Anda di halaman 1dari 2

1.

Bukti seorang guru telah menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik


kepada peserta didiknya yaitu bahwa pada penyelenggaraan pembelajaran yang
mendidik, guru mampu memberikan motivasi kepada siswa betapa pentingnya
belajar. Guru mampu menyiapkan pembelajaran yang dapat menarik rasa ingin tahu
siswa dan menerapkan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik dalam situasi
pembelajaran riil. Pembelajaran yang mendidik tidak hanya mempengaruhi
perubahan- perubahan pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga pada aspek pribadi
siswa secara menyeluruh. dengan cara dan pendekatan pembelajaran yang mendukung
pembelajaran yang mendidik yaitu Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan, menurut saya guru harus dapat menjadi sesorang
fasilitator dan kami memberikan peluang yang seluas- luasnya kepada siswa untuk
memanfaatkan berbagai sumber yang ada, misalkan jika di sekolah ini siswa lebih
berperan aktif di kelas, dengan bimbingan guru, siswa terkadang diberi permasalahan
yang riil yang tentunya disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan, kemudian
siswa membentuk kelompok pro dan kontra, keduanya mencari pendapat dan saling
menguatkan pendapat dengan melihat materi yang sudah ada. Jadi salah satu metode
penyampaian materi menjadi lebih tersampaikan dan mudah dipahami siswa, karena
siswa diberi keleluasaan berpikir dan berpendapat, sedangkan guru dapat menjadi
pelurus dan penengah diskusi.

2. Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik


• Berpusat pada peserta didik
• Membentuk students’ self concept (konsep pembentukan individu mempersepsikan
tingkah laku, kemampuan, maupun karakteristik)
• Menghindari verbalisme (mendidik anak untuk banyak menghafal)
• Mendorong terjadinya peningkatan kecakapan berpikir peserta didik
• Meningkatkan motivasi belajar peserta didik,

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah


a) Penggunaan masalah nyata (otentik)
Jadi guru memberikan tugas dengan merujuk pada masalah-masalah yang ada
pada kehidupan nyata atau riil.
b) Berpusat pada peserta didik (student-centered)
Jadi guru harus memperhatikan peserta didiknya dengan baik dan berpusat pada
kemampuan anaknya masing-masing.
c) Guru berperan sebagai fasilitator
Maksudnya guru harus menyediakan kebutuhan peserta didiknya mulai dari
materi atau kebutuhan lainya yang menunjang pembelajaran.
d) Kolaborasi antar peserta didik
Peserta didik melakukan kerjasama antar teman maupun dengan guru untuk
melakukan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
e) Sesuai dengan paham konstruktivisme (peserta didik untuk secara aktif
memperoleh pengetahuannya sendiri)Thinking Skills ) peserta didik.
Peserta didik juga mencari tahu materi lain dari internet,buku atau dari mana
saja yang menambah wawasan bagi peserta didik meskipun belum diajarkan
guru.
4. mekanisme penilaian kinerja pembelajaran berbasis proyek (kegiatan)
• Penentuan Projek/kegiatan
• Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek/kegiatan
• Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Projek/kegiatan
• Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru
• Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek/kegiatan

5. Model pembelajaran ini dapat digunakan ketika pendidik ingin mengkondisika pembelajaran
aktif yang berpusat pada peserta didik dimana peserta didik memiliki pengalaman belajar yang
lebih menarik dan menghasilkan sebuah karya berdasarkan permasalahan nyata (kontekstual)
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini juga dapat digunakan
ketika pendidik ingin lebih menekankan pada keterampilan sains yaitu pada kegiatan
mengamati, menggunakan alat dan bahan, menginterpretasikan, merencanakan proyek,
menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi dengan baik.
Selain itu pendidik juga dapat menggunakan model PjBL ketika ingin mengembangkan
kemampuan berfikir kreatif peserta didik dalam merancang dan membuat sebuah proyek
yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan secara sistematis. Sehingga model
PjBL ini dapat membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT) dalam
mengimplementasikan pembelajaran saintifik (Mengamati, Mengasosiasi, Mencoba,
Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan) serta pembelajaran abad 21 (4C: Critical thinking,
Collaboration, Creative, Communication)

Anda mungkin juga menyukai