Anda di halaman 1dari 7

Wacana Narasi

Wacana Narasi adalah salah satu jenis wacana yang menceritakan / mengisahkan sesuatu
peristiwa secara berurutan berdasarkan urutan kejadiannya. Dengan demikian wacana jenis
ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi seseorang melainkan hanya menceritakan sesuatu
kejadian yang telah disaksikan, dialamin dan didengar oleh pengarang (penulisnya). Narasi
dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita rekaan). Narasi yang bersifat fakta, antara lain biografi
dan autobiografi, sedangkan yang berupa fiksi diantaranya cerpen dan novel.
Contoh wacana narasi :
Kegiatan disekolahku demikian padatnya. Setiap hari, aku masuk pukul 07.00. Agar tidak
terlambat, aku selalu bangun pukul 04.30. Setelah mandi, akupun shalat subuh. Kemudian,
aku segera mengenakan seragam sekolah. Tak lupa aku lihat-lihat lagi buku yang harus aku
bawa. Yah, sekedar mengecek apakah buku-buku yang aku bawa sudah sesuai dengan jadwal
pelajaran hari itu. Selanjutnya, aku makan pagi. Lalu, kira-kira pukul 06.00, aku berangkat
ke sekolah. Seperti biasanya, aku ke sekolah naik angkutan umum. Jarak rumah dengan
sekolahku tidak jauh, sekitar enam kilometer. Aku memang membiasakan berangkat pagipagi. Maklum, angkutan kota sering berhenti lama untuk mencari penumpang. Jika aku
berangkat agak siang, wah, bisa terlambat sampai di sekolah.
Di sekolah, aku belajar selama kurang lebih enam jam. Jam pelajaran berakhir pukul 12.45.
Itu untuk hari-hari biasa. Hari Rabu, aku pulang pukul 14.30, karena mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler dulu. Khusus hari Jumat, aku bisa pulang lebih awal, yaitu pukul 11.00.
Paragraf narasi diatas berisi sebuah fakta. Apbila dicermati, paragraf tersebut berisi urutan
peristiwa berikut : bangun pukul 04.30, mandi, shalat subuh, berpakaian, mengecek buku,
makan pagi, berangkat sekolah, belajar di sekolah, pulang sekolah. Rangkaian peristiwa
tersebut dialami oleh tokoh aku. Aku mengalami konflik dengan dirinya sendiri, yaitu
kebiasaannya setiap hari.
Contoh 2
Contoh wacana narasi
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang
di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian
menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah
kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?

Wacana Deskripsi
Melukiskan suatu objek dengan keadaan yang sebenarnya. Sebagai pembaca dapat melihat,
merasakan, mencium secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh penulis
tentang objek yang dimaksud.
yang dilihat bisa saja orangnya/subjektif (relatif), tempat/objektif
Contoh Wacana Deskripsi:

SMA ku Masa Depanku


SMA Negeri 1 Kota Sukabumi merupakan SMA tertua di Kota Sukabumi. SMA Negeri 1
Kota Sukabumi lahir pada bulan Oktober 1961.
SMA Negeri 1 mempunyai jumlah murid kurang lebih 1.500 siswa dan mempunyai 4
lapangan, yaitu lapangan basket, lapangan volly, lapangan sepak bola, dan lapangan
badminton. Luas Smansa kuarng lebih 3 hektare dan memiliki 37 kelas serta 71 guru mata
pelajaran. Smansa juga memiliki kantin yang begitu banyak.
Ketika bel istirahat berbunyi, kanti di Smansa sangatlah ramai hingga siswa-siswi pun
harus berdesak-desakan untuk membeli makanan. kantin Smansa menjual bermacam-macam
makanan seperti gorengan, mie ayam, bas juice, dan masih banyak lagi Ketika kantin ini
ramai, suasaana pun menjadi sangat panas, berisik dan kotor. Kantin di Smansa sungguh
sempit sedangkan muridnya sangatlah banyak, sehingga kantin ini pun menjadi hiruk-pikuk.
Wacana argumentasi
Wacana argumentasi adalah wacana yg bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar bisa
menerima pendapat, ide, ataupun pernyataan yang dikemukakan oleh penulisnya. Untuk
memperkuat pendapat atau idenya itu, penulis wacana argumentasi biasanya menyertakan
data-data pendukung. Tujuannya, agar pembaca menjadi semakin yakin atas kebenaran yang
telah disampaikan penulis.
Contoh Wacana Argumentasi
Berikut sedikit contoh kutipan wacana argumentasi
Menyetop bola menggunakan dada dan kaki dapat ia lakukan dengan sempurna. Tembakan
kaki kanan serta kaki kirinya tepat dan keras. Sundulan yang dihasilkan dari kepalanya
sering memperdaya kiper lawan. Bola seolah-olah menurut kehendak dirinya. Larinya sangat
cepat bagaikan kijang. Menjadikan lawan sukar mengambil bola diantara kakinya. Operan
bolanya akurat dan terarah. Amin benar-benar pemain bola profesional.
Wacana Eksposisi

