Anda di halaman 1dari 9

Nama : Azzahra Nurullita

Nim : 2230201158
Mata Kuliah : Metodologi Pembelajaran IPA MI
Dosen Pengampu : Muhammad Afandi, M.Pd.i
 Tugas UTS
 Soal dan Jawaban
1. Mengapa guru harus memahami hakikat IPA MI!
Karena hakikat IPA MI merupakan aspek standar yang harus dimiliki oleh
calon guru. Selain itu, guru sains harus mengajak siswa secara efektif dalam
mempelajari sejarah, filosofi, dan praktik sains. Pembelajaran IPA bertujuan
agar siswa memahami hakikat IPA, yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah.
Dalam pembelajaran IPA, guru harus mempunyai pemahaman yang kuat
tentang hakikat IPA agar dapat membantu guru dalam menyajikan materi
yang relevan dan sesuai dengan pemahaman siswa pada tingkat
perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, guru harus memahami
hakikat IPA agar dapat mengajarkan siswa dengan efektif dan menyenangkan
serta membantu siswa memahami konsep-konsep IPA, memiliki keterampilan
proses, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, dan
mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami hakikat IPA, guru dapat mengembangkan pembelajaran
IPA yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, guru dapat
membimbing siswa untuk memahami konsep-konsep IPA, memiliki
keterampilan proses, dan mempunyai minat.

2. Mengapa peserta didik juga dituntut harus memiliki sikap ilmiah selain
memiliki pengetahuan dan keterampilan?
Karena sikap ilmiah juga diperlukan oleh peserta didik untuk dapat
meningkatkan motivasi belajar sehingga hasil belajar yang diharapkan dapat
optimal. sikap ilmiah juga merupakan landasan penting untuk peserta didik
agar peserta didik dapat mengembangkan pemikiran kritis, kerja sama, dan
penerimaan terhadap perubahan dalam konteks pembelajaran dan kehidupan
sehari-hari.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan IPA sebagai sikap, proses, produk,
dan aplikasi!
 IPA sebagai sikap adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang
ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Sikap ilmiah meliputi
jujur, teliti, cermat, bertanggung jawab, kritis, terbuka, dan ingin tahu.
Sikap ilmiah juga harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran IPA
agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
 IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli
saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi
adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-
peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam
memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan. Melalui proses ini
kita bisa mendapatkan temuan-temuan ilmiah, dan perwujudannya
berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah. Proses ilmiah
pada IPA adalah cara berpikir dan bertindak untuk menghadapi atau
merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. Proses ini
dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu suatu cara untuk
memecahkan masalah dengan cara yang sistematis, logis, dan obyektif.
Metode ilmiah terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengamatan,
merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, dan menganalisis data.
 IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli
saintis sejak berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data,
konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari
kegiatan empirik (berdasarkan fakta), sedangkan data, konsep, prinsip
dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik.
 IPA sebagai aplikasi adalah penerapan ilmu pengetahuan alam dalam
kehidupan sehari-hari.Aplikasi ini meliputi penggunaan pengetahuan
dan keterampilan IPA untuk memecahkan masalah dan mengambil
keputusan yang berkaitan dengan alam semesta. Aplikasi ilmiah dapat
berupa teknologi, produk-produk industri, dan lain sebagainya.
4. Jelaskan dan berikan contoh teori behavioristik dalam pembelajaran IPA
MI!
Teori behavioristik adalah teori pembelajaran yang berfokus pada
pengamatan dan pengendalian perilaku menekankan pentingnya
pengamatan perilaku siswa secara langsung. Pada teori ini perilaku dapat
dipelajari melalui proses stimulus dan respons. Teori belajar behavioristik
ini lebih mengarah pada hasil yang dapat di ukur secara obyektik dan
diamati, serta dianalisis.
Contoh teori behavioristik dalam pembelajaran IPA MI adalah
sebagai berikut: Misalnya, saat siswa berhasil melakukan eksperimen
dengan benar, guru memberikan pujian dan penguatan positif seperti
memberikan sticker atau pujian langsung. Hal ini membantu memperkuat
hubungan antara respons yang diinginkan, yaitu pemahaman dan
pelaksanaan yang tepat dalam eksperimen sains, dengan hasil yang positif
berupa apresiasi dari guru.
Guru dapat mendorong dan memperkuat perilaku positif yang
sesuai dengan pembelajaran IPA di MI. Melalui penguatan positif,
pemodelan yang tepat, dan pembentukan kondisi yang relevan, siswa
dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap konsep-
konsep ilmiah dasar dan menumbuhkan minat mereka dalam proses
ilmiah.

