Anda di halaman 1dari 171

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS

PORTOFOLIO (PORTOFOLIO BASED LEARNING) STUDI


KASUS SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

DISUSUN OLEH:
NURUL HIDAYANTI
1111015000016

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK

Nurul Hidayanti. Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan. Aplikasi Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio (Portofolio
Based Learning) di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.

Aplikasi model pembelajaran IPS berbasis portofolio (Portofolio Based Learning)


dapat menggambarkan keaktifan belajar siswa yang mencakup ranah kognitif,
afektif dan psikomotor sampai mengintegrasikan pada kecakapan hidup atau life
skill, Sehingga dalam penelitian ini akan diterapkan aplikasi model pembelajaran
IPS berbasis portofolio dalam kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui
pengembangan model pembelajaran IPS berbasis portofolio. Observasi dengan
lembar pedoman pengamatan digunakan untuk mengetahui penerapan aplikasi
model pembelajaran IPS berbasis portofolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
model pembelajaran IPS berbasis portofolio adalah model pembelajaran yang
dikembangkan dari teori belajar konstruktivistik yang lebih menekankan pada
aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran. Model pembelajaran ini juga
mampu memunculkan kemampuan siswa dalam bekerjasama, kemampuan
menyelesaikan soal secara kelompok, memunculkan keberanian siswa dalam
bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal di depan kelas. Menurut
siswa dalam pelajaran ini guru lebih mengutamakan aktivitas siswa dan guru
sering memberi motivasi siswa.

Kata Kunci: Aplikasi, Model Pembelajaran, Portofolio

v
ABSTRACT
Nurul Hidayanti. Departmen Of Education and Social Science Faculty Of
and Tarbiyah Teacher Training. Application learning models social sciences
portofolio based learning in SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.

The application of social sciences learning model basis portofolio or portofolio


based learning can describe student learning activity included cognitive, affective
and psychomotor domains to integrate life skill there fore, in this research will be
applied about application of social sciences learning model basis portofolio to
know developing of sciences social learning models basis portofolio. Observation
using obsever letter is used for knowing apply about application of social sciences
learning models basis portofolio. This research snowed that social sciences
learning models basis portofolio is learning models was developed from
constructivist learn theory more increase student activity in process. This learning
models can increase student ability in cooperative, student ability to solve
problem in a group, student more courage in ask a question. Student’s glue their
opinion’s that teacher most important student activity and teacher always give
motivate to student’s.

Keywords: Application, Learning Models, Portofolio

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur


penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Aplikasi Model
Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) Studi Kasus
SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Shalawat serta salam senantiasa terucap
kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya hingga sepanjang masa.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan untuk
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) di Universitas Islam
Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan Skripsi ini. Namun berkat motivasi dan bantuan dari
berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Untuk itu
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan saya nikmat sehat yang telah
melimpahkan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua Orang Tua Penulis yang saya sangat sayangi Bapak Sugito dan Ibu Sri
Kadarsih, serta Adik-adikku sayang yang paling tersayang Toha Mustofa,
Annas Azhari, Tsabita Shobiroh, dan Auliya Farhana.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mengizinkan serta memberi restu kepada penulis, guna menyusun Skripsi ini
sebagai syarat untuk meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Islam
Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

vii
4. Bapak Dr. Iwan Purwanto M.Pd Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial .
5. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
6. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dengan
sabar, tulus ikhlas dan mengarahkan hingga menyelesaikan Skripsi ini.
7. Bapak Moch Noviadi N, M.Pd selaku dosen penasehat akademik UIN Jakarta.
8. Bapak Drs. Sayuti Sufriatna, MM Selaku Kepala Sekolah SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat Tangerang Selatan beserta Dewan Guru dan staf.
9. Bapak Drs. H. Ahmad Mulyadi Selaku Guru Mata pelajaran IPS dan Wakil
Sekolah Bidang ISMUBA di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
10. Buat Murid-murid kelas VII D SMP Muhammadiyah 17 Ciputat terima kasih
sudah membantu dalam penelitian Skripsi ini.
11. Buat Muhammad Sahlan, Seseorang yang selalu memberikan semangat,
Terimakasih telah memperhatikan, mendukung, membantu dan memotivasi
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Buat Ibu Sarifah dan Bapak Dudum yang selalu mendoakan penulis sehingga
tercapai nya penulisan skripsi ini dan Bapak Cece Setiawan, Ibu Nurlela, dan
Adik Chandra yang selalu menghibur penulis ketika sedang gundah gulana.
13. Teman-teman Prodi Pendidikan IPS Angkatan 2011 khususnya Nurhayani
yang sudah menjadi teman baik susah maupun bahagia juga telah menjadi
semangat dan inspirasi penulis.
14. Buat NH Amalia, NH Amalina dan Dian Permatasari terimakasih atas tempat
untuk mencurahkan semua inspirasi dalam penulisan skripsi ini.
15. Buat Dewi Anzani Terimakasih sudah memberikan seluruh candaan dan
tawaan yang sangat sangat menyemangati penulis.
16. Buat Sahabat- sahabat ku Desy Tri Wahyuni, Raudhah, Retna A, dan Fadhilah
Fatmala sukses dan semangat selalu buat kita aamiin. Makasih selama ini
sudah menjadi sahabat yang baik.

viii
17. Buat semua anggota RK, RKTM, RKBN, CR UIN Jakarta. Buat Fajriyatu
Azizah, Febriani Herlina, Gaun Rifani, Ria Liniarti, Nur Alfi Lail, Fuji Astuti,
Nia, dan Vina Viniati Dewi. Terimakasih sudah menjadi penyemangat tim
hore dalam penyelesaian skripsi ini.
18. Buat Teman-teman PPKT Mega Anjar Sari, Siti Anisah, Siti Aisyah,
Nurhayani, Masroyah dan Muhammad Iskak, banyak moment yang kita lewati
bersama, semua terekam tak pernah mati, walau waktu dan tempat pisahkan
kita namun kita akan selalu bersama.
19. Buat semua temen IPS 2011 Kelas 1-A Nurlela, Afaf Nazihah, Annisa
Wihastin, Dae Nuri Ridwan, Anita Putri Pertiwi dan Alfian Novrizal
terimakasih berkat kalian sampai selesainya skripsi ini.
20. Buat Dian Eka Putri, Arsilla Miranti, Muhammad Syarif Hidayatullah, Fifin
Yuningsih, Sherly Efendi, Sri Haryati, dan Siti Nurhasanah terimakasih buat
kalian semua sudah menemani hari-hari penulis ketika sedang gundah gulana
dalam menyusun skripsi ini.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT
dengan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan
dalam penulisan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 24 Juni 2015

Nurul Hidayanti
1111015000016

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK Halaman
ABSTRACT
KATA PENGANTAR .................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................. x
DAFTAR TABEL ....................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xv
DAFTAR BAGAN ...................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................. 9
C. Pembatasan Masalah ................................................ 10
D. Perumusan Masalah ................................................. 10
E. Tujuan Penelitian ...................................................... 10
F. Manfaat Penelitian .................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN


TEORITIS
A. Deskripsi Teori ....................................................... 13
1. Pengertian Aplikasi ....................................... 13
2. Pengertian model pembelajaran berbasis portofolio
...................................................................... 13
3. Keunggulan model pembelajaran berbasis portofolio
...................................................................... 14
4. Kelemahan portofolio .................................... 16
5. Pengertian portofolio .................................... 16

x
6. Landasan pemikiran ...................................... 19
7. Prinsip-prinsip .............................................. 21
8. Langkah-langkah portofolio .......................... 23
9. Elemen penilaian .......................................... 26
10. Karakteristik penilaian .................................. 28
11. Tipe-tipe ...................................................... 28
12. Portofolio sebagai model pembelajaran ........ 28
13. Pengertian belajar ........................................ 30
14. Pengertian Pembelajaran .............................. 31
15. Tujuan pembelajaran .................................... 31
16. Ilmu Pengetahuan Sosial .............................. 31
17. Karakteristik pelajaran IPS ........................... 32
18. Mata pelajaran IPS di SMP/MTs .................. 35
B. Hasil penelitian yang relevan ................................... 37
C. Kerangka berpikir..................................................... 39

BAB III METODELOGI PENELITIAN


A. Tempat dan waktu penelitian .................................... 41
B. Metode dan desain penelitian .................................... 42
C. Populasi dan sampling .............................................. 42
D. Teknik pengumpulan data ......................................... 43
E. Instrument penelitian ............................................... 47
F. Teknik Analisis Data ............................................... 53

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, HASIL DAN


PEMBAHASAN
A. Gambar umum sekolah
1. Sejarah singkat berdirinya ........................................ 57
2. Keadaan guru .......................................................... 61
3. Keadaan siswa ......................................................... 63
4. Struktur organisasi .................................................. 65

xi
5. Keadaan staf dan TU ............................................... 66
6. Keadaan sarana dan prasarana ................................. 68
B. Deskripsi Data ........................................................ 69
1. Penelitian Pendahuluan ............................................ 68
C. Deskripsi Hasil Penelian ........................................ 71
1. Observasi .................................................................. 71
2. Pengumpulan Portofolio ........................................... 79
3. Deskripsi Wawancara .............................................. 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................. 84
B. Saran ....................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 2.1 Dimensi Dalam Kehidupan Manusia .............................. 34

Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian ...................................... 41

Tabel 3.2 Rubrik Skor Kriteria ..................................................... 50

Tabel 3.3 Penilaian Keaktifan Siswa ............................................. 51

Tabel 3.4 Konversi Skor LKS dan Ulangan Harian ....................... 51

Tabel 3.5 Uraian dan Skor Akhir Portofolio .................................. 52

Tabel 4.1 Nama-nama Guru ........................................................... 61

Tabel 4.2 Keadaan Jumlah Siswa ................................................... 62

Tabel 4.3 Keadaan Jumlah Rombongan Belajar ....................................... 63

Tabel 4.4 Nama-nama Karyawan dan Staff .............................................. 65

Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana.................................................. 67

Tabel 4.6 Lembar Observasi Sekolah ....................................................... 71

Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru ............................................................ 71

Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Kelas VII D ...................................... 72

Tabel 4.9 Aktivitas Peserta Didik Kelas VII D......................................... 73

Tabel 4.10 Aktivitas Guru IPS di Kelas VII D ........................................... 74

Tabel 4.11 Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik SMP Muhammadiyah 17


Ciputat ................................................................................................... 74

xiii
Tabel 4.12 Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat ........................................................................ 75

Tabel 4.13 Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Kelas VII D .............. 77

Tabel 4.14 Daftar Nilai Hasil Ujian Akhir Kelas VII D ............................ 79

Tabel 4.15 Penilaian Artikel Portofolio Kelas VII D................................. 80

Tabel 4.16 Penilaian Keaktifan Siswa Kelas VII D ................................... 82

Tabel 4.17 Penilaian Koversi LKS dan Ulangan Harian Kelas VII D ....... 84

Tabel 4.18 Penilaian Akhir Portofolio Kelas VII D................................... 86

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perencanaan Waktu Penelitian

Lampiran 2 Rubrik Skor Kriteria

Lampiran 3 Penilaian Keaktifan Siswa

Lampiran 4 Konversi Skor LKS dan Ulangan Harian

Lampiran 5 Uraian dan Skor Akhir Portofolio

Lampiran 6 Nama Guru

Lampiran 7 Keadaan Jumlah Siswa

Lampiran 8 Keadaan Jumlah Rombongan Belajar

Lampiran 9 Nama Karyawan dan Staff

Lampiran 10 Keadaan Sarana dan Prasarana

Lampiran 11 Lembar Observasi Sekolah

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru

Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Kelas VII D

Lampiran 14 Aktivitas Peserta Didik Kelas VII D

Lampiran 15 Aktivitas Guru IPS di Kelas VII D

Lampiran 16 Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik SMP Muhammadiyah

17 Ciputat

Lampiran 17 Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan

Peserta Didik SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Lampiran 18 Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Kelas VII D

xv
Lampiran 19 Daftar Niai Hasil Ujian Akhir Kelas VII D

Lampiran 20 Penilaian Artikel Portofolio Kelas VII D

Lampiran 21 Penilaian Keaktifan Siswa Kelas VII D

Lampiran 22 Penilaian Koversi LKS dan Ulangan Harian Kelas VII D

Lampiran 23 Penilaian Akhir Portofolio Kelas VII D

Lampiran 24 Model Pembelajaran Portofolio

Lampiran 25 Komponen Analisis Data Model Mengalir

Lampiran 26 Keadaan Struktur Organisasi

Lampiran 27 Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP

Lampiran 28 Pedoman Wawancara dengan Guru Bidang Studi Pelajaran IPS

Lampiran 29 Pedoman Wawancara dengan Peserta Didik (3 Sampel)

Lampiran 30 Dokumentasi-dokumentasi

Lampiran 31 Lembar Uji Referensi

Lampiran 32 Surat Pengesahan Referensi

Lampiran 33 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 34 Surat Pengesahan Pembimbing Skripsi

Lampiran 35 Surat Permohonan Izin Observasi

Lampiran 36 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 37 Surat Keterangan dari Sekolah

xvi
DAFTAR BAGAN

BAGAN HALAMAN

Bagan 2.1 Model Pembelajaran Portofolio ................................................. 40

Bagan 4.1 Keadaan Struktur Organisasi .................................................... 64

Bagan 4.2 Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP ........................... 66

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Keadaan Sekolah SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Gambar 2 Keadaan Siswa/i Sedang Melakukan Pembelajaran

Gambar 3 Keadaan Peserta Didik Sedang Menerapkan Aplikasi

Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau kelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan1. Pendidikan
berintikan interaksi antara pendidik dalam upaya membantu peserta didik
menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat
berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat 2.
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indoneisa Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhlak mulia,
sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengembangkan fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalaam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional3.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efesiensi
manajemen pendidikan. Pemerataan kesematan pendidikan diwujudkan
dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkaan mutu pendidikan
diarahkn untuk meningkatkaan kualitas manusia Indonesia seutuhnya
melalui olah batin (Aspek Transendensi), olah pikir (Aspek Kognisi), olah
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2008) Edisi ke 4,h. 326
2
Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan praktek, (Bandung,
PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012) Edisi Cet ke 15, h. 1
3
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) Edisi ke 1, Cet ke
2, h. 3

1
2

rasa (Aspek Afeksi), dan olah kinerja (Aspek Psikomotoris) agar memiliki
daya saing menghadapi tantangan global4.
Tujuan model pembelajaran terpadu sesuai karakternya, maka
pembelajaran terpadu selalu menggunakan tema yang relevan dan
berkaitan yang sekaligus sebagi isu sentral dalam konteks pembahasannya.
Melalui tema tersebut kemudian dikembangkan indikator-indikator dari
SK/ KD masing-masing bidang ilmu yang terkait. Materi yang dipadukan
sebaiknya masih dalam lingkup bidang kajian ilmu-ilmu yang sebidang.
Tujuan pengembangan model pembelajaran terpadu untuk jenjang
pendidikan menengah ini pada dasarnya sebagai kerangka acuan bagi guru
dan pihak terkait. Secara rinci, pengembangan model ini diantaranya
bertujuan untuk: 1.) memberikan wawasan bagi guru tentang apa,
mengapa, dan bagaimana pembelajaran terpadu pada tingkat pendidikan
menengah; 2.) memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat
menyusun rencana pembelajaran (memetakan kompetensi, menyusun
silabus, dan menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan
pembelajaran) dan penilaian; 3.) memberikan bekal kemampuan kepada
guru agar memiiki kemampuan melaksanakan pembelajaraan terpadu; 4.)
memeberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait
(misalnya kepala sekolah dan pengawas) sehingga mereka dapat
memberikaan dukungan terhadap kelancaran dan ketetapan pelaksanaan
pembelajaran terpadu5.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlansung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke
liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa sesorang telah belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku
tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan Kognitif
dan keterampilan Psikomotorik maupun yang menyangkut nilai dan sikap

4
Ibid, h. 3-4
5
Ibid, h. 8-9
3

Afektif6. Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses


komunikasi yang berkaitan dengan segala usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Yang pada dasarnya
pembelajaran dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa sebagai hasil
belajar.
Arnie Fajar menyebutkan untuk terjadi belajar pada diri siswa
diperlukan kondisi belajar, baik kondisi internal maupun eksternal.
kondisi internal merupakan peningkatan Arising memori siswa
sebagai hasil belajar terdahulu. Memori siswa yang terdahulu
merupakan komponen kemampuan yang baru, dan ditempatkan
bersama-sama. Kondisi eksternal meliputi aspek atau benda yang
dirancang atau ditata dalam suatu pembelajaran. Dari proses
pembelajaran diatas tersebut bertujuan antara lain merangsang
ingatan siswa, menginformasikan tujuan pembelajaran,
membimbing siswa belajar materi yang baru, memberikan
kesempatan kepada siswa menghubungkan pengetahuan yang telah
ada dengan informasi yang baru.7

Tujuan belajar bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan saja,


tetapi tujuan belajar ialah untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu
cara yang dapat melatih kemampuan intelektual para peserta didik dan
dapat memacu rasa keingintahuan para peserta didik dan memotivasi
kemampuan peserta didik.
Pembelajaran merupakan serangkai kegiatan yang merupakan
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Dalam UU No 20 Tahun 2003 Pembelajaran
merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan
sistem lingkungan belajar dengan berbagai model pembelajaran sehingga
peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal. Pada hakikatnya, manusia tidak
terlepas dari penelitian, penelitian tindakan kelas diperlukan bagi guru

6
Arief S Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2007), h.2
7
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), cet ke 5, h.9
4

dalam rangka mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan baik dari


segi metode, materi yang disampaikan, maupun kondisi/ suasana
pembelajaran8.
Pembelajaran saat ini perlu lebih menekankan how (bagaimana
membelajarkan) dari pada What (apa yang dibelajarkan). Guru tidak lagi
hanya bertugas memberikan informasi kepada siswa. Tugas guru saat ini
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mencari informasi baru diluar
kelas di sekolah. Belajar tidak hanya disekolah, belajar juga dapat
dilakukan diluar sekolah. Guru tidak harus menyampaikan pelajaran sesuai
dengan kurikulum, tetapi dituntut dapat mengembangkan potensi
siswanya. Artinya, pembelajaran tidak lagi terikat dan dibatasi dinding-
dinding kelas. Guru dituntut mengembangkan metode secara kreatif dan
inovatif. Guru bukan lagi sebagai pusat pembelajaran, melainkan sebagai
fasilitator. Sumber pembelajaran bisa berupa buku, lingkungan, dan
masyarakat, termasuk internet. Dengan demikian, siswa akan menyukai
materi yang diberikan, bahkan akan terus menuntut untuk maju serta
menemukan hal-hal baru pada bidang yang diminati untuk membangun
kompetensi diri. Waktu pembelajaran dikelas sangat terbatas, mustahil
siswa dapat memahami seluruh materi yang diajarkan dalam waktu yang
terbatas tersebut. Akan lebih baik jika para siswa diberi garis besar materi
lalu ditunjukkan manfaat dari materi yang dipelajarinya dan diberikan alat-
alat untuk mendalami materi lebih jauh diluar kelas. Jadi dalam
pembelajaran terjadi proses membangun atau mengkonstruksi
pengetahuan, yang melibatkan diri siswa yang sedang belajar dengan
pengetahuan yang sedang dipelajarinya Setelah itu diadakan diskusi untuk
membahas materi tersebut. Setiap bentuk pembelajaran diharapkan dapat
menghasilkan produk dalam bentuk sumber daya manusia sesuai dengan
tingkat tujuan pendidikannya, serta kebutuhan masyarakat.

8
Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi, (Tangerang:
PT Pustaka Mandiri, 2012), h.230-231
5

Pembelajaran IPS di SMP/MTs secara umumnya masih


menggunakan model pembelajaran konvensional dan masih berpusat pada
guru sehingga siswa cenderung pasif. Pendidikan IPS yang diterapkan
disekolah sering kali berkesan kurang menarik bahkan membosankan.
Model serta tehnik pengajarannya kurang menarik, biasanya guru memulai
pelajaran bercerita, atau bahkan membacakan apa yang tertulis dalam buku
ajar dan akhirnya langsung menutup pelajaran begitu bel akhir pelajaran
berbunyi. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi IPS masih rendah.
Berdasarkan hasil pengamatan guru mata pelajaran IPS pada waktu tahun
pelajaran 2014/ 2015 menerangkan bahwa daya serap tingkat pemahaman
siswa atau peserta didik khususnya kelas VII di SMP Muhammadiyah 17
Ciputat terhadap mata pelajaran IPS masih rendah dari pengamatan guru
selama pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa hanya sekitar 45 %
siswa kelas VII yang mendapat nilai ≥ 70. 9 Hasil tersebut masih jauh dari
tingkat keberhasilan siswa dengan kriteria ketuntasan belajar minimal
KKM yaitu 70. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPS karena selama
ini guru mengajar menggunakan metode ceramah langsung. Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa
aktif CSBA dan cara mengajar guru aktif CMGA. Karena sebelum, selama
dan sesudah proses pembelajaran guru dan siswa dihadapkan pada
sejumlah kegiatan10. Diharapkan siswa akan mnedapatkan banyak manfaat
baik hasil belajar utama maupun hasil pengiring akademik dan sosial.
Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk dari
praktik belajar, yaitu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk
membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui
pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik belajar ini menjadi program
pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi

9
Informasi dari Drs. H. Ahmad Mulyadi, Wakil Kepala Sekolah Bidang ISMUBA Selaku
Guru Bidang Studi IPS Kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, Penelitian Bulan Februari,
2015
10
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), cet ke 5, h.4
6

siswa, belajar menilai, dan mempengaruhi kebijakan umum, memberikan


diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan
antar anggota masyarakat11.
Trianto menyebutkan bahwa Portofolio lebih dari sekadar folder
penyimpanan hasil karya peserta didik. Portofolio lebih dari
sekadar map penyimpanan hasil karya siswa yaitu Portofolio berisi
sampel terpilih dari karya-karya peserta didik untuk
memperlihatkan perkembangan dan pertumbuhan siswa dalam
mencapai tujuan kurikulum tertentu12.

