Anda di halaman 1dari 9

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel Ilmu Pengetahuan Alam

Tempat Pelaksanaan SMP Swasta Rakyat Pancurbatu

Waktu Pelaksanaan Selasa,14 November 2023 ( 09.45 WIB – 11.05 WIB)

Nama Mahasiswa Ika Trisna br Karo Sekali

Nama Guru Pamong Sihnarman, M.Pd

Nama Dosen Eko Widodo, M.Pd

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajaran di kelas Anda?)
 Topik Pembelajaran: Listrik Statis
 Tujuan Pembelajaran:
Kognitif
o Melalui tayangan video gejala listrik statis dan diskusi, peserta didik
dapat mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik dan contoh gejala
listrik statis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
o Melalui kegiatan eksperimen dan diskusi, peserta didik dapat
membuktikan benda yang sejenis akan tolak menolak dan berbeda
jenis akan tarik – menarik dengan benar.
o Melalui kegiatan eksperimen dan diskusi peserta didik dapat
membuat benda menjadi bermuatan listrik dengan cara penggosokan
dengan tepat.

Keterampilan proses
 Melalui tayangan video, peserta didik dapat mengamati gejala listrik statis
dan contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari.
 Melalui eksperimen sederhana, peserta didik dapat merencanakan dan
melakukan penyelidikan gejala listrik statis.
 Melalui kegiatan eksperimen sederhana, peserta didik dapat memproses,
menganalisis data dan informasi gejala listrik statis dengan benar.
 Melalui kegiatan diskusi kelompok dan presentasi, peserta didik dapat
mengomunikasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas.

Afektif
 Peserta didik dapat menerapkan sikap beriman bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
 Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menerapkan sikap
gotong royong (kerjasama) untuk mencapai tujuan bersama.
 Melalui kegiatan menyimak video, diskusi kelompok dan eksperimen
sederhana peserta didik dapat bernalar kritis dalam menjawab pertanyaan
pada lembar LKPD.

Inovasi Pembelajaran:
Pendekatan Pembelajaran: Saintifik
Model Pembelajaran :Discovery Learning
Metode Pembelajaran :Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Eksperimen
Media Pembelajaran: Video Pembelajaran, PPT

Sesuai dari hasil identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga


penentuan solusi, maka dalam Praktik Pengalaman Lapangan siklus 2 ini saya
melakukan inovasi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning (DL).

Saya memilih model pembelajaran discovery learning karena model pembelajaran


ini merupakan suatu cara mengajar yang melibatkan peserta didik dalam proses
kegiatan dan diharapkan guru memiliki model mengajar yang baik dan mampu
memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata
pelajaran yang akan disampaikan. Discovery learning bisa diterapkan dalam proses
pembelajaran karena memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
 Mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran untuk menemukan hasil
akhir.
 Pengetahuan yang ditemukan sendiri oleh siswa melalui proses kognitif
akan masuk ke memori jangka panjang sehingga akan bertahan lama dalam
ingatan mereka.
 Pengetahuan yang dipelajari akan lebih mudah digunakan kembali.
 Meningkatkan kemampuan siswa dalam penalaran dan berpikir sistematis.
 Discovery Learning dapat memfasilitasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran.
 Melalui Discovery Learning, rasa ingin tahu Peserta Didik dapat di
tumbuhkan.
 Discovery Learning dapat memungkinkan adanya perkembangan
keterampilan hidup sepanjang hayat dari Peserta Didik.
 Secara personal Peserta Didik dapat memaksimalkan pengalaman
belajarnya.
 Memberikan kesempatan kepada Peserta Didik dalam melakukan
eksperimen kemudian menemukan pengetahuan sendiri melalui hasil
pengamatan sehingga dapat memiliki meningkatkan motivasi.
 Membangun pengetahuan berdasarkan pada pengetahuan awal yang telah di
miliki oleh Peserta Didik sehingga dapat memiliki pemahaman yang lebih
luas dan mendalam.
 Mengembangkan kemandirian atau otonomi diri Peserta Didik.
 Melalui Discovery Learning Peserta Didik dapat mengambil tanggungjawab
terhadap apa yang di lakukan, kesalahan-kesalahan dan kesimpulan yang di
rumuskan.
 Merupakan cara belajar kebanyakan orang dewasa pada pekerjaan dan
situasi kehidupan nyata
 Merupakan suatu alasan untuk mencatat prosedur-prosedur dan temuan-
temuan, seperti mengulang kesalahan-kesalahan, sebagai suatu cara untuk
menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk mencatat atau
merekam temuan yang luar biasa.
 Mengembangkan keterampilan-keterampilan kreatif dan pemecahan
masalah
 Dapat menemukan hal-hal baru yang menarik yang belum terbayang
sebelumnya setelah pengumpulan informasi dan proses belajar yang di
lakukan

