Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD RIZKI

NIM : 857311831
KELAS : Semester 9B
MATKUL : Materi dan Pembelajaran IPA di SD
TUGAS TUTORIAL 1 (satu)

1. keterampilan proses sains yang dibutuhkan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran IPA:
• Mengamati : kemampuan untuk mengamati objek atau fenomena alam dengan
cermat dan teliti. Guru dan siswa perlu mampu mengamati berbagai benda,
organisme, atau peristiwa alam secara sistematis.
• Mengumpulkan Data : Guru dan siswa harus dapat mengumpulkan informasi atau
data secara akurat, baik melalui observasi, eksperimen, atau penelitian. Mereka juga
perlu mampu merencanakan pengumpulan data dengan benar.
• Merumuskan Pertanyaan : Kemampuan untuk menguraikan pertanyaan ilmiah
yang relevan dan dapat diuji. Pertanyaan ini merupakan dasar untuk menyusun
eksperimen atau penelitian lebih lanjut.
• Menafsirkan Hipotesis : Guru dan siswa harus dapat mengembangkan hipotesis
berdasarkan pertanyaan penelitian mereka. Hipotesis adalah perkiraan yang dapat
diuji melalui eksperimen atau pengamatan.
• Eksperimen : kemampuan untuk merancang dan menjalankan eksperimen yang
sesuai untuk menguji hipotesis. Siswa perlu memahami konsep variabel, kontrol
eksperimen, dan prosedur pengukuran yang tepat.
• Menganalisis Data : Guru dan siswa perlu mampu menganalisis data yang mereka
kumpulkan dengan benar. Ini melibatkan penggunaan tabel, grafik, dan perhitungan
matematika sederhana untuk menyusun data.
• Kesimpulan Kesimpulan : Kemampuan untuk mengambil kesimpulan berdasarkan
bukti yang ditemukan selama proses ilmiah. Kesimpulan harus didukung oleh data
dan relevan dengan pertanyaan penelitian awal.
• Komunikasi Ilmiah : Guru dan siswa perlu mampu mengkomunikasikan temuan
mereka dalam format yang jelas dan sistematis. Ini bisa berupa laporan eksperimen,
presentasi, atau diskusi ilmiah.
• Berpikir Kritis : Kemampuan untuk menghasilkan dan mengkritisi proses penelitian
dan temuan ilmiah. Berpikir kritis memungkinkan siswa untuk memahami sifat sains
sebagai metode penelitian yang terus berkembang.

Dalam pembelajaran IPA di SD, guru memiliki peran penting dalam membimbing siswa
dalam pengembangan keterampilan proses sains ini. Selain itu, pembelajaran IPA yang
efektif harus dirancang untuk memungkinkan siswa berpartisipasi secara aktif, merasakan
konsep-konsep ilmiah melalui pengalaman langsung, dan mengembangkan pemahaman
mendalam tentang cara ilmu pengetahuan bekerja.
2. Contoh langkah-langkah untuk menentukan judul penelitian, menentukan masalah penelitian,
dan mengidentifikasi variabel-variabel yang relevan dalam suatu proyek penelitian:

Judul Penelitian: "Pengaruh Waktu Pemanasan Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau"
Rumusan Masalah: Bagian ini akan menjelaskan apa yang ingin Anda pelajari melalui
penelitian Anda.
Misalnya: Bagaimana waktu pemanasan mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?
Apakah waktu pemanasan yang berbeda akan berdampak pada tinggi dan jumlah daun
kacang hijau yang tumbuh?

Variabel-variabel:
• Variabel Independen (X): Ini adalah variabel yang Anda ubah atau manipulasi
dalam penelitian Anda, dan biasanya menyebabkan perubahan pada variabel lain.
Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah “Waktu Pemanasan”. Anda
dapat memiliki beberapa tingkat waktu pemanasan, seperti 0 jam, 2 jam, 4 jam.
• Variabel Dependen (Y): Ini adalah variabel yang Anda matikan dan ukur sebagai
respon terhadap perubahan variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel
dependen adalah “Pertumbuhan Biji Kacang Hijau”, yang dapat diukur dalam tinggi
dan jumlah daun yang tumbuh.
• Variabel Kontrol: Variabel-variabel lain yang perlu Anda kendalikan untuk
dikontrol agar tidak mempengaruhi hasil penelitian. Contoh variabel kontrol dalam
penelitian ini dapat mencakup jenis tanah, jumlah udara yang diberikan, suhu, dan
cahaya.
• Variabel Ekstraneous : Variabel-variabel yang mungkin mempengaruhi hasil
penelitian tetapi tidak ada rencana untuk mengendalikannya. Contohnya bisa
mencakup kelembaban udara atau variabel cuaca.

Setelah menentukan variabel-variabel ini, Anda dapat merancang eksperimen yang


memungkinkan Anda mengumpulkan data yang relevan dan memeriksa apakah ada
hubungan antara waktu pemanasan dan pertumbuhan biji kacang hijau. Pastikan juga untuk
merancang eksperimen yang sesuai dan etis serta memiliki ukuran sampel yang memadai
untuk hasil yang bermakna.