Apa itu eksposisi ? Eksposisi merupakan salah satu jenis pengembangan sebuah paragraf
dalam penulisan dimana didalam isinya ditulis dengan tujuan menjelaskan ataupun
memberikan pengertian dengan gaya bahasa / penYang Kedua bagi American Airlines
CONTOH WACANA EKSPOSISI
Jatuhnya sebuah pesawat berkapasitas 266 penumpang air bus A300- 600 merupakan
peristiwa kedua kalinya bagi American Air lines beberapa detik saat lepas landas dari
bandara internasional OHare Chicago, tiba-tiba mesin sebelah kiri lepas dari dudukannya.
Pilot tidak bisa lagi mengendalikan pesawat akibat keseimbangan dari pesawat mendadak
berubah dengan jatuhnya mesin yang berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan
menghujam tempat parkiran kendaraan 31 detik kemudian dan 271 penumpang plus awak
tewas ditempat.

WACANA PERSUASI
Sekarang kita akan ambil sedikit iklan produk yang sudah terkenal
Aqua
"Supaya sehat kita perlu air karena air bagian terbesar tubuh kita" Lalu diberikan sedikit contoh kadar
air dalam organ-organ penting "Makanya penting untuk kita seperti AQUA"
Disini kita bisa melihat sebuah iklan yang sudah profesional karena dibuat tidak main-main karena
mengiklankan perusahaan besar.
Bagian awal dari iklan ini tidak langsung mengajak menggunakan Aqua tetapi memberikan gambaran
peran air dalam tubuh.
Selanjutnya sang ayah menyarankan untuk minum air aqua. Disini mulai kita tahu kalau kalimat
"Makanya penting untuk kita seperti AQUA" merupakan kalimat persuasi dalam iklan ini.
Selanjutnya bagian terakhir sang ayah menjelaskan mengapa harus memilih aqua dibanding merek
lain.

Contoh
wacana persuasi merupakan wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan
tindakan sesuai yang diharapkan penuturnya wacana ini banyak ditemukan di dalam iklan,
contohnya:
Ibu: aduh
berisiknya! Lagi-lagi si upik main gitar!
Kalau papanya tau pasti sudah. . . tapi kadang-kadanglucu juga tingkah si upik. tak terasa umurnya
3 tahun, loh! Kali ini gitar ayahnya yang jadi sasaran!

Suara laki-laki: usia 1 hingga 3 tahun adalah masa penting pertumbuhan anak. Itu sebabnya Susu
Bendera membuat susu yang diformulasi lengkap dengan vitamin dan mineral khusus untuk mereka!
(suara anak tertawa riang). Susu Bendera satu, dua, tiga, penting untuk masa penting,

JENIS WACANA BERDASARKAN SALURAN KOMUNIKASI

1) Wacana Monolog
Pada wacana monolog, pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan
pembicara. Pembicara memiliki kebebasan untuk menggunakan waktunya, tanpa diselingi oleh mitra
tuturnya. Contoh dari wacana monolog adalah ceramah dan pidato.

