TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian Kehamilan
pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh menjadi hasil konsepsi sampai
aterm.
sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Dari kedua
adalah 280 hari yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
1) Fertilisasi
beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam tubuh wanita
3) Pertumbuhan Telur
dimasuki spermatozoa yang lain. Inti sel mani dan sel telur bersatu
disertai bercampurnya kromosom dari kedua inti, hingga telur saat ini
terdiri dari 2 buah sel. Masing-masing sel membagi diri hingga terjadi 2-
4-8-16-32 sel dan seterusnya.Saat ini sel telur terdiri dari sekelompok sel
4) Nidasi
sebagai bahan makanan oleh telur. Nidasi biasanya terjadi pada dinding
pada alat genetalia eksterna, interna, dan payudara.Dalam hal ini hormone
1) Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram
(berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm.
diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada
Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-
kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala
janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Pada trimester III, istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan
menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan tipis (tampak batas yang
nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih
uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR (Ajeng, N.
2012).
2) Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit
spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti
kebawah.
mengganggu kehamilan.
membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada
4) Ovarium
Lambat laun fungsi ini diambil oleh plasenta. Diperkirakan corpus luteum
2012)
5) Mammae
2012).
6) Sirkulasi Darah
Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia
daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel
N. 2012).
7) Sistem Respirasi
pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut,
kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali
8) Traktus Digestifus
9) Traktus Urinarius
sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan (Ajeng, N. 2012).
10) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
dengan linea grisera. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak,
livide.
pubis sampai ke ujung atas fundus pada garis tengah, garis ini dikenal
hormonal. Pada primigravida, adanya linea nigra dimulai pada bulan ke-3,
ini sering lebih awal dari bulan ke-3. Tidak semua wanita hamil muncul
linea nigra.
(pada primigravida). Striae terjadi karena ada hormon berlebihan dan ada
pada kapiler leher halus dibawah kulit yang berwarna biru. Peregangan
kulit seperti ini dapat sembuh dan dapat menimbulkan bekas seperti perut
berwarna putih, jadi garis yang berwarna biru menjadi putih, karena
biasanya terdapat pada buah dada, perut dan paha. Striae ini kadang-
trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari
keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
tulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan
semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa
rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium
(histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200
tidak aktif. Pinosinase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
3) Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek.
Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan
keluarga.
4) Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar
dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks
dan resah.
bayinya
1. Kebutuhan nutrisi
protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu harus
2. Imunisasi
mendapat TT, pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menjadi
neonaturum.
3. Senam hamil
dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara bertahap agar
4. Obat-obatan
Menurut Sulistyawati (2011), jika kondisi ibu hamil tidak ada dalam
Lingkungan yang bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi udara
seperti asap rokok. Selain udara, perilaku hidup bersih dan sehat juga
7. Perawatan payudara
payudara: Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan
iritasi, bersihkan puting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air
8. Eliminasi
Menurut Ari Sulistyawati (2011), keluhan yang sering muncul pada
ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang
yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.
putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak
untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sedangkan sering
buang air kecil disebabkan karena pada trimester III bagian terendah
9. Persiapan persalinan
masih lama tidak ada salahnya jika ibu dan keluarga mempersiapkan
sesuatu hal yang tidak diinginkan atau maju dari hari perkiraan, semua
(misalnya askes, jaminan kesehatan dari tempat kerja, kartu sehat, dll),
Pembagian peran ketika ibu berada di Rumah Sakit (Ibu mertua, yang
anemia, asthma).
mengganggu, singkirkan
Sumber: Buku Asuhan Kehamilan Pada Masa Kehamilan Ari Sulistyawati, 2011
g. Tanda Bahaya dan Komplikasi Serta Penanganan
1. Perdarahan pervaginam
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala yang hebat dan menetap dan tidak hilang saat beristirahat. Hal ini
yang hebat analisa sementara adalah gejala dari preeklamsi. Hal ini juga
korteks cerebri atau di dalam retina. Penanganan umum jika ibu tidak
sadar dan kejang, segera baringkan di tempat tidur lalu diikat agar ibu
tidak jatuh dan tali sedikit dilonggarkan guna menghindari fraktur,
selanjutnya masukkan sudap lidah kedalam mulut penderita, jika ibu tidak
(Saifuddin, 2014)
dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat
badan serta pembengkakan kaki dan jari tangan. Hal ini biasa menunjukan
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan setelah beristirahat,
dan disertai keluhan fisik lain penyebabnya biasa terjadi karena anemia,
kehamilan. Apabila perut ibu terasa sangat keras seperti papan disertai
2014).
beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin
tidur gerakannya akan melemah. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila
gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Dapat di
janin.
