Anda di halaman 1dari 19

NOVEL - CERITA

Drs. Maniur Rumapea, M.Si.


 Bahasa Indonesia = aturan
 Kesusastraan Indonesia = nilai – nilai kehidupan
 “ke-an” = membentuk kata benda
 “su” = Bhs Sanskerta = “Indah”
 “sastra” = tulisan, karya sastra Indonesia segi
bentuk : 1) Prosa 2) Puisi 3) Drama
 Prosa = Karanga bebas (tidak terikat akan bait,
baris, jumlah baris/bait
 Puisi = terikat baris, bait, sajak
 Drama = dialog, pentas
 Absurd = aneh, ganjil, lain dari yang lain….
 Novel absurd = novel tanpa tokoh
 Bicara tentang sastra = bicara tentang
kehidupan kita sendiri
 Sastra = tentang budaya, kehidupan suatu
kelompok masyarakat
 Titah = perintah
PROSA
 Hasil karya sastra Indonesia dari segi bentuknya, terdiri :
 Prosa : Karangan bebas (ditulis berbentuk paragraf/alinea)
 Puisi : karya sastra berupa ungkapan perasaan penulisnya secara
mendalam tentang berbagai hal, baik yang dilihat, dialami
ataupun didengar, dan disusun berbentuk lirik (baris-baris)
 Drama : gambar(an) hidup tentang kehidupan tokoh akan masa
lalu, kini dan yang akan datang yang ditampilkan di atas pentas.
Disusun dengan dialog-dialog.
 Jenis-jenis/bagian prosa : roman, novel, cerpen, sejarah, tambo,
dsb.
 Roman : cerita atau kisah hidup tokoh utama secara lengkap (alur
dan konfliknya lengkap).
 Novel : cerita yang mengisahkan beberap bagian hidup tokoh
utama (terdapat beberapa alur dan konflik).
 Cerpen (cerita pendek) : cerita yang mengisahkan hanya satu
sisi/bagian kehidupan tokoh utamanya (alur dan konfliknya
tunggal).
NOVEL DAN HIKAYAT

 Novel : adalah salah satu karya sastra bentuk prosa baru


dengan cerminan masyarakat baru, cerita modern berbentuk
prosa fiktif yang menceritakan beberapa kehidupan tokoh
utamanya. Hal ini juga termasuk novel terjemahan.
Perbedaannya dengan dengan novel Indonesia adalah dari
segi budaya dan bahasa.
 Hikayat : adalah karya sastra bentuk prosa lama, yang
menceritakan tentang kehidupan raja dan kerajaannya yang
dihiasi dengan kebahagiaan (percintaan) keluarga raja atau
peristiwa yang menakjubkan di lingkungan kerajaan.
Misalnya : kesaktian raja, kepandaian putra mahkota,
kecantikan putri raja. Hikyat juga berupa dongeng.
 Ciri-ciri hikayat : statis, komunal, anonim, istana sentris,
tidak ada tahun penulisan.
 Tokoh yang ditampilkan : putri kembang manis, pemuda yg
gagah perkasa, kabayan-lucu-pandir, bujang
selamat/pesuruh/tukang kebun.
Novel
Hikayat
Tema : hal-hal yang Tema : istana
ada/terjadi di tengah-tengah sentris/kerajaan, alam gaib
masyarakat /beragam tema. dewa-dewi, dunia kayangan,
dsb.
Latar : dapat dijangkau
secara logika – fiktif realistis Latar : dunia yg sulit
dan bersifat nalar dijangkau secara
logika/bersifat fiktif
Tokoh : berbagai jenis
karakter yang disesuaikan Tokoh : tokoh “sakti”, peri, orang
dgn isi cerita istimewa, pria gagah perkasa,
buruk rupa, tukang kebun, dewa-
dewi
Pesan : disesuaikan
dengan tema cerita Pesan : sebagai media pendidikan
moral/sosial, pengajaran nilai –
nilai kehidupan
Alur : lebih variatif; dan
jelas siapa pengarang
Alur : monoton/linear. Akhir
cerita menang, atau mati.
Pengarang tidak disebut.
IDENTIFIKASI CERPEN

 Unsur Ekstrinsik :
 Religi;Ekonomi; Politik; Kebudayaan/Kultur;
Gender;
 Pendidikan; Kemasyarakatan; Psikologis;
 Diri Pengarang; dsb.
 Unsur Intrinsik :
 Tema; Amanat; Tendens
 Alur : Eksposisi, complication, rising action/menuju
konflik, turning poin/klimaks konflik, ending.
 Tokoh dan Karakter
 Sudut Pandang
 Bahasa/Gaya Bahasa
 Latar/Setting, dsb.
TOKOH DAN KARAKTER

