Anda di halaman 1dari 202

“HUBUNGAN PARTISIPASI AKTIF PADA KEGIATAN

KEPRAMUKAAN TERHADAP DISIPLIN BELAJAR”

Dosen Pembimbing : Dr. Khalimi. M.Ag

Disusun oleh :
Fenita Anugrah
1112018300037

JURUSAN-PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
1437 H/2016 M
ABSTRAK

Fenita Anugrah. NIM: 1112018300037, Judul Skripsi “Hubungan Partisipasi


Aktif Pada Kegiatan Kepramukaan Terhadap Disiplin Belajar. Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru MI/SD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
yang signifikan antara variabel X yaitu partisipasi Aktif pada kegiatan
kepramukaan dengan Variabel Y yaitu Disiplin Belajar.
Teknik penelitian yang digunakan pada peneliti ini adalah menggunakan
metode Kuantitatif Korelasional, penelitian dilakukan di SD Islam Harapan Ibu,
Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Sampel peneliti berjumlah 60
Siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa Angket, Observasi,
Wawancara dan Studi Dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Korelasi
Product Moment Hasil perhitungan dengan hasil Koefisien Korelasi yang ditandai
dengan nilai r sebesar 0,77 yang berarti menandakan bahwa terdapat hubungan
yang baik antara partisipasi aktif kegiatan kepramukaan terhadap disiplin belajar
siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penelitian ini adanya Hubungan
yang signifikan antara Partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan dengan
Disiplin belajar siswa.
Kata Kunci : Kegiatan Pramuka. Disiplin Belajar

v
ABSTRACT

Fenita Anugrah, NIM 1112018300037, and the essay’s chapter is “Hubungan


Partisipasi Aktif Pada Kegiatan Kepramukaan terhadap Disiplin Belajar Siswa”..

The background from this research is education scouting is somehing so


importent for national education in Indonesia, in each school in indonesia must
there should be educational scouting. Because that part of the national strunggle.

Behind the scout simpliccity of scout interchangebel delivier students on


the value of norm trough from Dhasa Darma, so the aim of researcher from this
research is to know is the realitionship between partisipation of scouting and
dicipline student learning.

Engenering for this research is kuantitatif mode, and the research at


primary school of Harapan Ibu. And sample of this research is quesioner,
Observation, Interview and study documents. And technical analysis of the data in
this research is product moment correlation. Finally and research results from this
research is 0,77 that the value of “r” the mind this research there was a
significant relationship between two variabels.

Key Word : Parrtisipation of Scouting activity and Student Learning Discipline.

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, tidak ada ungkapan yang Maha dahsyat, yang lebih indah,
untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah
SWT, sang pemilik taqdir. Yang memberikan nikmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sholawat salam selalu tercurahkan kepada junjungan mulia Nabi
Muhammad SAW. Seorang revolusioner, sang pemimpin, sang pencerah bagi
umat Islam.
Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan
skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati kerja keras, dorongan dan juga
bantuan berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Hambatan dan kesulitan tersebut ada yang tidak berguna (sia-sia), penulis akui
semua itu menjadi pelajaran yang berharga.
Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan
pengetahuan penulis sangat terbatas, namun dengan adanya bimbingan dan arahan
serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelasaikan
skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedakam-
dalamnya kepada pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada
semia yang tercinta dan tersayang :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sayri Hidayatullah.
2. Dr. Khalimi. M.Ag Ketua jurusan Pendidikan guru MI/SD Fakultas ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Asep Ediana Latip. M. Pd Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Takiddin. M.Pd sebagai dosen Pembimbing akademik yang dengan kerja
kerasnya dan sukarela membimbing penulis selama penulisan berlangsung.

vii
5. Dr. Khalimi M.Ag yang telah bersedia membimbing penulis sampai akhir.
6. Almarhumah Dra. Djunaidatul Munawwaroh. M.Ag yang telah menemani
perjuangan penulis, walau hanya selama setengah perjuangan.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru MI/SD yang telah
memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.
8. Kepala Sekolah SD Islam Harapan Ibu Dr. Mahmudi beserta guru dan
jajarannya yang telah memberikan izin untuk penelitian yang telah
dilaksanakan.
9. Yang teristimewa untuk ayahanda M. Effendi Musa dan ibunda Masitoh
Yang selalu memberikan cinta kasih, do’a, semangat serta restu kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakak dan adikku dan saudara-saudaraku yang selalu mendoakan dan
memberi dukungan skripsi ini.
11. Teristimewa pula untuk yang tersayang Sahabat Aku rindu, Aida, Liya,
Nopriadi, Rohayatun dan PGMI B 2012 yang selalu memberikan cinta,
doa, dukungan dan pengorbanannya untuk membantu penulis dalam
penulisan skripsi ini.
12. Untuk sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan PGMI 2012, dan
seluruh teman-teman yang telah membantu dan terlibat dalam penulisan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan datu persatu tetapi tidak
mengurangi rasa terimakasih penulis terhadap kalian semua. Penulis
berharap semoga Allah SWT memberikan kebaikan kepada kita semua.
Amiin. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
semua pihak yang membacanya. Amiin Ya rabbal’alamiin.

Jakarta, 11 Juni
2016
Penulis

Fenita Anugrah

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN ............................................................................. iii

SURAT KETERANGAN ............................................................................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 7

A. Deskripsi Teoritik ................................................................................ 7


1. Partisipasi Aktif ............................................................................. 7
a. Prinsip Partisipasi Aktif .......................................................... 9
b. Faktor yang mempengaruhi Partisipasi ................................... 11
c. Tahapan Partisipasi Aktif ........................................................ 13
d. Tipe Partisipasi Aktif .............................................................. 13
2. Organisasi Gerakan Pramuka ........................................................ 16
3. Konsep Dasar Kepramukaan ......................................................... 17
4. Pendidikan Kepramukaan ............................................................. 36
5. Disiplin Belajar ............................................................................ 40
a. Pengertian Disiplin .................................................................. 41

ix
b. Indikator Disiplin .................................................................... 42
c. Perlunya Disiplin ..................................................................... 43
d. Belajar ..................................................................................... 45
e. Teori dan Konsep Belajar Modern .......................................... 46
f. Pengertian Disiplin Belajar ..................................................... 49
g. Jenis Disiplin Belajar .............................................................. 51
h. Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar ........................................ 52
i. Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar .......................... 54
j. Indikator Disiplin Belajar ........................................................ 55
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................... 57
C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 58
D. Hipotesis Penelitian/ Pertanyaan Penelitian ........................................ 61

BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................... 62

A. Tempat dan Waktu Penlitian ............................................................... 62


B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................. 63
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 63
D. Tehnik Pengumpulan Data .................................................................. 64
E. Tehnik Analisis Data ........................................................................... 70
F. Hipotesis Statistik dan Pengujian Statistik .......................................... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 75

A. Deskripsi Data ..................................................................................... 75


1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 75
2. Realita Kegiatan Kepramukaan di SDI Harapan Ibu .................... 80
3. Realita Disiplin Belajar Siswa di SDI Harapan Ibu ...................... 92
4. Laporan Hasil Wawancara ............................................................ 104
5. Laporan Hasil Observasi ............................................................... 106
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ................... 107
C. Temuan Penelitian ............................................................................... 109
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ......................................... 109

x
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 111

A. Kesimpulan ......................................................................................... 111


B. Implikasi .............................................................................................. 111
C. Saran .................................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 113

LAMPIRAN

xi
Daftar Tabel

1. Tabel 2.1. Tipe Partisipasi Aktif .............................................................. 13


2. Tabel 2.2 Bagan Hubungan Variabel X dan Y ........................................ 56
3. Tabel 3.1. jadwal Kegiatan Penelitian ...................................................... 58
4. Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara ................................................................ 61
5. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................. 63
6. Tabel 3.4 Pedoman Observasi .................................................................. 66
7. Tabel 3.5 Tabel Intreprestasi Nilai r ........................................................ 69
8. Tabel 4.1 Tabel Data Sarana dan Prasarana ............................................. 72
9. Tabel 4.2 Tabel Data Pendidik ................................................................. 75
10. Tabel 4.3 Tabel Data Siswa ..................................................................... 78

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika bangsa Indonesia bersepakat untuk memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tangal 17 Agustus 1745, para bapak pendiri
bangsa menyadari bahwa paling tidak ada tiga tantangan besar yang harus
dihadapi. Pertama, adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat,
kedua, adalah membangun bangsa dan ketiga, adalah membangun
karakter.1
Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah
individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung
jawabkan setiap akibat dari keputusannya.
Meminjam Inpres no. 1 tahun 2010 tentang percepatan
pembangunan nasional yang terdiri dari 14 bidang yang menjadi prioritas
pembangunan nasional, dan salah satunya adalah masalah dalam
Pendidikan karakter.2 Jika berbicara tentang persoalan karakter akan
berhubungan dengan nilai luhur dari kebudayaan yang mampu
membangun karakter bangsa. Pendidikan karakter terkait dengan tiga
aspek dalam pendidikan sekolah yaitu aspek Kognitif, Psikomotorik dan
Afektif. Nilai karakter menjadi penting untuk diinternalisasikan dalam
pendidikan untuk membangun kepribadian anak. Selain itu sikap juga
internalisasikan dengan nilai-nilai moral dan kebudayaan dalam
pembentukan karakter peserata didik.
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20
tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

1
Mukhlas samani dan Hariyanto, Pendidikan Karakter, ( Bandung: Rosda, 2011).
Hlm. 1
2
Instruksi Presiden no 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional.

1
2

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik


secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat
bangsa dan negara.3 Pendidikan bukan sekedar mentransfer pengetahuan
dan keterampilan tetapi juga berkaitan dengan menumbuhkan aspek
Afektif di sekolah.
Terdapat sejumlah nilai karakter yang harus ditanamkan dan
dibiasakan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Dari beberapa banyak
sikap yang dapat menumbuhkan nilai karakter di antaranya adalah sikap
Disiplin menjadi sikap positif yang paling penting dibiasakan dan
ditumbuhkan di sekolah, dalam hal ini yang paling penting adalah disiplin
dalam belajar, karena Disiplin belajar merupakan faktor yang sangat
penting di setiap sekolah menjadi tantangan dan tugas berat bagi guru
untuk mengajarkan dan menerapkannya pada anak didik.
Sejak diberlakukannya Kurikulum Nasioanal atau Kurikulum
2013, Kepramukaan atau Pendidikan Pramuka merupakan kegiatan
Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh peserta didik, karena pendidikan
kepramukaan memiliki fungsi dan tujuan yang penting.
Dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka Bab. IV
Bag. I Pasal 8 ayat 2 dijelaskan bahwa:
“Pendidikan kepramukaan merupakan proses pendidikan yang
praktis, di luar sistem pendidikan sekola dan di luar sistem
pendidikan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur
dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, agar terbentuk kepribadian dan watak yang
berakhlak mulia, mandiri, cinta tanah air, serta memiliki keckapan
hidup”.4
Adapun fungsi dari pendidikan kepramukaan ialah sebagai wadah
pendidikan non formal Gerakan Pramuka menggunakan Prinsip dasar

3
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasioanal no. 20 tahun 2003.
4
Anggaran Rumah Tangga ( ART Bag. I Pasal 8 ayat 2 Pramuka Bab ) Gerakan. IV.
3

metodik Kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan pada hakekatnya


berbentuk kegiatan yang menarik yang mengandung unsur pendidikan,
bertujuan pendidikan, dilandasi nilai-nilai pendidikan dilaksanakn di luar
lingkungan pendidikan keluarga dan di luar lingkungan sekolah, dengan
menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.5 Dan
tujuan yang paling terpenting adalah melalui kegiatan kepramukaan dapat
membentuk sikap disiplin pada diri peserta didik, dengan senantiasa
mengikuti kegiatan pramuka dengan aktif dan partisipatif.
Sikap disiplin yang harus menjadi contoh terbaik adalah pada
proses pembelajaran dan belajar baik belajar di dalam kelas maupun di
luar kelas. Karena disiplin merupakan kegiatan yang melahirkan sikap
positif serta kebiasaan sebagai penunjang suksesnya proses belajar dan
menjadikan peserta didik mencapai prestasinya.
Untuk mencapai prestasi belajarnya siswa juga memerlukan
partisipasi aktif dari dirinya sendiri, karna Partisipasi menunjukkan pada
partisipasi aktif dari siswa pada level ini siswa tidak hanya hadir dan
memperhatikan, tetapi juga memberikan reaksi. Hasil belajar pada level ini
menekankan pada kesiapan dalam memberikan respon. Seperti membaca
materi dan bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh peserta
didik.6

Dengan masalah kedisiplinan adanya kegiatan pramuka diharapkan


menjadi wadah bagi menumbuhkan dan menerapkan sikap disiplin dan
bisa diterapkan pada saat kegiatan belajar-mengajar di kelas. Namun,
realita yang terjadi di SD Islam Harapan Ibu Jakrta Selatan, dampak atau
pengaruh dari kegiatan kepramukaan di sekolah tersebut belum
menunnjukan adanya dampak positif terhadap kedisiplinan siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar di kelas khususnya.

5
Ibid.
6
Zaim, Hisyam. Dkk, Disain Pembelajaran di Perguruan Tinggi), ( Yogyakarta : CTSD,
2002), hlm. 68
4

Kurangnya partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu dalam


mengikuti kegiatan kepramukaan. Menurut koordinator kepramukaan yang
didapat informasi dari hasil wawancara nilai dalam mengukur partisipasi
aktif siswa pada kegiatan kepramukaan yaitu Dari absensi daftar hadir
siswa, yang telah di ambil data kehadiran mereka setiap mereka
menghadiri latihan kepramukaan.

Sedangkan Kurang efektifnya program dan kegiatan kepramukaan


di SD Islam Harapan Ibu menurut guru koordinator Pramuka Yaitu bisa
dilihat dari kualitas Waktu, kulitas Pembina, dan Kegiatan Pramuka pada
setiap latihan kepramukaan, yaitu keadaaan dan kualifikasi pelatihan
kepramukaan yang belum maksimal.7

Kurangnya kualitas pembina atau pelatih pramuka di SD Islam


Harapan Ibu dalam Kegiatan kepramukaan dari hasil wawancara yaitu
dapat dilihat dari kurangnya pelatih dan sikap keaktifan pelatih dalam
membina latihan pramuka siswa.

Selain daripada hal yang di atas maka ada faktor pendukung dalam
pelaksanaan kegiatan kepramukaan yaitu sarana dan prasarana. Di sekolah
tempat penelitian terlihat Kurangnya sarana dan prasarana untuk
menunjang keberhasilan pendidikan kepramukaan di sekolah. Hal ini
ditandai dengan sanggar pramuka yang baru dibuat dan belum ada alat-
alat pramuka yang mendukung keberhasilan kegiatan pramuka untuk
mengundang partisipasi siswa.
Kondisi seperti yang dikemukakan di atas, tentu memunculkan
permasalahan-permasalahan yang menarik untuk diteliti, apakah
pendidikan kepramukaan berpengaruh pada sikap disiplin siswa dalam
mengikuti pembelajaran?. Apakah siswa yang menjadi anggota pramuka
dapat memberikan sikap yang lebih baik dari teman-temannya yang lain?
Apakah pendidikan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan
7
Wawancara Langsung dengan Koordinator Kepramukaan oleh Ibu Rani Wijaya, pada 12
Maret, 2016.
5

telah terlaksana dengan baik dan efektif? Bagaimanakah peranan dan


partisipasi guru-guru di SD Islam Harapan Ibu dalam menyukseskan
program kegiatan kepramukaan? dan Apakah dengan berpartisipasi aktif
pada pramuka siswa dapat bersikap disiplin saat belajar? Untuk
mengetahui semua persoalan tersebut, maka peneliti bermaksud
mengadakan penelitian Kausal Komparatif yang dikemas dalam sebuah
judul “ Hubungan Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka Terhadap
Disiplin Belajar “ di SD Islam Harapan Ibu.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditemukan beberapa
permasalahan, yaitu:
1. Kurangnya partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu dalam
mengikuti kegiatan kepramukaan.
2. Kurang efektifnya program dan kegiatan kepramukaan di SD Islam
Harapan Ibu. ( Waktu, kulitas Pembina, dan Kegiatan Pramuka).
3. Kurangnya kualitas pembina atau pelatih pramuka di SD Islam Harapan
Ibu dalam Kegiatan kepramukaan.
4. Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang keberhasilan
pendidikan kepramukaan di sekolah.
5. Kurangnya sikap disiplin belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah


Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk mengkaji
lebih lanjut yang tertuang dalam penelitian dengan judul “ Adakah
Hubungan Partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu pada
kegiatan kepramukaan dengan disiplin belajar”? Adapun rumusan
masalah dalam penelitian ini terdiri dari beberapa pertanyaan berikut.
1. Bagaimana proses kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu?
2. Bagaimana partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan di SD
Islam Harapan Ibu?
6

3. Adakah Hubungan Partisipasi aktif siswa di SD Islam Harapan Ibu


dengan disiplin belajar siswa di kelas?
4. Bagaimana proses disiplin belajar siswa SD Islam Harapan Ibu ?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan proses dan program kegiatan kepramukaan di SD
Islam Harapan Ibu-Jakarta Selatan.
2. Mendeskripsikan bagaimana partisipasi aktif siswa pada kegiatan
kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu
3. Memaparkan bagaimana proses disiplin belajar siswa SD Islam
Harapan Ibu.
4. Mendeskripsikan dan menguraikan Hubungan Partisipasi aktif siswa
pada kegiatan pramuka dengan disiplin belajar siswa di luar/di dalam
kelas.

E. Manfat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,
terutama :
1. Bagi kepala sekolah dan khususnya bagi guru kelas dalam
memperhatikan dan meningkatkan disiplin siswa dalam belajar
khususnya di dalam kelas.
2. Bagi pembina pramuka dalam meningkatkan kualitas dan
efektifitasnya dalam mendidik siswa pada pendidikan kepramukaan.
3. Bagi peneliti lain agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam
meneliti/mengkaji kegiatan kepramukaan yang ada di lingkungan
sekolah secara luas.
BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik
1. Partisipasi Aktif
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Participation” adalah
pengambilan bagian atau pengikut sertaan yang terdapat pada
Suryosubroto dalam bukunya. Kemudian Menurut Keit Davis dalam
Suryosubroto menyatakan bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental
dan emosi seseorang untuk pencapaian tujuan dan ikut bertanggung
jawab didalamnya.
Partisipasi didefinisikan baik seskriftif maupun normative,
terutama harus menekankan bahwa segala perkembangan masyarakat
dan pembangunan masyarakat merupakan proses yang hanya bisa
berhasil jika dijalankan bukan saja bagi tetapi juga bersama dan dengan
oleh rakyat sendiri.1
Partisipasi atau responding ditunjukan pada ikut sertanya siswa
secara aktif dalam mengikuti kegiatan belajar, tidak hanya hadir dan
memperhatikan tetapi juga ikut memberi respon. Seperti membaca dan
mempraktekkan materi dalam pembelajaran. Adapaun level yang lebih
tinggi dari kategori ini ialah apa yang disebut dengan Minat.2
Adanya minat atau kemauan untuk berbuat sesuatu pastinya
dengan bantuan motivasi. Karna dalam proses belajar sangat
dibutuhkan motivasi. Karna menururt Sardiman dalam bukunya
menyatakan “ Motivation is an Essensial conditioning of Learning”.
Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi yang diberikan,

1
Johanes Muller, Perkembangan Mayarakat Lintas ilmu, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2006), h. 256. ( Skripsi Ummu salamah)
2
Zaim, Hisyam. Dkk, Disain Pembelajaran, ( Yogyakarta: CTSD, 2002), h. 68

7
8

akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain motivasi dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya seorang
melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain,
dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat
menentukkan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Jika dilihat dari pengaruh dan fungsi yang sangat besar dari sebuah
motivasi, maka bisa diambil kesimpulan bahwa seorang anak akan
melakukan semua kegiatan dalam maupun luar kelas dalam belajar
secara partisipasi aktif maka akan sangat dipengaruhi oleh motivasi
yang kuat dari kegiatan tersebut maupun dari seorang guru.
Hoofsteed menyatakan “partisipasi merupakan turut berperan serta
dalam suatu kegiatan, keikutsertaan dalam suatu kegiatan, peran serta
aktif atau proaktif dalam suatu kegiatan”. (online).3
Menurut Devi Hairani mengutip dari Slamet dalam bukunya
menyatakan “partisipasi merupakan suatu bentuk keterlibatan dan
keikutsertaan secara aktif dan sukarela dalam suatu kegiatan tertentu
untuk mencapai tujuan bersama”.4
Menurut Effendi, partisipasi ada dua bentuk, yaitu partisipasi
vertikal dan partisipasi horizontal.
Partisipasi vertikal adalah suatu bentuk kondisi tertentu dalam
masyarakat yang terlibat di dalamnya atau mengambil bagian dalam
suatu program pihak lain, dalam hubungan mana masyarakat berada
sebagai posisi bawahan.

3
http://suniccome.50webs.com/32konsep pembelajaran partisipasi.pdf. diakses pada 29-
10-2015. Pukul. 19.35.
4
http://www.google.com tanggal 29Oktober 2015
9

Partisipasi horizontal adalah dimana masyarakatnya tidak mustahil


untuk mempunyai prakarsa dimana setiap anggota/kelompok
masyarakat berpartisipasi secara horizontal antara satu dengan yang
lainnya, baik dalam melakukan usaha bersama, maupun dalam rangka
melakukan kegiatan dengan pihak lain. menurut Effendi sendiri, tentu
saja partisipasi seperti ini merupakan tanda permulaan tumbuhnya
masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri.

a. Prinsip-prinsip partisipasi5
Sebagaimana tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan
Partisipati yang disusun oleh Departement for International
Development (DFID) (dalam Monique Sumampouw, 2004: 106-107)
adalah:
1) Cakupan : Semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok yang
terkena dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses proyek
pembangunan.
Kesetaraan dan kemitraan (Equal Partnership): Pada dasarnya
setiap orang mempunyai keterampilan, kemampuan dan prakarsa serta
mempunyai hak untuk menggunakan prakarsa tersebut terlibat dalam
setiap proses guna membangun dialog tanpa memperhitungkan jenjang
dan struktur masing-masing pihak.
2) Transparansi : Semua pihak harus dapat menumbuh kembangkan
komunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga
menimbulkan dialog.
Kesetaraan kewenangan (Sharing Power/Equal Powership):
Berbagai pihak yang terlibat harus dapat menyeimbangkan distribusi
kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi.
Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing Responsibility : Berbagai
pihak mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam setiap proses

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi. diakses pada 9 November 2015. Pukul 12.15
WIB
10

karena adanya kesetaraan kewenangan (sharing power) dan


keterlibatannya dalam proses pengambilan keputusan dan langkah-
langkah selanjutnya.
Pemberdayaan (Empowerment : Keterlibatan berbagai pihak tidak
lepas dari segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki setiap pihak,
sehingga melalui keterlibatan aktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi
suatu proses saling belajar dan saling memberdayakan satu sama lain.
3) Kerjasama : Diperlukan adanya kerja sama berbagai pihak yang
terlibat untuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai
kelemahan yang ada, khususnya yang berkaitan dengan
kemampuan sumber daya manusia.

Dalam prinsip partisipasi aktif pada Pembelajaran ada beberapa


prinsip yaitu:

1) Prinsip Feedback (Umpan Balik) : merupakan suatu bagian


penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Umpan balaik adalah
informasi yang diberikan kepada siswa mengenai keberhasilan
atau kekurangan dalam belajar. Umpan balik sangat
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hasil belajar akan
meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. 6

Dari pembahasan di atas dapat peneliti simpulkan yang menjadi


prinsip partisipasi adalah cakupan atau perwakilan dari semua perwakilan,
transparasi atau semua wakil dapat mengetahui tujuan dari kegiatan
pramuka yang dilaksanakan, kerjasama atau saling membagi bersama
tentang kelebihan dan kelemahan.

6
http://Nurhibatullah.blogspot.co.id/2013/12/penerapan-prinsip-belajar-akan-
lebih.html. Diakses 22 mei 2016. Jam 06.04.
11

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi7

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi


masyarakat dalam suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat
mendukung suatu keberhasilan program namun ada juga yang sifatnya
dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia,
terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell
dalam buku Ross pada tahun 1967 mengatakan partisipasi
yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam
berpartisipasi, yaitu:

1) Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan berpengaruh pada prilaku seseorang dalam
menerima dan menolak suatu perubahan yang dirasakan baru.
Seseorang yang berpendidikan cenderung lebih mampu banyak
menerima inovasi. Seseorang yang mempunyai derajat pendidikan
mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam menjangkau sumber
informasi. Oleh karena itu orang yang memiliki derajat pendidikan
yang tinggi lebih akan tertanam sikap ingin tahu.
2) Faktor Penghasilan

Factor penghasilan merupakan indikator status ekonomi seseorang.


Seseorang yang memiliki status ekonomi yang tinggi cenderung pada
umumnya memiliki status sosial yang tinggi pula. Pengaruh ekonomi
jika diukur dalam besarnya kontribusi dalam kegiatan pembangunan
ada kecenderungan lebih besar kontribusi berupa tenaga.

3) Faktor pekerjaan Anggota Masyarakat


Dalam hubungannya partisipasi orangtua siswa dalam membantu
pengembangan proses pembelajaran pada tahapan pelaksanaan. Faktor
7
Rini Wulandari, “Meningkatkan partisipasi Aktif dan hasil belajar dalampembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan metode kooperatif tipe STAD di SMP 8
Yogyakarta. Skripsi Rini Wulandari Pendidikan kewarganegaraan dan hukum. Universitas Negeri
Yogyakarta. 2010.
12

penghasilan mempunyai peranan, karena untuk melaksanakan inovasi


membutuhkan banyak modal yang sifatnya lebih intensif.
4) Usia

Faktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang


terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari
kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai
dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang
berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.

5) Jenis kelamin

Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa


mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur”
yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang
terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai
peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan
emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.

6) Pendidikan

Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi.


Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang
terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan
kesejahteraan seluruh masyarakat.

7) Pekerjaan dan penghasilan

Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan
seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan
diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi
kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk
berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang
mapan perekonomian.
13

8) Lamanya tinggal

Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan


pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan
berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam
lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan
cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap
kegiatan lingkungan tersebut.

c. Tahapan-tahapan Partisipasi8
1) Tahap perencanaan. Keikutsertaan seseorang dalam
musyawarah penentuan program, identifikasi, dan masalah
ataupun formula suatu rangkaian kegiatan/program.
2) Tahap Pelaksanaan. Keikut sertaan seseorang dalam
pelaksanaankegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.
3) Tahapan Pelembagaan Program. Proses keikutsertaan siswa
dalam merancang suatu kegiatan/Program.
4) Tahap monitoring dan Evaluasi. Keikutsertaan seseorang dalam
pengawasan dan evaluasi suatu program/kegiatan.

Pada partisipasi ini terdapat 4 tahap, dan pada tahap satu dengan
tahap yang lainnya saling berhuungan agar tercapainya suatu tujuan
pembelajara, kegiatan ataupun program.

d. Tipe Partisipasi
Tabel 2.1

Tipologi Karakteristik

Partisipasi pasif/ (1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara diberitahu apa

8
Ummu Salamah. “Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ibu Rumah Tangga dalam
Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur ulang Sampah Anorganik” Skripsi Ummu
Salamah jurusan pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu dakwah dan komunikasi UIN
Jakarta, 2014.
14

manipulatif yang sedang atau telah terjadi;

(2) Pengumuman sepihak oleh manajemen atau


pelaksana proyek tanpa memperhatikan tanggapan
masyarakat;

(3) Informasi yang dipertukarkan terbatas pada kalangan


profesional di luar kelompok sasaran.

(1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab


pertanyaan-pertanyaan penelitian seperti dalam
kuesioner atau sejenisnya;
Partisipasi dengan
cara memberikan (2) Masyarakat tidak punya kesempatan untuk terlibat dan
informasi memengaruhi proses penyelesaian;

(3) Akurasi hasil penelitian tidak dibahas bersama


masyarakat.

(1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi;

(2) Orang luar mendengarkan dan membangun pandangan-


pandangannya sendiri untuk kemudian mendefinisikan
permasalahan dan pemecahannya, dengan memodifikasi
Partisipasi melalui tanggapan-tanggapan masyarakat;
konsultasi
(3) Tidak ada peluang bagi pembuat keputusan bersama;

(4) Para profesional tidak berkewajiban mengajukan


pandangan-pandangan masyarakat (sebagai masukan)
untuk ditindak lanjuti.

(1) Masyarakat berpartisipasi dengan cara menyediakan


Partisipasi untuk sumber daya seperti tenaga kerja, demi mendapatkan
insentif materil makanan, upah, ganti rugi, dan sebagainya;

(2) Masyarakat tidak dilibatkan dalam eksperimen atau


15

proses pembelajarannya;

(3) Masyarakat tidak mempunyai andil untuk melanjutkan


kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat insentif
yang disediakan/diterima habis.

(1) Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok


untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan
proyek;

Partisipasi (2) Pembentukan kelompok (biasanya) setelah ada


fungsional keputusan-keputusan utama yang disepakati;

(3) Pada awalnya, kelompok masyarakat ini bergantung pada


pihak luar (fasilitator, dll) tetapi pada saatnya mampu
mandiri.

(1) Masyarakat berpartisipasi dalam analisis bersama yang


mengarah pada perencanaan kegiatan dan pembentukan
lembaga sosial baru atau penguatan kelembagaan yang
telah ada;

(2) Partisipasi ini cenderung melibatkan metode inter-disiplin


Partisipasi
yang mencari keragaman perspektif dalam proses belajar
interaktif
yang terstruktur dan sistematik;

(3) Kelompok-kelompok masyarakat mempunyai peran


kontrol atas keputusan-keputusan mereka, sehingga
mereka mempunyai andil dalam seluruh
penyelenggaraan kegiatan.

(1) Masyarakat berpartisipasi dengan


mengambil inisiatif secara bebas (tidak
Self mobilization
dipengaruhi/ditekan pihak luar) untuk mengubah sistem-
sistem atau nilai-nilai yang mereka miliki;
16

(2) Masyarakat mengembangkan kontak dengan lembaga-


lembaga lain untuk mendapatkan bantuan-bantuan teknis
dan sumberdaya yang dibutuhkan;

(3) Masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan sumber


daya yang ada.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat peneliti ambil kesimpulan


bahwa partisipasi mengikut sertakan jasmani dan rohani dalam suatu
kegiatan. Dan apabila kita kaitkan dengan partisipasi belajar yaitu
keikutsertaan secara aktif dan sukarela dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran supaya mendapat kepandaian. Siswa yang berpartisipasi
dalam belajar akan mudah menangkap dan memahami isi dari materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dapat memacu
prestasi belajar siswa menjadi lebih baik.
Dalam penelitian ini yang peneliti maksud adalah partisipasi aktif
siswa pada kegiatan Kepramukaan di Sekolah pada Kegiatan
Ekstrakurikuler. Yaitu dengan giat dan semangat serta aktif dalam
mengikuti berbagai macam materi dalam Kepramukaan.

2. Pengertian Organisasi Gerakan Pramuka


Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk
mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan
nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan,
kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, ideailisme, kepribadian dan
budi pekerti yang luhur. Bila membicarakan pembinaan mengandung
pengertian suatu usaha yang dilaksanakan dengan sadar, berencana,
teratur dan terarah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap,
keterampilan subyek didik dengan tindakan-tindakan pengarahan,
bimbingan pengawasan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Usaha
17

peningkatan dan pembinaan organisasi gerakan pramuka perlu


diperhatikan fungsinya sehingga benar-benar mampu menjadi wadah
pembimbingan generasi muda melalui pendidikan kepramukaan yang
ada di sekolah. Organisasi gerakan pramuka merupakan satu-satunya
wadah organisasi kepanduan yang sah di sekolah. Organisasi gerakan
pramuka sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah merupakan
bagian integral dari kehidupan sekolah, sehingga keberadaannya
diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sebagai Wawasan
Wiyata Mandala. Dalam menumbuhkembangkan organisasi gerakan
pramuka adalah menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, orang
tua dan masyarakat.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A
tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran
III, kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional
(supplement dan complements) kurikulum yang perlu disusun
dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan dan kalender
pendidikan sekolah. Dalam kurikulum 2013 pelaksanaan Pendidikan
Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib di Sekolah.