BUKAN SAHABAT
Hanna adalah salah satu siswi SMA favorit di Kota Banjarnegara. Dia anak yang baik,
bahkan terlalu baik karena tak pernah keberatan membantu siapa saja, sehingga
terkadang hal itu dimanfaatkan oleh teman-temannya.
Hanna masuk kamar dengan amarah di hatinya. Tas di punggungnya segera ia lepas dan
langsung ia lempar ke meja belajar.
Raut mukanya begitu kusut saat memikirkan semua yang terjadi hari ini.
Hari ini benar-benar menyebalkan. Bangun kesiangan, telat masuk kelas, pulangnya
terpeleset di depan sekolah. Huh sial banget deh.
Hanna memperhatikan tangannya yang sedikit terluka akibat jatuh tadi.

Nina. Aku heran dengannya. Jelas-jelas tadi dia lihat aku jatuh, tapi kenapa nggak
menolongku? Padahal tidak ada orang lain di situ. Aku juga baru tahu tadi kalau yang
membuat gossip kecuranganku lomba puisi adalah Nina. Aku benar-benar nggak menyangka
dia tega berbuat seperti itu hanya karena kalah lomba. Dia bilang ke semua orang kalau
kemenanganku dalam lomba puisi karena jurinya adalah ibuku. Aku yakin kalau Nina sudah
tahu aku ikut lomba tanpa sepengetahuan ibuku. Orang macam apa yang tega memfitnah
sahabatnya sendiri?
Hanna menutup mukanya dengan kedua tanggannya lalu menghembus nafas panjang.
Nina. Apa yang sebenarnya ia inginkan? Selama ini aku selalu membantunya. Mulai dari
nyontek PR, minta sekelompok ngerjain tugas, bahkan waktu ulangan pun minta bantuanku.
Apa itu masih kurang?

Hanna tersenyum sinis.


Selama ini aku sudah sabar, tapi aku ini manusia dan aku punya rasa marah. Sudah diberi hati
tapi balas memberi empedu. Menyesal aku menganggapnya sahabat, dia tidak lebih dari
musang berbulu domba.
Sekarang aku tahu kalau Nina bukan sahabat yang baik.

2) Wacana Dialog
Apabila dalam komunikasi ada dua orang peserta dan terjadi pergantian peran (dari pembicara
menjadi pendengar atau sebaliknya), wacana tersebut disebut dialog. Contoh dari wacana dialog,
adalah antara dua orang yang sedang mengadakan perbincangan di sekolah. Situasinya bisa resmi
dan tidak resmi.
Perhatikan contoh wacana dialog berikut ini.
SUNSLIK GINGSENG
C : Betulkan ?
W : Iya
C : Aku paling sebel deh kalau cowokku naksir cewek yang
lain.
W : Cowokku dulu juga gitu. Dia itu suka melirik cewek yang rambutnya panjang. Padahal dulu aku
takut manjangin rambut. Takut patah-patah dan rontok. Sunslik gingseng membuat rambut semakin
kuat tumbuh sepanjang yang kamu suka.
C : Sekarang rambut kamu sudah panjang ?
W : Ya
C : Berarti cowok kamu sudah tidak lirik-lirik lagi dong ?
W : Cowokku si ndak, cowok-cowok yang lain pada lirik aku
Wacana tersebut merupakan wacana dialog antara dua orang gadis. Mereka sedang berdialog
mengenai rambut. Setelah menggunakan sunslik gingseng rambut menjadi kuat dan tidak rontok.

3) Wacana Polilog
Apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran, wacana yang
dihasilkan disebut polilog. Contohnya adalah perbincangan antara beberapa orang dan mereka
memiliki peran pembicara dan pendengar. Situasinya pun bisa resmi dan tidak resmi.

Perhatikan contoh wacana polilog yang dikutip dari teks drama berjudul Orkes Madun I karya Arifin
C Noer berikut ini.
KONTEKS

: KEHADIRAN WASKA DISAMBUT GEMBIRA

OLEH KOMUNITASNYA. WASKA


DIJADIKAN TEMPAT MENGADU BAGI
TARKENI YANG SEDANG BERSELISIH
DENGAN MADEKUR, SUAMINYA.
WASKA

: Peran Waska akan tampil memberi ruh pada

jasadku yang lunglai kecapean yang kosong yang


gosong yang bagai kepompong.
KOOR

: Uuuuuuuuuuu

WASKA

: Langit hanya berisi angin hari itu dan warna hitam


Tumpah diseanteronya dimana mana dan aku
Waska sedang minum air kelapa.

