ISNA RIZKIA
140600003
Abstact:
Caries is a multifactorial disease that involves the teeth, substrates, microorganisms
and time. Caries is caused by several factors, including heredity, race, gender, age, diet,
vitamins, saliva, and plaque. Caries begins with an email that appears to be decalcified
spots, lines, or fissure white as chalk. Classic characteristics of caries lesions are (1)
changes in color (white lime, brown, or black discoloration), (2) the loss of the hard tissues
(cavitation), and (3) is attached to the sonde. Discoloration caused by decalcification of
enamel, dentin opening and dentin demineralization and staining. Therefore, before going on
caries we need to maintain healthy teeth
Key word: Caries, saliva, plaque
Pendahuluan
Karies gigi dan penyakit periodontal merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling
sering dijumpai di Indonesia. Kedua penyakit ini dapat menyerang semua lapisan masyarakat
termasuk yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.1 Karies merupakan masalah gigi
mengabaikannya. Padahal jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, gigi
Karies dalam bahasa Indonesia, sebenarnya bukan istilah untuk lubang gigi. Dalam
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) online karies adalah pembusukan atau perusakan
Karies gigi adalah penyakit yang multifaktorial sehingga untuk terjadinya karies gigi
harus ada faktor-faktor permukaan gigi itu sendiri, substrat, mikroorganisme dan waktu. 3
Karies diawali dengan timbulnya bercak cokelat atau putih yang kemudian
berkembang menjadi lubang cokelat. Lubang ini terjadi karena luluhnya mineral gigi akibat
reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa oleh beberapa tipe
bakteri penghasil asam. Ketika kita kecil, pasti akrab dengan nasihat orang tua kita: jangan
makan permen banyak-banyak, nanti giginya ompong! Permen mengandung banyak gula.
Sisa gula yang tertinggal di dalam mulut dan menempel di gigi inilah yang menyebabkan pH
Lubang pada gigi baru akan terasa sakit bila lubang gigi sudah dalam dan mencapai
rongga pulpa yang berisi pembuluh darah dan saraf. Gigi yang sudah berlubang harus segera
ditambal untuk mencegah terjadinya infeksi lebih jauh. Namun bila gusi sudah mengalami
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
karies. Sehingga upaya untuk mencegah karies dapat diterapkan dan lebih menjaga kesehatan
Defenisi Karies
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan,
dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fisura, dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa
(Brauer). 4
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 3
Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan
sementum; disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam suatu karbohidrat yang
diragikan.5
Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu permukaan
gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari email
Demineralisasi dan kerusakan matriks organik gigi yang diakibatkan oleh karies
berasal dari interaksi bakteri yang memproduksi asam (Strepcoccus mutans, Actinomyces
viscocus, spesies Lactobacillus, dan Streptococcus sanguis) pada plak dengan substrat
makanan dalam periode waktu yang lama. Bakteri menghasilkan asam laktat yang
menyebabkan perubahan elektrokimia dan aliran ion kalsium serta fosfat dari bagian gigi
Karies dimulai dengan dekalsifikasi email yang tampak sebagai bercak, garis, atau
fisur putih seperti kapur. Ciri klasik dari lesi karies adalah (1) perubahan warna (putih kapur,
coklat, atau perubahan warna hitam), (2) hilangnya jaringan keras (kavitasi), dan (3) melekat
ke sonde. Perubahan warna disebabkan oleh dekalsifikasi email, terbukanya dentin, dan
Banyak sekali faktor yang memengaruhi terjadinya karies gigi. Dari pengamatan yang
dilakukan terlihat dengan jelas bahwa semakin dekat manusia tersebut hidup dengan alam
semakin sedikit dijumpai karies pada giginya. Dengan semakin canggihnya pabrik makanan,
semakin tinggi juga persentase karies pada masyarakat yang mengkonsumsi makanan hasil
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 4
pabrik tersebut.4 Faktor utama penyebab karies meliputi struktur gigi, mikroorganisme dalam
