Anda di halaman 1dari 10

PENOKOHAN DAN SUDUT

PANDANG
OLEH KELOMPOK 2 :
AGUSTINA PINEM
DESI TINAMBUNAN
EKA SIREGAR
JOSEP HUTAJULU
OKA SILALAHI
ROSARI SILALAHI
YEMIMA MUNTHE
PENOKOHAN
A. PENGERTIAN
penokohan adalah penggambaran karakter
oleh penulis yang mewakili tipe-tipe manusia
yang sesuai dengan tema dan amanat,
biasanya terdiri dari tokoh utama dan
tambahan, serta menggunakan teknik
analitik serta dramatik untuk melukiskan
waktak tokoh tersebut.
B. MACAM-MACAM PENOKOHAN
1. Protagonis
Protagonis adalah peran utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita.
Keberadaan peran adalah untuk mengatasi persoalan-persoalan yang muncul ketika mencapai
suatu cita-cita. Persoalan ini bisa dari tokoh lain, bisa dari alam, bisa juga karena kekurangan
dirinya sendiri. Peran ini juga menentukan jalannya cerita.

Contoh :
SESEORANG : Kenapa kamu memanggil aku malam-malam begini?
MUNIR : Habis aku gerah Pak. Di mana-mana ada ketidakadilan.
Di mana-mana berserakan ketidakbenaran. Di mana-mahna rakyat
ditindas semena-mena. Penguasa sudah merajalela, menindas rakyat yang
memiliki negeri ini. Harusnya mereka menjadi abdi, tapi malah mereka
yang kenyang sendiri, memperbudak dan menjahanami rakyat. Di mana
letak kebenaran. Di mana letak demokrasi. Mana itu kerakyatan dan
keadilan sosial serta peri kemanusiaan yang digembar-gemborkan.
SESEORANG : Jadi kamu mau protes?
MUNIR : Protes sekaligus memberitahukan bahwa sekarang bukan waktunya tidur.
Semua orang harus bangun dan melihat segala kecurangan, ketimpangan
dan penyalahgunaan kekuasaan ini. Tidak boleh ada dispensasi. Rakyat
sudah terlalu menderita, nanti mereka bisa melawan bersama seperti
Korawa dan Pandawa dalam Perang Bharatayudha.

Dari cuplikan drama Jangan Menangis Indonesia diatas, peran protagonis dalam drama
tersebut adalah Seseorang, dapat dilihat dalam naskah tersebut bahwa Seseorang ini menjadi
peran utama yang dijadikan tempat pengaduan tokoh lain.
b. Antagonis

Antagonis adalah peran lawan, karena dia seringkali menjadi


musuh yang menyebabkan konflik itu terjadi. Tokoh protagonis dan
antagonis harus memungkinkan menjalin pertikaian, dan pertikaian itu
harus berkembang mencapai klimaks. Tokoh antagonis harus memiliki
watak yang kuat dan kontradiktif terhadap tokoh protagonis. Pada
drama Jangan Menangis indonesia yang berperan sebagai tokoh
protagonis adalah Jendral, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
dialog “Brengsek! Konyol! Pemalas! Bodo kebo! Dasar pribumi! Gelo
sia! Begitu saja tidak becus! Mengangkat kardus seperti mengangkat
langit. Semprul! Ayo jangan digondeli. Kerja bukan cari untung!
Angkat! Dasar budak! Gotong royong! Maunya kok menelan. Dasar
kemaruk! Otak udang! Angkat bangsat! Kuntilanak. Lihat sendiri ini
negeri kacau. Manusia-manusia tidak memenuhi syarat. Begini mau
merdeka? Berdiri saja tidak bisa. Ini mau mendirikan negara Tahi
kerbau! Nggak usah merdeka, belajar jadi budak dulu!”. Dalam dialog
tersebut sudah tergambar jelas bahwa peran yang dibawakan oleh
Jendral ini mengandung unsur yang kontra dengan tokoh Seorang yang
menjadi tempat curahan hati tokoh lain.
c. Deutragonis
Deutragonis adalah tokoh lain yang berada di
pihak tokoh protagonis. Peran ini ikut
mendukung menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi oleh tokoh protaganis.

d. Tritagonis
Tritagonis adalah peran penengah yang
bertugas menjadi pendamai atau pengantara
protagonis dan antagonis.
C. JENIS-JENIS PENOKOHAN
Ada dua jenis penokohan, yaitu:
1.Secara langsung atau deskriptif/analitik, dimana
pengarang langsung malukiskan atau menyebutkan
secara terperinci bagaimana watak sang tokoh,
bagaimana ciri-ciri fisiknya, apa pekerjaannya, dsb.

