Program Strata-1
Universitas Terbuka
Disusun oleh :
KEGIATAN BELAJAR 1
Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan , fakta ,
konsep, prinsip, proses penemuan , serta memiliki sikap ilmiah yang bermanfaat bagi siswa
dalam mmepelajari diri dan langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA antara laian adalah
pendekatan lingkungan , sain-lingkungan-teknologi- masyarakat, konseptual, factual, nilai,
pemecahan masalah, penemuan(discovery),inkuiri, keterampilan proses, computer, sejarah, dan
deduktif/induktif.
B. Jenis Pendekatan
1. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa
mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara
bijaksana dengan memahami factor politis, ekonomis, social budaya, ekologis yang
mempengaruhi manusia dalam dan memperlakukan lingkungan tersebut.
3. Pendekatan Faktual
Menurut Funk dkk(1979) Pendekatan factual adalah merupakan suatu cara mengajarkan
IPA dengan menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa di mana pada akhir
suatu instruksional siswa akan memperoleh informasi tentang hal-hal penting tentang IPA.
4. Pendekatan Konseptual
Menurut Funk dkk (1979) apabila menyodorkan fakta memberikan pandangan terhadap
IPA agak smepit dan hasil pembelajarannya tidak dapat diingat terlalu lama , mungkin
mengajarkan konsep diharapkan kan memberikan hasil yang terbaik.Konsep adalah suatu
pendapat yang merupakan rangkaian dari fakta-fakta. Agar memmahami suatu konsep
maka suatu pembelajaran memerlukan objek yang konkret ,eksplorasi dan mendapatkan
fakta, dan melakukan manipulasi atau pemrosesan pendapat secara mental.
5. Pendekatan Pemecahan Masalah
Herawati susilo mengutip pendapat Meyer bahwa pendekatan pemecahan masalah
merupakan suatu pendekatan penting. Oleh sebab itu dalam pemecahan masalah perlu
dilakuakn identifikasi daya pendorong positif yang dapat digunakan dan diidentifikasi
daya penghambat untuk diminimalkan pengaruhnya.
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan Nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan padangan suatu
nilai misalkan terkait moral yang bersifat Universal, nilai yang terkait dengan kepercayaan
atau nilai yang terkait dengan politik social budaya suatu Negara atau daerah.
7. Pendekatan Inkuiri
Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan
intelektual. Esler dan Ester (1984) menggambarkan bahwa suatu pembelajaran dapat
dikategorikan menggunakan pendekatan inkuiri apabila siswa perlu menggali lebih dalam
tentang informasi yang disampaikan guru untuk mendapatkan pemahaman dan pemecahan
masalah dimaksudkan untuk mencari jawaban atau generalisasi yang original bagi siswa.
9. Pendekatan Sejarah
Pendekatan sejarah adalah cara mengjarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan
yang dihasilkan oleh para Ilmuwan IPA tentang perkembangan temuan-temuan tersebut
dikaitkan dengan ilmu IPA sendiri. Metode umu yang digunakan untuk pendekatan ini
adalah dengan membaca teks atau menjelaskan.
Kegiatan Belajar 2
1. Pendekatan Lingkungan
Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, untuk
mengembangkan kebiasaan dalam menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara
bijaksana dengan memahami faktor politis, ekonois, sosial budaya, ekologis,
mengembangkan sikap dan perilaku untuk meneliti lingkuangan. Contoh gambaran
penerapan pendekatan lingkungan yaitu:
Kelas/semester: III/I
Aspek : makhluk hidup dan proses kehidupan
Standar Kompetensi : kemampuan menyelidiki ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup.
Kompetensi Dasar : siswa mampu
-mendeskripsikan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan
pengamatan dan pengaruhnya terhadap kesehatan
Pendekatan dan prosedur : prosedur yang dilakukan adalah :
a. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan mengajak
siswa mendeskripsikan lingkungan tersebut
b. Menjelaskan tentang lingkungan sehat dan tak sehat
Evaluasi : dilakukan evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan
memantapkan pemahaman, dan pengembangan sikap. Dilkaukan evaluasi sumatif
untuk menilai pemahaman dan sikap.