5. Bagaimana penerapan 5 jenis belajar dari Gagne dalam pembelajaran IPA


MI?
Penerapan 5 jenis belajar dari Gagne dalam pembelajaran IPA MI dapat
dilakukan dengan memperhatikan kondisi pembelajaran yang sesuai
dengan masing-masing jenis belajar. Berikut adalah penerapan 5 jenis
belajar dari Gagne dalam pembelajaran IPA MI:
1. Verbal Information (Informasi Verbal): Pembelajaran jenis ini
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami dan mengingat
informasi verbal. Penerapan pembelajaran jenis ini dapat dilakukan
dengan memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar IPA dan
meminta siswa untuk mengulanginya kembali.
2. Intellectual Skills (Keterampilan Intelektul): Pembelajaran jenis ini
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengembangkan
keterampilan intelektual. Penerapan pembelajaran jenis ini dapat
dilakukan dengan memberikan tugas untuk mengamati dan
menganalisis sifat-sifat benda di sekitar siswa.
3. Cognitive Strategies (Strategi Kognitif): Pembelajaran jenis ini
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam mengembangkan strategi
kognitif untuk memecahkan masalah. Penerapan pembelajaran jenis ini
dapat dilakukan dengan memberikan tugas untuk membuat hipotesis
tentang hasil pengamatan siswa terhadap sifat-sifat benda di sekitar
mereka.
4. Motor Skills (Keterampilan motorik): Pembelajaran jenis ini berkaitan
dengan kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan
motorik. Penerapan pembelajaran jenis ini dapat dilakukan dengan
Memberikan tugas yang memerlukan pengembangan keterampilan
motorik, seperti membuat model atau melakukan eksperimen.
5. Attitudes (Sikap): Pembelajaran jenis ini berkaitan dengan kemampuan
siswa dalam mengembangkan sikap yang positif terhadap
pembelajaran. Penerapan pembelajaran jenis ini dapat dilakukan dengan
Memberikan tugas yang memerlukan pengembangan sikap positif
terhadap pembelajaran, seperti membuat presentasi atau diskusi
kelompok.

6. Jelaskan dan berikan contoh penerapan keterampilan proses IPA dalam


pembelajaran!
Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang melibatkan proses
berpikir dan pengamatan yang digunakan untuk mengamati,
mengeksplorasi, dan menguji fenomena alam. Penerapan keterampilan
proses IPA dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui beberapa cara,
termasuk:
1. Pengamatan/ Observasi: Siswa diminta untuk mengamati objek atau
fenomena tertentu menggunakan panca indera. Contoh: Siswa
mengamati beberapa jenis tumbuhan di sekitar sekolah dan mencatat
perbedaan dan kesamaan mereka.
2. Mengklasifikasi: Siswa mengelompokkan objek atau fenomena
berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Contoh: Siswa
mengklasifikasikan hewan-hewan berdasarkan jenis makanannya.
3. Mengukur/Eksperimen: Siswa melakukan pengukuran atau percobaan
untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Contoh: Siswa mengukur
suhu air dengan termometer sebelum dan setelah ditambahkan es.
4. Mengomunikasikan: Siswa menyampaikan hasil pengamatan,
pengukuran, atau eksperimen mereka secara lisan atau tulisan. Contoh:
Siswa membuat laporan tentang percobaan mereka dalam menentukan
apakah benda-benda tersebut mengapung atau tenggelam.
5. Memprediksi: Siswa membuat perkiraan tentang apa yang akan terjadi
berdasarkan pengamatan dan pengetahuan yang mereka miliki. Contoh:
Siswa memprediksi bahwa tanaman akan tumbuh lebih baik jika diberi
air dan cahaya yang cukup.
6. Menyimpulkan: Siswa menarik kesimpulan berdasarkan data dan
informasi yang mereka kumpulkan. Contoh: Siswa menyimpulkan
bahwa udara memiliki massa meskipun tidak terlihat.

7. Jelaskan cara menentukan model pembelajaran IPA MI yang tepat!


Cara menentukan model pembelajaran IPA MI yang tepat, ialah dengan
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Tujuan Pembelajaran
Tentukan tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam pelajaran
IPA. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai juga perlu
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran.
2. Karakteristik Siswa
Guru perlu memahami karakteristik siswa, seperti kemampuan, minat
dan gaya belajar. Sehingga dapat dengan mudah menentukan model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Ketersediaan Sumber Daya
Model pembelajaran yang membutuhkan sumber daya yang mahal atau
sulit didapatkan mungkin tidak dapat diterapkan disemua sekolah,maka
dari itu, ketersediaan sumber daya juga perlu dipertimbangkan dalam
menentukan model pembelajaran.
4. Materi pembelajaran
Analisis kembali karakteristik materi pembelajaran, apakah lebih cocok
disajikan secara langsung, eksploratif, atau inkuiri. Pilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
5. Kondisi lingkungan
Pertimbangkan kondisi fisik dan sosial lingkungan pembelajaran,
seperti ketersediaan alat dan bahan, ukuran kelas, dan interaksi antara
siswa dan guru. Pilih model pembelajaran yang dapat
diimplementasikan dengan baik dalam kondisi tersebut.

