Anda di halaman 1dari 33

PENDEKATAN DAN METODE

PEMBELAJARAN BIOLOGI
Referensi Sumber:
1. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Nuryani rustaman.UM
Press (2005)
2. Metode Pendidikan IPA. Dr Wahidin. Sangga Buana
Bandung (2006)
3. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Sitiatava
Rizema. DIVA Press (2013)

Oleh :
RUHANA AFIFI,M.Pd
PENDEKATAN DAN METODE
PEMBELAJARAN BIOLOGI
• Metode dibedakan dari pendekatan.
• Pendekatan lebih menekankan pada strategi
dalam perencanaan, sedangkan metode lebih
menekankan pada teknik pelaksanaannya.
• Satu pendekatan yang direncanakan untuk satu pembelajaran
mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut digunakan beberapa
metode.
• Contoh dalam pembelajaran pencemaran lingkungan.
Pendekatan: pendekatan lingkungan.
Metode : beberapa metode, misalnya metode observasi, metode
diskusi dan metode ceramah.
Pada awalnya guru memilih pendekatan lingkungan, berarti ia akan
menggunakan lingkungan sebagai fokus pembelajaran. Pada akhir
pembelajaran melalui konsep pencemaran lingkungan siswa akan
memahami tentang lingkungan sekitarnya apakah sudah tercemar atau
tidak. Untuk merealisasikan hal tersebut ia menggunakan metode
diskusi dan ceramah. Dalam pembelajarannya ia membuat suatu
masalah untuk didiskusikan oleh siswa kemudian ia akan mengakhiri
pembelajaran tadi dengan memberi informasi yang berkaitan dengan
hasil diskusi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode dan pendekatan dirancang untuk mencapai keberhasilan suatu
tujuan pembelajaran.
Pendekatan Pemb. Biologi
1. Pendekatan Tujuan Pembelajaran
2. Pendekatan Konsep.
3. Pendekatan Lingkungan.
4. Pendekatan Inkuiri
5. Pendekatan Penemuan
6. Pendekatan Proses
7. Pendekatan Interaktif
8. Pendekatan Pemecahan Masalah
9. Pendekatan Sains-Teknologi dan Masyarakat (STM)
10. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)
11. Pendekatan Saintifik
12. Pendekatan Kontekstual
1. Pendekatan Tujuan Pembelajaran
• Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang
akan dicapai, semua komponen pembelajaran ditata
dan diarahkan demi tercapainya suatu tujuan.
• Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika
seorang guru merencanakan pendekatan lainnya,
karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang
untuk keberhasilan suatu tujuan.
• Contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran tertera
bahwa siswa dapat mengelompokan makhluk hidup,
maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada
akhir pembelajaran tersebut siswa sudah dapat
mengelompokan makhluk hidup. Metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat
berupa metode tugas atau karyawisata.
2. Pendekatan Konsep
 Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan konsep berarti siswa dibimbing
memahami suatu bahasan melalui
pemahaman konsep yang terkandung di
dalamnya.
 Dalam proses pembelajaran tersebut
penguasaan konsep dan subkonsep yang
menjadi fokus. Dengan beberapa metode
siswa dibimbing untuk memahami konsep.
Contoh :
• Guru ingin mengajarkan konsep difusi menggunakan
pendekatan konsep.
• Metode: demonstrasi dan tanya jawab.
• Guru mendemonstrasikan proses pembubuhan serbuk
the pada gelas berisi air dingin, segelas lagi berisi air
panas.
• Guru mengajukan pertanyaan:
1. Ke arah mana serbuk teh bergerak?
2. Apakah warna mera the segera menyebar merata ke
seluruh gelas?
3. Mana yg lebih cepat antara gelas berisi air dingin atau
panas?
Dari pertanyaan tersebut siswa diarahkan utk mengambil
kesimpulan tentag konsep difusi dan faktor yg
mempengaruhi laju difusi.
3. Pendekatan Lingkungan
 Penggunaan pendekatan lingkungan berarti
mengaitkan lingkungan dalam suatu proses
belajar mengajar.
 Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
 Untuk memahami materi yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari – hari sering
digunakan pendekatan lingkungan.
 Contoh: Memahami interaksi antar organisme.
d. Pendekatan Inkuiri
• Penggunaan pendekatan inkuiri berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan
situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan
dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik
yang digunakan oleh para ahli peneliti ( Dettrick,
G.W., 2001 ).
• Pendekatan inkuiri dibedakan menjadi inkuiri
terpimpin dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka.
Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa
yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari
kegiatannya.
Contohnya:
• Inkuiri terpimpin siswa harus merancang
percobaan yg berkaitan dengan proses
tumbuh. Guru membimbing siswa dengan
mengajukan pertanyaan pengarah misalnya “
apakah faktor cahaya lebih besar daripada
faktor air?”, kemudian mengajukan lagi
pertanyaan tentang alat dan bahan serta
prosedur yg akan digunakan.
e. Pendekatan Penemuan (Discovery)
• Siswa diberikan kesempatan untuk
menemukan sendiri fakta dan konsep tentang
fenomena ilmiah melalui proses mental
seperti mengamati, klasifikasi, mengukur,
meramalkan, dan menyimpulkan.
• Jenis : penemuan terpimpin, penemuan
terpimpin kurang terstruktur, dan penemuan
bebas.
Contoh
• Dalam proses memahami struktur tubuh serangga guru
menyiapkan lup dan sejenis kumbang
• Pada penemuan terpimpin guru mengemukakan
masalah, memberi pengarahan pemecahan masalah,
dan membimbing siswa dalam mencatat data.
• Pada penemuan terpimpin yg kurang terstruktur siswa
mengemukakan masalah, siswa mengamati,
mengekspoitasi dan melakukan kegiatan utk
pemecahan masalah.
• Penemuan bebas: dari mulai memunculkan masalah
sampai pemecahannya semua dilakukan sendiri oleh
siswa.
f. Pendekatan Proses
• Tujuan utamanya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses
atau langkah-langkah ilmiah seperti
mengamati, berhipotesis, merencanakan,
menafsirkan, dan mengkomunikasikan
Keterampilan Proses Sains
• 1. Mengamati/Observasi
• 2. Mengelompokan/klasifikasi
• 3. Menafsirkan/ Interpretasi
• 4. Meramalkan/prediksi
• 5. Mengajukan Pertanyaan
• 6. Berhipotesis
• 7. Merencanakan Percobaan/ Penelitian
• 8. Menggunakan Alat/Bahan
• 9. Menerapkan konsep
• 10. Berkomunikasi
• 11. Melaksanakan Percobaan / Eksperimentasi
g. Pendekatan Interaktif
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengahjukan pertanyaan dan
kemudian melakukan penyelidikan yg
berkaitan dengan pertanyaan yg diajukan.
Contoh
• 1. Persiapan: guru dan siswa memilih topik misalnya “apakah
tumbuhan juga bernafas?”
• 2. Guru menanyakan hal-hal yg sudah diketahu siswa
sebelumnya.
• 3. Kegiatan eksplorasi. Dilakukan diskusi kecil utk merangsang
pertanyaan siswa kemudian semua pertanyaan dicatat di
papan tulis
• 4. Guru mengumpulkan pertanyaan siswa tambahan yg
bernada hipotesis. Contoh : “apakah tumbuhan yg semakin
tua membutuhkan oksigen lebih banyak?”
• 5. Penyelidikan/investigasi.Menyeleksi pertanyaan,
merencanakan penyelidikan, melakukan pengamatan dan
melaporkan hasil.
• 6, Pendapat siswa dikumpulkan dan dibandingkan dengan
pendapat awal,
• 7. Refleksi. Siswa berpendapat tentang apa yg telah
dilakukan,
h. Pendekatan Pemecahan Masalah
• Pembelajran berangkat dari masalah yang
harus dipecahkan melalui praktikum atau
pengamatan.
i. Pendekatan Sains Teknologi dan
Masyarakat (STM)
• Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya
mempelajari konsep-konsep sains tetapi
diperkenalkan pada aspek teknologi, dan
bagaimana teknologi tsb berperan di
masyarakat.
• Contoh mengajarkan tentang pencemaran
diakaitkan dengan teknologi dan aplikasinya
dalam masyarakat
j. Pendekatan Terpadu
• Memadukan dua unsur atau lebih dlam
kegiatan pembelajaran. Unsur yg dipadukan
berupa konsep dengan proses, konsep mata
pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain,
satu metode dengan metode lain.Diharapkan
terjadi peningkatan pemahaman yg lebih
bermakna, dan peningkatan wawasan karena
satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu
cara pandang.
Jenis Pembelajaran Terpadu
• 1. Model Keterhubungan (connected) :
menghubungkan konsep gn konsep masih
dalam satu bidang studi.