3 Pendekatan Faktual
Kelas/Semester: I/I
Aspek : makhluk hidup dan proses kehidupan
Standar Kompetensi : kemampuan memahami bagian anggota tubuh serta
kegunaannya, kebutuhan dan cara perawatannya, serta mampu memelihara
lingkungan agar tetap sehat
Kompetensi Dasar : Peserta Didik mampu
a) Mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya serta menunjukkan cara
perawatannya
Pendekatan dan Prosedur :
a) Menjelaskan bagian-bagian tubh (panca indra dan anggota badan)
b) Menunjukkan hasil peneliti tentang ketidak berfungsian salah satu bagin tubuh
mempengaruhi bagian lain dan tentang perawatan yang baik
Evaluasi: evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelejaran dan
memantapkan pemahan. Evalusi sumatif untuk menilai pemahaman
4 Pendekatan Konseptual
Agar dapat memahami suatu konsep, suatu oembelajaran memerlukan objek yang
konkret, eksplorasi, mendapatkan fakta, dan melalukan manipulasi atau pemrosesan
pendapat secara mental. Contoh gambaran penerapan pendekatan ini sebagai berikut:
Kelas/Semester :V/I
Aspek : Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Standar Kompetensi : kemampuan memahami fungsi beberapa organ tubuh manusia
dan hewan, cara tumbuhan hjau membuat makanan, dan mengembangkan
kemampuan menyelidiki cara-cara makhluk hidup menyesuaiaan diri dengan
lingkungan.
Kompetensi Dasar : siswa mamu
a) Menjelaskan bahwa manusia dan hewan tergantung pada tumbuhan hijau
b) Mendeskripsikan penyesuaian diri hewan dan tumbuhan dengan lingkungan
tertentu untuk mempertahankan hidupnya
Pendekatan dan prosedur:
a) Menjelaskan dengan menggunakan contoh bahwa manusia dan hewan
tergantung pada tumbuhan hujau
b) Menjelaskan dengan menggunakan gambar bahwa untuk mempertankan
hidupnya
Evalusi : evaluasi formatif untuk memperbaiki program pembelajaran dan
memantapkan pemahaman. Evalusi sumatif untuk menilai pemahaman
Pembelajaran bertolak dari suatu permasalahan di mana guru dapat merumuskan dan
mendemonstrasikan penyelesaian suatu masalah kemudian meminta siswa memecahkan masalag
yang serupa. Pendekatan ini melatih ketrampilan memecahkan masalah dan sekaligus melatih
siswa bertanggung jawab. Contoh pendekatan pemecahan masalah yaitu:
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan suatu
nilai dan pada akhirnya siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan nilai tersebut untuk
keselarasan. Contoh gambaran penerapan pendekatan ini sebagai berikut:
7 Pendekatan Inkuiri
Pendekatan ini mengajarkan berbagai keterampilan proses yang bisa digunakan para
ilmuwan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA.
9. Pendekatan Sejarah
KEGIATAN BELAJAR 1
A. PENGERTIAN
Metode dalam Pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para
pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode
pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak
menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut
dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.
Jenis metode pembelajaran yang yang dapat digunakan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SD anatara lain:
1. Metode Penugasan
Dalam konteks ini, pemberian tugas berarti guru memberikan suatu tugas kepada
siswa dan mengaitkannya dengan tugas-tugas yang lain. Misalnya, saat guru memberikan
tugas kepada siswa dan mengaitkannya dengan tugas-tugas yang lain. seperti mencari dan
membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang yang ada
dilingkungannya stelah membaca buku tersebut
2. Metode Diskusi
Diskusi merupakan suatu perbandingan mengenai subjek dari berbagai sudut
pandang. Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk
membuat suatu keputusan. Diskusi kelas atau diskusi kelompok merupakan metode
pembelajaran yang kerap digunakan dalam Ilmu Pengetahuan Alam khususnya dalam
membahas keberartian suatu data.
3. Metode Tanya-Jawab
Metode Tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang berfikir siswa dan
membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan. Dalam komunikasi ini
terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa. Tujuan
Metode Tanya Jawab adalah mengecek dan mengetahui sejauhmana penguasaan materi
oleh siswa.
Dalam Ilmu Pengetahuan Alam pertanyaan dapat digunakan untuk mengamati
suatu demonstrasi atau percobaan. Misalny aberapa derajat kenaikan suhu setiap 5 menit
pada waktu air itu dipanaskan? Bagaimana langkah-langkah percobaan yang telah Anda
lakukan?
4. Metode latihan
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan
atau keterampilan dari apa yang telah dipelajar. Drill secara denotative merupakan
tindakan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran. Dalam Ilmu Pengetahuan
Alam banyak hal yang perlu dilatihkan, seperti penggunaan mikroskop, penggolongan
berbagai jenis hewan dan tanaman, dalam pelajaran Biologi, penggunaan ukuran
membaca termometer dalam pembelajaran Fisika dan lain sebagainya.
5. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh
setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberpa pertimbangan tertentu
juga adanya factor kebiasaan, baik dari guru maupun siswa. Dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam metode ceramah kurang dianjurkan, karena untuk belajar Ilmu
Pengetahuan Alam siswa dituntut untuk aktif dan memepelajari informasi tangan pertama
(first hand information).
