Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TT1

PEMBELAJARAN IPA DI SD

Nama : Rani Ruspita

Nim : 857494782

UPBJJ BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKAN

TAHUN 2023
Skor
No. TUGAS TUTORIAL 1 Sumber Tugas
Maksimal
1. Buatlah satu ringkasan yang menggambarkan 20 Sapriati, et al., (202).
konsep dan prinsip dari teori belajar Piaget, Pembelajaran IPA di SD
Bruner, Gagne, dan Ausubel! – Edisi 2.
2. Buatlah penerapan teori belajar Bruner dalam 10 Tangerang Selatan:
bentuk kegiatan pembelajaran sederhana pada Universitas Terbuka.
materi“Wujud Benda (Cair, Padat, dan Gas)
Kelas II SD” dengan memperhatikan intisari
teori dan tahapan penampilan mental Bruner!
3. Diketahui daftar materi IPA SD Kelas 1 s.d. VI 70
yaitu: Modul 1 s.d. 3
a. Kelas I: Benda di Sekitar Kita
b. Kelas II: Benda dan Sifatnya
c. Kelas III: Sumber Daya Alam
d. Kelas IV: Hubungan Antar Makhluk Hidup
e. Kelas V: Pesawat Sederhana
f. Kelas VI: Bumi dan Bulan
Pertanyaan:
1. Identifikasilah pendekatan yang sesuai untuk
diterapkan pada materi IPA kelas I-VI di
atas!
2. Jelaskan secara singkat tentang gambaran
pendekatan yang Saudara gunakan pada
point a!
3. Identifikasilah metode yang sesuai untuk
diterapkan pada materi IPA kelas I-VI di
atas!
4. Pilihlah salah satu materi IPA di atas,
kemudian buatlah kegiatan
pembelajaran sederhanamenggunakan
pendekatan dan metode yang telah
Saudara tentukan pada point a dan c!
JAWABAN

1. Teori Piaget
Menurut Piaget, proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
a. Asimilasi, ialah proses pengintegrasian secara langsung stimulus baru kedalam
skemata yang telah terbentuk.
b. Akomodasi, ialah proses pengintegrasian stimulus baru ke dalam skema yang
telah terbentuk secara tidak langsung.
c. Equlibrasi, ialah proses penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi.

Tahap perkembangan kognitif atau taraf kemampuan berfikir seorang individu


sesuai dengan usianya. Semakin ia dewasa, semakin meningkat kemampuan daya
berfikirnya. Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh lingkungan dan tranmisi
sosialnya. Lingkungan yang berbeda antar satu sama lain, akan menghasilkan
perkembangan kognitif yang berbeda.

Adapun Implementasi teori perkembangan Kognitif Piaget dalam pembelajaran:


1. Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada
produknya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami
proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
2. Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam
insiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sang guru
dalam penyajian materi tidak diberi penekanan.
3. Tidak menekankan pada praktek-praktek yang diarahlan untuk menjadikan
anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya. Sang guru haruslah
memakai bahasa sesuai dengan cara berfikir anak.
4. Sang guru haruslah menerima setiap perbedaan individu dalam kemajuan
perkembangan.
5. Sang guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan
sebaik-baiknya.

Teori Bruner

Dasar pemikiran teori Bruner memandang bahwa manusia sebagai pemeroses,


pemikir dan pencipta informasi. Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses
aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar informasi
yang diberikan kepada dirinya.

Ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam belajar, yaitu

1. proses perolehaninformasi baru,


2. proses mentransformasikan informasi yang diterima dan
3. menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
Perolehan informasi baru dapat terjadi melalui kegiatan membaca,
mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan atau mendengarkan
audiovisual dan lain-lain. Informasi ini mungkin bersifat penghalusan dari informasi
sebelumnya yang telah dimiliki. Sedangkan proses transformasi pengetahuan
merupakan suatu proses bagaimana kita memperlakukan pengetahuan yang sudah
diterima agar sesuai dengan kebutuhan.Informasi yang diterima dianalisis, diproses
atau diubah menjadi konsep yang lebih abstrak agar suatu saat dapat dimanfaatkan.

Teori Gagne

Robert. M. Gagne mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang


terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya
disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar
dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalam diri dan keduanya saling
berinteraksi.