Rochjati‟ (KSPR), yaitu berupa kartu skor yang digunakan sebagai alat
skrining antenatal berbasis keluarga guna menemukan faktor risiko ibu hamil,
Sehingga diharapkan setiap ibu hamil mempunyai buku KIA yang dilengkapi
dengan satu kartu skor, yang pelaksanaannya dipantau oleh tenaga kesehatan,
dengan kondisi dari ibu hamil; dan melakukan pemberdayaan ibu hamil,
suami, keluarga dan masyarakat agar peduli dan memberikan dukungan dan
rujukan terencana.
digunakan untuk menentukan kelompok resiko ibu hamil, dan sebagai alat
pencatat kondisi ibu hamil. Sedangkan fungsi KSPR adalah: sebagai alat
skrining antenatal/ deteksi dini faktor resiko pada ibu hamil resiko tinggi;
sebagai media pencatatan kondisi ibu selama kehamilan, persalinan, nifas, dan
sebagai alat untuk validasi data kehamilan, persalinan, nifas dan perencanaan
KB. Kartu Skor Poedji Rochjati/ KSPR disusun dengan format kombinasi
antara checklist dan sistem skor. Cecklis terdiri atas 19 faktor resiko dengan
pengisian skor dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun non kesehatan
PKK (termasuk ibu hamil, suami dan keluarganya) yang telah mendapat
ibu hamil dengan bekas operasi sesar, letak sungsang, letak lintang,
tenaga kesehatan.
2. Persalinan
1. Pengertian Persalianan
yang telah cukup bulan atau telah dapat hidup di luar rahim melalui jalan lahir
baik dengan bantuan maupaun hanya dengan kekuatan ibu sendiri.
dapat hidup diluar uterus melalui vagina kedunia luar. Proses tersebut dapat
dikatakan normal atau spontan jika bayi yang dilahirkan berada pada posisi
pertolongan, serta tidak melukai ibu dan bayi. Pada umumnya proses ini
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Jenny J.S. Sondhak, 2013).
dari dalam uterus kedunia luar. Persalinan dan kelahiran normal merupakan
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
(Jannah,Nurul.S.Si.T.2014)
usia aterm dengan berat badan normal yang dilakukan dengan teknik istimewa
kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya. Ada lima aspek atau Lima Benang Merah yang sangat penting dalam
(Jannah,Nurul.S.Si.T.2014)
c. Pencegahan infeksi
e. Rujukan
3. Bentuk-Bentuk Persalinan
a. Persalinan Spontan
b. Persalinan Buatan
tenaga dari luar misalnya ekstrasi dengan forceps, atau dilakukan operasi
section caesarea.
c. Persalinan Anjuran
prostaglandin.
4. Tanda-Tanda Persalinan
berikut:
d. Perasaan sakit diperut dan dipinggang karena kontraksi ringan otot rahim
rahim.
sensitive
b. Teori Keregangan
tertentu.
e. Teori Prostlagandin
dengan persalinan.
1) Kontraksi uterus yang adekuat terjadi 3-5 kali dalam 10 menit dengan
7) Perineum menonjol
8) Vulva membuka
6. Tahapan Persalinan
a. Kala I
2) Fase Aktif
b) Kala II
1) Dorongan meneran
3) Perineum menonjol
4) Vulva membuka
c) Kala III
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri dimulai
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban. Seluruh proses biasanya berlangung 5 – 30 menit setelah bayi
lahir.
d) Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri
postpartum.
