Oleh:
JOKO WINDYARTO
untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas
mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut adalah siswa, guru, fasilitas dan
metode, materi dan lingkungan pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam
hasil pendidikan yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan
pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral. Dengan demikan hasil
belajar sangatlah penting untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai
secara optimal. Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil belajar siswa
sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Menurut
Slameto (2010:2) “Adapun yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses usaha
1
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
Sedangkan hasil belajar adalah hasil dari usaha belajar yang dilakukan
siswa. Dalam pendidikan formal selalu diikuti pengukuran dan penilaian, demikian
juga dalam proses kegiatan belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar dapat
diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang atau lambat. Salah satu yang
digunakan guru mata pelajaran. Mengajar yang efektif sangat bergantung pada
pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang serasi dengan tujuan mengajar.
yang dapat digunakan para guru dalam pembelajaran.Semua metode dapat diterapkan
pembelajaran sangatlah penting dan berpengaruh dalam hasil belajar karena apabila
metode yang digunakan tidak baik ataupun kurang bervariatif maka siswa tidak dapat
menyebabkan munculnya berbagai gejala sosial dan perubahan dalam masyarakat, hal
ini memerlukan kesiapan diri dari sumber daya manusia. Guna mengantisipasinya
2
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan
suatu bangsa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat
menuntut suatu bangsa untuk meningkatkan kualitas pendidik agar dapat bersaing
dengan bangsa lain di dunia. Salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu dengan
Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 1 MHU Ketapang bahwa guru mata
masih monoton, selain itu juga siswa masih banyak yang malas bertanya maupun
pengguasaan materi pada siswa masih rendah serta diperkuat dengan proses belajar
ekonomi masih terfokus pada guru dan kurang terfokus pada siswa. Pada hasil belajar
siswa kelas X B masih belum memenuhi standar nilai yang diharapkan bukti :
Tabel 1.1
Nilai akhir siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi pada pokok bahasan
memahami uang dan perbankan tahun ajaran 2013/2014
Kelas Tuntas Belum Rata – Rata KKM Jumlah
Tuntas Nilai siswa
XA 75% 25% 75 70 25
XB 81% 19% 76 70 25
Sumber : Recap nilai hasil ulangan harian SMA Negeri 1 Mhu Ketapang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai kelas XB adalah yang terendah
3
Pada mata pelajaran Ekonomi materi uang dan bank merupakan salah satu
materi pokok yang dipelajari siswa kelas X, dengan karakteristik selain bersifat
hafalan dan terdapat pula materi yang disampaikan hanya dengan penceramahan.
Oleh karena itu di butuhkan upaya guru untukmenggunakan metode pembelajaran yang
bisa diterapkan di dalam kelas dan dapat meningkatkan proses pembelajaran dan juga
keaktifan siswa dan juga meningkatkan hasil belajar siswa, metode pembelajaran yang
Pembelajaran Discovery dengan media visual digunakan pada penilitan ini, hal ini
dikarenakan lebih memungkinkan bagi siswa untuk dapat aktif dalam pembelajaran,
karena pembelajaran yang ada hanya berpedoman pada guru tanpa ada reaksi atau
Pada materi uang dan bank ini adalah materi yang bersifat praktek dan juga
siswa mampu mempraktekan langsung maka diharapkan siswa tidak hanya monoton
untuk mendegarkan guru menjelaskan saja akan tetapi siswa harus berusaha sendri,
mencoba dan berfikir kritis agar nantinya diharapkan akan lebih memahami materi
yang diberikan oleh guru. Pada materi uang dan perbankan adalah materi terakhir dari
semester 1 pada kelas X di SMA Negeri 1 MHU Ketapang, pada matri tersebut ada salah
satu kelas yang belum bisa mencapai KKM karena sering melakukan kegaduhan
dikelas dan tidak merespon dengan baik apa materi yang diberikan oleh guru.
metode pembelajaran ini adalah guru mengatur pengajaran agar anak memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui, dan dalam pembelajaran ini siswa
4
dapat menemukan konsep dan melakukan pengamatan serta mencoba sendiri dalam
proses pengajaran. Dalam metode ini guru tetap bertahap dalam membimbing siswa
visual yang nantinya akan mempermudah guru dalam menjelaskan dan siswa juga akan
lebih mengerti tentang pelajaran yang disampaikan oleh guru, dengan meluhat media
visual siswa diharapkan bisa lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru tentang
materi uang dan bank khususnya pada saat melakukan transaksi langsung.