Pembelajaran menurut Gagne hendaknya mampu menimbulkan peristiwa belajar dan


proses kognitif. Peristiwa pembelajaran (instructional events) adalah peristiwa dengan
urutan sebagai berikut:

1. Menimbulkan minat dan memusatkan perhatian agar peserta didik siap


menerima pelajaran
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik tahu apa yang
diharapkan dalam belajar itu
3. Mengingat kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang
merupakan prasyarat
4. Menyampaikan materi pembelajaran
5. Memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar
6. Membangkitkan timbulnya unjuk kerja (merespon) peserta didik
7. Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas (penguatan)
8. Mengukur/mengevaluasi hasil belajar dan
9. Memperkuat retensi dan transfer belajar.

Teori Ausubel
Menurut Ausubel pembelajaran bermakna merupakan suatu proses
mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang. Struktur kognitif meliputi fakta-fakta, konsep-konsep, dan
generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel


adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam suatu
bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. Pembelajaran bermakna terjadi apabila
seseorang belajar dengan mengasosiasikan fenomena baru ke dalam struktur
pengetahuan mereka.
Ausubel mengklasifikasikan belajar kedalam dua dimensi sebagai berikut :

1. Tentang cara penyajian informasi atau materi kepada siswa. Dimensi ini
meliputi belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam bentuk final
dan belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri
sebagian atau seluruh materi yang diajarkan.

2. Tentang cara siswa mengaitkan materi yang diberikan berdasarkan struktur


kognitif yang telah dimilikinya. Jika siswa dapat menghubungkan atau
mengaitkan informasi itu pada pengetahuan yang telah dimilikinyanmaka
dikatakan terjadi belajar bermakna. Tetapi jika siswa menghafalkan informasi
baru tanpa menghubungkan pada konsep yang telah ada dalam struktur
kognitifnya maka dikatakan terjadi belajar hafalan.

2. Penerapan Teori Belajar Bruner


“Wujud Benda (Cair, Padat, dan Gas) Kelas II SD”
Tujuan Umum : Siswa dapat mengetahui perbedaan wujud benda dan jenis-jenis
benda beserta ciri-cirinya.
Sebagai contoh siswa diberikan material seperti Air dalam wadah, Batu dan Balon
yang sudah ditiup, kemudian siswa dibagi menajadi beberapa kelompok setelah itu
untuk setiap kelompoknya siswa diarahkan dengan memberi pertanyaan seperti :
1. Benda manakah yang dapat kita sentuh ?
2. Apa yang terjadi jika benda tersebut kita pindahkan ke wadah yang lain ?

Dengan demikian siswa dapat menbedakan jenis benda yang mereka sentuh,
dan mengerti ciri-ciri dari benda yang mereka sentuh.

3. Penerapan Teori Belajar Bruner


1. Identifikasilah pendekatan yang sesuai untuk diterapkan pada materi IPA kelas I-
VI di atas!
Menurut pendapat saya pendekatan yang sesuai untuk di terapkan pada materi IPA
kelas I- VI adalah pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat.

2. Karena pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat sesuai dengan materi


yang akan diberikan juga menjadikan siswa memperoleh pengetahuan dengan
membawanya berinteraksi langsung pada lingkungan sekitar mereka.

3. Adapun metode yang sesuai untuk materi IPA kelas I-VI adalah Metode Studi
Lapangan.

4. Seperti contoh pada meteri Sumber daya alam kelas III


Kelas/Semester III/2

Aspek Sumber Daya Alam


Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya
Standar Kompetensi
dengan energy dan sumber energi.

Menyimpulkan dari hasil pengamatan bahwa gerak


Kompetensi Dasar
benda di pengaruhi oleh bentuk dan ukuran.
Pembelajaran dipusatkan pada siswa dengan
membaginya kedalam beberapa kelompok kemudian
mengajak mereka untuk memperhatikan lingkungan
sekitar dengan memberikan intrusksi seperti :
1. Mencari tau jenis-jenis tumbuhan dengan
menganalisis secara langsung pada kebun
Pendekatan dan Prosedur
milik warga di sekitar sekolah.
2. Mencari tau cara tumbuhan bergerak dengan
pengamatan langsung.
3. Menjelaskan cara tumbuhan bergerak
4. Mengumpukan hasil Analisis dalam bentuk
Poster.

Anda mungkin juga menyukai