3. Teori Behavior dan Konstruktivisme adalah dua pendekatan utama dalam memahami proses
pembelajaran, sementara "tabula rasa" adalah konsep yang berhubungan, tetapi berbeda.
Berikut adalah pandangan kedua teori tersebut dan perbedaannya, bersama dengan penguatan
konstruktivisme terkait peran guru:

Teori Perilaku (Behaviorisme):


• Pandangan Proses Pembelajaran: Teori behaviorisme fokus pada perilaku yang
dapat diamati. Proses pembelajaran dalam pandangan ini berpusat pada respon
terhadap rangsangan. Pembelajaran dipandang sebagai proses pengkondisian, di mana
respon yang diinginkan diperkuat (reward) atau diberi hukuman (punishment).
Konstruktivisme:
• Pandangan Proses Pembelajaran: Konstruktivisme ketegangan bahwa
pembelajaran adalah proses aktif di mana siswa membangun pengetahuan mereka
sendiri melalui interaksi dengan informasi dan pengalaman. Siswa tidak hanya
menerima informasi, tetapi mereka juga menciptakan pemahaman mereka sendiri dari
informasi tersebut.
• Perbedaan dengan Behaviorisme: Konstruktivisme berbeda dari behaviorisme
dalam hal fokus pada internalisasi pengetahuan. Siswa dalam konstruktivisme tidak
hanya merespons stimulus eksternal, tetapi juga terlibat aktif dalam merumuskan
pemahaman mereka sendiri. Ini menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan
berkelanjutan.

Tabula Rasa:
1) Pandangan Proses Pembelajaran: Konsep "tabula rasa" berasal dari filsafat John
Locke dan berarti "lembaran kosong." Ini mengacu pada gagasan bahwa individu
lahir pengetahuan tanpa apa pun dan pembelajaran mengisi "lembaran kosong"
tersebut. Dalam konteks ini, pembelajaran adalah proses pengisian informasi dan
pengetahuan ke dalam pikiran siswa yang kosong.
Implikasi Konstruktivisme terkait Peran Guru:
Pandangan konstruktivisme memiliki efektivitas signifikan terkait peran guru:
1) Fasilitator Pembelajaran: Guru dalam pendekatan konstruktivisme berperan
sebagai fasilitator pembelajaran, bukan sebagai sumber utama pengetahuan. Mereka
membantu siswa merancang dan memahami informasi dengan cara yang bermakna.
2) Pendiagnosis: Guru berperan sebagai pendiagnosis pembelajaran, yaitu mereka
membantu mengidentifikasi kesulitan siswa dan menyesuaikan pendekatan
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu.
3) Mendorong Diskusi dan Refleksi: Guru mendorong diskusi, refleksi, dan
pembelajaran kolaboratif. Mereka membantu siswa mengartikulasikan gagasan
mereka, menerapkan pemikiran kritis, dan berbagi pengalaman dengan teman sebaya.
4) Berpikir Kemampuan Berpikir Kritis: Guru membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan penalaran. Mereka
mendorong siswa untuk menggali pemahaman mereka sendiri dan kenangannya
dengan pengalaman dunia nyata.
5) Memfasilitasi Pembelajaran Aktif: Guru menciptakan lingkungan pembelajaran
yang mendukung pembelajaran aktif, eksplorasi, dan konstruksi pengetahuan oleh
siswa.
Dengan kata lain, dalam konstruktivisme, guru tidak hanya memberikan informasi kepada
siswa, tetapi mereka membantu siswa menjadi pembelajar yang aktif, mandiri, dan mampu
membangun pemahaman mereka sendiri melalui refleksi dan interaksi dengan materi
pelajaran. Hal ini bertujuan untuk menciptakan pemahaman yang lebih dalam dan relevan
bagi siswa.
4. Contoh soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk mata pelajaran IPA kelas
IV semester 2 yang dapat membantu meningkatkan literasi sains siswa:

Gaya Otot:
1. Budi bekerja keras mengangkat kardus yang sangat berat. Menjelaskan bagaimana gaya
otot berperan dalam tindakan ini.
Gaya Listrik:
2. Bagaimana lampu di rumah Anda menyala ketika Anda menekan saklar? Menjelaskan
peran gaya listrik dalam menjalankan lampu.
Gaya Magnet:
3. Dapatkah Anda memberikan contoh benda-benda di sekitar Anda yang dapat ditarik oleh
magnet? Menjelaskan mengapa benda-benda tersebut dapat ditarik oleh magnet.
Gaya Gravitasi:
4. Mengapa kita merasa tertarik pada bumi? Menjelaskan konsep gaya gravitasi dan
bagaimana hal itu mempengaruhi kita sehari-hari.
Gaya Gesekan:
5. Ketika Anda menggelindingkan bola di atas meja, mengapa bola tersebut akhirnya
berhenti? Menjelaskan peran gaya dalam kasus ini.
Gaya Gabungan:
6. Bayangkan Anda mengayuh sepeda di atas bukit. Menjelaskan gaya apa yang berperan
dalam mengatasi gravitasi yang menarik Anda ke bawah dan membuat Anda bisa naik ke
atas bukit.
Pertanyaan umum:
7. Apa persamaan dan perbedaan antara gaya otot dan gaya gravitasi dalam konteks berat
badan manusia?

1) Bagaimana kita dapat mengendalikan gaya listrik di rumah kita untuk menghidupkan
atau mematikan perangkat elektronik?
2) Bagaimana gaya magnet digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di dalam
perangkat elektronik atau pembuatan mesin?
3) Bagaimana gaya yang mempengaruhi gerakan benda-benda di dunia nyata, seperti
mobil di jalan atau bola yang digulingkan di atas tanah?

Soal-soal ini dirancang untuk mendorong siswa berpikir lebih mendalam tentang konsep-
konsep gaya dalam IPA, serta mengembangkan kemampuan literasi sains mereka dengan
memerinci pengetahuan dan penjelasan mereka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang kompleks.

Anda mungkin juga menyukai