Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : MENULIS / A


Dosen Pengampu : Dr. Arju Muti'ah, M.Pd.
Nama : Hilda Muyassaroh (200210402017)
Fakultas : FKIP/ Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia

1. Teks deskripsi (link video)


 https://youtu.be/riwsQIAcvgU
2. Teks narasi (menceritakan mengenai kegiatan saya yang mengikuti HMP di jember)
Terbiasa Begadang
Sepasang sepatu usang menemani langkah giat pagi itu. Aku yang kesal
karena teriakan di depan kos ku yang tak henti bergaduh. Awalnya aku sudah
menyusun rencana agar pagiku tertata. Namun apalah daya penyakit yang biasa
dimiliki oleh mahasiswa yang gemar begadang seperti diriku membuat rencana itu
buyar seketika.
Aku mahasiswa semester tiga jurusan bahasa dan sastra Indonesia. “Hilda
Muyassaroh” biasa dipanggil Yas, memang aku masih semester tiga dimana orang-
orang bilang semester akhir kedamaian. Aku aadalah salah satu mahasiswa yang
beruntung dapat menginjakkan kaki di kampus tercinta walaupun dimasa pandemi.
Aku mempunyai kepentingan organisasi, dari pada aku hanya berdian di rumah lebih
baik aku mencoba hal baru. Sebentar lagi aku akan menghadapi semester tua yang
mengerikan. Tapi satu hal yang harus digaris bawahi bahwa tidak semua mahasiswa
masuk kedalam jurusan yang mereka inginkan. Contohnya aku, yang merupakan
salah satu spesies mahasiswa yang merasa salah jurusan. Bagaimana tidak, disaat
teman sekelas ku membicarakan sebuah karya sastra, aku tiba-tiba membatu. Nama
satu pengarang terkenal pun aku tak pernah tahu, dan akhirnya aku harus belajar dari
awal, sangat menyebalkan. Untuk kalian yang merasa sepertiku mari kita berjuang
karena biaya kuliah yang tidak murah pastinya.
Aku memiliki dua sahabat yakni Arga dan Dimas. Ya mereka laki-laki,
seorang insan cerewet, rempong, riweh yang menurutku menjelma menjadi laki-laki
berjiwa perempuan. Mereka selalu memarahiku saat aku malas, komen saat aku
bertidak ceroboh, dan selalu kesal dengan sikap pecicilanku. Tapi bagaimanapun juga
mereka sahabatku, sahabat yang saling mendukung dan saling menghibur. Entah jika
tidak ada mereka, pasti kehidupanku dikampus akan monoton saja.
Tapi tenang, aku masih manusia normal yang bisa berteman dengan
perempuan. Selain mereka berdua aku masih memiliki teman lain yang beranggotakan
empat perempuan. Mereka juga teman baikku, yang menjadi perbedaan hanya digrub
ini beranggotakan perempuan semua. Ada Salsa sang cewek urakan, ya lebih urakan
dari pada aku pastinya. Yang kedua Adinda cewek terkalem di sircel ku, pasti kalian
juga punya teman yang seperti Adinda, cewek yang netral dan selalu jadi penengah.
Dan yang terakhir namanya Senja, ya seperti namanya dia cantik dan menawan.
Sebenarnya diantara kami berempat sama-sama cantik, namun Senja berbeda dia
anggun dan banyak digemari oleh para lelaki di kampusku.

Matahari mulai sedikit meninggi. Seperti biasa bangku paling belakang adalah
langgananku, pastinya disusul oleh dua curut. Dan bangku bagaian depan diisi oleh
mereka yang benar-benar memiki bagian penting dalam acara kali ini. Entahlah aku
tak ada gairah untuk mendengarkan. Bukan hanya karena pembahasan yang sulit tapi
juga karena suasana mendukung niat tidak pantas yang terlintas dalam pikirku. Aku
mulai khawatir, pasalnya karena begadang tadi malam keadaan mataku seakan tersisa
5 watt saja. Dan ya, hari ini aku tidak beruntung karena aku ketiduran, catat itu
“KETIDURAN”. Satu hal menyebalkan terjadi, aku ditegur oleh kakak tingkatku
karena tidak profesional.

“KACAU” adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatiku
dan nilai sikapku pastinya. Kejadian tadi menghilangkan senyum yang biasa aku
pasang diwajah cabiku. Aku pikir segelas teh poci akan menenangkan pikiranku, dan
kuputuskan untuk pergi ke kantin kampus.

Suasana kantin yang awalnya sepi sekarang berangsur ramai. Para mahasiswa
yang awalnya mengantuk didalam kelas memilih ke kantin untuk menyegarkan diri.
Ada yang pesanannya tertukar, menerobos antrian, dan ada yang sedang pdkt.
Sedangkan aku sendiri hanya melamun sambil bertopang dagu. Tak ku sadari duo
curut menghampiri diriku. Mereka menceramahiku agar tidak begadang terus karena
selain kesehatan aktifitas kita juga akan terganggu.

Anda mungkin juga menyukai