Sebagai suatu inovasi, model pembelajaran berbasis portofolio


tidak memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru laksana botol
kosong yang diisi dengan ilmu pengetahuan. Melalui model pembelajaran
berbasis portofolio siswa diberdayakan agar mau dan mampu berbuat
untuk memperkaya pengalaman belajarnya (Learning To Do) dengan
meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik,
sosial, mapun budaya, sehingga mampu membangun pemahaman dan
pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya (Learning To Know).
Diharapkan hasil interaksi dengan lingkungannya itu dapat membangun
pengetahuan dan kepercayaan dirinya (Learning To Be). Kesempatan
berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang bervariasi
(Learning To Live Together) akan membentuk kepribadiannya untuk
memahami kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran
terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.
Dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
(Portofolio Based Learning) pada pokok bahasan ini seluruh hasil karya
siswa dapat direfleksi dalam portofolio sehingga setiap pertemuan dapat
dilihat perkembangannya dan juga diharapkan dapat menjadikan siswa
aktif. Karena Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai mata pelajaran yang
pada hakikatnya merupakan suatu integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu

11
Azhar Fakhri Khalid, Penerapan Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas XI Akuntansi di SMP Nusantara Ciputat, Skripsi pada
Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2013 Nim 108015000095.
12
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2009), h. 276-277
7

sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan pendidikan.
Artinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial termasuk konsep, struktur, cara
kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek nilai yang
dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis,
pedagogis, dan sosial-budaya untuk kepentingan pendidikan. IPS memiliki
kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan
disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu Integrated,
Interdisipliner, Multidimensional bahkan Cross-Disiplinary.
Mata Pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi,
dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara
sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Seorang guru harus menentukan ranah domain dan tingkatanya
(Level) dimana yang harus dicapai para siswa. Setiap ranah merefleksikan
seperangkat kepercayaan dan asumsi mengenai bagaimana siswa belajar
dan berperilaku. Setiap ranah menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dari
mulai tingkatan yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Pengajaran
IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi Pertumbuhan,
Perkembangan, dan Kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan
Permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisan
materi untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya
apa yang terjadi hari ini, melainkan juga yang telah terjadi pada masa
lampau, dan lebih jauh pada masa yang akan datang. Ditinjau dari lingkup
wilayahnya, meliputi apa yang terjadi setempat secara lokal, nasional,
regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut jadi perhatian dan lahan
garapan pengajaran IPS. Oleh karena itu, kita selaku guru IPS harus
8

memperhitungkan dan mengatisipasinya. Karena pembelajaran berbasis


portofolio (Portofolio Based Learning) ini merupakan suatu model
pembelajaran alternatif yang sangat efektif dan efisien, diharapkan mampu
melibatkan peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran dari
keseluruhan aspek kognisi, afeksi, dan psikomotor, baik secara fisik
maupun mental, serta melibatkan semua pihak dalam pembelajaran
sehingga peserta didik memiliki kebebasan berpikir, berpendapat, aktif dan
kreatif dan membentuk perubahan konsep berpikir seperti suatu inovasi
pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik dalam
memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik
empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang
mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi siswa, belajar
menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk
berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah dan antar anggota
masyarakat.
Model Pembelajaran portofolio merupakan salah satu landasan
teori pendidikan modern konstruktivisme, karena pada dasarnya
menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka
lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Menurut Yager, dalam
buku Arnie Fajar, Penerapan kostruktivisme dalam pembelajaran, berarti
menempatkan siswa pada posisi sentral dalam keseluruhan program
pembelajaran13.
Pembelajaran Berbasis Portofolio dapat juga dikatakan sebagai
upaya mendekatkan siswa kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang
menjadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan
kepada siswa atau siswa secara langsung mencari informasi tentang hal
yang dibahas kealam atau masyarakat sekitarnya. Pada hakikatnya dengan
Pembelajaran Berbasis Portofolio, disamping memperoleh pengalaman
fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh

13
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), cet ke 5, h. 43
9

pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti


melibatkan siswa yaitu mempertemukan siswa dengan objek
pembelajaran. Pengalaman mental dalam arti memperhatikan informasi
awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada
siswa untuk menyusun merekonstuksi sendiri-sendiri informasi yang
diperolehnya14.
Dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Portofolio Based Learning pada pokok bahasan ini seluruh hasil karya
siswa dapat direfleksi dalam portofolio sehingga setiap pertemuan dapat
dilihat perkembangannya dan juga diharapkan dapat menjadikan siswa
aktif.
Berdasarkan penjelasan diatas, Maka dari itu penulis merasa perlu
mengadakan suatu penelitian untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan kendala-kendalanya dengan judul “Aplikasi Model
Pembelajaran IPS Terpadu Berbasis Portofolio Portofolio Based Learning
di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tangerang Selatan.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat
diidentifikasikan masalah yang timbuldilihat dari berbagai aspek,
diantaranya:
1. Pada mata pelajaran IPS umumnya masih menggunakan model
pembelajaran konvensional dan masih berpusat pada guru sehingga
siswa cenderung pasif.
2. Proses belajar mengajar yang membosankan.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
4. Penilaian pembelajaran IPS melalui tes tertulis belum cukup, sehingga
perlu dilakukan penilaian dengan cara lain, salah satunya penilaian
portofolio.

14
Ibid, h.44-45
10

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka peneliti akan melakukan pembatasan ruang lingkup
masalah, diantaranya:
1. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan proses
belajar mengajar yang membosankan.
2. Penilaian pembelajaran IPS melalui tes tertulis belum cukup, sehingga
perlu dilakukan penilaian dengan cara lain, salah satunya penilaian
portofolio.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masala yang telah kemukakan
sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran portofolio di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan keaktifan peserta didik pada kelas VII D dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis portofolio di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian sebagai sumber bahan yang penting bagi para
peneliti bidang pendidikan.
2) Konsep yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan masukan
bagi dunia pendidikan.
3) Menjadikan rekomendasi para peneliti lain untuk melakukan
penelitian yang sejenis atau melanjutkan penelitian tersebut secara
lebih luas dan mendalam.
11

4) Sebagai bahan pustaka bagi peserta didik Program Pendidikan Ilmu


Pengetahauan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri UIN Jakarta.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
1) Bagi sekolah yang menerapkan model pembelajaran ini, agar dapat
meningkatkan sumber pembelajaran peserta didik dan dapat
memotivasi peserta didik agar belajar lebih kreatif.
2) Memberikan sumbangan pemikiran, dan meningkatkan kualitas
pendidikan.
3) Memberikan peningkatan kualitas model pembelajaran dan
mencerminkan kualitas pendidikan disekolah tersebut.
4) Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi para guru SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, sebagai bahan untuk menentukan
kebijakan dan langkah-langkah efektif bidang pendidikan, terutama
yang berhubungan dengan model pembelajaran berbasis portofolio.
b. Bagi Pendidik
1) Melalui penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dapat
meningkatnya sebagai sumber pembelajaran bagi pendidik dalam
kegiatan belajar mengajar lingkungan pendidikan.
2) Diharapkan dapat bermanfaat secara langsung, khususnya dapat
memberikan pengetahuan bagi para pendidik bahwa penerapan
model pembelajaran ini sangat efektif dan efisien.
3) Sebagai bahan masukan atau referensi bagi pendidik.
c. Bagi Peserta Didik
Dapat menumbuhkan semangat belajar dan keaktifan, serta
meningkatkan motivasi dan menciptakan daya tarik dalam kegiatan
belajar-mengajar.
12

d. Bagi Peneliti
1) Dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya, serta untuk saya
sebagai peneliti agar dapat menambah pengetahuan bahwa sumber
pembelajaran tidak hanya mengacu pada buku pedoman saja.
2) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti
khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan
model pembelajaran ini dalam kegiatan belajar-mengajar.
3) Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya-upaya model
pembelajaran bagi peserta didik dalam kegiatan belajar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS

A. Deskripsi Teori
Aplikasi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
1. Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah program yang memiliki aktifitas pemrosesan
perintah yang diperlukan untuk melaksanakan permintaan penguna
dengan tujuan tertentu16. Jadi, Aplikasi dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran kepada siswa meningat dalam suatu proses
pembelajaraan seharusnya terdapat antara interaksi dengan komponen-
komponen pembelajaran. Dalam model pembelajaran ini merupakan
salah satu penerapan atau mengenai penggunaan serta mengaplikasikan
suatu model pembelajaran dalam mata pelajaran IPS.
2. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Merupakan alternatif cara belajar siswa aktif dan cara mengajar
guru aktif. Karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar
mengajar guru dan siswa dihadapkan pada sejumlah kegiatan 17. Model
pembelajaran berbasis portofolio merupakan satu bentuk dari praktek
belajar ilmu pengetahuan sosial, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang
dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara
mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Merupakan
suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta
didik memahami materi perkulihan secara mendalam dan luas melalui
pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan menggunakan
berbagai sumber bacaan atau refeerensi. Pengembangan materi dapat

16
Aji Supriyanto, Pengantar Teknologi Informasi, (Jakarta: PT Salemba Infotek, 2005),
h. 117
17
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), cet ke-5 h.4

13
14

ditempuh dengan meninjau materi yang disajikan oleh dosen dari


berbagai perspektif. Model pembelajaran berbasis portofolio memiliki
prinsip dasar yang kuat seperti prinsip belajar siswa aktif, kelompok
belajar kooperatif, dan pembelajaran partisipatorik. Di samping itu,
model pembelajaran ini memiliki landasan pemikiran yang kuat, yaitu
membelajarkan kembali (Re-edukasi), dan merefleksi pengalaman
belajar. Model pembelajaran berbasis portofolio ialah semua tugas-
tugas siswa, laporan kegiatan siswa, di catat serta didokumentasikan
dalam satu bundel. Dan pada dasarnya portofolio sebagai model
pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa
memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan
dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut
diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki
kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat
laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan
selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaan / tugas-
tugasnya18.
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah Tahun 2004 menyebutkan Pengertian lain
model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi
pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik
memahami materi secara mendalam dan luas melalui
pengembangan materi yang telah dikaji dikelas dengan
menggunakan berbagai sumber bacaan atau referensi.
Pengembangan materi dapat ditempuh dengan meninjau materi
yang disajikan oleh guru dari berbagai perspektif.19

3. Keunggulan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio


Penggunaan portofolio sebagai pembelajaran dan sebagai penilaian
metode memiliki keunggulan lain, antara lain: 1) dapat menutupi
kekurangan proses pembelajaran IPS selama ini, yakni dalam
mengembangkan keterampilan atau kecakapan sebagai warga Negara.

18
Ibid, h.47
19
Tukkiran Taniredja, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 8
15

Seperti keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan pendapat,


berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi, mengumpukan
data, membuat laporan dan sebagainya. 2) mendorong adanya
kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antar siswa dan antara siswa
dan guru. 3) memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa
membuat/ menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai
tugas akademik. 4.) meningkatkan dan mengembangkan wawasan
siswa mengenai isu atau masalah-masalah kemasyarakatan atau
linkungannya, dapat memotivasi adanya rasa peduli atau peka terhadap
lingkungan masyarakat dari yang paling dekat hingga ke masalah
nasional dan bahkan masalah internasional. 5.) mendidik siswa
memiliki kemampuan merefleksikan pengalaman belajarnya, sehingga
siswa termotifasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka
lakukan. 6.) pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya
akan lebih tahan lama karena telah melakukan serangkaian proses
belajar dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktifitas
dan belajar bekerjasama dengan rekan-rekannya dalam kebersamaan
hidup dimasyarakat20.
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan
Pusat Muhammadiyah tahun 2004 menyebutkan Model
pembelajaran berbasis portofolio memiliki beberapa keunggulan,
seperti: (1) mampu mendorong keaktifan mahasiswa apabila
pengembangan materi ditugaskan kepada mahasiswa secara
mandiri atau kelompok kecil; (2) mendorong eksplorasi materi
yang relevan dengan pokok bahasan sehingga dapat diperoleh
sejumlah dokumen bahan pembelajaran sebagai upaya perluasan
pengetahuan peserta didik dan pendidik; (3) mudah dilakukan
apabila tersedia perpustakaan yang memadai, Compact Disk (CD)
maupun internet; (4) sangat menguntungkan dalam keluasan
pengetahuan karena melalui pengembangan materi yang bergam
atas satu topic sejenis akan diperoleh sejumlah besar materi namun
memiliki sudut pandang berbeda-beda; (5) dapat menjadi program
pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan
partisipasi peserta didik, seperti belajar menilai dan mempengaruhi
kebijakan umum (Public Policy), memberanikan diri untuk

20
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 98
16

berperan serta dalam kegiatan antara peserta didik, antara sekolah


dan antara anggota masyarakat; (6) mengacu pada sejumlah prinsip
dasar pembelajaran, yaitu prinsip belajar peserta didik aktif
(Student Active Learning), kelompok belajar Kooperatif
(Cooperative Learning), belajar dan mengajar yang aktif (Active
Teaching)21.

4. Kelemahan Penggunaan Portofolio


1.) Menggunakan waktu yang relatif lama
2.) Memerlukan ketekunan, kesabaran, dan keterampilan guru
3.) Memerlukan biaya
4.) Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa,
guru, sekolah, keluarga, masyarakat dan lembaga/ instansi
pemerintah maupun swasta22.
5. Pengertian Portofolio
Merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ‘Portfolio’, yang berarti
kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam kemasan berbentuk
jilid (Bundle) ataupun arsip dalam file khusus (Map)23. Sementara
menurut Depdiknas tahun 2004 portofolio sebagai instrument
penilaian, difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang
produktif, yaitu ‘bukti’ tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa,
bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh
siswa24.
Apabila portofolio dikaitkan dengan pembelajaran, dapat diartikan
sebagai kumpulan hasil karya (artifact) yang dimiliki anak didik baik
yang berbentuk tertulis, maupun berbagai penampilan yang tersimpan
dengan rapi, yang menggambarkan perkembangan belajar ataupun
menunjukkan prestasi terbaik yang dihasilkan peserta didik di dalam

21
Ibid, h.8-9
22
Ibid, h. 99
23
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), h.275
24
Ibid, h. 276
17

kelas ataupun diluar kelas selama mengikuti program pembelajaran,


berdasarkan indikator dan kriteria yang ditetapkan25.
Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi
perkembangan siswa dalam belajarnya, cara berpikirnya,
pemahamannya atas atas pelajaran yang bersangkutan, kemampuannya
mengungkapkan gagasan-gagasannya, sikapnya terhadap mata
pelajaran yang bersangkutan, dan sebagainya26.
Sebagai salah satu alat penilaian autentik, telah dianjurkan untuk
digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1985, dengan beberapa
alasan, yakni: (a) memungkinkan siswa melakukan refleksi terhadap
kemajuan belajarnya, (b) memungkinkan siswa memilih sendiri hasil
karya yang menjadi isi Portofolionya dan memberi alasan mengapa
hasil karya tersebut penting, (c) siswa harus mampu menunjukkan
kemampuan berpikir dan keterampilannya, (d) memberi gambaran atas
apa yang diketahui dan apa yang dapat dilakukan siswa, (e)
memungkinkan guru mengetahui hasil belajar yang penting menurut
siswa, (f) menjadi bukti otentik hasil belajar siswa bagi siswa, orang
tua dan masyarakat.
Portofolio bagi siswa merupakan bukti autentik dari hasil
belajarnya, dan bagi guru dapat digunakan sebagai alat penilaian
ketercapaian kompetensi siswa dan kompetensi diri sendiri, sedangkan
bagi orang tua dan masyarakat merupakan merupakan bukti hasil
belajar siswa secara nyata. Pada Kurikulum 2004, portofolio
diposisikan sebagai tugas yang terstruktur. Portofolio berisi hasil karya
siswa yang diberikan guru dan penyelesaiannya membutuhkan
kemandirian dan keberanian siswa mencari dan bertanya mengenai
tugas yang diberikan. Dengan demikian Portofolio hendaknya
memenuhi tiga kriteria utama, yaitu: (1) pada dasarnya disusun oleh

25
Ibid, h. 275
26
Ibid, h.276
18

siswa, (2) memiliki kriteria penilaian yang jelas (Explicit Criteria), dan
(3) menggambarkan pencapaian Kompetensi Dasar tertentu.
Portofolio adalah koleksi dokumen atau tugas-tugas yang
diorganisasikan dan dipilih untuk mencapai tujuan dan sebagai bukti
nyata dari seseorang yang memiliki pertumbuhan dalam bidang
pengetahuannya, disposisi, dan keterampilan27. Portofolio dapat
digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan siswa. Karena
menyadari proses belajar sangat penting untuk keberhasilan hidup,
portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk melihat kemajuan mereka
sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap keterampilan dan
ekspresinya terhadap sesuatu. Secara umum, portofolio merupakan
kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa yang
didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat berbentuk
tugas-tugas yang dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan
guru, catatan hasil observasi guru, catatan hasil wawancara guru
dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang
dibuat siswa.
Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa,
tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara
keseluruhan yang bekerja sama secara kooperatif dalam memecahkan
masalah. Karya terpilih dari portofolio yang harus menjadi kumpulan
karya siswa harus yang dapat menggambarkan usaha terbaik siswa
dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan atau kata lain
Portofolio bukanlah kumpulan bahan-bahan yang tidak relefan atau
kurang signifikan dengan bahan atau topik pembelajaran.
Pembelajaran berbasis portofolio bisa juga dikatakan merupakan
hal yang relatif baru dikelas tetapi, sebenarnya portofolio telah dikenal

27
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), h.48
19

lama. Portofolio tersebut biasanya merupakan karya utama/ topic


utama pada berbagai diskusi/ presentasi28.
6. Landasan Pemikiran Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio, merupakan salah satu
hasil inovasi di dalam model pembelajaran yang antara lain dilandasi
pemikiran sebagai berikut:
1. Empat Pilar Pendidikan
Menurut UNESCO tahun 1999 dalam buku Tukiran Taniredja
2013, jika ingin berhasil melaksanakan tugas-tugasnya, maka
pendidikan hendaknya diatur disekitar empat jenis belajar yang
fundamental sifatnya yang sepanjang kehidupan seseorang. Yang
meliputi:29
a.) Belajar mengetahui (Learning to know) yaitu mendapatkan
instrumen atau pemahaman. Jenis belajar ini bukanlah
persoalan memperoleh informasi yang sudah dirinci,
dikodifikasi (disusun dengan suatu sistem) melainkan
instrumen-instrumen itu sendiri.
b.) Belajar berbuat (Learning to do) sehingga mampu bertindak
kreatif di lingkungannya. belajar mengetahui dan belajar
berbuat sampai batas yang luas bukanlah dua hal yang tidak
berhubungan, namun belajar berbuat terkait lebih dekat dengan
pertanyaan pelatihan kejuruan: bagaimana kita mengajar anak-
anak untuk mempratikkan apa yang sudah dipelajarinya dan
bagaimana pendidikan dapat diadaptasikan dengan pekerjaan
dimasa depan jika tidak mungkin untuk meramal dengan tepat
bagaimana pekerjaan berkembang? Berbuat untuk dapat
memperoleh bukan hanya suatu kerja, tetapi juga lebih luas
sifatnya, kompetensi untuk berurusan dengan banyak situasi
dan bekerja dalam regu-regu.
28
Tukiran Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h.6
29
Ibid, h. 9-11
20

c.) Belajar hidup bersama (Learning to live together), sehingga


mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang-orang
lain dalam semua kegiatan manusia.
d.) Belajar menjadi seseorang Learning to be) suatu kemajuan
penting yang merupakan kelanjutan dari ketiga sendi diatas.
Pendidikan hendaknya menyumbang perkembangan seutuhnya
dari setiap orang-jiwa dan raga, inteligensi, kepekaan, rasa
estetika, tanggung jawab pribadi, dan nilai-nilai spiritual.
2. Pandangan Konstruktivisme
Merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi/
bentukan kita sendiri. Pandangan kontruktivisme sebagai filosofi
pendidikan mutakhir menganggap semua peserta didik mulai dari
usia taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi memiliki
gagasan/ pengetahuan ini sering kali naïf dan miskonsepsi30.
Menurut Boediono 2002 dalm buku Tukian Taniredja 2013,
landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan
kaum bjektivis, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran.
3. Democratic Teaching
Democratic Teaching adalah suatu bentuk upaya untuk
menjadikan sekolah atau kampus sebagai pusat kehidupan
demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis. Dengan
kata lain Democtratic Teaching adalah proses pembelajaran yang
dilandasi oelh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap
kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan
kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik sebagi
insane yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan
untuk mengembangkan potensinya31.

