Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Di dunia ini, hidup penuh dengan perjuangan. Untuk dapat bertahan hidup

kita harus berjuang keras menjalani rintangan. Kesabaranlah yang sangat penting
untuk dapat menjalaninya, kita tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa apa
yang telah kita dapat. Pemuda-pemudi zaman dahulu, mereka berusaha untuk
dapat hidup, tidak bergantung pada orangtua, justru mereka berusaha untuk
membahagiakan orangtua mereka dengan berbagai cara yang baik. Beda dengan
pemuda-pemudi zaman sekarang, mereka santai menjalani hidup ini, hidup
mereka semua bergantung kepada orangtua. Bukan hanya dengan iu pemudapemudi zaman sekarang selain hidup mereka bergantung kepada orangtua, mereka
menyusahkan orangtua dengan berbagai kelakuan mereka yang tidak baik,
sehingga orangtua mereka pusing akan kelakuan mereka yang tidak baik tersebut.
Pada zaman sekarang yang dibutuhkan adalah kerja keras yang
berlandaskan kejujuran dan keikhlasan. Hidup bergantung kepada orangtua itulah
hanya tindakan yang sia-sia kita perbuat, hadapilah hidup ini dengan berjuang
keras. Iman dan ketaqwaan harus ikut dalam melaksanakan perjuangan tersebut,
tanpa iman itu semua sia-sia.
Jadi, untuk dapat bertahan hidup di dunia adalah kerja keras. Tapi jangan
pernah lupa atau setelah mendapat hidup yang nyaman kita bisa melupakan yang
memberikan kehidupan bagi kita yakni Tuhan Yang Maha Kuasa.

1.2.

Tujuan

Adapun tujuan dalam pembedahan novel ini yakni untuk menyelesaikan


tugas Bahasa Indonesia, mengetahui unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang
mengandung dalam novel ini, dan ingin mengenal lebih dalam apa novel itu
sebenarnya.

1.3.

Landasan Teori

1.3.1. Pengertian Novel


Menurut para ahli, pengertian novel, sebagai berikut:
1. Senada dengan pendapat di atas Antilan (2001 : 63) menyatakan,
Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar
rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut
pandang pengarang, dan mengandung nilai hidup, diolah dengan
teknik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan.
2. Menurut Jassin (dalam Mursini, 2005 : 34) menyatakan, Novel
adalah menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita,
di mana kejadian-kejadian ini menimbulkan pergolakan batin yang
mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
novel adalah karangan prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dan memiliki unsur tokoh,
alur, latar rekaan dan nilai hidup di mana kejadian-kejadian menimbulkan
pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Brook dalam Tarigan (1984:185) memberikan ciri-ciri novel sebagai berikut:
1. Novel bergantung pada tokoh
2. Novel menyajikan lebih dari satu impresi.
3. Novel menyajikan lebih dari satu efek.
4. Novel menyajikan lebih dari satu emosi.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa novel memiliki ciri-ciri, yaitu
sebuah novel bergantung pada tokoh yang diperankannya dan bagaimana
pengarang memainkan tokoh yang nanti akan diceritakannya. Kedua, menyajikan

lebih dari satu empresi artinya sebuah novel biasanya menyajikan lebih dari satu
kesan dari pembaca maupun pengarang, ketiga, lebih dari satu efek yang artinya
menyebabkan akibat, kesan, dan pengaruh dalam sebuah novel. Terakhir, novel
menyajikan lebih dari satu emosi yang artinya suatu perasaan yang nanti akan
timbul dalam sebuah cerita.

1.3.2. Jenis-JenisNovel
Menurut Muchtar Lubis dalam Tarigan (1984:165) cerita novel itu
ada bermacam-macam, antara lain:
1. Novel avonuter adalah bentuk novel yang dipusatkan pada seorang lakon
atau tokoh utama. Ceritanya dimulai dari awal sampai akhir para tokoh
mengalami rintangan-rintangan dalam mencapai maksudnya.
2. Novel psikologi merupakan novel yang penuh dengan peristiwa-peristiwa
kejiwaan para tokoh.
3. Novel detektif adalah novel yang merupakan cerita pembongkaran
rekayasa kejahatan untuk menagkap pelakunya dengan cara penyelidikan
yang tepat dan cermat.
Dan menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M (1986:29), jenis novel adalah
sebagai berikut:
1) Novel Percintaan
Novel percintaan melibatkan peranan tokoh wanita dan pria secara seimbang
bahkan kadang-kadang peranan wanita lebih dominan.
2) Novel Petualangan
Novel petualangan sedikit sekali memasukan peranan wanita. Jika wanita di sebut
dalam novel ini maka penggambarannnya kurang berkenan. Jenis novel ini adalah
bacaan pria. Karena tokoh-tokohnya adalah pria, dan dengan sendirinya banyak
masalah untuk laki-laki yang tidak ada hubungannya dengan wanita.
3)

Novel Fantasi

Novel fantasi bercerita tentang hal-hal yang tidak realistis dan serba tidak
mungkin dilihat dari pengalaman sehari-hari. Novel jenis ini menggunakan
karakter yang tidak realistis, setting, dan plot yang juga tidak wajar untuk
menyampaikan ide-ide penelitinya.

1.4. Unsur-unsur Pembangun Novel


1.4.1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu
sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya
sastra. Unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya
sastra.
Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang secara langsung
turut serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang
membuat novel terwujud. Atau sebaliknya, jika dari sudut pandang pembaca,
unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijumpai jika kita membaca novel. Unsur
yang dimaksud, untuk menyebut sebagian saja, misalnya tema, peristiwa, cerita,
plot, penokohan, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lainlain (Nurgiyantoro, 2000:23).
a. Tema
1. Menurut pendapat Saad (1967:185), tema adalah persoalan pokok yang
menjadi pikiran pengarang, di dalamnya terbayang pandangan hidup dan
cita-cita pengarang.Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa tema adalah pokok pembicaraan dalam sebuah cerita yang paling
banyak menimbulkan konflik.

2. Aminuddin (2002:91) menjelaskan bahwa tema adalah ide yang


mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak
pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya. Selain itu
4

Fananie (2001:84) juga menjelaskan Ide, gagasan, pandangan hidup


pengarang yang melatar belakangi cipta karya sastra merupakan inti dari
tema
Tema berarti pokok pikiran atau masalah yang dikemukakan dalam
sebuah cerita atau puisi oleh pengarangnya (Badudu dan Zain, 1994:16463).
Dengan, tema semua permasalahan dalam sebuah karya sastra akan terwujud
dengan baik dan benar. Oleh karena itu, peranan tema menjadi pokok pikiran yang
diutamkan dalam membuat karya sastra.

b. Penokohan
Pengertian tentang tokoh di umgkapkan pula oleh Abram yang di kutif dari
Nurgiyantoro (2000:165) bahwa tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang
ditampilkan dalam suatu karya fiksi, oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas
moral yang diekspresikan dalam ucapan dan dalam tindakan. Tokoh yang baik
dalam cerita adalah tokoh yang dianggap oleh pembaca sebagai tokoh konkret.
Walaupun tokoh cerita hanya merupakan tokoh ciptaan, ia haruslah merupakan
seorang tokoh yang hidup secara wajar.
Penokohan adalah pemberian watak atau karakter pada masing-masing pelaku
dalam sebuah cerita. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri
fisik, lingkungan tempat tinggal.
c. Latar
Latar adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat, waktu dan
keadaan yang menimbulkan peristiwa dalam sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa
terjadi pada suatu waktu dan pada tempat tertentu (Yusuf, 1995:159). Hal itu
sejalan dengan yang diungkapkan Sudjiman (1991:44). Ia mengungkapkan bahwa
5

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa segala keterangan, petunjuk, pengacuan


yang berkaitan dengan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu
karya membangun latar cerita.
Dari definisi latar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa latar adalah lingkungan
sosial, tempat dan waktu yang diciptakan pengarang guna memberikan kesan
realistis kepada pembaca mengenai peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
karya fiksi.
d. Alur/plot
Menurut Stanton (1965:14) plot adalah cerita yang berisi

urutan kejadian,

namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang
satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwaperistiwa cerita dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokohtokoh (utama)cerita.
e. Sudut pandang
Posisi pengarang dalam menyampaikan cerita ada beberapa macam :
1) Narator Serba tahu
Dalam posisi ini,narator bertinda. Ia tahu segalanya. Ia dapat
menciptakan segala hal yang diinginkannya. Pengarang dapat
mengomentari kelakuan para tokohnya, bahkan dapat pula
berbicara langsung dengan pembacanya.
2) Narator objektif
Dalam teknik ini, pengarang tak memberi komentar apa pun.
Pembaca hanya disuguhi "hasil pandangan mata".Pengarangnya
menceritakan apa yang terjadi seperti penonton melihat pementasan
drama.
3) Narator aktif
Narator juga aktor yang terlibat dalam cerita. Kadang-kadang
fungsinya sebagai tokoh sentral. Cara ini tampak dalam
penggunaan kata ganti orang pertama (aku, kami).

4) Narator sebagai peninjau


Dalam teknik ini, pengarang memilih salah satu tokohnya untuk
bercerita. Seluruh kejadian cerita kiat ikuti bersama tokoh ini.
Tokoh ini bisa bercerita tentang pendapatnya atau perasaannya
sendiri. Sementara itu, terhadap tokoh-tokoh lain, ia hanya bisa
memberitahukan kita semua apa yang dia lihat saja.
f. Konflik
Konflik mengacu pada pengertian sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan
yang terjadi dan atau dialami oleh tokoh(-tokoh) cerita, yang jika tokoh(-tokoh)
itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia (mereka) tidak akan memilih
peristiwa itu menimpa dirinya (Meredith & Fitzgerald, 1972:27). Konflik adalah
sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang
seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Dalam kehidupan nyata
konflik merupakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Namun, dalam sebuah cerita , tanpa adanya masalah yang memicu adanya
konflik, dapat berarti tak akan ada cerita, tak akan ada plot. Peristiwa kehidupan
baru menjadi cerita (plot) jika memunculkan konflik, masalah yang sensasional,
bersifat dramatik, dan karenanya menarik untuk diceritakan.Peristiwa dan konflik
biasanya berkaitan erat, dapat saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang
lain, bahkan konflik pun hakikatnya merupakan peristiwa. Ada perstiwa tertentu
yang dapat menimbulkan konflik atau bahkan sebaliknya. Bentuk konflik sebagai
bentuk kejadian dapat dibedakan ke dalam dua kategori: konflik fisik dan konflik
batin.
1. Konflik fisik (eksternal) adalah konflik yang terjadi antara seseorang
tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, mungkin dengan tokoh lain atau
dengan alam. Misalnya, konflik dan atau permasalahan yang dialami
seorang tokoh akibat adanya banjir besar, gunung meletus, kemarau

panjang, dan sebagainya. Konflik sosial, sebaliknya adalah konflik


yang disebabkan oleh adanya kontak sosial antarmanusia, atau
masalah-masalah yang muncul akibat hubungan antarmanusia. Konflik
sosial berupa masalah peperangan, perburuhan, atau kasus-kasus
hubungan sosial lainnya.
2. Konflik batin (internal) adalah konflik yang terjadi dalam hati, jiwa
seorang tokoh (atau tokoh-tokoh) cerita. Jadi ia merupakan konflik
yang dialami manusia dengan dirinya sendiri, ia merupakan
permasalahan intern seorang manusia. Misalnya, hal itu terjadi akibat
pertentangan antara dua keinginan, keyakinan pilihan yang berbeda,
harapan-harapan, atau masalah-masalah lainnya.Dapat disimpulkan
bahwa beberapa konflik di atas saling berkaitan, saling menyebabkan
terjadinya satu dengan yang lain, dan dapat terjadi secara
bersamaan.
g. Amanat
Jika permasalahan yang diajukan dalam cerita diberi jalan keluarnya oleh
pengarang, maka jalan keluar itulah yang disebut amanat. Amanat yang terdapat
dalam karya sastra tertuang secara implisit. Secara implisit yaitu jika jalan keluar
atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita
berakhir. Sudjiman (1986:35)
Amanat secara eksplisit yaitu jika pengarang pada tengah atau akhir cerita
menyampaikan seruan, saran, peringatan, nasihat, anjuran, larangan dan
sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu.
1.4.2. Unsur Ekstrinsik
Unsur- unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang berpengaruh terhadap isi
novel itu. Termasuk ke dalam unsur luar itu adalah latar belakang pengarang,
kondisi sosial budaya, dan tempat atau lokasi novel itu dikarang.
a. Latar belakang

latar belakang pengarang menyangkut asal daerah atau suku bangsa, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, dan ideologi pengarang.
b. Kondisi Sosial budaya Kondisi sosial budaya, misalnya novel yang
dibuat pada zaman kolonial akan berbeda dengan novel pada zaman
kemerdekaan, atau pada masa reformasi.
c. Tempat atau kondisi alam
Tempat atau kondisi alam, misalnya novel yang dikarang oleh orang yang
hidup di daerah pertanian, sedikit banyak akan berbeda dengan novel
yang dikarang oleh orang yang terbiasa hidup di daerah gurun.Untuk
mengetahui wujud unsur-unsur ektrinsik itu, tentu kita harus mengetahui
biografi pengarangnya beserta tahun penerbitnya.

1.5.

Metode Penelitian, Jenis Penelitian, dan Data Penelitian

1.5.1. Metode Penelitian, Jenis-jenis penelitian, dan data penelitian


Apa itu metode penelitian? Apa saja jenis-jenis metode penelitian? dan
data data metode penelitian.
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada cirri-ciri keilmuan
yaitu rasional, empiris dan sistematis.
1. Rasional berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
2. Empiris berarti cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia,
sehingga orang lainpun dapat mengamatinya.
3. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis

1.5.2. Kriteria data empiris :


valid (tepat) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada objek dan data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti, Reliabelitas, objektifitas
1.5.3. Tiga tujuan penelitian :
1. penemuan, berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang
betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
2. pembuktian, berarti data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan
adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3. Pengembangan, berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
ada.
1.5.4. Fungsi (kegunaan hasil) penelitian :
1. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak
diketahui dan selanjutnya menjadi fakta
2. Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3. Mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
1.5.5. Syarat-syarat latar belakang masalah :
1. Argumentasikan urgensi penelitian, sehingga orang percaya bahwa hal itu
perlu diteliti
2. Bagaimana meyakinkan pada pembaca bahwa topic itu penting
3. Kemukakan fakta-fakta awal yang kongkrit
4. Kemukakan kesenjangan yang ada antara dassain (keadaan yang ada)
dengan dassolen (keadaan yang diinginkan)
5. Perlu segera ditangani atau perlu diteliti
6. Kemukakan ide-ide awal
1.5.6. Syarat-syarat rumusan masalah :
1. Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data

10

2. Rumusan masalah sebaiknya terdiri dari 2 atau 3


3. Harus mempunyai rujukan (tinjauan pustaka)
1.5.7. Tinjauan pustaka (bagaimana seorang peneliti menempatkan teori
sebagai satu bangunan ilmiah atau mereview pendapat-pendapat
orang lain) terbagi atas dua:

Landasan teoritis : setiap teori mempunyai asumsi yang berkaitan dengan

kondisi nyata dimasyarakat.


Landasan empiris : merekonstruksi hasil penelitian orang lain yang
kemudian digunakan sebagai landasan dengan melengkapi banguna ilmiah

yang telah ada sebelumnya.


Kerangka pikir merupaka ide (gagasan) yang bersumber dari peneliti itu
sendiri dan melihat hubungan-hubungan setelah membaca referensi,
kemudian memilih pendekatan-pendekatan apa yang digunakan

1.5.8. Jenis-jenis penelitian


Penelitian menurut tujuan:
Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan
sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil

penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu administrsi atau manajemen.


Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk

mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah.


Penelitian menurut metode:
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian

11

relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Contoh:


penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam
memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat

Indonesia.
Penelitian Ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliyi peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang
untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapakn sebab-sebab
terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian

untuk mengungkapakan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.


Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variable tertentu terhadap variable yang lain dalam kondisi yang
terkontrol secara ketat. Tredapat empat bentuk metode eksperimen yaitu
pre experimental, true experimental, factorial, dan quai experimental.
Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap produktifitas
kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan

lalu lintas.
Penelitian naturalistic sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah.
Contoh: penelitian untuk mengungkapakn makna upacara ritual dari
kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan factor-faktor

yang menyebabkan terjadinya korupsi.


Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian
yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah social yang
mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat
keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah. Contoh:

12

penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan tertentu,

penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.


Action research aadalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan
metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan
dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk
memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat,

penelitian mencari metode mengajar yang baik.


Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaska
fenomena suatu kejadian, kegiatan dan product. Contoh: penelitian proses

pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga berencana.


Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang

logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.


Contih: penelitian untuk mengetahui kapan berdirinya kota tertentu yang
dapat digunakan untuk menentukan hari ulang tahun, penelitian untuk
mengetahui perkembangan peradaban kelompok masyarakat tertentu.
1.5.8.1 Penelitian menurut tingkat explanasinya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui


nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independent) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan antara varibel yang satu
dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab
bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan

prestasi kerja para karyawan di departemen x.


Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia

13

dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan

SMK dengan SMU.


Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variable atau lebih.
Contoh: adakah hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu,
adakah pengaruh insentif terhadap prestasi kerja pegawai.

1.5.8.2 Penelitian menurut jenis data dan analisis


Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif

(data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)


Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif
(data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan

Penelitian kualitatif dan kuantitatif


1.5.9. Macam-macam data penelitian

Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat

sketsa dan gambar.


Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang

diangkakan.
Data diskrit (data nominal) adalah data yang hanya dapat digolong-

golongkan secara trepisah, secara diskrit atau kategori.


Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan

diperoleh dari hasil pengukuran.


Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat.
Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidam mempunyai nilai 0

(nol) mutlak.
Rasio adalah data yang jaraknya sama.
Variable adalah atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi
antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.

1.5.10. Macam-macam istilah dalam penelitian


14

Variable independent adalah variable yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable terikat (dependen).


Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variable bebas.


Variable moderator adalah variable yang mempengaruhi (memperkuat
atau memperlemah) hubungan antara variable dependen dan variable

independent.
Variable intervening adalah variable yang secara teoritis mempengaruhi
hub. Antara variable dependen dan variable independent menjadi hub.

Yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.


Variable control adalak variable yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.

Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara


variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan masalah yang perlu dijawab dalam penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis
statistic yang akan digunakan.
1.5.11. Bentuk-bentuk

paradigma

atau

model

penelitian

kuantitatif

Paradigma sederhana adalah paradigma penelitian yang terdiri dari satu variabel
independent dan satu variable dependen
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sample untuk menentukan sample
yang akan digunakan dalam penelitian
1.5.12. Teknik sampling terdiri dari :

15

Probability sampling adalah teknik pengambilan sample dengan memberikan


peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sample, yang terdiri dari :

Simple random sampling adalah pengambilan sample dari populasi yang

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.


Proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sample dari
populasi yang dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata secara

proporsi dalam populasi tersebut.


Disproporsi stratified random sampling adalah pengambilan sample dari
populasi yang dilakukan secara acak apabila dalam populasi berstrata

tersebut kurang proporsional.


Cluster sampling adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang
dilakukan secara acak apabila dalam populasi tersebut terdiri dari populasi

yang sangat luas.


Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak
memberi peluang yang sama bagi setiap unsur dari populasi untuk dipilih

menjadi sample, yang terdiri dari :


Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan
dari

anggota

popuasi

yang

telah

diberi

nimor

urut.

Sampling kuota adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.


Sampling incidental adalah tekhnik penentuan sample berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara incidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data

16

Sampling

pertimbangan tertentu
Sample jenuh adalah tekhnik penentuan sample apabila semua anggota

populasi digunakan sebagai sample.


Snowball sampling adalah tekhnik penentuan sample yang mula-mula

purporsive

adalah

tekhnik

penentuan

sample

dengan

jumlahnya kecil kemudian membesar

1.6

Sinopsis
Enong merupakan seorang wanita yang memiliki ketabahan dan kekuatan

yang luar biasa.Semenjak ditinggal oleh sang ayah, Zamzami yang pada saat itu
mengalami kecelakaan pada saat mendulang timah. SebelumZamzamimeninggal,
ia sempat memberikan kejutan kepada istrinya, Syalimah. Namun, nasib berkata
lain, akhirnya Zamzami meninggal dalam kecelakaan dan tidak bisa
memenuhiniatnya untuk menghantarkan anak dan istrinya ke Pasar Malam.
Sebagai anak sulung, Enong bertanggung jawab akan kelangsungan hidup
Ibu dan adik-adiknya yang kehilangan tulang punggung keluarga satu-satunya.
Enong memutuskan berhenti sekolah, dan mencari pekerjaan di Tanjong Pandan.
Namun ia tak berhasil. Semua tuan menolaknya dengan berbagai macam alasan
seperti ia masih kecil dan tak memiliki keahlian, serta ia belum punya ijazah
apapun. Akhirnya ia terpaksa menjadi pendulang timah yang merupakan
pekerjaan kasar dan sangat besar resikonya. Karena ia dituntut untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya sekaligus membiayai sekolah adiknya.
Di sisi lain, Ikal harus berhadapan dengan kenyataan bahwa cintanya
kepada seorang wanita Tionghoa, A Ling ditentang oleh ayahnya. Ia mulai
menyukai wanita itu semenjak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar hingga ia
dewasa. Cinta membuat lelaki tersebut rela untuk melakukan apa saja termasuk
menentang kehendak Ayahnya asalkan wanita yang ia cintai kembali
17

kepelukannya. Hanya karena cinta membuat laki-laki tersebut melakukan apa saja
dari yang sintingdangilapun ia lakukan tanpa memandang apakah perbuatan
tersebut mengganggu orang lain, memalukan diri sendiri ataupun yang lainnya.
Konflik yang terjadi pada lelaki tersebut berawal dari informasi yang
disampaikan oleh sahabatnya Detektif M.Nur bahwa A Ling dekat dengan seorang
yang rupawan bernama Zinar. Ikal pun merasa tersaingi, sehingga ia merasa telah
kehilangan belahan jiwanya.
Berkaitan dengan cita cita kecil Enong, ia tetap mempunyai tekad yang
kuat untuk belajar Bahasa Inggris. Di sebuah kantor pos mempertemukan Enong
dan Ikal. Enong gemar mengumpulkan katalog untuk belajar bahasa Inggris.
Sedangkan Ikal sering ke kantor pos untuk mengirim surat. Dan akhirnya Ikal dan
Enong bersahabat. Ikal membantu Enong mengikuti kursus bahasa Inggris di
Tanjong Pandan. Mereka bercerita banyak hal tentang kehidupan masing
masing. Termasuk Ikal yang putus asa gara gara cinta gilanya kepada A Ling.
Enong pun dapat menginspirasi Ikal untuk terus berjuang demi cintanya. Enong
juga selalu membela, dan menguatkan hati Ikal. Berbagai cara Ikal lakukan untuk
mendapatkan kembali A Ling.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Identitas Pengarang
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung 24 Oktober 1982,

Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah
dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya
18

yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala
keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku
lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak
memperlihatkan keperihatinan.
Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang
tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama
tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa
terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata
Seman Said Harun sejak ia remaja.
Andrea diambil dari nama seorang wanita yang nekat bunuh diri bila penyanyi
pujaannya,

yakni

Elvis

Presley

tidak

membalas

suratnya,

ungkap

Andrea.

Sedangkan Hirata sendiri diambil dari nama kampung dan bukanlah nama orang Jepang
seperti anggapan orang sebelumnya. Sejak remaja itulah, pria asli Belitong ini mulai
menyandang nama Andrea Hirata. Andrea tumbuh seperti halnya anak-anak kampung
lainnya. Dengan segala keterbatasan, Andrea tetap menjadi anak periang yang sesekali
berubah menjadi pemikir saat menimba ilmu di sekolah. Selain itu, ia juga kerap
memiliki impian dan mimpi-mimpi di masa depannya.

Latar Belakang Pendidikan


Seperti yang diceritakannya dalam novel Laskar Pelangi, Andrea kecil bersekolah

di sebuah sekolah yang kondisi bangunannya sangat mengenaskan dan hampir rubuh.
Sekolah

yang

bernama

SD

Muhamadiyah

tersebut

diakui Andrea

cukuplah

memperihatinkan. Namun karena ketiadaan biaya, ia terpaksa bersekolah di sekolah yang


bentuknya lebih mirip sebagai kandang hewan ternak. Kendati harus menimba ilmu di
bangunan yang tak nyaman, Andrea tetap memiliki motivasi yang cukup besar untuk
belajar. Di sekolah itu pulalah, ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang dijuluki
dengan sebutan Laskar Pelangi. Di SD Muhamadiyah pula, Andrea bertemu dengan
seorang guru yang hingga kini sangat dihormatinya, yakni NA (Nyi Ayu) Muslimah.

19

Kegigihan Bu Muslimah untuk mengajar siswa yang hanya berjumlah tak lebih dari
11 orang itu ternyata sangat berarti besar bagi kehidupan Andrea. Perubahan dalam
kehidupan Andrea, diakuinya tak lain karena motivasi dan hasil didikan Bu Muslimah.
Sebenarnya di Pulau Belitong ada sekolah lain yang dikelola oleh PN Timah. Namun,
Andrea tak berhak untuk bersekolah di sekolah tersebut karena status ayahnya yang
masih menyandang pegawai rendahan. Novel yang saya tulis merupakan memoar
tentang masa kecil saya, yang membentuk saya hingga menjadi seperti sekarang, tutur
Andrea yang memberikan royalti novelnya kepada perpustakaan sebuah sekolah miskin
ini.
Tentang sosok Muslimah, Andrea menganggapnya sebagai seorang yang sangat
menginspirasi hidupnya. Berkat Bu Muslimah, Andrea mendapatkan dorongan yang
membuatnya mampu menempuh jarak 30 km dari rumah ke sekolah untuk menimba ilmu.
Tak heran, ia sangat mengagumi sosok Bu Muslimah sebagai salah satu inspirator dalam
hidupnya. Menjadi seorang penulis pun diakui Andrea karena sosok Bu Muslimah. Sejak
kelas 3 SD, Andrea telah membulatkan niat untuk menjadi penulis yang menggambarkan
perjuangan Bu Muslimah sebagai seorang guru. Kalau saya besar nanti, saya akan
menulis tentang Bu Muslimah, ungkap penggemar penyanyi Anggun ini. Sejak saat itu,
Andrea tak pernah berhenti mencoret-coret kertas untuk belajar menulis cerita.
- Karir

Setelah menyelesaikan pendidikan di kampung halamannya, Andrea lantas


memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta selepas lulus SMA. Kala itu,
keinginannya untuk menggapai cita-cita sebagai seorang penulis dan melanjutkan
ke bangku kuliah menjadi dorongan terbesar untuk hijrah ke Jakarta. Saat berada
di kapal laut, Andrea mendapatkan saran dari sang nahkoda untuk tinggal di
daerah Ciputat karena masih belum ramai ketimbang di pusat kota Jakarta.
Dengan berbekal saran tersebut, ia pun menumpang sebuah bus agar sampai di
daerah Ciputat. Namun, supir bus ternyata malah mengantarkan dirinya ke Bogor.

20

Kepalang tanggung, Andrea lantas memulai kehidupan barunya di kota hujan


tersebut.
Beruntung bagi dirinya, Andrea mampu memperoleh pekerjaan sebagai
penyortir surat di kantor pos Bogor. Atas dasar usaha kerasnya, Andrea berhasil
melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Merasakan bangku kuliah merupakan salah satu cita-citanya sejak ia berangkat
dari Belitong. Setelah menamatkan dan memperoleh gelar sarjana, Andrea juga
mampu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 Economic
Theory di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam
University, Inggris.
Berkat otaknya yang cemerlang, Andrea lulus dengan status cum laude dan
mampu meraih gelar Master Uni Eropa. Sekembalinya ke tanah air, Andrea
bekerja di PT Telkom tepatnya sejak tahun 1997. Mulailah ia bekerja sebagai
seorang karyawan Telkom. Kini, Andrea masih aktif sebagai seorang instruktur di
perusahaan telekomunikasi tersebut. Selama bekerja, niatnya menjadi seorang
penulis masih terpendam dalam hatinya. Niat untuk menulis semakin menggelora
setelah ia menjadi seorang relawan di Aceh untuk para korban tsunami. Waktu
itu saya melihat kehancuran akibat tsunami, termasuk kehancuran sekolah-sekolah
di Aceh, kenang pria yang tak memiliki latarbelakang sastra ini.
Kondisi sekolah-sekolah yang telah hancur lebur lantas mengingatkannya
terhadap masa lalu SD Muhamadiyah yang juga hampir rubuh meski bukan
karena bencana alam. Ingatan terhadap sosok Bu Muslimah pun kembali
membayangi pikirannya. Sekembalinya dari Aceh, Andrea pun memantapkan diri
untuk menulis tentang pengalaman masa lalunya di SD Muhamadiyah dan sosok
Bu Muslimah. Saya mengerjakannya hanya selama tiga minggu, aku pria yang
berulang tahun pada 24 Oktober ini.

21

Naskah setebal 700 halaman itu lantas digandakan menjadi 11 buah. Satu
kopi naskah tersebut dikirimkan kepada Bu Muslimah yang kala itu tengah sakit.
Sedangkan sisanya dikirimkan kepada sahabat-sahabatnya dalam Laskar Pelangi.
Tak sengaja, naskah yang berada dalam laptop Andrea dibaca oleh salah satu
rekannya yang kemudian mengirimkan ke penerbit.
Bak gayung bersambut, penerbit pun tertarik untuk menerbitkan dan
menjualnya

ke

pasar.

Tepatnya

pada

Desember

2005,

buku Laskar

Pelangi diluncurkan ke pasar secara resmi. Dalam waktu singkat, Laskar


Pelangi menjadi bahan pembicaraan para penggemar karya sastra khususnya
novel. Dalam waktu seminggu, novel perdana Andrea tersebut sudah mampu
dicetak ulang. Bahkan dalam kurun waktu setahun setelah peluncuran, Laskar
Pelangi mampu terjual sebanyak 200 ribu sehingga termasuk dalam best seller.
Hingga saat ini, Laskar Pelangi mampu terjual lebih dari satu juta eksemplar.
- Novel Laskar pelangi
Penjualan Laskar Pelangi semakin merangkak naik setelah Andrea muncul
dalam salah satu acara televisi. Bahkan penjualannya mencapai 20 ribu dalam
sehari. Sungguh merupakan suatu prestasi tersendiri bagi Andrea, terlebih lagi ia
masih tergolong baru sebagai seorang penulis novel. Padahal Andrea sendiri
mengaku sangatlah jarang membaca novel sebelum menulis Laskar Pelangi.
Sukses dengan Laskar Pelangi, Andrea kemudian kembali meluncurkan buku
kedua, Sang Pemimpi yang terbit pada Juli 2006 dan dilanjutkan dengan buku
ketiganya, Edensor pada Agustus 2007. Selain meraih kesuksesan dalam tingkat
penjualan, Andrea juga meraih penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award
(KLA) pada tahun 2007.
Lebaran di Belitong. Kini, Andrea sangat disibukkan dengan kegiatannya
menulis dan menjadi pembicara dalam berbagai acara yang menyangkut dunia

22

sastra. Penghasilannya pun sudah termasuk paling tinggi sebagai seorang penulis.
Namun demikian, beberapa pihak sempat meragukan isi dari novel Laskar
Pelangi yang dianggap terlalu berlebihan. Ini kan novel, jadi wajar seandainya
ada cerita yang sedikit digubah, ungkap Andrea yang memiliki impian tinggal di
Kye Gompa, desa tertinggi di dunia yang terletak di pegunungan Himalaya.
Kesuksesannya sebagai seorang penulis tentunya membuat Andrea bangga dan
bahagia atas hasil kerja kerasnya selama ini.
Meski disibukkan dengan kegiatannya yang cukup menyita waktu, Andrea
masih tetap mampu meluangkan waktu untuk mudik di saat Lebaran lalu. Bahkan
bagi Andrea, mudik ke Belitong di saat Lebaran adalah wajib hukumnya. Orang
tua saya sudah sepuh, jadi setiap Lebaran saya harus pulang, ujar Andrea dengan
tegas. Di Belitong, Andrea melakukan rutinitas bersilaturahmi dengan orang tua
dan kerabat lainnya sembari memakan kue rimpak, kue khas Melayu yang selalu
hadir pada saat Lebaran. Kendati perjalanan ke Belitong tidaklah mudah, karena
pilihan transportasi yang terbatas, Andrea tetap saja harus mudik setiap Lebaran
tiba. Terlebih lagi, bila ia tak kebagian tiket pesawat ke Bandara Tanjung Pandan,
Pulau Belitong, maka mau tak mau Andrea harus menempuh 18 jam perjalanan
dengan menggunakan kapal laut.
Perasaan bangga dan bahagia semakin dirasakan Andrea tatkala Laskar
Pelangi diangkat menjadi film layar lebar oleh Mira Lesmana dan Riri Riza. Saya
percaya dengan kemampuan mereka, ujarnya tegas. Apalagi, film Laskar
Pelangijuga sempat ditonton oleh orang nomor satu di negeri ini, Susilo Bambang
Yudhoyono beberapa waktu lalu.
Menjadi seorang penulis novel terkenal mungkin tak pernah ada dalam
pikiran Andrea Hirata sejak masih kanak-kanak. Berjuang untuk meraih
pendidikan tinggi saja, dirasa sulit kala itu. Namun, seiring dengan perjuangan

23

dan kerja keras tanpa henti, Andrea mampu meraih sukses sebagai penulis
memoar kisah masa kecilnya yang penuh dengan keperihatinan.

2.2.

Identitas Novel
Judul Novel
Pengarang
Penerbit
Cetakan
Kota Terbit
Tahun Terbit
Jumlah halaman

:
:
:
:
:
:

Padang Bulan
Andrea Hirata
Penerbit Bentang
Pertama
Yogyakarta
2010
: 260 Halaman

2.3. Pendekatan Novel


2.3.1 Segi Intrinsik
Unsur yang terdapat dalam novel ini adalah sebagai berikut,
Tema
: bercerita tentang perjuangan hidup untuk keluarga dan citacitanya.
Latar : terjadi di desa Belitung Tanjung Padang.
Alur
: maju dan mundur.
Amanat : senantiasalah kita bekerja keras, bersabar, jujur, bekerja keras,
bersyukur, dan bertaqwa atas apa yang terjadi sehingga kita dapat berjiwa tegar
dan pantang menyerah.
Tokoh :
- Enong
:

peran utama dalam novel yaitu gadis umur 14 tahun.


Murad (Boi)
: anak lelaki yang membantu Enong.
Syalimah :Ibu dari Enong berperan sebagaiorang kurang mampu.
Zamzami
: Ayah dari Enong.
Sirun
: Paman Enong.
Bu Nizam
: guru bahasa inggris Enong.
M.Nur
: ditektif dan juga sahabat dari Boi.
Nuri, Ilham, Nizam, aila
: sahabat SD Enong.
A.Ling
: cinta dari Boi yaitu cewek tionghoa.
Zinar
: cowok ganteng berberan sebagai
calon suami A.ling.

24

2.3.2 Segi Ekstrinsik


Andrea Hirata Saman Said Harun lahir di Belitong 24 Oktober dan
merupakan lulusan S1 Ekonomi di Universitas Indonesia. Andre Hirata
mendapat beasiswa di Uni Eropa Study master of Science di Universite de
Paris, Sorbonne Perancis dan Sheffield Halam University Kinited Kingdom.
Banyak novel karya Andre Hirata seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi,
Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas pada tahun 2010. Untuk bahasa yang
digunakan dalam novel Padang Bulan adalah bahasa Indonesia tetapi ada
juga bahasa inggris yang di masukkan karena cita-cita Enong yang ingin
menjadi guru bahasa inggris. Untuk gagasan yang ingin diungkapkan adalah
nilai perjuangan kehidupan Enong demi keluarganya.
2.4.
Perspektif Telaah Psikologi
Novel

Padang

Bulan

sangat

menyentuh

dengan

cerita

beralur

membuat novel ini menarik. Selain itu anda secara tidak langsung akan
terbawa dalan cerita kisah nyata dalan novel ina atau dengan kata lain
sugestif. Hubungan

psikologi

jelas

terjadi

dalam

novel

ini

karena

menuliskan kisah nyata Enong berjuang untuk kehidupan setelah ayahnya


meningggal dunia.Muncul rasa kasihan, simpati terhadap ibunya yang harus
mencarikan nafkah untuk keluarga dan akhirnya Enong menjadi tukang
penambang untuk menyambung hidup. Pengarang Andrea Hirata menulis
novel ini dengan penuh perasaan sehingga novel ini menjadi sangat
menarik dan harus dibaca berulang untuk mendapat nilai juga amanat dan
pesan yang terkandung.

25

2.4.1 Segi Intrinsik


Jiwa manusia ada dua yaitu introvert (secara sadar) dan ekstrovert (tidak
sadar). Tentunya Pengarang novel menulis dengan sistem saatra sehingga
karya dihasilkan sangat bagus dengan tata bahasa dan seni bahasa. Jiwa
dalam novel ini terbagi atas lima tahapan yaitu sebagai berikut,
>Nivenu Anorginis
Dalam novel ini menggukan gaya bahasa yang struktural dan juga
kalimatnya sangat tertata rapi. Selain itu juga dimasukkan bahasa asing
karena Enong bercita sebegai guru bahasa inggris.
>Niveau Vegetif
Untuk suasana dalam novel ini menyedihkan dan mengharukan karena
setelah

Enong ditinggalkan ayahnya selamanya, dia harus berjuang

untuk hidup walaupun harus mengorbankan cita-citanya. Tetapi ada juga


suasana

bahagia

setelah

Enong

bertumu

dengan

Boi

yang

telah

membantunya untuk meraih impiannya yang tertunda.


>Niveau Animal
Harapan, hasrat dan keinginan Enong yang ingin menjadi guru bahasa
inggris dan Boi yang ingin memenangkan hati Aling. Mereka berdua tidak
mudah putus asa walaupun banyak cobaan dan rintangan yang datang
menghadang mereka tetep saja selalu berdoa dan berikhtiar.
>Niveau Human
Dalam novel ini Enong sangat bingung karena dia harus memilih
meneruskan sekolah tetapi adik-adiknya tidak sekolah, atau berhenti sekolah
mencari nafkah untuk keluarganya untuk menyambung hidup.
>Niveau Religius
Enong tetap dan berusaha tidak kenal lelah ketika Ia di Tanjung
Padang

mencari

pekerjaan

mulai

dari

pabrik

maupun

pelayan

toko.

26

Walaupun gagal Enong tetapi tetap berusaha sehingga bekerja menjadi


penambang emas dan timah seperti ayahnya dahulu.

2.4.2 Proses Penciptaan Pengarang Dengan Isi Novel


Dalam penciptaan novel, Andrea Hirata secara sadar dan penuh
pertimbangan dalam menuangkan tulisan sehingga novel Padang Bulan ini
menjadi karya sastra yang modern. Begiti dengan isi novel yang menceritakan
Enong yang selalu mempertimbangkan apa saja keputusan dalam hidupnya
di masa yang akan datang depan.
2.4.3

Norma-norma Dalam Novel


Norma dalan novel masih dalam batas wajar dan norma yang positif

karena tak ada unsur kekerasan dalam cerita ataupun unsur pelecehan yang
ada adalah nilai perjuangan Enong dan Boi.
2.4.4

Pengaruh Novel Terhadap Pembaca


Enong mengajarkan jangan mudah putus asa dalam kehidupan. Menurut

pendapat saya setelah membaca novel Padang Bulan saya lebih intropeksi
diri bahwa tidak mudah mencapai cita-cita dan juga masih banyak orang di
luar sana yang kurang mampu baik meteri, pendidikan ataupun spiritual.
Jadi kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita dapat sekarang kita
masih punya keluarga lengkap dan masih bisa mencari ilmu sampai
universitas sehingga kita bisa meraih masa depan Amien.
Selain itu novel ini terjual dua puluh lima ribu rupiah eksemplar
dalam dua minggu dan menjadikan novel Padang Bulan mendapat predikat
mega best saller. Jadi yang belum membaca harus membaca agar tau
gimana Enong berjuang untuk hidup dan Boi berjuang untuk maraih
cintanya kepada Aling.

27

2.5
2.5.1

Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Novel


Nilai Perjuangan
Dikatakan sebagai nilai perjuangan karena Enong berjuang untuk

menghidup ibu dan adik-adiknya setelah ayahnya meninggal dunia bahkan


Enong mengorbankan cita-citanya

menjadi guru bahasa inggris. Perjuangan

juga dilakukan oleh Boi untuk meraih cintanya Aling sampai si Boi
meminta bantuan didektif M.Nur untuk menaklukan hati Aling. Boi juga
berjuang meninggikan badan dan membeli alat peninggi badan. Walaupun
Boi punya saingan Zinar tetapi Boi tetap berjuang.
2.5.2

Nilai Cinta dan Kasih Sayang


Dikatakan ada nilai tersebut karena Enong saking cintanya dengan

keluarganya Ia berangkat merautau ke Tanjung Padang untuk mencari


pekerjaaan. Boi demi cintanya kepada Aling tidak jadi ke Jakarta untuk
bekerja di kantor bahkan rela mengorbankan ijazahnya dan menjadi tukang
pelayan warung kopi di tempat pamannya.
2.5.3

Nilai Sosial
Dikatakan tersebut karena Enong hidup bermasyarakat dan selalau

bersosial selain itu ayahya juga seseorang yang dihormati sesema hidup
karena nilai soialnya tinggi terhadap keluarga, sesama karyawan tambang
dan juga orang lain. Walaupun orang kurang mampu dalam materi tetapi
tetap membantu tetangga yang kesulitan masalah meteri ataupun yang
lainnya.

28

BAB III
PENUTUP
3.1.

Simpulan Dan Saran


Pengarang Andrea Hirata menulis novel ini dengan penuh perasaan sehingga

memberikan suasana yang nyaman, mengharukan, dan juga menyenangkan. Hal


tersebut membuat novel ini menjadi sangat menarik. Banyak nilai kehidupan yang
dapat kita teladani. Novel in imengandung pesan kearifan hidup dan pengalaman
pengalaman agar kita menjadi lebih bijak.
Di dalam novel Padang Bulan terdapat bahasa asing, tetapi penulis tidak
menyajikan penerjemahannya. Sehingga untuk mengetahui maksud dari penulis,
maka pembaca harus menerjemahkan sendiri.
Sudut Pandang yang digunakandalam novel iniadadua. Yang pertama
menceritakan kehidupan gadis pendulang timah dan yang kedua menceritakan
kisahp ercintaan Ikal dengan gadis Tionghoa.Alur tersebut membuat pembaca
kesulitan dalam memahami isi novel.
Berdasarkan pembahasan diatas , maka dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar tokoh dalam novel ini sudah memiliki moral yang baik yang tercermin
dalam sikap dan tingkah lakunya yang berhubungan dengan hati nurani,
kebebasan dan tanggungjawab, hak dan kewajiban, serta nilai dan norma.
Penelitian tentang moral ini sangat penting untuk dipahami dan dipedomani oleh
masyarakat agar lebih meningkatkan kepedulian terhadap moral karena moral
yang baik akan mengantarkan manusia kepada yang baik pula. Novel Padang

29

Bulan ini sangat baik dan cocok untuk bacaan siswa karena menyampaikan pesan
moral yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mengingat luasnya
fenomena kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja pada saat ini yang
telah menjadikan generasi muda bangsa kurang memiliki nilai rasa.

30

Anda mungkin juga menyukai