3. Konsep Dasar Kepramukaan9


a. Sejarah Kepramukaan
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang
berarti kaum muda yang suka berkarya. Di Indonesia sendiri
penggunaan istilah “Pramuka” baru resmi digunakan pada tahun
1961. Akan tetapi gerakan pramuka sejatinya telah ada sejak jaman
penjajahan Belanda dengan nama kepanduan.
Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia
yang pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia-Belanda

9
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III. Sumber bahan: Kepramukaan,
bahan Implementasi kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah
18

(Nederlands OOst Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie


Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-
Belanda.
b. Sejarah Kepramukaan di Indonesia
Gagasan organisasi Boden Powell tersebut dalam waktu singkat
menyebar ke berbagai negara termasuk Belanda. Di belanda
gerakan pramuka dinamai Padvinder. Pada masa itu Belanda yang
menguasai Indonesia membawa gagasan itu ke Indonesia. Akhirnya
mereka mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dengan nama
NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-
Pandu Hindia Belanda).
Setelah sumpah Pemuda kesadaran nasional juga semakin
meningkat, maka pada tahun 1930 berbagai organisasi kepanduan
seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra)
bergabung melebur menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).
Pada tahun 1931 dibentuk PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia)
kemudian pada tahun 1938 berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia).
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia organisasi
Kepanduan dilarang, maka banyak dari tokoh Pandu yang beralih
dan memilih masuk Keibondan, Seinendan, dan PETA. Setelah
proklamasi kemerdekaan kembali dibentuk orgasisasi kepanduan
yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 dan
menjadi satu-satunya organisasi kepanduan. Pada tahun 1961
organisasi kepanduan di Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi
kepanduan dan terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951,
POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan
PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia). Sadar akan
kelemahan terpecah-pecah akhirnya ketiga federasi yang
19

menghimpun bergabung menjadi satu dengan nama PERKINDO


(Persatuan Kepanduan Indonesia).
Sejarah pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961. Hal
tersebut didasarkan pada Keppres RI No.112 tahun 1961 tanggal 5
April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan
Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebutkan
Presiden pada 9 Maret 1961. Peringatan hari Pramuka diperingati
pada setiap tanggal 14 Agustus dikarenakan pada tanggal 14
Agustus 1961 adalah hari dimana Gerakan Pramuka diperkenalkan
di seluruh Indonesia, sehingga ditetapkan sebagai hari Pramuka
yang diikuti dengan pawai besar. Pendirian gerakan ini pada tanggal 14
Agustus 1961 sedikit banyak diilhami oleh Komsomol di Uni Soviet.
Sebelumnya presiden juga telah melantik Mapinas, Kwarnas, dan
Kwarnari.

c. Pengertian dan Dasar Gerakan Pramuka


Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum
muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua,
tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang
menyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yang
didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.
Berdasarkan pengertian itu sekolah hendaknya
menyelenggarakan kepramukaan sebagai proses pendidikan yang
menyenangkan bagi anak muda, dibawah tanggungjawab anggota
dewasa, yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan
keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode pendidikan tertentu.

e. Dasar Kegiatan Pramuka


Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan
Hukum diatur berdasarkan:
20

1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan


Pramuka
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238
tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka
3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118
tahun 1961 Tentang Penganugerahan Pandji kepada
Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana
4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2009 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka
5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor
203 tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.
Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan gerak
setiap aktifitas dalam menjalankan tatalaksana organisasi dan
manajemen Gerakan Pramuka diantaranya dituangkan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
a) Faktor–faktor penyusunan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI
No. 24 Tahun 2009 dan SK Kwarnas 203 Tahun 2009) ialah :
( 1) Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material
maupun spiritual, dan beradab.
(2) Kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
(3) Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan
dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda
dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan
keutuhan :
21

(a) Negara Kesatuan Republik Indonesia


(b) Ideologi Pancasila
(c) Kehidupan rakyat yang rukun dan damai
(d) Lingkungan hidup di bumi nusantara
b) Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka, sebagai :
(a) Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan Gerakan
Pramuka.
(b) Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.

a) Struktur Organisasi Pramuka


Penyajian diagram organisasi Pramuka diharapkan dapat
memberikan gambaran untuk memperjelas kedudukan kepala sekolah
sebagai ketua majelis pembimbing gugus depan (Ka mabigus) pada
tingkat satuan pendidikan dalam sistem kepramukaan pada tingkat
Nasional. Di samping ini diagram memberikan gambar alur
kewenangan dan tanggung jawab yang dipikul pada setiap level
organisasi dengan fokus utama meningkatkan mutu kompetensi seluruh
siswa khususnya dalam kegiatan kepramukaan secara Nasional.
Posisi kepala sekolah sebagai ka mabigus yang bertanggung
jawab atas efektifnya program kepramukaan pada tingkat satuan
pendidikan dalam kerangka struktur nasional kepramukaan.

b) Jenis dan Tujuan Kegiatan Pramuka


Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler di sekolah
dasar sampai dengan sekolah menengah, mengacu pada
Permendikbud No.81A Tahun 2013. Di samping itu terdapat
pengaturan dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010, yang
mengatur penyelenggaraan pendidikan kepramukaan.
Dalam implmentasi kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler
kepramukaan dapat diimplementasikan dalam 3 model, yaitu: (1)
22

Sistem Blok yang dilaksanakan pada awal masuk sekolah; (2) Sistem
Aktualisasi, proses pembelajaran setiap Mata Pelajaran ke dalam
Pendidikan Kepramukaan; dan (3) Sistem Reguler bagi peserta didik
yang memiliki minat serta ketertarikan menjadi anggota pramuka.
Sebagai ka mabigus kepala sekolah perlu menggerakan kegiatan
ekstrakurikuler keparmukaan dalam tiga divisi kegiatan, yaitu
system blok, pendidikan wajib kepramukaan, dan kegiatan
ekstrakurikuler kepramukaan. Ketiga model tersebut dikembangkan
untuk menjamin seluruh siswa mengikuti pendidikan kepramukaan
dan menjamin kegiatan pramuka reguler sebagai kegiatan yang
diikuti dengan dasar sukarela. Kegiatan wajib untuk seluruh siswa
adalah kegiatan ekstra pendidikan wajib kepramukaan.
Berdasarkan materi yang dikembangkan oleh tim Balitbang
tentang Pedoman pelaksanaan kepramukaan, dijelaskan sebagai berikut:
(1) Sistem Blok
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem
blok adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang
dilaksanakan pada awal peserta didik masuk di satuan pendidikan.
Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam pelajaran
karena sifatnya baru pengenalan. Sistem blok ini merupakan “Kursus
Orientasi Kepramukaan bagi peserta didik” sesuai tingkatan dan
usianya.
Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blok
dilakukan dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidik
dapat mengajarkan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang
menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah
mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan
pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan kegiatan.
23

Aktivitas Sistem Blok diantaranya :


(a) Dilaksanakan pada awal tahun pelajaranUntuk kelas Is.d VI
SD, kelas VII s.d. IX dan kelas X s.d. XII SMA/SMK.
(b) Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs
danSMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam
Tujuan Sistem Blok, Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan
melalui ekstrakurikuler sistem blok adalah:
a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan
menantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuk
lembaga pendidikan.
b) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta
didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya
dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga dan Aplikasi
Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan
Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang, Penegak dan
Pandega.
(2) Sistem Aktualisasi
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan system
Aktualisasi adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang
dilaksanakan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata
pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.
Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan system
Aktualisasi dilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar
mata pelajaran yang relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih
dahulu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dasar mata pelajaran
yang relevan untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikan
kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem
ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan
24

Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana


dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.
Aktivitas Sistem Aktualisasi Dilaksanakan setiap satu minggu satu
kali. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. Kegiatan
sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan Ekstrakurikuler
Pramuka.
Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Mata
pelajaran selaku Pembina Pramuka dan Pembina Pramuka serta dapat
dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur
Pramuka).
Tujuan Sistem Aktualisasi, Tujuan pelaksanaan pendidikan
kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem Aktualisasi adalah:
a) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan
dan menantang kepada seluruh peserta didik.
b) Media Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan
dengan metode dan prinsip dasar kepramukaan.
c) Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan)
peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui:
Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia
Siaga dan Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma bagi peserta
didik usia Penggalang, Penegak dan Pandega.
(3) Sistem Reguler
Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem
reguler adalah bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang
dilaksanakan pada Gugus depan (Gudep) yang ada di satuan
pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan kepramukaan secara
utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan memilih sistem
reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih dahulu
25

menyiapkan sistem pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui


Gudep.
Aktivitas Sistem Reguler yaitu Bersifat sukarela sesuai dengan
bakat dan minat peserta didik Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan
selama 2 jam pelajaran. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau
gugus satuan pendidikan.
Pembina kegiatan adalah Guru Kelas atau Guru Mata
pelajaran selaku Pembina Pramuka dan atau Pembina Pramuka serta
dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur
Pramuka) yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).
Tujuan Sistem Reguler diantaranya yaitu: Tujuan pelaksanaan
pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem reguler
adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan keterampilan)
peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan ketertarikan
sebagai anggota pramuka, melalui Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma
bagi peserta didik usia Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma
bagi peserta didik usia Penggalang,Penegak dan Pandega.

e. Fungsi Kegiatan Pramuka


Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013, lampiran III dijelaskan bahwa
fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah Kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi
pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir yaitu:
1) Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan
ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan
personal peserta didik melalui perluasan minat,
pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
26

2) Fungsi sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler


berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial
dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial,
praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan
nilai sosial.
3) Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dilakukan dalam suasana rileks, menggembirakan, dan
menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan
peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang
dan lebih menarik bagi peserta didik.
4) Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan
ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan
karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.

f. Peran dan Fungsi Mabigus


Majelis Pembimbing adalah suatu badan dalam Gerakan
Pramuka yang mendukung pelaksanaan tugas Gerakan Pramuka
dengan cara member bimbingan dan bantuan moril, organisatoris,
material dan finansial kepada Kwartir Nasional, Kwartir Daerah,
Kwartir Cabang, Kwartir Ranting, dan Gugus depan Gerakan
Pramuka.

2. Jenis Kegiatan Pembentuk Karakter10


Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah
sangat relevan sebagai wadah penanaman nilai karakter. Nilai karakter
yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kepramukaan adalah

10
Anton, Kristidi. Ensikopledia Tematik keterampilan pramuka. (Surakarta: PT.
Borobudur Inspirasi Nusantara: 2015) hlm. 5-17. jilid ke - 7
27

sebagai berikut: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,


kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.
Berikut keterampilan kepramukaan yang dapat membentuk
karakter peserta didik terutama sikap Disiplin, termasuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan.
a. Keterampilan Tali Temali
1) Cara dan manfaat
Keterampilan Tali Temali digunakan dalam berbagai keperluan
diantaranya membuat tandu, memasang tenda, membuat tiang
jemuran, dan tiang bendera. Setiap anggota gerakan pramuka
diharapkan mampu dan dapat membuat dan menggunakan tali-
temali dengan baik.
2) Implementasi Nilai Karakter
Membuat simpul dan ikatan diharapkan dapat membentuk karakter
ketelitian, kesabaran, kerjasama, dan tanggung jawab. Membuat
tandu diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,
kerjasama, dan tanggung jawab.
b. Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)
1) Cara dan Manfaat
Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)
merupakan kegiatan untuk memberikan pertolongan pertama pada
korban kecelakaan atau orang sakit. Yang perlu diperhatikan dalam
hal ini adalah bahwa tindakan ini hanya tindakan pertolongan
sementara. Langkah berikutnya tetap harus segera dibawa ke puskesmas
atau rumah sakit terdekat.
2) Implementasi Nilai Karakter:
Mencari dan memberi obat diharapkan dapat membentuk
karakter ketelitian, kesabaran, kerjasama, tanggung jawab, dan
28

peduli sosial. Membalut luka, menggunakan bidai dan mitela


diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, kesabaran,
kerjasama, tanggung jawab, Kedisiplinan, dan peduli sosial.
c. Ketangkasan Pionering
1) Cara dan Manfaat
Ada beberapa kegiatan keterampilan dan pengetahuan yang
sekiranya dapat membantu membuat kegiatan kepramukaan tetap
menarik dan menantang minat peserta didik untuk tetap menjadi
anggota gerakan pramuka. Kegiatan ketangkasan pioneering merupakan
kegiatan yang sudah biasa dalam kegiatan kepramukaan. Kegiatan itu
meliputi membuat gapura, menara pandang, membuat tiang bendera,
membuat jembatan tali goyang, meniti dengan satu atau dua tali.
2) Implementasi Nilai Karakter
Dalam kegiatan membuat gapura, menara pandang dan membuat
tiang bendera diharapkan dapat membentuk karakter ketelitian, percaya
diri, ketekunan, dan kerjasama. Dalam kegiatan membuat jembatan
tali goyang dan meniti dengan satu atau dua tali diharapkan dapat
membentuk karakter keberanian, ketelitian, percaya diri, ketekunan,
kesabaran, dan Kedisiplinan.
d. Keterampilan Morse dan Semaphore
1) Cara dan manfaat
Kedua keterampilan ini sebenarnya merupakan bahasa sandi
dalam kepramukaan. Perbedaan keduanya adalah terletak pada
penggunaan media. Morse menggunakan media peluit, senter,
bendera, dan pijatan. Semaphore menggunakan media bendera kecil
berukuran 45 cm X 45 cm. Keterampilan ini perlu dimiliki oleh
setiap anggota gerakan pramuka agar dalam kondisi darurat mereka
tetap dapat menyampaikan pesan.
2) Implementasi Nilai Karakter
Morse dan Semaphore diharapkan dapat membentuk karakter
kecermatan, ketelitian, tanggung jawab, Kedisiplinan, dan kesabaran.
29

e. Keterampilan Membaca Sandi Pramuka


1) Cara dan Manfaat
Keterampilan ini sangat diperlukan dalam kegiatan
penyampaian pesan rahasia dengan menggunakan kunci yang telah
disepakati. Seorang pramuka harus dapat dipercaya untuk dapat
melakukan segala hal termasuk penyampaian dan penerimaan pesan-
pesan rahasia. Dalam menyampaikan pesan rahasia ini diperlukan
kode-kode tertentu yang dalam kepramukaan disebut sandi. Sandi
dalam pramuka antara lain sandi akar, sandi kotak biasa, sandi
kotak berganda, sandi merah putih, sandi paku, dan sandi angka.
2) Implementasi Nilai Karakter:
Sandi akar, sandi kotak biasa, sandi kotak berganda, sandi
merah putih, sandi paku, dan sandi angka diharapkan dapat
membentuk karakter kreatif, ketelitian, kerjasama, dan tanggung
jawab.
f. Penjelajahan dengan Tanda Jejak
1) Cara dan Manfaat
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk latihan berpetualang.
Anggota gerakan pramuka harus terbiasa dengan alam bebas. Di
alam bebas tidak terdapat rambu-rambu secara jelas sebagaimana di
jalan raya. Oleh karena itu,seorang anggota gerakan pramuka harus
dapat memanfaatkan fasilitas alam sebagai petunjuk arah dan atau
tanda bahaya kepada teman kelompoknya.
2) Implementasi Nilai Karakter
Penjelajahan dengan memasang dan membaca tanda jejak
diharapkan dapat membentuk karakter religius, toleransi, cinta tanah
air, peduli lingkungan, kerja sama, Kedisiplinan, dan tanggung jawab.
g. Kegiatan Pengembaraan
1) Cara dan Manfaat
Kegiatan pengembaraan ini bukan sekedar jalan-jalan di alam
bebas atau rekreasi bersama melainkan melakukan perjalanan
30

dengan berbagai rintangan yang perlu diperhitungkan agar tujuan


kita dapat dicapai. Hal ini dengan sendirinya juga mendidik
generasi muda bahwa untuk dapat mencapai cita-cita itu banyak
rintangan dan sangat memerlukan perjuangan yang kuat. Oleh karena
itu, pendidikan di alam bebas dengan berbagai rintangan
merupakan pendidikan yang menantang dan menyenangkan.
2) Implementasi Nilai Karakter
Kegiatan pengembaraan ini diharapkan dapat membentuk
karakter mandiri, peduli lingkungan, tangguh, tanggung
jawab,kepemimpinan, kerja sama, peduli sosial, ketelitian, dan
religius.
h. Keterampilan Baris-Berbaris (KBB)
1) Cara dan manfaat
Di lingkungan gerakan pramuka, peraturan baris-berbaris
disebut keterampilan baris-berbaris. Kegiatan ini merupakan
keterampilan untuk melaksanakan perintah atau instruksi yang
berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik. Keterampilan Baris-berbaris
ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan, kekompakan, keserasian,
dan seni dalam berbaris.
2) Implementasi Nilai Karakter
Keterampilan baris-berbaris ini diharapkan dapat membentuk
karakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab.
i. Keterampilan Menentukan Arah
1) Cara dan Manfaat
Keterampilan ini merupakan suatu upaya bagi anggota gerakan
pramuka untuk mengetahui arah. Dalam penentuan arah ini dapat
digunakan kompas, dan benda yang ada di alam sekitar, misalnya:
kompas sederhana (silet, magnet, dan air) bintang, pohon, dan
matahari. Hal ini sangat penting apabila anggota gerakan pramuka
itu tersesat di alam bebas ketika melakukan pengembaraan.
2) Implementasi Nilai Karakter
31

Keterampilan menentukan arahini diharapkan dapat membentuk


karakter kreatif, kerja keras, rasa ingin tahu, Kedisiplinan, dan kerja
sama.
j. Internalisasi Nilai-nilai Karakter
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membentuk
karakter peserta didik melalui kegiatan ekstra kurikuler pramuka
adalah sebagai berikut;
1) Intervensi
Intervensi adalah bentuk campur tangan yang dilakukan
pembimbing ekstrakurikuler pramuka terhadap peserta didik. Jika
intervensi ini dapat dilakukan secara terus menerus, maka lama
kelamaan karakter yang diintervensikan akan terpatri dan mengkristal
pada diri peserta didik. Di berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler
pramuka, terdapat banyak karakter yang dapat diintervensikan oleh
pembimbing terhadap peserta didik yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler pramuka. Pembimbing dapat melakukan intervensi
melalui pemberian pengarahan, petunjuk dan bahkan memberlakukan
aturan ketat agar dipatuhi oleh para peserta didik yang mengikutinya.
2) Pemberian Keteladanan
Kepala sekolah dan guru pembimbing peserta didik adalah
model bagi peserta didik. Apa saja yang mereka lakukan, banyak
yang ditiru dengan serta merta oleh peserta didik. Oleh karena itu,
berbagai karakter positif yang mereka miliki, sangat bagus jika
ditampakkan kepada peserta didik dengan maksud agar mereka
mau meniru atau mencontohnya. Karakter disiplin yang ingin
disemaikan kepada peserta didik, haruslah dimulai dengan contoh
keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah dan guru, termasuk
ketika dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler pramuka.
Karakter disiplin yang dicontohkan oleh kepala sekolah dan guru
dalam kegiatan ekstra kurikuler pramuka ini, dapat diwujudkan dalam
bentuk selalu hadir tepat waktu saat latihan/kegiatan ekstra kurikuler
32

pramuka, mentaati waktu dan jadwal latihan yang disepakati.


Dengan contoh konkret yang diberikan secara terus menerus, dan
kemudian ditiru secara terus menerus, akan membentuk karakter
disiplin peserta didik.
3) Habituasi/Pembiasaan
Ada ungkapan menarik terkait pembentukan karakter peserta
didik: “Hati-hati dengan kata-katamu, karena itu akan menjadi
kebiasaanmu. Hati-hati dengan kebiasaanmu, karena itu akan
menjadi karaktermu”. Ini berarti bahwa pembiasaan yang dilakukan
secara terus menerus, akan mengkristal menjadi karakter.
Ada ungkapan senada terkait dengan pembentukan kebiasaan
ini. Yaitu, “Biasakanlah yang benar, dan jangan membenarkan
kebiasaan”. Kebenaran harus dibiasakan agar membentuk karakter
yang berpihak pada kebenaran. Semenara itu, tidak semua
kebiasaan itu benar, dan oleh karena itu, hanya yang benar saja
yang perlu dibiasakan. Sementara yang salah, sebagai salah satu
ujung dari karakter yang tidak positif, hendaknya tidak dibiasakan.
Dalam realitas kehidupan, orang menjadi bisa karena biasa atau
banyak membiasakan.
4) Mentoring/pendampingan
Pendampingan adalah suatu fasilitasi yang diberikan oleh
pendamping kegiatan ekstra kurikuler pramuka terhadap berbagai
aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta didik, agar karakter positif
yang sudah disemaikan, dicangkokkan dan diintervensikan tetap
terkawal dan diimplementasikan oleh peserta didik. Dalam proses
pendampingan ini, bisa terjadi terdapat persoalan aktual riil
keseharian yang ditanyakan peserta didik kepada pembimbingnya,
sehingga pembimbing yang dalam hal ini berfungsi sebagai mentor,
dapat memberikan pencerahan sehingga tindakan peserta didik tidak
keluar dari koridor karakter positif yang hendak dikembangkan.
33

Pembimbing peserta didik, dalam proses-proses pendampingan


(mentoring), juga bisa mengedepankan berbagai kelebihan dan
kekurangan, efek positif dan negatif setiap tindakan manusia, serta
keuntungan dan kerugian (jangka pendek dan jangka panjang), baik
tindakan yang positif maupun negatif. Dengan demikian, sebelum
dan selama peserta didik bertindak, senantiasa dikerucutkan pada
tujuan-tujuan yang positif dan juga dengan menggunakan cara-cara
yang positif. Untuk mencapai tujuan yang baik hanya boleh dengan
menggunakan tindakan yang baik dan dengan menggunakan cara
yang baik juga. Tujuan tidak membolehkan segala cara untuk
mencapainya, sebaik dan sepositif apapun tujuan tersebut. Hanya
dengan cara yang baiklah, tujuan yang baik itu boleh dicapai.
5) Penguatan
Dalam berbagai perspektif psikologi, penguatan yang diberikan
oleh pembimbing ekstra kurikuler pramuka berkhasiat untuk
memperkuat perilaku peserta didik. Oleh karena itu, jangan sampai
pembimbing peserta didik kalah start dengan peer group peserta didik
yang sering mencuri start dalam hal memberikan penguatan perilaku
sebayanya. Sebab, jika peer group peserta didik telah “dikuasi” oleh
peer group-nya, termasuk peer group yang mengarahkan ke
tindakan-tindakan yang negatif, akan sangat sukar dikuasai oleh
pembimbingnya. Penguasaan atas peserta didik ini dapat ditempuh
dengan secepatnya memberikan penguatan terhadap perilaku
berkarakter positif.
6) Keterlibatan Berbagai Pihak
Berbagai pihak yang sepatutnya terlibat dalam kegiatan ekstra
kurikuler pramuka adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah
urusan kesiswaan, guru pembimbing ekstra kurikuler pramuka,
komite sekolah, pengawas sekolah dan orang tua siswa.
Berbagai bentuk keterlibatan berbagai pihak tersebut dapat
bertanggung jawab sebagai berikut:
34

a) Kepala Sekolah Sebagai Ketua Mabigus.


b) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
c) Pembimbing Kegiatan Ektra Kurikuler Pramuka sebagai Ketua
Gugus Depan Pramuka
d) Pengawas Sekolah
e) Komite Sekolah.
Strategi Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
(1) Perencanaan Program Kegiatan:
Revitalisasi gerakan pramuka perlu dilakukan agar kegiatan-
kegiatan kepramukaan dapat terselenggara secara lebih berkualitas,
menarik minat dan menjadi pilihan peserta didik, dan mewujudkan
peserta didik yang berkarakter kuat untuk menjadi calon pemimpin
bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Guna menunjang dan
memperkuat kebijakan tersebut perencanaan program kegiatan
ekstrakurikuler pramuka mutlak diperlukan yang meliputi:
(a) Program Kerja Kegiatan Pramuka;
(b) Rencana Kerja Anggaran Kegiatan Pramuka;
(c) Program Tahunan;
(d) Program Semester;
(e) Silabus Materi Kegiatan Pramuka;
(f) Rencana PelaksanaanKegiatan; dan
(g) Kriteria Penilaian Kegiatan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penyusunan program
ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan perlu dikuasai oleh
kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pengawas sekolah
sebagai pembimbing maupun pemantau pelaksanaan program
tersebut di sekolah binaannya. contoh program kerja kegiatan
pramuka untuk satuan pendidikan.
(2) Pelaksanaan Pelatihan Pramuka
(a) Pengelolaan Pelatihan Pramuka
35

Pelatih menyesuaikan tempat pelatihan peserta didik sesuai


dengan tujuan dan karakteristik proses Pelatihan Pramuka. Volume dan
intonasi suara Pelatih dalam proses Pelatihan Pramuka harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik. Pelatih wajib
menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh
peserta didik. Pelatih menyesuaikan materi dengan kecepatan dan
kemampuan penerimaan peserta didik. Pelatih menciptakan
ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses Pelatihan Pramuka. Pelatih memberikan
penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses Pelatihan Pramuka berlangsung. Pelatih
mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat. Pelatih berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
Pada tiap awal semester, Pelatih menjelaskan kepada peserta didik
silabus bahan materi pelatihan; dan Pelatih memulai dan mengakhiri
proses Pelatihan Pramuka sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
(b) Pelaksanaan Pelatihan Pramuka
Pelaksanaan Pelatihan Pramuka merupakan implementasi dari
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK), meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
Pada Kegiatan inti model Pelatihan Pramuka, metode Pelatihan
Pramuka, media Pelatihan Pramuka, dan alat serta bahan yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik pramuka.
Pengopera sionalan pendekatan saintifik, model pembelajaran
inkuiri, discoveri, project based learning, dan problem based learning
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan,
dan peserta didik. Kompetensi tersebut mencakup 3 ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
(3) Penilaian Kegiatan Pramuka
(a) Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal
sebagai berikut:
36

Penilaian dilakukan lebih banyak secara kualitatif. Peserta didik


diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh
pada kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik.
Nilai di bawah baik dalam dua semester atau satu tahun
memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti
program khusus yang diselenggarakan bagi mereka (Modifikasi
Prilaku) Kriteria keberhasilan kompetensi lebih ditentukan oleh
proses dan keikutsertaan peserta didik.
(b) Media Penilaian: Jurnal/Buka Harian, Portofolio, Tanda-tanda
pencapaian kecakapan atau perilaku baik
(c) Teknik Penilaian: Observasi, Keterampilan Kepramukaan,
Partisipasi.
(d) Proses penilaian. Proses penilaian dilaksanakan setiap kali
latihan dan setiap hari di dalam proses pelatihan pramuka.
Proses penilaian dilaksanakan dengan metode Observasi
dan Partisipasi. Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan
disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing
Tema dan Mata pelajaran. sebagai penguatan yang
bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum
2013.
Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru
Mata pelajaran, Pemangku Kegiatan dan/atau Pembina Pramuka.
Indikator pencapaian kompetensi yang dinilai ditentukan oleh satuan
pendidikan.. Pelaporan nilai dituangkan dalam bentuk deskripstif
dengan mengacu kriteria.

4. Pendidikan Kepramukaan
Untuk bisa memahami hakekat Kepramukaan terlebih dahulu perlu
mengetahui tentang sejarah berdiri dan berkembangnya Gerakan
37

Pramuka. Mempelajari sejarah gerakan pramuka tentu tidak lepas dari


riwayat hidup pendiri kepramukaan dunia yaitu Lord Robert Baden
Powell of Gilwill. Pengalaman dari jalan hidupnya beliau menjadi
inspirasi untuk menggagas pembinaan bagi kaum muda di Inggris.
Pembinaan ini lah yang dimaksud dan berkembang di Indonesia yang
dikenal dengan nama Pramuka.

“ Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London. Nama


yang sebneranya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell., sedangkan
ayahnya seorang profesor Geometri di Universitas Oxford Inggris, yang bernama
Baden Powell yang mmeninggal pada tanggal 11 Juni 1860, ketika stephenson
masih Kecil kurang lebih berusia 3 tahun. Dengan menjadi seorang yatim sejak
kecil, maka dia terbiasa hidup mandiri. Baden powell adalah seorang yang
11
bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong.

Di usia 19 tahun, Baden Powell menamatkan sekolah di


Charterhous School dan kemudian memutuskan untuk bergabung
dengan dinas kemiliteran. Setelah lulus dari akademik militer tersebut
Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkat pembantu letnan.
Pengalaman di ketentaraan inilah yang kemudian banyak
mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris,
bahkan dunia.
“Pada tahun 1908 Letnan Jendral Lord Robert Baden Powell dari
Inggris melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan di luar sekolah untuk
anak Inggris, dengan tujuan supaya mereka menjadi manusia Inggris, warga
Inggris, dan anggota masyarakat Inggris yang baik, sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan kerajaan Inggris Raya Ketika itu. Untuk itu beliau Mengarang suatu
buku yang terkenal, yaitu buku “ Scouting For Boy” . buku ini memuat cerita
pengalaman beliau dan latihan apa yang diperlukan untuk para Pramuka.
Sementara itu, Kepanduan masuk ke Indonesia pertama-tama dibawa oleh orang
Belanda. Organisasinya bernama Nederland Indische Padvinder Vereniging (
12
NIPV) yang artinya adalah Persatuan pandu-Pandu Hindia-Belanda.

16 Andi Bob Sunardi, BOYMAN Ragam latihan Pramuka, (Bandung: Nuansa Muda,
2011). Cet.7, hlm. 15-16
12
ibid, hlm. 15
38

Meskipun gerakan ini dibawa oleh penjajah, namun karena sifatnya


yang universal, maka organisasi kepanduan dapat dengan cepat diterima
oleh bangsa Indonesia, terlebih pada saat itu kondisinya sangat
dibutuhkan suatu organisasi yang dapat menjadi wadah bagi para
remaja dan pemuda Indonesia untuk menyalurkan aspirasi dan pendapat
mereka.
Jika akan membahas pendidikan pramuka maka hendaknya kita
memahami Hakekat Pramuka. Pramuka yang diresmikan berdirinya
pada tanggal 14 Agustus 1961 merupakan kesinambungan gerakan
kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas
bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan
kesatuan bangsa, bertanggungjawab serta mampu mengisi kemerdekaan
Indonesia.

Pada 20 Mei 1961 , Keputusan Prsiden No. 238/1961, tentang


Gerakan Pramuka dan menetapkan Gerakan Pramuka adalah satu-satunya
Organisasi Kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan Pendidikan
Kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. Saat itu pula disahkan
Anggaran Dasar Pramuka. Bagi Pramuka tanggal 20 Mei merupakan
tangal sejarah dan memiliki makna khusus yang disebut “Hari Permulaan
Tahun Kerja” .13

Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan


nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksankan di Indonesia.
“ (1) Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka. (2) gerakan
pramuka adalah organisasi sebagaimana diatur dalam Undang-
undang Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka dan berstatus pada Hukum. (3) gerakan pramuka
berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. (4) Garakan
Pramuka ditetapkan dengan keputusan Presiden Republik Indonesia

13
Team DAP, Buku Pintar Pramuka, ( Jakarta: DAP Publisher, 2012). Hlm. 30
39

nomor 238 Tahun 1961 Tanggal 20 mei 1961 sebagai kelanjutan


dan pembaruan gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional
Indonesia, dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan. (5)
dan hari pramuka tanggal 14 Agustus”. 14

Adapun mengenai Pendidikan Kepramukaan bagian kesatu


mencakup Nilai, Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Keprammukaan,
dan Kode Kehormatan Pramuka. Nilai kepramukaan mencakup: 1.
Keimanan dan Ketakwaam kepada Tuhan yang maha Esa, 2. Kecintaan
pada alam dan sesama manusia, 3. Kecintaan pada tanah air dan
manusia, 4. Kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan, 5. Tolong-
menolong, 6. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, 7. Jernih dalam
Berfikir, berkata dan betbuat. 8. Hemat, cermat dan bersahaja, 9. Rajin
dan Terampil. Adapun Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi: Iman dan
takwa kepada Tuhan yang Maha Esa, Peduli terhadap bangsa dan tanah
air, sesama hidup dan alam seisinya, Peduli terhadap diri Pribadinya,
dan Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. 15
Dalam melaksanakan pendidikan Kepramukaan digunakan sistem
among. Sistem among merupakan proses pendidikan kepramukaan
yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan
mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia. Sistem among
sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
dengan menerapkan prinsip kepemimpinan: 1. Di Depan menjadi
teladan, 2. Di tengah membangun kemauan, dan 3. Di belakang
mendorong dan memberikan motivasi kemandirian.16
Metode pada kepramukaan adalah metode belajar interaktif dan
progresif yang dilaksankan melalui:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

14
Ibid, Hlm. 35
15
Ibid, hlm. 38-39
16
ibid, hlm. 39-40
40

2. Belajar sambil melakukan


3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama dan berkompetisi (Sistem
Beregu)
4. Kegiatan yang menarik dan menantang
5. Kegiatan di alam terbuka
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan,
dan dukungan.
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan.
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
Dalam menjalankan metode Kepramukaan sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1) digunakan sistem among dan kiasan dasar.
Pendidikan kepramukaan dalam sistem pendidikan nasional
termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan
pendidikan nilai-nilai Gerakan Pramuka dalam pembentukan
kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki
kecakapan hidup.17

5. Disiplin Belajar
a. Pengertian Disiplin
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Disiplin berarti
tata tertib ( kemiliteran ), ketaatan ( kepatuhan ) pada peraturan.
Secara terminology pengertian disipin dari beberapa ahli
berpendapat sebagai berikut:
1. Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, dalam buku
pengelolaan pengajaran berpendapat dalam arti luas disiplin
adalah mencakup setiap macam pengaturan yang ditunjukan
untuk membantu setiap peserta didik agar dia dapat memenuhi
dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan juga penting

17
Ibid, hlm, 43
41

tentang penyelesaian tuntunan yang ini di tunjukan kepada


peserta didik terhadap lingkungannya.
2. Menurut Peter, Salim dan Yeni dalam Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer mengartikan istilah Disiplin sebagai, kepatuhan
kepada peraturan yang telah ditetapkan.18
3. Menurut Amir Achin dalam membahas pengertian disiplin
dalam bukunya pengelolaan kelas dan interaksi Belajar
Mengajar menyimpulkan disiplin sebagai “Pematuhan secara
sadar akan aturan-aturan yang telah ditetapkan”.19
4. Dan menurut Hasan Langgulung disiplin itu terbagi menjadi dua
bagian yang disiplin lahir dan disiplin batin. Disiplin lahir yakni
menjaga jasmani kita dari setiap apa yang dilarang karena
adanya peraturan, sedangkan disiplin batin menjaga hati kita
dari segala bentuk kemaksiatan yang berhubungan dengan
agama.20 Sedangkan kata Disiplin dalam pengertian yang umum
diartikan, ketaatan pada peraturan, taat berarti selalu melakukan
apa yang berlaku atau yang disebut dengan peraturan sebagai
suatu latihan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa Disiplin adalah suatu ketetapan yang berupa peraturan atau
tata tertib yang telah ditetapkan oleh lembaga ( sekolah, keluarga,
dan lingkungan masyarakat) yang mana ketetapan di dalamnya
wajib di patuhi, sehingga dapat berjalan dengan baik dan tujuan
yang diharapkan dan dicita-citakan dapat terwujud. Dan pada
lingkungan sekolah bentuk bimbingan dari para guru adalah suatu
bentuk kedisiplinan.