Berdasarkan analisa diatas maka dapat disimpulkan bahwa materi uang dan
bank dengan metode Discovery dengan media visual cocok untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
sebagai metode dalam pembelajaran di sekolah, maka permasalahan yang akan dikaji
5
2. Apakah penerapan metode Discovery dengan media visual dapat
Tujuan merupakan suatu hal yang harus dicapai dalam sebuah perencanaan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kelas X B SMA Negeri 1
MHU Ketapang.
sistematis dari penggunaan uang dan fungsi kerja dari perbankan dengan
b. Bahan acuan dan pendukung untuk penelitian yang sejenis dalam usaha
6
1.4.2 Manfaat Prakitis
visual.
7
BAB II
KERANGKA TEORITIS
perubahan yang terjadi dalam diri seorang setelah berakhirnya aktifitas belajar.
Walaupun pada kenyataan tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya,
Pengetahuan bukanlah hasil pemberian dari orang lain seperti guru, akan tetapi
hasil dari proses megkontruksi yang dilakukan setiap individu. Belajar adalah
belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Oleh karena itu diperlukan aktivitas.
Tidak ada belajar jika tidak disertai dengan aktivitas, oleh karena itu merupakan
prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Jadi dalam
kegiatan belajar, subyek didik atau siswa harus trampil. Dengan kata lain dalam
belajar sangat diperlukan . Tanpa proses belajar tidak mugkin berlangsung dengan
baik.
8
2.1.2 Hasil Belajar
Nana Nana Sudjana (2011:3) berpendapat bahwa “hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku, tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru, hasil belajar
Benyamin Bloom dalam buku Nana Sujana (2008:22) yang secara garis besar membagi
a. Ranah Kongnitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kongnitif tingkat rendah
dan keempat aspek berikutnya termasuk kongnitif tingkat tinggi.
b. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
penerimaan jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan interaksi.
c. Ranah Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar dan kemampuan
bertindak, ada enam ranah psikomotoris yakni (a) gerakan reflek, (b) gerak
dasar, (c) kemampuan preceptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e)
gerakan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan interpretative.
Menurut Blomm, hasil belajar mencakup kemampuan kongnitif, afektif dan
pisikomotorik. Domain kongnitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),
comperhension (pemahaman, menjelaskan, merigkas, contoh), aplication
(menerapkan), analysis (merugikan, menentukan hubungan), syntesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru) dan evaluation
(menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), karakterisasi domain
pisikomotorik meliputi intiatory, pre-routie, dan rountinzed. Dalam penelitian ini
9
hasil lebih ditekankan pada ranah kongnitif yang diteliti, karena dalam pembelajaran
Discovery domain kongnitif sudah cukup mewakili hasil belajar dalam penelitian ini.
suatu metode pembelajaran yang menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung
pembelajaran”.
menempati peranan yang tak kalah penting dalam proses belajar mengajar. Dalam
pemilihan metode apa yang tepat, guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta
Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama.
dapat dilakukan oleh guru untuk menghadapi masalah tersebut sehingga pencapaian
10
tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik. Dengan pemanfaatan metode yang
strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
pendidikan, berarti dalam hal ini siswa diharapkan dapat menemukan sebuah konsep
materi melalui proses berfikir. Guru dalam proses ini berperan membimbing siswa
pada mental intelektual para anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang
dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan
baru dalam kegiatan belajar mengajar. Namun jika ditemukan kesulitan ditengah-
memecahkan persoalan yang dihadapi para anak didik. Dalam konteks ini,
yang belum diketahui sebelumnya agar dapat dijadikan bahan pelajaran dalam
11
Dalam hal ini proses pembelajaran dipandang sebagai stimulus yang dapat
menantang siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Peran guru lebih banyak
menempatkan diri sebagai pembimbing atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar.
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok untuk
pelajaran tersebut. Hal ini diperkuat oleh Arsyad (2009) “mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
12
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan atau
sikap”. Dalam pengertian ini, guru buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
Dari batasan yang telah disampaikan oleh para ahli mengenai media dalam
pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model
atau strategi pemebelajaran berikut alat bantunya yang tepat sesuai dengan materi
yang disampaikan. Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah
satu media tesebut adalah media visual, media visual (image atau perumpamaan)
memegang peran penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. “agar menjadi efektif, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksni dengan visual
13
Visual bisa berupa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto
yang menunjukan bagaimna tampaknya sesuatu benda, (b) diagram yang melukiskan
hubungan-hibingan konsep, organisasi, dan srtuktur isi materi, (c) peta yang
Dalam penelitian ini jenis Visual yang dipakai adalah benda nyata yang berupa
beberapa uang kertas dan uang logam, yang dimana para siswa bisa secara langsung
mengetahui dan mencari tahu hal-hal yang terkandung didalam materi pemahaman
transaksi antara pembeli dan penjual dilakukan dengan barter yaitu barang ditukar
dengan barang. Sistem barter berkembang ketika orang belum mengenal alat tukar
uang. Sistem barter mempunayai beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut:
milik orang lain karena orang lain belum tentu membutuhkan barang tersebut
14
Berdasarkan kesulitan tersebut maka pemerintah mengeluarkan uang sebagai
alat pembayaran. Uang dapat diartikan sebagai alat pembayaran yang sah yang
diterbitkan oleh pemerintah baik berbentuk kertas maupun logam yang memiliki nilai
besaran tertentu yang tertera pada kertas atau logam yang dimaksud.Penggunaan uang
untuk transaksi diatur dan dilindungi dengan undang-undang. Tidak semua benda
dapat dijadikan sebagai uang karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar
benda tersebut dapat berfungsi sebagai uang, syarat-syarat tersebut antara lain.
Uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang dipergunakan untuk
membeli atau mendapatkan barang dan atau jasa. Contoh: kamu membeli buku
nilai atau harga suatu barang dan jasa. Dengan adanya uang, kamu mudah
15
menentukan nilai suatu barang. Contoh: harga sebuah kalkulator Rp 150.000,00,
barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat
uang.
Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa
datang.
berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara
menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru
16
e. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi, Apabila nilai uang
a. Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat
bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan
Indonesia).
b. Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa surat-surat
Contoh uang giral di antaranya adalah cek, giro, wesel pos, dan kartu kredit.
banyak yang menggunakan uang giral sebagai alat pembayaran. Selain karena lebih
a. Cek, yaitu perintah tertulis pemegang rekening kepada bank yang ditunjuk
17
b. Giro, yaitu simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek atau surat berharga lainnya atau melalui
pemindah bukuan.
c. Kartu kredit, yaitu kartu yang dikeluarkan oleh bank yang menjamin
tabungannya.
d. Wesel pos, yaitu surat pos yang dapat digunakan untuk mengirim uang.
2. Menurut nilainya
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang
tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal
yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut.
Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang
dikandungnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tert era
diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau
dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya,
a. Uang logam
18
Uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua
logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali,
sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang
lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang logam memiliki tiga macam nilai:
a. Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa
b. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang
tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus
c. Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai
berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di
dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi
nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai
nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang
tersebut.
b. Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat
dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah.
19
Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud
dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari
a. Bank Sentral, Uang Kartal, yaitu mata uang logam dan kertas
dimasyarakat.
b. Bank Umum, Uang Giral (Giro = simpanan di bank), yaitu dana yg disimpan
perantara cek, bilyet giro atau perintah membayar. Jadi, uang giral
usaha yang dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
20
a. Bank Sentral
3 tahun 2004 tentang bank indonesia. Bank sentral adalah lembaga keuangan yang
sebagai penerbit dan penguasa tunggal uang yang diakui sebagai alat
pembayaran yang sah.Selain itu, bank sentral juga bertugas untuk mengendalikan
Selain fungsi utama diatas bank sentral juga mempunyai peran, antara
memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum memiliki berbagai fungsi
sebagai berikut:
21
• Sebagai agen pembangunan
c. Bank syariah
Prakarsa untuk mendirikan bank islam di indinesia dilakukan sejak tahun 1990.
Bank syariah mandiri adalah bank milik pemerintah pertama yang melandaskan
Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
Guru dan siswa merupakan dua faktor penting dalam setiap penyelenggaraan
keterlibatan siswa demi tercapainya tujuan pembelajran. Maka guru harus memilki
standar tertentu sebagai hasilnya dapat dirasakan oleh setiap pesrta didik berupa
22
penggunaan seperangkat kompetensi tertentu yang dapat diterapkan dalam
yang berpusat pada siswa sehingga tercipta belajar bermakna, yaitu siswa mengetahui
apa yang ia pelajari, bagimana ia mempelajarinya dan apa kaitanya dengan kehidupan
dengan media visual diterapkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan
lebih bermutu. Dalam pembelajaran Discovery dengan media visual siswa mengalami
peningkatan yang baik, serta hasil belajar yang maksimal karena dalam pembelajaran
ini siswa dituntut untuk bisa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.
mempunyai intensitas rendah karena siswa cenderung sebagai objek positif dan
bergantung pada guru.Dengan demikian siswapun semakin positif serta hasil belajar
dilengkapi dan dibantu dengan media visual dapat membantu cepatnya daya tangkap
karena proses dan cara penyampaian yang mudah dan tidak berbelit – belit sehingga
atas kiranya cukup kuat untuk menerima kerangka pikir bahwa pembelajaran Discovery
dengan media visual lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan siswa
23
Langkah-langkah pembelajaran Discovery:
Siswa diberikan materi tentang uang dan perbankan yang harus di pahami dan
diseledaikan agar dapat mencapai KKM, Konsep atau pola yang sudah
terfikirkan oleh siswa tentang materi uang dan perbankan selanjutnya akan di
2. Memberikan tayangan visual berupa slide yang berisi tentang materi uang dan
perbankan
Dalam proses beljar mengajar yang seperti biasanya siswa hanya diberikan
ceramah oleh guru yang hanya menerangkan materi secara sepihak kepada
siswa, oleh karena itu pada tindakan ini siswa diberikan tanyangan dan visual
Pada langkah ketiga ini siswa dituntut untuk dapat menemukan masalah dan
berlangsung.
24
dalam pertanyaan tersebut yang masih berkaitan dengan materi uang dan
perbankan. Disini guru juga berperan aktif membantu para siswa dalam
6. Evaluasi
Tahap terakhir adalah evaluasi dimana semua hasil dari penemuan masalah,
keseluruhan.
25
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Materi uang dan
perbankan
1. Pengertian dan
jenis uang
2. Pengertian dan
jenis bank
Hal itu di karenakan adanya tindakan dari para siswa dalam proses pembelajaran,
27
BAB III
METODE PENELITIAN
khususnya pada siswa kelas X C SMA Negeri 1 MHU Ketapang Tahun Ajaran
b. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa kelas X C pada
28
3.3 Rancangan Penelitian
pengamat jalanya proses pembelajaran di kelas dan guru bertindak sebagai pengajar
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, yaitu masing-masing
siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kedua
dilakukan dengan tujuan untuk melakukan perbaikan pada siklus pertama dengan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 1.2 Skema penelitian tindakan kelas (Suharsimi, 2009)
29
3.4 Perencanaan
berikut :
Dalam hal ini peneliti akan melakukan beberapa hal sebagai berikut :
30
2. Membuat sekenario pembelajaran dengan menyusun rencana
visual diterapkan.
4. Membuat instrumen.
Discovery dengan media visual. Adapun pelaksanaan tindakan ini terdiri dari 2 siklus
yaitu:
1. Siklus
a. Perencanaan
dasar uang dan perbankan, pada memhami fungsi guna uang dan
31
2. Merancang pembelajaran.
media visual.
4. Membuat media visual beruba gambar uang dan bank dari awal
a. Pendahuluan
perbankan.
a. Inti
Di dalam kelas siswa diharapkan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
32
1. Mendengarkan saat guru sedang menerangkan materi
pembelajaran.
b. Penutup
pembelajarn yang telah direncanakan, dalam hal ini sesuai dengan Rencana
3.6 Refleksi
Kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa,
guru, dan suasana kelas. Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti dapat melakukan revisi
terhadap tahap rencana kegiatan selanjutnya atau terhadap rencana siklus I. Dari hasil
tersebut yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil tes siklus II. Masalah-
masalah yang timbul pada siklus I akandicarikan alternatif pemecahannya pada siklus
33
3.7 Teknik Analisis data
hasil belajar berupa pemahaman siswa dalam memberikan bantuan kepada pelanggan
pada siklus I dan siklus II. Data dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar. Nilai rata-rata siswa. dicari
sebagai berikut:
Keterangan:
% : persentase
34
5. Lembar observasi.
Lembar observasi siswa dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas
pada proses pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert dengan
rentang dari 4 sampai dengan 1. Dengan demikian jika dalam penelitian ada 4 aspek
yang harus diamati yang dibagi menjadi 15 point penilaian. Apabila dalam aktivitas
proses pembelajaran dibagi dalam empat kategori, maka aktivitas dengan skor:
belajar.Instumen tes yang digunakan adalah tes obyektif pada setiap siklus (sik lus I
dan siklus II). Pengambilan data melalui tes ini dilakukan ketika proses pembelajaran
35
Instrumen tes yang baik untuk memperoleh data penelitian, harus memenuhi
seimbang, mulai dari jelek, cukup, baik, sampai baik sekali, dan memiliki tingkat
1. Lembar observasi,
Observer hanya memberikan list (√) yang sesuai pada pilihan jawaban yang sesuai
2. Dokumentasi
seperti daftar nama siswa kelas X C, daftar nilai ulangan siswa kelas X C pada materi
pengertian dan pehaman fungsi guna uang dan perbankan, dan gambar saat proses
pembelajaran berlangsung.
36
DAFTAR PUSTAKA
Nana, Nana Sudjana. 2008. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung. Sardiman.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
37