Di bawah ini akan diterangkan beberapa hal yang dapat memengaruhi terjadinya
1. Keturunan
Dari suatu penelitian terhadap 12 pasang orang tua dengan keadaan gigi yang baik,
terlihat bahwa anak-anak dari 11 pasang orang tua memiliki keadaan gigi yang cukup baik.4
Di samping itu, dari 46 pasang orang tua dengan persentase karies yang tinggi, hanya
satu pasang yang memiliki anak dengan gigi yang baik, lima pasang dengan persentase karies
sedang, selebihnya 40 pasang lagi, dengan persentase karies yang tinggi. Akan tetapi, dengan
teknik pencegahan karies yang demikian maju pada akhir-akhir ini, sebetulnya faktor
2. Ras
Pengaruh ras terhadap terjadinya karies gigi amat sulit ditentukan. Namun, keadaan
tulang rahang suatu ras bangsa mungkin berhubungan dengan persentase karies yang semakin
meningkat atau menurun. Misalnya, pada ras tertentu dengan rahang yang sempit sehingga
gigi-geligi pada rahang sering tumbuh tidak teratur. Dengan keadaan gigi yang tidak teratur
ini akan mempersukar pembersihan gigi, dan ini akan mempertinggi persentase karies pada
ras tersebut.4
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 5
3. Usia
Sepanjang hidup dikenal tiga fase umur dilihat dari sudut gigi-geligi.4
a. Periode gigi campuran, di sini molar satu paling sering terkena karies.
b. Periode pubertas (remaja) usia antara 14-20 tahun. Pada masa pubertas terjadi
mulut menjadi kurang terjaga. Hal inilah yang menyebabkan persentas karies lebih tinggi.
c. Usia antara 40-50 tahun. Pada usia ini sudah terjadi retraksi atau menurunnya
gusi dan papil sehingga sisa-sisa makanan sering lebih sukar dibersihkan.
4. Makanan
Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dapat dibagi
lemak, vitamin, serta mineral-mineral. Unsur-unsur tersebut berpengaruh pada masa pra-
membersihkan gigi, yaitu makanan yang merupakan penggosok gigi alami, tentu saja akan
mengurangi kerusakan gigi. Makanan bersifat membersihkan ini adalah apel, jambu air,
bengkuang, dan lain sebagainya. Sebaliknya makanan-makanan yang lunak dan melekat pada
gigi amat merusak gigi, seperti, permen, coklat, biskuit, dan lain sebagainya.
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 6
Pengaruh air ludah terhadap gigi sudah lama diketahui, terutama dalam memengaruhi
kekerasan email.4
Air ludah ini dikeluarkan oleh kelenjar parotis, kelenjar sublingualis, dan kelenjar
submandibularis. Selama 24 jam, air ludah yang dikeluarkan ketiga glandula adalah 1000-
2500 ml, dengan kelenjar submandibularis mengeluarkan 40% dan kelenjar parotis sebanyak
26%. Pada malam hari pengeluaran air ludah lebih sedikit. pH rata-rata air ludah berkisar
antara 5,25-8,5 (Andersen, 1922) dan 6,1-7,7 (Sauerwein, 1961). Secara mekanis, air ludah
Sifat enzimatis air ludah ikut di dalam sistem pengunyahan untuk memecahkan unsur-
unsur makanan. Di dalam air ludah ini dijumpai enzim-enzim seperti belaamilase, fostafatase,
oksidae, glikogenase, kolagenase, lipase, protease, urease, dan lain sebagainya. Enzim ini
Sejak tahun 1901, Rigolet telah menemukan bahwa pasien dengan sekresi air ludah
yang sedikit atau tidak ada sama sekali, misalnya karena aprialismus, terapi radiasi kanker
ganas, dan xerostomia, memiliki persentase karies gigi yang semakin meninggi. Sering juga
ditemukan pasien balita berumur dua tahun dengan kerusakan atau karies pada seluruh
6. Plak
Akhir-akhir ini penelitian terhadap plak lebih intensif dilakukan untuk mencegah
karies gigi. Plak terbentuk dari campuran antara bahan-bahan air ludah seperti musin, sisa-
sisa sel jaringan mulut, leukosit, limposit, dan sisa-sisa makanan, serta bakteri.4
Plak ini mula-mula berbentuk agak cair yang lama kelamaan menjadi kelat, tempat
bertumbuhnya bakteri.4
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 7
Pencegahan Karies
Tindakan pencegahan menurut Levell dan Clarck ada tiga, yaitu pencegahan primer,
sekunder, dan tersier. Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum timbulnya penyakit,
mencegah/membatasi jangan sampai cacat, dan pencegahan tersier adalah pencegahan untuk
Kebersihan mulut yang baik mencakup sikat gigi sebelum atau sesudah sarapan dan
sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 8
hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin.