6. Metode Simulasi
Simulasi adalah tingkah laku yang Anda kehendaki sebelum tingkah laku itu betul
betul Anda lakukan di depan kelas. Dalam simulasi percobaan Ilmu Pengetahuan Alam
itu murid dapat berperan sedang melakukan pemasangan alat, mengukur, menimbang,
mengamati, mencatat hasilnya dan menyampaikan kesimpulan dalam bentuk lisan.
7. Metode Proyek
Pada Tingkat Sekolah Dasar Metode Proyek agak sukar diterapkan karena proyek
merupakan suatu penugasan yang memerlukan pemikiran dan tindakan yang membangun
dari murid. Dalam Melaksanakan Metode Proyek, Murid memerlukan peran aktif dalam
membantu dan membimbing, sehingga proyek itu berhasil. Setelah proyek itu selesai
dikerjakan, guru perlu memberi penghargaan pada murid. Kelompok murid yang berhasil
proyeknya diberitambahan nilai dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Dalam melakukan sesuatu proyek tentang Ilmu Pengetahuan Alam, maka murid
akan terangsang minat dan kesenagannya. Proyek Ilmu Pengetahuan Alam mendorong
rasa ingin tahu murid, maupun memecahkan masalah dan mengembangkan murid anda
berpikir bebas.
Contoh Metode Proyek adalah guru memberikan bahasan mengenai benda yang
dapat dilalui cahaya dan tidak dapat di lalui cahaya, jadi guru dan murid mempersiapkan
seperangkat alat dan bahan untuk digunakan oleh para siswa untuk menemukan suatu
keputusan atau kesimpulannya dari materi tersebut.
8. Metode Studi Lapangan
Metode Studi lapangan jauh lebih memberikan pengalaman luas kepada murid
anda dibanding hanya di dalam ruangan yang dibatasi empat dinding atau kelas. Studi
Lapangan IPA juga merupakan pengalaman langsung, melihat objek sebenarnya, dan
diperoleh dari tangan pertama.
Dalam melakukan Studi Lapangan, Guru hendaknya hanya berperan sebagai
pembimbing atau nara sumbe. Murid-murid yang akan mengamati, mengukur,
menghitung, menganalisis, dan menarik kesimpulan sendiri. Sebelum terjun ke lapangan,
hendaknya muridmurid, anda di kelompok-kelompokkan, dirumuskan tujunnnya dengan
jelas, di berikan rambu-rambu tugasnya, pembagian tugas dan pengaturan waktunya.
9. Metode Demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi adalah Metode Mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan melakukan kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan. Saat melaksanakan Demonstrasi Ilmu Pengetahuan Alam
biasanya guru sendirilah yang melakukannya, tetapi alangkah baiknya bila murid yang
melakukannya. Demonstrasi IPA dilakukan guru sendiri, apabila alatnya mudah pecah,
benda atau bahan yang mahal, mudah rusak, berbahaya jumlahnya hanya satu.
Dalam demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus anda sampaikan pada murid.
Sehingga murid tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik kesimpulan
berdasarkan apa yang disaksikannya.
5. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Alokasi Waktu dan Sarana Prasarana
yang Tersedia
Mengajarkan suatu topik bahasan secara ideal, kita jangan lupa membatasi diri
tentang ketersediaan waktu yang telaeh kita tentukan. Selain itu harus
mempertimbangkan sarana dan prasarana sesuai bahan ajar yang akan kita
sampaikan.
6. Metode Belajar Hendaknya sesuai dengan Pribadi Guru
Metode ini dianggap paling baik menurut para ahli. Tetapi bagi siswa akan lebih baik
jika gurunya berlainan.
Metode mengajar dengan variasinya, sama banyaknya dengan jumlah guru yang
ada. untuk sesuatu metode diperlukan terpenuhinya persyaratan tertentu. Metode
mengajar umumnya mempunyai pengertian yang lebih luas dari teknik mengajar, namun
sering perbedaannya kurang jelas. kita mengenal beberapa metode mengajar yang utama
ialah: ceramah, diskusi, tanya jawab, sumbang saran, eksperimen, demontrasi,
pemecahan masalah, penugasan, widyawisata, proyek, pameran, latihan dan beberapa
macam lainnya. Setiap metode mengajar itu memiliki keunggulan dan kekurangan. Ada
enam hal yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih metode belajar untuk
pembelajaran IPA kelas I - VI yakni, tujuan belajar, psikologi belajar, kemampuan siswa,
bahan ajar, alokasi waktu dan sarana prasarana yang tersedia.