7. Partograf
mendapatkan asuhan persalinan secara aman dan tepat waktu partograf harus
digunakan untuk:
a) Nama, umur
b) Gravida, para, abortus (keguguran)
2) Kondisi Janin
a) DJJ
3) PersalinanPembukaan serviks
5) Kontraksi Uterus
a) Oksitosin
7) Kondisi Ibu
Sumber : APN,2008
8. Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada ibu bersalin
a) Kebutuhan fisiologis
1) Oksigen
ibulakukan
g) Kebutuhan aktualisasi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-
42 minggu dan berat badannya 2500-4000 gram Bayi baru lahir dari
kehamilan yang aterm (37-42 minggu) dengan berat badan lahir 2500-4000
gram. Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan pada bayi tersebut selama satu
kepala dan letak sungsang tanpa memakai alat pada usia kehamilan 37-42
minggu dengan berat lahir 2500-4000 gram dengan nilai Apgar Score >7 dan
bayi atau bayi mengalami masalah kesehatan. Resiko terbesar kematian. Bayu
Baru Lahir terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, minggu pertama dan dua
dalam keadaan sehat pada saat bayi pulang atau bidan meninggalkan bayi jlka
persalinan di rumah.
a. Apgar Skor
spontandengan sedikit bantuan atau gangguan. Segera setelah bayi lahir, perlu
Melakukan penilaian kondisi bayi baru lahir secara cepat dan tepat, bayi
diletakan di atas perut ibu yang dilapisi dengan handuk. Pertanyaan yang perlu
Bila kelima pertanyaan di atas jawaban “ya”, maka bayi dapat diberikan
1) Evaluasi data yang terkumpul, buat diagnosis dan tentukan rencana untuk
b) dengan lembut, tepuk atu sentil telapak kaki bayi (satu atau dua kali)
rangsangan yang kasar, keras, atau terus enerus tidak akan banyak
tubuh.
tindakan tertentu.
fleksi
Sumber :Dewi,2012
Interpretasi :
berat atau bahkan kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang
tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti
8) Letakan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke
bayi.
Gejala sakit pada bayi baru lahir memang sulit dikenali. Dengan
dapat mencegah kematian. Rata-rata bayi yang baru lahir banyak yang
meninggal karena terlambat mengetahui tanda bahaya, terlambat memutuskan
Untuk mewaspadainya kenalilah tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti
di bawah ini:
a. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Dan ini
b. Bayi kejang. Kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan
gerakan normal. Jika melihat gejala atau gerakan yang tak biasa dan
c. Bayi lemah. Bergerak jika hanya dipegang. Ini tandanya bayi sakit berat.
g. Demam. Suhu tubuh bayi lebih dari 37,5 derarat celcius atau tubuh teraba
h. Mata bayi bernanah banyak. Ini dapat menyebabkan bayi menjadi buta.
i. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar. Jika kulit perut dicubit akan kembali
menyebabkan kematian.
j. Kulit bayi terlihat kuning. Kuning pada bayi berbahaya jika muncul pada
hari pertama atau muncul setelah kurang dari 24 jam setelah lahir.
Ditemukan pada umur lebih dari 14 hari dan kuning sampai ke telapak
k. Buang air besar atau kotoran bayi berwarna pucat segera periksakan bayi
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi
1) Letakan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2) Gulung sepotong bayi dan letakan dibawah bahu sehingga leher bayi
lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala di atur lurus
sedikit kebelakang.
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3 kali atau gosok kulit
bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya
1) Berikan bayi kepada ibu secepat mungkin. Kontak dini antara ibu dan
lahir
kehamilan
2) Kebutuhan cairan
4. konsep Nifas
1. Pengertian Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembai, mulai dari persalinan
bayi dan plasenta serta mencerminkan keadaan fisiologis ibu, terutama sistem
a. Tujuan umum
anak.
b. Tujuan khusus
sehat.
Yang dimaksud fisiologi nifas adalah hal – hal yang terjadi dan bersifat
karateristik dalam masa nifas. Perubahan – perubahan yang normal dan harus
terjadi adalah:
1. Involusi
2. Servik
dimasukan 1 jari.
Pada hari pertama endometrium yang kira – kira setebal 2-5 mm itu
endometrium terjadi dari sisa – sisa desidua basalis yang memakan waktu 2
-3 minggu.
4. Ligamen – ligament
harus dilakukan latihan senam. Otot – otot dinding perut akan berinvolusi
Luka jalan lahir seperti episiotomi yang telah dijahit. Luka pada vagina
6. Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim (darah dan desidua yang nekrotik)
selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat
Warna putih bercampur merah terdiri dari sisa darah bercampur lendir.