18
Hasan, Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, ( Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988) c.
ke-2, h.57
19
Ibid, h. 59
20
ibid, hlm. 59
42

b. Indikator Disiplin
Yang sudah dipaparkan di atas tentang pengertian dan arti
kata Disiplin, yaitu upaya dan usaha untuk mengendalikan diri dan
sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembngkan rasa
kepatuhan dan ketaatan terhadap tata tertib dan peraturan.
Indikator disiplin menurut Tu’u dalam bukunya yang
dikutip oleh Budiman (2010) mengemukakan bahwa indikator yang
menunjukkan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai
kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah adalah
meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin , dan teratur
belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri
saat belajar di kelas. Selain itu menurut Eko Prasetyo dan Harry
Muliadi dalam jurnal Pendidikan Ekonomi tahun 2008 membagi
Indikator kedisiplinan siswa menjadi tiga macam, yaitu: disiplin di
dalam kelas, disiplin di luar kelas, di dalam lingkungan sekolah dan
disiplin belajar di rumah.21
Indikator disiplin menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan
pada tahun 1994, disiplin mengandung ciri-ciri sebagai berikut:22
1. Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guruatau siswa
karena tata tertib yang berlaku merupakan aturan dengan
ketentuan yang harus ditaati. Oleh siapapun demi kelancaran
proses pendidikan tersebut yang meliputi:
a) Patuh terhadap aturan sekolah atau lembaga pendidikan.
b) Mengindahkan petunjuk-petunjuk yang beralku disekolah
atau sebuah lembaga.
c) Tidak membangkang pada peraturan berlaku.
d) Tidak membohong
e) Tingkah laku yang menyenangkan

21
Arga Lacopa Arisana dan Ismani, Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, vol.X, No. 2,
tahun 2012, h. 22-24.
22
Artikel Suara Nurani Guri. https://Suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01/disiplin.
Diaksees pada 13 Feb 2016. Pukul . 18.23.
43

f) Rutin dalam mengajar


g) Tidak suka malas dalam belajar
h) Tidak menyuruh orang lain untuk kepentingan dirinya
i) Tepat waktu dalam belajar
j) Tidak pernah keluar dan membolos dalam belajar

2. Taat terhadap kebijaksanaan atau kebijaksanaan yang berlaku:


a) Menerima, Menganalisis dan mengkaji berbagai
pembeharuan pendidikan.
b) Berusaha menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
pendidikan yang ada.
c) Menguasai dan intropeksi diri.

Adapun indikator disiplin menurut Singgih. D Gunarsah


adalah, tepat waktu, tegas, dan bertanggung jawa.23

c. Perlunya Disiplin

Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun,


begitupun seorang siswa dia harus disiplin baik itu disiplin dalam
menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah,
disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di
rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Disiplin
berperan penting dalam membentuk individu yang berciri
keunggulam. Menurut Tu’u disiplin penting karena alasan berikut
ini:24

1. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa


berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali

23
Ibid.
24
Tu’u, tulus, 2004, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar, Jakarta :
Grasindo.h, 37
44

melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat


optimalisasi potensi dan prestasinya

2. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas


menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara
positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi
proses pembelajaran.

3. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan


dengan norma norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan
demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur,
dan disiplin.

4. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar


dan kelak ketika bekerja.

Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan


ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang Sedangkan
menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u pentingnya
disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:25

1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak


menyimpang.

2. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan


tuntutan lingkungan. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin
ditunjukan peserta didik terhadap lingkunganya. Untuk
mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan
individu lainnya Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang
dilarang sekolah. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang
baik dan benar.

25
Ibid, hlm. 35
45

3. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang


baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya.
Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan
lingkungannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat


penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang tumbuh
secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan
yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar.

d. Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua
lapisan masyarakat. Bagi para pelajar kata “belajar” merupakan
kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di
lembaga pendidikan formal. Masalah pengertian belajar ini, para
ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang
berlainan sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Sehingga
tidak melahirkan pemahaman yang keliru. Menurut para ahli
tentang Belajar adalah sebagai berikut:
1. Menurut Dr. Slameto juga merumuskan pengertian tentang
belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.26
2. Menurut syaiful Bahri menyimpulkan belajar adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu
jiwa dan raga.27
3. Dan definisi umum tentang belajar menurut Muhibbin Syah
belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh

26
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Djakarta: Rineka Cipta, 2011 ), h. 13
27
Ibid, h. 13
46

tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil


pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif28

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat ditarik


kesimpulan bahwa belajar merupakan. Serangkaian kegiatan jiwa
raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

e. Teori dan Konsep Dasar Belajar Modern29


Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak
teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Dalam
tautan di bawah ini akan dikemukakan empat jenis teori belajar,
yaitu: (A) teori behaviorisme; (B) teori belajar kognitif menurut
Piaget; (C) teori pemrosesan informasi dari Gagne, dan (D) teori
belajar gestalt.
1. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang
individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan
aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak
mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu
dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-
refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai
individu.
Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan
behaviorisme ini, diantaranya :
a. Connectionisme (S-R Bond) menurut Thorndike.

28
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: Rosda Karya, 2013), cet. Ke-19, h.
90
29
Deni, Darmawan, Konsep Dasar pembelajaran, modul 1, Jurnal
konsep_pembelajaran.pdf (Secured). Diakses pada 14 maret 2016, pukul. 19.43 wib.
47

Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing


menghasilkan hukum-hukum belajar,diantaranya:
Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan
efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus-Respons akan
semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang
dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi
antara Stimulus- Respons.
1) Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada
asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari
pemdayagunaan satuan pengantar (conduction unit), dimana
unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong
organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
2) Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus
dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih
dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.
b. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing
menghasilkan hukum-hukum belajar,diantaranya:
1) Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan
yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara
simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer),
maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.
2) Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang
dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent
conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan
reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
c. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan
selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum
belajar, diantaranya :
48

1) Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku


diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku
tersebut akan meningkat.
2) Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant
telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi
stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan
menurun bahkan musnah.
Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang
sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning
terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang
ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya
adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya
sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai
pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.
d. Social Learning menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning
adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan
dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut
Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu
tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond),
melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi
antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri.
Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari
individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui
peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling).
Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui
pemberianreward dan punishment, seorang individu akan berfikir
dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh lain yang mengembangkan
teori belajar behavioristik ini, seperti : Watson yang menghasilkan
49

prinsip kekerapan dan prinsip kebaruan, Guthrie dengan teorinya


yang disebut Contiguity Theory yang menghasilkan Metode
Ambang (the treshold method), metode meletihkan (The Fatigue
Method) dan Metode rangsangan tak serasi (The Incompatible
Response Method), Miller dan Dollard dengan teori pengurangan
dorongan.
Dari beberapa teori tentang Belajar Modern di atas dapat
disimpulkan bahwa teori belajar modern belajar diantaranya
adalah: Terlibat Mental, Berlatih dan Berusaha dalam Belajar,
Konsentrasi, motivasi, Sadar Tujuan, Pemanfaatan Lingkungan,
Mengalami atau mau mengulang dan Habit (Pembiasaan).
f. Pengertian Disiplin Belajar
Sebelum membahas lebih jauh tentang disiplin, lebih dulu
kita akan membahas arti dari kata disiplin itu sendiri. Dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata disiplin berarti tata Tertib (disekolah
kemiliteran), ketaatan (kepatuhan) pada peraturan.30
Menurut Amir Achin dalam Bukunya pengelolaan kelas
dan interaksi Belajar Mengajar menyimpulkan disiplin sebagai “
Pemantauan secara sadar akan aturan-aturan yang lelah
ditetapkan”.31
Kita lebih cenderung sukses membantu siswa mengubah
perilaku mereka yang tak terduga ketika kita menggunakan
prosedur disiplin yang efektif. Disiplin merupakan bagian dari
proses berkelanjutan pengajaran atau pendidikan. Sebagai guru,
hendaknya memahami bahwa tidak hanya ada satu metode yang
digunakan mendidik siswa, melainkan bergantung pada strategi
dan pendekatan untuk mencapai dan mengajar populasi yang

30
Dedikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1990),
hlm. 208
31
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, ( Jakarta: Pustaka Alhusna,
1988). Cet.2, hlm. 57
50

sangat beragam dengan berbagai kemampuan dan kebutuhan


sosial/emosional.
Dan menurut Hasan Langgulung disiplin itu terbagi
menjadi dua bagian yang disiplin lahir dan disiplin batin. Disiplin
lahir yakni menjaga jasmani kita dari setiap apa yang dilarang
karena adanya peraturan, sedangkan disiplin batin menjaga hati kita
dari segala bentuk kemaksiatan yang berhubungan dengan agama.32
Dari dua pendapat ahli di atas dapat peneliti simpulkan
bahwa disiplin adalah Artisipasi aturan-aturan secara fisik dan
jasmani yang telah ditetapkan dengan mengikuti yang di wajibkan
dan meninggalkan yang dilarang.
Disiplin belajar dapat disimpulkan bahwa segala peraturan
atau tata tertib yang telah ditetapkan oleh lembaga (Keluarga,
Sekolah, Masyarakat dan lain sebagainya.) yang harus dijalankan,
Ditegakan dan dipatuhi oleh semua personil yang ada dalam
lembaga tersebut, sehingga kedisiplinan atau kegiatan disiplin
dapat berjalan dengan baik, maka tujuan yang diharapkan serta
dicita-citakan itu akan dapat tercapai pula. Dengan demikian segala
kegiatan dan bimbingan yang ada di sekolah adalah merupakan
sikap disiplin belajar yang dilakukan oleh orang dewasa. Dan
proses kedisiplinan yang ada di sekolah adalah dewan guru atau
pendidik di sekolah. Apabila kata disiplin dan belajar disatukan
dengan batasan masing-masing maka dapat dikatakan bahwa
disiplin di sekolah merupakan suatu karakteristik atau satu upaya
bagi sekolah untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam belajar
baik pada aspek Kognitif, Afektif maupun Psikomotorik.

32
ibid, hlm. 59
51

g. Jenis Disiplin belajar


Disiplin belajar menurut Cece Wijaya mempunyai dua jenis
yaitu disiplin sikap belajar dan tanggung jawab dalam belajar.33

1. Disiplin sikap belajar


Bahwa disiplin sikap belajar adalah suatu peraturan dengan
kesadaran sendiri untuk tercapai suatu tujuan peraturan itu dengan
perubahan sikap atau tingkah lakunya. Sedangkan menjalankan
peraturan atas pengaruh pihak luar dengan kepatuhan dan ketaatan
maka hal ini disebut berdisiplin. Jadi sikap yang baik akn
mempengaruhi proses disiplin belajar seseorang.
2. Disiplin Tanggung jawab belajar
Seseorang atau siswa hendaknya mempunyai sikap disiplin
tanggung jawab dalam belajar. Seseorang yang bertanggung jawab
sebagai pelajar dia akan mengetahui posisinya sebagai seorang
pelajar dengan penuh tanggung jawab saat menerima tugas dari
seorang gurunya. Menurut Cece Wijaya menjelaskan bahwa
disiplin tanggung jawab adalah sesuatu yang terletak di dalam hati
dan jiwa manusia yang mendorong bagi orang yang bersangkutan
untuk melakukan sesuatu sebagaimana yang ditetapkan peraturan
oleh pihak yang bersangkutan.
Jadi jelaslah dari semua pengertian jenis disiplin belajar di
atas adalah suatu panutan terhadap suatu peraturan yang sudah
dibuat oleh pihak yang bersangkutan yang dipengaruhi oleh pihak
luar dan dalam lingkungan. Dan sikap serta tanggung jawab dapat
menghantarkan seseorang pada disiplin yang baik untuk
meraihsebuah prestasi yang memuaskan.
Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri yang kuat bila
dapat mengendalikan dirinya sendiri. Kerugian akibat dilanggarnya
disiplin lazimnya tidak langsung, tetapi berjangka panjang. Oleh
33
Cece Wijaya, Faktor-faktor Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), h. 18
52

karena itu orang yang berdisiplin diri adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk menjangkau ke depan akibat tindakannya, bukan
hanya pada akibat langsung.
Berhubungan dengan hal tersebut, soedijrto dalam bukunya
Menuju pendidikan nasional yang Relevan dan Bermutu,
mengatakan bahwa:
Kuat tidaknya disiplin diri seseorang akan dipengaruhi oleh
pengalaman pribadinya dalam melatih dan mempribadikan
disiplin ke dalam dirinya. Seorang anak yang beranjak dewasa
akan memiliki disiplin pribadi yang kuat apabila dalam proses
perkembangannya memperolehpengalaman yang positif dari
usahanya melakukan disiplin, tetapi sebaliknya akan goyah
kalau dalam perjalanan menuju kedewasaan mengalami
kekecewaan dalam mencoba disiplin. 34

Utipan di atas menunjukkan bahwa pengalaman dasar


dalam berdisiplin akan memberikan kerangka dalam keteraturan
hidup selanjutnya. Di sekolah disiplin diri akan tumbuh dan
berkembang apabila apabila tercipta suatu suasana dimana antara
guru dan peserta didik terjalin sikap persahabatan yang berakar
pada dasar saling hormat menghormati dan saling mempercayai.
Berkenaan dengan disiplin belajar Soedijarto, berpendapat
bahwa disiplin belajar merupakan kemampuan seseorang untuk
secara teratur belajar dan tidak melakukan sesuatu yang dapat
merugikan tujuan akhir dari proses belajarnya.35
h. Fungsi dan Tujuan Disiplin Belajar
Fungsi utama disiplin belajar adalah mengajar
mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mentaati

34
Soedijarto, menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu, ( Jakarta: Balai Pustaka,
1989), cet, ke-2, h. 165.
35
ibid, h. 62.
53

peraturan berkaitan dengan hal tersebut diatas menerangkan


sebagai berikut: (a) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial
antara lain mengenal hak milik orang lain;. (b) Mengerti dan segera
menurut untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti
larangan-larangan (c) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak
baik (d) Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu
tanpa merasa terancam oleh hukuman. (e). Mengorbankan
kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985).
Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan
pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan
mengembangkan pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang
merupakan proses untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap
dan bertingkah laku sesuai harapan.36
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan
wadah yang berpotensi untuk mengembangkan sikap disiplin. Bila
dihubungkan dengan sekolah, Soeganda berpendapat bahwa
“Disiplin sekolah dapat diartikan sebagai pengawasan langsung
terhadap tingkah laku bawaan (siswa/ pelajar) dengan mengunakan
sistem hukuman atau hadiah”.37Pada dasarnya dibuatnya peraturan
atau tata tertib dan diterapkannya disiplin untuk mematuhinya yaitu
untuk mencapai kondisi yang baik guna untuk memenuhi fungsi
Pendidikan.38 Dari hal ini menunjukan bahwa disiplin sekolah
bukan bermaksud untuk mempersulit kehidupan peserta didik dan
bukan pula menghalangi kesenangan orang-orang yang
berhubungan dengan lembaga pendidikan tersebut.

36
M.Asrori Ardiansyah, https://aersmile159.wordpress.com/e-
learning/pembelajaran/pengertian-dan-hakikat-disiplin-belajar/.Artikel.Diaksespada 10-11-
2015.Pukul, 14.32.
37
Soegarda Poebakawatja dan H. AH. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, ( Jakarta:
Gunung Agung, 1981), hlm. 81
38
Ibid, hlm. 82
54

Pemberian disiplin kepada anak dimaksudkan supaya anak


kelak bertindak dewasa dalam kehidupannya terutama dalam hal
menguasai dan mengendalikan diri membangkitkan bakat yang
masih terpendam serta mengarahkan kemauan dan perasaan anak.
Devi dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Disiplin
Belajar denagn prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMPI Al-attasiyah berpendapat bahwa
“Disiplin bagi anak akan membiasakan diri untuk bisa hidup secara
teratur dengan adanya keteraturan dalam hidup diharapkan ia
mampu mengendalikan diri tersebut maka ia tidak melakukan
pelanggaran terhadap tata tertib yang telah ditetapkan dengan kata
lain mematuhinya”.
Untuk menegakan disiplin dalam diri anak yaitu dengan
menunjukkan kerja sama dalam menghargai kebebasan dan
tanggung jawab pribadinya, sehingga mereka mampu
mengembangkan sikap dan tingkah laku, yang dapat diterima
dalam masyarakatnya.

i. Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin Belajar


Dalam hal sikap kedisiplin belajar, ada beberapa faktor
yang datang dari siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap keberhasilan belajar. Hal ini dapat dikatakan logis dan
wajar, sebab hakikat disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan serta
perubahan tingkah laku yang diminati siswa. Itu juga masih
bergantung pada faktor yang datang dari luar diri siswa yang
menurut Tabrani Rusyan terdiri dari :
1) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan Kelompok.
2) Faktor budaya
3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
dan iklim.
55

4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan


Pendapat lain dikemukakan oleh Muhibin Syah bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin siswa dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu :
1) Faktor Internal yaitu keadaan, kondisi jasmani dan rohani
siswa.
2) Faktor eksternal, yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa
3) Faktor pendekatan belajar, yaitu jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiata nmateri-materi pembelajaran.39 dari
pernyataan dan uraian di atas maka dapat ditetapkan bahwa
faktor yang sangat mempengaruhi disiplin dalam belajar siswa
adalah ketiga faktor yang ada Internal, Eksternal dan
Pendekatan Belajar.
j. Indikator Disiplin Belajar
Menurut Arikunto dalam penelitian mengenai
kedisiplinnannya membagi tiga macam indikator kedisiplinan,
yaitu: 1) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, 2) perilaku
kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, dan 3)
perilaku kedsiplinan di rumah. Tu’u dalam penelitian
mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator
yang menunjukan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa
sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah
adalah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin
dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas,
dan ketertiban diri saat belajar di kelas.40 Sedangkan menurut
Syafrudin dalam jurnal Edukasi (2005:80) membagi indikator
disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: 1) ketaatan
terhadap waktu belajar, 2) ketaatan terhadap tugas-tugas

39
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali Pers, 1990), Cet. 2, hlm. 65
40
Tu’u, tulus, 2004, PeranDisiplinpadaPerilakudanPrestasiBelajar, Jakarta :Grasindo. Hlm. 91
56

pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar,


dan 4) ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis
membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam,
yaitu:
a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah
c. Ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran
d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah
Karena disiplin merupakan suatu proses belajar melalui
latihan dan pengalaman, maka menurut Ngalim purwanto
“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam
tingkah laku yang terjadi seabagi suatu hasil dari latihan atau
pengalaman”41 oleh karna itu siswa harus dibiasakan untuk
hidupdalam kegiatan disiplin. Dan untuk mengukur
kedisiplinan siswa maka dapat dilihat dari kebiasaan mereka
melalui kebiasaan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah.
Adapun bentuk-bentuk kedisiplinan yang ada di dua
42
lingkungan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1) Kedisiplinan belajar siswa di sekolah dapat dilihat dari
indicator sikap disiplin siswa dalam hal:
a) Kehadiran di sekolah
b) Ketepatan hadir di sekolah
c) Ketepatan penyelesaian tugas
d) Etika dan sopan santun
e) Kerapian berpakaian
f) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran
g) Selalu bertanya

4141
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997),
Cet. 12, h. 84.
42
Aswandi (17 November 2008) dalam http://www. Indikatordisiplin.com.?mib=berita,detail &
id=9365. Diakses 20 mei. Pukul. 06.38
57

h) Rasa kuat ingin menjadi yang terbaik


i) Pandai bergaul
j) Rasa ingin tahu yang tingggi
k) Tidak puas dengan nilai rendah
2) Kedisiplinan belajar siswa di rumah dapat dilihat dari
indicator sikap disiplin siswa dalam hal:
a) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah
b) Rasa ingin tahu bahan belajar buat besok
c) Tidak menunda mengerjakan tugs/PR
d) Memiliki jadwal/pengelompokkan waktu kegiatan
harian .
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Giyono. (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Intensitas
Mengikuti Aktifitas Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan siswa SD Bugel
02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010”
Memebrikan kesimpulan sebagai berikut : (1) intensitas mengikuti aktivitas
kepramukaan siswa di SD Bugel 02 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
2009/2010 terhitung baik, (2) Kedisiplinan siswa SD Bugel 02 kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga 2009/2010 terhitung baik, (3) ada pengaruh yang
signifikan antara intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan siswa SD
Bugel 02 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga 2009/2010.
Neneng Nurjamila, (2013) dalam skripsinya yang berjudul : Pengaruh
Kegiatan Kepramukaan Terhadap disiplin Belajar siswa (Study Kasus dalam
pembelajaran PKn MI Manarul Huda-Sukabumi memberikan kesimpulan
sebagai berikut: “ Ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan
kepramukaan terhadap disiplin belajar siswa dalam pembelajaran khususnya
pada PKn.
58

C. Kerangka Berfikir
Pedidikan menjadi faktor utama yang menjadi penentu suatu
kemajuan bangsa. Pada bangsa Indonesia cita-cita bangsa adalah dapat
mencerdaskan anak bangsa.
Pada realitanya keberhasilan seseorang tidak hanya dilihat dan dinilai
dari aspek Kognitifnya saja, tetapi dari aspek Afektif yang lebih utama yang
setelahnya diikuti di belakangnya oleh aspek Kognitif dan Psikomotorik.
Dengan setiap hari belajar di kelas kadang anak merasa jenuh
sehingga menyebabkan siswa ingin melanggar suatu kebiasaan yang sudah
ada atau yang sering kita sebut dengan peraturan dan tata tertib. Untuk itu
maka, dibutuhkannya pembiasaan pada hal-hal yang baik atau positif, dan
salah satu sikap yang dimaksud adalah sikap disiplin, khususnya disiplin
siswa saat belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
Pada kurikulum 2013 yang sempat menghampiri dunia pendidikan di
Negeri kita ini. Pada setiap kebijakan kurikulum pasti memiliki kekurangan
dan kelebihan yang digunakan untuk menyempurnakan kurikulum
sebelumnya. Yang peneliti tertarik adalah pada kebijakan kurikulum 2013
yaitu pada Kegiatan Pramuka. Ini menjadi kegiatan ekskul wajib bagi para
peserta didik mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA.
Pendidikan dalam Kegiatan Kepramukaan merupakan pendidikan
Nonformal yang berusaha untuk mendidik siswa/peserta didik untuk
membangun sikap disiplin siswa pada saat kegiatan yang dilakukan
berkesinambungan pada kegiatan Belajar Mengajar di kelas. Karna
banyaknya sikap ketidakdisiplinan yang ditunjukkan siswa di kelas seperti
seringnya tidak mengerjakan tugas dengan maksimal, sering izinnya siswa
ke toilet pada saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung. Dengan realitik
ini kegiatan pramuka diharapkan bisa menjadi wadah dalam
mengembangkan atau menumbuhkan sikap disiplin siswa di kelas dengan
nilai-nilai Kepramukaan yang telah diajarkan serta dididik untuk anggota
Pramuka.
59

Karna salah satu tujuan pendidikan kepramukaan yang tertera dalam


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 3
adalah : Bertujuan untuk membentuk sikap setiap pramuka memiliki
kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik,
Taat hukum, Disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Bangsa,
berkecakapan Hidup, sehat jasmani dan Rohani.
Dengan adanya pembinaan yang terus menerus tentang sikap disiplin
di pramuka dan denggan dukungan motivasi dari para guru serta pendidik di
sekolah, maka diharapkan dapat membentuk sikap disiplin siswa khususnya
pada saat di kelas.
Dengan demikian terdapat hubungan antara partisipasi aktif siswa
pada kegiatan pramuka terhadap disiplin belajar.
60

Bagan 2.2

Hubungan partisipasi aktif Kegiatan kepramukaan

dengan Disiplin Belajar Siswa

PENGARUH

Partisipasi aktif Kegiatan Kepramukaan Disiplin Belajar Siswa


( Variabel X ) ( Variabel Y )

1) Kedisiplinan belajar siswa di sekolah


1. Melalui kegiatan Kepramukaan yang dapat dilihat dari indicator sikap
menarik, menantang, menyenangkan, sehat disiplin siswa dalam hal:
dan teratur serta Disiplin. a) Kehadiran di sekolah
2. System kepemimpinan ( system Among ) b) Ketepatan hadir di sekolah
“ing ngarso sung tulodo, ing madyo c) Ketepatan penyelesaian tugas
mangun karso, tut wuri handayani ”. ( di d) Etika dan sopan santun
depan menjadi Teladan, Di tengah e) Kerapian berpakaian
membangun Kemauan, dan di belakang f) Menyimak dengan sungguh-sungguh
mendorong dan memberikan motivasi setiap pelajaran
kemandirian ). g) Selalu bertanya
3. Prinsip Dasar Metodik Kepramukaan : h) Rasa kuat ingin menjadi yang
- Metode belajar Interaktif terbaik
- Pengamalan Kode kehormatan dalam i) Pandai bergaul
bentuk janji, dan ketentuan moral. j) Rasa ingin tahu yang tingggi
- Belajar sambil melakukan k) Tidak puas dengan nilai rendah
- Kegiatan berkelompok, bekerjasama,
dan berkompetisi. 2) Kedisiplinan belajar siswa di rumah
- Kegiatan yang menarik dan menantang dapat dilihat dari indicator sikap
- Kegiatan di alam terbuka disiplin siswa dalam hal:
- Kehadiran orang dewasa yang a) Suka mengulang kembali pelajaran
memberikan bimbingan, dorongan, dan di sekolah
dukungan. b) Rasa ingin tahu bahan belajar buat
- Penghargaan berupa tanda kecakapan besok
- Satuan terpisah antara putra dan putri c) Tidak menunda mengerjakan
tugs/PR
d) Memiliki jadwal/pengelompokkan
waktu kegiatan harian .

RESPONDEN/SISWA
61

D. Hipotesis Penelitian / Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H0 : Tidak ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka
dengan disiplin Belajar.
H1 : Ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan
disiplin Belajar.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang akan dilaksanakan pada penelelitian ini
adalah di SD Islam Harapan Ibu yang beralamatkan di Jl. H. Banan No. 1
Pondok Pinang Komplek Deplu Pondok Pinang Keb. Lama Jakarta Selatan
12310. Didirikan sejak tahun 1982 di bawah naungan Yayasan Harapan
Ibu yang diketuai oleh H.M. Indra Wargadalem.SH, MH.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penemuan masalah adalah sejak tanggal
ditetapkannya Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) yaitu tanggal 20
Agustus 2015 sampai dengan bulan Desember, dan waktu pelaksanaan
penelitian dari bulan januari – April atau dengan kata lain adalah
penelitian dilakukan di tahun pelajaran ganjil dan genap. Untuk lebih
jelasnya jadwl penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel. 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Januari Februari Maret April
1 Suvei ke tempat Penelitin x x
2 Mengajukan surat izin kepala sekolah tempat x
penelitian
3 Mengadakan koordinasi dengan guru pamong x
4 Melakukan Observasi kegiatan pramuka x x x
5 Melakukan Obserbasi Disiplin belajar siswa x x x
di kelas
6 Menyebar angket/Quisioner penelitian x
7 Mealkukan wawancara dan pengumpulan
dokumentasi penelitian

62
63

8 Pengumpulan data terkaitpenelitian x


9 Pengolahan data penelitian x x

B. Metode dan Desain Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh
partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan terhadap Disiplin
belajar siswa. Serta tujuan yang ke dua yaitu untuk menccari korelasi atau
hubungan antara dua variabel pada penelitian tersebut.
Dengan menimbang tujuan penelitian di atas maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu Kuantitatif Korelasional.
Pendekatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yang merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang
menekankan pada data yang bersifat kumulatif untuk menghasilkan
penafsiran yang kokoh. Untuk mendukung pemahaman lebih kuat, maka
dilengkapi pula dengan metode kualitatif guna melengkapi data-data yang
belum dapat terjelaskan melalui metode kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara variabel-
variabel yang diteliti. Metode korelasi ini bertujuan untuk meneliti sejauh
mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan faktor lainnya.
Di samping pendekatan kuantitatif, penelitian ini juga
menggunakan penelitian kualitatif dengan deskriptif, yang bertujuan
menggambarkan keadaan sebenarnya.

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Obyek/Subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.1 Populasi

1
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, ( Bandung : Alfabeta,
2010), Cet. 11, h. 8.
64

atau bisa disebut dengan kelompok besar yang mana kelompok besar atau
suatu wilayah yang menjadi lingkup penelitian oleh peneliti.2
Sedangkan yang dimaksud dengan sampel, bagian yang diambil dari
sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut.
Penelitian hanya dilakukan terhadap sekelompok anggota populasi yang
mewakili populasi. Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik
kesimpulan dari padanya disebut sampel.3 Sampel juga dapat diartikan
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.4
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik
“Sampling Purposive” yaitu tehnik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.5
Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SD Islam Harapan
Ibu Jakarta Selatan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas
IV, V, VI SD Islam Harapan Ibu yang mengikuti kegiatan kepramukaan
adalah berjumlah 289 siswa, dimana pada setiap kelas terdapat 5 rombel.
Adapun sampel penelitian ini diambil dengan beberapa pertimbangan
yaitu diperuntukkan hanya untuk kelas tinggi karena secara ilmu psikologi
umur mereka memasuki anak awal remaja karnanya dirasa IQ mereka
mampu untuk menjawab butiran soal pada angket peneliti. yaitu dari
populasi siswa kelas IV, V, VI SD Islam Harapan Ibu Jakarta Selatan
dengan tehnik Proporsional untuk dijadikan sampel penelitian, semuanya
berjumlah 60 Orang.

D. Tehnik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini ada beberapa tehnik pengumpulan data untuk
mendapatkan data, di antaranya yaitu :

2
Nana, Syaodihsukmadinata, MetodePenelitianPendidikan, (Bandung: ROSDA KARYA,
2006). Cet ke2, hlm. 250
3
Ibid, h. 250 .
4
Op.Cit. Sugiono. H. 81.
5
Sugiono, Ibid, h. 39.
65

1. Wawancara
Tehnik wawancara ini sengaja digunakan oleh peneliti untuk
mengambil dan mendapatkan informasi jelas mengenai kegiatan
kepramukaan yang ditujukan kepada koordinator pramuka di SD Islam
Harapan Ibu. Selain itu juga wawancara ditujukan kepada guru atau
wakil kelas mengenai kegiatan belajar serta mengenai Disiplin Belajar.
Setelah itu juga wawancara ditunjukan kepada beberapa siswa dan
peserta didik yang mengikuti kegiatan kepramukaan.

