Sudut pandang orang pertama pelaku utama adalah sudut pandang yang menempatkan
penulis sebagai tokoh utama bagi ceritanya sendiri. Sudut pandang yang umumnya
menggunakan kata ganti seperti Aku ataupun Saya pada tokoh utama cerita. Dalam sudut
pandang ini penulis atau pengarang cerita seolah-olah terlibat dalam ceritanya dan dia sendiri
yang berperan sebagai tokoh utama dalam cerita. Seluruh pikiran, tingkah laku, perasaan,
ataupun kejadian yang tokoh utama alami, dijelaskan dengan kata ganti “aku” atau “saya”.
1. Pagi ini begitu cerah membuat jiwaku begitu berseri-seri sambil menikmati kopi dan
rokok. Dengan sejumlah masalah yang melilit ku, mampu meringankan beban yang
kuhadapi. Masalah yang terus berbondong-bondong mengiringi kemarin hari, kini
akhirnya aku menemukan jawaban, jawaban untuk bangkit kembali dan menuangkan
inspirasi dalam setiap aktivitasku untuk melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia.
2. Dengan tekad bulat berhadapan dengan dosen pembimbingku, ku manfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya dan mengumpulkan keberanian untuk mempresentasikan hasil
kerjaku beberapa minggu yang lalu.
3. “Pagi hari aku bangun dari tidur panjang yang telah melelapakanku, aku bergegas pergi
ke kamar mandi untuk mandi sebelum berangkat ke sekolah. Setelah itu aku
membereskan tempat tidur dan sarapan pagi terlebih dahulu, lalu setelah selesai sarapan
barulah aku berangkat ke sekolah dan berpamaitan kepada orang tua…”
Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan yaitu si penulis menghadirkan tokoh
“aku” sebagai bukan pemeran utama, melainkan pemeran pendukung atau tokoh tambahan
(tokoh “aku” hanya sebagai pengamat). Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku
sampingan menempatkan seolah-olah si tokoh utama yang bercerita, akan tetapi
posisinya dalam cerita bukanlah sebagai tokoh utama.
Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir bukan sebagai peran utama, melainkan peran
pendukung ataupun tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku” dalam
suatu cerita juga berfungsi dalam memberikan penjelasan mengenai cerita kepada para
pembaca
1. Kerasnya hidup yang kujalani di Ibu Kota, Djakarta ternyata juga dialami oleh Imran.
Imran yang menjalani hidup dengan susah payah dan bahkan ia harus jatuh bangun
untuk menghidupi dirinya. Pagi hingga sore hari, Imran sama denganku menekuni
kewajibannya untuk menempuh pendidikan. Selepas itu, aku dan Imran bergegas
mengganti pakaian untuk memenuhi perut kami setiap hari dengan bekerja sebagai
buruh di salah satu perusahaan.
2. Imran seorang pekerja keras, disiplin dan bahkan tidak pernah menyianyiakan waktunya
dengan hal melakukan hal sepele. Terkadang saat jam istirahat kerja, Imran
menempatkan untuk mengisi waktu mengerjakan tugas perkulihan.
3. Aku pun merasa termotivasi untuk memanfaatkan waktuku dengan sebaik-baiknya.
Berkat dirinya, sehari yang terasa ku jalani begitu berat tanpa istirahat di malam hari,
kini aku mendapatkan waktu senggang untuk bersenang-senang bersama keluarga dan
juga seseorang yang kucintai.
4. “Aku bangga melihat Agus teman baik ku, dia sangat cerdas dalam berbagai mata
pelajaran di sekolah. Terkadang aku merasa iri padanya, karena dia lebih pintar dari
pada aku, akan tetapi dia selalu membantuku jika aku dalam kesulitan dan dia selalu
menemaniku saat bermain…”
Ini merupakan hari pertama masuk kerja. Harus sempurna! Maka Sejak tiga sejam lalu, kau
sibuk saja membolak-baliknya di depan cermin. Mengecek baju, rambut, hingga ke riasan di
wajahmu. Lalu setelah kau memulaskan lipgloss sebagai sentuhan final yang kau rasa
mampu memesona teman-teman barumu di kantor nanti, kau kemudian mengambil parfum.
Sudut pandang orang ketiga serba tahu adalag sudut pandang yang umumnya
menggunakan kata ganti seperti ia, dia atau nama dari pelaku yang ada dalam cerita
yang dibuat oleh penulis. Sudut pandang serba tahu penulis menceritakan semua hal
terkait tokoh utama.
Contoh dari sudut pandang orang ketiga serba tahu adalah sudah satu bulan aku
sering melihat dia menunggu bus di bangku yang ada di pingggir jalan itu, tapi belum
satu kalipun dia terlihat menunggu bus dengan temannya.
“Datang seorang siswa baru berpakaian keren kedalam kelas. Wajahnya yang tampan
membuat semua siswi di kelas tersebut terdiam. Tiba-tiba siswa baru tersebut
tersenyum dan membuat semua siswi di kelas menjerit histeris, karena tidak
menyangka senyum siswa baru itu sangat mempesona…”
Datang seorang siswa baru yang berpakaian keren kedalam kelas. Wajahnya yang juga
tampan membuat semua siswi dikelas itu terdiam. Dan tiba-tiba siswa baru itu
tersenyum dan membuat seluruh siswi dikelas menjerit histeris karena tidak
menyangka bahwa senyum siswa baru tersebut sangat mempesona.