Warna putih, terdiri dari leukosit, selaput lendir serviks dan serabut
jaringan mati.
berbau busuk.
Volume darah turun seperti sebelum hamil dan tonus otot halus
vasodilatasi.
30.000.
2) Hemoglobin hematokrit, eritrosit, mengalami penurunan pada awal
post partum.
mempengarui konstipasi.
3) Diuresis post partum akan terjadi dalam 12-36 jam post partum
diaforesis luas akan terjadi 2-3 hari pertama post partum terutama
malam.
3) Rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat dorongan saat melahirkan,
berkemih.
4) Timbul oedema trigoneum yang menimbulkan obstruksi sehingga
5) Kateterisasi
post partum.
susu ibu. ASI ini merupakan makanan pokok bayi, makanan yang terbaik
bagi bayi,makanan yang bersifat alamiah bagi tiap ibu yang melahirkan
bayi akan tersedia makanan bayinya dan ia sendiri. Bagi ibu yang
menyusui akan trlalu dekat dengan anaknya, dan bagisih anak akan lebih
merasa puas dalam pelukan ibunya, merasa tentram, aman, hangat, akan
kasih sayang ibunya. Untuk menghadapi masa laktasi. Sejak dini
yaitu:
bertambah.
a. Taking in ( ketergantungan )
2) Ibu siap menerima peran baru dan belajar semua hal- hal baru.
penyuluhan.
c. Periode letting go
padanya.
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status
ibu dan BBL, dan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-
Tabel 2.4
Program Dan Kebijakan Teknis Masa Nifas
Kunjungan Waktu Asuhan
atonia uteri
(bonding attatcment)
d. ASI eksklusif
II 6 hari PP a. Memastikan involusi uterus berjalan
perdarahan abnormal.
cukup.
bergizi.
perdarahan abnormal.
cukup.
bayi.
Faktor penyebabnya:
1) Grandemultipara
Hal ini terjadi karena adanya infeksi. Jika disertai dengan nyeri perut
setelah persalinan).
i. Payudara yang berubah berwarna merah, panas dan terasa sakit. Dicurigai
Proses ini dikenal juga dengan istilah inisisasi menyusui dini, dimana ASI
sehingga ASI pun keluar. Umumnya ASI keluar 2-3 hari setelah
baik untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi dan antibodi pembunuh
sebagai berikut:
1) Progesteron
2) Estrogen
menyusui.
3) Prolaktin
4) Oksitosin
susu.
c) Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi
satu didepan.
payudara
terkosongkan
sendirinya.
3) Menyendawa bayi
M.Keb.2014)
8. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas
zat makanan sebesar 800 kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI
dan untuk aktivitas ibu sendiri. Selama menyusui, ibu dengan status gizi
600 kkal, sedangkan pada ibu dengan status gizi kurang biasanya
Sulistyawati. 2014)
Ambulasi tidak benar pada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-
Dalam 6 jam pertama post partum, pasien harus sudah dapat buang air
kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih maka dapat
Dalam 24 jam pertama, pasien juga harus sudah dapat buang air besar ,
karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan sulit baginya
untuk buang air besar secara lancar. Untuk meningkatkan volume fese,
anjurkan pasien untuk makan tinggi serat dan mkinum air putih.
d. Kebersihan Diri
e. Istirahat
sendiri.
f. Seksual
merah
g. Senam Nifas
kadang sulit untuk secara mudah mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini
selama hari pertama dan kedua, anjurkanlah ibu tersebut untuk terus
M.Keb.2014)
a. Definisi
sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi
berumur 0 bulan sampai dengan usia 28 hari. Neonates dini adalah bayi
berusia 0-7 hari. Neonates lanjutan adalah bayi berusia 8-28 hari.