Gambar 5. Flossing
Menyikat gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di
sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi. Menyikat gigi yang baik memerlukan
waktu selama tiga menit. Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi
yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka
2. Makanan
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat
adalah gula. Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu
(levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama
terhadap gigi. Jika gula begabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri
Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam. Jumlah gula yang dimakan
tidak masalah yang memegang peranan penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi.4
Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang manis-
manis. Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi
cara yang lebih efektif adalah dengan menyikat gigi. Untuk menghindari terbentuknya karies,
sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.4
3. Fluor
Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang menyebabkan
terbentuknya karies. Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 9
mengeras, yaitu sampai usia sebelas tahun. Penambahan fluor pada air adalah cara yang
paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak
mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada
gigi.4
Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat tetes atau tablet
natrium florida. Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi yang cenderung
mengalami pembusukan. Akan lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung
fluor.4
4. Penambalan
Penambalan dapat dilakukan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang sulit
dijangkau. Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan plastik cair.
Setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di
dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau
lekukan tersebut.4
Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 50% bertahan sampai satu tahun dan
60% bertahan sampai sepuluh tahun; tetapi kadang perlu dilakukan perbaikan atau
penggantian.4
5. Terapi antibakteri
Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di dalam
mulutnya. Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman. Bakteri
tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan
terjadinya karies. Karena itu kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu
keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek.4
Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi
antibakteri. Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta lekukan
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 10
ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu
untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak
bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan mengunyah permen karet yang
mengandung xilitol.4
Pembahasan
Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui.
Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan gigi itu sendiri. Penyebab dari
terjadinya karies adalah keberadaan bakteri dalam mulut yang dapat mengubah semua
makanan, terutama gula menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan
membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang
disebut plak. Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan
menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies, Bakteri yang paling berperan
dalam menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans.Gejala karies yaitu dengan adanya
lubang pada jaringan keras gigi, dapt berwarna coklat atau hitam.8
penambalan, dan terapi antibakteri, dan bisa melakukan pemeriksaan gigi setiap enam bulan.9
Kesimpulan
Karies gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada
dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. Beberapa faktor
yang memengaruhi terjadinya karies, yaitu makanan, vitamin, saliva, dan plak. Ciri-ciri dari
karies gigi adalah perubahan warna, hilangnya jaringan keras (kavitasi), dan melekat ke
sonde.
Isna: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Karies Gigi 11
Daftar Pustaka
1. Prasetya RC. Perbandingan Jumlah Koloni Bakteri Saliva pada Anak-Anak Karies
3. Astuti ESY. Peran sIgA pada Karies Gigi Anak. Interdental (JKG)2 007;5 (1):17.
6. Robert P. Langlais, Craig S. Miller, Jill S. Nield-Gehric. Lesi Mulut yang Sering
Penyakit Periodontal, dan Maloklusi Gigi oleh Dokter Gigi di Praktek Pribadi
<http://www.spesialis.info/?penyebab-karies-gigi-(kavitasi),940> (7 November
10. Marlina OM, Darwita RR, Setiawati F. Hubungan Gizi Seimbang dengan Early