Berdasarkan kelebihan Discovery Learning tersebut, maka secara umum dapat di


katakan bahwa Discovery Learning dapat membantu Peserta Didik
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan meningkatkan motivasi
belajar pada diri mereka.

Sintak yang ada pada pembelajaran discovery learning antara lain : Stimulus,
Identifikasi masalah, Pengumpulan data, Pengolahan data, Komunikasi dan
Simpulan.

II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran


(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari
pada MK Pendalaman Materi)
Hal baik/manfaat yang dirasakan pendidik dan peserta didik saat inovasi pembelajaran
berlangsung:
 Peserta didik lebih termotivasi dalam pembelajaran karena adanya metode diskusi
dan praktikum listrik statis.
 Mendorong peserta didik untuk mendalami materi listrik statis dengan cara yang
lebih mendalam. Peserta didik harus mencari solusi untuk masalah yang kompleks,
yang memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik.
 Mendorong peserta didik belajar untuk mengevaluasi informasi, mengidentifikasi
masalah, dan merumuskan solusi yang masuk akal
 Peserta didik berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun keterampilan sosial.
Peserta didik belajar cara bekerja bersama sebagai tim untuk mencapai tujuan
bersama, Peserta didik mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang
dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan mata pelajaran lain.
 Peserta didik dapat berkolaborasi dalam diskusi kelompok melalui tampilan vidio
pembelajaran yang disajikan saat pembelajaran data terlampir
 Peserta didik aktif dalam kegiatan praktikum ini terlihat hasil unjuk kerja pada
penilaian keterampilan pada semua peserta didik yang antusias mau mencoba
eksperimen yang mau diukur dalam kegiatan pembelajaran. Data terlampir
 Peserta didik dapat melakukan kolaborasi (gotong royong) dalam menyelasaikan
praktikum percobaan mengaitkan listrik statis dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Data terlampir
 Peserta didik lebih termotivasi untuk lebih giat belajar karena mempunyai
pengalaman baru.
 Hasil belajar peserta didik meningkat terlihat dari hasil perbandingan pree tes
dengan post tes setelah pembelajaran. Data terlampir

Kaitkan dengan materi MK


Hal ini dilatarbelakangi oleh :
1. Guru belum optimal mengembangan pembelajaran yang
inovatif/menyenangkan dan terbiasa mengajar monoton pada materi listrik
statis
2. Sarana prasarna sekolah dalam kegiatan praktikum terbatas sehingga
pembelajaran lebih banyak dilakukan dengan metode konvensional
3. Kolaborasi/kerjasama antar peserta didik masih rendah

Berikut deskripsi hasil pembelajaran kognitif, sikap dan keterampilan yang telah
dianalisis:
Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata peserta didik pada saat
pretest dilakukan adalah 33,1 dengan nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 80. Saat
pretest dilakukan hanya 2 orang peserta didik yang mencapai KKTP. Jumlah seluruh
peserta didik ada 35 orang, dan 3 orang peserta didik tidak hadir dalam pembelajaran.
Peserta didik yang tidak hadir dalam pembelajaran dianggap mendapat nilai 0 karena
belum mengikuti proses pembelajaran. Setelah dilakukan pembelajaran dan dilakukan
post test diperoleh nilai rata-rata peserta didik 70,8 dikarenakan peserta didik yang
mendapat nilai diatas KKM sebanyak 24 peserta didik dengan persentase 75% dan
peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 8 peserta didik dengan
presentase 25%. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 40. Data pada tabel
(terlampir) menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik sudah mengalami
perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
Grafik Penilaian Pengetahuan

