Anda di halaman 1dari 6

PENGLOLAAN KELAS

NAMA-NAMA KELOMPOK

1. ADAM NATAL

2. YOHANES SUWANTO

GURU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SANTU PAULUS RUTENG
KEPEMIMPINAN GURU DALAM KELAS

1. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Cukup banyak defenisi kepemimpinan yang bisa kita dapatkan dari berbagai
literatur.
 Menurut stoner dan freeman (1992;472)
Kepemimpinan ialah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-
aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para anggota
kelompok.
 Sedangkan menurut bratol dan martin (1991;480)
Menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain
tentang pencapaian prestasi ke arah tujuan organisasi.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Berdasarkan formula Hersey dan Blanchard membagi dua faktor besar yang
mempengaruhi kepemimpinan yaitu:
a. Faktor internal
Sebagai seorang pribadi, pemimpin tentu memeiliki karakter unik yang
membedakanya dengan orang lain. Keunikan ini tentu akan berpengaru pada
pandangan dan cara ia memimpin. Ada karaktaer bawaan yang menjadi ciri
pemimpin sebagai individu, ada kompotensi yang terbentuk melalui proses
pematangan dan pendidikan.
b. Faktor esternal
Menurut Formula Hersey dan Blanchard, adalah faktor bawahan dan situasi.
Faktor-faktor ini tentu akan menentukan bagaimana pemimpin mengantur dan
mempengaruhinya. Jika bawahan ini adalah siswa, maka pemimpin akan
menjalankan pola kepemmpinan sesuai dengan karakter siswa. Aktor ekternal
lain adalah faktor situasi, situasi ini berkaitan dengan aspek waktu, tempat,
tujuan, karakteristik organisasi.\
3. UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN
a. Unsur manusia yaitu manusia sebagai pemimpin atau merakapun yang di
pimpin. Bagaimana hubungan antar meraka itu di dalam situasi
kepemimpinan, bagaimana sifat seorang pemimpin dan syarat-syarat
kepemimpinan itu tanpa melupakan bagaimana seharusnya memperlakukan
manusia itu sebagai manusia.
b. Unsur sarana yaitu merupakan segala macam prinsip teknik kepemimpinan
yang dipakai dalam pelaksaananya. Termasuk bekal pengetahuan dan
pengalaman yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok
manusia.
c. Unsur tujuan yaitu merupakan sarana terakhir ke arah mana kelompok
manusia akan di gerakan untuk menuju maksud tujuan tertentu
4. SIFAT-SIFAT PEMIMPIN
a. Cakap
Cakap disini dalam pengertian luas bukan saja ahli (skill) atau kemahiran
teknik (technical mastery) dalam suatu bidang tertentu, melainkan meliputi
hal-hal yang bersifat abstrak, inisiatif, konsepsi, perencanaan dan sebagai
berikut. Serang pemimpin harus memiliki ketajaman berpikir yang kritis
dan rasional.
b. Kepercayaan
Menurut Le Bond, seorang pemimpin harus memiliki keyakinan yang
kuat, percaya akan kebenaran tujuanya, pecya kemampuanya (pada diri
sendir). Sebaliknya harus mendapat kepercayaan dari pengikutnya.
c. Rasa tanggung jawab
Sifat ini penting sekali, sebab mana kala seorang pemimpin tidak
memeiliki rasa tanggung jawab, ia akan mudah bertindak sewenang-
wenang terhadap kelompoknya.
d. Berani
Berani dalam arti krena benar dan dengan perhitugan. Lebih-lebih dalam
saat-saat yang kritis dan menentukan, pemimpin harus tegas, berani
mengambil keputusan dan konsekwen dan tidak boleh ragu-ragu.
e. Tangkas dan ulet
Pemikiran seorang pemimpin harus luas. Ia berpandang jauh ke depan
harus dapat menbedakan mana das sein, mana das sollen. Terutama dalam
merumuskan strategi atau menggariskan sautu taktik.
5. KLASIFIKASI KEPEMIMPINAN
a. Kepemimpinan otoriter
Pemimpin ini menentukan segala-galanya. Semua aktivitas kelompok di
jalankan atas intruksi pemimpin. Pemimpin mengatur dan mendikte anggota.
Anggota hanya srbagai pelaksana perintah pemimpin. Anggota tidak pernah
tau rencana-rencana yang akan di jalankan oleh kelompok. Kedudukan