Tabel 3.2
Kisi-kisi Wawancara
No Objek Indikator Jumlah
Wawancara Soal
1 Koordinator 1. Keadaan Ekskul 4
Pramuka Pramuka
2. Sarana dan prasarana
Pendukung kegiatan
Pramuka
3. Jenis-jenis Kegiatan
Pramuka
4. Kontroling Kegiatan
2 Pelatih pramuka 1. Materi ajar/ progam 2
kegiatan pramuka
2. Pola/metode
penyampaian materi
3 Siswa 1. Materi kepramukaan 3
2. Ketertarikan mengikuti
latihan pramuka
3. Suasana KBM di kelas
bersama Guru.
66

2. Angket
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
penentuan partisipasi aktif dan Disiplin Belajar menggunakan Angket
bentuk Kuesioner skala sikap. Pada skala ini alternatif jawaban adalah
selalu skor = 4, kadang-kadang skor = 3, pernah skor = 2 dan tidak
pernah skor = 1 untuk pernyataan positif. Adapun pada pernyataan
negatif, Selalu skor = 1, kadang-kadang skor = 2, pernah skor = 3,
tidak pernah skor = 4.
Skor yang diperoleh dari masing-masing item soal kemudian
dihitung dengan menggunakan rumus: JumlahSkor: Skor Maksimal
x100. Dan untuk kebutuhan interprestasi hasil analisis, kemudian hasil
perhitungan tersebut dikonsultasikan pada skala nilai sebagai berikut:
0 – 25 = Kurang
26 - 50 = Sedang
51 - 75 = Baik
76 - 100 = Sangat Baik
Dalam pengisian kuesioner responden hanya menuliskan tanda
silang atau check list pada kolom jawaban yang telah tersedia. Jumlah
butir soal adalah 50 soal dengan setiap variabel terdiri dari 25 soal.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen
No Variab Dimensi Indikator No Soal J
el ml
1 partisi 1. Keikut 1. Intensitas kehadiran 1, 26 2
pasi sertaan. pada kegiatan pramuka.
Aktif 2. Mengikuti
kegiat Aktifitas/melakukan.
an
Pramu 2. Sistem 1. Pendidikan dan 17,18,22 6
ka Among Pengarahan ,19,20,
2. Keteladanan dan 21
67

Penghargaan

3. Sadar 1. Manfaat kepramukaan


akan 2. Manfaat bagi 2,6,8,4,5 10
Penting pembinaan diri ,7,13,12,
nya 3. Manfaat bagi 3,10
Pramuk pembinaan
a karir/keterampilan.
4. Mengandung unsur
pendidikan
5. Sesuai dengan
perkembangan rohani
dan jasmani

4. Kegem 1. Antusiasme atau suka 25,9,15


aran/ant dan tidak sukanya siswa 3
usias kegiatan Pramuka
2. Semangat sampai lupa
waktu

5. Kesedia 1. Giat dalam mengikuti


an pelajaran/rajin. 14,15,11 5
Mempe 2. Mau belajar mencoba ,23,24
lajari
materi
pramuk
a

2 Disiplin Teori
Belajar Belajar
68

Modern:
1. Terlibat 1. Etika dan sopan santun 6,7,18 3
mental 2. Rasa ingin tahu bahan
belajar buat besok

2. Berusa 1. Ketepatan penyelesaian 4,5,15,


ha dan tugas 21 4
Berlatih 2. Rasa ingin tahu yang
untuk tinggi
belajar

3. Sadar 1. Kehadiran di sekolah


Tujuan 2. Tidak puas dengan nilai 1,16,19, 4
rendah 24
3. Tidak menunda
mengerjakan tugas/PR

4. Motiva 1. Ketepatan hadir di kelas 2,3,13, 4


si 2. Rasa kuat ingin menjadi 25
Belajar yang terbaik

5. Mengal 1. Menyimak dengan 10,11,17 3


ami sungguh-sungguh setiap
atau pelajaran
mengul 2. Suka mengulang
ang kembali pelajaran di
sekolah

1. Selalu bertanya 12,23 2


6. Pemanf
aatan
69

Lingku
ngan
1. Kerapian Berpakaian 8,9,14, 5
7. Habit/K 2. Pandai Bergaul 20,22
ebiasaa 3. Memiliki jadwal atau
n Pengelompokkan waktu
kegiatan harian

3. Observasi
Peneliti juga akan menggunkan tehnik pengambilan data dari observasi
di lapanagan untuk kegiatan kepramukaanya dan di dalam kelas dalam
suasana belajar untuk mengetahui sikap disiplin belajar. Objek
pengamatan atau Observasi adalah kegiatan kepramukaan, partisipasi
aktif siswa dalam kegiatan kepramukaan, serta disiplin siswabelajar.

Tabel 3.4
Pedoman Observasi
No Obyek Observasi
1 Keadaan lingkungan Sekolah
2 Fasilitas sekolah dan Sanggar Pramuka
3 Struktur Organisasi Sekolah dan Data Pelatih Pramuka
4 Keadaan sarana dan prasarana sekolah
5 Keadaan siswa, Guru dan Pelataih Pramuka
6 Jenis-jenis kegiatan Ekskul Pramuka
7 Suasana pembelajaran ( Kedisiplinan siswa di kelas )
70

4. Studi dokumenter
Peneliti juga menjadikan Studi dokumenter sebagai tehnik analisis
data. Yang menjadi fokus studi dokumenter ialah tentang profil dan
program kegiatan kepramukaan dan profil tata tertib sekolah dan
kelas.

E. Tehnik Analisi Data


Bertitik tolak dari bentuk data mengenai Partisipasi Aktif pada
kegiatan Pramuka dengan Disiplin Belajar, maka tehnik analisis data
partisipasi Aktif dan Disiplin Belajar dikelompokan serta ditabulasi sesuai
dengan fungsinya, yaitu :
1. Data X untuk Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka
2. Data Y untuk Disiplin Belajar.

Data yang telah terkumpul diolah lebih dahulu melalui langkah-


langkah sebagai berikut:6

1. Editing, Yaitu memeriksa data pertanyaan yang telah diserahkan


oleh responden. Tujuannya untuk merapikan data agar bersih dan
rapih sehingga dapat mengadakan pengolahan lebih lanjut.
Langkah dalam kegiatan ini antara lain:
a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi
b. Mengecek kelengkapan data.
c. Mengecek macam isian data.
2. Tabulating, bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi
dalam setiapitem yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah
table yang mempunyai kolom setiap bagian angket, sehingga
terlihat jawaban yang satu dengan yang lain. Langkah dalam
kegiatan ini antara lain:
a. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik ( Edisi revisi VI)
…H. 235-237
71

b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.


c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan
tehnik analisis yang akan digunakan.
d. Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data
jika akan menggunakan komputer.
3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan Penelitian.
Analisis data adalah proses penyederhanaan ke dalam
bentuk yang lebih muda dibaca dan diinterprestasikan. Tujuan
analisis data dalam penelitian ini yaitu untuk mengklasifikasikan
skor dari data angket dengan mempresentasekannya dari klasifikasi
skor AB, B, C, atau K.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan bentuk tabel
dengan menggunakan teknik deskriptif presentase dengan rumus sebagai
berikut : 7

P= x 100%

Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi
N = jumlah Responden
Dalamanalisi penelitian ini dengan menggunakan korelasi Product
Moment, adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product
moment, secara operasional, analisis data tersebut dilakukan melalui tahap:
1. Mencari korelasi dengan rumus :

7
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),
cet. X, h. 43
72

rxy : koefisien Korelasi

N : Jumlah Responden

XY : Jumlah hasil perkalian X dan Y

X : Jumlah skor X

Y : Jumlah skor Y

∑ : Jumlah kuadrat seluruh skor X

∑ : Jumlah Kuadrat seluruh skor Y

2. Memberikan interprestasi terhadap angka indeks korelasi “r”


Product Moment.

Interprestasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan


perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product Moment,
seperti dibawah ini:

Table 3.5 8

Interprestasi Nilai r

Besarnya “r” Product Interprestasi


Moment (rxy)
0,00 – 0,20 Antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak
ada korelasi antara variabel X dan
variabel Y)
0,20 – 0,40 Antar variabel X dan vareabel Y

8
Anas, Sudjiono.PengantarStatistikPendidikan, ( Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2004),
Cet. Ke-25, h. 192-193.
73

terdapat korelasi, yang lemah atau


rendah
0,40 - 0,70 Antara variabel X dan variabel Y
tedapat korelasi, yang sedang atau
cukup
0,70 – 5,90 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi, yang kuat atau tinggi
0,90 –1,00 Antar variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi, yang kuat atau tinggi

b. Interprestasi menggunakan table nilai “r” Product Moment (rt),


dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau
degrees of freedom (df) yang rumusnya adalah:

df = N-nr9

keterangan :

df = Degress of freedom

N = Number of Cases

Nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan.

Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap variabel Y penulis


menggunakan rumus sebagai berikut :

KD = X 100%

Keterangan:

KD = Kontribusi Variabel X terhadap Y

R = Koefisien korelasi anatara variabel X dan Y

9
Ibid, h. 194
74

F. Hipotesis Statistik dan Pengujian Hipotesis


H0 : p = 0
H1 : p > 0
Keterangan :
P : Koefisien Korelasi ( Populasi ) untuk mengetahui seberapa kuat
hubungan antara 2 variabel.
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji dalam rangka
pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah
sebagai berikut:
a. H0 : Pyx = 0; Artinya, Partisipasi Aktif siswa pada kegiatan
kepramukaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Disiplin Belajar siswa.
b. H1 : Pyx ≠ 0; Artinya Partisipasi aktif siswa pada kegiatan
kepramukaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Disiplin Belajar siswa.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu yang beralamat di


Jl. H. Banan No. 1 RT. 8 RW. 12 Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Didirikan sejak tahun 1982 dibawah naungan
yayasan Harapan Ibu yang dipimpin oleh Bapak Indra Wargadalem. Luas
tanah/lahan sekolah yang dimiliki saat ini 10.000 m2 dengan luas bangunan
sebesar 4000 m2 dengan struktur bangunan permanen 3 lantai.

Kondisi sarana dan prasarana yang ada di lokasi penelitian adalah


sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Sarana dan Prasarana

No Jenis Prasarana Milik sekolah Bukan milik


Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Jumla Luas Jumla Luas Jumla Luas Jumla Luas
h m2 h h h
1 Ruang Kelas 26 1274 - - - - - -
2 Ruang tamu 1 14 - - - - - -
3 Ruang 1 25 - - - - - -
perpustakaan
4 Ruang kepala 1 25 - - - - - -
sekolah
5 Ruang guru 1 126 - - - - - -
6 Ruang BP/BK 1 12 - - - - - -
7 Ruang TU 2 25 - - - - - -

75
76

8 Ruang wakil 1 25 - - - - - -
kep. Sekolah
9 Ruang lab.IPA 1 65 - - - - - -
10 Ruang Lab - -
Fisika
11 Ruang - -
Lab.Biologi
12 Ruang - -
Lab.Kimia
13 Ruang Lab. - -
Bahasa
14 Ruang UKS 1 20
15 Ruang Praktik 2 75
Komputer
16 Kamar 10 9
mandi/WC
Murid
17 Gudang 1 25
18 Aula 1 55
19 Ruang 1 75
ibadah/Mushol
ah
20 Koperasi/toko 1 25
21 Ruang osis - -
22 Ruang dinas 1 25
kep.Sekolah
23 Ruang Penjaga 1 10
sekolah
24 Pos penjaga 1 10
sekolah
77

25 Keterampilan 3 45
26 Kamar 4 12
mandi/WC
Guru
Jumlah 66
SD Islam Harapan Ibu yang merupakan salah satulembaga
penyelenggara pendidikan formal tingkat dasar di bawah pembinaan dan
koordinasi Dinas DKI Jakarta dan berstatus terakreditasi A.

Pada tahun ajaran 2015/2016, SD Islam Harapan Ibu dipimpin oleh


seorang kepala Sekolah bernama Dr. H. Mahmudi, yang dibantu oleh wakil
kepala sekolah bidang keagamaan Hima Rahmawati S.Pd.I dan wakil kepala
sekolah bidang kurikulum Dian, S.Pd. serta dilengkapi dengan guru-guru
honorer yang ada di SD tersebut.

Data tenaga pendidik dan kependidikan di SD Islam Harapan Ibu


selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

Data Tenaga Pendidik

No Nama Gelar Pendidikan Jabatan


1 Abas S.Kom S1 Guru kelas
2 Adinda Nurmaulinda S.S S1 Guru kelas
3 Ahmad Ali Imron Guru kelas
4 Ahmad Siroj S.Pd S1 Guru kelas
5 Anarita Sofiah Lainya
6 Arifuddin S.Pd S1 Guru kelas
7 Bangun Dwiatun S.Pd S1 Guru matpel
8 Bara Widya Guru kelas
9 Diah Juniarti M.Sn S2 Guru kelas
10 Dian Fitriani S.Si S1 Guru kelas
78

11 Dini Mariana S.Kom S1 Guru kelas


12 Ema laelasari Guru kelas
13 Ending Sudihartini S.Pd S1 Guru kelas
14 Eriene Rakhmidiyah S.T S1 Guru kelas
15 Fransiska Guru kelas
16 Gordo mikrodo Guru kelas
17 Hardiyanta S.Pd S1 Guru kelas
18 Imas Choirunnisa S.Sos S1 Guru kelas
19 Lucky Magentara S.Pd S1 Guru matpel
20 Mahfudhoh S.Pd S1 Guru kelas
21 Mahmudin Guru kelas
22 Mansuri S.Pd S1 Guru kelas
23 Neneng kulsum Lainnya
24 Niken Palupi Guru kelas
25 Nonganih S.Pd S1 Guru kelas
26 Nuraini Wijaya S.Pd S1 Guru kelas
27 Nurma Widyanti Guru kelas
28 Rini Astuti S.Pd S1 Guru kelas
29 Rostiati A.Md S1 Guru matpel
30 Saefudin S.Pd.I S1 Guru kelas
31 Saparudin Guru matpel
32 Satralinda S.Pd S1 Guru kelas
33 Selistyowati S.S S1 Guru kelas
34 Silvy Shaffana S.Pd S1 Guru kelas
35 Sri Hutami S.Pd S1 Guru kelas
36 Subkhan Farikhi M.M S1 Guru kelas
37 Sugiman S.Pd S1 Guru kelas
38 Sujadi S.Pd S1 Guru kelas
39 Sukarmin M.M S1 Guru kelas
40 Sumarni S.Pd S1 Guru kelas
79

41 Syrie Subekti S.Pd S1 Guru kelas


42 Udi Rudiana S.Pd S1 Guru kelas
43 Wahyu Arie S.S S1 Guru kelas
44 Yulia suci S.Pd S1 Guru kelas
45 Yuyun Julaeha S.Pd S1 Guru kelas
46 Zaimarni Lainnya

Jumlah siswa pada gambar semester genap tahun ajaran 2015/2016


sebanyak 492 orang, yang terbagi dalam 22 rombel, yaitu: kelas 1: 3 rombel,
kelas 2: 3 Rombel, kelas 3: 3 rombel, kelas 4: 4 rombel, kelas 5: 5 rombel,
kelas6:5 rombel. Kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di SD
Islam Harapan Ibu sebagai wadah pembinaan dan latihan kepemimpinan siswa
yang antara lain dalam bidang: Kepramukaan yang menjadi ekskul wajib bagi
siswa kelas 1-6, bidang tehnologi, kreativitas, seni tari dan olahraga sebagai
kegiatan ekskul minat yang mendukung.

Data siswa SD Islam Harapan Ibu, pada tahun akademik /ajar


2015/20116 terlihat dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.3

Data siswa dalam tahun ajaran 2015-2016

Jumlah Siswa
No Nama Rombel
L P Jumlah
1 Kelas 1-A Kelas 1 16 9 25
2 Kelas 1-B Kelas 1 11 11 22
3 Kelas 1-C Kelas 1 12 10 22
4 Kelas 2-A Kelas 2 14 8 22
5 Kelas 2-B Kelas 2 12 9 21
6 Kelas 2-C Kelas 2 12 8 20
7 Kelas 2-D Kelas 2 13 10 23
8 Kelas 3-A Kelas 3 8 11 19
9 Kelas 3-B Kelas 3 13 9 22
80

10 Kelas 3-C Kelas 3 11 11 22


11 Kelas 4-A Kelas 4 12 10 22
12 Kelas 4-B Kelas 4 12 9 21
13 Kelas 4-C Kelas 4 11 12 23
14 Kelas 4-D Kelas 4 9 14 23
15 Kelas 5-A Kelas 5 11 12 23
16 Kelas 5-B Kelas 5 11 11 22
17 Kelas 5-C Kelas 5 12 12 24
18 Kelas 5-D Kelas 5 9 14 23
19 Kelas 6-A Kelas 6 16 9 25
20 Kelas 6-B Kelas 6 12 11 23
21 Kelas 6-C Kelas 6 13 11 24
22 Kelas 6-D Kelas 6 15 8 23
Total 265 229 492

2. Realita Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu


Untuk mengetahui realita kepramukaan pada pennelitian ini peneliti
bermaksud mengadakan perbandingan kegiatan kepramukaan dari dua tahun
belakangan ini. Dari hasil wawancara dengan pihak terkait dan hasil studi
dokumentasi bahwa Kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu mengalami
peningkatan walau tidak banyak tetapi ada perubahan yang positif pada kegiatan
kepramuukaan, baik dari segi prestasi kepramukaan, administrasi, maupun nilai
dan norma kehidupan yang dilahirkan oleh kegiaatan ekskul pramuka.
Untuk mengetahui realita kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu
pondok Pinang Jakarta Selatan, peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam
bentuk angket yang disebar kepada sejumlah responden yang telah ditentukan
sebagai sampel dalam penelitian, yakni sebanyak 60 orang siswa. 25 item
pertanyaan dalam angket, merupakan rincian dari 5 dimensi utama dan beberapa
indikator yang dihasilkan dari 5 dimensi utama dari variablel penelitian Partisipasi
Aktif Kegiatan Kepramukaan (Variabel X). Kelima dimensi utama tersebut antara
lain: Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan, Sistem Among, sadar Pentingnya
81

Kegiatan Kepramukaan, kegemaran atau antusias, dan Kesediaan Mempelajari


materi Kepramukaan.
a. Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan
Penelitian terhadap Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri melalui 2 indikator, yaitu; 1)
kehadiran pada kegiatan, dan 2) Ikut Aktifitas atau Melakukan. Kedua indikator
tersebut kemudian disusun menjadi 2 item pertanyaan yang disebar kepada sampel
penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kedua
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kehadiran pada Kegiatan (1)
Bertolak dari indikator tersebut, penulis mengajukan suatu pertanyaan
yaitu item angket no. 1 yang diarahkan untuk mengetahui intensitas kehadiran
siswa pada saat kegiatan ekskul Pramuka dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu
tinggi atau tidak intensitas kehadiran siswanya. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 34 responden
menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang
menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (25x4) +
(34x3) + (0x2) + (1x1) = 203/240 x 100 = 84,58 %. Nilai tersebut berada di
interval 76 – 100 yang berarti sangat baik. Hasil analisis data tersebut dapat
menunjukkan bahwa intensitas siswa pada kegiatan kepramukaan di SD I slam
Harapan ibu sangat Tinggi.

2) Ikut Aktifitas atau Melakukan (25)


Pertanyaan angket no 25 yang sesuai dengan indikator di atas untuk
mengetahui seberapa besar siswa ikut dan melakukan setiap kegiatan
kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu, sebagian besar atau kecil siswa yang ikut
dan melakukan kegiatan pramuka di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang
diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9
responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden
yang menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(38x4) + (7x3) + (14x2) + (1x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai tersebut berada
82

di Interval 76 - 100yang berarti Sangat Baik. Hasil analisis data tersebut dapat
menunjukkan bahwa siswa yang ikut aktifitas dan melakukan kegiatan
kepramukaan sangat besar yang mengikutinya.

b. Sistem Among
Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD
Islam Harapan Ibu adalah mengenai pola pembinaan dan pendidikan
kepramukaan, yang dikenal dengan Sistem Among. Indikator yang diteliti adalah:
1) Pendidikan dan Pengarahan, dan 2) Keteladanan dan Pengarahan. Kedua
indikator tersebut kemudian disusun menjadi 6 item pertanyaan yang disebar
kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden
terhadap keenam pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan dan Pengarahan (16,17,21)


Bertolak dari indkator pendidikan dan pengarahan pada kegiatan
kepramukaan terdapat dalam tiga butir soal yang menerangkan indikator tersebut.
Pada item soal ke 16 untuk mencari tahu tentang model dan pengarahan yang
dilaksankan pada saat kegiatan kepramukaan apakah menunjukan pola hidup
Bersahaja dan Sederhana. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban
sebagai berikut: 38 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 7
responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika
dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (14x3) + (7x2) +
(1x1) = 209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di interval 76 – 100 yang
berarti Sangat Baik. Nilai pada item soal 16 ini menunjukan bahwa pendidikan
kepramukaan selalu memberikan dan menunjukkan pada pola hidup Sejahtera.
Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 17 tentang
perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa terdidik atau
tidak dalam kegiatan ekskul pramuka. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 43 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab
“b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (43x4) + (11x3) + (5x2)
83

+ (1x1) = 216/240 x 100 = 90. %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang


bernilai Sangat Baik. Nilai paa item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola
pendidikan yang ada di kegiatan Pramuka akan menjadikan siswa merasa terdidik.
Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 21 tentang
perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa Bersemangat atau
tidak dalam mengikuti setiap kegiatan Ekskul kepramukaan yang ada di SD Islam
Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut:
28 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 3 responden yang
menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (28x4) + (19x3) + (3x2) + (10x1) = 185/240
x 100 = 77,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal 18 ini menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat
dalam mengikuti setiap kegiatan ekskul Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu.
Darai ketiga item tersebut peneliti rasa bahwa soal sudah mewakili
indikator pengarahan dan pendidikan Pramuka, dan jugga menunjukkan bahwa
pengarahan dan pendidikan yang ada pada ekskul kepramukaan sangatlah baik.

2) Keteladanan dan Penghargaan (18,19,20)

Item soal untuk indkator ini terdapat di beberapa item soal yang
mewakilinya salah satunya terdapat pada item soal 18 tentang perasaan siswa
untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa pendidikan kepramukaan yang
ada di SD Islam Harapan Ibu menggunakan sistem ber regu atau tidak. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 32 responden
menjawab “a”, 25 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan
tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (32x4) + (25x3) + (3x2) + (0x1) = 205/240 x 100 =
85.42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola pengajaran dan
latihan ekskul kepramukaan menggunakan sistem ber regu.
84

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang
mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 19 untuk mengetahui perasaan
siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa mengikuti kegiatan pramuka yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu dengan perasaan sukarela ataupun
sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39
responden menjawab “a”, 17 responden menjawab “b”, 3 responden yang
menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (17x3) + (3x2) + (1x1) = 214/240 x
100 = 89,16 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal 19 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan
antusias dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu.

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang
mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 20 untuk mengetahui sikap dan
perasaan siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka apakah siswa sampai lupa
waktu dalam mengikuti kegiatan pramuka yang dilaksanakan di SD Islam
Harapan Ibu ataupun sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab
“b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (15x3) + (5x2)
+ (5x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang
bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 20 menunjukkan bahwa siswa sangat
bersemangat sampai lupa waktu dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD
Islam Harapan Ibu sampai-sampai lupa waktu.

Dari hasil ketiga item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa
dapat mewakili indikator keteladanan dan penghargaan, jelasnya bahwa kegiatan
yang ada pada ekskul pramuka selalu memberikan penghargaan dan keteladanan.

c. Sadar Pentingnya Kegiatan Pramuka

Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenaiSadar Pentingnya Kegiatan Pramuka.
85

Indikator yang diteliti adalah: 1) Manfaat Kepramukaan, 2) manfaat bagi


Pembinaan Diri, 3) manfaat bagi Pembinaan karir Kepramukaan, 4) mengandung
Unsur pendidikan dan 5) sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa .
Kelima indikator tersebut kemudian disusun menjadi 10 item pertanyaan yang
disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60
responden terhadap kesembilan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Manfaat Kepramukaan ( 2,5)


Item soal untuk indkator Manfaat Kepramukaan terdapat di 2 item
soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal 2untuk mengetahui
yang dirasakan siswa apakah pembina memberikan tanda kecakapan atau tidak
setelah ujian naik tingkatan kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan
Ibu dengan perasaan sukarela atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab
“b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden yang menjawab “d”.
maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (21x4) + (9x3) +
(14x2) + (16x1) = 155/240 x 100 = 64,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 –
75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 2 menunjukkan bahwa siswa sangat
bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu
karna pelatih memberikan tanda kecakapan setelah ujian naik tingkatan
kepramukaan.
Item soal untuk indkator ini juga terdapat juga pada beberapa item
soal yang mewakili indikator selanjutnya terdapat pada item soal 5 untuk
mengetahui perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa diberi
penghargaan jika selalu bersemanagat dalam kegiatan kepramukaan yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 17 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab
“b”, 28 responden yang menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”.
maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (17x4) + (5x3) +
(28x2) + (10x1) = 149/240 x 100 = 62,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 -
75yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 5 menunjukkan bahwa siswa sangat
86

bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu


karna siswa mendapatkan penghargaan dari pelatih setelah kegiatan pramuka
berlangsung.
Dari hasil dua item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa
sudah dapat mewakili indikator manfaat kepramukaan.
2) Manfaat bagi Pembinaan diri (3,4)

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang
mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 3 untuk mengetahui ingatan dan
perasaan siswa apakah pembiana memberikan teori kepramukaan sebelum
kegiatan pramuka berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah seperti kegiatan
perkemahan Jumat-Sabtu yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu atau tidak.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden
menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1
responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (47x4) + (8x3) + (4x2) + (1x1) = 201/240 x 100 = 83,75 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal 3 menunjukkan bahwa siswa diberikan teori pramuka pada saat kegiatan
berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah.

Item soal untuk indkator ini juga terdapat item soal yang mewakilinya
selanjutnya terdapat pada item soal no. 4 untuk mengetahui ingatan dan yang
dirasakan siswa apakah pelatih memberitahukan alat-alat yang dibutuhkan untuk
kegiatan pendidikan pramuka yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden
menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan
2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (42x4) + (10x3) + (6x2) + (2x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal 4 menunjukkan bahwa siswa merasakan bahwa pembina pramuka
mengumumkan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan pramukaan di SD Islam
Harapan Ibu.
87

Dengan kesimpulan bahwa manfaatnya adalah untuk pembinaan diri


untuk selalu bersikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan
pembiasaan Hidup disiplin.

3) Manfaat bagi pembinaan karir dan keterampilan (11,12)

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang
mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 11 untuk mengetahui akan
pentingnya kegiatan yang ada pada ekskul pramuka menurut siswa SD Islam
Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut:
34 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 14 responden yang
menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (34x4) + (8x3) + (14x2) + (0x1) =
188/240 x 100 = 78, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal 11 menunjukkan bahwa siswa menganggap
kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu cukup penting.

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di item soal yang
mewakilinya kedua terdapat pada item soal no. 12 untuk mengetahui perasaan
siswa apakah kegiatan kepramukaan yang dilaksankan di SD Islam Harapan Ibu
berlangsung menyenangkan atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 27 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab
“b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 6 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (27x4) + (10x3) + (17x2)
+ (6x1) = 178/240 x 100 = 74, 17 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 - 75yang
bernilai Baik. Nilai pada item soal 12 menunjukkan bahwa siswa sangat merasa
senang dan lebih bermakna pada saat kegiatan pramuka dilaksanakan di SD Islam
Harapan Ibu.

Dari hasil kedua butir soal yang mewakili indikator manfaat


pembinaan karir dan keterampilan adalah bahwa dalam kegiatan dalam ekskul
pramuka hasilnya baik dan cukup berpengaruh untuk pembinaan karir dan
keterampilan untuk peserta didik.
88

4) Mengandung Unsur Pendidikan (9)

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 1 item soal yang
mewakilinya yaitu untuk mengetahui pendapat siswa akan ketertarikan mereka
pada kegiatan eskul kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden
menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 13 responden yang menjawab “c”
dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (33x4) + (14x3) + (13x2) + (0x1) = 200/240 x 100 =
83, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal no. 3 menunjukkan bahwa siswa selalu merasa senang dalam
mengikuti kegiatan kepramukaan dan mengandung unsur pendidikaan karena
kegiatan parmuka di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya sangat menarik.

5) Sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa (6,7)


Item soal untuk indkator sesuai dengan perkembangan rohani dan
jasmani siswa terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada
item soal no. 6untuk mengetahui apakah pada saat latihan kepramukaan
berlangsung di SD Islam Harapan Ibu pembina membimbing siswa atau tidak.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden
menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, 8 responden yang menjawab “c” dan
tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (46x4) + (6x3) + (8x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90,
83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai
pada item soal 6 menunjukkan bahwa siswa merasa sangat menjiwai dalam
mengikuti kegiatan ekskul Pramuka berlangsung di SD Islam Harapan Ibu.
Item soal untuk indkator sesuai dengan pekembangan jasmani dan
rohaninya selain yang diatas ada juga pada item soal no. 7 mewakilinya, untuk
mengetahui apakah pembina mengawasi siswa pada saat kegiatan Kepramukaan
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab
“b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab
89

“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (44x4) +


(14x3) + (2x2) + (0x1) = 222/240 x 100 = 92,5 %. Nilai tersebut berada di
Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 7 menunjukkan
bahwa siswa sangat merasa diawasi oleh pembina pramuka saat kegiatan
kepramukaan berlangsung di SD Islam Harapan Ibu.

d. Kegemaran atau Antusias

Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kegemaran atau Antusias. Indikator yang
diteliti adalah: 1) Antusiasme siswa pada kegiatan kepramukaan dan 2) Semangat
sampai lupa waktu. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Antusiasme atau suka dan tidak sukanya siswa kegiatan Pramuka

Item soal untuk indkator antusiasme siswa pada kegiatan


kepramukaan yang ada Di SD Islam Harapan Ibu terdapat di item soal 24 yang
mewakilinya diantaranya mengetahui yang dirasakan siswa apakah pembina
mengaahkan kalian untuk membuka materi pramuka dengan membacakan kode
kehormatan pramuka.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 36 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 9 responden
yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (36x4) + (10x3) + (9x2) + (5x1) =
197/240 x 100 = 82, 08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
sangat Baik. Nilai pada item soal 24 menunjukkan bahwa siswa sangat antusias
dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna pelatih
selalu membimbing untuk memulai latihan kepramukaan dengan membaca kode
etik kehormatan pramuka.
90

2) Semangat sampai lupa waktu (8,15)


e. Kesediaan Mempelajari materi Kepramukaan

Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kesediaan Mempelajari materi
Kepramukaan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Giat dalam mengikuti
pelajaran/rajin dan 2) Mau Belajar dan Mencoba. Kedua indikator tersebut
kemudian disusun menjadi 4 item pertanyaan yang disebar kepada sampel
penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap
kelima pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Giat dalam mengikuti pelajaran/rajin (13,14)

Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti pelajaran/Rajin


terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal
no.13 untuk mengetahui apakah dalam kegiatan kepramukaan menunjukkan hal
positif sehingga dapat membuat siswa giat untu mengikutinya. Dari pertanyaan
yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden menjawab “a”, 10
responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden
yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut
bernilai: (33x4) + (10x3) + (15x2) + (2x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai
tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item
soal 13 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan giat dalam mengikuti
kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna seluruh kegiatan
menunjukkan ke dalam hal yang positif.

Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti kegiata/ Rajin


selanjutnya terdapat di item soal no. 14 yang mewakilinya untuk
mengetahuiapakah kegiatan kepamukaan yang dilaksanakan di SD islam Harapan
Ibu selalu mengajarkan pola hidup bersahaja dan sederhana atau tidak. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden
menjawab “a”, 12 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan
tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
91

responden tersebut bernilai: (46x4) + (12x3) + (2x2) + (0x1) = 224/240 x 100 =


93, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Baik. Nilai pada
item soal 14 menunjukkan bahwa siswa sangat Giat dalam mengikuti kegiatan
kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya selalu menunjukkan
pola hidup bersahaja dan sederha.
Dari hasil jawaban responden untuk 2 item soal tentang indikator di
atas peneliti rasa sudah dapat mewakili karna hasilnya siswa menjadi giat dalam
mengikkuti kegiatan kepramukaan karna hampir semua kegiatannya mengajarkan
pola hidup sejahtera dna sederhana.

2) Mau belajar dan mencoba (22,23)

Item soal untuk indkator Mau belajar dan mencoba terdapat di 2 item
soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 22 untuk
mengetahui kedisiplinan selalu di ajarkan dan dibiasakan atau tidak pada kegiatan
kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 49 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab
“b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab
“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (49x4) + (9x3)
+ (2x2) + (0x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 –
100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa
kedisiplinan tampang dibaiasakan dan diajarkan pada setiap kegiatan pramuka
berlangsung di SD Islam Harapan Ibu sehingga siswa mau belajar dan mencoba
terus.

Item soal untuk indkator mau belajar dan mencoba selanjutnya


terdapat di item soal no. 23 yang mewakilinya untuk mengetahui apakah dalam
setiap kegiatan parmuka selalu dengan kegiatan yang memudahkan fisik dan
mental siswa atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh 37 Responden
yang menjawab “a”, 14 Responden yang mennjawab “b”, 7 responden yang
menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (37x4) + (14x3) + (7x2) + (2x1) = 206/240 x
92

100 = 85,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal 23 menunjukkan bahwa kegaitan kepramukaan selalu
memudahkan pengunaan mental dan fisik sehingga siswa mau belajar dan
mencoba setiap materi baru diberikan.
Dari dua item soal yang mewakili 1 indikator diatas menunjukkan
bahwa dengan kegiatan yang menarrik dn mengandung unsur pembiasaan pada
hal positif dapat meningkatkan kemauan siswa dalam belajar dan mencoba hal
yang baru.

3. Realita Disiplin Belajar siswa


Untuk mengetahui realitas tentang disiplin belajar siswa di SD Islam
Harapan Ibu, Peneliti bermaksud untuk mengadakan perbandingan dari dua tahun
terakhir. Dari hasil pengamatan dan wawancara terkait dengan disiplin belajar
siswa maka dapat diperoleh hasil bahwa disiplin belajar siswa dari tahun ke tahun
sangat meningkat dengan dibarengi kegiatan pada ekskul kepamukaan yang
semakin meningkat pula.