8. Jelaskan cara merancang dan membuat media pembelajaran IPA di MI !


Berikut adalah langkah-langkah untuk merancang dan membuat media
pembelajaran IPA di MI:
1. Membuat ide/gagasan/pemikiran
2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
3. Menentukan bahan / alat yang digunakan
4. Tentukan tujuan pembelajaran
5. Pilih metode pembelajaran yang sesuai
6. Pilih materi ajar yang relevan
7. Identifikasi hambatan dalam pembelajaran
8. Pilih jenis media pembelajaran yang sesuai
9. Rancang struktur media pembelajaran
10. Buat konten media pembelajaran
11.Uji coba media pembelajaran
12. Evaluasi dan perbaiki media pembelajaran
13. Implementasikan media pembelajaran dalam pembelajaran sehari-hari

9. Buatlah lembar kerja siswa pada pembelajaran IPA MI!


Berikut contoh lembar kerja siswa untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) terkait topik Sistem Pernapasan
pada Manusia:

Lembar Kerja Siswa(LKS)

Judul : Sistem Pernapasan pada Manusia


Tujuan : Untuk mengetahui sistem pernapasan pada manusia
Nama Siswa :
Kelas :
Waktu :

A. Pengenalan Sistem Pernapasan


1. Definisi Pernapasan: Apa yang dimaksud dengan pernapasan? Tuliskan
definisi pernapasan dalam kalimatmu sendiri.

2. Komponen Sistem Pernapasan: Sebutkan komponen-komponen utama


dari sistem pernapasan manusia?

B. Fungsi Sistem Pernapasan


1. Fungsi Utama Paru-paru: Jelaskan apa fungsi utama dari paru-paru
dalam sistem pernapasan?
2. Pertukaran Gas: Jelaskan proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida
yang terjadi selama pernapasan?
C. Gangguan pada Sistem Pernapasan
1. Asma: Apa yang dimaksud dengan penyakit asma? Jelaskan gejala dan
pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi asma?.

2. Pneumonia: Apa yang dimaksud dengan pneumonia? Sebutkan faktor


risiko dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyakit ini!

D. Praktik Pengamatan
1. Pengamatan Respirasi: Lakukan pengamatan langsung terhadap proses
pernapasanmu sendiri. Hitung jumlah napas yang kamu ambil dalam satu
menit. Catat hasil pengamatanmu di sini!

2. Pengamatan Lingkungan: Amati lingkungan sekitarmu dan cari tanda-


tanda polusi udara. Catat tanda-tanda yang kamu temukan dan jelaskan
bagaimana polusi udara dapat memengaruhi sistem pernapasan!

E. Kesimpulan
1. Kesimpulan Pembelajaran: Apa yang telah kamu pelajari tentang sistem
pernapasan manusia? Buatlah kesimpulan singkat tentang pentingnya
menjaga kesehatan sistem pernapasan!.

F.Tugas Tambahan
Buatlah poster yang menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan sistem
pernapasan. Gunakan gambar dan tulisan yang menarik untuk
menyampaikan pesanmu.

G. Presentasikan hasil pengamatanmu didepan kelas.


10. Buatlah instrumen penilaian afektif, kognitif, dan psikomotorik siswa
dalam pembelajaran IPA MI!
Berikut adalah contoh instrumen penilaian afektif, kognitif, dan
psikomotorik siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) terkait topik Pemanasan Global:

1. Penilaian Afektif:
 Instrumen: Survei Sikap
 Pertanyaan Contoh:
1. Bagaimana perasaanmu tentang isu pemanasan global?
2. Seberapa penting menyelesaikan masalah pemanasan global
menurutmu?
3. Apakah kamu merasa perlu berkontribusi dalam usaha
mengurangi pemanasan global?

2. Penilaian Kognitif:
 Instrumen: Tes Tertulis
 Pertanyaan Contoh:
1. Apa yang dimaksud dengan pemanasan global?
2. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan pemanasan global.
3. Bagaimana dampak pemanasan global terhadap lingkungan?

3. Penilaian Psikomotorik:
 Instrumen: Praktik Lapangan
 Kegiatan Contoh:
1. Siswa diminta untuk melakukan pengamatan langsung terhadap
pola cuaca di lingkungan sekitar mereka selama seminggu.
2. Siswa membuat poster yang menggambarkan efek dari
pemanasan global dan langkah-langkah yang dapat diambil
untuk mengurangi dampaknya.

Anda mungkin juga menyukai