Anda di halaman 1dari 68

Apa, Mengapa dan Bagaimana

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FTK UIN MATARAM - 2021
Pembelajaran pada kurikulum 2013
dilaksanakan mengacu pada pembelajaran
dengan pendekatan saintifik (scientifik
approach) sebagaimana disebutkan dalam
Permendikbud no. 104 tahun 2014

Pendekatan saintifik dapat mengembangkan


sikap, pengetahuan, keterampilan sisiwa
PROLOG

Untuk menciptakan Pembelajaran yang


efektif harus diperhatikan hal berikut:
1.Buat Diri menarik di depan kelas
2.Buat materi menarik bagi anak-anak
3.Kemas pembelajaran menjadi
menyenangkan
4.Belajar dengan memasukkan unsur
bermain
Apa Model Pembelajaran ?
• Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu
& berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para pengajar/tutor dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivititas
pembelajaran.
• Hakekat mengajar adalah membantu peserta didik
memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara
berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan
cara-cara belajar bagaimana belajar
Fungsi Model Pembelajaran

• Model pembelajaran berfungsi


sebagai pedoman bagi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan
aktivitas belajar mengajar.
Pendekatan Pembelajaran
• Pendekatan pembelajaran adalah suatu
rancangan /kebijaksanaan dlm memulai serta
melaksanakan pengajaran suatu materi
pembelajaran yang memberi arah & corak pd
metode pengajarannya.
• Fungsinya: sbg pedoman umum dan langsung
bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yg
akan digunakan
Jenis Pendekatan
• Pendekatan embelajaran berpusat pada guru
(Teacher Centered Approach)

• Pendekatan Pembelajaran berpusat pada


siswa (Student Centered Approach)
Strategi Pembelajaran

• Strategi pembelajaran adalah siasat atau


kiat yang sengaja direncanakan oleh guru,
berkenaan dengan segala persiapan
pembelajaran agar pelaksanaannya lancar
dan tujuannya tercapai secara optimal.
Metode Pembelajaran
• Metode pembelajaran dpt dikatakan sebagai
cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Teknik pembelajaran

• Teknik pembelajaran dapat diartikan


sebagai cara yang dilakukan
dosen/guru dalam
mengimplementasikan suatu metode
secara spesifik.
Apa yang kita
pelajari?

Menjelaskan apa, mengapa dan


bagaimana Model-Model
Pembelajaran (Pendekatan
Scientifik Dalam Pemblajaran
Sani (2017:53)
•Lima tahapan pendekatan saintik yang sesuai
dengan Permendikbud Nomor 65 tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidkan Dasar dan
Menengah, yaitu:
1.Mengamati
2.Menanyak
3.Mencoba/mengumpulkan informasi
4.Menalar/Mengasosiasi
5.Membentuk jejaring/melakukan komunikasi.
Catatan: Kelima langkah tsb dapat ditambah dengan
“mencipta”
Pendekatan Saintifik
1. MENGAMATI
• Kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu
dengan alat inderanya secara teliti,
• Menggunakan fakta yang relevan dan memadai
dari hasil pengamatan,
• Menggunakan alat atau bahan sebagai alat
untuk mengamati objek dalam rangka
pengumpulan data atau informasi
• Dilakukan dengan cara menggunakan lima
indera (indra penglihat, pembau, pendengar,
pencecap dan peraba)
Contoh aplikasi dari mengamati