Untuk mengetahui realitas tentang Disiplin Belajar Siswa di SD Islam


Harapan Ibu Jakarta Selatan, Peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam
angket yang disebar kepada 60 responden yang telah ditentukan sebagai sampel
dalam penelitian. 25 item pertanyaan yang disebar dalam angket, merupakan
rincian dari 7 dimensi yang memunculkan beberapa indikator variabel penelitian
tentang disiplin belajar siswa (Variabel Y). beberapa dimensi dan indikator
dilahirkan dari teori belajar Modern.

a. Terlibat Mental

Penelitian terhadap terlibat mental di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri


melalui 2 indikator, yaitu; 1) Etika dan Sopan Santun dan 2) Rasa Ingin tahu
bahan belajar selanjutnya. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi
5item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban
93

yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah


sebagai berikut:

1) Etika dan Sopan santun (5,6,7)

Item soal untuk indkator etika dan Sopan Santun terdapat di 3 item
soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 5 untuk
mengetahui sikap sopan santun siswa jika ingin pergi ke kamar mandi saat
kegiatan belajar di kelas berlangsung permisi dan izin atau tidak. Dari pertanyaan
yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 6
responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(44x4) + (6x3) + (6x2) + (4x1) = 210/240 x 100 = 87,5 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 5
menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa di kelas tercermin dengan sikap sopan
santun siswa yaitu permisi dan izin untuk ke kamar mandi.

Item soal untuk indkator etika da sopan santun selanjutnya terdapat di


item soal no. 6 yang mewakili indikator di atas untuk mengetahui perasaan siswa
jika mengikuti kegiatan belajar di kelas atau di luar kelas apakah merasa selalu
ingin jadi yang terbaik atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 52 responden menjawab “a”, 3 responden menjawab
“b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (52x4) + (3x3) + (4x2) +
(1x1) = 226/240 x 100 = 19,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang
bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 6 menunjukkan bahwa siswa selalu
merasa ingin jadi yang terbaik ketika kegiatan belajar di sekolah atau di luar
sekolah SD Islam Harapan Ibu.

Item soal untuk indkatorEtika dan Sopan santun selanjutnya terdapat


di item soal no. 7 yang mewakili indikator di atas, pada item soal ini bertujuan
untuk mengetahui apakah siswa berusaha untuk mencari tahu atau tidak tentang
informasi pada pelajaran yang belum diketahui. Dari pertanyaan yang diajukan
94

diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 4 responden


menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(47x4) + (4x3) + (9x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90,83 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 7
menunjukkan bahwa siswa di SD Islam Harapan Ibu selalu berusha untuk mencari
tahu tentang informasi pembelajaran yang belum mereka ketahui.

Dari ketiga hasil item soal di atas dapat menunjukkan indikator Etika
dan sopan santun dapat terpenuhi karena hasilnya menunjukkan bahwa siswa-
siswi SD Islam Harapan Ibu menunnjukkan etika dan sopan santunnya khususnya
pada saat kegiatan belajar mengajar di kela sberlangsung.

2) Rasa ingin tahu bahan belajar selanjutnya (18,19)

Item soal untuk indkator Rasa Ingin tahu bahan pelajaran selanjutnya
terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no.
18 tujuan dari item soal ini adalah untuk mengetahui apakah siswa mampu
mengerjakan tugas yang diberikan guru atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 20 responden
menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(21x4) + (20x3) + (17x2) + (2x1) = 180/240 x 100 = 75 %. Nilai tersebut berada
di Interval 51–75 yang bernilaiBaik. Nilai pada item soal no 18 menunjukkan
bahwa siswa mampu untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Item soal untuk indkator rasa Ingin tahu bahan pelajaran selannjutnya
yang ke dua terdapat di item soal no. 19 yang mewakili indikator di atas tujuannya
adalah untuk mengetahui apakah siswa yang menjadi pramuka inti SD Islam
Harapan Ibu kenal dengan guru dan teman-temannnya. Dari pertanyaan yang
diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 32
responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
95

(22x4) + (32x3) + (5x2) + (1x1) = 195/240 x 100 = 81, 25 %. Nilai tersebut


berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 19
menunjukkan bahwa siswa yang menjadi pramuka Inti di SD Islam Harapan Ibu
sangat kenal semua guru dan teman-temannya.

Dari kedua item soal tersebut di atas bahwa siswa memiliki rasa ingin
tahu pada bahan pelajaran yang akan disampaikan dipertemuan berikutnya.

b. Berusaha dan Berlatih untuk Belajar

Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Usaha siswa dalam berusaha untuk belajar.
Indikator yang diteliti adalah: 1) Ketepatan Penyelesaian Tugas dan 2) Rasa ingin
tahu yang tinggi. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Ketepatan penyelesaian tugas (4)

Item soal untuk indkator ketepatan penyelesaian tugas pada dimensi


Berusaha dan Berlatih terdapat di item soal no. 4 tujuannya untuk mengetahui
apakah siswa yang menjadi pramuka inti selalu tepat waktu atau tidak dalam
mengerjakan tugas baik di Sekolah atau di Rumah. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 23 responden
menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab
“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) +
(23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33%. Nilai tersebut berada di
Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 4
menunjukkan bahwa siswa yang menjadi oramuka inti di SD Islam Harapan Ibu
selalu mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu.

2) Rasa ingin tahu yang tinggi (15,21)


96

Item soal untuk indkator Rasa Ingin Tahu yang Tinggi terdapat di 2
item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 15 untuk
mengetahui kesemangatan siswa dalam mengumpulkan tugas tinggi atau tidak.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 37 responden
menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan
1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (37x4) + (7x3) + (15x2) + (1x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal no 15 menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan pramuka di
SD Islam Harapan Ibu memiliki kesemangatan yang tinggi dalam mengerjakan
dan mengumpulkan tugas.

Item soal untuk indkator rasa ingin tahu yang tinggi selanjutnya juga
terdapat pada item soal no. 21 yang bertujuan untuk mengetahui kedisiplinan
siswa saat mengenakan seragam sekolah yang telah ditetapkan oleh sekolah atau
yayasan. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 56
responden menjawab “a”, 2 responden menjawab “b”, 1 responden yang
menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (56x4) + (2x3) + (1x2) + (1x1) = 233/240 x
100 = 97,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal no 21 menunjukkan bahwa kedisiplinan tampak pada
diri siswa dalam mengenakan seragam yang telah ditentukan sekolah atau
yayasan.

Dari hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam


Harapan Ibu memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan rasa semangat berdisiplin
yang tinggi pada kegiatan khususnya kegiatan belajar.

c. Sadar Tujuan

Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kesadaran akan tujuan. Indikator yang diteliti
adalah: 1) kehadiran di sekolah, 2) tidak puas dengan nilai rendah, dan 3) Tidak
97

menunda mengerjakan tugas/PR. Ketiga indikator tersebut kemudian disusun


menjadi 5 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau
jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempaat pertanyaan tersebut
adalah sebagai berikut:

1) Kehadiran di sekolah (1)

Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di item


soal no. 1 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa selalu
berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara atau
tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 40
responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 11 responden yang
menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (40x4) + (9x3) + (11x2) + (0x1) =
209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no 1 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap
sopan pada saat berbicara dengan guru dan teman-teman.

2) Tidak puas dengan nilai rendah (20,11)

Item soal untuk indkator ketidak puasan dengan nilai rendah terdapat
pada 2 item soal salah satu item soal yaitu item soal no. 20 tujuannya untuk
mengetahui apakah siswa akan bertanya atau tidak jika ada materi pelajaran yang
belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 30 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 10 responden
yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (30x4) + (19x3) + (10x2) + (1x1) =
198/240 x 100 = 82,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 1 menunjukkan bahwa siswa sangat aktif
untuk bertanya ketika saat ada materi pelajaran yang belum dipahami.

Item soal untuk indkator tidak puas dengan nilai rendah selanjutnya
terdapat pada item soal no. 11 yang mewakili indikator tersebut yang tujuannya
untuk mengetahui kesadaran siswa dalammengerjakan tugas tinggi atau tidak.
98

Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 30 responden


menjawab “a”, 13 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c”
dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (30x4) + (13x3) + (117x2) + (0x1) = 193/240 x 100 =
80,42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal no 11 menunjukkan bahwa siswa memiliki kesadaran yang
tinggi dalam mengerjakan tugas.

Dari kedua hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam
Harapan Ibu memiliki kesadaran yang sangat baik untuk belajar sehingga mmiliki
kemauan yang tinggi untuk mendapatkan nilai yang baik. Indikator-indikator yang
sudah diuraikan di atas menjawab semua dimensi dari keterlibatan mental karena
dalam belajar juga dibutuhkan keterlibatan mental yang cukup.

3) Tidak menunda mengerjakan tugas/Pekerjaan Rumah (16,24)

Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di


beberapa item soal salah satunya yaitu terdapat di item soal no. 16 yang
mewakilinya tujuannya untuk mengetahui sikap siswa ketika guru sedang
menjelaskan materi pelajaran apakah siswa memperhatikan dengan baik atau
tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 43
responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 7 responden yang
menjawab “c” 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (43x4) + (9x3) + (7x2) + (1x1) = 214/240 x 100 =
89,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal no 16 menunjukkan bahwa sikap siswa sangat baik ketika
guru sedang menjelaskan materi pelajaran, hal ini dicerminkan dengnan siswa
memperhatikan penjelasan guru.

d. Motivasi Belajar

Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Motivasi Belajar. Indikator yang diteliti
adalah: 1) Ketepatan hadir di kelas dan 2) Rasa ingin tahu yang kuat untuk
99

menjadi yang terbaik. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 4 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Ketepatan hadir di kelas (3,8)

Item soal untuk indikator Ketepatan hadir terdapat di item soal no. 3
yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa menunda-nunda
atau tidak dalam mengerjakan PR di rumah yang telah diberikan guru. siswa
selalu berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara
atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35
responden menjawab “a”, 23 responden menjawab “b”, 1 responden yang
menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x
100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal no 3 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap sangat
rajin dan tidak menunda-nunda pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah.

Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas selanjutnya


terdapat pada beberapa item soal yaitu pada item soal no. 8 yang tujuannya untuk
mengetahui kedisiplinan diri siswa dari jumlah kehadiran siswa di kelas. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 38 responden
menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan
5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (38x4) + (11x3) + (6x2) + (5x1) = 202/240 x 100 = 84,17 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal no.8 menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa untuk kehadiran siswa
sangat disiplin dengan melihat data kehadiran siswa di Absensi.

2) Rasa kuat ingin menjadi yang terbaik (13,25)

Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik
terdapat pada 2 item soal satu diantaranya yaitu pada item soal no. 13 yang tujuan
100

dari soal ini adalah untuk mengetahui rasa sadar akan patuh terhadap tata tertib
atau tidak, dicerminkan dengan keberadaan siswa setelah bel tanda masuk
berbunyi. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42
responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 9 responden yang
menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (42x4) + (9x3) + (9x2) + (0x1) =
213/240 x 100 = 88,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no 13 menunjukkan bahwa siswa sangat
memiliki sikap sadar akan patuh pada tata tertib peraturan, dicerminkan dari siswa
terbiasa untuk selalu baris di depan kelas untuk berdoa sebelum mereka memasuki
kelas.

Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik
selanjutnya berada pada item soal no. 25 yang tujuan dari item soal ini untuk
mengetahui jujur atau tidak siswa ketika guru menanyakan siapa yang belum
mengumpulkan tugas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 47 responden menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 5 responden
yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (7x3) + (5x2) + (1x1) =
188/240 x 100 = 78,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 25 menunjukkan bahwa siswa sangat jujur
saat guru yang menannyakan tentang tugas yang belum dikerjakan.

e. Mengalami atau mengulang

Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah megenai Mengalami atau Proses Mengulang. Indikator
yang diteliti adalah: 1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran, dan
2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah. Kedua indikator tersebut
kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel
penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
101

1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran (10,9)

Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak


pelajaran terdapat pada 2 item soal diantaranya item soal no. 10 yang bertujuan
untuk mengetahui apakah siswa suka mencari tahu tentang informasi materi yang
diajarkan besok atau tidak.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban
sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 23
responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika
dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (22x4) + (11x3) + (23x2) +
(4x1) = 189/240 x 100 = 78,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang
bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 10 menunjukkan bahwa siswa sangat
memiliki sikap suka mencari tahu tentang informasi materi yang diajarkan besok.

Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak


pelajaran selanjutnya terdapat pada item soal no. 9 yang bertujuan untuk
mengetahui apakah siswa tetap tertib belajar di kelas atau tidak walau guru sedang
izin ke luar kelas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 35 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab “b”,15 responden
yang menjawab “c” dan 3 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (5x3) + (15x2) + (3x1) =
192/240 x 100 = 80,00 %. Nilai tersebut berada di Intekelas walau guru sedang
izin ke luar kelas.

2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah (17)

Item soal untuk indikator suka mengulang kembali pelajaran di


sekolah terdapat pada item soal no. 17 yang bertujuan untuk mengetahui apakah
siswa merasa kecewa atau tidak apabila mendapat nilai rendah. Dari pertanyaan
yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 12
responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(39x4) + (12x3) + (5x2) + (4x1) = 166/240 x 100 = 69,17 %. Nilai tersebut berada
102

di Interval 51 – 75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal no 17 menunjukkan


bahwa siswa bias merasa kecewa jika mendapat nilai rendah di sekolah.

Dari etika hasil item soal di atas menunjukkan bahwa indikator rasa
ingin tahu tentang materi yang akan dipelajarinya dan indikator suka mengulang
kembali pelajaran di sekolah, dan indikator di atas bias memenuhi dimensi
Mengalami dan mengulang pelajaran. Menunjukkan bahwa mengulang pelajaran
adalah dimensi yang juga dibutuhkan dalam membangun disiplin belajar siswa.

f. Pemanfaatan Lingkungan

Dimensi keenam untuk mengetahui Disiplin Belajar Siswa di SD Islam


Harapan Ibu adalah mengenai Pemanfaatan Lingkungan. Indikator yang diteliti
adalah: 1) Selalu Bertanya. Indikator tersebut kemudian disusun menjadi 2 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap kedua pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Selalu bertanya(12,23)

Item soal untuk indikator selalu bertanya terdapat pada 2 item soal
salah satunya terdapat pada item soal no.12 yang bertujuan untuk mengetahui
ketepatan siswa dalam hadir di kelas sehari-hari. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 8 responden
menjawab “b”, 10 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(39x4) + (8x3) + (10x2) + (0x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal no. 12
menunjukkan bahwa siswa selalu tepat dalam kehadiran di kelas.

Item soal untuk indikator selalu bertanya selanjutnya terdapat pada


item soal no. 23 yang bertujuan untuk apakah siswa selalu bertanya atau tidak
ketikamasih ada pelajaran yang belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 18 responden
103

menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang


menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(25x4) + (18x3) + (15x2) + (2x1) = 186/240 x 100 = 77,5 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai SangatBaik. Nilai pada item soal no 23
menunjukkan bahwa siswa selalu bertanya apabilaada materi pelajaran yang
masih belum dipahami.

Dari kedua item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam


Harapan Ibu terbiasa memnfaatkan lngkungan yaitu dengan selalu bertanya
kepada guru, teman apabila ada materi pelajaran yang belum siswa pahami.

g. Habit/Kebiasaan

Dimensi ketujuh untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Habit/Kebiasaan. Indikator yang diteliti
adalah: 1) Kerapian Berpakaian, 2) Pandai bergaul, dan 3) memiliki jadwal atau
pengelompokkan waktu kegiatan harian. Ketiga indikator tersebut kemudian
disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian.
Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kelima
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kerapian Berpakaian (2)

Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas terdapat pada item
soal yaitu pada item soal no. 2 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan diri
siswa dengan memakai seragam dengan rapih. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 54 responden menjawab “a”, 6 responden
menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden
yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut
bernilai: (54x4) + (6x3) + (0x2) + (0x1) = 234/240 x 100 = 97,5 %. Nilai tersebut
berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 2
menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan selalu kelihatan sangat rapih
dalam memakai seragam.
104

2) Pandai bergaul (14)

Item soal untuk indkator pandai bergaul ketepatan hadir di kelas


terdapat pada item soal no. 14 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan
siswa dalam kegiatan siswa terjadwal atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 34 responden menjawab “a”, 8 responden
menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(34x4) + (8x3) + (17x2) + (1x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 14
menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan menjadwalkan setiap kegiatan
yang ada di rumah.

3) Memiliki jadwal atau pengelompokkan waktu kegiatan harian


(22)

Item soal untuk indkator pengelompokkan waktu kegiatan harian


terdapat pada item soal no. 22 yang bertujuan untuk melihat ketertiban siswa
dalam pembelajaran di kelas apakah siswa menyimak pelajaran dengan sungguh-
sungguh atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 39 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab “b”, 5 responden
yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (15x3) + (5x2) + (1x1) =
212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa siswa sangat tertib
dan disiplin dengan selalu bersungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran yang
diberikan oleh guru.

4. Laporan Hasil Wawancara


a. Keadaan ekskul Kepramukaan di SD Islam Hrapan Ibu kegiatannya
menarik, menantang dan mampu membuat anak-anak terbuai Asyik
dan menyenangkan serta asik. Sarana dan prasarana serta alat untuk
menunjang keberhasilan kegiatan pramuka di sekolah juga pantas dan
105

mumpuni untuk dijadikannya pramuka sebagai ekskul wajib di ekolah


Dasar.
Jenis-jenis kegiatan untuk peserta pramuka yaitu sudah disiapkan dan
diatur oleh para pelatih dari dalam dan dari luar sekolah yang
disatukan sehingga menjadi program kegiatan tahunan yang matang
dan diharapkan bias membuat pramuka SD ini maju dan jaya.
Dukungan daripimpinan beserta jajarannya pada setiap kegiatan
pramuka menjadi cara mereka untuk melaksanakan kontroling pada
kegiatan pramuka, serta dengan dampingan guru pada saat kegiatan
berlangsung pun memudahkan kegiatan kontroling kegiatan sehingga
membiasakan siswa menjadi disiplin dan tertib pada setia kegiatan.
Materi ajar atau program kegiatan kepramukaan sudah terstrukur dan
terprogram satu tahun sebelum ajaran baru dimulai. Program ajar yang
dibuat dari pembina Dalam seperti coordinator pramuka dan pelatih
dan pembina dari luar juga membuat raker yang berbeda. Pola yang
diguanakan dalam penyampaian materi sesuai dengan system
kepemimpinn adalah system beregu atau putra dan putri berbeda.
Serta metode latihan pramuka di SD Islam Harapan Ibu juga
menggunakan system Learning By Doing dan Learning By Game.
Pembelajaran dengan melakukan dan belajar dan berlatih dengan
permainan dan lagu-lagu yang menyenangkan namun tetap mendidik.
b. Wawancara ini juga dilakukan kepada beberapa siswa di SD Islam
Harapan Ibu yaitu Aurel kelas 5 dan Leoni kelas 4.
Hasil dari wawancara ini adalah menurut siswa kegiatan kepramukaan
yang ada di SD Islam Harapan Ibu sangat menyenangkan dan
mendidik para andikanya, karna materi yang disampaikan
menggunakan kegiatan dan metode sambil bermain dan bernyanyi jadi
yang ada pada diri siswa hanya pendidikan yang menyenangkan.
Menurut siswa mengenai suasana belajar mengajar di kelas bersama
guru sangat disiplin walau ada beberapa waktu pelajaran yang sangat
membosankan karna pembelajaran yang menggunakan metode
106

ceramah sehingga pembelajaran terasa monoton, mereka terbiasa di


ekskul Pramuka latihannya menggunakan metode yang
menyenangkan dan menarik makanya mereka merasa sangat bosan.

5. Laporan Hasil Observasi

Keadaan lingkungan di SD Islam Harapan ibu pada saat kegiatan


Belajar Mengajar terlihat sangat baik dan tertib sesuai peraturan dan tata
tertib di sekolah, serta pada saat kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka juga
terlihat tertib dan mencerminkan sikap disiplin siswa. Dengan fasilitas
sekolah dan fasilitas kegiatan pramuka yang terdapat di sanggar pramuka
Sriwijaya juga mendukung kegiatan kepramukaan.

Sekolah Dasar Islam Harapan Ibu juga dipimpin oleh yayasan


Harapan Ibu. Pada Jenjang pendidikan SDI harapan Ibu juga memiliki
struktur organisasi sendiri beda dengan jenjang SMP dan SMA, padaEkskul
Pramuka juga memiliki struktu organisasi yang dipimpin oleh Koordinator
Pramuka SDI Harapan Ibu yaitu Ka Rani. Serta 4 orang pelatih yang
berkompeten dalam bidang pramuka yaitu ka Tyo, ka Roy, Ka Junaidi dan Ka
Fenita.

Dalam setiap kegiatan pasti tidak lepas dari factor pendukun yaitu
sarana da prasarana. Keadaan baik sarana dan prasarana di SD Islam Harapan
Ibu terasan baik dan memadai sebagai pendukung dan menunjang kegiatan
intra dan esktra kurikuler. Siswa terlihat antusias pada saat mengikuti
kegiatan kepramukaan, dirasa hingga di dalam kelas pun terasa disiplin
pramuka diterapkan di dalam kelas. Tetapi ada kendala di sisi Pelatih yang
kurang sesuai dengan banyaknya peserta pramuka di kelas.

Jenis-jenis kegiatan pramuka yang ada di SD Islam Harapan Ibu


diantaranya sangat membiasakan siswa untuk hidup mandiri, kreatif dan
inovatif diantara acara besarnya yaitu PBS ( Pesta Besar Siaga ), PERJUSA (
107

Perkemahan Jum’at –Sabtu) serta pemberin materi pramuka pada setiap


Minggunya.

Kegiatan ekstra kurikuler berjalan baik dan penuh antusias dari para
siswa, kegiatan itu pun harus sesuai dengan kegiatan intrakurikuler yaitu
Kegiatan belajar mengajar di kelas, keadaannya yaitu tertib, Disiplin dengan
nampaknya guru dapat mengatur kelas serta siswanya pada saat dalam kelas.

Inilah kegiatan intra dan ekstra kurikuler pada SD Islam harapan ibu
khusunya kegiatan belajar mengajar dan Pramuka yang terasa dan terlihat
berjalan dengan seimbang sehiingga tercipta suasana yang tertib peraturan.
B. Pengujian persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Karena rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus
pencarian rxy (angka indeks korelasi “r” Product Moment, maka langkah-
langkah pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis yang ditempuh
adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan tabel kerjaatau tabel perhitungan data hasil penelitian
(sebagaimana terlihat dalam lampiran 5)
2. Mencari angka korelasinya dengan rumus:

3. Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi (KD) yang penulis manfaatkan untuk
mengetahui kontribusi dari Variabel Y adalah sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
= (0,77)2 x 100 %
= 0,5929 x 100%
= 59,29 %
108

Jadi angka koefisien penentu sebesar 59,29% menunjukkan bahwa


kontribusi pengaruh partisipasi Aktif kegiatan pramuka terhadap Disiplin
Belajar siswa adalah sebesar 59, 29 % sedangkan sisahnya 40,71% adalah
sumbangan dari variabel lain yang menunjang tingkat Disiplin Belajar Siswa.

4. Memberikan interpretasi terhadap rxy dan menarik kesimpulan


Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut di atas, maka diperoleh
hasil bahwa harga “rxy” sebesar 0,77 dan bernilai Positif. Dengan demikian
interprestasi secara kasar/sederhana, dari perhitungan di atas ternyata angka
korelasi antara Variabel X dan variabel Y tidak bertanda negative, berarti di
antara keduavariabel tersebut terdapat korelasi positif (Korelasi Searah). Dan
dengan memperhatikan besarnya “rxy” yaitu = 0,77 yang mana besarnya
terdapat di interval antara 0,70 – 0,90, yang berarti korelasi baik atau positif
antara variabel X dan Y dan hubungan anatara keduanya termasuk korelasi
positif yang kuat atau Tinggi.
Selanjutnya uji Hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan besarnya
harga “rxy” dengan besarnya “r tabel” yang tercantum dalam tabel nilai “r”
Product Moment dengan memperhitungkan df-nya atau nilai kebebasanya
terlebih dahulu. Df = N – nr = 60 – 2 = 58.Dan ternyata df 58 tidak terdapat pada
tabel, maka dikonsultasikan pada df yang terdekat, yaitu df 55.
Pada df 55, diperoleh “rtabel” pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai
pada “rtabel” adalah 0,345 dan pada taraf 1% diperoleh “rtabel”sebesar 0,266.
Ternyata nilai hail “rxy” yang besarnya 0,77 adalah jauh lebih besar dari nilai
“rtabel” yang bernilai (0,345 dan 0,266). Karena “rxy” lebih besar nilainya lebih
besar dari pada nilai “rtabel”, maka hipotesis Nol yang menyatakan bahwa Tidak
ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin
Belajar, ditolak. Dan hipotesis alternative yang menyatakan Ada Hubungan
antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar,
diterima. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tersebut adalah
bahwa semakin besar tingkat partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan
semakin besar pula tingkat kedisiplinan belajar siswa.
109

C. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti lakukan terhadap
beberapa dokumen diantaranya berupa daftar hadir siswa pada kegiatan
kepramukaan yang menunjukkan siswa terlihat selalu ikut aktif dalam
berpartisipasi dengan mengikuti kegiatan kepramukaan dengan rasa senang.
Selain daftar hadir siswa peneliti juga melakukan observasi terhadap buku
aktifitas siswa terlihat kedisiplinan siswa dalam setiap kegiatan belajarbaik di
kelas ataupun di luar kelas. Peneliti juga sedikit melakukan kesimpulan observasi
terhadap rata-rata nilai ujian harian dan Ujian Sekolah yang hasilnya adalah
sangat baik, peneliti rasa faktor ini disebabkan oleh kegiatan kepramukaan yang
mengandung unsur pendidikan karakter dan membentuk karakter kedisiplinan
siswa dalam mengikuti setiap kegiatan belajar.
Selain data tentang daftar hadir, Buku aktifitas siswa dan nilai prestasi
belajar siswa, melalui observasi, penulis juga menemukan suatu realitas “animo”
dan dukungan masyarakat lingkungan sekitar serta dukungan dari pada wali murid
yangsangat mendukung pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di SD
Islam Harapan Ibu, sehingga dalam mewujudkan kedisiplinan belajar siswa
dilingkungan sekolah tampak jelas kontribusi dari masyarakat dan wali murid.
Misalnya, ketika ada acara atau kegiatan pendidikan dan pengajaran yang harus
menggunakan lingkungan sekitar, maka masyarakat sekita dengan ikhlas
mendukung dan mengizinkan kegiatan berlangsung. Dukungan juga datang dari
wali murid yaitu pada setiap kegiatan pendidikan dan pembelajaran selalu
mendukung baik dukungan yang bersifat moril atau materil.

D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian


Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tentang disiplin belajar siswa yang
ditunjukkan dengan hasil nilai belajar siswa yang sangat baik tentu dipengaruhi
oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah faktor kedisiplinan belajar siswa
baik di sekolah dan di rumah. Faktornya juga terdapat pada hal partisipasi aktif
siswa pada setiap kegaiatan kepramukaan. karena kedisiplinan merupakan suatu
watak atau karakter yang tidak bisa tiba-tiba ada seketika dalam diri siswa, maka
110

untuk membentuknya dibutuhkan pola, sistem, serta kebijakan dalam hal


pendidikan dan pembelajaran yang terus-menerus, terarah terencana, terprogram
dan pengawasan dengan baik. Atas dasar tersebut, maka pendidikan kepramukaan
menjadi salah satu alternative kegiatan yang harus selalu dan terus dilaksanakan
di sekolah yang dapat membantu dalam membentuk karakter siswa khususnya
nilai kedisiplinan dalam diri siswa. Dan karena di SD Islam Harapan Ibu kegiatan
Ekskul Kepramukaan berjalan sangat baik dalam pelaksanaanya, maka wajar jika
hasil dan kualitas lulusan pendidikan dan pengajarannnya pun sangat baik. Namun
dirasa sangat penting jika kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu berjalan setiap
Minggunya baik untuk pramuka Siaga dan Penggalang.
Selain itu, sebaik apapun kegiatan, program dan rencana kegiatan sekolah,
jika tidak ada dukungan dari masyarakat sekitar dan dukungan dari para wali
murid, tidak mungkin bisa mencapai suatu tujuan pendidikan yang diharapkan,
oleh karna itu dukungan dan kerja sama dari paramasyarakat sekita dan para wali
murid sangat dibutuhkan untuk kesuksesan proses pendidikan. Serta penulis
meyakini bahwa yang menjadi salah satu faktor penyebab tinggi dan baiknya
kualitas mutu pendidikan dan tinggat kedisiplinan serta kesuksesan program dan
rencana di SD Islam Harapan Ibu adalah karena adanya dukungan dan partisipasi
aktif Masyarakat sekitar dan para wali murid.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu yang beralamat di


Jl. H. Banan No. 1 RT. 8 RW. 12 Kelurahan Pondok Pinang Kecamatan
Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Didirikan sejak tahun 1982 dibawah naungan
yayasan Harapan Ibu yang dipimpin oleh Bapak Indra Wargadalem. Luas
tanah/lahan sekolah yang dimiliki saat ini 10.000 m2 dengan luas bangunan
sebesar 4000 m2 dengan struktur bangunan permanen 3 lantai.

Kondisi sarana dan prasarana yang ada di lokasi penelitian adalah


sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Sarana dan Prasarana

No Jenis Prasarana Milik sekolah Bukan milik


Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Jumla Luas Jumla Luas Jumla Luas Jumla Luas
h m2 h h h
1 Ruang Kelas 26 1274 - - - - - -
2 Ruang tamu 1 14 - - - - - -
3 Ruang 1 25 - - - - - -
perpustakaan
4 Ruang kepala 1 25 - - - - - -
sekolah
5 Ruang guru 1 126 - - - - - -
6 Ruang BP/BK 1 12 - - - - - -
7 Ruang TU 2 25 - - - - - -

75
76

8 Ruang wakil 1 25 - - - - - -
kep. Sekolah
9 Ruang lab.IPA 1 65 - - - - - -
10 Ruang Lab - -
Fisika
11 Ruang - -
Lab.Biologi
12 Ruang - -
Lab.Kimia
13 Ruang Lab. - -
Bahasa
14 Ruang UKS 1 20
15 Ruang Praktik 2 75
Komputer
16 Kamar 10 9
mandi/WC
Murid
17 Gudang 1 25
18 Aula 1 55
19 Ruang 1 75
ibadah/Mushol
ah
20 Koperasi/toko 1 25
21 Ruang osis - -
22 Ruang dinas 1 25
kep.Sekolah
23 Ruang Penjaga 1 10
sekolah
24 Pos penjaga 1 10
sekolah
77

25 Keterampilan 3 45
26 Kamar 4 12
mandi/WC
Guru
Jumlah 66
SD Islam Harapan Ibu yang merupakan salah satulembaga
penyelenggara pendidikan formal tingkat dasar di bawah pembinaan dan
koordinasi Dinas DKI Jakarta dan berstatus terakreditasi A.

Pada tahun ajaran 2015/2016, SD Islam Harapan Ibu dipimpin oleh


seorang kepala Sekolah bernama Dr. H. Mahmudi, yang dibantu oleh wakil
kepala sekolah bidang keagamaan Hima Rahmawati S.Pd.I dan wakil kepala
sekolah bidang kurikulum Dian, S.Pd. serta dilengkapi dengan guru-guru
honorer yang ada di SD tersebut.

Data tenaga pendidik dan kependidikan di SD Islam Harapan Ibu


selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

Data Tenaga Pendidik

No Nama Gelar Pendidikan Jabatan


1 Abas S.Kom S1 Guru kelas
2 Adinda Nurmaulinda S.S S1 Guru kelas
3 Ahmad Ali Imron Guru kelas
4 Ahmad Siroj S.Pd S1 Guru kelas
5 Anarita Sofiah Lainya
6 Arifuddin S.Pd S1 Guru kelas
7 Bangun Dwiatun S.Pd S1 Guru matpel
8 Bara Widya Guru kelas
9 Diah Juniarti M.Sn S2 Guru kelas
10 Dian Fitriani S.Si S1 Guru kelas
78

11 Dini Mariana S.Kom S1 Guru kelas


12 Ema laelasari Guru kelas
13 Ending Sudihartini S.Pd S1 Guru kelas
14 Eriene Rakhmidiyah S.T S1 Guru kelas
15 Fransiska Guru kelas
16 Gordo mikrodo Guru kelas
17 Hardiyanta S.Pd S1 Guru kelas
18 Imas Choirunnisa S.Sos S1 Guru kelas
19 Lucky Magentara S.Pd S1 Guru matpel
20 Mahfudhoh S.Pd S1 Guru kelas
21 Mahmudin Guru kelas
22 Mansuri S.Pd S1 Guru kelas
23 Neneng kulsum Lainnya
24 Niken Palupi Guru kelas
25 Nonganih S.Pd S1 Guru kelas
26 Nuraini Wijaya S.Pd S1 Guru kelas
27 Nurma Widyanti Guru kelas
28 Rini Astuti S.Pd S1 Guru kelas
29 Rostiati A.Md S1 Guru matpel
30 Saefudin S.Pd.I S1 Guru kelas
31 Saparudin Guru matpel
32 Satralinda S.Pd S1 Guru kelas
33 Selistyowati S.S S1 Guru kelas
34 Silvy Shaffana S.Pd S1 Guru kelas
35 Sri Hutami S.Pd S1 Guru kelas
36 Subkhan Farikhi M.M S1 Guru kelas
37 Sugiman S.Pd S1 Guru kelas
38 Sujadi S.Pd S1 Guru kelas
39 Sukarmin M.M S1 Guru kelas
40 Sumarni S.Pd S1 Guru kelas
79

41 Syrie Subekti S.Pd S1 Guru kelas


42 Udi Rudiana S.Pd S1 Guru kelas
43 Wahyu Arie S.S S1 Guru kelas
44 Yulia suci S.Pd S1 Guru kelas
45 Yuyun Julaeha S.Pd S1 Guru kelas
46 Zaimarni Lainnya

Jumlah siswa pada gambar semester genap tahun ajaran 2015/2016


sebanyak 492 orang, yang terbagi dalam 22 rombel, yaitu: kelas 1: 3 rombel,
kelas 2: 3 Rombel, kelas 3: 3 rombel, kelas 4: 4 rombel, kelas 5: 5 rombel,
kelas6:5 rombel. Kegiatan intra dan ekstra kurikuler yang dilaksanakan di SD
Islam Harapan Ibu sebagai wadah pembinaan dan latihan kepemimpinan siswa
yang antara lain dalam bidang: Kepramukaan yang menjadi ekskul wajib bagi
siswa kelas 1-6, bidang tehnologi, kreativitas, seni tari dan olahraga sebagai
kegiatan ekskul minat yang mendukung.