• 2. Model Jaring laba-laba : Menentukan tema
kemudian dikembangkan sub temanya dengan
mengaitkan dengan bidang studi lain.
• 3. Model Keterpaduan: Identifikasi konsep,
keterampilan dan sikap yg overlap pada
beberapa bidang studi.
k. Pendekatan Saintifik
• Kegiatan pembelajaran melalui rangkaian kegiatan saintifik yaitu:
1. Mengamati: Mengamati dengan indra (membaca, mendengar,
menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa
alat.
2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen,
membaca sumber lain dan buku teks, mengamati
objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan narasumber –
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: SISWA mengolah informasi
yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi
5. Mengkomunikasikan: Menyajikan laporan dalam bentuk bagan,
diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan
laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.
6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA menginovasi, mencipta,
mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan
pengetahuan yang dipelajari.
l. Pendekatan Konstekstual
• merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi pembelajaran dengan
situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
• memberikan penekanan pada penggunaan
berpikir tingkat tinggi, transfer pengetahuan,
permodelan, informasi dan data dari berbagai
sumber.
METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Metode Belajar Kooperatif
5. Metode Demonstrasi
6. Metode Ekspositori atau Pameran
7. Metode Karyawisata/Widyawisata
8. Metode Penugasan
9. Metode Eksperimen
10. Metode Bermain Peran
1. Metode Ceramah
• Metode ceramah adalah metode
penyampaikan bahan pelajaran secara lisan.
• Dalam pelaksanaannya memerlukan
keterampilan tertentu, agar penyajiannya
tidak membosankan dan dapat menarik
perhatian siswa.
2. Metode Tanya Jawab
• Metode Tanya jawab adalah cara penyajian
bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-
pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk
mencapai kesimpulan dan tujuan yang
diharapkan.
• Pertanyaan sudah direncanakan sebelumnya
• Contoh: Guru menyusun serangkaian
pertanyaan tentang sel didasarkan pada
gambar sel hewan dan sel tumbuhan.
3. Metode Diskusi
• Metode diskusi adalah metode dimana guru
membagi siswa dalam beberapa kelompok,
kemudian memberikan suatu persoalan atau
masalah untuk dipecahkan secara bersama-
sama dengan teman satu kelompoknya.
4. Metode Belajar Kooperatif
• Siswa berada dalam kelompok kecil dengan
anggota sebanyak 4-5 orang. Dalam belajar
secara kooperatif ini terjadi interaksi antar
anggota kelompok. Semua anggota harus
turut terlibat karena keberhasilan kelompok
ditunjang oleh aktivitas anggotanya.
5. Metode Demonstrasi
• Cara penyajian pembelajaran dengan
memeragakan suatu proses kejadian. Metode
ini dapat membuat pelajaran menjadi lebih
jelas dan konkrit sehingga siswa menjadi lebih
mudah memahami.
• Contoh mendemontrasikan konsep transport
zat tentang pengertian difusi dan osmosis.
6. Metode Ekspositori atau Pameran
• Merupakan suatu penyajian visual dengan
menggunakan benda dua dimensi atau tiga
dimensi dengan maksud mengemukakan
gagasan atau sebagai alat untuk membantu
menyampaikan informasi yg diperlukan.
• Misal: menggunakan torso untuk menjelaskan
sistem pencernaan manusia
7. Metode Karyawisata/ Widyawisata
• Membawa siswa mempelajari materi
pelajaran diluar kelas. Suatu kunjungan yg
direncanakan kepada suatu objek tertentu
untuk dipelajri atau memperoleh informasi yg
diperlukan.
• Contoh : Ke kebun raya, ke museum zoologi
8. Metode Penugasan
• Guru memberikan tugs tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Tugas dapat
berupa masalah yg harus dipecahkan dan
prosedurnya tidak diberitahukan.
9. Metode Eksperimen
• Menyajikan pembelajaran dengan
menggunakan percobaan.
• Dengan melakukan eksperimen siswa
melakukan kegiatan yg mencakup
pengendalian variabel, pengamatan,
melibatkan pembandingan atau kontrol dan
penggunaan alat praktikum.
• Siswa diberikan kesempatan untuk mengalami
sendiri dan melakukan sendiri.
10. Metode Bermain Peran
• Pembelajaran dengan cara menempatkan
siswa seolah-olah berada dalam situasi untuk
memperoleh pemahaman tentang suatu
konsep.
• Contoh sintesis protein siswa dapat berperan
sebagai DNA, RNA, ribosom, dan asam amino.

Anda mungkin juga menyukai