Anda di halaman 1dari 22

BAHASA INDONESIA

Badariah, S.Pd

Cerita Rakyat (Hikayat)


Pernahkah kalian membaca cerita rakyat?
Tentu pernahkan?
Untuk apa kalian membaca cerita?
Tentu saja ada tujuannya.
Mengapa kamu tertarik membaca buku cerita?
Mungkin kalian ingin mengetahui isi cerita
tersebut.
Sehingga mendapatkan hiburan, atau kalian
ingin menceritakannya kembali kepada
orang lain.
Kompetensi Dasar
• 3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan
isi yang terkandung dalam cerita
rakyat (hikayat) baik lisan maupun
tulis.
• 4.7 Menceritakan kembali isi
cerita rakyat (hikayat) yang
didengar dan dibaca
Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1 Mengemukakan definisi nilai-nilai
dan isi dalam cerita rakyat
(hikayat).
3.7.2 Memilih teks cerita rakyat
(hikayat).
3.7.3 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi
cerita rakyat (hikayat).
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
dapat:

1. mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam hikayat;

2. mengidentifikasi karakteristik yang terdapat dalam

hikayat;
Prosa karya sastra berupa karangan yang dihasilkan
oleh imajinasi seseorang.

Prosa terbagi menjadi dua bagian:


1. Prosa lama : Karya sastra yang belum terpengaruh oleh
budaya luar, masih terikat dengan aturan-aturan di dalam
suatu karya sastra.
2. Prosa Baru : Karya sastra yang lebih bebas dari
keterikatan aturan-aturan dan sudah menerima pengaruh
dari budaya luar.

Contoh dari Prosa Lama dan Prosa Baru :


1. Prosa Lama
Hikayat, Dongeng, Mite, Legenda, Fabel, cerita jenaka.
2. Prosa Baru
Roman, Novel, Cerpen, Biografi, Autobiografi, resensi, esai.
CERITA RAKYAT

Hikayat :

Dongeng :

Fabel :

Mite/ Sage :

Legenda :

Cerita Jenaka :
Hikayat

cerita melayu klasik yang


menonjolkan unsur penceritaan berciri
kemustahilan dan kesaktian tokoh-
tokohnya.
Ciri-ciri Hikayat

1. Anonim : Tanpa nama pengarang

2. Istana Sentris : Cerita berkaitan dengan kehidupan istana.


Biasanya raja, putri, dewa-dewi, ksatria.

3. Statis : Ceritanya tetap, tidak banyak mengalami perubahan.

4. Komunal : Menjadi milik masyarakat.

5.Bahasa klise : bahasa yang diulang-ulang.

6. Magis : Dunia imajinasi / keajaiban /Kemustahilan dalam cerita

7. Arkais : Bahasa melayuu kuno , seperti syahdan, hatta, dll.

8. Didaktis : Mendidik.

9. Menceritakan kesaktian tokoh


1. Unsur Intrinsik
unsur yang membangun dari karya sastra dari dalam.

a. Tema : Gagasan atau inti sari cerita yang menjiwai


keseluruhan cerita.

Tema cerita dapat ditentukan dengan


cara menyimpulkan keseluruhan
peristiwa yang dialami tokoh cerita.
Tema dalam cerita antara lain
kepahlawanan, kejujuran, penindasan,
atau persahabatan.
TOKOH

1. Tokoh Utama

2. Tokoh Pembantu

PENOKOHAN
1. Protagonis

2. Antagonis

3. Tritagonis
TEMPAT

Latar
WAKTU

SUASANA
ALUR

1. Maju 2. Mundur

3. Campuran
Sudut Pandang
1. Sudut Pandang orang pertama, ditandai dengan kata aku, saya, gue, beta, dll.
contoh : aku sedang mengamati lemari
jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Di tempat ini ,20 tahun lalu
aku dilahirkan...dst.

2. Sudut Pandang orang pertama (Tokoh sampingan) : Tokoh Aku tidak sebagai
peran utama melainkan sebagai peran pendukung.
contoh : Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping
kamarku. Senjoi pergi dengan terburu-buru. Sepertinya ia terlambat ke
sekolah lagi.Senjoi pria yang tampan, gagah dengan ototnya yang kuat,
ia juga ramah dengan semua orang.
3. Sudut Pandang orang ketiga, ditandai dengan kata dia, ia, nama, mereka.
contoh : Sudah enam bulan Egi terjun di dunia tarik suara. Ayah dan ibunya
tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti.

4. Sudut Pandang orang ketiga (Sebagai Pengamat).


contoh : Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakangan ini. Pulang dari
kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara
yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini,
Unsur Ekstrinsik

• Unsur yang membangun karya


sastra dari luar.
a. Latar belakang pengarang
b. Latar belakang masyarakat
Nilai-nilai Hikayat
1. Nilai Religi
2. Nilai Moral
3. Nilai Budaya
4. Nilai Sosial
5. Nilai Estetika
6. Nilai Edukasi
Terima Kasih !!!

Anda mungkin juga menyukai