 Tokoh : figur/pelaku/pemain
 Perwatakan/karakter : sifat dasar, akhlak, tingkah
laku dan sikap yang akan diperankan pemain
 Berdasarkan fungsi, Tokoh terdiri : Tokoh Utama
dan Tokoh Bawahan
 Penggambaran watak tokoh dalam cerita :
 Teknik Analitik : watak tokoh diceritakan langsung oleh
penulis.
 Teknik Dramatik : tidak langsung diceritakan, tapi
digambarkan dengan cara : fisik/perilaku tokoh;
lingkungan, nama, jalan pikiran tokoh; tata kebahasaan,
kejiwaan tokoh (psikologi), dsb.
MENDISKUSIKAN TAHAPAN ALUR
 Alur atau jalan cerita merupakan rangkaian
peristiwa. Rangkaian peristiwa tersebut
merupakan bagian tahapan dari,
1. Pengenalan situasi cerita (eksposition)
Pengarang dalam bagian ini
memperkenalkan tokoh, menata
adegan, dan hubungan antartokoh.
2. Pengungkapan peristiwa (complication)
Disajikan peristiwa awal yang
menimbulkan berbagai masalah
pertentangan, atau kesukaran-
kesukaran bagi para tokohnya
3. Menuju pada adanya konflik (rising action)
Terjadinya peningkatan perhatian
kegembiraan, kehebohan, ataupun
keterlibatan berbagai situasi yang
menyebabkan bertambahnya kesukaran
tokoh.
4. Puncak konflik (turning point)
Sering disebut dengan klimak, bagian yang
paling mendebarkan. Pada bagian ini
ditentukan perubahan nasib beberapa
tokohnya. Misalnya tokoh berhasil
menyelesaikan masalahnya atau gagal.
5. Penyelesaian (ending)
Penyelesaian tentang nasib-nasib tokohnya
mulai diperhitungkan. Namun ada juga
cerpen/novel yang penyelesaian akhirnya
diserahkan pada pembacanya, akhir cerita
dibiarkan menggantung tanpa penyelesaian.
NILAI-NILAI KEHIDUPAN DALAM CERPEN
1. Nilai moral : berkaitan dengan budi pekerti (akhlak),
sikap, perbuatan (baik atau buruk).
2. Nilai agama (religi) : berkaitan dengan Tuhan (hubungan
manusia dengan Tuhan).
3. Nilai sosial : berkaitan dengan norma kehidupan
masyarakat (hubungan antar-sesama masyarakat
terutama di sekitarnya.
4. Nilai pendidikan (edukasi) ; berkaitan suatu perubahan
dari yang kurang baik menjadi baik (pendidikan formal,
informal dan non formal.
5. Nilai budaya (cultur) : merupakan konsep tentang
masalah dasar yang bernilai dalam kehidupan manusia
(adat isitiadat, kesenian, kepercayaan, dsb.).
6. Nilai estetika : berkaiatan dengan seni dan keindahan.
Misalnya : gaya bahasa, pelukisan watak tokoh.
7. Nilai etika : berkaitan kelayakan berperilaku di tengah-
tengah masyarakat.
NOVEL DAN HIKAYAT
 Novel termasuk prosa rekaan atau fiksi yang menceritakan
serangkaian pada diri tokoh mengunakan latar tertentu.
Menceritakan beberapa bagian kehidupan tokoh.
 Ciri-ciri novel :
1. Sajian cerita lebih panjang dari cerpen dan lebih pendek dari
roman.
2. Permasalahan dibahas sampai pada perubahan yang terjadi di
tengah masyarakat, terutama tokoh utamanya yang bersifat
dinamis.
3. Bahan cerita diangkat dari peristiwa yang terjadi di masyarakat
ditambah dengan imajinasi pengarang sehingga menjadi cerita
fiktif yang realistis.
4. Cerita berfokus pada alur utama sebagai batang tubuh dan
dirangkai dengan beberapa alur penunjang yang mempunyai
latar sendiri.
5. Tema novel terdiri dari tema utama dan tema bawahan yang
berfungsi sebagai pendukung.
6. Karakter tokoh dalam cerita terbagi : tokoh statis (wataknya
tetap hingga akhir cerita) dan tokoh dinamis (bisa mengalami
perubahan karena peristiwa tertentu yang sangat mendasar).
PENGGOLONGAN NOVEL
 Berdasarkan unsur intrinsiknya, novel terbagi :
1. Novel Plot : yang mengutamakan struktur cerita berupa
perkembangan kejadian atau urutan peristiwa. Oleh
karena itu, novel ini banyak menghadirkan kejutan dan
ketegangan.
2. Novel Watak atau Novel Karakter : yang mengutamakan
penggambaran watak atau karakter tokoh-tokohnya.
Misalnya : penakut, pemalas, pengecut, mudah putus asa,
dsb.
3. Novel Tematis : yang mengutamakan tema atau pokok
permasalahan yang dibahas sehingga dapat digolongkan
menjadi : novel politik, novel agama, novel sosial.
 Berdasarkan coraknya, novel terbagi :
1. Novel Populer : novel kisah cinta remaja yang
sentimentil dan statis.
2. Novel Aktual : yang berisi ragam kehidupan yang aktual.
Misalnya : novel detektif, romantik, kriminal, novel laga.
PENGGOLONGAN NOVEL
 Berdasarkan unsur intrinsiknya, novel terbagi :
1. Novel Plot : yang mengutamakan struktur cerita berupa
perkembangan kejadian atau urutan peristiwa. Oleh
karena itu, novel ini banyak menghadirkan kejutan dan
ketegangan.
2. Novel Watak atau Novel Karakter : yang mengutamakan
penggambaran watak atau karakter tokoh-tokohnya.
Misalnya : penakut, pemalas, pengecut, mudah putus asa,
dsb.
3. Novel Tematis : yang mengutamakan tema atau pokok
permasalahan yang dibahas sehingga dapat digolongkan
menjadi : novel politik, novel agama, novel sosial.
 Berdasarkan coraknya, novel terbagi :
1. Novel Populer : novel kisah cinta remaja yang
sentimentil dan statis.
2. Novel Aktual : yang berisi ragam kehidupan yang aktual.
Misalnya : novel detektif, romantik, kriminal, novel laga.
H I K A Y A T/FOKLOR

