I. DASAR PEMIKIRAN
Di indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Mendikbud menetapkan empat
program pokok kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar - Kampus Merdeka”.
Program Merdeka Belajar meliputi: (1) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN);
(2) Ujian Nasional (UN); (3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan (4)
Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. Empat program pokok
kebijakan pendidikan tersebut akan menjadi arah pembelajaran kedepan yang fokus
pada arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
Kebijakan “Kampus Merdeka” meliputi: (1) pembukaan program studi baru;
(2) sistem akreditasi perguruan tinggi; (4) kebebasan menjadi PTN-BH dan (4) hak
belajar tiga semester di luar program studi. Empat kebijakan fundamental ini
memberikan harapan besar bagi Perguruan Tinggi Swasta berkembang dan berdaya
saing nasional maupun internasional.
Merdeka belajar yang dicanangkan lebih diarahkan pada proses
penyederhanaan yang akurat, mencari solusi dari permasalahan yang ada, dan upaya
menyiapkan generasi bangsa dalam menghadapi era distrupsi. Proses penyederhanaan
dilakukan untuk menghindari kesibukan berlebihan para pendidik dalam proses
administrasi, sedangkan tugas utamanya mengajar malah terbengkalai, seperti
kebijakan penyederhanaan RPP. Selanjutnya kebijakan merdeka belajar diupayakan
untuk mencari solusi permasalahan pendidikan yang ada saat ini, seperti ujian
nasional yang sebelumnya terus menuai kritik, dan bahkan juga “korban”. Sehingga
untuk saat ini, ujian nasional telah digantikan dalam bentuk asesmen kompetensi
minimum dan ujian sekolah berstandar nasional akan diserahkan ke sekolah, dus
pendanaan bantuan operasional sekolah (BOS) yang disederhanakan dengan
pencairannya langsung ke sekolah, tidak lagi melalui pemerintah daerah, serta pada
penerimaan siswa yang diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir permasalahan-
permasalahan yang utamanya merujuk pada Undang-Undang Dasar 1945, bahwa
“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)
bpmfkipunej@gmail.com
Kebijakan ini juga sangat kental terasa dalam upaya menyiapkan generasi di
tengah-tengah gempuran teknologi disrupsi. Dimana cara belajar peserta didik tidak
lagi dibelenggu oleh kompleksitas kurikulum yang kaku, namun menjadi lebih natural
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik. Pendidik diarahkan pada
upaya-upaya supporting untuk mengungkap bakat dan minat peserta didik yang
sesungguhnya, hal ini segaris dengan konsep pembelajaran Heutagogy yang
dikembangkan oleh Hase & Kanyon (2000), bahwa Heutagogy is concerned with
learner-centred learning that sees the learner as the major agent in their own
learning, which occurs as a result of personal experiences. Intinya bagaimana
pembelajaran itu dipusatkan pada peserta didik sebagai agen utama dalam
pembelajarannya yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman pribadinya. Hal ini lebih
diyakini akan mampu menciptakan insan terdidik yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang dimilikinya, sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
Selain merdeka belajar, dus kebijakan kampus merdeka juga menjadi bagian
dari kebijakan pendidikan saat ini, dalam kampus merdeka terdapat empat kebijakan
yang diantaranya terkait dengan pembukaan prodi baru, akreditasi perguruan tinggi,
hak belajar tiga semester di luar program studi dan kemudahan menjadi Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Secara kasat mata, program ini juga dapat
dikatakan sebagai usaha penyederhanaan yang akurat untuk mempercepat pencapaian
tujuan perguruan tinggi di Indonesia menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing.
Saat ini salah satu yang menjadi daya ukur prestasi perguruan tinggi dilakukan
melalui klasterisasi perguruan tinggi yang difokuskan pada indikator atau penilaian
yang berbasis output dan outcome dengan bobot 60 persen. Hal ini mencerminkan
bahwa kinerja perguruan tinggi didorong untuk lebih menekankan pada luaran atau
produk pendidikan yang dan berkualitas seperti artikel pada jurnal terakreditasi,
bereputasi baik nasional maupun internasional, buku teks nasional/internasional, Hak
Kekayaan Intelektual/HKI (hak cipta, paten, merek, desain industri, rahasia dagang,
dan indikasi geografis). Dengan kebijakan kampus merdeka tersebut, diharapkan
perguruan tinggi dapat lebih mudah merencanakan, mengelola dan mengeksekusi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)
bpmfkipunej@gmail.com
Minggu Ke
Sub Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Pembentukan panitia
Job desk dan merancang kegiatan
Penyusunan TOR
Pengajuan TOR Universitas Jember
Publikasi
Verifikasi data peserta
Webinar nasional
Sertifikat dan Dorpize
Penyusunan LPJ
Evaluasi kerja panitia
XXII. PENUTUP
Demikian laporan pertanggung jawaban kegiatan kami susun. Besar harapan kami
laporan pertanggung jawaban ini dapat memberikan acuan untuk kegiatan selanjutnya
agar lebih baik. Kami menghargai dan berterima kasih atas segala bentuk partisipasi
dan kerja sama yang telah diberikan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)
bpmfkipunej@gmail.com
Lampiran 1
LEMBAR PENGESAHAN
Lampiran 2
SUSUNAN PANITIA
WEBINAR NASIONAL PENDIDIKAN MERDEKA BELAJAR
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
Sie Acara
Koordinator : Ahmad Farhan Alfani (180210303045)
Anggota : Ismi Alfiah (190210204152)
Muniatuz Zahiroh (180210401038)
Enggar Kurniasih (180210204213)
Sie Humas
Koordinator : Dewi Rahayu (190210204131)
Anggota : Farhan Taufiqur Rachman (180210402009)
Ajeng Indah Parastuti (180210104049)
Safira Qonita (190210302100)
PDD
Koordinator : Ahmad Andi (170210302082)
Anggota : Elvira Damayanti (190210402001)
Dhea Arviana Wijianti (190210201055)
Rahmania Syarifa D (190210205008)
Ane Zam-Zam M. (190210205017)
Alifia Wardhatul (190210103001)
Leo Khoiriyah Al Agustin (170210201024)
Sie Perlengkapan
Koordinator : Achmad Agung (190210102049)
Anggota : Aulya Miftahul Zanah (180210301134)
Nabilah Ariij A. P (190210103055)
Nur Laily M. A (190210201048)
Hofi Hanan Arrasyid (170210302082)
Revi (190210402002)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)
bpmfkipunej@gmail.com
Lampiran 3
SUSUNAN ACARA
Lampiran 4
Lampiran 5
ANGGARAN DANA
1. Total Anggaran Dana
Berdasarkan perhitungan rincian dana, total anggaran yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah Rp. 19.231.000,-
2. Rincian Anggaran Dana
Pemasukan
NO Keterangan Jumlah
Rincian Pengeluaran
No. Akun / MAK Uraian Satuan Vol. Harga Jumlah
1. 5742.001.002.058.5212 Honorium
Prof. Drs. Dafik., M.Sc.Ph.D. OJ 3 Rp. 375.000 Rp. 1.125.000
Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid OK 3 Rp. 450.000 Rp. 1.350.000
Deisha Laksmitha Ayomi, MD. OK 2 Rp. 450.000 Rp. 900.000
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)
bpmfkipunej@gmail.com
Lampiran 6
REALISASI ANGGARAN DANA
1. Pemasukan
NO Keterangan Jumlah
1. Dana Universitas Rp. 8.000.000
2. Pengeluaran
No. Akun / MAK Uraian Satuan Vol. Harga Jumlah
2. 5742.001.002.058.5212 Pulsa
Lampiran 7
DOKUMENTASI
2. Materi 1
4. Materi 2
6. Penutup
7. Doa
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)
bpmfkipunej@gmail.com
8. Peserta ZOOM
9. Peserta Youtube
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA (BPM)
bpmfkipunej@gmail.com
Lampiran 8
BUKTI PENGELUARAN