2.Secara tidak langsung/dramatik, dimana pengarang


melukiskan sifat dan ciri fisik sang tokoh melalui reaksi
tokoh lain terhadap tokoh sentral, melalui gambaran
lingkungan sekitar tokoh sentral, melalui aktivitas tokoh
sentral, dan melalui jalan pikiran tokoh sentral, serta
dapat diungkapkan melalui percakapan antar tokoh
dalam cerita tersebut.
Beberapa cara yang dapat digunakan pengarang untuk menggambarkan rupa, watak
tokoh/pelaku :

• Melukiskan bentuk lahir pelaku


• Melukiskan jalan pikiran pelaku atau apa yang terlintas dalam pikirannya
• Melukiskan bagaimana reaksi pelaku terhadap kejadian-kejadian yang dialaminya
• Pengarang secara langsung menganalisis watak pelaku
• Pengarang melukiskan keadaan sekitar pelaku
• Pengarang melukiskan bagaimana pandangan-pandangan pelaku lain dalam cerita
terhadap pelaku utama
• Para pelaku lain dalam suatu cerita memperbincangkan keadaan pelaku utama,
sehingga secara tidak langsung pembaca dapat menangkap kesan segala sesuatu
tentang pelaku utama.

Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi, yaitu
melalui:
1.Dialog tokoh.
2.Penjelasan tokoh.
3.Penggambaran fisik.
SUDUT PANDANG
Jenis-jenis sudut pandang yang terdapat dalam cerita
Sudut pandang umumnya dibagi kedalam 4 jenis, diantaranya sebagai berikut in i:

• Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama


Yang pertama yaitu sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, sudut
pandang ini umumnya menggunakan kata ganti seperti Aku ataupun Saya pada
tokoh utama cerita. Dalam sudut pandang ini penulis atau pembuat cerita seolah-
olah terlibat dalam ceritanya dan dia sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita.

Apakah itu sudut pandang dalam cerita?


Contohnya: Pagi hari aku bangun dari tidur panjang yang telah melelapakanku, aku
bergegas pergi ke kamar mandi untuk mandi sebelum berangkat ke sekolah. Setelah
itu aku membereskan tempat tidur dan sarapan pagi terlebih dahulu, lalu setelah
selesai sarapan barulah aku berangkat ke sekolah dan berpamaitan kepada orang
tua…
• Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku
sampingan

Yang kedua yaitu orang pertama sebagai pelaku


sampingan, maksudnya dalam sudut pandang ini
seolah-olah si tokoh utama yang bercerita, akan tetapi
posisinya dalam cerita bukanlah sebagai tokoh utama.

Contohnya: Aku bangga melihat Agus teman baik ku,


dia sangat cerdas dalam berbagai mata pelajaran di
sekolah. Terkadang aku merasa iri padanya, karena dia
lebih pintar dari pada aku, akan tetapi dia selalu
membantuku jika aku dalam kesulitan dan dia selalu
menemaniku saat bermain…
• Sudut pandang orang ketiga serba tahu
Yang ketiga yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu, pada sudut pandang ini
umumnya menggunakan kata ganti seperti ia, dia atau nama dari pelaku yang ada
dalam cerita yang dibuat oleh penulis.

Contohnya: sudah satu bulan ini aku sering melihat dia menunggu bus di bangku
pinggir jalan itu, tapi belum satu kalipun dia terlihat menunggu bus bersama
temannya. Apa mungkin dia tidak memiliki teman baik? Ataukah dia seorang
penyendiri?…

• Sudut pandang orang ketiga pengamat


Dalam sudut pandang ini maksudnya kata “dia” sangat terbatas. Penulis cerita
menggambarkan apa yang dilihat, didengar, yang dialami dan yang dirasakan oleh
tokoh utama dalam cerita, akan tetapi hal tersebut sangat terbatas hanya pada
seorang tokoh saja. Tokoh yang ada dalam cerita mungkin cukup banyak tetapi
mereka tidak diberikan kesempatan yang lebih untuk menunjukan sosok yang
sebenarnya, jadi hanya tokoh utama saja yang menunjukan sosok yang sebenarnya.

Contohnya: Datang seorang siswa baru berpakaian keren kedalam kelas. Wajahnya
yang tampan membuat semua siswi di kelas tersebut terdiam. Tiba-tiba siswa baru
tersebut tersenyum dan membuat semua siswi di kelas menjerit histeris, karena
tidak menyangka senyum siswa baru itu sangat mempesona…

Anda mungkin juga menyukai