• Pengamatan melalui kegiatan: melihat,


menyimak, mendengar, dan membaca.
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan pengamatan, melatih mereka
untuk memperhatikan (melihat, membaca,
dan mendengar) hal yang penting dari
suatu benda atau objek.
2. Menanya
Menanya adalah kegiatan mengungkapkan
sesuatu hal yang ingin diketahuinya baik
yang berkenaan dengan suatu obyek,
peristiwa atau proses tertentu.
Pertanyaan dapat dilakukan dengan lisan
maupun tulisan dan dapat berupa kalimat
pertanyaan ataupun kalimat hipotesis
sehingga peserta didik dapat merumuskan
masalah dan hipotesis.
Cara Penerapannya
• Guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
tentang: hasil pengamatan terhadap objek yang
konkrit sampai abstrak berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun lain yang lbih
abstrak.
• Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
• Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa
ingin tahu peserta didik
3. Mengumpulkan Data (Informasi)
/ Eksperimen
• Merupakan kegiatan untuk mencari
informasi sebagai bahan untuk dianalisis
dan disimpulkan.
• Kegiatan ini dapat dilakukan dengan
membaca buku, obsevasi lapangan, uji
coba, wawancara, menyebarkan
kuesioner, dll. Sehingga siswa dapat
menguji hipotesis yang sudah dibuat
sebelumnya
4. Mengasosiasi/Mengolah Informasi
 Berdasarkan informasi yang diperoleh, siswa dapat
menemukan keterkaitan satu informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan
mengambil berbagai kesimpulan.
 Mengolah informasi dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
 Mengolah informasi dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan.
5. Mengkomunikasikan
• Merupakan kegiatan siswa dalam
mendeskripsikan dan penyampaikan hasil
temuannya dari kegiatan mengamati,
menaya, mengumpulkan dan mengolah
data, serta mengasosiasi yang ditujukan
kepada orang lain baik secara lisan
maupun tulisan daam bentuk diagram,
bagan, gambar dan sejenisnya dengan
bantuan perangkat teknologi sederhana
atau teknologi informasi dan komunikasi
Mengkomunikasikan
1) Secara lisan: dengan mempresentasikan
hasil kegiatan belajarnya di depan kelas
baik secara individual atupun
berkelompok
2) Secara tulisan: dengan cara peserta
didik membuat laporan tertulis tentang
hasil belajarnya, baik laporan individual
atupun laporan kelompok.
Proses Pembelajaran Dengan
Pendekatan Saintifik
Kurikulum 2013
Menggeser Paradigma Mengajar

Mengajar merupakan pelibatan peserta didik


dalam belajar, jadi peserta didik perlu
dilibatkan secara aktif dalam membangun
pengetahuan.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC

BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA


GURU SISWA
Berpusat pada Guru
• Guru sebagai pengajar &
dipandang sbg. satu-
satunya sumber belajar bg
siswa
• Penyampaian melalui
ceramah
• Guru menentukan apa yang
mau diajarkan dan
bagaimana cara siswa
mendapatkan informasi
yang akan mereka pelajari
Berpusat pada Siswa
• Guru sebagai fasilitator dan
motivator, bukan penceramah
• Fokus pembelajaran pada siswa
bukan guru.
• Siswa belajar aktif.
• Siswa mengontrol proses belajar
dan menghasilkan karya mereka
sendiri, tidak mengutip dari guru.
• Pembelajaran menggunakan/
memanfaatkan lingkungan &
berbagai sumber belajar secara
bervariasi
D
Belajar Berpusat Pada Siswa
AKEM siswa:
Strategi
Berpusat Pada Siswa
Jadi Kurikulum 2013
membelajarkan peserta
didik bagaimana seharusnya
belajar
Sintak Model Based Learning
Sintak/Fase Kegiatan Guru dan Peserta Didik

1. Orientasi pada Peserta didik mengamati permasalahn terkait dengan


masalah; materi KD
mengamati
masalah yang
menjadi objek
pembelajaran
2. Pengorganisasian Guru membantu pesrta didik mengatasi dan
kegiatan umengorganisasi tugas-tugas yang berhubungan
pembelajaran; dengan masalah yang dihadapi.
menyampaikan Peserta didik untuk mencari informasi dan literatur
berbagai untuk menjawab permasalahan melalui diskusi
pertanyaan (atau Peserta didik difasilitasi untuk membuat bebarapa
menanya) pertanyaan mengenai informasi yang didapatkan dari
terhadap hasil pengamatan
malasalah kajian.
Sintak Model Based Learning
3. Membimbing penyelidikan diri dan • Guru membimbing peserta didik
kelompok untuk mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber.
• Peserta didik menjawab
permasalahan.

4. Mengembangkan dan menyajikan • Guru membantu peserta didik dalam


hasil karya merencanakan dan menyiapkan
hasil karya yang sesuai dengan
permasalahan atau materi.
• Siswa diminta membuat laporan
yang dapat menjawab
permasalahan.
Sintak Model Based Learning
5. Menganalisis proses dan • Dari informasi yang diperoleh dari
mengevaluasi pemecahan berbagai sumber, peserta didik
masalah. diminta untuk menganalisis
permasalahan yang dibahas.
Kemudian, membuat dugaan awal
untuk dipresentasikan dikelas.
• Guru membantu peserta didik
melakukan refleksi terhadap
penyelidikan dan proses-proses
yang dilakukan peserta didik
kemudian menulis kesimpulan.
• Peserta didik diminta
mendiskusikan kesimpulan antar
kelompok.
Langkah-Langkah atau Sintaks
Project Based Learning

1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan


proyek; langkah awal agar peserta didik
mengamati lebih dalam terhadap
pertanyaan yang muncul dari fenomena
yang ada.
2. Mendesain perencanaan proyek; menyusun
perencanaan proyek bisa melalui
percobaan.
3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata
dari sebuah proyek.
Langkah-Langkah atau Sintaks
Project Based Learning

4. Memonitor kegiatan dan perkembangan


proyek; mengevaluasi proyek yang sedang
dikerjakan.
5. Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan
dengan berbagai data lain.
6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman;
mengevaluasi kegiatan sebagai acuan
perbaikan untuk tugas proyek pada mata
pelajaran yang sama atau mata pelajaran
lain.
Langkah-Langkah atau Sintaks
Inquiry Based Learning
1. Observasi/mengamati berbagai fenomena yang
akan memberikan pengalaman kepada peserta
didik.
2. Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang
dihadapi untuk melatih peserta didik
mengeksplorasi fenomena melalui berbagai
sumber.
3. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban/
mengasosiasi atau melakukan penalaran
terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan
yang di ajukan.
Langkah-Langkah atau Sintaks
Inquiry Based Learning

4. Mengumpulkan data yang terakait dengan


dugaan atau pertanyaan yang
diajukan/memprediksi dugaan, sehingga peserta
didik dapat mempredeksi dugaan yang paling
tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu
kesimpulan
5. Menganalisis data dari hasil pengumupulan data
6. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan data yang telah diolah atau
dianalisis, mempresentasikan atau menyajikan
hasil temuannya.
Dilanjutkan dengan melihat
model-model pembalajaran
koperatif.
1.Adanya tuntutan global,
2.Kondisi obyektif masyarakat,
3.Perkembangan kebutuhan,
4.Perkembangan teknologi serta
kondisi pendidikan.
Teori Kognitif-Konstruktivistik Mengisyaratkan:
• sekolah seharusnya mencerminkan
masyarakat yang lebih besar dan kelas
merupakan laboratorium untuk pemecahan
masalah kehidupan yang nyata di sekolah.
• Pembelajaran di sekolah seharusnya lebih
memiliki manfaat
• Munculkan rasa ingin tahu siswa, agar
memotivasi serta secara aktif membangun
tampilan dalam otak siswa
Teori Kognitif-Konstruktivistik
• Pembelajaran harus melibatkan siswa secara
mandiri dalam melakukan eksperimen atau
dalam arti luas memberi kesempatan siswa
mencoba segala sesuatu untuk melihat apa
yang terjadi, memanipulasi tanda-tanda,
mengajukan pertanyaan dan menemukan
sendiri jawabannya.
• Terjadinya interaksi sosial dalam pembelajaran
memacu terbentuknya ide baru dan
memperkaya perkembangan intelektual siswa.
Teori Pemodelan Tingkah Laku

Mengisyaratkan:
• Manusia dapat belajar dari contoh (model)
sebelum melakukan tingkah laku yang
dimodelkan
• Tingkah laku yang akan dilakukan dengan
baik apabila tingkah laku tersebut jelas
dan tidak terlalu kompleks
Teori Pemodelan Tingkah Laku

• Pemberian kesempatan kepada


siswa untuk melatih keterampilan-
keterampilan baru merupakan hal
yang sangat penting.
Pendekatan Scientific pada Pembelajaran

• Aspek-aspek pada pendekatan scientific


terintegrasi pada pendekatan keterampilan
proses dan metode ilmiah
• Keterampilan proses sains merupakan
seperangkat keterampilan yang digunakan
para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan
ilmiah
• Keterampilan proses perlu dikembangkan
melalui pengalaman-pengalaman langsung
sebagai pengalaman pembelajaran
(Rustaman :2005)
REFLEKSI
Apa yang telah aku
pelajari dalam sesi ini?
Apa pentingnya hal ini
• PESERTA MELAKUKAN dipelajari?
REFLEKSI TENTANG
SESI WORKSHOP YANG
TELAH DILAKSANAKAN

Anda mungkin juga menyukai