Data siswa SD Islam Harapan Ibu, pada tahun akademik /ajar


2015/20116 terlihat dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.3

Data siswa dalam tahun ajaran 2015-2016

Jumlah Siswa
No Nama Rombel
L P Jumlah
1 Kelas 1-A Kelas 1 16 9 25
2 Kelas 1-B Kelas 1 11 11 22
3 Kelas 1-C Kelas 1 12 10 22
4 Kelas 2-A Kelas 2 14 8 22
5 Kelas 2-B Kelas 2 12 9 21
6 Kelas 2-C Kelas 2 12 8 20
7 Kelas 2-D Kelas 2 13 10 23
8 Kelas 3-A Kelas 3 8 11 19
9 Kelas 3-B Kelas 3 13 9 22
80

10 Kelas 3-C Kelas 3 11 11 22


11 Kelas 4-A Kelas 4 12 10 22
12 Kelas 4-B Kelas 4 12 9 21
13 Kelas 4-C Kelas 4 11 12 23
14 Kelas 4-D Kelas 4 9 14 23
15 Kelas 5-A Kelas 5 11 12 23
16 Kelas 5-B Kelas 5 11 11 22
17 Kelas 5-C Kelas 5 12 12 24
18 Kelas 5-D Kelas 5 9 14 23
19 Kelas 6-A Kelas 6 16 9 25
20 Kelas 6-B Kelas 6 12 11 23
21 Kelas 6-C Kelas 6 13 11 24
22 Kelas 6-D Kelas 6 15 8 23
Total 265 229 492

2. Realita Kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu


Untuk mengetahui realita kepramukaan pada pennelitian ini peneliti
bermaksud mengadakan perbandingan kegiatan kepramukaan dari dua tahun
belakangan ini. Dari hasil wawancara dengan pihak terkait dan hasil studi
dokumentasi bahwa Kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu mengalami
peningkatan walau tidak banyak tetapi ada perubahan yang positif pada kegiatan
kepramuukaan, baik dari segi prestasi kepramukaan, administrasi, maupun nilai
dan norma kehidupan yang dilahirkan oleh kegiaatan ekskul pramuka.
Untuk mengetahui realita kegiatan Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu
pondok Pinang Jakarta Selatan, peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam
bentuk angket yang disebar kepada sejumlah responden yang telah ditentukan
sebagai sampel dalam penelitian, yakni sebanyak 60 orang siswa. 25 item
pertanyaan dalam angket, merupakan rincian dari 5 dimensi utama dan beberapa
indikator yang dihasilkan dari 5 dimensi utama dari variablel penelitian Partisipasi
Aktif Kegiatan Kepramukaan (Variabel X). Kelima dimensi utama tersebut antara
lain: Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan, Sistem Among, sadar Pentingnya
81

Kegiatan Kepramukaan, kegemaran atau antusias, dan Kesediaan Mempelajari


materi Kepramukaan.
a. Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan
Penelitian terhadap Keikutsertaan Kegiatan Kepramukaan yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri melalui 2 indikator, yaitu; 1)
kehadiran pada kegiatan, dan 2) Ikut Aktifitas atau Melakukan. Kedua indikator
tersebut kemudian disusun menjadi 2 item pertanyaan yang disebar kepada sampel
penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kedua
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Kehadiran pada Kegiatan (1)
Bertolak dari indikator tersebut, penulis mengajukan suatu pertanyaan
yaitu item angket no. 1 yang diarahkan untuk mengetahui intensitas kehadiran
siswa pada saat kegiatan ekskul Pramuka dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu
tinggi atau tidak intensitas kehadiran siswanya. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 34 responden
menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang
menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (25x4) +
(34x3) + (0x2) + (1x1) = 203/240 x 100 = 84,58 %. Nilai tersebut berada di
interval 76 – 100 yang berarti sangat baik. Hasil analisis data tersebut dapat
menunjukkan bahwa intensitas siswa pada kegiatan kepramukaan di SD I slam
Harapan ibu sangat Tinggi.

2) Ikut Aktifitas atau Melakukan (25)


Pertanyaan angket no 25 yang sesuai dengan indikator di atas untuk
mengetahui seberapa besar siswa ikut dan melakukan setiap kegiatan
kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu, sebagian besar atau kecil siswa yang ikut
dan melakukan kegiatan pramuka di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang
diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9
responden menjawab “b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden
yang menjawab “d”. Jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(38x4) + (7x3) + (14x2) + (1x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai tersebut berada
82

di Interval 76 - 100yang berarti Sangat Baik. Hasil analisis data tersebut dapat
menunjukkan bahwa siswa yang ikut aktifitas dan melakukan kegiatan
kepramukaan sangat besar yang mengikutinya.

b. Sistem Among
Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD
Islam Harapan Ibu adalah mengenai pola pembinaan dan pendidikan
kepramukaan, yang dikenal dengan Sistem Among. Indikator yang diteliti adalah:
1) Pendidikan dan Pengarahan, dan 2) Keteladanan dan Pengarahan. Kedua
indikator tersebut kemudian disusun menjadi 6 item pertanyaan yang disebar
kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden
terhadap keenam pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan dan Pengarahan (16,17,21)


Bertolak dari indkator pendidikan dan pengarahan pada kegiatan
kepramukaan terdapat dalam tiga butir soal yang menerangkan indikator tersebut.
Pada item soal ke 16 untuk mencari tahu tentang model dan pengarahan yang
dilaksankan pada saat kegiatan kepramukaan apakah menunjukan pola hidup
Bersahaja dan Sederhana. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban
sebagai berikut: 38 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 7
responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika
dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (38x4) + (14x3) + (7x2) +
(1x1) = 209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di interval 76 – 100 yang
berarti Sangat Baik. Nilai pada item soal 16 ini menunjukan bahwa pendidikan
kepramukaan selalu memberikan dan menunjukkan pada pola hidup Sejahtera.
Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 17 tentang
perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa terdidik atau
tidak dalam kegiatan ekskul pramuka. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 43 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab
“b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (43x4) + (11x3) + (5x2)
83

+ (1x1) = 216/240 x 100 = 90. %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang


bernilai Sangat Baik. Nilai paa item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola
pendidikan yang ada di kegiatan Pramuka akan menjadikan siswa merasa terdidik.
Item soal untuk indkator ini juga terdapat pada item soal 21 tentang
perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa Bersemangat atau
tidak dalam mengikuti setiap kegiatan Ekskul kepramukaan yang ada di SD Islam
Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut:
28 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 3 responden yang
menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (28x4) + (19x3) + (3x2) + (10x1) = 185/240
x 100 = 77,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal 18 ini menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat
dalam mengikuti setiap kegiatan ekskul Kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu.
Darai ketiga item tersebut peneliti rasa bahwa soal sudah mewakili
indikator pengarahan dan pendidikan Pramuka, dan jugga menunjukkan bahwa
pengarahan dan pendidikan yang ada pada ekskul kepramukaan sangatlah baik.

2) Keteladanan dan Penghargaan (18,19,20)

Item soal untuk indkator ini terdapat di beberapa item soal yang
mewakilinya salah satunya terdapat pada item soal 18 tentang perasaan siswa
untuk pendidikan pramuka apakah siswa merasa pendidikan kepramukaan yang
ada di SD Islam Harapan Ibu menggunakan sistem ber regu atau tidak. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 32 responden
menjawab “a”, 25 responden menjawab “b”, 3 responden yang menjawab “c” dan
tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (32x4) + (25x3) + (3x2) + (0x1) = 205/240 x 100 =
85.42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal 17 ini menunjukkan bahwa dengan pola pengajaran dan
latihan ekskul kepramukaan menggunakan sistem ber regu.
84

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang
mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 19 untuk mengetahui perasaan
siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa mengikuti kegiatan pramuka yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu dengan perasaan sukarela ataupun
sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39
responden menjawab “a”, 17 responden menjawab “b”, 3 responden yang
menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (17x3) + (3x2) + (1x1) = 214/240 x
100 = 89,16 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal 19 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan
antusias dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu.

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di beberapa item soal yang
mewakilinya selanjutnya terdapat pada item soal 20 untuk mengetahui sikap dan
perasaan siswa untuk mengikuti kegiatan pramuka apakah siswa sampai lupa
waktu dalam mengikuti kegiatan pramuka yang dilaksanakan di SD Islam
Harapan Ibu ataupun sebaliknya. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab
“b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (15x3) + (5x2)
+ (5x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang
bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 20 menunjukkan bahwa siswa sangat
bersemangat sampai lupa waktu dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD
Islam Harapan Ibu sampai-sampai lupa waktu.

Dari hasil ketiga item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa
dapat mewakili indikator keteladanan dan penghargaan, jelasnya bahwa kegiatan
yang ada pada ekskul pramuka selalu memberikan penghargaan dan keteladanan.

c. Sadar Pentingnya Kegiatan Pramuka

Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenaiSadar Pentingnya Kegiatan Pramuka.
85

Indikator yang diteliti adalah: 1) Manfaat Kepramukaan, 2) manfaat bagi


Pembinaan Diri, 3) manfaat bagi Pembinaan karir Kepramukaan, 4) mengandung
Unsur pendidikan dan 5) sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa .
Kelima indikator tersebut kemudian disusun menjadi 10 item pertanyaan yang
disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60
responden terhadap kesembilan pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Manfaat Kepramukaan ( 2,5)


Item soal untuk indkator Manfaat Kepramukaan terdapat di 2 item
soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal 2untuk mengetahui
yang dirasakan siswa apakah pembina memberikan tanda kecakapan atau tidak
setelah ujian naik tingkatan kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan
Ibu dengan perasaan sukarela atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab
“b”, 14 responden yang menjawab “c” dan 16 responden yang menjawab “d”.
maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (21x4) + (9x3) +
(14x2) + (16x1) = 155/240 x 100 = 64,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 –
75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 2 menunjukkan bahwa siswa sangat
bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu
karna pelatih memberikan tanda kecakapan setelah ujian naik tingkatan
kepramukaan.
Item soal untuk indkator ini juga terdapat juga pada beberapa item
soal yang mewakili indikator selanjutnya terdapat pada item soal 5 untuk
mengetahui perasaan siswa untuk pendidikan pramuka apakah siswa diberi
penghargaan jika selalu bersemanagat dalam kegiatan kepramukaan yang
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 17 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab
“b”, 28 responden yang menjawab “c” dan 10 responden yang menjawab “d”.
maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (17x4) + (5x3) +
(28x2) + (10x1) = 149/240 x 100 = 62,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 -
75yang bernilai Baik. Nilai pada item soal 5 menunjukkan bahwa siswa sangat
86

bersemangat dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu


karna siswa mendapatkan penghargaan dari pelatih setelah kegiatan pramuka
berlangsung.
Dari hasil dua item soal yang telah dipaparkan di atas peneliti rasa
sudah dapat mewakili indikator manfaat kepramukaan.
2) Manfaat bagi Pembinaan diri (3,4)

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang
mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 3 untuk mengetahui ingatan dan
perasaan siswa apakah pembiana memberikan teori kepramukaan sebelum
kegiatan pramuka berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah seperti kegiatan
perkemahan Jumat-Sabtu yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu atau tidak.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden
menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1
responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (47x4) + (8x3) + (4x2) + (1x1) = 201/240 x 100 = 83,75 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal 3 menunjukkan bahwa siswa diberikan teori pramuka pada saat kegiatan
berlangsung baik di dalam dan di luar sekolah.

Item soal untuk indkator ini juga terdapat item soal yang mewakilinya
selanjutnya terdapat pada item soal no. 4 untuk mengetahui ingatan dan yang
dirasakan siswa apakah pelatih memberitahukan alat-alat yang dibutuhkan untuk
kegiatan pendidikan pramuka yang berlangsung di SD Islam Harapan Ibu. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden
menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan
2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (42x4) + (10x3) + (6x2) + (2x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal 4 menunjukkan bahwa siswa merasakan bahwa pembina pramuka
mengumumkan alat yang dibutuhkan untuk kegiatan pramukaan di SD Islam
Harapan Ibu.
87

Dengan kesimpulan bahwa manfaatnya adalah untuk pembinaan diri


untuk selalu bersikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dan
pembiasaan Hidup disiplin.

3) Manfaat bagi pembinaan karir dan keterampilan (11,12)

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 2 item soal yang
mewakilinya pertama terdapat pada item soal no. 11 untuk mengetahui akan
pentingnya kegiatan yang ada pada ekskul pramuka menurut siswa SD Islam
Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut:
34 responden menjawab “a”, 8 responden menjawab “b”, 14 responden yang
menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (34x4) + (8x3) + (14x2) + (0x1) =
188/240 x 100 = 78, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 - 100yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal 11 menunjukkan bahwa siswa menganggap
kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu cukup penting.

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di item soal yang
mewakilinya kedua terdapat pada item soal no. 12 untuk mengetahui perasaan
siswa apakah kegiatan kepramukaan yang dilaksankan di SD Islam Harapan Ibu
berlangsung menyenangkan atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 27 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab
“b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 6 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (27x4) + (10x3) + (17x2)
+ (6x1) = 178/240 x 100 = 74, 17 %. Nilai tersebut berada di Interval 51 - 75yang
bernilai Baik. Nilai pada item soal 12 menunjukkan bahwa siswa sangat merasa
senang dan lebih bermakna pada saat kegiatan pramuka dilaksanakan di SD Islam
Harapan Ibu.

Dari hasil kedua butir soal yang mewakili indikator manfaat


pembinaan karir dan keterampilan adalah bahwa dalam kegiatan dalam ekskul
pramuka hasilnya baik dan cukup berpengaruh untuk pembinaan karir dan
keterampilan untuk peserta didik.
88

4) Mengandung Unsur Pendidikan (9)

Item soal untuk indkator ini juga terdapat di 1 item soal yang
mewakilinya yaitu untuk mengetahui pendapat siswa akan ketertarikan mereka
pada kegiatan eskul kepramukaan yang dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden
menjawab “a”, 14 responden menjawab “b”, 13 responden yang menjawab “c”
dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (33x4) + (14x3) + (13x2) + (0x1) = 200/240 x 100 =
83, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal no. 3 menunjukkan bahwa siswa selalu merasa senang dalam
mengikuti kegiatan kepramukaan dan mengandung unsur pendidikaan karena
kegiatan parmuka di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya sangat menarik.

5) Sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani siswa (6,7)


Item soal untuk indkator sesuai dengan perkembangan rohani dan
jasmani siswa terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada
item soal no. 6untuk mengetahui apakah pada saat latihan kepramukaan
berlangsung di SD Islam Harapan Ibu pembina membimbing siswa atau tidak.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden
menjawab “a”, 6 responden menjawab “b”, 8 responden yang menjawab “c” dan
tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (46x4) + (6x3) + (8x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90,
83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai
pada item soal 6 menunjukkan bahwa siswa merasa sangat menjiwai dalam
mengikuti kegiatan ekskul Pramuka berlangsung di SD Islam Harapan Ibu.
Item soal untuk indkator sesuai dengan pekembangan jasmani dan
rohaninya selain yang diatas ada juga pada item soal no. 7 mewakilinya, untuk
mengetahui apakah pembina mengawasi siswa pada saat kegiatan Kepramukaan
dilaksanakan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 14 responden menjawab
“b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab
89

“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (44x4) +


(14x3) + (2x2) + (0x1) = 222/240 x 100 = 92,5 %. Nilai tersebut berada di
Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal 7 menunjukkan
bahwa siswa sangat merasa diawasi oleh pembina pramuka saat kegiatan
kepramukaan berlangsung di SD Islam Harapan Ibu.

d. Kegemaran atau Antusias

Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kegemaran atau Antusias. Indikator yang
diteliti adalah: 1) Antusiasme siswa pada kegiatan kepramukaan dan 2) Semangat
sampai lupa waktu. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Antusiasme atau suka dan tidak sukanya siswa kegiatan Pramuka

Item soal untuk indkator antusiasme siswa pada kegiatan


kepramukaan yang ada Di SD Islam Harapan Ibu terdapat di item soal 24 yang
mewakilinya diantaranya mengetahui yang dirasakan siswa apakah pembina
mengaahkan kalian untuk membuka materi pramuka dengan membacakan kode
kehormatan pramuka.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 36 responden menjawab “a”, 10 responden menjawab “b”, 9 responden
yang menjawab “c” dan 5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (36x4) + (10x3) + (9x2) + (5x1) =
197/240 x 100 = 82, 08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
sangat Baik. Nilai pada item soal 24 menunjukkan bahwa siswa sangat antusias
dalam mengikuti kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna pelatih
selalu membimbing untuk memulai latihan kepramukaan dengan membaca kode
etik kehormatan pramuka.
90

2) Semangat sampai lupa waktu (8,15)


e. Kesediaan Mempelajari materi Kepramukaan

Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Kegiatan Kepramukaan di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kesediaan Mempelajari materi
Kepramukaan. Indikator yang diteliti adalah: 1) Giat dalam mengikuti
pelajaran/rajin dan 2) Mau Belajar dan Mencoba. Kedua indikator tersebut
kemudian disusun menjadi 4 item pertanyaan yang disebar kepada sampel
penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap
kelima pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Giat dalam mengikuti pelajaran/rajin (13,14)

Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti pelajaran/Rajin


terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal
no.13 untuk mengetahui apakah dalam kegiatan kepramukaan menunjukkan hal
positif sehingga dapat membuat siswa giat untu mengikutinya. Dari pertanyaan
yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 33 responden menjawab “a”, 10
responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden
yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut
bernilai: (33x4) + (10x3) + (15x2) + (2x1) = 194/240 x 100 = 80,83 %. Nilai
tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item
soal 13 menunjukkan bahwa siswa sangat bersemangat dan giat dalam mengikuti
kegiatan kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna seluruh kegiatan
menunjukkan ke dalam hal yang positif.

Item soal untuk indkator giat dalam mengikuti kegiata/ Rajin


selanjutnya terdapat di item soal no. 14 yang mewakilinya untuk
mengetahuiapakah kegiatan kepamukaan yang dilaksanakan di SD islam Harapan
Ibu selalu mengajarkan pola hidup bersahaja dan sederhana atau tidak. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 46 responden
menjawab “a”, 12 responden menjawab “b”, 2 responden yang menjawab “c” dan
tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
91

responden tersebut bernilai: (46x4) + (12x3) + (2x2) + (0x1) = 224/240 x 100 =


93, 33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Baik. Nilai pada
item soal 14 menunjukkan bahwa siswa sangat Giat dalam mengikuti kegiatan
kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu karna kegiatannya selalu menunjukkan
pola hidup bersahaja dan sederha.
Dari hasil jawaban responden untuk 2 item soal tentang indikator di
atas peneliti rasa sudah dapat mewakili karna hasilnya siswa menjadi giat dalam
mengikkuti kegiatan kepramukaan karna hampir semua kegiatannya mengajarkan
pola hidup sejahtera dna sederhana.

2) Mau belajar dan mencoba (22,23)

Item soal untuk indkator Mau belajar dan mencoba terdapat di 2 item
soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 22 untuk
mengetahui kedisiplinan selalu di ajarkan dan dibiasakan atau tidak pada kegiatan
kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 49 responden menjawab “a”, 9 responden menjawab
“b”, 2 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab
“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (49x4) + (9x3)
+ (2x2) + (0x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 –
100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa
kedisiplinan tampang dibaiasakan dan diajarkan pada setiap kegiatan pramuka
berlangsung di SD Islam Harapan Ibu sehingga siswa mau belajar dan mencoba
terus.

Item soal untuk indkator mau belajar dan mencoba selanjutnya


terdapat di item soal no. 23 yang mewakilinya untuk mengetahui apakah dalam
setiap kegiatan parmuka selalu dengan kegiatan yang memudahkan fisik dan
mental siswa atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh 37 Responden
yang menjawab “a”, 14 Responden yang mennjawab “b”, 7 responden yang
menjawab “c” dan 2 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (37x4) + (14x3) + (7x2) + (2x1) = 206/240 x
92

100 = 85,83 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal 23 menunjukkan bahwa kegaitan kepramukaan selalu
memudahkan pengunaan mental dan fisik sehingga siswa mau belajar dan
mencoba setiap materi baru diberikan.
Dari dua item soal yang mewakili 1 indikator diatas menunjukkan
bahwa dengan kegiatan yang menarrik dn mengandung unsur pembiasaan pada
hal positif dapat meningkatkan kemauan siswa dalam belajar dan mencoba hal
yang baru.

3. Realita Disiplin Belajar siswa


Untuk mengetahui realitas tentang disiplin belajar siswa di SD Islam
Harapan Ibu, Peneliti bermaksud untuk mengadakan perbandingan dari dua tahun
terakhir. Dari hasil pengamatan dan wawancara terkait dengan disiplin belajar
siswa maka dapat diperoleh hasil bahwa disiplin belajar siswa dari tahun ke tahun
sangat meningkat dengan dibarengi kegiatan pada ekskul kepamukaan yang
semakin meningkat pula.

Untuk mengetahui realitas tentang Disiplin Belajar Siswa di SD Islam


Harapan Ibu Jakarta Selatan, Peneliti mengajukan 25 item pertanyaan dalam
angket yang disebar kepada 60 responden yang telah ditentukan sebagai sampel
dalam penelitian. 25 item pertanyaan yang disebar dalam angket, merupakan
rincian dari 7 dimensi yang memunculkan beberapa indikator variabel penelitian
tentang disiplin belajar siswa (Variabel Y). beberapa dimensi dan indikator
dilahirkan dari teori belajar Modern.

a. Terlibat Mental

Penelitian terhadap terlibat mental di SD Islam Harapan Ibu, ditelusuri


melalui 2 indikator, yaitu; 1) Etika dan Sopan Santun dan 2) Rasa Ingin tahu
bahan belajar selanjutnya. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi
5item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban
93

yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga pertanyaan tersebut adalah


sebagai berikut:

1) Etika dan Sopan santun (5,6,7)

Item soal untuk indkator etika dan Sopan Santun terdapat di 3 item
soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 5 untuk
mengetahui sikap sopan santun siswa jika ingin pergi ke kamar mandi saat
kegiatan belajar di kelas berlangsung permisi dan izin atau tidak. Dari pertanyaan
yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 44 responden menjawab “a”, 6
responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(44x4) + (6x3) + (6x2) + (4x1) = 210/240 x 100 = 87,5 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 5
menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa di kelas tercermin dengan sikap sopan
santun siswa yaitu permisi dan izin untuk ke kamar mandi.

Item soal untuk indkator etika da sopan santun selanjutnya terdapat di


item soal no. 6 yang mewakili indikator di atas untuk mengetahui perasaan siswa
jika mengikuti kegiatan belajar di kelas atau di luar kelas apakah merasa selalu
ingin jadi yang terbaik atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh
jawaban sebagai berikut: 52 responden menjawab “a”, 3 responden menjawab
“b”, 4 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka
jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (52x4) + (3x3) + (4x2) +
(1x1) = 226/240 x 100 = 19,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang
bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 6 menunjukkan bahwa siswa selalu
merasa ingin jadi yang terbaik ketika kegiatan belajar di sekolah atau di luar
sekolah SD Islam Harapan Ibu.

Item soal untuk indkatorEtika dan Sopan santun selanjutnya terdapat


di item soal no. 7 yang mewakili indikator di atas, pada item soal ini bertujuan
untuk mengetahui apakah siswa berusaha untuk mencari tahu atau tidak tentang
informasi pada pelajaran yang belum diketahui. Dari pertanyaan yang diajukan
94

diperoleh jawaban sebagai berikut: 47 responden menjawab “a”, 4 responden


menjawab “b”, 9 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(47x4) + (4x3) + (9x2) + (0x1) = 218/240 x 100 = 90,83 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 7
menunjukkan bahwa siswa di SD Islam Harapan Ibu selalu berusha untuk mencari
tahu tentang informasi pembelajaran yang belum mereka ketahui.

Dari ketiga hasil item soal di atas dapat menunjukkan indikator Etika
dan sopan santun dapat terpenuhi karena hasilnya menunjukkan bahwa siswa-
siswi SD Islam Harapan Ibu menunnjukkan etika dan sopan santunnya khususnya
pada saat kegiatan belajar mengajar di kela sberlangsung.

2) Rasa ingin tahu bahan belajar selanjutnya (18,19)

Item soal untuk indkator Rasa Ingin tahu bahan pelajaran selanjutnya
terdapat di 2 item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no.
18 tujuan dari item soal ini adalah untuk mengetahui apakah siswa mampu
mengerjakan tugas yang diberikan guru atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 21 responden menjawab “a”, 20 responden
menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(21x4) + (20x3) + (17x2) + (2x1) = 180/240 x 100 = 75 %. Nilai tersebut berada
di Interval 51–75 yang bernilaiBaik. Nilai pada item soal no 18 menunjukkan
bahwa siswa mampu untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Item soal untuk indkator rasa Ingin tahu bahan pelajaran selannjutnya
yang ke dua terdapat di item soal no. 19 yang mewakili indikator di atas tujuannya
adalah untuk mengetahui apakah siswa yang menjadi pramuka inti SD Islam
Harapan Ibu kenal dengan guru dan teman-temannnya. Dari pertanyaan yang
diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 32
responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
95

(22x4) + (32x3) + (5x2) + (1x1) = 195/240 x 100 = 81, 25 %. Nilai tersebut


berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 19
menunjukkan bahwa siswa yang menjadi pramuka Inti di SD Islam Harapan Ibu
sangat kenal semua guru dan teman-temannya.

Dari kedua item soal tersebut di atas bahwa siswa memiliki rasa ingin
tahu pada bahan pelajaran yang akan disampaikan dipertemuan berikutnya.

b. Berusaha dan Berlatih untuk Belajar

Dimensi kedua untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Usaha siswa dalam berusaha untuk belajar.
Indikator yang diteliti adalah: 1) Ketepatan Penyelesaian Tugas dan 2) Rasa ingin
tahu yang tinggi. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 3 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Ketepatan penyelesaian tugas (4)

Item soal untuk indkator ketepatan penyelesaian tugas pada dimensi


Berusaha dan Berlatih terdapat di item soal no. 4 tujuannya untuk mengetahui
apakah siswa yang menjadi pramuka inti selalu tepat waktu atau tidak dalam
mengerjakan tugas baik di Sekolah atau di Rumah. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 35 responden menjawab “a”, 23 responden
menjawab “b”, 1 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab
“d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) +
(23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x 100 = 88,33%. Nilai tersebut berada di
Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 4
menunjukkan bahwa siswa yang menjadi oramuka inti di SD Islam Harapan Ibu
selalu mampu mengerjakan tugas dengan tepat waktu.

2) Rasa ingin tahu yang tinggi (15,21)


96

Item soal untuk indkator Rasa Ingin Tahu yang Tinggi terdapat di 2
item soal yang mewakilinya diantaranya terdapat pada item soal no. 15 untuk
mengetahui kesemangatan siswa dalam mengumpulkan tugas tinggi atau tidak.
Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 37 responden
menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan
1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (37x4) + (7x3) + (15x2) + (1x1) = 200/240 x 100 = 83,33 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal no 15 menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan pramuka di
SD Islam Harapan Ibu memiliki kesemangatan yang tinggi dalam mengerjakan
dan mengumpulkan tugas.

Item soal untuk indkator rasa ingin tahu yang tinggi selanjutnya juga
terdapat pada item soal no. 21 yang bertujuan untuk mengetahui kedisiplinan
siswa saat mengenakan seragam sekolah yang telah ditetapkan oleh sekolah atau
yayasan. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 56
responden menjawab “a”, 2 responden menjawab “b”, 1 responden yang
menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (56x4) + (2x3) + (1x2) + (1x1) = 233/240 x
100 = 97,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal no 21 menunjukkan bahwa kedisiplinan tampak pada
diri siswa dalam mengenakan seragam yang telah ditentukan sekolah atau
yayasan.

Dari hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam


Harapan Ibu memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan rasa semangat berdisiplin
yang tinggi pada kegiatan khususnya kegiatan belajar.

c. Sadar Tujuan

Dimensi ketiga untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Kesadaran akan tujuan. Indikator yang diteliti
adalah: 1) kehadiran di sekolah, 2) tidak puas dengan nilai rendah, dan 3) Tidak
97

menunda mengerjakan tugas/PR. Ketiga indikator tersebut kemudian disusun


menjadi 5 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau
jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap keempaat pertanyaan tersebut
adalah sebagai berikut:

1) Kehadiran di sekolah (1)

Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di item


soal no. 1 yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa selalu
berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara atau
tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 40
responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 11 responden yang
menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (40x4) + (9x3) + (11x2) + (0x1) =
209/240 x 100 = 87,08 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no 1 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap
sopan pada saat berbicara dengan guru dan teman-teman.

2) Tidak puas dengan nilai rendah (20,11)

Item soal untuk indkator ketidak puasan dengan nilai rendah terdapat
pada 2 item soal salah satu item soal yaitu item soal no. 20 tujuannya untuk
mengetahui apakah siswa akan bertanya atau tidak jika ada materi pelajaran yang
belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 30 responden menjawab “a”, 19 responden menjawab “b”, 10 responden
yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (30x4) + (19x3) + (10x2) + (1x1) =
198/240 x 100 = 82,5 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 1 menunjukkan bahwa siswa sangat aktif
untuk bertanya ketika saat ada materi pelajaran yang belum dipahami.

Item soal untuk indkator tidak puas dengan nilai rendah selanjutnya
terdapat pada item soal no. 11 yang mewakili indikator tersebut yang tujuannya
untuk mengetahui kesadaran siswa dalammengerjakan tugas tinggi atau tidak.
98

Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 30 responden


menjawab “a”, 13 responden menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c”
dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (30x4) + (13x3) + (117x2) + (0x1) = 193/240 x 100 =
80,42 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal no 11 menunjukkan bahwa siswa memiliki kesadaran yang
tinggi dalam mengerjakan tugas.

Dari kedua hasil item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam
Harapan Ibu memiliki kesadaran yang sangat baik untuk belajar sehingga mmiliki
kemauan yang tinggi untuk mendapatkan nilai yang baik. Indikator-indikator yang
sudah diuraikan di atas menjawab semua dimensi dari keterlibatan mental karena
dalam belajar juga dibutuhkan keterlibatan mental yang cukup.

3) Tidak menunda mengerjakan tugas/Pekerjaan Rumah (16,24)

Item soal untuk indkator Kehadiran siswa di sekolah terdapat di


beberapa item soal salah satunya yaitu terdapat di item soal no. 16 yang
mewakilinya tujuannya untuk mengetahui sikap siswa ketika guru sedang
menjelaskan materi pelajaran apakah siswa memperhatikan dengan baik atau
tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 43
responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 7 responden yang
menjawab “c” 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban
responden tersebut bernilai: (43x4) + (9x3) + (7x2) + (1x1) = 214/240 x 100 =
89,17 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik.
Nilai pada item soal no 16 menunjukkan bahwa sikap siswa sangat baik ketika
guru sedang menjelaskan materi pelajaran, hal ini dicerminkan dengnan siswa
memperhatikan penjelasan guru.

d. Motivasi Belajar

Dimensi keempat untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Motivasi Belajar. Indikator yang diteliti
adalah: 1) Ketepatan hadir di kelas dan 2) Rasa ingin tahu yang kuat untuk
99

menjadi yang terbaik. Kedua indikator tersebut kemudian disusun menjadi 4 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap keempat pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Ketepatan hadir di kelas (3,8)

Item soal untuk indikator Ketepatan hadir terdapat di item soal no. 3
yang mewakilinya tujuannya untuk mengetahui apakah siswa menunda-nunda
atau tidak dalam mengerjakan PR di rumah yang telah diberikan guru. siswa
selalu berkata sopan dengan guru dan teman yang lain apabila sedang berbicara
atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 35
responden menjawab “a”, 23 responden menjawab “b”, 1 responden yang
menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan,
jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (23x3) + (1x2) + (1x1) = 212/240 x
100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat
Baik. Nilai pada item soal no 3 menunjukkan bahwa siswa sangat bersikap sangat
rajin dan tidak menunda-nunda pekerjaan rumah yang diberikan guru di sekolah.

Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas selanjutnya


terdapat pada beberapa item soal yaitu pada item soal no. 8 yang tujuannya untuk
mengetahui kedisiplinan diri siswa dari jumlah kehadiran siswa di kelas. Dari
pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 38 responden
menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 6 responden yang menjawab “c” dan
5 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden
tersebut bernilai: (38x4) + (11x3) + (6x2) + (5x1) = 202/240 x 100 = 84,17 %.
Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada
item soal no.8 menunjukkan bahwa kedisiplinan siswa untuk kehadiran siswa
sangat disiplin dengan melihat data kehadiran siswa di Absensi.

2) Rasa kuat ingin menjadi yang terbaik (13,25)

Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik
terdapat pada 2 item soal satu diantaranya yaitu pada item soal no. 13 yang tujuan
100

dari soal ini adalah untuk mengetahui rasa sadar akan patuh terhadap tata tertib
atau tidak, dicerminkan dengan keberadaan siswa setelah bel tanda masuk
berbunyi. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 42
responden menjawab “a”, 9 responden menjawab “b”, 9 responden yang
menjawab “c” dan tidak ada responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (42x4) + (9x3) + (9x2) + (0x1) =
213/240 x 100 = 88,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no 13 menunjukkan bahwa siswa sangat
memiliki sikap sadar akan patuh pada tata tertib peraturan, dicerminkan dari siswa
terbiasa untuk selalu baris di depan kelas untuk berdoa sebelum mereka memasuki
kelas.

Item soal untuk indikator rasa yang kuat untuk menjadi yang terbaik
selanjutnya berada pada item soal no. 25 yang tujuan dari item soal ini untuk
mengetahui jujur atau tidak siswa ketika guru menanyakan siapa yang belum
mengumpulkan tugas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 47 responden menjawab “a”, 7 responden menjawab “b”, 5 responden
yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (47x4) + (7x3) + (5x2) + (1x1) =
188/240 x 100 = 78,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no. 25 menunjukkan bahwa siswa sangat jujur
saat guru yang menannyakan tentang tugas yang belum dikerjakan.

e. Mengalami atau mengulang

Dimensi kelima untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah megenai Mengalami atau Proses Mengulang. Indikator
yang diteliti adalah: 1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran, dan
2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah. Kedua indikator tersebut
kemudian disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel
penelitian. Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap ketiga
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
101

1) Menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran (10,9)

Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak


pelajaran terdapat pada 2 item soal diantaranya item soal no. 10 yang bertujuan
untuk mengetahui apakah siswa suka mencari tahu tentang informasi materi yang
diajarkan besok atau tidak.Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban
sebagai berikut: 22 responden menjawab “a”, 11 responden menjawab “b”, 23
responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang menjawab “d”. maka jika
dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (22x4) + (11x3) + (23x2) +
(4x1) = 189/240 x 100 = 78,75 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang
bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 10 menunjukkan bahwa siswa sangat
memiliki sikap suka mencari tahu tentang informasi materi yang diajarkan besok.

Item soal untuk indikator rasa sungguh-sungguh dalam menyimak


pelajaran selanjutnya terdapat pada item soal no. 9 yang bertujuan untuk
mengetahui apakah siswa tetap tertib belajar di kelas atau tidak walau guru sedang
izin ke luar kelas. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 35 responden menjawab “a”, 5 responden menjawab “b”,15 responden
yang menjawab “c” dan 3 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (35x4) + (5x3) + (15x2) + (3x1) =
192/240 x 100 = 80,00 %. Nilai tersebut berada di Intekelas walau guru sedang
izin ke luar kelas.

2) Suka mengulang kembali pelajaran di sekolah (17)

Item soal untuk indikator suka mengulang kembali pelajaran di


sekolah terdapat pada item soal no. 17 yang bertujuan untuk mengetahui apakah
siswa merasa kecewa atau tidak apabila mendapat nilai rendah. Dari pertanyaan
yang diajukan diperoleh jawaban sebagai berikut: 39 responden menjawab “a”, 12
responden menjawab “b”, 5 responden yang menjawab “c” dan 4 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(39x4) + (12x3) + (5x2) + (4x1) = 166/240 x 100 = 69,17 %. Nilai tersebut berada
102

di Interval 51 – 75 yang bernilai Baik. Nilai pada item soal no 17 menunjukkan


bahwa siswa bias merasa kecewa jika mendapat nilai rendah di sekolah.

Dari etika hasil item soal di atas menunjukkan bahwa indikator rasa
ingin tahu tentang materi yang akan dipelajarinya dan indikator suka mengulang
kembali pelajaran di sekolah, dan indikator di atas bias memenuhi dimensi
Mengalami dan mengulang pelajaran. Menunjukkan bahwa mengulang pelajaran
adalah dimensi yang juga dibutuhkan dalam membangun disiplin belajar siswa.

f. Pemanfaatan Lingkungan

Dimensi keenam untuk mengetahui Disiplin Belajar Siswa di SD Islam


Harapan Ibu adalah mengenai Pemanfaatan Lingkungan. Indikator yang diteliti
adalah: 1) Selalu Bertanya. Indikator tersebut kemudian disusun menjadi 2 item
pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian. Respon atau jawaban yang
diperoleh dari 60 responden terhadap kedua pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut:

1) Selalu bertanya(12,23)

Item soal untuk indikator selalu bertanya terdapat pada 2 item soal
salah satunya terdapat pada item soal no.12 yang bertujuan untuk mengetahui
ketepatan siswa dalam hadir di kelas sehari-hari. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 42 responden menjawab “a”, 8 responden
menjawab “b”, 10 responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(39x4) + (8x3) + (10x2) + (0x1) = 212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai sangat Baik. Nilai pada item soal no. 12
menunjukkan bahwa siswa selalu tepat dalam kehadiran di kelas.

Item soal untuk indikator selalu bertanya selanjutnya terdapat pada


item soal no. 23 yang bertujuan untuk apakah siswa selalu bertanya atau tidak
ketikamasih ada pelajaran yang belum dipahami. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 25 responden menjawab “a”, 18 responden
103

menjawab “b”, 15 responden yang menjawab “c” dan 2 responden yang


menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(25x4) + (18x3) + (15x2) + (2x1) = 186/240 x 100 = 77,5 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai SangatBaik. Nilai pada item soal no 23
menunjukkan bahwa siswa selalu bertanya apabilaada materi pelajaran yang
masih belum dipahami.

Dari kedua item soal di atas menunjukkan bahwa siswa SD Islam


Harapan Ibu terbiasa memnfaatkan lngkungan yaitu dengan selalu bertanya
kepada guru, teman apabila ada materi pelajaran yang belum siswa pahami.

g. Habit/Kebiasaan

Dimensi ketujuh untuk mengetahui realitas Disiplin Belajar Siswa di SD


Islam Harapan Ibu adalah mengenai Habit/Kebiasaan. Indikator yang diteliti
adalah: 1) Kerapian Berpakaian, 2) Pandai bergaul, dan 3) memiliki jadwal atau
pengelompokkan waktu kegiatan harian. Ketiga indikator tersebut kemudian
disusun menjadi 3 item pertanyaan yang disebar kepada sampel penelitian.
Respon atau jawaban yang diperoleh dari 60 responden terhadap kelima
pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kerapian Berpakaian (2)

Item soal untuk indkator ketepatan hadir di kelas terdapat pada item
soal yaitu pada item soal no. 2 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan diri
siswa dengan memakai seragam dengan rapih. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 54 responden menjawab “a”, 6 responden
menjawab “b”, tidak ada responden yang menjawab “c” dan tidak ada responden
yang menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut
bernilai: (54x4) + (6x3) + (0x2) + (0x1) = 234/240 x 100 = 97,5 %. Nilai tersebut
berada di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 2
menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan selalu kelihatan sangat rapih
dalam memakai seragam.
104

2) Pandai bergaul (14)

Item soal untuk indkator pandai bergaul ketepatan hadir di kelas


terdapat pada item soal no. 14 yang tujuannya untuk mengetahui kedisiplinan
siswa dalam kegiatan siswa terjadwal atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan
diperoleh jawaban sebagai berikut: 34 responden menjawab “a”, 8 responden
menjawab “b”, 17 responden yang menjawab “c” dan 1 responden yang
menjawab “d”. maka jika dirata-ratakan, jawaban responden tersebut bernilai:
(34x4) + (8x3) + (17x2) + (1x1) = 227/240 x 100 = 94,58 %. Nilai tersebut berada
di Interval 76 – 100 yang bernilai Sangat Baik. Nilai pada item soal no 14
menunjukkan bahwa siswa sangat disiplin dengan menjadwalkan setiap kegiatan
yang ada di rumah.

3) Memiliki jadwal atau pengelompokkan waktu kegiatan harian


(22)

Item soal untuk indkator pengelompokkan waktu kegiatan harian


terdapat pada item soal no. 22 yang bertujuan untuk melihat ketertiban siswa
dalam pembelajaran di kelas apakah siswa menyimak pelajaran dengan sungguh-
sungguh atau tidak. Dari pertanyaan yang diajukan diperoleh jawaban sebagai
berikut: 39 responden menjawab “a”, 15 responden menjawab “b”, 5 responden
yang menjawab “c” dan 1 responden yang menjawab “d”. maka jika dirata-
ratakan, jawaban responden tersebut bernilai: (39x4) + (15x3) + (5x2) + (1x1) =
212/240 x 100 = 88,33 %. Nilai tersebut berada di Interval 76 – 100 yang bernilai
Sangat Baik. Nilai pada item soal no 22 menunjukkan bahwa siswa sangat tertib
dan disiplin dengan selalu bersungguh-sungguh dalam menyimak pelajaran yang
diberikan oleh guru.

4. Laporan Hasil Wawancara


a. Keadaan ekskul Kepramukaan di SD Islam Hrapan Ibu kegiatannya
menarik, menantang dan mampu membuat anak-anak terbuai Asyik
dan menyenangkan serta asik. Sarana dan prasarana serta alat untuk
menunjang keberhasilan kegiatan pramuka di sekolah juga pantas dan
105

mumpuni untuk dijadikannya pramuka sebagai ekskul wajib di ekolah


Dasar.
Jenis-jenis kegiatan untuk peserta pramuka yaitu sudah disiapkan dan
diatur oleh para pelatih dari dalam dan dari luar sekolah yang
disatukan sehingga menjadi program kegiatan tahunan yang matang
dan diharapkan bias membuat pramuka SD ini maju dan jaya.
Dukungan daripimpinan beserta jajarannya pada setiap kegiatan
pramuka menjadi cara mereka untuk melaksanakan kontroling pada
kegiatan pramuka, serta dengan dampingan guru pada saat kegiatan
berlangsung pun memudahkan kegiatan kontroling kegiatan sehingga
membiasakan siswa menjadi disiplin dan tertib pada setia kegiatan.
Materi ajar atau program kegiatan kepramukaan sudah terstrukur dan
terprogram satu tahun sebelum ajaran baru dimulai. Program ajar yang
dibuat dari pembina Dalam seperti coordinator pramuka dan pelatih
dan pembina dari luar juga membuat raker yang berbeda. Pola yang
diguanakan dalam penyampaian materi sesuai dengan system
kepemimpinn adalah system beregu atau putra dan putri berbeda.
Serta metode latihan pramuka di SD Islam Harapan Ibu juga
menggunakan system Learning By Doing dan Learning By Game.
Pembelajaran dengan melakukan dan belajar dan berlatih dengan
permainan dan lagu-lagu yang menyenangkan namun tetap mendidik.
b. Wawancara ini juga dilakukan kepada beberapa siswa di SD Islam
Harapan Ibu yaitu Aurel kelas 5 dan Leoni kelas 4.
Hasil dari wawancara ini adalah menurut siswa kegiatan kepramukaan
yang ada di SD Islam Harapan Ibu sangat menyenangkan dan
mendidik para andikanya, karna materi yang disampaikan
menggunakan kegiatan dan metode sambil bermain dan bernyanyi jadi
yang ada pada diri siswa hanya pendidikan yang menyenangkan.
Menurut siswa mengenai suasana belajar mengajar di kelas bersama
guru sangat disiplin walau ada beberapa waktu pelajaran yang sangat
membosankan karna pembelajaran yang menggunakan metode
106

ceramah sehingga pembelajaran terasa monoton, mereka terbiasa di


ekskul Pramuka latihannya menggunakan metode yang
menyenangkan dan menarik makanya mereka merasa sangat bosan.

5. Laporan Hasil Observasi

Keadaan lingkungan di SD Islam Harapan ibu pada saat kegiatan


Belajar Mengajar terlihat sangat baik dan tertib sesuai peraturan dan tata
tertib di sekolah, serta pada saat kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka juga
terlihat tertib dan mencerminkan sikap disiplin siswa. Dengan fasilitas
sekolah dan fasilitas kegiatan pramuka yang terdapat di sanggar pramuka
Sriwijaya juga mendukung kegiatan kepramukaan.

Sekolah Dasar Islam Harapan Ibu juga dipimpin oleh yayasan


Harapan Ibu. Pada Jenjang pendidikan SDI harapan Ibu juga memiliki
struktur organisasi sendiri beda dengan jenjang SMP dan SMA, padaEkskul
Pramuka juga memiliki struktu organisasi yang dipimpin oleh Koordinator
Pramuka SDI Harapan Ibu yaitu Ka Rani. Serta 4 orang pelatih yang
berkompeten dalam bidang pramuka yaitu ka Tyo, ka Roy, Ka Junaidi dan Ka
Fenita.

Dalam setiap kegiatan pasti tidak lepas dari factor pendukun yaitu
sarana da prasarana. Keadaan baik sarana dan prasarana di SD Islam Harapan
Ibu terasan baik dan memadai sebagai pendukung dan menunjang kegiatan
intra dan esktra kurikuler. Siswa terlihat antusias pada saat mengikuti
kegiatan kepramukaan, dirasa hingga di dalam kelas pun terasa disiplin
pramuka diterapkan di dalam kelas. Tetapi ada kendala di sisi Pelatih yang
kurang sesuai dengan banyaknya peserta pramuka di kelas.

Jenis-jenis kegiatan pramuka yang ada di SD Islam Harapan Ibu


diantaranya sangat membiasakan siswa untuk hidup mandiri, kreatif dan
inovatif diantara acara besarnya yaitu PBS ( Pesta Besar Siaga ), PERJUSA (
107

Perkemahan Jum’at –Sabtu) serta pemberin materi pramuka pada setiap


Minggunya.

Kegiatan ekstra kurikuler berjalan baik dan penuh antusias dari para
siswa, kegiatan itu pun harus sesuai dengan kegiatan intrakurikuler yaitu
Kegiatan belajar mengajar di kelas, keadaannya yaitu tertib, Disiplin dengan
nampaknya guru dapat mengatur kelas serta siswanya pada saat dalam kelas.

Inilah kegiatan intra dan ekstra kurikuler pada SD Islam harapan ibu
khusunya kegiatan belajar mengajar dan Pramuka yang terasa dan terlihat
berjalan dengan seimbang sehiingga tercipta suasana yang tertib peraturan.
B. Pengujian persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
Karena rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus
pencarian rxy (angka indeks korelasi “r” Product Moment, maka langkah-
langkah pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis yang ditempuh
adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan tabel kerjaatau tabel perhitungan data hasil penelitian
(sebagaimana terlihat dalam lampiran 5)
2. Mencari angka korelasinya dengan rumus:

3. Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi (KD) yang penulis manfaatkan untuk
mengetahui kontribusi dari Variabel Y adalah sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
= (0,77)2 x 100 %
= 0,5929 x 100%
= 59,29 %
108

Jadi angka koefisien penentu sebesar 59,29% menunjukkan bahwa


kontribusi pengaruh partisipasi Aktif kegiatan pramuka terhadap Disiplin
Belajar siswa adalah sebesar 59, 29 % sedangkan sisahnya 40,71% adalah
sumbangan dari variabel lain yang menunjang tingkat Disiplin Belajar Siswa.

4. Memberikan interpretasi terhadap rxy dan menarik kesimpulan


Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut di atas, maka diperoleh
hasil bahwa harga “rxy” sebesar 0,77 dan bernilai Positif. Dengan demikian
interprestasi secara kasar/sederhana, dari perhitungan di atas ternyata angka
korelasi antara Variabel X dan variabel Y tidak bertanda negative, berarti di
antara keduavariabel tersebut terdapat korelasi positif (Korelasi Searah). Dan
dengan memperhatikan besarnya “rxy” yaitu = 0,77 yang mana besarnya
terdapat di interval antara 0,70 – 0,90, yang berarti korelasi baik atau positif
antara variabel X dan Y dan hubungan anatara keduanya termasuk korelasi
positif yang kuat atau Tinggi.
Selanjutnya uji Hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan besarnya
harga “rxy” dengan besarnya “r tabel” yang tercantum dalam tabel nilai “r”
Product Moment dengan memperhitungkan df-nya atau nilai kebebasanya
terlebih dahulu. Df = N – nr = 60 – 2 = 58.Dan ternyata df 58 tidak terdapat pada
tabel, maka dikonsultasikan pada df yang terdekat, yaitu df 55.
Pada df 55, diperoleh “rtabel” pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai
pada “rtabel” adalah 0,345 dan pada taraf 1% diperoleh “rtabel”sebesar 0,266.
Ternyata nilai hail “rxy” yang besarnya 0,77 adalah jauh lebih besar dari nilai
“rtabel” yang bernilai (0,345 dan 0,266). Karena “rxy” lebih besar nilainya lebih
besar dari pada nilai “rtabel”, maka hipotesis Nol yang menyatakan bahwa Tidak
ada Hubungan antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin
Belajar, ditolak. Dan hipotesis alternative yang menyatakan Ada Hubungan
antara Partisipasi Aktif pada Kegiatan Pramuka dengan disiplin Belajar,
diterima. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan tersebut adalah
bahwa semakin besar tingkat partisipasi aktif siswa pada kegiatan kepramukaan
semakin besar pula tingkat kedisiplinan belajar siswa.
109

C. Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti lakukan terhadap
beberapa dokumen diantaranya berupa daftar hadir siswa pada kegiatan
kepramukaan yang menunjukkan siswa terlihat selalu ikut aktif dalam
berpartisipasi dengan mengikuti kegiatan kepramukaan dengan rasa senang.
Selain daftar hadir siswa peneliti juga melakukan observasi terhadap buku
aktifitas siswa terlihat kedisiplinan siswa dalam setiap kegiatan belajarbaik di
kelas ataupun di luar kelas. Peneliti juga sedikit melakukan kesimpulan observasi
terhadap rata-rata nilai ujian harian dan Ujian Sekolah yang hasilnya adalah
sangat baik, peneliti rasa faktor ini disebabkan oleh kegiatan kepramukaan yang
mengandung unsur pendidikan karakter dan membentuk karakter kedisiplinan
siswa dalam mengikuti setiap kegiatan belajar.
Selain data tentang daftar hadir, Buku aktifitas siswa dan nilai prestasi
belajar siswa, melalui observasi, penulis juga menemukan suatu realitas “animo”
dan dukungan masyarakat lingkungan sekitar serta dukungan dari pada wali murid
yangsangat mendukung pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di SD
Islam Harapan Ibu, sehingga dalam mewujudkan kedisiplinan belajar siswa
dilingkungan sekolah tampak jelas kontribusi dari masyarakat dan wali murid.
Misalnya, ketika ada acara atau kegiatan pendidikan dan pengajaran yang harus
menggunakan lingkungan sekitar, maka masyarakat sekita dengan ikhlas
mendukung dan mengizinkan kegiatan berlangsung. Dukungan juga datang dari
wali murid yaitu pada setiap kegiatan pendidikan dan pembelajaran selalu
mendukung baik dukungan yang bersifat moril atau materil.

D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian


Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tentang disiplin belajar siswa yang
ditunjukkan dengan hasil nilai belajar siswa yang sangat baik tentu dipengaruhi
oleh banyak faktor, dan salah satunya adalah faktor kedisiplinan belajar siswa
baik di sekolah dan di rumah. Faktornya juga terdapat pada hal partisipasi aktif
siswa pada setiap kegaiatan kepramukaan. karena kedisiplinan merupakan suatu
watak atau karakter yang tidak bisa tiba-tiba ada seketika dalam diri siswa, maka
110

untuk membentuknya dibutuhkan pola, sistem, serta kebijakan dalam hal


pendidikan dan pembelajaran yang terus-menerus, terarah terencana, terprogram
dan pengawasan dengan baik. Atas dasar tersebut, maka pendidikan kepramukaan
menjadi salah satu alternative kegiatan yang harus selalu dan terus dilaksanakan
di sekolah yang dapat membantu dalam membentuk karakter siswa khususnya
nilai kedisiplinan dalam diri siswa. Dan karena di SD Islam Harapan Ibu kegiatan
Ekskul Kepramukaan berjalan sangat baik dalam pelaksanaanya, maka wajar jika
hasil dan kualitas lulusan pendidikan dan pengajarannnya pun sangat baik. Namun
dirasa sangat penting jika kepramukaan di SD Islam Harapan Ibu berjalan setiap
Minggunya baik untuk pramuka Siaga dan Penggalang.
Selain itu, sebaik apapun kegiatan, program dan rencana kegiatan sekolah,
jika tidak ada dukungan dari masyarakat sekitar dan dukungan dari para wali
murid, tidak mungkin bisa mencapai suatu tujuan pendidikan yang diharapkan,
oleh karna itu dukungan dan kerja sama dari paramasyarakat sekita dan para wali
murid sangat dibutuhkan untuk kesuksesan proses pendidikan. Serta penulis
meyakini bahwa yang menjadi salah satu faktor penyebab tinggi dan baiknya
kualitas mutu pendidikan dan tinggat kedisiplinan serta kesuksesan program dan
rencana di SD Islam Harapan Ibu adalah karena adanya dukungan dan partisipasi
aktif Masyarakat sekitar dan para wali murid.
BAB V

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan data penelitian maka peneliti
memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubunngan positif antara Partisipasi Aktif siswa pada kegiatan
Kepramukaan dengan Disiplin Belajar siswa di SD Islam Harapan Ibu.
Dengan koefisien korelasi yang ditandai dengan nilai r sebesar 0,77 yang
berarati terdapat hubungan yang positif atau tinggi antara partisipasi aktif
siswa pada kegiatan pramuka dengan Disiplin Belajar siswa di SD Islam
Harapan Ibu.
2. Partisipasi Aktif siswa pada kegiatan kepramukaan mempengaruhi
Disiplin belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah sebesar 59,29 %
dan sisanya sebesar 40,71 % dipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi
guru, media dan juga straregi pembelajaran yang menekankan
kedisiplinan.

B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa dengan minat
siswa dalam berpartisipasi aktif pada kegiatan Kepramukaan yang muncul
dari diri sendiri dan drongan dari guru dan pelatih pramuka, siswa dapat
mencerminkan sikap disiplinnya dalam pembelajar dan belajarnya. Tanpa
adanya dorongan yang baik dari dalam maupun luar belum tentaun dapat
terceminnya sikap disiplin yang ditunjukkan oleh siswa dalam belajarnya.
Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses
pembelajaran. Orang tua juga senantiasa mengharapkan anak-anaknya di
sekolah dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin.
Dengan demikian siswa dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan
disiplin. Dengan didasari kebiasaan tertib dan disiplin pada kegiatan

111
112

kepramukaan. Karna disiplin jalan menunju kesuksesan kita dalam belajar


maupun dalam bekerja kelak.
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian ini,maka penulis kemukakan
beberapa saran sebagaiberikut:
1. Bagi para guru hendaknya menjalin hubungan yang baik dengan siswanya,
agar siswa selalu merasa aman dan nyaman ketika berada dan
berdampingan dengan guru, sehingga sisa tidak merasa bahwa guru
menjadi penguasa di sekolah melainkan guru sebagai pelindung dan
menjadi motivator dalam kegiatan siswa.
2. Untuk para siswa yang masih banyak yang malas dalam mengikuti
kegiatan kepramukaan, hendaknya memperbaiki diri agar rajin dan giat
dalam mengikuti segala macam kegiatan Kepramukaan, karna dalam
setiap kegiatan kepramukaan menanamkan norma, sikap disiplin yang
mampu siswa bawa dalam kegiatan belajar.
3. Untuk orangtua hendaknya memfasilitasi anaknya dalam memenuhi
keperluan pribadi anak dalam kegiatan kepramukaan. Bagi orangtua juga
hendaknya membimbing dan mengawasi anaknya dalam sikap
kedisiplinan anaknya dalam setiap kegiatan di rumah dan terutama
kedisiplinan anak dalam belajar.
4. Bagi masyarakat yang berada disekitar lingkungan sekolah tersebut
hendaknya ikut mendukung serta mengawasi segala kegiatan sekolah
terutama kegiatan Kepramukaan yang dalam hal ini membentuk sikap
Disiplin siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Anggaran Rumah Tangga Pramuka ( ART Bag. 1 Pasal 8 Ayat 2 Pramuka Bab )
Gerakan. IV.

Aswandi (17 November 2008) dalam http://www.


Indikatordisiplin.com.?mib=berita,detail & id=9365. Diakses 20 mei.
Pukul. 06.38

Darmawan, Deni, Konsep Dasar pembelajaran, modul 1, Jurnal


konsep_pembelajaran.pdf (Secured).

Dedikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Hasan, M. Iqbal, 2005, Pokok-pokok Materi 1 (statistic deskriptif), Jakarta: Bumi


Aksara. Cet ke 3.

Hisyam, Zaim, dkk. 2002. Disain Pembelajaran Di Pergutuan Tinggi.


Yogyakarta: CTSD.

Instruksi Presiden No. 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional.

Langgulung, Hasan. 1988. Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka


Alhusna. cet.2.

Muller, Johanes. 2006. Perkembangan Masyarakat Lintas Ilmu. Jakarta: PT.


Gramedia Pustaka Utama.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013


tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III. sumber
bahan: Kepramukaan, bahan Implementasi kurikulum 2013 untuk Kepala
Sekolah.

113
114

Poebakawatja, Soegarda dan H. AH. Harahap. 1981. Ensiklopedi Pendidikan.


Jakarta: Gunung Agung.
Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Cet
ke.7.
Purwanto, Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Rini Wulandari, “Meningkatkan partisipasi Aktif dan hasil belajar
dalampembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan
metode kooperatif tipe STAD di SMP 8 Yogyakarta. Skripsi Rini Wulandari
Pendidikan kewarganegaraan dan hukum. Universitas Negeri Yogyakarta.
2010.
Syah, Muhibbin. 1990. Psikologi Belajar. Jakarta: CV. Rajawali Pers, Cet. 2.
Syah, Muhibbin. 2014. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Cet.ke-19.

Saertian, Piet. A. 1994. Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.


Surabaya: Usaha Nasional.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Samani, Mukhlas dan Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Rosda


Karya .

Sugiono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabetta.

Sujiono, Anas. 2014, Pengantar Stattistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. MetodePenelitianPendidikan. Bandung:


RosdaKaryaRemaja.

Sunardi, Andi Bob. 2011. BOYMAN Ragam latihan Pramuka. Bandung: Nuansa
Muda, cet.7
115

Susetyo, Budi, 2010, Statistik Untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Refika
Aditama. Cet. Ke 1.

Team DAP. 2012. Buku Pintar Pramuka. Jakarta: DAP Publisher.

Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belaja. Jakarta :
Grasindo.

Ummu Salamah. “Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ibu Rumah Tangga


dalam Pemberdayaan Lingkungan Melalui Kegiatan Daur ulang Sampah
Anorganik” Skripsi Ummu Salamah jurusan pengembangan Masyarakat
Islam Fakultas Ilmu dakwah dan komunikasi UIN Jakarta, 2014.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003.

Usman, Muhammad Uzer. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda


Karya. Cet. Ke-3.

Wijaya, Cece. 1994. Faktor-faktor Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

http://suniccome.50webs.com/32konsep pembelajaran partisipasi.pdf. diaksespada


29-10-2015. Pukul. 19.35.
1
http://www.google.com tanggal 29Oktober 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi. diakses pada 9 November 2015. Pukul


12.15. .

M.Asrori Ardiansyah, https://aersmile159.wordpress.com/e-


learning/pembelajaran/pengertian-dan-hakikat-disiplin-belajar/. Artikel.
Diakses pada 10-11-2015. Pukul, 14.32.
LAMPIRAN 1

Angket
jawablah pertanyaan di bawah ini, dengan cara memberi tanda ( X ), pada salah
satu huruf, a, b, c, d, atau e sesuai dengan yang kalian lihat, dengar, rasakan dan
alami !

1. Apakah dalam masalah kehadiran latihan pramuka tepat waktu?


a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Pernah
d. Tidak pernah
2. Apakah dalam pendidikan dan latihan kepramukaan di sekolah mu, pembina
melaksankan ujian dan jika telah lulus kalian diberi tanda kecakapan ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Dalam kegiatan kepramukaan, apakah pembina pramuka memberikan pendidikan
tentang materi atau teori-teori kegiatan kepramukaan yang akan dilaksanakan?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Pernah
d. Tidak pernah
4. Ketika akan melaksanakan kegiatan pramuka baik di dalam atau di luar sekolah,
apakah pembina memberikan pengarahan tentang apa saja yang harus
dipersiapkan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Jika kamu melakukan dan melaksankan kegiatan latihan kepramukaan dengan baik,
apakah pembinamu memberikan penghargaan untuk kamu ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Dalam kegiatan atau latihan kepramukaan, apakah pembinamu membimbing kamu
?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah .
7. Dalam kegiatan dan latihan pramuka, apakah pembinamu mengawasi kegiatan mu ?
a. Selalu
b. Sering
c. kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Sikap dan perilaku pembina kamu dalam membina dan memberikan materi
kepramukaan selama ini ?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Cukup baik
d. Jelek
9. Kegiatan-kegiatan dalam ekskul pramuka yang dilaksanakan selama ini di sekolah
kamu ….
a. Selalu Menarik
b. Sering menarik
c. Kadang-kadang Menarik
d. Tidak pernah Menarik
10. Apakah kegiatan pramuka di sekolah kamu ….
a. Selalu teratur/terjadwal
b. Sering teratur/ terjadwal
c. Kadang-kadang teratur/ terjadwal
d. Tidak pernah teratur/terjadwal
11. Bagaimana menurutmu kegiatan pramuka di sekola kamu selama ini ?
a. Selalu dianggap Penting
b. Kadang-kadang dianggap penting
c. Pernah dianggap penting
d. Tidak pernah dianggap penting
12. Kegiatan-kegiatan pramuka yang dilaksankan selama ini di sekolah kamu …
a. Selalu Menyenangkan
b. Sering menyenangkan
c. Kadang-kadang Menyenangkan
d. Tidak pernah Menyenangkan
13. Apakah kegiatan pramuka di sekolah kamu …
a. Selalu menunjukkan hal positif
b. Sering menunjukkan hal positif
c. Pernah menunjukkan hal positif
d. Tidak pernah menunjukkan hal Posistif
14. Apakah kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu selama ini mengajarkan
cara dan pola hidup bersahaja dan sederhana ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Kegiatan-kegiatan pramuka yang dilaksanakan selama ini di sekolah kamu …
a. Selalu Menyehatkan
b. Kadang-kadang menyehatkan
c. Pernah menyehatkan
d. Tidak pernah menyehatkan
16. Apakah kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu selama ini
mengajarkan cara dan pola hidup bersahaja dan sederhana?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Pernah
d. Tidak pernah
17. Apakah kegiatan-kegiatan kepramukaan yang kamu ikuti Selama ini membuat
kamu merasa terdidik ?
a. Sangat terdidik
b. Cukup terdidik
c. Kurang terdidik
d. Tidak terdidik sama sekali
18. Apakah dalam pendidikan dan latihan kepramukaan di sekolahmu mengunakan
sistem beregu ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19. Apakah dalam kegiatan dan latihan pramuka kamu mengikutinya dengan
sukarela ?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Pernah
d. Tidak pernah

20. Apakah sikap akan hobimu terhadap kegiatan pramuka sampai kamu lupa waktu?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Pernah
d. Tidak pernah
21. Apakah dalam setiap kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu?
a. Selalu bersemangat dalam mengikutinya
b. Kadang-kadang bersemangat dalam mengikutinya
c. Pernah bersemangat dalam mengikutinya
d. Tidak pernah bersemangat dalam mengikutinya
22. Apakah kedisiplinan giat dilaksanakan dalam kegiatan dan latihan kepramukaan di
sekolah kamu?
a. Selalu
b. Jarang-jarang
c. Pernah
d. Tidak pernah
23. Apakah kegiatan dan materi kepramukaan di sekolah kamu selama ini dapat kalian
ikuti dapat terlaksana dengan memudahkan fisik dan mental kamu ?
a. Selalu dapat terlaksana dan memudahkan
b. Sering dapat terlaksana dan memudahkan
c. Kadang-kadang dapat terlaksana dan memudahkan
d. Tidak pernah dapat terlaksana dan memudahkan

24. Ketika kegiatan latihan kepramukaan, apakah pembinamu memerintahkan kamu


mengucapkan kode kehormatan pramuka ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
25. Apakah dalam pendidikan dan latihan kepramukaan di sekolahmu antara pramuka
putri dan putra dipisahkan?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
LAMPIRAN 2

ANGKET
jawablah pertanyaan di bawah ini, dengan cara memberi tanda ( X ), pada salah
satu huruf, a, b, c, d, atau e sesuai dengan yang kalian lihat, dengar, rasakan dan
alami !