30
Ibid, h.12
31
Ibid, h.13
21

7. Prinsip-prinsip Dasar Model Pembelajaran Berbasis Portofolio


Dalam Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 71 Tahun 2004 berpendapat
bahwa, “Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu
inovasi pemebelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik
memahami materi perkuliahan Civic Education secara mendalam dan
luas melalui pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan
menggunakan berbagai sumber bacaan atau referensi. Model ini
memiliki beberapa keunggulan, seperti : (1) mampu mendorong
keaktifan mahasiswa apabila pengambangan materi ditugaskan kepada
mahasiswa secara mandiri atau kelompok kecil; (2) mendorong
eksploasi materi yang relevan dengan pokok bahasan sehingga adapat
diperoleh sejumlah dokumen bahan kuliah sebagai upaya perluasan
pengetahuan mahasiswa dan dosen; (3) mudah dilakukan apabila
tersedia perpustakaan yang memadahi, Compact Disc (CD) maupun
internet; (4) sangat menguntungkan dalam keluasan pengetahuan
karena melalui pengembangan materi yang beragam atas satu topik
sejenis akan diperoleh sejumlah besar materi namun memiliki sudut
pandang berbeda-beda; (5) dapat menjadi program pendidikan yang
mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi peserta didik,
seperti belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum (public
policy), memberanikan diri untukberperan serta dalam kegiatan antara
mahasiswa, antar-sekolah dan antar-anggota masyarakat; (6) mengacu
pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran, yaitu prinsip belajar
mahasiswa aktif, (student active learning), kelompok belajar
kooperatif (cooperative learning), pembelajaran partisipatorik dan
mengajar yang reaktif (reactive teaching)”32.

32
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/04/28/model-pembelajaran-berbasis-
portofolio/ diakses pada 22 mei 2015
22

Budimansyah menyebutkan, terdapat empat prinsip-prinsip dasar


model pembelajaran berbasis portofolio, yaitu:
1.) Prinsip belajar siswa aktif
Proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Portofolio (MPBP) berpusat pada siswa. Dengan
demikian model ini menganut prinsip belajar siswa aktif. Aktifitas
siswa hampir seluruh proses pembelajaran dari mulai fase
perencanaan kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan33.
2.) Kelompok Belajar Kooperatif
Prinsip ini merupakan pembelajaran yang berbasis kerjasama.
Kerja sama antar siswa dan antar komponen-komponen lain di
sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua siswa dan
lembaga terkait. Kerja sama antar siswa jelas terlihat pada saat
kelas sudah memilih satu masalah untuk bahan kajian bersama.
Semua pekerjaan disusun, oarng-orangnya ditentukan, siapa
mengerjakan apa, merupakan satu bentuk kerjasama itu34.
3.) Pembelajaran Partisipatorik
Model pembelajalaran portofolio melatih siswa belajar sambil
melakoni (Learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu
adalah siswa belajar hidup berdemokrasi. Sebab dalam tiap langkah
dalam model ini memiliki makna yang ada hubungannya dengan
praktik hidup demokrasi35.
4.) Reactive Teaching
Dalam menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio, guru
perlu menciptakan strategi yang tepat agar siswa mempunyai
motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang seperti itu akan tercipta
jika guru dapat menyakinkan siswa akan kegunaan materi bagi
kehidupan nyata. Demikian juga guru harus dapat menciptakan
situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak
membosankan. Guru harus punya sensitivitas yang tinggi untuk
segera mengetahui apakah kegiatan pembelajaran sudah
membosankan siswa. Jika hal ini terjadi, guru harus segera mencari
cara untuk menanggulanginya. Inilah cirri guru yang reaktif. Ciri
guru yang reaktif antara lain; a) menjadikan siswa sebgai pusat
kegiatan belajar, b) pembelajaran dimulai denan hal-hal yang sudah
diketahui dan dipahami siswa, hal yang menarik dan berguna bagi
kehidupan siswa, c) selalu berupaya membangkitkan motivasi
belajar siswa dengan membuat materi pelahran sebagai susuatu hal
yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan d) segera
mengenali materi atau metode pembelajartan yang membuat siswa
bosan, bila hal ini ditemui, ia segera menangggulanginya36.

33
Tukiran Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, h. 14
34
Ibid, h. 15
35
Ibid, h. 16
36
Ibid, h. 17
23

8. Langkah-langkah portofolio sebagai model pembelajaran


1. Mengidentifikasi masalah yang ada dimasyarakat.
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru
bersama siswa yaitu: mendiskusikan tujuan, mencari masalah apa
saja yang siswa ketahui tentang masalah-masalah dimasyarakat,
dan memberi tugas Pekerjaan Rumah tentang masalah-masalah
yang ada dilingkungan masyarakat yang mereka anggap sangat
berarti/ penting sesuai dengan kemampuan siswa, seperti:
a.) Masalah umum di masyarakat
b.) Masalah-masalah di sekolah
c.) Masalah-masalah yang menyangkut standar masyarakat
d.) Masalah-masalah lingkungan
e.) Masalah-masalah yang berkaitan dengan usia anak-anak muda,
dan lain-lain
Dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah tersebut siswa diharapkan
untuk mnecari informasi tentang masalah yang akan dikaji dengan
cara:
a.) Mewawancarai orang tua/ keluarga, teman, tetangga, dan orang
lain yang dianggap mneguasai masalah yang dikaji,
b.) Melalui sumber-sumber cetak seperti majalah, Koran dan
tabloid,
c.) Melalui elektronika seperti radio, TV, dan internet.
Pada tahap ini guru membagi kelompok kelas kedalam
kelompok-kelompok kecil (4-5 orang siswa), dan setiap kelompok
mengambil undian untuk menentukan pokok pembahasan apa yang
harus dikaji. Berikutnya supaya mereka (kelompok kecil) mencari
dan mendiskusikan masalah-masalah yang sesuai dengan pokok
pembahasan yang diperolehnya.
Proses diskusi kelompok kecil ini tentunya belum cukup. Oleh
karena itu kelompok kecil ini harus melanjutkan sebagai Pekerjaan
Rumah, berupa tugas wawancara dengan orang yng dipandang
24

memahami masalah yang sedang dikaji. Disamping itu kelompok


kecil ini juga harus mencari informasi-informasi dari media cetak
dan elektronik lainnya37.
2. Memilih masalah untuk kajian kelas.
Sebelum memilih masalah yang akan dipelajari atau dikaji,
hendaknya para siswa (kelas) mengkaji terlebih dahulu
pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah-masalah di
masyarakat, dengan langkah sebagai berikut:
a.) Mengkaji informasi yang telah dikumpulkan, selanjutnya
menuliskannya dipapantulis/ white board atau kertas gambar
lebar yang dijepit masalah yang akan mereka kaji (beberapa
siswa menuliskan),
b.) Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang
permasalahan yang akan mereka kaji dengan cara memilih
undian yang sudah disediakan oleh guru.
c.) Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih
untuk dikaji dengan mengumpukan informasi38.
3. Mengumpulkan Informasi tentang masalah yang akan dikaji
oleh Kelas.
Pada langkah ini, masing-masing kelompok kecil
bermusyawarah dan berdiskusi serta mengidentifikasi sumber-
sumber informasi yang akan memberikan banyak informasi sesuai
dengan masalah yang akan dikaji. Setelah menentukan sumber-
sumber informasi, kelompok membagi kedalam tim-tim peneliti,
yang tiap-tiap tim peneliti hendaknya mengumpulkan informasi
dari salah satu sumber yang telah diidentifikasikan.
Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan
sumber-sumber informasi berkenaan dengan masalah yang dikaji,
misalnya mencari sumber-sumber informasi melalui perpustakaan,

37
Ibid, h. 18-19
38
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 67
25

kantor penerbit surat kabar, pakar, professional (hakim,dokter,


pengacara), organisasi masyarakat dan kelompok kepentingan,
kantor legislative, lembaga pemerintahan dan jaringan informasi
elektronik serta membuat dan menyebarkan angket atau polling39.
Paduan untuk mencari informasi dari media cetak (buku,
mjalah, Koran, tabloid, hasil printer internet dan lain-lain) memuat
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Nama siswa pencari informasi
2. Tanggal pelaksanaan pencarian informasi
3. Nama media seperti buku, majalah, koarn, tabloid, dan lain-lain
4. Waktu penerbitan
5. Pokok masalah atau artikel
6. Hal-hal penting apa saja yang ditulis oleh sumber informasi
berkenaan dengan masalah yang dikaji?
7. Siapakah (individu, kelompok masyarakat, lembaga
pemerintah/ swasta) yang bertanggung jawab terhadap masalah
tersebut?
8. Dari mana saya dapat memperoleh informasi lebih banyak
mengenai masalah tersebut? 40
4. Mengembangkan/ membuat portofolio kelas
Pada tahap ini siswa hendaknya telah menyelesaikan
penelitian yang memadai untuk memulai membuat portooio kelas.
Langkah selanjutnya sebagai berikut: Masing-masing kelompok
dibagi menjadi empat kelompok dan setiap kelompok akan
bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio.
Keempat kelompok tersebut adalah:
Kelompok 1 bertugas: menjelaskan serta mengidentifikasikan
masalah yang dikaji.

39
Ibid, h. 67
40
Ibid, h. 68
26

Kelompok 2 bertugas: menjelaskan berbagai kebijakan alternatif


untuk mengatasi masalah.
Kelompok 3 bertugas: mengusulkan kebijakan untuk mengatasi
masalah.
Kelompok 4 bertugas: membuat rencana tindakan yang dilakukan
untuk pemecahan masalah41.
5. Penyajian Portofolio (Show Case)
Penyajian portofolio Show Case dilaksanakan setelah kelas
menyelesaikan portofolio tampilan (tayangan) maupun portofolio
dokumentasinya42. Pelaksanaan ini dapat dilakukan pada akhir
semester satu atau semester dua bersamaan denan kenaikan kelas
(tergantung situasi dna kondisi sekolah). Kegiatan ini akan
memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada siswa dalam
menyajikan gagasan-gagasan kepada orang lain, dan belajar
meyakinkan mereka agar dapat memahami dan menerima gagasan
tersebut43.
6. Merefleksi Pada Pengalaman Belajar
Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar siswa, guru
melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa
telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang
dipelajari sebagai upaya pembelajaran kooperatif44. Penyajian
portofolio kelas kepada audien yang telah dilakukan, sangat
bermanfaat dalam pelaksanaan refleksi ini, sebab pertanyaan-
pertanyaan dan reaksi-reaksi dari audien memberikan umpan balik
yang penting bagi kelas.
9. Elemen Penilaian Berbasis Portofolio
Yang dimaksud dengan elemen penilaian dalam ini adalah unsur-
unsur pokok yang dapat menjelaskan kemamuan peserta didik (siswa)

41
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 71
42
Ibid, h. 79
43
Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, h.20
44
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 87
27

yaitu setelah siswa mengikuti proses pembelajaran IPS selama satu


semester. Sebenarnya cukup banyak elemen yang dipandang cukup
senitif dan penting, meliputi:
1. Perilaku harian di sekolah.
Perilaku harian disekolah siswa baik yang positif mupun
yang negatif yang dapat diamati oleh peneliti selama siswa berada
disekolah yang meliputi akhlak kepada Tuhan Yang Maha Esa,
akhlak kepada sesame manusia, daan akhlak terhadap makhluk
lain/ lingkungan. Sedangkan sikap demokratis siswa secara garis
besar meliputi kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan
berkelompok, kebebasan berpartisipasi, kesetaraan antar warga,
dan rasa percaya. (instrument terampir)
2. Perubahan sikap dan perilaku siswa.
Diharapkan setelah siswa selesai mengikuti proses
pembelajaran IPS selama satu semester terjadi perubahn sikap yang
positif, yang meliputi tanggapan siswa terhadap pembelajarn IPS,
bersikap demokratis, berrakhlak mulia, memiliki prestasi hasil
belajar IPS yang baik, terdapatnya peningkatan kualitas siswa
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta sebagai warga
Negara yang baik dan bertaggung jawab. (instrument terampir)
3. Ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
Ujian tengah semester dilaksanakan setelah siswa
mengikuti proses pembelajran IPS selama setengah semester.
Sedangkan ujian akhir semester dilaksanakan setelah siswa
mengikuti proses pembelajaran IPS Selama satu semester. Kedua
ujian ini dilaksanakaan secara tertulis dan soalnya dibuatkan oleh
guru IPS. (instrument terampir)
4. Tugas-tugas terstruktur.
Tugas terstruktur merupakan tugas wajib dikerjakan oeh
siswa guna mendalami dan memperluas penguasaan materi yang
ada kaitannya dengan materi pembelajaran IPS. Dalam penelitian
28

ini siswa diberikan tugas terstruktr, berupa membuat lporan buku/


book report dari sebuah buku yang menunjang pembelajaran IPS.
Tugas terstruktur lainnya adalah membuat portofolio secara
kelompok, yang berisi karangan/ karya terbaik mahasiswa, kliping
surat kabar/ majah/ internet/, laporan tertulis hasil wawancara
dengan anggota masyarakat, aporan tertulis ulasan radi/ televise,
catatan dari komunikasi dengan kelompok-kelompok lainny dalam
masyarakat, dan lain-lain. (instrument terampir)45
10. Karakteristik Penilaian Portofolio sebagai berikut:
1. Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan
penyelenggaraan tugas-tugas secara terus menerus (Continue)
dalam usaha pencapaian kompetensi pembelajaran.
2. Mengukur setiap prestasi siswa secara individual dan menyadari
perbedan diantar siswa.
3. Merupakan suatu pendekatan kerjasama
4. Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri
5. Memperbaiki dan mengupayakan prestasi
6. Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran46
11. Tipe-tipe Portofolio, sebaagai berikut:
1. Pengembangan portofolio = dokumen perkembangan individu
2. Bedah kasus portofolio = mengajukan arguentasi-argumentasi
terbaik
3. Kelengkapn portofolio = keseluruhan hasil dari awal sampai akhir
4. Diluar portofolio = kumpulan dari kompetensi47
12. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran IPS
Berdasarkan kurikulum 2004 dalam buku Kerangka Dasar,
peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang
mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya,

45
Taniredja Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, h. 21-22
46
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, h. 91
47
Ibid, h.92
29

yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi peketi, perilaku, pengetahuan,


kesehatan, keterampilan dan seni48.
Tujuan pelajaran pengetahuan sosial dan ilmu-ilmu sosial seperti
sejarah, geografi, ekonomi dan lain-lain antara lain:
1. Pengembangan kemamuan intelektual siswa, yang berorentasi
pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan
dengan diri siswa dan kepentingan ilmu. Tujuannya adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir dan
memahami disiplin ilmu-ilmu sosial serta kemampuan
prosesual dalam mencari informasi, mengolah informasi, dan
mengkomunikasikan hasil temuan. Adapun tujuaan utaamanya
adalah kepentingan disiplin ilmu-ilmu sosial.
2. Pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai
anggota masyarakat yang dinamakan kemampuan sosial.
3. Pengembangan diri sebagai pribadi, berorientasi pada
pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya,
masyarakt maupun ilmu.
4. Untuk menumbuhkan warga Negara yang baik dengan
menempatkan siswa dalam konteks kebudayaannya, sehingga
pengajaran IPS diorganisasikan secara ilmiah dan psikologi dan
menghendaki agar program pengajaran mengkorelasi bahkan
mungkin harus mengintegrasi beberapa disiplin ilmu sosial.
5. Untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya “tertutup”
Closed Areas, maksudnya bahwa dengan mempelajari bahan
pelajaran yang untuk dibicarkan. Para siswa akan memperoleh
kesempatan untuk memecahkan konlik intrapersonal maupun
antar-personal49.
Jadi Model pembelajaran berbasis portofolio sebagai salah satu
inovasi model pembelajaran yang sedang dikembangkan memiliki

48
Ibid, h. 103
49
Ibid, h. 107-108
30

banyak ide-ide baru dalam pembelajaran. Model ini memberikan


kebebasan kepada siswa untuk belajar sehingga siswa lebih aktif dan
kreatif. Juga yang menawarkan suatu terobosan baru pembelajaran
yang sesuai dengan kurikulum yang saat ini diterapkan dalam
pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Setelah siswa diberi
kebebasan belajar nantinya siswa akan lebih kreatif dan dapat berfikir
kritis tentang fenomena yang ada disekitarnya yang merupakan lahan
belajar bagi siswa. Siswa akan belajar dari lingkungan dimana ia
berada, konsep pembelajaran yang telah tertanam dalam persepsi siswa
akan sangat membantu dalam pembelajaran selanjutnya.
13. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlansung seumur hidup, sejak dia masih bayi
hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa sesorang telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang
bersifat pengetahuan Kognitif dan keterampilan Psikomotorik maupun
yang menyangkut nilai dan sikap Afektif50. Juga merupakan suatu
proses kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau
pemahaman, maka siswa perlu diberi waktu yang memadai untuk
melakukan proses tersebut51. Secara garis besar artinya memberikan
waktu yang cukup untuk berpikir ketika siswa mengahadapi masalah
sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk membangun sendiri
gagasannya.
Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri
individu, berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan
lingkungan. Perubahan tingkah laku yang menerangkan bahwa
seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami proses

50
Arief S Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya., (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2007)
51
Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), h.10
31

perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya,


maupun aspek sikapnya. Misalnya, dari tidak bisa menjadi bisa, dari
tidak mengert menjadi mengerti, ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak
sopan menjadi sopan. Keberhasilan dalam belajar ini ditandai dengan
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar52.
14. Pembelajaran
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/ pembelajar yang direncanakan atau
didesain, dilaksnakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek
pembeajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif
dna efisien53. Jadi pembelajaran itu merupakan suatu dari sejumlah
komponen yang terdiri dari tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
metode pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran.
15. Tujuan Pembelajaran
Menggambarkan proses seseorang dalam mengenali dan
mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu menjadi pedoman dalam
bertingkah laku54.
16. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Merupakan mata pelajaran yang memang sudah diterapkan dari
jenjang SD/MI, sampai tingkat sekolah menengah baik SMP maupun
SMA. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran pada
jenjang pendidikan di tingkat sekolah, yang dikembangkan secara
terintegrasi dengan mengambil konsep-konsep esensial dari Ilmu-ilmu
Sosial dan Humaniora. IPS mengkaji berbagai masalah-masalah dan
fenomena sosial yang ada di masyarakat. Ilmu pengetahuan sosial
merupakan integrasi perpaduan dari berbagai cabang disiplin ilmu
pengetahuan, antara lain seperti ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi,

52
Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi, (Tangerang:
PT Pustaka Mandiri, 2012), h.83
53
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), Cet ke 3, h. 3
54
Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi, h.96
32

politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas


dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial
(sossiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).
IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kuriklum sekolah yang
diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial55. Ilmu
sosial yang disusun secara sistematis dan terpadu yang kemudian
menjadi suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipecah-pecah lagi karena
telah terintegrasi dalam ilmu pengetahuan sosial 56. Jadi
kesimpulannya, Dalam penelitian ini Portofolio sebagai proses belajar
mengajar merupakan suatu kumpulan pekerjaan peserta didik berupa
karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara
kooperatif memilih, membahas, mencari data, dan mencari pemecahan
terhadap suatu masalah yang dikaji.
17. Karakteristik Mata Pelajaran IPS
Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain
yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi. Rumusan Ilmu Pengetahuan Sosial
berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan
interdisiplinerdari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial tersebut.
Mata pelajaran IPS di SMP/ MTs memiliki beberapa karakteristik
antara lain sebagai berikut:
1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur - unsur
geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas

55
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu,(Jakara: Bumi Aksara,2010), h. 171, cet ke-2
56
http://eprints.uny.ac.id/8540/3/BAB%202%20-%2008416241002.pdf
33

sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)


tertentu.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut
berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan
interdisipliner dan multidisipliner.
Pendidikan IPS merupakan padanan dari Social Studies dalam
konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut perrtama kali
digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Social
Studies yang mengembangkan kurikulum di AS. Kurikulum
pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid
Hasan tahun 1990 dalam buku Trianto tahun 2010, merupakan fusi
dari berbagai disiplin ilmu, sedangkan menurut Martoella tahun 1987
mengatakan bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan
pada aspek “Pendidikan” daripada “Transfer Konsep”, karena dalam
pembelajaran pendidikan IPS peserta didik diharapkan memperoleh
pemhaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan seta
melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan konsep
yang telah dimilikinya. Pembelajaran pendidikan IPS harus
diformulasikan pada aspek kependidikan.
Adapun konsep-konsep IPS, yaitu: 1.) interaksi, 2) saling
ketergantungan, 3.) kesinambungan dan perubahan, 4.) keragaman/
kesamaan/ perbedaan, 5.) konflik dan konsesus, 6.) pola, 7.) tempat, 8.)
kekuasaan, 9.) nilai kepercayaan, 10.) keadilan dan pemerataan, 11.)
kelangkaan, 12) kekhususan, 13.) budaya dan 14.) nasionalisme. Pola
pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan
pembekalan pada peserta didik57.
Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu
lain yang bersifat monolitik. Pengetahuan Sosial (IPS) Merupakan
integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial yang memiliki
beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:

57
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, h. 173-174
34

a. ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur- unsure


geografi, sejarah, ekonomi, hukum, dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, endidikan dan agama.
b. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS bersal dar struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik
(tema) tertentu.
c. Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga menyangkut
berbgai masalh sosial yang dirumuskan dengan pendekaan
interdisipliner dan multidisipliner.
d. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut
peritiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip
sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan,
struktur, proses, dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan
hidup manusia seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan
dan jaminan keamanan58.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS mengunakan
tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut
disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:59
Tabel 2.1 Dimensi dalam kehiduan manusia
Dimensi dalam Ruang Waktu Nilai/ Norma
kehidupan
manusia
Area dan Alam sebagai alam dan Kaidah atau
substansi tempat dan kehidupan aturan yang
pembelajaran penyedia yang selalu menjadi
potensi berproses, perekat dan
sumber daya masa lalu, penjamin
saat ini, dan keharmonisan

58
Ibid, h. 175
59
Ibid, h. 176
35

yang akan kehidupan


datang manusia dan
alam
Contoh Adaptasi Berpikir Konsisten
kompetensi spasial dan kronologis, dengan aturan
dasar yang eksploratif prospektif, yang disepakati
dikembangkan antisipatif dan kaidah
alamiah
masing-msing
disilin ilmu
AlternatiF geografi sejarah Ekonomi,
penyajian sosiologi/
dalam mata antropologi
pelajaran

18. Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SMP dan MTs


Pengertian Pengetahuan Sosial
Pengetahuan Sosial merupakan seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan
manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan
lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat
dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan
datang.
Fungsi dan Tujuan
a. Fungsi mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SMP/ MTs adalah
untuk mengembangkan pengetahuan, nilai,sikap, dan keterampilan
sosial dan kewarganegaraan peserta didik agar dapat direfleksikan
dalam kehidupaan masyarakt, bangsa, dan Negara Indonesia.
b. Tujuan mata pelajaran Pengetahuan Sosial ialah:
36

1) Untuk mengembangkan Pengetahuan dasar kesosiologian,


kegeografian, keekonomian, kesejarahaan, dan
kewarganegaraan.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan
masalah, dan keterampilan sosial;
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai
kemanusian;
4) Meningkatkan kemampun berkompetisi dan bekerja sam dalam
masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun
skala internasional.
Tujuan menurut Awan Mutakin 2006 dalam buku Trianto 2010
sebagai berikut:
1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkunganya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai
seejarah dan kebudayaan masyarakat.
2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial
yang kemudian dapat digunakan untuk memecaghkan
masalah-masalah sosial.
3) Mampu menggunakan model-moel dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah
yang berkembang di msyarakat.
4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah
sosial. Serta mmpu membuat analisis yang kritis, selanjutnya
mampu mengambil tindakan yang tepat.
5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yag kemudian
bertanggung jawab membangun masyarakat.
6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.
7) Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak
bersifat menghakimi.
37

8) Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik


dalam kehidupannya To Prepare Student To Be Well-
Functioning citizen in a Democrratic Society” dan
mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran
dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang
dihadapinya.
9) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat peneimaan atau
penolakan siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang
diberikan.
Disamping itu juga bertujuan bagaimana sikap siswa
terhadap pelajaran berupa: penerimaan, jawaban atau sambutan,
penghargaan, pengorganisasian, kaarakteristik nilai, dan
menceritakan60.
c. Ruang Lingkup mata pelajaran IPS adalah:
1.) Sistem sosial budaya
2.) Manusia, tempat, dan lingkungan
3.) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
4.) Waktu, berkelanjutaan, dan perubahan
5.) Sistem berbangsa dan ber-Negara

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Sebagai bahan penguat penelitian tentang Aplikasi Model
Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio. Penulis mengutip beberapa
penelitian yang relevan, antara lain: Hasil penelitian tentang Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio (Portofolio Based Learning) yaitu oleh
Slamet Untung Kurniawan, nim 3301404081 Tahun 2009 dengan judul
Tesis Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (Portofolio
Based Learning) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Siklus
Akuntansi Perusahaan Jasa Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas X SMK Teuku Umar Semarang Tahun 2008/2009. Under

60
Ibid, h. 177
38

Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Dari hasil penelitian


tersebut dihasilkan bahwa:
1. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio ini
(Portofolio Based Learning) pada pokok bahasan ini seluruh hasil
karya siswa dapat direfleksi dalam portofolio sehingga setiap
pertemuan dapat dilihat perkembangannya dan juga diharapkan dapat
menjadikan siswa aktif.
2. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas yang
terdiri dari 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang terdiri dari 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3)
Observasi/Pengamatan, 4) Refleksi.
Kemudian hasil penelitian Anita Sari nim 1124000052 dengan judul
skripsi Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Studi Kasus di SD Negeri
Barusari 03 Semarang, Universitas Negeri Semarang, Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan tahun 2005. Dari
hasil penelitian tersebut dihasilkan bahwa:
1. Bahwa pembelajaran portofolio dilaksanakan dengan tiga tahap
pembelajaran yaitu: apersepsi, kegiatan inti dan evaluasi. Pada tahap
apersepsi guru memberikan gambaran tentang konsep sehari-hari yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan melalui metode tanya
jawab. Maksud dan tujuan apersepsi ini untuk menggali pengetahuan
yang dimiliki siswa. Pada kegiatan apersepsi lebih ditekankan pada
kegiatan siswa untuk menemukan konsep tertentu. Pada kegiatan inti
pembelajaran, guru menggunakan metode yang bervariasi yaitu tanya
jawab, eksperimen dan permainan. Guru dalam kegiatan ini sebagai
fasilitator, sedangkan siswa lebih ditekankan pada keaktifannya.
Lalu hasil penelitian oleh Azhar Fakhri Khalid yaitu Skripsi Penerapan
Model Pembelajaran Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Siswa Pada Kelas XI Akuntansi di SMP Nusantara Ciputat Tahun 2013
nim 108015000095. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah UIN
39

Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Dari hasil penelitian


tersebut dihasilkan bahwa:
1. Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk dari praktik
belajar, yaitu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu
peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman
belajar praktik-empirik. Praktik belajar ini menjadi program
pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan
partisipasi siswa, belajar menilai, dan mempengaruhi kebijakan umum,
memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa
dan masyarakat.

C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan
maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:
Model pembelajaran berbasis portofolio sebagai salah satu inovasi
model pembelajaran yang sedang dikembangkan memiliki banyak ide-ide
baru dalam pembelajaran. Model ini memberikan kebebasan kepada siswa
untuk belajar sehingga siswa lebih aktif dan kreatif61. Model pembelajaran
berbasis portofolio menawarkan suatu terobosan baru pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum yang saat ini diterapkan dalam pendidikan
Indonesia. Setelah siswa diberi kebebasan belajar nantinya siswa akan
lebih kretif dan dapat berfikir kritis tentang fenomena yang ada
disekitarnya yang merupakan lahan belajar bagi siswa. Siswa akan belajar
dari lingkungan dimana ia berada, konsep pembelajaran yang telah
tertanam dalam persepsi siswa akan sangat membantu dalam pembelajaran
selanjutnya sehingga uru dapat memperoleh penilaian yang sebebnarnya,
yaitu berupa proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
gambaran perkembanggan belajar peserta didik, sehingga guru bisa
memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.

61
Ibid
40

Model pembelajaran ekspositori (ceramah), pembelajarannya


menitikberatkan pada peranan guru, penyampaian materi, kemampuan
mengingat, dan dinilai tidak atau kurang meningkatkan kemampuan
bernalar para siswa, maka dengan model pembelajaran berbasis portofolio
yang pada teori belajar konstruktivisme yang pada prinsipnya lebih
menggambarkan bahwa siswa membentuk atau membngun pengethuannya
melalui interaksi denan lingkungan.
Bagan 2.1 Model Pembelajaran Portofolio

Portofolio

Penilaian

Pembelajaran

Guru Siswa Materi Metode Media

Gambar tersebut diatas, menjelaskan dengan strategi model


pembelajaran portofolio yang diharapkan peserta didik akan menjadi
memahami nilai-nilai sehingga tingkat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran IPS dengan masyarakat yaitu dimana dimulai dari model
pembelajaran portofoio adanya proses penilaian dari guru terhadap siswa
melalui materi menggunakan metode serta media dalam kegiatan belajar
mengajar.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII D di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No. 211
Rempoa, Ciputat Timur 15412, Tangerang Selatan. Waktu yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu bulan Februari 2015 hingga Mei 2015.
Dalam pemilihan lokasi, peneliti memiliki pertimbangan untuk
melakukan penelitian diantaranya, yaitu:
1. Lokasi mudah terjangkau
2. Kemudahan perizinan dalam melakukan penelitian
Berikut ini adalah tabel waktu penulisan melakukan penelitian dalam
perencanaan, persiapan hingga penyusunan laporan penelitian, bagian-
bagiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Perencanaan Waktu Penelitian

N Tahapan Waktu Penelitian


o Penelitian Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan
Penelitian
2 Persiapan
Penelitian
3 Proses Penelitian
4 Mengolah Hasil
Penelitian
5 Kesimpulan

41
42

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian


Untuk memperoleh data metode penelitian ini menggunakan jenis
penelitian berdasarkan pada pendekatan Kualitatif dalam bentuk analisis
Deskriptif. Dengan penelitian deskriptif dapat memberikan gambaran
keadaan sosial, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial
yang ada di peserta didik secara sistematis. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian
yang terjadi pada saat sekarang yang bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang bersifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari
prespektif partisipan dan penafsiran fakta yang relevan juga dapat
menyelidiki keadaan penelitian, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang diperoleh dari sumber internal dan eksternal lingkungan
pendidikan tersebut. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dengan cara
mengambil sampel dari populasi yang ada. Metodologi Kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data yang dapat diamati. Artinya,
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan
angka-angka dan bertujuan untuk menggambarkan serta menguraikan
keadaan atau fenomena tentang pelaksanaan Aplikasi Model Pembelajaran
IPS berbasis portofolio (Portofolio Based Learning) di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat.
C. Populasi dan Sampling
Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian” Populasi adalah
kumpulan dari keseluruhan pengukuran, objek, atau individu yang sedang
dikaji.62 wilayah generasi yang terdiri dari subyek dan objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya 63. Ataupun populasi adalah
totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun

62
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-populasi-dan-sampel.html
30/10/2014.11:39Am
63
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.117
43

pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu


mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
Dalam penelitian Kualitatif tidak menggunakan istilah populasi,
tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” dalam penelitian ini
terdapat tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas
(activity) yang berinterksi secara sinergis64. Situasi sosial tersebut adalah
peserta didik kalangan SMP yang sedang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas, yaitu siswa kelas VII D di SMP Muhammadiyah
17 Ciputat sebanyak 37 peserta didik. Sampel adalah bagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi65. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan pengambilan sampel secara tak-acak
yaitu dengan teknik purposive sampling, teknik pengambilan sample yang
didasarkan atas tujuan tertentu dan memiliki kriteria sebagai sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah penelitian lapangan
Field Research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke
obyek penelitian untuk memperoleh data-data yang relevan, penulis
menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek
yang dipandang dan dapat dijadikan sumber data. Data yang didapat
melalui obeservasi terdiri dari pemerian rinci tentang kegiatan,
perilaku, tindakan orang-orang, serta juga keseluruhan kemungkinan
interaksi interpersonal, dan proses penataan yang merupkaan bagian
dari pengalaman manusia yang dapat diamati 66. Pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian yang mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati

64
Ibid, h.297
65
Ibid, h.118
66
Bagong Suyanto Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 1, h. 186
44

individu atau kelompok secara langsung keadaan dilapangan agar


peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahn
yang diteliti.
Metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan
secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung67.
Menurut Sutrisno Hadi pada tahun 1986 dalam buku Sugiyono
mengemukakan bahwa, Observasi merupakan suatu proses yang
kompeks, suati proses yang tersusun dri berbagai proses biologis dan
psikologis68.
2. Interview (Wawancara)
Untuk memperoleh data obyektif, peneliti membutuhkan informasi
melalui penelitian dengan melakukan wawancara (face to face
relation) dengan guru bidang studi Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) di
SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
Menurut Menurut Koentjaraningrat Wawancara adalah suatu cara
yang digunakan untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba
mendapatkan keterangan dan pendirian secara lisan dari seorang
responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka69.
Kelebihan wawancara:
1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk
memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas
dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan
dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

67
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Karya, 1988), h.193
68
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), h.203
69
https://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/04/20/wawancara-portofolio-
walkthrough/ diakses pada tanggal 2 mei 2015
45

4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang


tidak selalu terjadi70.

Kekurangan wawancara:

1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga


secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian
pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat yang
tertentu, misalnya dilokasi yang ribut dan ramai.
4. Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang
diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas71.

Tujuan wawancara:

Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu:

1. Menciptakan hubungan yang baik diantara dua pihak yang terlibat


(subjek wawancara dan pewawancara).
2. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara.
3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan.
4. Mendorong ke arah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara
5. Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada
subyek wawancara72.

70
Ibid
71
Ibid
72
Ibid
46

Langkah-langkah wawancara:

Pedoman/petunjuk wawancara secara garis besar sebagai berikut:

A. Persiapan:

1. Menentukan tujuan.
2. Menetapkan bentuk pertanyaan
3. Menetapkan responden yang diperkirakan sebagai sumber
informasi.
4. Menetapkan jumlah responden yang akan diwawancarai.
5. Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara.
6. Mengadakan hubungan dengan responden.

B. Pelaksanaan:

1. Memilih pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar terarah dan


dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan informasi.
2. Mengadakan wawancara

C. Penutup:
1. Menyusun laporan wawancara secara sistematis.
2. Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancara.
3. Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari
pelaksanaan wawancara73.

3. Dokumentasi
Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Metode
dokumentasi ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang
menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti. Metode ini hanya mengambil data yang sudah

73
Ibid
47

ada seperti jumlah anak, jumlah penduduk, luas tanah dan


sebagainya74.
4. Hasil Kerja Siswa
Masing-masing peserta didik diberi kesempatan untuk
berkelompok dan menuangkan solusi keterlibatan langsung atas
masalah-masalah yang sekarang sedang rumor atau tugas-tugas yang
diberikan oleh guru dan menuliskan, lalu dikumpulkan dalam satu
bundel Portofolio.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis adalah
berbentuk wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang ISMUBA
(selaku guru IPS kelas VII), dan tiga peserta didik SMP Muhammadiyah
17 Ciputat kelas VII.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan nya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang
digunakan, maka istrument penelitian ini menggunakan Metodelogi
Penelitian Deskripsi Kualitatif.
Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
A. Penelitian Pra Lapangan
1) Menyusun rancangan penelitian yang disebut proposal penelitian.
Pada tahap awal, tema penelitian lebih dulu diajukan kepada tim
penyeleksi tema tingkat jurusan untuk mendapatkan persetujuan.
Selanjutnya tema yang telah disetujui, disusun dalam bentuk proposal
penelitian dan diserahkan kepada Dosen Pembimbing untuk mendapatkan
bimbingan dan persetujuan.

74
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, h.158
48

2) Memilih lapangan penelitian


Berkaitan dengan tema penelitian yaitu model pembelajaran IPS berbasis
portofolio, maka lembaga yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah
SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
3) Mengurus perijinan Pada tahap awal, perijinan penelitian dilakukan
secara lisan setelah Bab I, II, III skripsi disetujui.
Perijinan penelitian dilakukan secara formal antara lembaga yang
menaungi peneliti yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat.
4) Menjajagi dan menilai keadaan lapangan
Kegiatan ini selain telah dilakukan pada saat memilih lapangan penelitian,
juga akan dilaksanakan saat peneliti memasuki lapangan penelitian.
5) Memilih dan memanfaatkan informan penelitian
Informan penelitian dipilih dengan cara purposive sample (sample
bertujuan) atau sample tak acak, teknik pengambilan sample yang
didasarkan atas tujuan tertentu dan memiliki kriteria sebagai sampel dan
dimanfaatkan sesuai dengan tujuan pengungkapan data penelitian.
Informan penelitian berasal dari komponen-komponen pendidikan, yaitu
kepada para pendidik dan siswa/ peserta didik.
6) Menyiapkan kelengkapan penelitian
Perlengkapan penelitian yang dipersiapkan antara lain alat tulis, alat
perekam, kamera, dan garis besar materi wawancara.
7) Etika penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peran peneliti sangat besar. Untuk itu etika
penelitian harus selalau diperhatikan, sehingga perasaan empati dan
kekeluargaan dapat terjalin baik dengan tetap konsisten pada tujuan
penelitian.

B. Tahap Pekerjaan Lapangan


1) Memilih latar penelitian dan persiapan diri.
49

Pada tahapan ini, peneliti diharapkan berusaha untuk melakukan interaksi


awal, mempelajari kembali proposal dan memperdalam kajian literature
penelitian. Dengan persiapan yang matang, pelaksanaan penelitian dapat
dilakukan secara efektif dan efisien.
2) Memasuki lapangan.
Setelah semua persiapan baik intern maupun ekstern terpenuhi, peneliti
dapat mulai memasuki lapangan penelitian secara proporsional.
3) Mengumpulkan data.
Peneliti dapat secara langsung melakukan Observasi, Interview maupun
dokumentasi. Interview dilaksanakan kepada kelas VII, sesuai dengan
situasi, kondisi dan kebutuhan peneliti. Begitu juga saat melakukan
observasi dan dokumentasi.

C. Tahap Analisis Data


Terdapat banyak cara dalam melakukan analisis data, salah satu cara yang
dianjurkan ialah mengikuti langkah-langkah penyusunan portofolio yang
masih bersifat umum, ialah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Jenis portofolio yang akan dikembangkan adalah portofolio individu.
b. Tujuan penyusunan portofolio adalah untuk mengetahui gambaran
perkembangan siswa tentang materi kegiatan ekonomi, mengetahui
aktifitas belajar siswa, serta mengetahui perkembangan siswa dalam
mengerjakan tugas-tugas IPS untuk materi kegiatan ekonomi.
c. Kategori-kategori pekerjaan yang akan dijadikan dokumen bukti
portofolio adalah hasil kerja LKS, kliping, hasil tes ulangan harian dan
refleksi diri.
d. Pengembangan rubrik untuk menilai pekerjaan siswa dan memutuskan
bagaimana menilai portofolio yang sudah lengkap dan terorganisasi
dengan baik.
50

2. Mengatur portofolio

a. Siswa mengembangkan portofolio selama pembelajaran IPS. Tugas-


tugas yang akan dijadikan bukti dalam portofolio seperti LKS, tes ulangan
harian, artikel materi yang dikumpulkan harus diberi tanggal dan siswa
diminta untuk menata dan mengorganisir tugas-tugas yang sudah
terkumpul tersebut dan diberi identitas.

b. Penilaian akhir portofolio meliputi isi yang mengacu pada rubrik yang
dikembangkan serta kelengkapannya.

3. Rubrik Skoring Artikel/ Kliping Artikel harus memenuhi ketentuan:

a. Judul artikel/ Kliiping sesuai tema.

b. Bibliografi (sumbernya).

c. Deskripsi Gambar/ komentar.

Tabel 3.2 Rubrik skor kriteria

Skor Kriteria Keterangan


1 Cukup Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada
2 Baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan
benar
3 Sangat baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan
benar, deskripsi gambar benar

Dari tabel hasil penilaian rubrik skor kriteria artikel tersebut, maka
penilaian cukup diberikan kepada peserta didik jika, artikel tersebut sesuai
dengan tema tetapi sumbernya pun tidak ada, lalu penilaian dengan skor
baik yakni artikel yang mencakup judul artikel sesuai dengan tema yang
ditugaskan, serta dengan sumber yang lengkap dan benar. Adapun
penilaian skor dengan sangat baik yaitu dimana judul artikel sesuai dengan
51

tema, sumbernya lengkap dan benar serta, peserta didik mendeskripsikan


gambar pada artikel tersebut dengan benar dan jelas.

Lembar Observasi Keaktifan Siswa

Aspek yang diamati : Keaktifan siswa secara keseluruhan

Mata Pelajaran : IPS

Tabel 3.3 Penilaian Keaktifan Siswa

Skor kriteria Keterangan deskriptor

1 Sangat Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep


kurang yang belum dimengerti
2 Kurang Mau berdiskusi dan bekerjasama
3 Cukup Mau menjawab pertanyaan guru/teman
4 Baik Mau mengemukakan ide-ide
5 Sangat baik Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk

Dalam model pembelajaran portofolio adapun lembar observasi


pada keaktifan peserta didik didalam kelas pada kegiatan belajar mengajar
yakni, peserta didik dinilai sangat kurang jika ingin mengajukan
pertanyaan tentang materi/konsep yang belum dimengerti, siswa kurang
jika hanya ingin berdiskusi dan bekerjasama saja sedangkan peserta didik
yang cukup ialah yang ingin menjawab pertanyaan guru/teman, lalu
dengan kriteria yang baik ialah siswa yang dapat mengemukakan berbagai
ide-ide dalam kegiatan belajar mengajar serta peserta didik yang
mencakup kriteria sangat baik ialah peserta didik yang dengan senang hati
ingin melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk.
52

Tabel 3.4 Konversi skor LKS dan Ulangan Harian

Skor Kriteria Keterangan nilai LKS dan tes ulangan harian


1 Sangat kurang Mendapatkan nilai 0-40
2 Kurang Mendapatkan nilai 40-54
3 Cukup Mendapatkan nilai 55-69
4 Baik Mendapatkan nilai 70-84
5 sangat baik Mendapatkan nilai 85-100

Dari tabel konversi skor LKS dan Ulangan Harian pada peserta
didik kelas VII D yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai dari 0-40
maka termasuk kriteria siswa sangat kurang, siswa yang mendapatkan nilai
40-54 mendapatkan kriteria siswa yang kurang, siswa yang mendapatkan
nilai 55-69 mendapatkan kriteria siswa yang cukup, sedangkan siswa yang
mendapatkan nilai antara 70-84 mendapatkan kriteria baik serta pada siswa
yang mendapatkan nilai berkisar 85-100 ialah siswa yang mendapatkan
kriteria sangat baik.

