Matahari mulai sedikit meninggi. Seperti biasa bangku paling belakang adalah
langgananku, pastinya disusul oleh dua curut. Dan bangku bagaian depan diisi oleh
mereka yang benar-benar memiki bagian penting dalam acara kali ini. Entahlah aku
tak ada gairah untuk mendengarkan. Bukan hanya karena pembahasan yang sulit tapi
juga karena suasana mendukung niat tidak pantas yang terlintas dalam pikirku. Aku
mulai khawatir, pasalnya karena begadang tadi malam keadaan mataku seakan tersisa
5 watt saja. Dan ya, hari ini aku tidak beruntung karena aku ketiduran, catat itu
“KETIDURAN”. Satu hal menyebalkan terjadi, aku ditegur oleh kakak tingkatku
karena tidak profesional.
“KACAU” adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatiku
dan nilai sikapku pastinya. Kejadian tadi menghilangkan senyum yang biasa aku
pasang diwajah cabiku. Aku pikir segelas teh poci akan menenangkan pikiranku, dan
kuputuskan untuk pergi ke kantin kampus.
Suasana kantin yang awalnya sepi sekarang berangsur ramai. Para mahasiswa
yang awalnya mengantuk didalam kelas memilih ke kantin untuk menyegarkan diri.
Ada yang pesanannya tertukar, menerobos antrian, dan ada yang sedang pdkt.
Sedangkan aku sendiri hanya melamun sambil bertopang dagu. Tak ku sadari duo
curut menghampiri diriku. Mereka menceramahiku agar tidak begadang terus karena
selain kesehatan aktifitas kita juga akan terganggu.