1. Identisitas peresensi
Nama: Naufal Hanik
Kelas: X IPS 1
2. Identitas Buku
Judul: Sebuah Usaha Melupakan
Pengarang: Boy Chandra
Penerbit: Media Kita
Tahun Terbit: 2016
Jumlah Halaman: 308
3. Isi Buku
Tema/Genre: Romansa
Sinopsis/Ringkasan Buku
-Buku ini bercerita tentang “Aku” yang sangat
mencintai pasangannya, dia awalnya memuji dan
mengelukan pasangannya dengan kata-kata manis,
pujian, dan cinta, meski mereka berhubungan jarak
jauh. Hubungan mereka manis, penuh janji dan
harapan. Namun, ketika si “aku” dihianati oleh
pasangannya akibat kehadiran orang ketiga, dia beralih
menjadi pembenci, dan berkata kasar. “aku” yang
tadinya sangat romantis, manis, penuh kata-kata
pujian tentang bagaimana bahagianya dia menemukan
pasangannya, beralih mengeluarkan kata-kata yang
kasar, seperti “Kau bukan
Alur Cerita
Cerita dimulai saat sang penulis jatuh cinta, dan menemukan
orang yang dia cinta seperti pada kutipan halaman 7
Tak peduli sepahit dan sehitam apapun kamu dengan
hari lalumu, bagiku saat kau bersedia mempercayaiku
hatimu kepadaku, artinya kamu bersedia menjadi orang
baru untuk dirimu sendiri. Seseorang yang kumiliki
sepenuh hatiku.
Konflik dimulai saat sang penulis masalah dengan pasangannya,
saat ia tidak diberi kepercayaan oleh si”DIA”. Tertulis jelas pada
halaman 23
Wajar saja kamu berfikir aku akan berpaling. Aku akan
tertarik dengan yang lain. Itu hal yang normal
Hanya jaraklah yang menjadi konflik dalam buku ini. Puncak
klimaks yang tersaji adalah saat saat keduanya tidak bias lagi
berhubungan jarak jauh, dan memilih pergi. Hal ini tertulis pada
halaman 115
Aku sungguh tak bisa membayangkan kau menjadi orang
yang tidak kucinta lagi. Aku tak yakin bisa menenangkan
diri jika kau benar-benar lepas pergi.
Antiklimaks pada buku ini yaitu pada saat sang penulis
berusaha melupakan dan merelakan. Seperti pada kutipan
halaman 127
Rasa sedih ini butuh waktu panjang untuk pulih kembali.
Tetaplah menjauh agar hidupku bisa kujalani dengan
seharusnya lagi.
Buku ini ditutup pleh sang penulis karna berhasil bangkit dari
patah hatinya, dan merelakan yang telah pergi.
Bacalah buku-buku yang kutulis, belajarlah, bahwa patah
hati bisa juga dinikmati tanpa menangis. ( halaman 30)
Penokohan/Karakter
Latar
Sudut Pandang
Amanat
6. Penutup