Menurut Muslihatun (2010), bayi baru lahir adalah bagian dari neonatus
yaitu suatu organisme yang sedang bertumbuh yang baru mengalami trauma
kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterine ke
Bayi baru lahir adalah bayi pada jam pertama setelah kelahiran, di
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat badan lahir 2.500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI,
2012).
b. Kebutuhan Neonatus
1. Kebutuhan Fisik
menginginkan minimal 8x/sehari, jika tidur lebih dari 3 jam susui bayi,
susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian, susui sampai
ganti pakaian jika basah dan kotor, pada saat dibawa keluar rumah gunakan
pakaian secukupnya tidak terlalu tebal dan tipis, jangan gunakan gurita
aktifitas bayi, jaga bayi agar tetap bersih, hangat dan kering, memandikan
setiap pagi dan sore dengan air hangat pilih sabun dengan PH netral dengan
sedikit atau tanpa sabun dan pewarna, ganti popok sesegera mungkin bila
3. Kebutuhan Psikososial
perhatikan saat sedang menyusui dan berikan belaian kasih sayang, bicara
5. Kebutuhan Stimulasi
gendong dengan posisi tegak agar bayi dapat menahan kepalanya tetap
Menurut Muslihatun Wafi Nur (2010), masalah yang sering terjadi pada
neonatus yaitu:
1. Hipotermi
lahir. Menempatkan bayi pada ibu (kontak langsung kulit ke kulit) dan
menutupi bayi dengan selimut apabila bayi tidak mungkin diletakan diatas
dada ibu, misalnya karena ibu lemah, syok dan sebagainya maka dapat
diusahakan.
Alat yang digunakan memotong tali pusat harus steril, mengikat tali
pusat harus dengan pita yang steril, klem plastik atau bentuk pengikat
lainnya, menutup tali pusat dengan kassa steril, jangan membubuhi apapun
ke tali pusat.
3. Ikterus neonaturum
Dapat dilakukan pencegahan dengan cara jaga suhu tubuh bayi tetap
normal (36,5oC – 37,5oC), beri ASI sejak bayi lahir sampai usia 6 bulan
dengan kadar kalori yang mencukupi, setiap pagi dijemur antara pukul
keadaan umum bayi tidak baik (tidak mau minum atau kurang minum, BB
menurun, hati atau limfe membesar, BAB atau BAK tidak seperti biasanya)
4. Asfiksia
Merupakan suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernapas secara
spontan dan teratur segera setelah lahir. Prinsip resusitasi yaitu menciptakan
bayi, nilai apgar 7-10 memberi suhu lingkungan yang baik, bayi dibungkus
dan muka, dada dibuka sementara untuk melihat kemungkinan bayi tidak
bernapas setelah 1 menit, membersihkan jalan napas bagian atas dari lendir,
jika perlu beri rangsangan pada bayi, resusitasi aktif. Nilai Apgar 4-6
memerlukan resusitasi aktif jika tidak berhasil segera lakukan nafas buatan
indotracheal dengan tekanan 1-2 mL/kgBB. Nilai Apgar 0-3 resusitasi aktif
glukosa.
Dalam 3 hari pertama berat badan akan turun oleh karena bayi
dan ini dikatakan masih fisiologis.Hal ini disebabkan karena bayi malas
dengan cara meneteki bayi sesering mungkin. Jika ASI kurang dapat
ditambah PASI, jika bayi menetek dengan kuat atau baik maka dalam 10
dalam kurun waktu 6- enam jam dan hanya setelah itu jika tidak terjadi
succedaneum
schiziz
atau tidak
lubang
tanda bahaya
mengeluarkan cairan
hari ke 7 setelah bayi infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah
Kunjungan Penatalaksanaan
persalinan.
sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
gerakan KB Ialah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar
(1) Pengertian
dilakukan dengan menggunakan alat atau obat tanpa alat, secara mekanis
menggunakan alat atau obat tanpa alat, secara mekanis atau dengan operasi.
mempunyai 2 tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
b. Konseling KB
pilihannya.
1. Sikap petugas dalam melakukan konseling yaitu memperlakukan klien
dengan kata kunci SATU TUJU. Kata kunci SATU TUJU adalah sebagai
berikut:
kontrasepsi
kebutuhannya.
c. Kontrasepsi Suntik
bulan).
2. Cara kerja
1. Efektifitas
2. Keuntungan
hubungan suami istri, jangka panjang, efek samping sangat kecil, tidak
perdarahan yang banyak atau sedikit, tidak haid sama sekali, spotting.
tuberculosis.
suntikan, ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur.
1. Manajemen kebidanan
kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai dengan
membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi.
penataksanaan klien. Proses ini juga membantu para bidan selama memberikan
secara keseluruhan.
2) Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa/ masalah.
klien.
berlanjut terus dan berulang ulang, dengan setiap kali melakukan pemeriksaan
klien. Oleh sebab itu, terdapat suatu hubungan yang dinamis berulang antara
(a) Langkah I:
dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara:
3) Pemeriksaan penunjang.
akan menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
dan valid. Kaji ulang data yang sudah dikumpulkan apakah sudah tepat,
yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga
sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh: diperoleh diagnosa “ibu hamil”,
ibu hamil trimester ke III, merasa takut terhadap proses persalinan dan
melahirkan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak
(Pusdiknakes,2011).
terjadi. Langkah ini, penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.
tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya
bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misanya
perdarahan kala III atau distosia bahu). Dari data yang dikumpulkan dapat
lain harius menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali
kelaina panggul, adanya penyakit jantung, diabetes atau maslah medik yang
mmerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain
seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru
lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien
untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat
untuk menyelamatkan. ibu dan bayi. Dalam rumusan ini termasuk tindakan
segera yang mampu dilakukan scara mandiri secara kolaborasi atau bersifat
(Pusdiknakes,2011).
e) Langkah V:
Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
psikologis.
setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan. Setiap
rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan
dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien juga akan
melaksanakan rencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas
pengetahuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang
apa yang akan dilakukan klien. Kaji ulang apakah rencana asuhan sudah
f) Langkah VI:
keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke-5 dilaksanakan secaa efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota
menangani klien yang mengalami komplikasi, maka bidan tetap terlihat dan
meningkatkan mutu dan asuhan klien. Kaji ulang apakah semua rencana
g) Langkah VII:
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efktif dalam
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui
akhir tergantung pada klien dan situasi klinik, maka tidak mungkin proses
jiwa ibu.
emosional.
7) Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan
8) Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat
mereka dapatkan.
penyakit.
2. Dokumentasi
Catatan SOAP terdiri atas empat langkah yang dasarikan dari manajemen
kebidanan.
O = OBJEKTIF : Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan bidan atau hasil
laboratorium.
obyektif tersebut.
P = PENATALAKSANAAN : Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai
morbiditas.
6) Meningkatkan pemberian asuhan yang telah aman dan bermutu tinggi kepada
klien (Pusdiknakes,2011).
2) Metode ini merupakan inti sari dari proses penatalaksanaan asuhan kebidanan
(Pusdiknakes,2011).
SOAP adalah catatan yang tertulis secara singkat, lengkap dan bermanfaat buat
antenatal, seorang bidan dapat menuliskan satu catatan SOAP untuk setiap kali
lebih dari satu catatan untuk satu pasien dalam satu hari. Juga, seorang bidan
harus melihat catatan catatan SOAP terdahulu bilamana merawat seorang klien
akan mendapatkan lebih banyak pengalaman dan urutan SOAP akan terjadi
3. Kewenangan Bidan
1) Bagian Kedua
a) Kewenangan
Pasal 18
untuk memberikan:
Pasal 19
1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a
diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa
pelayanan:
c) persalinan normal;
(a) episiotomi;
ibu eksklusif;
(h) pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum;
2) Bagian Keempat
Pasal 28
yang dibutuhkan;
(3) merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani
dengantepat waktu;
perundangan-undangan;
operasional;
Pasal 29
operasional;
(2) memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari pasien dan/atau
keluarganya;
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin Dan
Poin D yaitu memberikan pelayanan kesehatan pada ibu nifas normal dan ayat 3
Fisiologis Patologis
Kunjungan I
(UK 39+5 hari minggu)
Kunjungan II Rujuk
(UK 37 minggu)
Kunjungan III
(UK 3 minggu)
Bersalin
Fisiologis Patologis
Fisiologis Patologis
Fisiologis Patologis
(a)
Rujuk
Penerapan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis
Penerapan asuhan kebidanan pada BBL neonates fisiologis
Rujuk
K I (6 jam – 3 hariPP)
K I(umur 6 jam – 3 hari)
K II (umur 4-7 ) K II (4-7 hari PP)
KIII (umur 8-14 hari) K III (8-14 hari PP)
KB