TARKENI

: Lalu aku Tarkeni datang menangis bersujud di


kaki Waska mengadukan ihwal duka.

WASKA

: Ada apa anakku? Kenapa menangis seperti itu?

TARKENI

: Sakit kepalaku sampai ke kalbu lantaran dipukul suamiku.

WASKA

: Madekur!!!!!

MADEKUR

: Madekur luka hatinya disobek sobek cemburu

oleh cemburu buta.


WASKA

: Yak karena tidak matang jiwanya.

(Orkes Madun I : 663-664)


Wacana tersebut merupakan wacana polilog, yakni percakapan atau pembicaraan yang melibatkan
lebih dari dua orang (tokoh) sebagai partisipan pembicaraan. Tokoh Tarkeni mengadukan nasibnya
kepada tokoh Waska, karena ia dipukul oleh Madekur, suaminya, yang sedangkan dibakar rasa
cemburu. Kemudian Waska mencoba mendamaikan Tarkeni dan Mardekur sebagai pasangan suami
istri.

Wacana tulisan
Contoh Karangan : Gejala Merokok Dalam Kalangan Remaja
Julai 18, 2007 mindabahasa
Gejala merokok kian meningkat kini walaupun pelbagai kempen dijalankan untukmengurangkan perokok.
Banyak remaja, lelaki mahupun perempuan yang terjebakdalam tabiat buruk ini. Tabiat merokok bukan
sahaja membazirkan wang malahmembawa pelbagai penyakit yang boleh membawa maut seperti kanser
paru-paru.Menurut Menteri Kesihatan, Dato Dr. Chua Soi Lek, peningkatan merokok dalamkalangan remaja
kian meningkat mengikut statistik pada tahun
2006.K e m p e n a n t i m e r o k o k ya n g s e d a n g d i j a l a n k a n o l e h k e r a j a a n b a r u b a r u i n i sememangnya satu langkah yang baik. Kerajaan patut dipuji kerana berusaha
untukmembanteras tabiat merokok. Kempen ini memberi penumpuan kepada rupa
parasnegatif orang yang merokok untuk menakutkan remaja yang terjebak dalam tabiat
ini.Kempen ini juga menunjukkan keadaan paru-paru orang yang merokok. Paruparutersebut hitam, kering, dan sungguh
menakutkan.Kempen antimerokok ini disebarkan secara meluas dalam pelbagai med
ia.Televisyen, surat khabar, dan juga radio kini dipenuhi dengan iklan-iklan
antimerokok.P a r a r e m a j a ya n g m a j o r i t i n y a m e n o n t o n t e l e v i s y e n s e r t a m e n
d e n g a r r a d i o d i b e r i kesedaran mengenai tabiat merokok dan kesan-kesan melalui iklaniklan ini. Melaluipengiklanan golongan sasaran kempen ini, iaitu perokok seharusnya dapat
dicapai dankadar perokok dapat dikurangkan.Kempen anti merokok yang dilancarkan oleh
kerajaan kira-kira setahun yang laludi seluruh negara berlandaskan slogan Tak Nak!
Slogan ini sangat sesuai untukmembuang tabiat buruk merokok dan mengatakan tak nak kepada
rokok. Kesan-kesanburuk tabiat merokok yang dipaparkan dapat menanam rasa takut dalam
jiwa perokok.P i h a k k e r a j a a n b e r h a r a p k e m p e n k e m p e n i n i d a p a t m e n ye d a r k a n p e r o k o k u n t u k berhenti merokok dan mengamalkan
gaya hidup sihat.
Kempen antimerokok ini merupakan antara langkah kerajaan yang amat
dipuji.H a r a p a n k e r a j a a n m e l a l u i k e m p e n i n i a d a l a h u n t u k m e n ye d a r k a n p
e r o k o k d a n mengurangkan jumlah perokok khususnya
remaja.K e s i m p u l a n n y a , s e m u a p i h a k b e r k e n a a n p e r l u l a h b e k e r j a s a m
a u n t u k menghapuskan tabiat yang membunuh ini. Dengan usaha kerajaan yang berterusan danintensif
ditambah dengan kerjasama masyarakat diharapkan kempen ini akan berjaya.

Anda mungkin juga menyukai