1. Apabila kamu bertemu dan berbicara dengan guru atau sesama teman, maka yang
kamu lakukan ?
a. Selalu berbicara dan berbuat dengan sopan
b. Sering berbicara dan berbuat dengan sopan
c. Kadang-kadang berbicara dan berbuat dengan sopan
d. Tidak pernah berbicara dan berbuat dengan sopan
2. Ketika memakai seragam sekolah, maka kamu lebih suka ?
a. Selalu terlihat rapih
b. Sering terlihat rapih
c. Kurang terlihat rapih
d. Tidak terlihat rapih sama sekali
3. Apakah kamu suka menunda-nunda untuk mengerjakan Pekerjaan rumah ( PR )
dari gurumu ?
a. Tidak pernah
b. Jarang
c. Kadang-kadang
d. Selalu
4. Jika gurumu di kelas memberikan tugas maka kamu suka ?
a. Menyelesaikannya dan selalu tepat waktu
b. Menyelesaikannya namun kadang-kadang tidak tepat waktu
c. Menyelesaikannya namun sering tidak tepat waktu
d. Tidak menyelesaikannya sama sekali
5. Apabila saat kegiatan pembelajaran di kelas kamu ingin meminta izin keluar, maka
yang kamu lakukan adalah ?
a. Selalu mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin keluar
b. Sering mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin keluar
c. Kadang-kadang mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin
keluar
d. Tidak pernah mengacungkan tanggan terlebih dahulu untuk meminta izin keluar
6. Baik dalam kegiatan belajar di kelas atau dalam kegiatan-kegiatan sekolah lain di
sekolah dan di luar sekolah kamu merasa ?
a. Selalu ingin jadi yang terbaik
b. Sering ingin jadi yang terbaik
c. Kadang-kadang ingin jadi yang terbaik
d. Tidak pernah menjadi yang terbaik
7. Jika ada materi pelajaran yang belum kamu pahami atau ada informasi yang belum
jelas tentang sesuatu, maka yang kamu lakukan ?
a. Selalu berusaha mencari tahu
b. Sering berusaha mencari tahu
c. Kadang-kadang berusaha mencari tahu
d. Tidak pernah berusaha mencari tahu
8. Dalam satu semester ini bagaimanakah tingkat kehadiran kamu dalam kegiatan
belajar di kelas ….
e. Tidak pernah alfa
f. Ada alfa 1 kali
g. Ada alfa 2 kali
h. Ada alfa lebih dari 3 kali
9. Jika dalam kegiatan belajar di kelas, dan gurumu ada keperluan di luar kelas, maka
yang kamu lakukan adalah ?
a. Selalu tetap tenang dan melaksanakan tugas
b. Sering tetap tenang dan melaksanakan tugas
c. Kadang-kadang tetap tenang dan melaksanakan tugas
d. Tidak pernah tetap tenang dan melaksanakan tugas
10. Apakah kamu suka mencari tahu tentang materi pelajaran yang akan dipelajari di
sekolah besok ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11. Apakah kesadaran untuk mengerjakan tugas di kelas atau di rumah terlaksana ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang terlaksana
d. Tidak pernah terlaksana
12. Ketika akan mengikuti kegiatan belajar di kelas, bagaimanakah kehadiran kamu di
kelas ?
a. Selalu tepat waktu
b. Sering tepat waktu
c. Kadang-kadang tepat waktu
d. Tidak pernah tepat waktu
13. Pada saat berbunyi tanda mulai kegiatan pembelajaran, di manakah kamu berada ?
a. Selalu telah berada di kelas
b. Sering telah berada di kelas
c. Kadang-kadang telah berada di kelas
d. Belum pernah telah ada di kelas
14. Apakah waktu dan kegiatan kamu sehari-hari di rumah telah terjadwal dengan baik
?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Bagaimana sikapmu jika guru menyuruh mengumpulkan tugas ?
a. Selalu bersemangat
b. Sering bersemangat
c. Kadang-kadang bersemangat
d. Tidak pernah bersemangat
16. Apabila guru di kelasmu sedang menjelaskan tentang pelajaran, maka kamu ?
a. Selalu duduk tenang dan memperhatikan pelajaran
b. Sering duduk tenang dan memperhatikan pelajaran
c. Kadang-kadang duduk tenang dan memperhatikan pelajaran
d. Selalu rebut dan tidak memperhatikan pelajaran
17. Jika dalam pembelajaran di kelas kamu mendapatkan nilai rendah , maka kamu
merasa ?
a. Sangat kecewa
b. Kecewa
c. Sedikit kecewa
d. Tidak kecewa atau biasa-biasa saja
18. Ketika guru di kelas memberikan tugas, apakah kamu dapat menyelesaikannya ?
a. Selalu tepat waktu
b. Sering tepat waktu
c. Kadang-kadang tepat waktu
d. Tidak pernah tepat waktu
19. Apakah kamu kenal dan akrab dengan guru di sekolah dan teman-temanmu ?
a. Saya kenal dengan semua guru dan semua siswa serta suka bergaul dengan
mereka
b. Saya kenal dengan sebagian besar guru dan sebagian besar siswa serta suka
bergaul dengan mereka
c. Saya kenal sebagian kecil guru dan sebagian kecil siswa serta kurang bergaul
dengan mereka
d. Saya hanya kenal beberapa orang guru dan beberapa orang siswa dan saya tidak
suka bergaul dengan mereka
20. Jika kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasmu, apa yang kamu lakukan ?
a. Selalu bertanya
b. Sering bertanya
c. Kadang-kadang bertanya
d. Tidak pernah bertanya
21. Apakah seragam sekolah yang kamu kenakan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan pihak sekolah/yayasan ?
a. Selalu sesuai
b. Sering sesuai
c. Kadang-kadang sesuai
d. Tidak pernah sesuai
22. Ketika pembelajaran di dalam kelas berlangsung maka yang kamu lakukan ?
a. Selalu menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran
b. Sering menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran
c. Kadang-kadang menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran
d. Tidak pernah menyimak dengan sungguh-sungguh setiap pelajaran
23. Jika pada saat kegiata pembelajaran di kelas berlangsung, dan ada materi pelajaran
yang belum kamu pahami maka, yang kamu lakukan ?
a. Selalu bertanya
b. Sering bertanya
c. Kadang-kadang bertanya
d. Tidak pernah bertanya
24. Setelah sampai di rumah, apa yang kamu lakukan terhadap materi pelajaran yang
telah kamu pelajari di sekolah ?
a. Selalu mempelajari kembali
b. Kadang-kadang mempelajari kembali
c. Pernah mempelajari kembali
d. Tidak pernah mempelajari kembali
25. Jika setiap guru menyuruh mengumpulkan tugas dan kamu belum mengerjakan
tugas apa yang kalian lakukan ?
a. Selalu jujur
b. Sering jujur
c. Kadang-kadang jujur
d. Tidak pernah jujur
DATA MENTAH HASIL ANGKET PARTISIPASI AKTIF KEGIATAN KEPRAMUKAAN
VARIABEL X

No Skor Untuk Item No: Jumlah


Suby 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
ek
S.1 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 89
S.2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 93
S.3 1 3 1 2 4 2 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 2 2 74
S.4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 97
S.5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 95
S.6 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
S.7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 97
S.8 4 2 4 3 2 4 3 4 2 3 4 2 2 4 2 3 3 3 2 4 1 3 3 2 4 73
S.9 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 92
S.10 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 2 87
S.11 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
S.12 3 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
S.13 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 90
S.14 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 92
S.15 4 1 4 4 4 2 3 4 2 1 3 2 1 3 4 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 74
S.16 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 1 4 4 4 4 4 77
S.17 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 85
S.18 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 86
S.19 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 91
S.20 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 82
S.21 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 85
S.22 3 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 2 2 4 2 2 3 73
S.23 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 80
S.24 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 1 1 4 3 4 2 78
S.25 3 1 4 3 1 4 3 3 4 3 2 1 2 2 2 1 1 3 4 1 1 3 2 1 4 59
S.26 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 88
S.27 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 1 2 4 71
S.28 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 77
S.29 3 3 4 2 4 2 4 2 4 1 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 79
S.30 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 77
S.31 4 2 4 3 4 4 3 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 3 4 3 3 4 65
S.32 3 1 3 4 1 4 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 1 4 76
S.33 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 88
S.34 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 78
S.35 3 4 4 4 1 4 2 3 2 2 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 76
S.36 3 4 4 4 4 3 3 4 1 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 98
S.37 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 84
S.38 3 1 3 4 1 4 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 79
S.39 3 1 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 66
S.40 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 70
S.41 3 2 3 4 1 4 4 3 2 2 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 81
S.42 3 2 4 1 1 4 4 4 2 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 81
S.43 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 90
S.44 3 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 81
S.45 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 95
S.46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 94
S.47 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 92
S.48 4 1 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 82
S.49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 85
S.50 4 1 4 2 1 4 4 3 2 4 4 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 1 2 1 4 68
S.51 3 1 4 3 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 82
S.52 4 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 79
S.53 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
S.54 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 96
S.55 4 1 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 89
S.56 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 92
S.57 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 88
S.58 4 1 4 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 86
S.59 3 2 2 4 2 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 2 71
S.60 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 90
Ʃ 20 15 20 21 14 21 22 20 20 20 18 17 19 22 21 20 21 20 21 20 18 22 20 19 19
3 5 1 2 9 8 2 6 0 1 8 8 4 4 4 9 6 5 4 0 5 7 6 7 4
% 85 65 84 88 62 91 93 86 83 84 78 74 81 93 89 87 90 85 89 83 77 95 86 82 81
Rata-
rata
DATA MENTAH HASIL ANGKET PARTISIPASI AKTIF KEGIATAN KEPRAMUKAAN

VARIABEL X

No Skor Untuk Item No: Jumlah


Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
S.1 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 89
S.2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 93
S.3 1 3 1 2 4 2 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 2 2 74
S.4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 97
S.5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 95
S.6 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
S.7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 97
S.8 4 2 4 3 2 4 3 4 2 3 4 2 2 4 2 3 3 3 2 4 1 3 3 2 4 73
S.9 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 92
S.10 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 2 87
S.11 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
S.12 3 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
S.13 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 90
S.14 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 92
S.15 4 1 4 4 4 2 3 4 2 1 3 2 1 3 4 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 74
S.16 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 4 1 4 4 4 4 4 77
S.17 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 85
S.18 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 86
S.19 3 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 91
S.20 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 82
S.21 3 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 85
S.22 3 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 2 2 4 2 2 3 73
S.23 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 80
S.24 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 1 1 4 3 4 2 78
S.25 3 1 4 3 1 4 3 3 4 3 2 1 2 2 2 1 1 3 4 1 1 3 2 1 4 59
S.26 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 88
S.27 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 1 2 4 71
S.28 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 4 77
S.29 3 3 4 2 4 2 4 2 4 1 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 79
S.30 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 77
S.31 4 2 4 3 4 4 3 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 1 3 4 3 3 4 65
S.32 3 1 3 4 1 4 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 1 4 76
S.33 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 88
S.34 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 2 78
S.35 3 4 4 4 1 4 2 3 2 2 4 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 76
S.36 3 4 4 4 4 3 3 4 1 3 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 98
S.37 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 84
S.38 3 1 3 4 1 4 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 79
S.39 3 1 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 66
S.40 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 70
S.41 3 2 3 4 1 4 4 3 2 2 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 81
S.42 3 2 4 1 1 4 4 4 2 1 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 81
S.43 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 90
S.44 3 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 81
S.45 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 95
S.46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 94
S.47 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 92
S.48 4 1 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 82
S.49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 85
S.50 4 1 4 2 1 4 4 3 2 4 4 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 1 2 1 4 68
S.51 3 1 4 3 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 82
S.52 4 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 79
S.53 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
S.54 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 96
S.55 4 1 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 89
S.56 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 92
S.57 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 88
S.58 4 1 4 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 86
S.59 3 2 2 4 2 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 2 71
S.60 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 90
Ʃ 203 155 201 212 149 218 222 206 200 201 188 178 194 224 214 209 216 205 214 200 185 227 206 197 194

% Rata- 85 65 84 88 62 91 93 86 83 84 78 74 81 93 89 87 90 85 89 83 77 95 86 82 81
rata
DATA MENTAH HASIL ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA

VARIABEL Y

No Skor Untuk Item No: Jumlah


Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
S.1 4 3 4 4 4 4 4 1 2 2 3 4 3 2 2 3 1 3 4 4 4 3 3 3 4 78
S.2 4 4 2 3 4 3 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 3 2 3 2 4 4 2 3 4 73
S.3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2 81
S.4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 94
S.5 4 4 2 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 4 72
S.6 2 4 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 69
S.7 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 95
S.8 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 88
S.9 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 2 3 4 82
S.10 2 4 4 4 4 4 4 3 1 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 83
S.11 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 88
S.12 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 88
S.13 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 3 4 76
S.14 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
S.15 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 87
S.16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
S.17 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 3 4 4 3 3 4 1 3 4 4 3 3 2 2 77
S.18 4 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 1 4 77
S.19 4 4 1 4 4 4 4 1 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 83
S.20 2 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 1 2 3 2 4 3 3 4 3 1 3 4 72
S.21 2 4 3 3 4 2 4 4 2 2 2 3 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 79
S.22 4 4 2 3 2 4 2 4 2 2 2 4 4 4 2 2 3 2 3 2 4 2 2 3 4 72
S.23 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 2 3 3 4 3 2 3 4 74
S.24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 99
S.25 2 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 86
S.26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100
S.27 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 79
S.28 2 3 2 4 1 4 4 4 1 2 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 70
S.29 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 4 2 2 4 76
S.30 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 81
S.31 4 4 3 4 4 4 2 1 3 3 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 85
S.32 4 4 2 4 4 4 4 3 1 1 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 87
S.33 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 86
S.34 2 4 2 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 2 3 2 81
S.35 3 4 2 3 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 3 2 4 2 2 3 4 72
S.36 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 90
S.37 3 4 2 3 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 83
S.38 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 91
S.39 2 3 2 4 1 4 4 4 1 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 70
S.40 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 90
S.41 3 3 1 1 2 4 3 2 1 3 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 84
S.42 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 90
S.43 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 96
S.44 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 95
S.45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 98
S.46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 73
S.47 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 90
S.48 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 90
S.49 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 96
S.50 3 3 4 4 4 4 2 1 4 2 2 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 4 4 78
S.51 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 90
S.52 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 86
S.53 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 96
S.54 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 91
S.55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 97
S.56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 98
S.57 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97
S.58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 96
S.59 3 4 2 3 2 1 3 4 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 76
S.60 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 92
Ʃ 209 234 212 212 210 226 218 202 192 189 193 212 213 227 200 214 166 180 195 198 233 212 186 190 220
% Rata- 69 73 71 71 70 75 73 67 32 63 64 71 71 76 67 67 55 60 65 66 77 71 62 63 73 66.88
rata
TABEL PERHITUNGAN UNTUK MENCARI ANGKA INDEKS KORELASI
ANTARA VARIABEL “X” DAN “Y”
No.
X X XY
Responden
R.1 89 78 6942 7921 6084
R.2 93 73 6789 8649 5329
R.3 74 81 5994 5476 6561
R.4 97 94 9118 9409 8836
R.5 95 72 6840 9025 5184
R.6 97 69 6693 9409 4761
R.7 97 95 9215 9409 9025
R.8 73 88 6424 5329 7744
R.9 92 82 7544 8464 6724
R.10 87 83 7221 7569 6889
R.11 97 88 8536 9409 7744
R.12 94 88 8272 8836 7744
R.13 90 76 6840 8100 5776
R.14 92 97 8924 8464 9409
R.15 74 87 6438 5476 7569
R.16 77 99 7623 5929 9801
R.17 85 77 6545 7225 5929
R.18 86 77 6622 7396 5929
R.19 91 83 7553 8281 6889
R.20 82 72 5904 6724 5184
R.21 85 79 6715 7225 6241
R.22 73 72 5256 5329 5184
R.23 80 74 5920 6400 5476
R.24 78 99 7722 6084 9801
R.25 59 86 5074 3481 7396
R.26 88 100 8800 7744 10000
R.27 71 79 5609 5041 6241
R.28 77 70 5390 5929 4900
R.29 79 76 6004 6241 5776
R.30 77 81 6237 5929 6561
R.31 65 85 5525 4225 7225
R.32 76 87 6612 5776 7569
R.33 88 86 7568 7744 7396
R.34 78 81 6318 6084 6561
R.35 76 72 5472 5776 5184
R.36 98 90 8820 9604 8100
R.37 84 83 6972 7056 6889
R.38 79 91 7189 6241 8281
R.39 66 70 4620 4356 4900
R.40 70 90 6300 4900 8100
R.41 81 84 6804 6561 7056
R.42 81 90 7290 6561 8100
R.43 90 96 8640 8100 9216
R.44 81 95 7695 6561 9025
R.45 95 98 9310 9025 9604
R.46 94 73 6862 8836 5329
R.47 92 90 8280 8464 8100
R.48 82 90 7380 6724 8100
R.49 85 96 8160 7225 9216
R.50 68 78 5304 4624 6084
R.51 82 90 7380 6724 8100
R.52 79 86 6794 6241 7396
R.53 95 96 9120 9025 9216
R.54 96 91 8736 9216 8281
R.55 89 97 8633 7921 9409
R.56 92 98 9016 8464 9604
R.57 88 97 8536 7744 9409
R.58 86 96 8256 7396 9216
R.59 71 76 5396 5040 5776
R.60 90 92 8280 8100 8464
N = 60 Ʃ X= 5026 Ʃ Y= Ʃ XY = Ʃ = 426217 Ʃ = 441593
5119 430032
Berdasarkan tabulasi data di atas, maka angka korelasinya dapat di cari dengan
rumus:

√( ( ) )( ( ) )

√( )( )

√( )( )

= 0,77
UJI NORMALITAS DATA PENELITIAN

NO Y F P = F/n ∑P ∑ FY Z ɸ T = ɸ - ∑P
-
1 69 1 0,017 0,017 69 0,186 0,4286 0, 4116
-
2 70 2 0,033 0,05 140 0,175 0,4325 0,3825
-
3 72 4 0,066 0,116 288 0,151 0,4404 0,3244
-
4 73 2 0,033 0,149 146 0,141 0,4443 0,2953
-
5 74 1 0,017 0,166 74 0,128 0,4522 0,2862
-
6 76 3 0,05 0,216 228 0,105 0,4602 0,2442
-
7 77 2 0,033 0,249 154 0,093 0,4641 0,2151
-
8 78 2 0,033 0,282 156 0,081 0,4681 0,1861
-
9 79 2 0,033 0,315 158 0,070 0,4721 0,1571
-
10 81 3 0,05 0,365 243 0,046 0,4840 0,119
-
11 82 1 0,017 0,382 82 0,035 0,4880 0,106
-
12 83 3 0,05 0,432 249 0,023 0,4920 0,06
-
13 84 1 0,017 0,449 84 0,011 0,4960 0,047
14 85 1 0,017 0,466 85 1,982 0,9762 0,5102
15 86 3 0,05 0,516 258 0,012 0,5040 -0,012
16 87 4 0,067 0,583 348 0,024 0,5080 -0,075
17 88 3 0,05 0,633 264 0,035 0,5120 -0,121
18 90 6 0,1 0,733 540 0,058 0,5199 -0,2131
19 91 2 0,033 0,766 182 0,012 0,5040 -0,262
20 92 1 0,017 0,783 92 0,082 0,5318 -0,2512
21 94 1 0,017 0,8 94 0,105 0,5398 -0,2602
22 95 2 0,033 0,833 190 0,118 0,5438 -0,2892
23 96 4 0,067 0,9 384 0,128 0,5477 -0,3523
24 97 1 0,017 0,917 97 0,140 0,5556 -0,3614
25 98 2 0,033 0,95 196 0,151 0,5596 -0,3904
26 99 2 0,033 0,983 198 0,163 0,5635 -0,4195
27 100 1 0,017 1,000 100 0,175 0,5674

FY=5099
Ẋ=

Ῡ = 84,983

s = 85,782

n= 60 Ῡ = 84,98 s = 85,78

Dari tabel terlihat harga T maks = 0,5102


T = ɸ - ∑P, T memiliki harga mutlak.

kriteria pwngujian=
Taraf signifikansi ἀ = 0,05 pada tabel nilai uji Lillyfors T (ɸ)(60)

tabel lillyfors : 0,886


T tabel : 0,886/7,76=0,1143

Tolak H0 jika T > 0,114 dan terima Ho Jika T ≤ 0,114


keputuan : pada taraf signifikansi 0,05, H0 ditolak maka populasi berdistribusi Normal.
UJI HOMOGENITAS DATA PENELITIAN

Variabel X = = ( )

= 7103,634 – 7016,8543

= 86,7797

Variabel Y = = ( )

= 7359,883 – 7278,933

= 80,9

F=

Kesimpulan :

Derajat kebebasan pembilang n – 1 = 60-1=59 dan penyebut n-1 = 60-1 = 59


diperoleh F 0,05 (59,59) = dari hasil perhitungan F hitung. 1,0726 dan F tabel
1,53. Maka H0 diterima berarti kedua sampel mempunyai variansi yang sama atau
homogen.
Foto-foto Dokumntasi Penelitian
UJI REFEREI\SI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudr-rl "Hubungan
Partisipasi Aktif pada Kegiatan I(epramukaan terhadap Disiplin Ilclajar siswa" yang disusun
olelr Fenita Anugrah, NIM: 1112018300037, Program Stucli Pendiciikan Guru Madrasah

Ibtidaiyyah (MVSD) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
telah diujikan kebenarannya oleh Dosen Pembimbing Skripsi Pada tanggal24 Junt 2016.

Jaliarta. 24 Jvni 2016

Pembimbing,

fi'Dr. Khalimi. M.Ag.

NIP: 196505 15 199403 1006


b,

U)

O t
tr

tr,

L
z
O

E=
atr =
7:g
/-
iij:
4i #a
r,
a,J,
\l
4! =
a
t/c) 'Fn

r&
\ ,,/
<)
a.]
E
4! HY
\4 q!
q9()
cJ
c'2.
qH
5
!./
-t
? a
zLlc 4
cd

:a\ cOZ c{a cu


-d
-o
i^!u^i'-.
bf= v
Ff Lr-.] ).
-q-
=o ()
=
a"or.:= 4)

a
f{vr- -- fiJ

\) a u
a
0, 0,, : a *\.
.i cC
a
dtr
EV
cC
dO
a!
C)()
A) !^
c-
!U
a .f< Ar I

\r :r.) -
-tt cd
pPA 'd
UV a-d
'; a) '/a<

l-"
.=A a .*a
bo :y !
- --.. ;a aJl
=CJ a
2l :t
bo
bo c
u-.1 ti
.() !oo au (it
:-tl
atl
'13
cd C)
tri
,r;
F- H
ra .3
.;lvl co
O
ca !l
=l c-]
6l
O
O cs Ca
n :Z
n(o -Y>\
-,1
<-il
.t .-..i1
.^l r L
(_)
(\ bo r
al 2l ;?
-o
:: )t bo
o
+l
9l
.1
.;t :t
v
-l
, tr
U >
r'l
t/,1
.--l at o
A^ Jl --,1
.\It j vt Li a= o
t r'l
-t 4)1
La :il "If '2,
LUO !v!t- cd d;l '-4 \r)
1- =l-/l u/-) O
C\ r\ -l
Cl
!c\ aev at Il- v
d Ql Cl
ts!
F!L
(Jl dl ','
t

:i1 .!
d
^/! tf
t'
!lEl= I
i] u -c;
6
o.
d
cO
cd
li CO
.:Jz
F) (U

a)
Jt
l?l 6l ;i
lwt
its a
()
bo -=
CU
NN
F
'- tr*A \-l al ---t v
C()
a
a
d
,Z L{
n^"- CU
:: ^ A^qro
\\J ^t
+l
-l
9l L! 9t
c,3

N\.\ _at o] o- r'l cl


.\.{(--_ .-\=-__

c.l v

tr-

===I-'L=cs
v!^Lu
ts*s\-o-iiH
E=- S: i i: f )

*G\ilu.j::o = .r t:

s 3 S H.- IJ
-:i
+r
.:
J

:,_ sD'E? gb
",1

-ES & S2 5
=
E.-Ssi.E-En
E E' s s s, a: - .Ly

.= d i-( l- .= )" 5/
ti-..1
Y ! i 2- ti
:: i:^
:;
ra)
= ="a
.=':=:ah-o=o
:fi
':i /a
c.i :z:\.Y:.au=o f; *fl.

O al
S \s.- q

c.l \? oo

tr- co
ca tr-
I aa aa
\n

\o
I
tr) C
a.)

.V
;-Hlr) cd
=a
!jc
63 Cad
tr'-
dU
c)!u
c\ *' :i ai

a-)
(,/)
r-tr \/ L '2, o-
!
Li.
(B LU C\i
(.)=c
O)d
o.
V
o =(n,;
v t-, d
-V:A m A)
& a -:Z
!-.1

ri)(nl -,4
) LI]ESo
:io-;.!v
y:.-
=F-
.J -\<
;=
+] A
aa
=o-a'O ! i
P
AH O.4
o.l
siiri ^\ 4.i
\
M'aaF-
AV =\O
;c! !
l__-.1

cS
ae
_^it=l cd _o ra) !, LV
u-9
! !uL- :\-
-{v
rF'<r
! .-;

_v 'L -: /.

aa v (-I ca
t--

\L_

\o
={,

sN
I

N O
A
C\
u2
!i1
l
! ;l a(g C)
I

a
cl V
\n o o<) d
c
cd

-.r
-Cl ,J -\
i) Cg
P
()
a
*:S .U
.6 rnl
,lL
.S
O

q= O. ()
a- (J ca
-c^O
a
'O q) cd '_t
?t
{] t' Oi <)
"i o.l
^:d
r))
li

v al '2.
?
-L
=\J
v\ c C6
v
L
O l-<l
JI a) o >.
f
r-t ^v L1

)
='a\
oJl
L
(-.l
.:ll .-lcr
.: a d
r-
c) al ^a O.
*tir 03
Ft '=l
El 9". li
6*()
tia
cd
a =l
rl 4:l 6 a
a E
\co \l=l
Jl
s@ o:
o
N -l
-.Jt
El a.:
) ; .r' a ti
d
\A
*t* tE\ ^ )t =l
--t +V L:. !

^'x R ()
'41 ctl +-*lY li =o
-o
L
ix- >. }Z ---l-l
al \:;
-{ 90i Sl -l (u
(vuP
H^H
r]l\Fli {q $i el
-trt =l
+l
cil ts\\, cn ca /4,
;vl

l* a A
t-
tr)
ca aa

tr)

Cd
'-
s-y cC L,; a4
-= rr
!
.i .Y zcu .!!
5U
!
(v
-l
1 tr. th J -Jl
=-<.o(.) \a
r*] -) \)
: ) tl
! r:1 >,s
- -
J?|
^Ll
^O () ::: -, \<d v al
Ut
.*1 J
-.1
atl;= Ll '/
a $i F(i
'r< '-, I :Il l,
,* -LV
,. ci
.Ll
EI ,l:
.4
u^t
.: b0 F- L-
) l_4
-ra\ o
*\(
{-l
'=0)
v
vt-i(g
2t
4L cC /l -)
lvl ol
F:i
'a
cd =-(,)
!!-() r<, E
ip oi
tnl
C\:l (]
;1 ,.o
L! l-
hlr
= Rso
a)m .i:t
-tCJI (J] G
I

o rH
.j-o r-.] cO Rco
o" (d N
h6 i,l .rl a
'oB! tr-
^\<
:=1 U!
'- Ol -:l u
d) AJ ^, li e --.i' X cll --fi
;iXG) V
\-
U
c.ld
)\ A^
Y\t
a
-1
:il '=l -:z
'=a .-AU (uvJ
a\_c, olo'.. v -lu
0'
P*o. \gr1 v
()o xio'\
l-] \ (nqO.
U)

N
N
ts dP tr .-:
B. iQ)
*\<v Mgi
\^ lcd
P
0ri
t,rt
)
& v l'o U:
6+i
FTT
=U
!
NU
SL
UVN
l^
tca
Ee +<G lo
lo
CJY
_o F A/ Ll-l
-Uux i. e-E L.] lt.-
6
a
Yr' u I
!
- cl
L. a)) c
*k=
6
-
(!u!
;() 6
ag.co
:)o<l 0-, % iy i>
a)
=')
()
cd
'A' lo Cg
d\?
--t
.i-..i -n
-=cll
(.) 2 |i 03 ^./ s*a
.a>-N E-l lzr-- c.
a! I

=
rF1
t- >.:L
!d
*x l.r
I
d^V
at'1, ,!c')
-o c3
AJL()
ddP td co
b0cst
(JHr;
--4
t> \\/d
aa
,. =$cu\o
7*-1,.
l?
la - .;
i< --]X O
\ \ \L

(r- cr)
aa
C\I I
<) V1 N
(r) an
(\ ol
-to
-o o
a
.*:
*e t-
d
*k (..\ -E
03
o. o
\
a* ,H
;l()
a
\ti :N
: c6' ro
SC=if CO d
-
o Prr) Fi C-) cg

\ t c.i
9l

^t,trX
E!
zs
=a li

an
CC

I e_::: FF

.
6J
-vp
6J
+.
a)
() U) :: Ecg
A
li

-o
= o
l= i;' _ at) 'o
lli
l< {.*a v
i- .U
!2
-:- 6
tr
cd
O.
,.* D
d !
c3
r.= .ti_: a)l
la
t! o a d
lei v> 6 "t< 6J
a
a) s{
e- r{l
d=(,
lCJ.D ;lt
qq
G
C!
q
I

ao
F-
e.l

B
loo
63
xi
5a) O
a
IU
i:r'
A cg !!
n
a l.
lri
lcd
Hcd '=
hE
IO a d
JI
C'J

Au) o_<.-
\./
'o s
() :l:

co
d Ar-E at) !
(g
/A Jo-
$i
I o'=a Ctr
t-
1..
l!
6
io '-gL
'Od
p
!-
',F
)=) O-
OO
1A
1--
C c.l
.i- \f
I
I
KEMENTERIAN AGAMA No Dokumen : FITK-FR-AKD-081

UIN JAKARTA
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
e#,*
lrrrrl FITK
FORM (FR)
lLtrr I I
Jl. h. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.O1/F.1/KM.01.3/..1Q:19 . 12016 Jakarta, 23 Februari 2076


Lamp. :-
Hal :Bimbingan SkriPsi

Kepada Yth.

Dr. Khalimi.M.Ag.
Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

As s alamu' al aikum w r.w b.


yII
Dengan diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing
ini
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Fenita Anugrah

NIM 11 1201 8300037

Jurusan Pendidikan Guru MI/SD

Semester Delapan (VI[)


Judul Skripsi "Hubungan Partisipasi Aktif pada Kegiatan Kepramukaan

terhadap Disiplin Belajar siswat'


Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 15
Februari
perubahan redaksional pada
2016, abstraksiloutline teriampir. Saudara dapat melakukan
judul tersebut. Apabila p".rbuhu, substansial dianggap perlu, mohon pembimbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 3 (Tiga) bulan, dan
dapat

diperpaijang selama 3 ( Tiga) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

alamu' alaikum wr.w b.


Was s
-F;-n-*
//',*'7, )' , t+,,-
"\'
,l' a.n. Dekan"
,,:' '
:,. rz::-.-i- didikan Guru MI
" Kajui
3t
x jl"", ",,_'l
-,, 1u. .rtii i r

-'-L '
\-, \ -'
': Dr.-
{i'.-'1 ''",('N-lI
\ 4 a"!,-
\'4'r^":'*a": r [,\
Tembusan: {rIii;A'{r
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa Ybs.
Kompul Pendidihon hlom
Yoyorqn Hqrqpqn lbu Pondoh Pinqng TK.'D-'MP-'MA
Webrite:
I'LAM HARAPAN IBU
fl. H. Bonqn No. I Pondoh Pinong, Keboyoron Lqmq, fqhqrtq teloton t23lo Telp. (o2l)
www.horoponibu.rch.id

(Hunting) Fqx. (o2l) 7652116

'D
7591 t228

SURAT KETERANGAN
N* : 3*V t.fi*t-?4#V lZ{}1 *

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Drs. Mahmudi

Kepala Sekolah
Tempat Tugas : SD lslam Harapan lbu

Menerangkan nama di bawah ini :

Nama : Fenita Anugerah


NIM/NIMKO ' 1112018300037
Jurusan : Pend. Guru Ml
Alamat : Jl. Winong datam Rt. 03/03
Telah mengadakan peneritian / Riset di sD rsram Harapan rbu, daram
penyusunan skripsi dengan judul : rangka

" Hubungan parrisipasi aktif kegiatan kepramukaan


terhadap disiptin
belajar siswa ,'

Demikian surat keterangan ini, dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Tembusan : Arsip Sekolah

Anda mungkin juga menyukai