pemimpin seolah-oleh terpisah dari yang di impin. Sebab pimpinan
berhubungan dengan anggota pada saat memberikan intruksi atau perintah.
Pemimpin yang otoriter memiliki kekuatan yang absolut berbeda dengan
pimpinan yang demokratis.
b. Kepemimpinan demokratis
Didini ada kerja sama antar pemimpin dan anggotanya. Semua kegtitan
kelompok di jalankan atas keputusan bersama. Semua perencanaan dan
langkah-langkah pekerjaan di tentukan secara musyahwara. Pemimpin
menempatkan anggota sebagai kawan dan bukan sebagai orang yang di
pekerjakan. Tugas dan kewajiban di jalankan bersamaa-sama dengan
pemimpin. Pemimpin demokratis berusaha menampilkan keterlibatan dan
keikut sertaan yang maksimum dari setiap anggota dalam kegitan kelompok
dan dalam menentukan tujuan kelompok. Ia berusaha membagi tanggung
jawab dengan anggotanya. Bila di bandingkan dengan kepemimpinan otoriter
yang cenderung sebagai “dictator” pemimimpin demokratis melayani sebagai
“wakil kelompok”.
c. Kepemimpi
d. nan liberal
Pemimpim pasif tidak berpatisipasi dengan kegiatan kelompok. Ia berda di
luar kelompok. Pemimpin tidak memimpin tetapi melepaskan anggota-
anggotanya. Tidak pernah menegur kesalahan anggotanya, tetapi selalu
bersikap baik.
6. GAYA KEPEMIMPINAN GURU
Sekolah dan kelas adalah suatu organisasi, dimana guru adalah sebagai
pemimpinannya. Guru berkewajiban mengadakan supervisi atas kegiatan belajar
murid, membuat rencana pengajaran bagi kelasnya, mengadakan manajemen
belajar sebaik-baiknya, melakukan mananjemen kelas, mengatur didisiplin kelas
secara demokratis (hamalik, 2004;124).
Menurut Ahmad Rohany (2004;130) gaya atau tipe kemimoinan guru ada 3 yaitu:
a. Otoriter
b. Laizzes Faire
c. Demokratis
7. FUNGSI KEPEMIMPINAN
a. Pemimpin adalah eksekutif
b. Pemimpin adalah perencana
c. Pemimpin sebagai pembuat kebijaksanaan
d. Pemimpin sebagai wasit (pererai) dan perantara
e. Pemimpin sebagai contoh (teladan)
f. Pemimpin sebagai ideologis
g. Pemimpin sebagai figur ayah
h. Pemimpin sebagai tempat menumpahkan segala kesalahan (scapegoat)
8. ASPEK KEPEMIMPINAN GURU DI KELAS
1. Menumbuhkan dan menyuburkan mencari ilmu di kelas.
2. Mengambil hati dan pikiran pribadi-pribadi yang ada di sekitarnya
3. Bermitra dalam bekerja dengan orang lain
4. Mau mengerti diri sendiri dengan orang lain
9. TEKNIK-TEKNIK KEPEMIMPINAN
a. Stimulations
Cara semacam ini bersifat menstimulasi atau merangsang subjek
b. Persuations
Disini biasanya menggunakan propaganda, sehingga kadang-kadang ada unsur
yang menggambarkan keadaan agak bebeda, suatu keadaan yang lebih dan
kenyataan.
c. By Force (paksaan)
Disini menggunakan kekuatan dalam arti dengan kekerasan atau paksaan.
Metode ini biasanya di pakai bila masyarakat belum memiliki kesadaraan
terhadap usaha yang di jalankan dan sifatnya segera.
KESIMPULAN

Kempemimpinan ialah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas


yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para anggota kelompok.

Pemimpin ini menentukan segala-galanya. Semua aktivitas kelompok di jalankan atas


intruksi pemimpin. Pemimpin mengatur dan mendikte anggota. Anggota hanya srbagai
pelaksana perintah pemimpin. Anggota tidak pernah tau rencana-rencana yang akan di
jalankan oleh kelompok. Kedudukan pemimpin seolah-oleh terpisah dari yang di impin.
Sebab pimpinan berhubungan dengan anggota pada saat memberikan intruksi atau perintah.
Pemimpin yang otoriter memiliki kekuatan yang absolut berbeda dengan pimpinan yang
demokratis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Abu Ahmadi, Drs.,H.,Psikologi Sosial, cetakan 3 (edisi revisi), Juli 2009, PT.
RINEKA CIPTA.
2. Arerends, Ricard I. 2008. Learning to teach. Jogjakarta: pustaka belajar.
3. Kompas karier/ sabtu, 13 oktober 2012.

Anda mungkin juga menyukai