75
70.8
80
70
60
50 33.14
40
30
6,25
20
10
0
PRE TEST POST-TEST

% Ketuntasan Nilai Rata-Rata

Berdasarkan analisis hasil belajar dapat diketahui nilai rata-rata peserta didik dari
lembar LKPD adalah 84,3 dikarenakan semua peserta didik aktif melakukan diskusi
mengerjakan LKPD listrik statis. Semua peserta didik mencapai nilai diatas nilai KKM
yang telah ditentukan yaitu 65. Nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 80.
Data pada tabel (terlampir) menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik sudah
mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
dalam pembelajaran di lihat dari perolehan peserta didik yang mencapai KKM.

Selain itu selama pembelajaran saya juga melakukan penilaian sikap untuk mengontrol
apakah peserta didik melakukan pemecahan masalah secara seksama atau tidak. Dari
lembar observasi yang saya lakukan nilai tertinggi yang diperoleh siswa 100 dan nilai
terendah 75. Adapun penilaian sikap yang dinilai adalah beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME,gotong royong (kerjasama) dan bernalar kritis. Dari kegiatan ini peserta
didik sudah mampu menanamkan nilai P5 yaitu nilai kerja sama dalam menyelesaikan
tugas dan membantu peserta didik dalam masalah pembelajaran. Semua peserta didik
yang hadir dalam pembelajaran dapat meningkatkan nilai beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, kerjasama/kolaborasi dan bepikir kritis dalam menyelesaikan tugas
dengan penuh tanggung jawab.
Adapun data rincian capaian ranah sikap tersebut tercatat dalam data berikut ini:
1. Level Ketercapaian Ranah Sikap beriman, bertakwa kepada Tuhan YME

Grafik Penilaian Sikap Beriman,


bertakwa kepada Tuhan YME

32

4 : apabila semua indikator muncul


3 : apabila hanya 2 (dua) indikator muncul
2 : apabila hanya 1 (satu) indikator muncul
1 : apabila tidak ada indikator yang muncul

Berdasarkan data perbandingan diatas, Pada level 4 peserta didik telah memenuhi
3 indikator beriman, bertakwa kepada Tuhan YME atau dapat dikatakan mencapai
tingkat yang paling tinggi, yaitu ditunjukkan dengan 1) Peserta didik berdoa
diawal pembelajaran, 2) Peserta didik berdoa diakhir pembelajaran, dan 3)
Memberi salam pada saat awal dan akhir pembelajaran. Sebanyak 100% peserta
didik sikap telah mampu menunjukkan beriman, bertakwa kepada Tuhan YME
saat proses pembelajaran didalam kelas.

2. Level Ketercapaian Ranah Sikap Kerjasama/Gotong Royong

Grafik P enilaian S ik ap
Kerjasama/ Gotong Royong

24

4: apabila semua indikator muncul


3: apabila hanya 2 (dua) indikator muncul
2: apabila hanya 1 (satu) indikator muncul
1: apabila tidak ada indikator yang muncul

Berdasarkan data perbandingan diatas, Pada level 4 peserta didik telah memenuhi 3
indikator ketelitian secara optimal, yaitu ditunjukkan dengan 1 Aktif terlibat dalam
diskusi dan memberikan solusi, 2) Mengikuti seluruh kegiatan kelompok, dan 3)
Memberikan bantuan kepada teman dalam kelompok. Berdasarkan data diatas, hampir
90% peserta didik telah menunjukkan sikap kerjasama yang baik pada saat praktikum
dan diskusi kelompok, hal ini sesuai dengan hasil pengukuran yang dikerjakan peserta
didik dalam LKPD.