Nilai Akhir Portofolio Mata Pelajaran IPS Kelas VII D di SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama : Terlampir

Tabel 3.5 Uraian dan Skor Akhir Portofolio

No. Uraian Skor


I Isi Catatan
LKS
Artikel
Ulangan harian
Aktivitas
II Kelengkapan
Refleksi diri
Sampul dan kerapian
53

Total

F. Teknik Analisis Data


A. Analisis data
Analisis Data ini dilakukan secara bersamaan selama proses
penelitian75. Setelah data-data penulisan ini terkumpul, penulis selanjutnya
mengolah dan menganalisis data-data tersebut untuk mendapatkan pokok
permasalahan yang diteliti sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Analisis
data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai
mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya
penting atau tidak. Ukuran penting dan tidaknya mengacu pada kontribusi
data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian. Di dalam penelitian
lapangan field research bisa saja terjadi karena memperoleh data yang
sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian. Ini bisa dilakukan
karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga fokus yang
sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan karena peneliti
menemukan data yang sangat penting76.
Adapun teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian
kualitatif adalah model analisis dalah mengalir flow model. Sejumlah
langkah analisis terdapat dalam model ini, yaitu pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian
ini dilakukan teknik analisis data pada sejak awal sampai berakhirnya
kegiatan pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian dilapangan
diolah dan dianalisis secara keseluruhan hingga membentuk hipotesis kerja
yang diuji kebenarannya dengan memperoleh data melalui observasi,
angket, dokumen dan hasil kerja siswa. Teknik yang dilakukan bersifat
induktif/ kualitatif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan
dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Teknik

75
Bagong Suyanto Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), cet ke 1, h. 172
76
http://www.academia.edu 5562212 Pengolahan dan analisis data kualitatif, Diakses
12/09/2014 9.41PM
54

analisis data menggunakan model analisis data mengalir flow model yakni
sejumlah langkah analisis yang terdiri dari pengupulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarik kesimpulan.

B. Analisis Wawancara
Pedoman wawancara adalah susunan pertanyaan-pertanyaan
kepada responden yang diajukan secara lisan dan jawaban responden
dikemukakan secara lisan pula untuk terarahnya wawancara sesuai dengan
data yang diperlukan. Wawancara dilakukan secara langsung oleh penulis
kepada responden yang merupakan Guru Bidang Studi dan Peserta Didik.
Daftar pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti dan di analisis dengan
cara deskritif, yaitu menguraikan/ informasi daftar pertanyaan yang sudah
peneliti sediakan kedalam bahasa yang mudah dipahami diantaranya yaitu:

a. Narasumber Guru Bidang Studi IPS sebagai berikut:

Pedoman wawancara ini untuk mengetahui respons guru terhadap


pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Aplikasi
Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio di kelas VII SMP
Muhammdiyah 17 Ciputat:

Nama Narasumber : Drs. H. Ahmad Mulyadi

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

1. Bagaimana keadaan kelas dan peserta didik ketika bapak sedang


mengajar dikelas VII D?
2. Bagaimana Interaksi Bapak terhadap peserta didik untuk
menyampaikan materi dalam pelajaran IPS ini?
3. Ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas VII D, apakah
Bapak menerapkan model pembelajaran? Bila ya, model pembelajaran
apa yang bapak terapkan?
55

4. Bagaimana langkah-langkah atau adakah langkah-langkah khusus yang


bapak lakukan ketika menerapkan model-model pembelajaran?
5. Lalu Apa kendala atau Hambatan yang Bapak hadapi dalam
menggunakan Model pembelajaran tersebut di kelas VII D?
6. Pernahkah para siswa mengeluh terhadap penerapan model-model
pembelajaran yang bapak terapkan?
7. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran
dikelas?
8. Lalu apa bapak pernah mendengar suatu Model pembelajaran berbasis
portofolio? Kalau memang pernah, saya ingin meminta penjelasan dari
bapak model pembelajaran berbasis portofolio itu seperti apa?
9. Lalu Bagaimana tanggapan Bapak terhadap Aplikasi Model
Pembelajaran IPS Bebasis Portofolio yang saya terapkan dikelas VII D
ketika saya menjadi guru praktik profesi keguruan di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat ini?
10. Untuk Selanjutnya Apakah Bapak akan menggunakan Model
Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio, pada kegiatan pembelajaran
untuk pokok bahasan atau materi lainnya di pelajaran IPS ini?
11. Lalu apa rencana Bapak kedepannya untuk lebih memotivasi dan
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model-model
pembelajaran? Misalnya apakah bapak akan berinovasi dalam
penerapan model-model itu?

b. Narasumber Peserta Didik Kelas VII D sebagai berikut:

1. Bagaimana keadaan kelas ketika guru sedang mengajar dikelas?


2. Bagaimana Interaksi kamu terhadap guru ketika guru sedang
menyampaikan materi pelajaran IPS ?
3. Lalu ketika belajar IPS dikelas, kamu lebih suka belajar secara
individu atau belajar secara kelompok? berikan alasannya?
56

4. Kalau guru IPS yang lain ketika sedang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dikelas kamu, guru tersebut memakai model pembelajaran
apa ?
5. Kemudian minggu-minggu yang lalu ketika saya sedang melaksanakan
kegiatan belajar mengajar IPS dikelas kamu, saya sering sekali
menyampaikan tugas dalam bentuk kliping, artikel atau lembar kerja
siswa yang lainnya, menurut kamu bagaimana ?
BAB IV
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, HASIL DAN
PEMBAHASAN

A. GAMBAR UMUM SEKOLAH


1. Sejarah Singkat Berdirinya
Siswa baru SMP Muhammadiyah 1 Jakarta di Ciputat pada tanggal
15 Juli 1964. SMP Muhammadiyah 17 Ciputat secara resmi pada tanggal
10 Oktober 1964, Kepala sekolah Drs. H. Abd. Rahman Partosuntono,
Awal nama SMPM.
SMPM secara langsung dikelola oleh Muhammadiyah Cabang
Ciputat. Susunan pengurus Muhammadiyah Cabang Ciputat pada tahun
itu adalah:
Ketua Umum : Asman Ambo
Ketua I : Drs. Murod Usmain
Ketua II : H. Abd. Kodir
Sekretaris I : Drs. Hadjid Hamawadagda
Sekretaris II : Drs. Rustam CA
Bendahara : H. Kamsari (Alm)
Tahun 1965 SMPM menjadi SMP Muhammadiyah I, Pada tahun
ini atas usul Pimpinan Ranting Rempoa pindah ke Desa Rempoa yang
semula di Ciputat. Dibangun di tanah desa atas persetujuan Kepala Desa
H. Muh Hasan.
Penerimaan murid baru di SMP Muhammadiyah 17 dimulai pada
tanggal 15 Juli 1964 dengan jumlah siswa sebanyak 51 orang. Pada
tanggal 10 Oktober 1964 secara resmi SMP Muhammadiyah 17 di
resmikan di bekas balai desa Ciputat, dengan kepala sekolah Drs. Abd.
Rahman Partosentono .
Pada awal berdirinya SMP Muhammadiyah 17 belum memakai
nama SMP Muhammadiyah 17, tetapi masih memakai nama SMPM. Hal

57
58

ini disebabkan keadaan masyarakat Ciputat pada saat itu belum bersimpati
penuh terhadap organisasi Muhammadiyah. Karena terbatasnya sarana
yang dimilki SMP Muhammadiyah 17 pada saat itu, sehingga siswa
duduk saling berdesak-desakkan satu sama lain.
Semenjak berdirinya SMP Muhammadiyah 17 di kelola langsung
oleh Muhammadiyah Cabang Ciputat. Tahun 1965 atas usul dewan guru,
Drs. Haji Abd. Rahman Partosentono, bagian Pengajaran Muhammadiyah
cabang Ciputat mengangkat Drs. Haji Mawardi Idrus menjadi Pimpinan
SMP Muhammadiyah 17 mennggantikan Drs. Haji Abd. Rahman
Partosentono.
Pada tahun 1965 nama SMPM berubah menjadi SMP
Muhammadiyah I, dan pada tahun ini juga atas usul Pimpinan
Muhammadiyah ranting Rempoa Adnan Thaher, SMP Muhammadiyah 17
dipindahkan kedesa Rempoa, hal ini di sebabkan :
1. Gedung SMP Mujhammadiyah 17 di Ciputat masih menumpang.
2. Di Ciputat sudah berdiri PGA Muhammadiyah I.
3. Tersedianya tanaah unutk gedung SMP Muhammadiyah 17 di desa
Rempoa.

Sejak Pimpinan Muhammadiyah Cabang Ciputat memberikan


kepercayaan kepada kami untuk menjadi kepala di SMP Muhammadiyah
17 Jakarta dengan SK Pengangkatan No.A.1/01 – SK/PMC/I/1981 tanggal
7 Januari 1981 ada 3 pokok yang menjadi tantangan berat yang harus
dihadapi :
1. Pembangunan pisik gedung.
2. Menertibkan disiplin guru/murid.
3. Mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Dengan berdirinya gedung SMP muhamadiyah 17 yang sederhana,
kepercayan masyarakat pun untuk menitipkan anaknya belajar di SMP
Muhammadiyah 17 mulai berangsur baik.
59

Ini terbukti dari pendaftaran murid baru setiap tahun ajaran,


diaman pendaftar yang masuk selalu melebihi dari daya tampung sekolah
Perlu ditambahkan bahwa gedung yang dibangun atas swadaya
masyarakat.
Periodesasi Pimpinan SMP Muhammadiyah 17 adalah sebagai
berikut :
1. Tahun 1964 – 1965 : Drs. H. Abd. Rahman Partosuntono
2. Tahun 1965 – 1969 : Drs. H. Mawardi Idrus
3. Tahun 1970 – 1974 : Drs. Moh. Syafei
4. Tahun 1975 – 1977 : Drs. Nasrun Mahmud
5. Tahun 1977 – 1978 : Witarya Permana, BA.
6. Tahun 1978 – 1988 : Djalaluddin Tumanggor, BA.
7. Tahun 1988 – 1994 : Aslih Rosi
8. Tahun 1994 – 2002 : Dahlan Akbar, BA.
9. Tahun 2002 – 2008 : Drs. Sobari
10. Tahun 2008 – 2011 : Mahrudin, SE.
11. Tahun 2011 – 2015 : Drs. Sayuti Sufriatna, MM

Kegiatan proses belajar mengajar di SMP Muhmmadiyah 17


Ciputat mengacu kepada kurikulum Kementrian Agama dan Kementrian
Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan
yang mempersiapkan anak didik menjadi generasi yang beriman, berilmu
pengetahuan, dan berketrampilan maka SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
membekali para siswa dengan Mulok Qiraat dan muhadharah (Public
Speaking) tiga bahasa serta beberapa kegiatan ekstra kurikuler, yaitu :
Futsal, Tari Saman, Basket, Marawis, Paskibra dan Pramuka.

MOTTO SMP Muhammadiyah 17 Ciputat:


Kerjakan apa yang kita tulis, Tulis apa yang kita kerjakan
60

VISI SMP Muhammadiyah 17 Ciputat:


“Menjadikan SMP Muhamamdiyah 17 Ciputat Kota Tangerang Selatan
sebagai Lembaga Pendidikan yang mampu mencetak Peserta didik
menjadi insan yang berakhlakul karimah, berkualitas, inovatif, kreatif,
mandiri, berdaya juang tinggi dan memiliki wawasan IMTAQ dan
IPTEK”.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa
kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. berikut ini merupakan
misi yang dirumuskan berdasarkan visi diatas.

MISI SMP Muhammadiyah 17 Ciputat:


1. Melaksanakan pengembangan sarana prasarana dan media
pembelajaran.
2. Melaksanakan pengembangan prestasi bidang akademik.
3. Melaksanakan pengembangan prestasi non akademik
4. Melakukan transformasi dan inovasi dalam pengelolaan pendidikan
yang sejalan dengan perkembangan masyarakat, sains, dan
teknologi.
5. Menumbuhkembangkan semangat pengabdian yang tinggi dan
luhur yang disertai akhlakul karimah melalui ketauladanan.

TUJUAN SMP Muhammadiyah 17 Ciputat:


Dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat Kota Tangerang Selatan dapat dijadikan
pedoman dalam pengelolaan pendidikan sehingga :
1. Mampu mendidik, membimbing dan melatih siswa agar menjadi
siswa yang cerdas, terampil, berkualitas, dinamis serta berfikir
rasional.
2. Mampu mewujudkan siswa yang berakhlak mulia dan berbudi
luhur dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Iman dan Taqwa.
61

3. Mampu meningkatkan prestasi siswa dalam Ujian Nasional


mendapat nilai rata-rata minimal 6,5 dan kenaikan kelas KKM
100%.
4. Mampu menjadi juara I bidang akademik dan non akademik.
5. Mampu mewujudkan siswa lulusan yang melanjutkan ke
SMA/SMK Negeri.
6. Tim kesenian dapat tampil dalam acara di Kecamatan,
Kabupaten/Kota maupun Propinsi.
7. Siswa dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
8. Siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan baik.

STRATEGI SMP Muhammadiyah 17 Ciputat:


a. Meningkatkan disiplin guru, pegawai dan siswa.
b. Optimalisasi pelayanan pada masyarakat.
c. Menumbuhkan kesadaran penuntasan wajib belajar 9 (Sembilan)
tahun.
d. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
e. Meningkatkan sarana dan prasarana dan sumber daya manusia.

2. Keadaan Guru
Guru merupakan faktor penentu terhadap keberhasilan suatu proses
kegiatan belajar mengajar yang harus menjadi perhatian bagi setiap
lembaga pendidikan, guru mempunyai kompetensi yang baik, maka akan
berimplikasikan kepada mutu atau hasil yang baik juga. SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat yang dikepalai Oleh Bapak Drs. Sayuti
Sufriatna, memiliki tenaga pengajar sebanyak 32 orang. Semuanya
merupakan berpendidikan tinggi terdiri dari: S2 terdiri dari 2 orang, S1
Terdiri Dari 29 orang, pendidikan D3 terdiri dari 1 orang. Dan lulusan
SLTA terdiri dari 1 orang.77 Adapun nama nama guru yang mengampu

77
Sumber data diperoleh dari Bagian Tata Usaha SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
62

pada masing-masing mata pelajaran yang bertugas di SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel 4.1 Nama-nama Guru yang mengampu di SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat

NO NAMA GURU MENGAJAR


BIDANG DIKELAS
STUDI
1. Drs. Sayuti Sufriatna, MM IPS IX A,B
2. Drs. H. Ahmad Mulyadi IPS VII
3. Maryadi, HM, SE BK/ BP VII,VIII,IX
4. Tatang Setiawan S.Pd Matematika VIII,IX
5. Drs. Sobari PKN VII,VIII A,B
6. Amir Mahmud, S.Pd PKN VIII C, IX
7. Hj. Ina Sunarsyih, S.Pd B.Indonesia VII C,D, VIII
8. Hj. Diana Dewi, S.Pd B. Inggris VII,VIII A,B
9. Hj. Latifah, S.Ag Agama Islam VII,VIII A,B
10. Dra. Nurida Agama Islam VIII C, IX
11. Rosmawati, S.Pd KMM IX
12. Hamdi Ramawi, S.Pd Matematika VIII B,C, IX
13. Nurdin Abdullah, S.Pdi IPA IX
14. Noor Mu’zizah S.Sos,I English VII,VIII
Conservation
15. Solihin Ibnu, S,Sn Seni Budaya VIII
16. Didah Nuryatin, S.Pd B.Inggris VIII C, IX
17. Nurliya Marya, S.Pd IPS VIII, IX C, D
18. Rima Nurjayanti, S.Pd IPA VII
19. Nurzaidah, S.Pd Tata Busana VII
20. Mustofa, S.Pd Penjaskes IX
21. Siti Rusdiah, S.Pd Matematika VII A, VIII A
63

22. Hj. N. Ery Suery Tata Boga IX


23. Azhar Khorul Rizky Komputer VII,VIII
24. Kasroh, S.Pd B. Indonesia IX
25. Woelan Saradifa, S.Pd B. Indonesia VII A, B
26. Herdadi Setyanto Penjaskes VII,VIII
27. Muhammad Fakhrudin, S.Pd IPA VIII
28. Mukhtar,S.Pd KMM VII, VIII
29. Wuri Trikandari,S.Pd BK/ BP VII,VIII,IX
30. Ahmad Akbar, S.Pd, SE Komputer IX
31. Fani Fajriyani, S.Pd B. Jepang IX
32. Drs. H. Bustomi, M.Pd B. Arab VII,VIII,IX

3. Keadaan Siswa
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2014/2015 semester Genap
seluruhnya berjumlah 373 peserta didik. Jumlah peserta didik tersebar
dalam rombongan belajar Kelas VII empat rombongan belajar, Kelas VIII
sebanyak tiga rombongan belajar, dan Kelas IX sebanyak empat
rombongan belajar, dengan rincian sebagai berikut:78

Tabel 4.2 Keadaan Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

KELAS VII VIII IX


LAKI-LAKI 60 60 63
PEREMPUAN 48 67 75
JUMLAH 108 127 138
JUMLAH SISWA 373 siswa

78
Ibid
64

Tabel 4.3 Keadaan Jumlah Rombongan Belajar di SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat

No Kelas Jumlah Rombel


1. VII 4 Rombel
2. VIII 3 Rombel
3. IX 4 Rombel
Jumlah 11 Rombel
65

4. Struktur Organisasi
Bagan 4.1 Keadaan Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 17
Ciputat
Kepala Sekolah SMP
Drs. Sayuti Sufriatna

Wakasek Bid Kurikulum


Tatang Setiawan, S.Pd

Wakasek Bid Kesiswaan


Drs. Sobari

Wakasek Bid Ismuba


Drs. H. Ahmad Mulyadi

Wakasek Bid Sarana dan


prasarana
Maryadi HM, SE

Kepala Tata Usaha


Ahmad Akbar, S.Pd, SE

Bendahara
Rosmaida Tumanggor

Staff Bid Keguruan Staff Administrasi Staff Bid Sarana Prasarana


Ahmad Akbar, S.Pd, SE Aslih Rosi H. M. Musa Noor

Wali Kelas VII, VIII, Guru SMPM 17 Peserta Didik SMPM 17


Dan IX Ciputat Ciputat
66

5. Keadaan Staf dan TU


Karyawan dan Staf Tata Usaha (TU) merupakan para pembantu guru
dalam urusan administrasi di dalam sebuah institusi pendidikan.
Keberadaan karyawan beserta staf TU disebuah lembaga pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam memperlancar proses
pendidikan. Adanya kualitas kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak yang terkait dengan
proses pendidikan itu sendiri. Jumlah Staff dan Tata Usaha di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat berjumlah 13 Orang. Terdiri dari 1 kepala tata
usaha, 1 bendahara, 6 staff, 1 keamanan, 2 caraka, 1 pengelola
perpustakaan, dan 1 maintance lab komputer. Adapun nama karyawan
yang mengampu dan bertugas di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat dapat
dilihat pada tabel berikut dibawah ini:79
Tabel 4.4 Nama-nama Karyawan dan Staff yang bertugas di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat

NO NAMA JABATAN
STRUKTURAL
1. Ahmad Akbar, S.Pd, SE Kepala Tata Usaha

2. Rosmaida Tumanggor, S.Pd Bendahara Tata Usaha

3. Aslih Rosi Staf Administrasi

4. H. M. Musa Noor Staf Administrasi bidang


Sarana Prasarana

5. Upi Mayang Sari Staf Administrasi bidang


Pembantu Umum

6. Muhammad Ali Ja’far Shidiq, SHi Staf Administrasi Umum

7. Azhar Khairu Rizky Sofa Pengelola Perpustakaann

8. Wawan Setiawan Maintenance


Laboraturium

79
Ibid
67

Komputer

9. Yulia Yasin Staf Administrasi


Pembantu Umum, Piket

10. Woelan Saradifa, S.Pd Staf Administrasi


Pembantu Umum, Piket

11. Surawan Caraka

12. Nuredi Caraka

13. Rusli Saman Keamanan

Bagan 4.2 Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat

Kepala TU
Bendahara

Staff Adm Bid Keguruan/ Humas

Staff Administrasi

Staff Administrasi Umum

Staff Bid Sarana dan Prasarana

Staff Pembantu Umum

Keamanan Caraka Pengelola Maintenance Komputer


Perpustakaan
Berdasarkan tabel dan bagan diatas dijelaskan bahwa para
karyawan dan staf Tata Usaha yang bertugas di SMP Muhammadiyah 17
68

Ciputat memiliki kualitas baik dan Staf Tata Usaha sudah memadai dalam
membantu kegiatan Administrasi di Lembaga Pendidikan tersebut.

