh anaknya dengan
2021 baik
O: Tn. F terlihat masih terlihat
bingung
2 Rabu, 21 a. Mendengarkan isi pesan S: Keluarga mengatakan masih
April maupun perasaan selama merasa belum menjadi orang
2021 percakapan tua yang baik
O: keluarga terlihat mau
menceritakan
permasalahannya
2 Rabu, 21 a. Mendukung dan dorong S: keluarga mengatakan
April pembelajaran semangat untuk belajar
2021 menjadi orang tua yang baik
O: keluarga tampak
bersemangat
1. Sabtu, 24 a. Mengidentifikasi kemungkinan S:
April krisis situasi atau masalah a. Keluarga mengatakan
perkembangan serta
26
2021. dampaknya pada kehidupan megerti yang di
keluarga. sampaikan.
b. Mengidentifikasi metode O:
pemecahan masalah yang a. Keluarga tampak
sering digunakan keluarga. kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.

1. Sabtu, 24 a. Memfasilitasi keluarga dalam S:


April memutuskan strategi a. Keluarga mengatakan
2021. pemecahan masalah yang di sudah mulai mampu
hadapi keluarga. memutuskan strategi
untuk menyelesaiakan
masalah.
O:
b. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.

1. Sabtu, 24 a. Mengajarkan perilaku baru S:


April yang dibutuhkan oleh orangtua a. Keluarga mengatakan
2021. masih merasa belum
memenuhi peranannya
sebagai orang tua
karena masih sibuk
bekerja.
O:
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.
2. Sabtu, 24 a. Mencari informasi S:
April masalah kesehatanya a. Keluarga mengatakan
2021. akan rutin melakukan
posyandu.
O:
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.

2 Sabtu, 24 a. Membantu dalam S: Keluarga mengatakan sering


April meningkatkan kesadaran melakukan komunikasi
2021 tentang kekuatan & baiksecara langsung dan tidak

27
keterbatasan dalam komunikasi langsung.
O: masing masing Tn. F & Ny.
E mempunyai alat komunikasi
sendiri

28
EVALUASI KEPERAWATAN KLUARGA

Diagnosa Tanggal Evaluasi Sumatif TTD dan


Ke.. dan waktu Nama Terang
1. Rabu, 21 S:
April 2021 a. Keluarga mengatakan
masih bingung untuk
menjadi orang tua yang
baik
b. Keluarga mengatakan
dalam memecahkan
masalah dengan diskusi
c. Keluarga mengatakan
masih bingung dalam
membagi waktu
d. Tn. F mengatakan
masih agak bingung
dalam mengasuh
anaknya
O:
a. Keluarga tampak masih
merasa bingung
b. Keluarga terlihat
berdiskusi dengan baik
c. Keluarga masih tampak
bingung dalam
membagi waktu
A: Masalah keperawatan
Kesiapan peningkatan menjadi
orang tua belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi
- Ajarkan dalam membagi
waktu yang baik
- Ajarkan untuk menjadi
orang tua yang baik

2. Senin, 19 S.
April 2021 a. Keluarga mngatakan
belum menjadi orang
tua yang baik
29
b. Keluarga mengatakan
semangat untuk belajar
menjadi orang tua yang
baik
O.
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.

3. A. masalah keperawatan
Kesiapan meningkatkan
komunikasi belum teratasi
4.
P. lanjutkan intervensi
- Anjurkan keluarga
menjalin komunikasi
dengan anggota
keluarga yang lain.

1. Sabtu, 24 S:
April 2021 a. Keluarga mengatakan
megerti yang di
sampaikan.
b. Keluarga mengatakan
masih merasa belum
memenuhi peranannya
sebagai orang tua
karena masih sibuk
bekerja.
c. Keluarga mengatakan
sudah mulai mampu
memutuskan strategi
untuk menyelesaiakan
masalah.
O:
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.
b. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi.
A: Masalah keperawatan
30
Kesiapan peningkatan menjadi
orang tua belum teratasi.
P:
- Ajarkan perilaku baru
yang dibutuhkan orang
tua
2 Sabtu, 24 S:
April 2021 a. Keluarga mengatakan
akan rutin melakukan
posyandu.
b. Keluarga mengatakan
sering melakukan
komunikasi baiksecara
langsung dan tidak
langsung.
O:
a. Keluarga tampak
kooperatif dan terbuka
saat diajak berdiskusi
b. masing masing Tn. F &
Ny. E mempunyai alat
komunikasi sendiri
A:
masalah keperawatan
Kesiapan meningkatkan
komunikasi belum teratasi
P:
- memberitahu jadwal
posyandu rutin
- memotivasi agar sering
berkomunikasi

31
BAB III
PEMBAHASAN

1. Pengertian.

Keluarga yang sedang mengasuh anak. Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama
hingga bayi berusia 30 bulan ( Ali, 2012 ). Masa ini merupakan masa transisi menjadi orang tua
yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik le mastern(1957) dari 46 orang tua
dinyatakan 17 % tidak bermasalah. ( Setiadi, 2011 ).

Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya orangtua yang baru
memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami
tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan
dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan,
konsep tentang “saat yang tepat untuk mengajar mereka”. Pada saat yang sama pula orangtua
perlu bimbingan dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

2. Tahap-tahap perkembangan keluarga ‘Childbearing” (kelahiran anak pertama).


Tahap perkembangna keluarga dibagi sesuai kurun waktu tertentu yang dianggap stabil,
misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan anak keluarga remaja. Meskipun setiap
keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga
mengikuti pola yang sama. Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas dan fungsi keluarga
agar dapat melalui tahap tersebut. Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai

32
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan (3,2 tahun)
merupakan tahap perkembangan keluarga childbearing. Kehamilan dan kelahiran bayi
pertama dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan
yang penting. Kelahiran bayi pertama memberikan perubahan yang besar bagi keluarga,
sehingga pasangan harus beradaptasi dengan peranya untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Sering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian
kedua pasangan tertuju pada bayi. Suami merasa belum siap menjadi ayah atau
sebaliknya istri belum siap menjadi ibu. Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji
peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana
bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif
dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

A. Tugas perkembangan dengan satu anak (child Bearing) :


1) Adaptasi perubahan aggota keluarga ( peran, interaksi, seksual dan kegiatan)
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3) Membagi peran dan tanggung jawab ( bagaimana peran orang tua terhadap bayi
dengan memberi sentuhan dan kehangatan).
4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Konseling KB post partum 6 minggu.
6) Menata ruang untuk anak.
7) Biaya atau dana child bearing.
8) Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
Sedangkan menurut Carter dan McGoldrick (1988) ; Duvall dan Miller (1985)
tugas perkembangan dalam tahap ini adalah :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi
baru ke dalam keluarga).
2) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga.

3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-

33
peran orangtua dan kakek dan nenek.

5) Peran orang tua terhadap anak pertama (Child Bearing).


Dalam hal ini peran orag tua dapat dimulai selagi kehamilan membesar dan semakin
kuat saat bayi dilahirkan. Pada periode awal orang tua harus mengenali hubungan
mereka dengan anak. Periode berikutnyan orang tua dapat mencerminkan suatu waktu
untuk bersama-sama membangun kesatuan keluarga, periode waktu berkonsolidasi
ini meliputi peran negosiasi ( suami, istri, ibu, ayah, saudara-saudara ) untuk
menetapkan komitmen. Periode yang berlangsung membutuhkan waktu.

3. Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.


Sebagi kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm
memberikan asuhan keperawatan keluarga. Fungsi perawat dalam tahap ini adalah
melakukan perawatn dan konsultasi antara lain (Mubarak, dkk : 2011) :

a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,

b. Mengenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,

c. Imunisasi yang dibutuhkan anak,

d. Tumbang anak yang baik,

e. Interaksi keluarga,

f. Keluarga berencana, serta

g. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.

4. Komunikasi orang tua terhadap anak

Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respon komunikasi antara orang
tua dan anak. Komunikasi antara orang tua dan anak meliputi :
a. Sentuhan.
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua sebagai suatu
sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir.
b. Kontak mata
c. Suara.
d. Aroma.

34
5. Masalah – masalah yang sering muncul pada keluarga dengan anak pertama

a. Hubungan seksual dan social terganggu.

Hubungan seksual antar pasangan umumnya menurun selama masa kehamilan dan
selama 6 minggu periode pasca partum. Kesulitan seksual selama periode pasca
partum biasa terjadi, muncul akibat factor peran baru yang dijalankan oleh ibu, akibat
kelelahan dan merasa

b. kehilangan ketertarikan seksual. Sementara suami merasa ditinggalkan atau


disingkirkan.

c. Suami merasa diabaikan.

d. Sebagian besar ayah secara umum tidak diikut sertakan dalam proses perinatal
sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat dalam melaksanakan perubahan
peran penting sehingga menghindari keterlibatan emosional mereka.

e. Peningkatan perselisihan.

Pola komunikasi pernikahan yang baru, berkembang dengan hadirnya sorang


anak, pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain memperlakukan
pasangannya sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua. Pola translokasional
berubah secara drastis . Feldman (1961) mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit
berbicara satu sama lain dan sedikit memiliki kesenangan, kurang menstimulasi
percakapan dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan mereka. Beberapa orang tua
merasa kewalahan dengan brtambahnya tanggung jawab. Terutama pada suami dan
istri yang bekerja penuh waktu.
6. Asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai
berikut:
a. Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada

35
keluarga. Oleh karena itu, perawat keluarga diharapkan memahami betul lingkup,
metode, alat bantu, dan format pengkajian yang digunakan. Data-data yang
dikumpulkan antara lain: (Santun setiawan dkk, 2016)
1) Data umum
2) Riwayat dan tahapan perkembangan
3) Lingkungan
4) Struktur keluarga
5) Fungsi keluarga
6) Stress dan koping keluarga
7) Harapan keluarga
8) Data tambahan
9) Pemeriksaan fisik
Dari hasil pengumpulan data tersebut maka akan dapat diidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga.
b. Tahap perumusan diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil
wawancara, pengamatan langsung dan pengukuran dengan menunjukan status
kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi sampai dengan masalah yang aktual.
(Santun setiawan dkk, 2016)
c. Tahap penyusunan rencana keperawatan
Apabila masalah kesehatan maupun masalah keperawatan telah teridentifikasi,
maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan
urutan prioritas masalahnya. Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan
tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan
atau mengatasi masalah kesehatan atau masalah kesehatan yang telah diidentifikasi.
(Mubarak dkk, 2011)
d. Tahap pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan merupakan salah satu dari proses kepearawatan keluarga dimana
perawat mendapat kesempatan untuk membangkitkan minat keluarg dalam
mengadakan perbaikan kearah perilaku yang hidup sehat. (Mubarak dkk, 2011)

36
e. Tahap evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, tahap penilaian dilakukan
untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, maka perlu disusun
rencana baru yang sesuai. Sesuai tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilakuka dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Oleh karena itu, kunjungan dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan ketersediaan keluarga. (Mubarak
dkk, 2011)

37
BAB IV
KESIMPULAN

Secara umum pengertian dari child bearing adalah keluarga yang berada pada tahap
perkembangan ke II mulai dari kehamilan samapi berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan. Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya orangtua yang baru
memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami
tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan
dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan,
konsep tentang “saat yang tepat untuk mengajar mereka”. Pada saat yang sama pula orangtua
perlu bimbingan dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

38
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017). Standar Diagnosis Keprawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Luaran Keprawatan Indonesia Definisi dan Kritria
Hasil Keperawatan. Jakarta: PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keprawatan Indonesia Definisi
danTindakan Keperawatan. Jakarta: PPNI

39
PREE PLANNING
KEPERAWATAN KELUARGA

Pertemuan ke : 1 Bina Hubungan Saling Percaya


Tanggal : Sabtu, 17 April 2021

I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam
tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas
perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab
dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masingmasing
manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka
masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan sasaran asuhan
keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting dalam pemenuhan
kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan perhatian lebih dari segi
keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status Kesehatan bagi anak yang
diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk
atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa
pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada
keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi
orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah
kesiapan menjadi orang tua.

II. Rencana Keperawatan


A. Diagnose :-
B. Tujuan umum
Menanyakan kesediaan dan mengadakan kontrak waktu untuk dilakukan
kunjungan pengelolaan sebagai keluarga binaan
C. Tujuan khusus
Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat
III. Rencana kegiatan
A. Metode : Wawancara dan observasi
40
Strategi pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan
Keluarga
1. 10 menit - Memberi Salam - Menjawab
- Perkenalan salam
- Menjelaskan tujuan - Memutuskan
kunjungan untuk bersedia
atau tidak di
lakukan
pengkajia
2. 10 menit Kerja :
- Menjelaskan Memutuskan
prosedur wawancara untuk bersedia
atau tidak
dilakukan
pengkajian
3. 5 menit Terminasi : - Memutuskan
- Meminta kontrak kontrak yang
kembali untuk akan dating
kunjungan - Menjawab
pengkajian salam
- Mengucapkan
terimakasih dan
meminta maaf
- Mengucapkan salam

B. Media dan Alat


1. Wawancara
a. Panduan wawancara
b. Bolpoin
2. Observasi
a. Lembar observasi kuesioner
b. Bolpoin

C. Waktu dan tempat: Rumah keluarga binaan


1. Waktu : 14.00-15.00 WIB
2. Setting tempat

A B

41
Keterangan
A: perawat
B: keluarga binaan

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga
b. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara
2. Kriteria Proses
a. Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga
b. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara
3. Kriteria Hasil
a. Diharapkan dari hasil pengkajian wawancara dapat ditemukan masalah
keperawatan apa saja yang terjadi di dalam keluarga Tn. F tersebut dengan
prosentase >90%

42
Pertemuan ke : 2 Pengkajian
Tanggal : Senin, 19 April 2021

I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam
tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas
perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab
dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masingmasing
manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka
masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan sasaran asuhan
keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting dalam pemenuhan
kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan perhatian lebih dari segi
keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status Kesehatan bagi anak yang
diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk
atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa
pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang merupakan
langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja yang ditemukan pada
keluarga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, pengamatan,
studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Pengkajian ini meliputi beberapa aspek
yang harus dikaji antara lain data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Untuk mengetahui masalah keperawatan
yang ada pada keluarga maka diperlukan pengkajian yang lengkap sebagai langkah
awal dari proses keperawatan.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada
keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi
orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah
kesiapan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa:-
B. Tujuan umum
1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan
2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga
43
C. Tujuan khusus
1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat
2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga
3. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya
dengan masalah kesehatan
4. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping keluarga,
pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan keluarga Tn. R
yaitu mengenai belum pengalam istrinya Ny. E menjadi seorang ibu.
III. Rencana Kegiatan
A. Metode: wawancara
Strategi pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga
1. 3 menit - Memberi Salam - menjawab salam
- Menanyakan - Menjawab
kabar
- Meminta waktu
pengkajian
2. 25 menit Pelaksanaan Menjawab
wawancara : pertanyaan-
- Menanyakan pertanyaan
tentang data umum
pada keluarga
hingga melakukan
pengkajian sampai
lingkungan fisik.
- Observasi
lingkungan rumah
dari depan hingga
belakang rumah,
luar dan dalam
rumah

3. 2 menit Terminasi - Memutuskan


- Meminta kontrak kontrak yang akan
kembali untuk dating
kunjungan
- Mengucapkan
terimakasih dan
meminta maaf
- Mengucapkan

44
salam

B. Media dan Alat


1. Wawancara
a. Panduan wawancara
b. Bolpoin
c. Format pengkajian
C. Waktu dan tempat: rumah keluarga Tn. F
1. Waktu: 14.00-14.30 WIB
2. Seting tempat

A B

Keterangan
A: perawat
B: keluarga Tn. F
D. Kriteria evaluasi
1. Kriteria Struktur:
a. Menyiapkan pre planning
b. Kontrak waktu dengan keluarga
c. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format
pengkajian
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja
yang ada dalam keluarganya.
3. Kriteria Hasil:
Diharapkan dari hasil menindaklanjuti data pengkajian wawancara masalah
keperawatan mengenai keluarga Tn. F tentang kesiapan menjadi orang tua
dapat tergali semuanya prosentase 100%

45
Pertemuan 3: Pengkajian
Tanggal
I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam
tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas
perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab
dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masingmasing
manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka
masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan sasaran asuhan
keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting dalam pemenuhan
kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan perhatian lebih dari segi
keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status Kesehatan bagi anak yang
diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk
atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa
pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang merupakan
langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja yang ditemukan pada
keluarga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara, pengamatan,
studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Pengkajian ini meliputi beberapa aspek
yang harus dikaji antara lain data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Untuk mengetahui masalah keperawatan
yang ada pada keluarga maka diperlukan pengkajian yang lengkap sebagai langkah
awal dari proses keperawatan.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau
mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada
keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi
orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah
kesiapan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa:-
B. Tujuan umum
1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan
2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga
C. Tujuan khusus
46
1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat
2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga
3. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya
dengan masalah kesehatan
4. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping keluarga,
pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan keluarga Tn.F
yaitu mengenai belum pengalam istrinya Ny. E menjadi seorang ibu.
III. Rencana Kegiatan
A. Metode: wawancara
Strategi pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga
1. 3 menit - Memberi Salam - menjawab salam
- Menanyakan - Menjawab
kabar
- Meminta waktu
pengkajian
2. 25 menit Pelaksanaan Menjawab
wawancara :. pertanyaan-
- Menanyakan pertanyaan
tentang struktur
keluarga,
bagaimana pola
komunikasinya,
kekuatan
keluarganya
bagaimana, peran
masing-masing
anggota
keluarganya apa,
nilai dan norma
yang dianut dalam
keluarga apa saja.
- Menanyakan
fungsi keluarga,
apakah dalam
keluarga saling
menyayangi,
sosialisasinya
bagaimana.
- Menanyakan stress

47
dan koping
keluarga

3. 2 menit Terminasi - Memutuskan


- Meminta kontrak kontrak yang akan
kembali untuk dating
kunjungan
- Mengucapkan
terimakasih dan
meminta maaf
- Mengucapkan
salam

B. Media dan Alat


1. Wawancara
a. Panduan wawancara
b. Bolpoin
c. Format pengkajian
C. Waktu dan tempat: rumah keluarga Tn. F
1. Waktu: 14.10-15.00 WIB
2. Seting tempat

A B

Keterangan
A: perawat
B: keluarga Tn. F
D. Kriteria evaluasi
1. Kriteria Struktur:
a. Menyiapkan pre planning
b. Kontrak waktu dengan keluarga
c. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format
pengkajian
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja
yang ada dalam keluarganya.
3. Kriteria Hasil:

48
a. Diharapkan dari hasil menindaklanjuti data pengkajian wawancara
masalah keperawatan mengenai keluarga Tn. F tentang kesiapan menjadi
orang tua dapat tergali semuanya prosentase 100%.

49
Pertemuan 4: Pengkajian
Tanggal
I. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki
berbagai macam tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan
memiliki tugas perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu
keluarga dengan tahap perkembangan keluarga kelahiran anak pertama.
Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan
manusia, sebab dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka
masingmasing manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas
individu mereka masing-masing dalam setiap harinya. Ibu menyusui merupakan
sasaran asuhan keperawatan keluarga dimana mereka adalah bagian terpenting
dalam pemenuhan kebutuhan anaknya. Ibu menyusui perlu mendapatakan
perhatian lebih dari segi keshatan karena merekalah tiang penyangga utama status
Kesehatan bagi anak yang diasuhnya.
Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut
membentuk atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini
didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama
dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan
manapun.
Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan yang
merupakan langkah awal untuk mengetahui masalah keperawatan apa saja yang
ditemukan pada keluarga. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan melalui
wawancara, pengamatan, studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Pengkajian ini
meliputi beberapa aspek yang harus dikaji antara lain data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga,
stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Untuk
mengetahui masalah keperawatan yang ada pada keluarga maka diperlukan
pengkajian yang lengkap sebagai langkah awal dari proses keperawatan.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan
atau mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi
pada keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan
menjadi orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan
masalah kesiapan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa: Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
B. Tujuan umum
1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan
2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga
50
C. Tujuan khusus
1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat
2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga
3. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya
dengan masalah kesehatan
4. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping
keluarga, pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan
keluarga Tn. R yaitu mengenai belum pengalam istrinya Ny. E menjadi
seorang ibu.
III. Rencana Kegiatan
A. Metode: wawancara
B. Strategi pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga
1. 3 menit - Memberi Salam - menjawab salam
- Menanyakan - Menjawab
kabar
- Meminta waktu
pengkajian
2. 25 menit Pelaksanaan Menjawab
wawancara : pertanyaan-
- Menanyakan stress pertanyaan
dan koping
keluarga
- Melakukan
pemeriksaan fisik
semua anggota
keluarga
- Menanyakan
harapan keluarga
untuk pelayanan
kesehatan dan
harapan untuk
keluarga
3. 2 menit Terminasi - Memutuskan
- Meminta kontrak kontrak yang akan
kembali untuk dating
kunjungan
penghitungan
skoring
- Mengucapkan

51
terimakasih dan
meminta maaf
- Mengucapkan
salam

C. Media dan Alat


1. Wawancara
a. Panduan wawancara
b. Bolpoin
c. Format pengkajian
D. Waktu dan tempat: rumah keluarga Tn. F
1. Waktu: 14.10-15.00 WIB
2. Seting tempat

A B

Keterangan
A: perawat
B: keluarga Tn. F
IV. Kriteria evaluasi
1. Kriteria Struktur:
a. Menyiapkan pre planning
b. Kontrak waktu dengan keluarga
c. Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format
pengkajian
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.
b. Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja
yang ada dalam keluarganya.
3. Kriteria Hasil:
Diharapkan dari hasil menindaklanjuti data pengkajian wawancara masalah
keperawatan mengenai keluarga Tn. F tentang kesiapan menjadi orang tua
dapat tergali semuanya prosentase 100%..

52
53

Anda mungkin juga menyukai