3. Level Ketercapaian Ranah Sikap Bernalar kritis

Grafik Penilaian Sikap Bernalar Kritis


3

16
13

4: apabila semua indikator muncul


3: apabila hanya 2 (dua) indikator muncul
2: apabila hanya 1 (satu) indikator muncul
1: apabila tidak ada indikator yang muncul

Berdasarkan data perbandingan diatas, Pada level 4 peserta didik telah memenuhi
3 indikator sikap bernalar kritis secara optimal, yaitu ditunjukkan dengan 1)
mampu menelaah permasalahan yang disajikan, 2) Mampu memberikan solusi
yang logis, dan 3) Mampu menarik kesimpulan dengan tepat.
Secara umum untuk penilaian sikap keseluruhan, pada saat proses pembelajaran
berlangsung, sikap yang diharapkan telah muncul dan nampak dalam perilaku
belajar peserta didik saat dikelas.

Penilaian keterampilan peserta didik diukur dengan lembar observasi selama proses
pembelajaran. Ada tiga jenis penilaian keterampilan yang saya nilai yaitu peserta
didik aktif dalam diskusi kelompok, peserta didik terampil dalam menggunakan
alat dan bahan yang digunakan dan peserta didik terampil mengkomunikasikan
hasil diskusi mereka. Pada saat pembelajaran semua peserta didik antusias dalam
melakukan praktikum listrik statis. Dari hasil wawancara observer rekan guru
dalam pembelajaran yang ada di sekolah, semua peserta didik aktif ikut mengambil
bagian dalam praktikum dan berdiskusi kelompok mengerjakan LKPD yang
diberikan guru dan ikut terlibat dalam kegiatan praktikum dan mencoba media alat
yang diberikan, semua peserta didik membawa bahan praktikum yang diperlukan
dalam kegiatan pembelajaran

III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran


(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)
Tantangan yang dihadapi saat inovasi diimplementasikan pada pembelajaran:
 Masih ada beberapa peserta didik yang belum aktif dalam diskusi kelompok saat
inovasi Discovery Learning diimplementasikan
 Keterbatasan waktu pada saat inovasi pembelajaran dilaksanakan.
 Mengukur efektivitas inovasi dan memberikan umpan balik yang sesuai kepada
guru dan peserta didik adalah tantangan yang signifikan karena evaluasi harus
mencakup pengukuran hasil pembelajaran dan dampak inovasi pembelajaran model
Discovery Learning.
Hal ini dilaterbelakangi dari kelemahan model discovery learning :
o Peserta didik harus memiliki kesiapan dan kematangan mental.
o Peserta didik harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan
sekitarnya dengan baik.
o Metode ini kurang berhasil digunakan di kelas besar.
o Bagi guru dan peserta didik yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan
metode penemuan (Discovery).

IV. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Solusi yang dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi saat penerapan inovasi
pembelajaran:
 Guru dan peserta didik belajar mengefiesiensi waktu yang ada
 Menyesuaikan jumlah bahan yang diuji dengan kemampuan peserta didik
 Proses yang dilakukan dalam pemilihan model pembelajaran yakni mengetahui
macam – macam model pembelajaran, memahami karakteristik materi ajar dan
kemampuan peserta didik.
Kaitkan dengan materi MK
o Metode eksperimen yang dilakukan dalam pembelajaran memerikan
peserta didik memiliki pengalaman yang relevan dengan materi
o Dengan banyak berliterasi sains maka peserta didik dapat menemukan
pemahaman dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mengembangkan kemampuannya.

V. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda berjalan
lebih baik ke depannya?)
 Menyesuaikan pendekatan/metode/strategi dan model inovasi pembelajaran yang
sesuai dengan materi berikutnya dan karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran
tercapai dengan baik.
 Perencanaan yang matang dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran
 Memberikan latihan soal listrik statis secara bertahap dari soal LOTS sampai
HOTS
 Memberikan tes formatif secara rutin

Daftar Pustaka

Siti Khasinah, dkk. 2021. Discovery Learning: Definisi, Sintaksis, Keunggulan Dan
Kelemahan. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia
Penerapan model Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika |
Moko | Inovasi Kurikulum (upi.edu)

Pancurbatu, 23 November 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh

(Ika Trisna br Karo Sekali) (Sihnarman, M.Pd)


.

Link Analisis Penilaian Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan


https://docs.google.com/spreadsheets/d/1uNue8NnKmw6ThBeZTHxl8WuJsLFD0R9H/edit?
usp=sharing&ouid=109559534793402747695&rtpof=true&sd=true

Anda mungkin juga menyukai