6. Keadaan Sarana dan Prasarana


Secara keseluruhan kelengkapan sarana dan prasarana pada
Madrasah ini jika disesuaikan dengan kondisi atau jumlah siswa sudah
memadai, namun ada beberapa sarana dan prasarana yang harus segera
dilengkapi, seperti Ruang OSIS/IPM, Ruang Keterampilan, Mushola, dan
sebagainya. Disamping itu fasilitas yang sudah ada perlu diperbaiki untuk
menunjang segala kegiatan siswa baik yang bersifat akademis maupun non
akademis. Jenis fasilitas yang terdapat pada Madrasah ini adalah sebagai
berikut : 80
Tabel 4.5 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat

NO JENIS FASILITAS JUMLAH LUAS KETERANGAN


1 Ruang Kelas 11 Baik
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Tata Usaha 1 Baik
5 Laboratorium
a. Komputer 1 Baik

b. IPA 1 Baik

c. Bahasa 1 Baik

7 Perpustakaan 1 Baik

8 Ruang BP/ BK 1 Baik


9 Ruang UKS 1 Kurang
10 Ruang OSIS/ IPM 1 Belum
11 Kantin Kurang
12 Mushola Belum
13 WC Guru 1 Baik
14 WC Siswa
a. Putra 2 Baik

80
Sumber data diperoleh dari Bagian Tata Usaha Sarana dan Prasarana SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat
69

b. Putri 2 Baik

15 Tempat Wudhu 10 Baik


16 Lapangan & Ring Basket 1 Baik
17 Koperasi 1 Digabung dengan
perpustakaan (Baik)
18 Ruang Multimedia 1 Baik
19 Parkir Kurang
20 Tiang Bendera 1 12 m Baik
21 Gawang Futsal Belum
22 Ruang Kesenian dan Belum
Keterampilan

B. Deskripsi Data
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi awal di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat Rempoa Tangerang Selatan. Sebelum
diadakan penelitian ini, penulis melakukan analisis kebutuhan terlebih
dahulu. Dari analisis kebutuhan diperoleh gambaran mengenai situasi dan
kondisi belajar tempat penelitian diadakan. Analisis kebutuhan kegiatan ini
meliputi wawancara dengan guru mata pelajaran IPS , serta melakukan
observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh selama proses
pembelajaran IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat kelas VII D.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS, Drs.H Ahmad
Mulyadi. Pada tanggal 04 Juni 2015 pukul 11.25, bertempat diruang guru.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran IPS
dikelas VII D, dan mengetahui keaktifan belajar IPS peserta didik.
Berdasarkan wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa metode
pembelajaran IPS yang selama ini digunakan adalah dengan metode
ceramah demontrasi, Tanya jawab, serta pembelajaran lebih
menitikberatkan pada pengerjaan tugas LKS yang banyak. Guru
menganggap gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda sehingga
membuat guru sukar menemukan model pembelajaran IPS yang tepat dan
70

yang disukai oleh siswa. Selain itu sikap peserta didik cenderung pasif
dalam belajar IPS sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa,
yang berujung pada prestasi beajar IPS siswa yang rendah. Kemudian guru
pun jarang menggunakan media serta alat-alat yang menunjang dalam
proses pembelajaran IPS. Salah satu kendalanya adalah sarana prasarana
yang kurang memadai dari pihak yayasan sekolah tersebut.
Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VII D sebagai kelas
yang cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan model pembelajaran
IPS. Dari hasil observasi sendiri dalam proses pemebelajaran pada
kenyataannya terdapat kendala-kendala yang dihadapinya guru selama
mengajar. Diantaranya permasalahan yang ditemukan:
Pertama, Guru mata pelajaran IPS masih mengalami kesulitan
dalam mengakifkan peserta didiknya untuk terlihat langsung dalam proses
penelaahan bahan pelajaran.
Kedua, Jumlah Siswa setiap kelas cukup besar 37 Siswa. Terkait
dengan jumah siswa yang cukup besar disetiap kelas ini, proses belajar
dihadapkan pada kenyataan keberadaan sarana dan prasarana pembelajaran
yang kurang memadai, sehingga hal tersebut juga menyebabkan guru
ruang dapat mengenali sikap dan perilaku individual siswa atau murid
secara baik. Hal ini dapat berdampak pada kurangnya perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran.
Ketiga, Sebagian peserta didik memandang mata pelajaran IPS
sebagai mata pelajaran yang bersifat konseptual dan teoritis. Akibatnya
siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS merasa cukup mencatat dan
menghafal konsep-konsep dan teori-teori yang diceramahkn oleh guru,
tugas-tugas terstrktur yang diberikan dan dikerjakan secara tidak serius
dan bial dikerjakan pun sekedar memenuhi formalitas
Keempat, kondisi kelas yang kurang kondusif. Dari hasil
pengamatan yang paling utama adalah kondisi kelas yang kurang kondusif,
yang mengurangi daya konsentrasi siswa dalam belajar. Pada saat
mengajar kebanyakan peserta didik tidak memperhatikan guru yang
71

sedang menerangkan, dikarenakan model pembelajaran yang digunakan


masih konvensial, yaitu model pembelajaran metode ceramah serta
pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat texst book, mengacu pada
buku atau LKS.
Kelima ketidakaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Dan ini un dapat terlihat dari observer yang peneliti
lakukan, ketika guru mengajukan pertanyaan, banyak murid yang tidak
ingin menjawab ataupun ragu-ragu untuk menjawab. Serta
pembelajarannya pun tidak berpusat pada siswa yang dapat mengaktifakan
siswa dikelas, sehingga siswa merasakan sangat jenuh pada kegiatan
belajar mengajar ini dikelas.
Berdasarkan hasil observasi, dapat dsimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa msih rendah untuk itu saya sebagai peneliti ingin
menerapkan Aplikasi Model Pmbelajaran Berbasis Portofolio pada kelas
VII D dalam mata pelajaran IPS dikelas SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Jl. Ir
Juanda No 211, Rmpoa Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15412. Pada Mata
Pelajaran IPS di kelas VII dengan jumlah siswa 37 Orang. Data-data
diperoleh dari Observasi, Pengumpulan satu bundel Portofolio, Wawancara
beberapa peserta didik dan Dokumentasi kegiatan belajar mengajar dikelas.
1. Observasi
Penulis melakukan observasi langsung pada saat proses pembelajaran
IPS berlangsung. Sebagian peserta didik memandang mata pelajaran IPS
sebagai mata pelajaran yang bersifat konseptual dan teoritis. Akibatnya
siswa ketika mengikuti pembelajaran IPS merasa cukup mencatat dan
menghafal konsep-konsep dan teori-teori yang diceramahkn oleh guru,
tugas-tugas terstruktur yang diberikan dan dikerjakan secara tidak serius
dan bila dikerjakan hanya memenuhi formalitas dan keadaan kelas yang
kurang kondusif. Setelah saya melakukan penelitian menggunakan Model
Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio Mereka sangat antusias mengikuti
72

proses pembelajaran serta mempunyai rasa sikap ingin tahu yang tinggi
terhadap pelajaran IPS lebih mendalam. Elemen penilaian portofolio di
kelas dan di sekolah terhadap peserta didik, meliputi lembar observasi
sekolah, observasi guru bidang studi dan observsi peserta didik.
Berdasarkan observasi dalam penelitian lapangan yang dilakukan di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat berikut ialah komponen-komponen observasi
yang dilakukan oleh peneliti, yaitu:
NO Komponen Ya Tidak
1 Kondusifnya lingkungan sekolah 
2 Kebersihan lingkungan sekolah 
3 Adanya sarana dan prasarana yang menunjang 
4 Adanya perpustakaan 
5 Adanya pencahayaan yang cukup dalam kelas 
6 Adanya sirkulasi udara yang cukup dalam kelas 

Dalam tabel observasi pada sekolah ini yakni sangat kondusif


lingkungan sekolah dengan kebersihan lingkungan. Sekolah ini pun
terdapat sarana perpustakaan dan juga prasarana seperti pencahayaan yang
cukup didalam kelas serta sirkulasi udara yang cukup didalam kelas tetapi,
ada beberapa saja terdapat sarana prasarana yang tidak menunjang atau
tidak memadai.
Selain adanya observasi dengan sekolah berikut ialah hasil
observasi dengan guru bidang studi IPS di SMP Muhammadiyah 17
Ciputat yang meliputi komponen RPP, Apersepsi, Pretest, Postest dan lain-
lain, sebagai berikut:
NO Komponen Ya Tidak
1 Guru menyiapkan rencana pelaksanaan 
pembelajaran
2 Guru mulai menerangkan pelajaran 
3 Guru memberikan apersepsi kepada siswa terkait 
73

materi yang akan diajarkan


4 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam 
proses pembelajaran
5 Guru mengadakan pretest 
6 Guru mengadakan postest 

Berdasarkan hasil tabel diatas, observasi siswa secara keseluruhan


adapun observasi guru bidang studi IPS yakni mencakup komponen
dimana kesiapan guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran,
dalam memulai pembelajaran, serta guru memberikan apersepsi kepada
siswa terkait materi yang diajarkan, dan observasi guru yang melibatkan
peserta didik dalam proses pembelajaran, serta pemberian pretest dan
postest.
Selain observasi dengan sekolah dan guru bidang studi adapun
beberapa observasi yang dilakukan oleh peneliti kepada peserta didik
yakni meliputi komponen sebagai berikut: (data terlampir)
NO Komponen Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan penjelasan guru
a. Semua
b. Tidak semua
c. Sebagian
2 Siswa mencatat penjelasan guru
3 Siswa memahami penjelasan guru
4 Siswa hanya duduk dan melamun
5 Ssiswa berisik dalam kelas
6 Siswa mencontek pada saat ulangan

Pada tabel diatas dijelaskan bahwa dalam penelitian juga terdapat


observasi pengamatan yang dimana peserta didik diharuskan
memperhatikan penjelasan guru, siswa juga diharuskan mencatat,
memahami semua penjelasan guru. Dalam pengamatan observasi ini
74

peneliti juga menilai pada saat ulangan harian serta kegiatan belajar
mengajar yakni apakah siswa mencontek pada saat ulangan, apakah siswa
berisik dalam kelas, dan apakah siswa hanya duduk dan melamun saja
dalam kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap sekolah,
guru bidang studi dan peserta didik adapun aktifitas yang dilakukan pada
penelitian yakni aktifitas peserta didik pada kelas VII D di SMP
Muhammdiyah 17 Ciputat, sebagai berikut:
NO Aktivitas Yang Diamati Kurang Sekitar Lebih
dari 50% dari
50% 50%
1 Siswa memperhatikan saat guru 
mengajar
2 Siswa bertanya saat diberi 
kesempatan bertanya
3 Siswa mengerjakan latihan soal 
yang diberikan oleh guru
4 Siswa berdskusi dengan teman atau 
kelompok saat mengerjakan latihan
soal
5 Siswa mengerjakan soal dengan 
tahapan pemecahan masalah

Dari tabel aktifitas peserta didik diatas dapat dikemukakan bahwa


sekitar 50% siswa memperhatikan saat guru mengajar, siswa bertanya
saat diberi kesempatan bertanya, siswa mengerjakan latihan soal yang
diberikan oleh guru. Lebih dari 50% siswa hanya berdiskusi dengan teman
atau kelompok saat mengerjakan latihan soal dan siswa mengerjakan soal
dengan tahapan pemecahan masalah.
Selain aktifitas peserta didik yang diamati, peneliti pun melakukan
peneltiian aktifitas kepada guru bidang studi, yakni sebagai berikut:
75

NO Aktifitas Yang Diamati Ya Tidak


1 Menyampaikan tujuan dan memeprsiapkan siswa 
2 Mendemontrasikan keterampilan atau pengetahuan 
3 Membimbing pelatihan kepada peserta didik 
4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan 
balik
5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan 
dan penerapan

Dari tabel diatas dikemukakan ialah aktifitas guru IPS yakni


menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan
keterampilan atau pengetahuan, membimbing pelatihan kepada peserta
didik, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, serta
memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan dan di
sekolah tersebut aktifitas guru tersebut teraksana dengan sangat baik dan
terstruktur.
Peneliti melakukan beberapa penilaian terhadap aspek perilaku
harian keseluruhan peserta didik di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat,
yakni sebagai berikut:
NO Aspek Penilaian San Baik Cu Kur
gat kup ang
Baik
1. Melaksanakan tadarus atau tilawah 
berjama’ah
2. Melaksanakan sholat dhuha 
berjama’ah
3. Mlaksanakan sholat dzuhur 
berjama’ah
4. Melaksankan upacara penaikan 
bendera setiap hari senin
76

5. Melaksanakan kegiatan 
intrakulikuler public speaking dalam
tiga bahasa atau muhadhoroh setiap
hari Jum’at
6. Mengikuti ekstrakulikuler wajib 
yakni, pramuka
7. Mengikuti eksrakulikuler lain seperti, 
kir, basket, futsal, dan tari saman

Pada tabel diatas dalam kegiatan penelitian ini adapun beberapa


perilaku harian secara keseluruhan pada peserta didik di SMP
Muhammadiyah 17 ciputat yakni mengenai pelaksanaan taddarus atau
tiawah, pelaksanaan sholat dhuha berjamaah, pelaksanaan sholat dzuhur
berjamaah, pelaksanaan upacara penaikan bendera setiap hari senin,
pelaksanaan kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler berjalan
sangat baik dan terstruktur.
Selain penilaian perilaku harian keseluruhan peserta didik, adapun
aspek penilaian perubahan sikap pada peserta didik di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, yakni sebagai berikut:
NO Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang
Baik
1. Mengkondisikan para 
peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar
2. Pelaksanaan Apersepsi 
dikelas
3. Memotivasi siswa 
4. Menyampaikan tujuan dan 
indikator yang ingin dicapai
5. Penggunaan sarana dan 
77

prasarana pembelajaran
yang sesuai dengan materi
pembelajaran
6. Pemusatan perhatian sisa 
dalam kegiatan belajar
mengajar
7. Menjelaskan model 
pembelajaran berbasis
portofolio dengan metode
percontohan
8. Tehnik penyampaian materi 
9. Pengelolaan kegiatan 
diskusi
10. Bimbingan kepada 
kelompok
11. Pemberian kesematan 
kepada siswa untuk berpikir
12. Pemberian kesempatan 
kepada siswa untuk
bertanya dan
mengungkapkan endapat
para peserta didk
13. Antusias terhadap jawaban 
atau pendapat siswa
14. Mengamati kesulitan atau 
kemajuan belaar siswa
15. Menyimpulkan materi yang 
sudah disampaikan oleh
guru
78

Dilihat dari tabel diatas adapun beberapa perubahan sikap dan perilaku
harian secara keseluruhan pada kelas VII D dalam pelaksanaan penelitian
pada kegiatan belajar mengajar di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yakni,
pada aspek penilaian penyampaian tujuan pembelajaran dan indikator
pencapaian dan tehnik penyampaian materi serta pengelolaan kegiatan
diskusi. Adanya antusias terhadap jawaban atau pendapat siswa di respon
dengan sangat baik oleh peneliti.
Peneliti menyimpulkan berdasarkan hasil lembar observasi yang
dilakukan dengan beberapa aspek penilaian perilaku harian dan perubahan
sikap di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, adapun grafik daftar nilai hasil
Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester di tempat penelitian
yakni sebagai berikut:
Grafik Hasil Ujian Tengah Semester Berdasarkan Nilai

15
80 -100
10
70 - 79
60 - 69
5
< 60
0

Grafik Hasil Ujian Tengah Semester Berdasarkan Jenis Kelamin

30

25

20 LK > Rata-rata
Pr > Rata-rata
15
LK < Rata-rata
10 Pr < Rata-rata
5

0
79

Grafik Hasil Ujian Akhir Semester Berdasarkan Nilai

25

20
80-100
15
70-79

10 60-69
< 60
5

Grafik Hasil Ujian Akhir Semester Berdasarkan Jenis Kelamin

25

20
LK > Rata-rata
15
Pr > Rata-rata

10 Lk < Rata-rata
Pr < Rata-rata
5

2. Pengumpulan Portofolio
Penulis melakukan pengumpulan semua portofolio yang dimulai dari
awal kegiatan penelitian sampai berakhirnya kegiatan penelitian itu
berlangsung. Berikut kriteria penilaian pada artikel, yakni:
Skor Kriteria Keterangan
1 Cukup Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada
2 Baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan
benar
3 Sangat baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan
benar, deskripsi gambar benar
80

Grafik Pemberian kriteria Penilaian Artikel Peserta Didik

20

15
A
10 B
C
5

Tabel diatas merupakan kriteria penilaian artikel portofolio selama


melakukan penelitian yakni dengan keterangan judul aartikel sesuai
dengan tema tetapi sumber tidak ada diberikan keterangan penilaian
cukup, lalu judul artikel sesuai dengan tema dan sumber lengkap serta
benar diberikan kriteria penilaian baik, adapun pemberian kriteria sangat
baik yakni dengan judul artikel sesuai dengan tema, sumber lengkap dan
mendeskripsikan gambar pada artikel dengan benar.
Berdasarkan proses penilaian artikel adapun beberapa aspek
penilaian keaktifan peserta didik selama penelitian berlangsung di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, yakni sebagai berikut:
Skor kriteria Keterangan deskriptor

1 Sangat Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep


kurang yang belum dimengerti
2 Kurang Mau berdiskusi dan bekerjasama
3 Cukup Mau menjawab pertanyaan guru/teman
4 Baik Mau mengemukakan ide-ide
5 Sangat baik Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa
ditunjuk
81

Grafik Penilaian Keaktifan Peserta Didik

14
12
10
A
8
B
6
C
4
2
0

Grafik diatas merupakan kriteria penilaian keaktifan siswa dikelas


selama penelitian berlangsung dengan keterangan sangat kurang, kurang,
cukup, baik dan sangat baik serta dideskripsikan sebagai berikut yaitu,
ingin mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep yang belum
dimengerti, hanya ingin berdiskusi dan bekerjasama, hanya ingin
menjawab pertanyaan guru/ teman, dapat mengemukakan ide-ide serta
dapat melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk oleh guru.
Berdasarkan penilaian keaktifan dalam kegiatan pembelajaran
adapun penilaian konversi LKS dan Ulanan Harian kelas VII D selama
penelitian berlangsung, yaitu sebagai berikut:

Skor Kriteria Keterangan nilai LKS dan Tes Ulangan


Harian
1 Sangat kurang Mendapatkan nilai 0-40
2 Kurang Mendapatkan nilai 40-54
3 Cukup Mendapatkan nilai 55-69
4 Baik Mendapatkan nilai 70-84
5 sangat baik Mendapatkan nilai 85-100
82

Grafik Penilaian Konversi LKS dan Ulangan Harian

20

15
A
B
10
C
K
5

Dari grafik konversi skor LKS dan Ulangan Harian pada peserta
didik kelas VII D yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai dari 0-40
maka termasuk kriteria siswa sangat kurang, siswa yang mendapatkan nilai
40-54 mendapatkan kriteria siswa yang kurang, siswa yang mendapatkan
nilai 55-69 mendapatkan kriteria siswa yang cukup, sedangkan siswa yang
mendapatkan nilai antara 70-84 mendapatkan kriteria baik serta pada siswa
yang mendapatkan nilai berkisar 85-100 ialah siswa yang mendapatkan
kriteria sangat baik.

3. Deskripsi Wawancara
Pada bab sebelumnya telah penulis kemukakan bahwa tehnik
pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian
ini adalah Wawancara. Yaitu wawancara peneliti dengan Peserta Didik
dan Bapak guru bidang studi IPS yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio untuk
mendukung data dokumentasi. Tujuan wawancara ini dikarenakan agar
peserta didik mengetahui keaktifan peserta didik dalam pembelajaran IPS
dikelas VII D dan untuk guru agar mngetahui penerapan model
pembelajaran yang mengacu semngat peserta didik dalam pelajaran IPS
dikeas VII D. Oleh karena itu, perlu kiranya penulis mendeskripsikan data
hasil wawancara sebagai berikut:
83

Deskripsi wawancara peneliti dengan guru bidang studi yakni


kesulitan yang sering beliau temui ada dari dua sisi. Pertama itu dari
siswanya dan kemudian dari sarana sekolah yang kurang memadai. Dari
sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa yang masih kurang
percaya diri ketika mengikuti pembelajaran misalnya seperti bergabung
dengan teman-temannya yang lain, mungkin karena tidak terbiasa
dengan diskusi diluar kelas sehingga ada beberapa siswa yang agak
canggung dan kebingungan ketika beliau menerapkan model
pembelajaran tertentu. Pola pikir siswanya masih banyak yang terlalu
monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga kadang-
kadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya, karena waktu
pembelajarannya rata-rata hanya 2x40 menit, dengan kata lain, waktu
untuk menerapkan model itu saya rasa kurang karena memang
membutuhkan waktu yang agak lama. Kalau dari segi sarana dan
prasarana mungkin karena sekolah kami belum termasuk ditengah kota
besar sehingga fasilitasnya pun masih kurang memadai sehingga cukup
menyulitkan ketika saya ingin menerapkan beberapa model
pembelajaran tertentu. Misalnya kurang tersedianya infokus ketika
ingin mendemonstrasikan mata pelajaran yang beliau bawakan. Beliau
pun akan berusaha untuk mengembangkan model-model pembelajaran
yang efektif untuk peserta didiknya.
Berdasarkan deskripsi wawancara dengan guru bidang studi IPS
adapun hasil deskripsi wawancara dengan beberapa peserta didik yakni
banyak siswa yang tidak memperhatikan guru ketika sedang
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dan banyak siswa lebih
antusias melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tidak
memakai metode ceramah atau metode pembelajaran konfensional
lainnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dikelas VII D SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi
model pembelajaran IPS berbasis portofolio yang dilakukan dengan baik,
dapat mempengaruhi peningkatan keaktifan peserta didik.
Model pembelajaran portofolio sendiri memiliki tujuan agar
peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di
kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan.
B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka penulis mencoba
mengajukan beberapa saran agar menjadi masukan yang sekiranya
berguna diantaranya:
1. Bagi Peserta Didik
Diharapkan dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam
pembelajaran dengan baik agar tercipta kelas yang efektif.
2. Bagi Pendidik
Diharapkan selalu memotivasi peserta didik di sekolah SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, diharapkan guru IPS khususnya di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat menerapkan Model Pembelajaran IPS
Berbasis Portofolio. Karena pembelajaran ini dapat meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar IPS, sehingga
siswa mampu mencapai prestasi yang terbaik.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat memotivasi dan dapat memfasilitasi siswa SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat sehingga bisa belajar lebih efektif dalam
kegiatan belajar mengajar berlangsung.

84
85

4. Bagi Orang Tua


Diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada anaknya
agar untuk tetap semangat dalam pembelajaran yang dilakukannya.
5. Demi kesempurnaan dalam penelitian ini, penulis berharap ada yang
mengadakan penelitian yang lebih lanjut, dengan alat uji yang lebih
baik. Serta Model Pembelajaran Berbasis Portofolio prlu
dikembangkan dan diterapkan pada pokok bahasan yang lain. Sehingga
perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Pedoman Penilaian dengan Portofolio. Jakarta: Depdiknas, 2004

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT


Asti Mahasatya, 1998

Boediono. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Badan


Penelitian dan pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2002

Budimansyah, Dasim. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio. Bandung: PT.


Genesindo, 2002

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.


Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Edisi Ke-4

Fajar, Arnie. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2002

Hidayat, Syarif. Profesi Kependidikan Teori dan Praktek di Era Otonomi.


Tangerang: PT Pustaka Mandiri, 2012

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2013/04/28/model-pembelajaran-
berbasis-portofolio/ diakses pada 22 mei 2015

http://eprints.uny.ac.id/8540/3/BAB%202%20-%2008416241002.pdf
12/09/2014 10.00 PM
http://www.academia.edu 5562212 Pengolahan dan analisis data kualitatif.
Diakses 12/09/2014 9.41PM

http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-populasi-dan-sampel.html
30/10/2014.11:39AM

Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:


PT Refika Aditama, 2013. Cetakan ke-3

86
87

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah,


Direktori Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Yogyakarta: Majelis
Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah, 2004

Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito,2003.


Cetakan ke-3

Nurhayati, Sri. Hubungan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar


IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. Tangerang: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Nim 106015000475, 2010

Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:


Remaja Karya, 1988

Rohani HM, Ahmad . Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta,


1997

S Sadiman, Arief dkk. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007

Sari, Anita. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Studi Kasus di SD Negeri


Barusari 03 Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang, Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Nim
1124000052, 2005

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.


Rosdakarya, 2010, Cet ke- 15

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. Bandung: Alfabeta, 2012

Supriyanto, Aji. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT Salemba Infotek,


2005
88

Surapranata, Sumarna. Analisis,VValiditas, Relibilitas dan Interpretasi Hasil Tes


Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Cetakan ke-4

Suwandi dan Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta,


2008

Suyanto, Bagong, dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, 2005, Cet ke-1

Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2012. Cetakan ke-15

Taniredja, Tukiran, DKK. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif,


Bandung: Alfabeta, 2013

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Proresif, Jakarta: Kencana


Prenada Media Group, 2009, Cet ke-2

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, Cet ke-2

Tri Wahyuni, Melia. Peranan Penilaian Portofolio Dalam Mengoptimalkan


Kemampuan Berfikir Siswa Pada Pada Pembelajaran PKn di SDN BI
Tlogowaru Malang. Malang: Universitas Negeri Malang Skripsi Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
2009
Untung Kurniawan, Slamet. Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis
Portofolio (Portofolio Based Learning) Pada Mata Pelajaran Akuntansi
Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK Teuku Umar. Semarang: Universitas
Nrgeri Semarang Nim 3301404081, 2009
Lampiran 1 Dimensi dalam kehidupan manusia

Dimensi dalam kehidupan Ruang Waktu Nilai/ Norma


manusia

Area dan substansi Alam sebagai alam dan Kaidah atau


pembelajaran tempat dan kehidupan aturan yang
penyedia yang selalu menjadi
potensi berproses, perekat dan
sumber daya masa lalu, penjamin
saat ini, dan keharmonisan
yang akan kehidupan
datang manusia dan
alam

Contoh kompetensi dasar Adaptasi Berpikir Konsisten


yang dikembangkan spasial dan kronologis, dengan aturan
eksploratif prospektif, yang disepakati
antisipatif dan kaidah
alamiah
masing-msing
disilin ilmu

Alternative penyajian dalam geografi sejarah Ekonomi,


mata pelajaran sosiologi/
antropologi
Lampiran 2 Perencanaan waktu penelitian

N Tahapan Waktu Penelitian


o Penelitian
Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan
Penelitian

2 Persiapan
Penelitian

3 Proses Penelitian

4 Mengolah Hasil
Penelitian

5 Kesimpulan
Lampiran 3 Rubrik skor kriteria

Skor Kriteria Keterangan


1 Cukup Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada

2 Baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan benar

3 Sangat baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan


benar, deskripsi gambar benar
Lampiran 4 Penilaian keaktifan siswa

Aspek yang diamati : Keaktifan siswa secara keseluruhan

Mata Pelajaran : IPS

Penilaian Keaktifan Siswa

Skor kriteria Keterangan deskriptor

1 Sangat Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep


kurang yang belum dimengerti

2 Kurang Mau berdiskusi dan bekerjasama

3 Cukup Mau menjawab pertanyaan guru/teman

4 Baik Mau mengemukakan ide-ide

5 Sangat baik Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa ditunjuk


Lampiran 5 Konversi skor LKS dan ulangan harian

Skor Kriteria Keterangan nilai LKS dan tes ulangan harian

1 Sangat kurang Mendapatkan nilai 0-40

2 Kurang Mendapatkan nilai 40-54

3 Cukup Mendapatkan nilai 55-69

4 Baik Mendapatkan nilai 70-84

5 sangat baik Mendapatkan nilai 85-100


Lampiran 6 Uraian dan skor akhir portofolio

Nilai Akhir Portofolio Mata Pelajaran IPS Kelas VII D di SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama

No. Uraian Skor

I Isi Catatan

LKS
Artikel
Ulangan harian
Aktivitas
II Kelengkapan

Refleksi diri
Sampul dan kerapian
Total
Lampiran 7 Nama-nama Guru

NO NAMA GURU MENGAJAR


BIDANG DIKELAS
STUDI

1. Drs. Sayuti Sufriatna, MM IPS IX A,B

2. Drs. H. Ahmad Mulyadi IPS VII

3. Maryadi, HM, SE BK/ BP VII,VIII,IX

4. Tatang Setiawan S.Pd Matematika VIII,IX

5. Drs. Sobari PKN VII,VIII A,B

6. Amir Mahmud, S.Pd PKN VIII C, IX

7. Hj. Ina Sunarsyih, S.Pd B.Indonesia VII C,D, VIII

8. Hj. Diana Dewi, S.Pd B. Inggris VII,VIII A,B

9. Hj. Latifah, S.Ag Agama Islam VII,VIII A,B

10. Dra. Nurida Agama Islam VIII C, IX

11. Rosmawati, S.Pd KMM IX

12. Hamdi Ramawi, S.Pd Matematika VIII B,C, IX

13. Nurdin Abdullah, S.Pdi IPA IX

14. Noor Mu’zizah S.Sos,I English VII,VIII


Conservation

15. Solihin Ibnu, S,Sn Seni Budaya VIII


16. Didah Nuryatin, S.Pd B.Inggris VIII C, IX

17. Nurliya Marya, S.Pd IPS VIII, IX C, D

18. Rima Nurjayanti, S.Pd IPA VII

19. Nurzaidah, S.Pd Tata Busana VII

20. Mustofa, S.Pd Penjaskes IX

21. Siti Rusdiah, S.Pd Matematika VII A, VIII A

22. Hj. N. Ery Suery Tata Boga IX

23. Azhar Khorul Rizky Komputer VII,VIII

24. Kasroh, S.Pd B. Indonesia IX

25. Woelan Saradifa, S.Pd B. Indonesia VII A, B

26. Herdadi Setyanto Penjaskes VII,VIII

27. Muhammad Fakhrudin, S.Pd IPA VIII

28. Mukhtar,S.Pd KMM VII, VIII

29. Wuri Trikandari,S.Pd BK/ BP VII,VIII,IX

30. Ahmad Akbar, S.Pd, SE Komputer IX

31. Fani Fajriyani, S.Pd B. Jepang IX

32. Drs. H. Bustomi, M.Pd B. Arab VII,VIII,IX


Lampiran 8 Keadaan Jumlah Siswa

KELAS VII VIII IX

LAKI-LAKI 60 60 63

PEREMPUAN 48 67 75

JUMLAH 108 127 138

JUMLAH SISWA 373 siswa


Lampiran 9 Keadan Jumlah Rombongan Belajar

No Kelas Jumlah Rombel

1. VII 4 Rombel

2. VIII 3 Rombel

3. IX 4 Rombel

Jumlah 11 Rombel
Lampiran 10 Nama-nama Karyawan dan Staff

NO NAMA JABATAN
STRUKTURAL

1. Ahmad Akbar, S.Pd, SE Kepala Tata Usaha

2. Rosmaida Tumanggor, S.Pd Bendahara Tata Usaha

3. Aslih Rosi Staf Administrasi

4. H. M. Musa Noor Staf Administrasi bidang


Sarana Prasarana

5. Upi Mayang Sari Staf Administrasi bidang


Pembantu Umum

6. Muhammad Ali Ja’far Shidiq, SHi Staf Administrasi Umum

7. Azhar Khairu Rizky Sofa Pengelola Perpustakaann

8. Wawan Setiawan Maintenance


Laboraturium

Komputer

9. Yulia Yasin Staf Administrasi


Pembantu Umum, Piket
10. Woelan Saradifa, S.Pd Staf Administrasi
Pembantu Umum, Piket

11. Surawan Caraka

12. Nuredi Caraka

13. Rusli Saman Keamanan


Lampiran 11 Keadaan Sarana dan Prasarana

NO JENIS FASILITAS JUMLAH LUAS KETERANGAN

1 Ruang Kelas 11 Baik

2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4 Tata Usaha 1 Baik

5 Laboratorium

a. Komputer 1 Baik

b. IPA 1 Baik

c. Bahasa 1 Baik

7 Perpustakaan 1 Baik

8 Ruang BP/ BK 1 Baik

9 Ruang UKS 1 Kurang

10 Ruang OSIS/ IPM 1 Belum

11 Kantin Kurang

12 Mushola Belum

13 WC Guru 1 Baik

14 WC Siswa

a. Putra 2 Baik

b. Putri 2 Baik

15 Tempat Wudhu 10 Baik

16 Lapangan & Ring Basket 1 Baik

17 Koperasi 1 Digabung dengan


perpustakaan (Baik)

18 Ruang Multimedia 1 Baik

19 Parkir Kurang

20 Tiang Bendera 1 12 m Baik

21 Gawang Futsal Belum

22 Ruang Kesenian dan Belum


Keterampilan
Lampiran 12 Lembar Observasi Sekolah

Lembar Observasi Sekolah di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Pimpinan Sekolah : Drs. Sayuti Sufriatna, MM

Tahun Pelajaran : 2014/ 2015

Semester : Genap (Dua)

Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda:

NO Komponen Ya Tidak

1 Kondusifnya lingkungan sekolah 

2 Kebersihan lingkungan sekolah 

3 Adanya sarana dan prasarana yang menunjang 

4 Adanya perpustakaan 

5 Adanya pencahayaan yang cukup dalam kelas 

6 Adanya sirkulasi udara yang cukup dalam kelas 


Lampiran 13 Lembar Observasi Guru

Lembar Observasi Guru di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Guru Bidang Studi : Drs. H. Ahmad Mulyadi

Tahun Pelajaran : 2014/ 2015

Semester : Genap (Dua)

Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda:

NO Komponen Ya Tidak

1 Guru menyiapkan rencana pelaksanaan 


pembelajaran

2 Guru mulai menerangkan pelajaran 

3 Guru memberikan apersepsi kepada siswa terkait 


materi yang akan diajarkan

4 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam 


proses pembelajaran

5 Guru mengadakan pretest 

6 Guru mengadakan postest 


Lampiran 14 Lembar Observasi Siswa Kelas VII D

Lembar Observasi Siswa Kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17


Ciputat

Nama Siswa : 37 Siswa (Terlampir)

Tahun Pelajaran : 2014/ 2015

Semester : Genap (Dua)

Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda:

NO Komponen Ya Tidak

1 Siswa memperhatikan penjelasan guru

a. Semua
b. Tidak semua
c. Sebagian
2 Siswa mencatat penjelasan guru

3 Siswa memahami penjelasan guru

4 Siswa hanya duduk dan melamun

5 Ssiswa berisik dalam kelas

6 Siswa mencontek pada saat ulangan


Lampiran 15 Aktivitas Peserta Didik Kelas VII D

Aktivitas Peserta Didik di kelas VII D Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Guru Bidang Studi : Drs. H. Ahmad Mulyadi

Nama Peneliti : Nurul Hidayanti

Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ Semester : VII D/ Genap (Dua)

NO Aktivitas Yang Diamati Kurang Sekitar Lebih


dari 50% dari
50% 50%

1 Siswa memperhatikan saat guru 


mengajar

2 Siswa bertanya saat diberi keseempatan 


bertanya

3 Siswa mengerjakan latihan soal yang 


diberikan oleh guru

4 Siswa berdskusi dengan teman atau 


kelompok saat mengerjakan latihan soal

5 Siswa mengerjakan soal dengan tahapan 


pemechan masalah
Lampiran 16 Aktivitas Guru IPS di Kelas VII D

Aktivitas Guru IPS di kelas VII D Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Guru Bidang Studi : Drs. H. Ahmad Mulyadi

Nama Peneliti : Nurul Hidayanti

Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ Semester : VII D/ Genap (Dua)

NO Aktivitas Yang Diamati Ya Tidak

1 Menyampaikan tujuan dan memeprsiapkan siswa 

2 Mendemontrasikan keterampilan atau pengetahuan 

3 Membimbing pelatihan kepada peserta didik 

4 Mengecek pemhaman dan memberikan umpan balik 

5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan 


dan penerapan
Lampiran 17 Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik

Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik

di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Sekolah : SMP Muhammmadiyah 17 Ciputat

Tahun Pelajaran : 2014/ 2015

Kelas/ Semester : VII D/ Genap (Dua)

Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda

Keterangan sebagai berikut:

SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang

NO Aspek Penilaian San Baik Cu Kur


gat kup ang
Baik

1. Melaksanakan tadarus atau tilawah 


berjama’ah

2. Melaksanakan sholat dhuha 


berjama’ah

3. Mlaksanakan sholat dzuhur 


berjama’ah
4. Melaksankan upacara penaikan 
bendera setiap hari senin

5. Melaksanakan kegiatan 
intrakulikuler public speaking dalam
tiga bahasa atau muhadhoroh setiap
hari Jum’at

6. Mengikuti ekstrakulikuler wajib 


yakni, pramuka

7. Mengikuti eksrakulikuler lain seperti, 


kir, basket, futsal, dan tari saman
Lampiran 18 Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan

Perubahan Sikap dan Perilaku Harian Keseluruhan Peserta Didik kelas


VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Sekolah : SMP Muhammmadiyah 17 Ciputat

Tahun Pelajaran : 2014/ 2015

Kelas/ Semester : VII D/ Genap (Dua)

Berilah tanda checklist () pada nilai sesuai degan pengamatan anda

Keterangan sebagai berikut:

SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang

NO Aspek Penilaian Sangat Baik Cukup Kurang


Baik

1. Mengkondisikan para peserta 


didik dalam kegiatan belajar
mengajar

2. Pelaksanaan Apersepsi 
dikelas

3. Memotivasi siswa 

4. Menyampaikan tujuan dan 


indicator yang ingin dicapai

5. Penggunaan sarana dan 


prasarana pembelajaran yang
sesuai dengan materi
pembelajaran

6. Pemusatan perhatian sisa 


dalam kegiatan belajar
mengajar

7. Menjelaskan model 
pembelajaran berbasis
portofolio dengan metode
percontohan

8. Tehnik penyampaian materi 

9. Pengelolaan kegiatan diskusi 

10. Bimbingan kepada kelompok 

11. Pemberian kesematan kepada 


siswa untuk berpikir

12. Pemberian kesempatan 


kepada siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan endapat
para peserta didk

13. Antusias terhadap jawaban 


atau pendapat siswa

14. Mengamati kesulitan atau 


kemajuan belaar siswa

15. Menyimpulkan materi yang 


sudah disampaikan oleh guru
Lampiran 19 Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Kelas VII D

Daftar Nilai Hasil Ujian MID Semester Peserta Didik Tahun Pelajaran
2014/ 2015 kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Guru Bidang Studi : Drs. H. Ahmad Mulyadi

Nama Peneliti : Nurul Hidayanti

Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ Semester : VII D/ Genap (Dua)

No No Induk Nama Siswa JK Nilai


UTS
LK PR

1 14157112 Aisyah putri maharani  80

2 14157113 Aji pangestu saputra  60

3 14157114 Anang febry ansyah  45

4 14157115 Ari syahputra  35

5 14157116 Ashifa rizqina  62

6 14157117 Ays syahadi  45

7 14157118 Azzah nabillah  67

8 14157119 Bondan gery firdana  75

9 14157152 Cahyono bintang purnomo  55

10 14157120 Dimas setiawan  70


11 14157121 Farah aulia tumanggor  80

12 14157153 Ferdi fateh alrazaq  55

13 14157122 Fikri haikal  40

14 14157123 Fitri hasan  72

15 14157124 Gabriel ananda roziki  72

16 14157125 Ifan maulana  77

17 14157126 Indah permata sari  77

18 14157127 Jordan mustofa zaini  65

19 14157128 Khori bahtiar  67

20 14157129 Mohammad nor fikriadien  72

21 14157130 Mufit arifin  67

22 14157131 Muhamad fathurrahman  60

23 14157132 Muhamad wahyu saputro  67

24 14157133 Muhammad raihan  72

25 14157134 Nia octaviana fadillah  80

26 14157135 Nur isni qurani rohmah  80

27 14157136 Priansyah  70

28 14157137 Qurrotul aini  65

29 14157138 Reza denada ilham fadilla  22

30 14157139 Risky giffary  65


31 14157140 Rusma aktivian  42

32 14157141 Saputra hadiwirya  55

33 14157142 Shaka zahra  77

34 14157143 Tegar eka darmawan  77

35 14157144 Tuti aditama  67

36 14157145 Windi widiasari  67

37 14157146 Yogi gusti pratama  77


Lampiran 20 Daftar Niai Hasil Ujian Akhir Kelad VII D

Daftar Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Peserta Didik Tahun Pelajaran
2014/ 2015 kelas VII D di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Nama Guru Bidang Studi : Drs. H. Ahmad Mulyadi

Nama Peneliti : Nurul Hidayanti

Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/ Semester : VII D/ Genap (Dua)

No No Induk Nama Siswa JK Nilai


UAS
LK PR

1 14157112 Aisyah putri maharani  100

2 14157113 Aji pangestu saputra  75

3 14157114 Anang febry ansyah  75

4 14157115 Ari syahputra  70

5 14157116 Ashifa rizqina  85

6 14157117 Ays syahadi  70

7 14157118 Azzah nabillah  100

8 14157119 Bondan gery firdana  75

9 14157152 Cahyono bintang purnomo  80

10 14157120 Dimas setiawan  75


11 14157121 Farah aulia tumanggor  100

12 14157153 Ferdi fateh alrazaq  75

13 14157122 Fikri haikal  70

14 14157123 Fitri hasan  75

15 14157124 Gabriel ananda roziki  100

16 14157125 Ifan maulana  75

17 14157126 Indah permata sari  80

18 14157127 Jordan mustofa zaini  95

19 14157128 Khori bahtiar  85

20 14157129 Mohammad noor fikriadien  90

21 14157130 Mufit arifin  70

22 14157131 Muhamad fathurrahman  70

23 14157132 Muhamad wahyu saputro  80

24 14157133 Muhammad raihan  95

25 14157134 Nia octaviana fadillah  100

26 14157135 Nur isni qurani rohmah  95

27 14157136 Priansyah  80

28 14157137 Qurrotul aini  100

29 14157138 Reza denada ilham fadilla  70

30 14157139 Risky giffary  85


31 14157140 Rusma aktivian  70

32 14157141 Saputra hadiwirya  70

33 14157142 Shaka zahra  95

34 14157143 Tegar eka darmawan  85

35 14157144 Tuti aditama  100

36 14157145 Windi widiasari  90

37 14157146 Yogi gusti pratama  85


Lampiran 21 Penilaian Artikel Portofolio Kelas VII D

Penilaian Artikel Portofolio Selama Penelitian Berlangsung di SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat.