 Hikayat : cerita tentang kehidupan raja dan


kerajaan yang dihiasi dengan kebahagiaan
(percintaan) keluarga raja atau peristiwa yang
menakjubkan di lingkungan kerajaan. Misalnya
: kesaktian raja, kepandaian putra mahkota,
kecantikan putri raja, peristiwa alam karena
kutukan, dsb.
 Hikayat juga memuat dongeng pelipur lara
yang sifatnya menghibur, fabel, mitos,
legenda, dan kisah-kisah yang tidak bisa
dilogikan pada saat ini, walaupun dianggap ada
peninggalannya.
CIRI-CIRI CERITA RAKYAT/FOKLOR
1. Statis
2. Komunal
3. Anonim
4. Istana sentris
5. Tidak ada tahun pembuatan

Jenis-Jenis Tokohnya
1. Kembang manis
2. Pemuda yang gagah perkasa-pemberani
3. Kabayan-lucu-pandir
4. Bujang selamat/Pesuruh/Tukang Kebun
5. Orang yang selalu mujur
6. Selalu diakhiri dengan kematian
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT
1. Tema : berkaitan kehidupan raja dengan istana,
pemerintahan, orang bawahan, kehidupan alam gaib,
dewa-dewi, peri, orang-orang istimewa (Mis. : Si Buruk
Rupa, Paling Dungu, Paling Cantik, Sakti, dsb.)
2. Penokohan : tokoh-tokoh kerajaan, orang istimewa,
dewa-dewi, peri, dsb.
3. Alur cerita : bersifat statis dan linear (tidak ada
kejutan).
4. Latar : kehidupan fiktif yang sulit ditemukan dan tidak
kronologis, sehingga sulit ditelusuri.
5. Pesan : disampaikan secara eksplisit dan implisit berisi
pengajaran nilai-nilai. Dibuat sebagai media pendidikan
dan pengajaran yang efektif.
6. Pengarang : cerita bersifat anonim, tidak menyebutkan
siapa pengarang/penyusun. Cerita adalah milik semua
masyarakat.
CIRI-CIRI NOVEL INDONESIA
1. Tema : beragam sesuai kehidupan yang ada.
2. Penokohan : disesuaikan dengan tema.
3. Alur : bersifat dinamis – variatif dan tidak
linear, ada saja kejutan.
4. Latar : bersifat fiktif realistis, dapat
dijangkau oleh nalar dan logika, serta dapat
ditelusuri kebenarannya.
5. Pesan : disampaikan secara eksplisit dan
implisit. Pesan disesuaikan dengan tema.
6. Pengarang : dengan jelas disebutkan penulis
dan penerbit, tahun terbit. Karakter
pengarang akan menjiwai isi cerita.
NOVEL TERJEMAHAN

 Novel terjemahan : berasal dari novel


pengarang luar negeri yang dialihbahasakan
ke dalam bahasa Indonesia.
 Isi, unsur intrinsik dan ekstrinsik tetap sama
dengan novel aslinya. Penerjemah hanya
mengubah bahasa semata.
 Penerjemah yang baik harus memilih karya
yang sesuai dengan latar budaya, agama,
ideologi, adat dan kepribadian orang
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai