NIM : 190210302075
Kolas : A
Keberhasilan Evalusi tergantung pada Nilai yang dihasilkan melalui alat ukur
yang dihasilkan melalui pengukuran yang menggunakan alat ukur tes atau non tes
yang taat asas (consistent), terandal (reable) dan sahih (valid). Jika tidak memenuhi
semua diatas bisa dibilang keberhasilan Evalusi masih disangsiangkan.
1. Evaluasi
c). Analisis informasi dan penetapan standar untuk acuan membuat interpretasi.
1. Jenis Instrumen
a) Kuis. Memiliki bentuk seperti uraian singkat dan bersifat pertanyaan yang
meliputi tentang hal-hal pokok. Dimulai ketika pembelajaran belum dimulai,
tingkat berfikir meliputi pengetahuan dan pemahaman.
b) Pertanyaan Lisan. Pertanyaan tentang penguasaan konsep prinsip atau
teorima.
c) Ulangan Harian. Ulangan ini dilaksanakan ketika akhir pembelajaran.
Kemampuan berfikir meliputi pemahaman peserta didik, aplikasi dan analisis.
d) Ulangan Blok. Pengujian ini menghubungkan beberpa kompestensi dasar
dalam satu periode.
e) Tugas Individu. Berupa pembuatan Klipping makalah.
f) Tugas Kelompok. Kelompok dalam hal berdiskusi.
g) Respons/Ujian Praktik. Hal ini mengarah keada mata pelajaran praktikum
h) Laporan kerja praktik. Laporan yang dihasilakan peserta didik setelah
melakukan pekerjaan tertentu.
2. Bentuk Instrumen
Bentuk Instrumen dibagi menjadi dua macam, yakni berbentuk tes dan bentuk
non tes. Dap at diterapkan pada K 13
a) Pilihan Ganda
b) Uraian Obyektif
c) Uraian Non Obyektif/Uraian Bebas
d) Jawaban Singkat/Isian Singkat
3. Asesmen
Fungsi dari Asesmen sendiri hanya untuk mengestimasi kemajuan dari suatu
sistim (gambaran keadaan pelaksanaan program pada kurun waktu tertentu. Asesmen
lebih menekankan pada upaya pemerian suatu karakteristik dan kemajuan program
bila dikaitkan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada kurun waktu
tertentu. Misalnya tri wulan, catur wulan, semester, atau tahunan.
Pengertian evaluasi sering dikaitkan dengan prestasi belajar siswa. Dalam hal
ini evaluasi diartikan sebagai proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pembelajaran dicapai (Tyler, 1950;
Arikunto, 2002). Sedangkan Cronbach & Stufflebeam (dalam Arikunto, 2002)
menyatakan bahwa proses evaluasi tidak hanya mengukur tercapainya tujuan, tetapi
juga digunakan untuk membuat keputusan.
1) Perbedaan evaluasi dan penelitian ditinjau dari tujuan dan generalisasi hasil.
2) Perbedaan evaluasi dan penelitian ditinjau dari kriteria.
3) Perbedaan evaluasi dan penelitian ditinjau dari kesiapan subjek.
a) Measurement model
Model ini dikembangkan oleh R. Thorndike dan R.L. Ebel. Model ini
menitikberatkan pada pengukuran. Model ini menerapkan evaluasi/penilaian
terhadap perbedaan-perbedaan individu (peserta didik) maupun kelompok.
Evaluasi terkait dengan kemampuan, minat, dan sikap. Hasilnya berupa
aspek-aspek tingkah laku yang dapat digunakan untuk seleksi, bimbingan dan
perencanaan pembelajaran
b) Congruence model