Keterangan penilaian skor kriteria yakni sebagai berikut:

Skor Kriteria Keterangan


1 Cukup Judul artikel sesuai tema, sumber tidak ada

2 Baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan


benar

3 Sangat baik Judul artikel sesuai tema, sumber lengkap dan


benar, deskripsi gambar benar

NO NAMA SKOR

1. Aisyah Putri Maharani A

2. Aji Pangestu Saputra B

3. Anang Febry Ansyah B

4. Ari Syahputra C

5. Ashifa Rizqina B

6. Ays Syahadi C

7. Azzah Nabillah A

8. Bondan Gery Firdana B

9. Cahyono Bintang Purnomo B


10. Dimas Setiawan B

11. Farah Aulia Tumanggor A

12. Ferdi Fateh Alrazaq B

13. Fikri Haikal C

14. Fitri Hasan C

15. Gabriel Ananda Roziki A

16. Ifan Maulana B

17. Indah Permata Sari B

18. Jordan Mustofa Zaini B

19. Khori Bahtiar B

20. Mohammad Noor Fikriadien B

21. Mufit Arifin C

22. Muhammad Fathur Rahman C

23. Muhammad Wahyu Saputro B

24. Muhammad Raihan B

25. Nia Octaviana Fadillah B

26. Nur Isni Qurani Rohmah B

27. Priansyah B

28. Qurrotul Aini A

29. Reza Denanda Ilham Fadilla C


30. Rizky Giffary B

31. Rusma Aktivian C

32. Saputra Hadiwirya C

33. Shaka Zahra A

34. Tegar Eka Darmawan B

35. Tuti Aditama A

36. Windi Widiasari A

37. Yogi Gusti Pratama B


Lampiran 22 Penilaian Keaktifan Siswa Kelas VII D

Penilaian keaktifan siswa dikelas Selama Penelitian Berlangsung di


SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.

Keterangan penilaian keaktifan siswa yakni sebagai berikut:

Skor kriteria Keterangan deskriptor

1 Sangat Mau mengajukan pertanyaan tentang materi/konsep


kurang yang belum dimengerti

2 Kurang Mau berdiskusi dan bekerjasama

3 Cukup Mau menjawab pertanyaan guru/teman

4 Baik Mau mengemukakan ide-ide

5 Sangat baik Mau melaporkan hasil kerja kelompok tanpa


ditunjuk

NO NAMA SKOR

1. Aisyah Putri Maharani A

2. Aji Pangestu Saputra B

3. Anang Febry Ansyah B

4. Ari Syahputra C

5. Ashifa Rizqina B
6. Ays Syahadi C

7. Azzah Nabillah A

8. Bondan Gery Firdana B

9. Cahyono Bintang Purnomo B

10. Dimas Setiawan B

11. Farah Aulia Tumanggor B

12. Ferdi Fateh Alrazaq C

13. Fikri Haikal C

14. Fitri Hasan C

15. Gabriel Ananda Roziki A

16. Ifan Maulana C

17. Indah Permata Sari B

18. Jordan Mustofa Zaini B

19. Khori Bahtiar B

20. Mohammad Noor Fikriadien B

21. Mufit Arifin C

22. Muhammad Fathur Rahman C

23. Muhammad Wahyu Saputro B

24. Muhammad Raihan A

25. Nia Octaviana Fadillah A


26. Nur Isni Qurani Rohmah A

27. Priansyah B

28. Qurrotul Aini A

29. Reza Denanda Ilham Fadilla C

30. Rizky Giffary B

31. Rusma Aktivian C

32. Saputra Hadiwirya C

33. Shaka Zahra A

34. Tegar Eka Darmawan A

35. Tuti Aditama A

36. Windi Widiasari A

37. Yogi Gusti Pratama A


Lampiran 23 Penilaian Koversi LKS dan Ulangan Harian Kelas VII D

Penilaian konversi LKS dan Ulangan Harian

kelas VII D Selama Penelitian Berlangsung di SMP


Muhammadiyah 17 Ciputat.

Keterangan penilaian LKS dan ulangan harian

siswa yakni sebagai berikut:

Skor Kriteria Keterangan nilai LKS dan tes ulangan


harian

1 Sangat kurang Mendapatkan nilai 0-40

2 Kurang Mendapatkan nilai 40-54

3 Cukup Mendapatkan nilai 55-69

4 Baik Mendapatkan nilai 70-84

5 sangat baik Mendapatkan nilai 85-100

NO NAMA SKOR

1. Aisyah Putri Maharani A

2. Aji Pangestu Saputra B

3. Anang Febry Ansyah C


4. Ari Syahputra K

5. Ashifa Rizqina A

6. Ays Syahadi K

7. Azzah Nabillah A

8. Bondan Gery Firdana B

9. Cahyono Bintang Purnomo B

10. Dimas Setiawan B

11. Farah Aulia Tumanggor A

12. Ferdi Fateh Alrazaq B

13. Fikri Haikal B

14. Fitri Hasan B

15. Gabriel Ananda Roziki A

16. Ifan Maulana B

17. Indah Permata Sari A

18. Jordan Mustofa Zaini A

19. Khori Bahtiar A

20. Mohammad Noor Fikriadien B

21. Mufit Arifin C

22. Muhammad Fathur Rahman C

23. Muhammad Wahyu Saputro B


24. Muhammad Raihan A

25. Nia Octaviana Fadillah A

26. Nur Isni Qurani Rohmah A

27. Priansyah A

28. Qurrotul Aini A

29. Reza Denanda Ilham Fadilla K

30. Rizky Giffary B

31. Rusma Aktivian K

32. Saputra Hadiwirya K

33. Shaka Zahra A

34. Tegar Eka Darmawan A

35. Tuti Aditama A

36. Windi Widiasari A

37. Yogi Gusti Pratama A


Lampiran 24 Penilaian Akhir Portofolio Kelas VII D

Penilaian Akhir Portofolio kelas VII D Selama Penelitian


Berlangsung di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.

Nama Siswa : Terlampir

Tahun Pelajaran : 2014/ 2015

Keterangan penilaian beriah tanda checklist () jika sudah


mengumpulkan semua:

No. Uraian Skor

I Isi Catatan

LKS
Artikel
Ulangan harian
Aktivitas
II Kelengkapan

Refleksi diri
Sampul dan kerapian
Total
Lampiran 25 Model pembelajaran portofolio

Portofolio

Penilaian

Pembelajaran

Guru Siswa Materi Metode Media


Lampiran 26 komponen-komponen analisis data model mengalir

Pengump
Penyaji
ulan Data
an Data

Reduks Kesimpu
i Data lan
Penarika
n
Lampiran 27 Keadaan struktur organisasi

Keadaan Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Kepala Sekolah SMP

Drs. Sayuti Sufriatna

Wakasek Bid Kurikulum

Tatang Setiawan, S.Pd

Wakasek Bid Kesiswaan

Drs. Sobari

Wakasek Bid Ismuba

Drs. H. Ahmad Mulyadi

Wakasek Bid Sarana dan


prasarana

Maryadi HM, SE

Kepala Tata Usaha

Ahmad Akbar, S.Pd, SE

Bendahara

Rosmaida Tumanggor

Staff Bid Keguruan Staff Administrasi Staff Bid Sarana Prasarana

Ahmad Akbar, S.Pd, SE Aslih Rosi H. M. Musa Noor

Wali Kelas VII, VIII, Guru SMPM 17 Peserta Didik SMPM 17


Dan IX Ciputat Ciputat
Lampiran 28 Keadaan struktur tata usaha dan staff SMP

Keadaan Struktur Tata Usaha dan Staff SMP Muhammadiyah 17


Ciputat

Kepala TU

Bendahara

Staff Adm Bid Keguruan/


Humas
Staff Administrasi

Staff Administrasi Umum

Staff Bid Sarana dan Prasarana

Staff Pembantu Umum

Keamanan Caraka Pengelola Maintenance Komputer


Perpustakaan
Lampiran 29 Pedoman Wawancara Dengan Guru Bidang Studi Pelajaran
IPS

Pedoman wawancara untuk mengetahui respons guru terhadap


pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Aplikasi
Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio di kelas VII SMP
Muhammdiyah 17 Ciputat:

Nama Narasumber : Drs. H. Ahmad Mulyadi

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Juni 2015

Pertanyaan dan Jawaban:

1. Bagaimana keadaan kelas dan peserta didik ketika bapak sedang


mengajar dikelas VII D?
Jawaban: Berdasarkan sistem kurikulum KTSP yang ditetapkan
pemerintah di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat ini, maka jumlah murid
kelas VII D disekolah kami berjumlah 37 orang per kelas dan suasana
pembelajaran nya pun dikelas tergolong kondusif pada kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
2. Bagaimana Interaksi Bapak terhadap peserta didik untuk
menyampaikan materi dalam pelajaran IPS ini?
Jawaban: Kita saling berkomunikasi antara saya selaku guru dengan
murid, lalu setelah itu menjelaskan materi yang akan kita pelajari dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas VII D, apakah
Bapak menerapkan model pembelajaran? Bila ya, model pembelajaran
apa yang bapak terapkan?
Jawaban: Tentu saja iya setiap saya melakukan proses pembelajaran di
kelas, saya selalu menerapkan model pembelajarn agar proses
pembelajaran lebih efektif dan semua siswa turut aktif sehingga
diharapkan dapat mencapai tingkat kompetensi yang diinginkan. Model
pembelajaran yang saya terapkan bagi siswa-siswi tergantung pada
materi pembelajaran yang saya berikan. Misalnya materi yang saya
ajarkan adalah mengenai interaksi sosial, maka saya menerapkan model
pembelajaran yang sifatnya berinteraksi dengan masyarakat setempat
disekolah ataupun dirumah masing-masing. Kalau materi yang saya
ajarkan bersifat analisis dan teoritis maka saya biasanya menerapkan
model jigsaw.
4. Bagaimana langkah-langkah atau adakah langkah-langkah khusus yang
bapak lakukan ketika menerapkan model-model pembelajaran?
Jawaban: Penerapan model-model pembelajaran yang saya lakukan
dikelas seperti yang saya katakan tadi bergantung pada materi yang
saya ajarkan dan tentunya langkah-langkahnya pun tergantung pada
model pembelajarannya. Misalnya Langkah-langkahnya harus sesuai
dengan modelnya. Seperti pada model jigsaw, yang saya lakukan ialah
pertama membagi kelompok yang heterogen dulu yang mana nantinya
ada kelompok ahli dan ada kelompok asal, saya mengkombinasikan
antara siswa yang pandai, sedang dan kurang. Setelah itu saya berikan
materi pelajaran bagi masing-masing kelompok untuk didiskusikan
kemudian, masing-masing siswa dari kelompok asal saya gabungkan
menjadi kelompok ahli, yang akan menjelaskan materi yang ia pelajari.
Begitu seterusnya sampai semua siswa benar-benar mengerti materi
yang saya berikan.
5. Lalu Apa kendala atau Hambatan yang Bapak hadapi dalam
menggunakan Model pembelajaran tersebut di kelas VII D?
Jawaban: Kesulitan yang sering saya temui adalah ada dari dua sisi.
Yang pertama itu dari siswanya dan kemudian dari sarana sekolah yang
kurang memadai. Dari sisi siswa misalnya masih ada beberapa siswa
yang masih kurang percaya diri ketika mengikuti pembelajaran
misalnya seperti bergabung dengan teman-temannya yang lain,
mungkin karena tidak terbiasa dengan diskusi diluar kelas sehingga ada
beberapa siswa yang agak canggung dan kebingungan ketika saya
menerapkan model pembelajaran tertentu. Pola pikir siswanya masih
banyak yang terlalu monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran
sehingga kadang-kadang membutuhkan waktu lama untuk
menerapkannya, karena waktu pembelajarannya rata-rata hanya 2x40
menit, dengan kata lain, waktu untuk menerapkan model itu saya rasa
kurang karena memang membutuhkan waktu yang agak lama. Kalau
dari segi sarana dan prasarana mungkin karena sekolah kami belum
termasuk ditengah kota besar sehingga fasilitasnya pun masih kurang
memadai sehingga cukup menyulitkan ketika saya ingin menerapkan
beberapa model pembelajaran tertentu. Misalnya kurang tersedianya
infokus ketika ingin mendemonstrasikan mata pelajaran yang saya
bawakan.
6. Pernahkah para siswa mengeluh terhadap penerapan model-model
pembelajaran yang bapak terapkan?
Jawaban: Tidak pernah. Mereka cenderung menurut saja dengan
berbagai model-model pembelajaran yang saya berikan.
7. Bagaimana minat peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran
dikelas?
Jawaban: Yaa seperti inilah siswanya masih banyak yang terlalu
monoton atau kurang cepat menangkap pelajaran sehingga kadang-
kadang membutuhkan waktu lama untuk menerapkannya.
8. Lalu apa bapak pernah mendengar suatu Model pembelajaran berbasis
portofolio? Kalau memang pernah, saya ingin meminta penjelasan dari
bapak model pembelajaran berbasis portofolio itu seperti apa?
Jawaban: Model pembelajaran berbasis portofolio itu sepengetahuan
saya merupakan sekumpulan karya-karya siswa yang disusun secara
satu bundel sistematis sebagai hasil usaha pembelajaran yang telah
dilakukan para siswa dalam waktu yang cukup lama. Misalnya hasil
karya-karya siswa untuk mencapai Kompetensi Dasar dari mata
pelajaran tertentu. Model pembelajaran portofolio ini juga termasuk
dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik
9. Lalu Bagaimana tanggapan Bapak terhadap Aplikasi Model
Pembelajaran IPS Bebasis Portofolio yang saya terapkan dikelas VII D
ketika saya menjadi guru praktik profesi keguruan di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat ini?
Jawaban: Menurut saya tampaknya model pembelajaran berbasis
portofolio ini lebih mudah dilaksanakan ya, karena dengan adanya
beberapa alasan. Pertama lebih mudah dibuat atau disusun oleh siswa
nya karena isinya hanya memuat satu mata pelajaran tertentu misalnya
seperti pelajaran yang saya ajarkan yaitu IPS. Sedangkan yang Kedua,
memudahkan pemeriksaan karena isinya hanya mencakup satu mata
pelajaran saja, sehingga dapat diperiksa oleh guru mata pelajaran IPS
saja.
10. Untuk Selanjutnya Apakah Bapak akan menggunakan Model
Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio, pada kegiatan pembelajaran
untuk pokok bahasan atau materi lainnya di pelajaran IPS ini?
Jawaban: Ohh iya pasti pasti, untuk selanjutnya Insya Allah saya akan
menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio pada kegiatan
belajar mengajar.
11. Lalu apa rencana bapak kedepannya untuk lebih memotivasi dan
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model-model
pembelajaran? Misalnya apakah bapak akan berinovasi dalam
penerapan model-model itu?
Jawaban: Ya, tentunya saya akan terus berusaha untuk
mengembangkan model-model pembelajaran yang cocok untuk siswa-
siswa saya. Saya selalu memantau sejauh mana keefektifitas model-
model pembelajaran yang telah saya terapkan. Dan tentunya aka nada
inovasi yang akan saya terapkan kemudian yang saya kondisikan
dengan siswa.
Lampiran 30 Pedoman Wawancara Dengan Peserta Didik (3
Sampel)
Pedoman wawancara untuk mengetahui respons guru terhadap
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Aplikasi
Model Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio di kelas VII SMP
Muhammdiyah 17 Ciputat:

Nama Narasumber : Peserta Didik (3 Sampel Siswa)

Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17 Ciputat

Hari/ Tanggal : Jum’at, 05 Juni 2015

Pertanyaan dan Jawaban:

1. Bagaimana keadaan kelas ketika guru sedang mengajar dikelas?

Siswa 1: yaa begitulah kak, banyak yang berisik, apalagi anak laki-laki
pada tidak bisa diam dikelas kalau guru sedang mengajar dikelas.

Siswa 2: yaa kalo guru sedang mengajar dikelas, saya sebagai ketua
kelas untuk berusaha agar teman-teman yang lain untuk
memperhatikan guru kak kalau sedang mengajar.

Siswa 3: keadaannya kadang ada siswa yang tidak memperhatikan kak


kalo guru sedang mangajar, tapi kalau guru sedang mengajar, saya
memperhatikan kak.
2. Bagaimana Interaksi kamu terhadap guru ketika guru sedang
menyampaikan materi pelajaran IPS ?

Siswa 1: kalo guru sedang menjelaskan, saya mendengrkan kak, dan


kalau guru menyampaikan tugas, saya pun menegerjakannya kak.

Siswa 2: karena saya orangnya tidak bisa diam, jadi kalau pun saya ga
mengerti, yaa saya akan segera bertanya keada guru

Siswa 3: saya kalau dikelas ketika guru sedang menyampaikan tugas,


saya mendengarkan taetapi kalau guru sedang menyampaikan
materinya dengan ceramah saya agak sedikit membosankan kak.

3. Lalu ketika belajar IPS dikelas, kamu lebih suka belajar secara
individu atau belajar secara kelompok? Tolong yaa berikan alasannya?

Siswa 1: saya lebih suka belajar individu kak, karena saya malas kalau
belajar kelompok, terkadang ada teman yang tidak mau ikut dalam
belajar kelompok ini kak.

Siswa 2: kalau saya lebih suka belajar kelompok kak, karena kalau
belajar kelompok kita bisa bertukar pikiran dalam belajar.

Siswa 3: kalau saya lebih suka belajar secara kelompok kak, karena
jika kita belajar secara kelompok, tugas yang diberikan guru lebih
mudah terselesaikan kak.

4. Kalau guru IPS yang lain ketika sedang melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dikelas kamu, guru tersebut memakai model pembelajaran
apa ?

Siswa 1: banyak kak, terkadang guru IPS itu berceritaseperti ceramah,


terkadang guru IPS membagi kelompok kak.
Siswa 2: terkadang guru IPS membagi dalam kelompok, lalu kita
disuruh mengerjakan tugas kita bareng kelompok-kelompok kita
tersebut.

Siswa 3: kalau guru IPS biasanya belajarnya menyamaikan materi


seperti ceramah, jai kita –kita akan menjadi lebih membosankan

5. Kemudian minggu-minggu yang lalu ketika kaka sedang


melaksanakan kegiatan belajar mengajar IPS dikelas kamu, kaka sering
sekali menyampaikan tugas dalam bentuk kliping, artikel atau lembar
kerja siswa yang lainnya, menurut kamu bagaimana ?

Siswa 1: iya pernah kak, setiap kakak member tugas untuk dirumah
pasti selalu artikel atau membuat kliping, tetapi saya lebih suka seperti
itu krena itu membuat kita menjadi lebih kreatif dan banyak
pengetahuannya.

Siswa 2: iya dulu pernah kak, disuruh membuat artikel seperti cerita,
menurut saya itu lebih baik karena kita juga tahu tugas yang dikerjakan
tidak hanya dari buku saja kak.

Siswa 3: iya kak pernah, menurut saya itu lebih baik, karena kakak
menyuruh kita membuat kliping itu agar lebih banyak pengetahuannya
kak.
Lampiran 31 Dokumentasi- Dokumentasi

DOKUMENTASI APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS


PORTOFOLIO (PORTOFOLIO BASED LEARNING) Studi Kasus SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat

Gambar 1. Keadaan Sekolah SMP Muhammadiyah 17 Ciputat


Gambar 2. Keadaan Siswa/i Sedang Melakukan Kegiatan Pembelajaran

Gambar 3. Keadaan Peserta Didik Sedang Menerapkan Aplikasi Model


Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio
Biodata Penulis
Nurul Hidayanti, Lahir di Jakarta, 23 September 1993
biasa disapa akrab oleh teman-teman dengan panggilan
Nurul. Alamat rumah Jalan Lapan V No 17, Jakarta
Timur 13710. Anak ke satu dari lima bersaudara.
Mengawali jenjang pendidikan di TK Islam Toledo
Jakarta Timur, dan melanjutkan ke SDN 10 Pagi
Jakarta Timur lulus tahun 2005, setelah selesai
melanjutkan ke SMP Negeri 203 Jakarta timur lulus
tahun 2008, kemudian penulis melanjutkan ke jenjang
SMA di Madrasah Aliyah Negeri 14 Jakarta Timur
lulus tahun 2011. Setelah lulus SMA Penulis melanjutkan ke jenjang Perguruan
Tinggi di Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan
mengambil Kosentrasi Program Studi Geografi.

Anda mungkin juga menyukai