0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
322 tayangan4 halaman
Citraan merupakan unsur penting dalam puisi-puisi Ama Achmad. Terdapat berbagai jenis citraan seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Citraan penglihatan banyak digunakan untuk memberikan gambaran visual tentang objek, kejadian, atau suasana dalam puisi.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Citraan pada Kumpulan Puisi Keterampilan Membaca Laut
Citraan merupakan unsur penting dalam puisi-puisi Ama Achmad. Terdapat berbagai jenis citraan seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Citraan penglihatan banyak digunakan untuk memberikan gambaran visual tentang objek, kejadian, atau suasana dalam puisi.
Citraan merupakan unsur penting dalam puisi-puisi Ama Achmad. Terdapat berbagai jenis citraan seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Citraan penglihatan banyak digunakan untuk memberikan gambaran visual tentang objek, kejadian, atau suasana dalam puisi.
Menurut Aminuddin, puisi berasal kita terhadap sebuah objek yang dari bahasa yunani pocima yaitu dapat dilihat oleh mata (indera "membuat" atau poeisis yaitu " penglihatan). pembuatan". Berarti kalau diartikan "membuat" dan "pembuatan" karena Salah seorang penyair yang lewat puisi pada dasarnya seseorang menggunakan pengimajian atau telah menciptakan dunianya sendiri citraan dalam puisi-puisinya adalah yang berisi pesan atau gambar Ama Achmad. Ama Achmad adalah suasana. Somad (2010:13) penyair yang berasal dari Sulawesi berpendapat bahwa puisi merupakan Tengah tepatnya di Banggai. Ama media ekspresi penyair dalam Achmad telah menciptakan beberapa menuangkan gagasan atau ide. Puisi kumpulan puisi, salah satu kumpulan menjadi ungakapan terdalam puisinya berjudul Keterampilan kegelisahan hati penyair dalam Membaca Laut. Dalam kumpulan menyikapi suatu peristiwa. Menurut puisi ini banyak menggunakan Siswanto (2008:107) puisi adalah pengimajian atau citraan. Puisi-puisi teks-teks monolog yang isinya buian Ama Achmad adalah puisi-puisi pertama- tama merupakan sebuah dengan lirik-lirik sederhana. alur. Penggunaan citraan di dalam puisi Ada juga yang mengatakan bahwa dimaksudkan agar pembaca dapat puisi adalah bentuk karya sastra yang memperoleh gambaran konkret mengekspresikan secara padat tentang hal-hal yang ingin pemikiran dan perasaan penyairnya, disampaikan oleh pengarang atau digubah dalam wujud dan bahasa penyair. Dengan demikian, unsur yang paling berkesan. Untuk citraan dapat membantu kita dalam memberikan gambaran yang jelas, menafsirkan makna dan menghayati untuk menimbulkan suasana, untuk sebuah puisi secara menyeluruh. membuat lebih hidup dan menarik, jenis citraan dibagi menjadi 6, yakni: dalam puisi penyair juga sering citraan penglihatan, yaitu citraan menggunakan gambaran angan. yang diperoleh dari kata-kata yang Gambaran angan dalam puisi ini tersusun membangun gambaran disebut citraan (imagery) Citraan penglihatan agar pembaca seakan- atau pengimajian adalah gambar- akan melihat apa yang dituliskan gambar dalam pikiran, atau didalam puisi; citraan pendengaran, gambaran angan si penyair. Setiap yaitu citraan yang dibangun dengan gambar pikiran disebut citra atau kata-kata yang menunjukkan imaji (image). Gambaran pikiran ini bebunyian sehinga pembaca seakan adalah sebuah efek dalam pikiran mendengarkan sesuatu dari puisi yang dibacanya; citraan penciuman, Adapun manfaat yang diharapkan yaitu citraan yang diisi oleh kata- dari penelitian ini adalah: kata yang mengandung wangi atau a. Manfaat teoritis, yaitu dapat bau tertentu sehingga pembaca memperkaya khazanah ilmu seolah-olah mencium sesuatu saat pengetahuan tentang sastra, terutama membaca puisi tersebut; citraan mengenai unsur citraan dalam puisi. perabaan, yaitu citraan yang b. Manfaat praktis, yaitu bagi merangsang indera peraba yang Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa denga membaca kata- kata yang dan Sastra Indonesia, analisis ini bertekstur permukaan hal atau benda dapat digunakan sebagai bahan tertentu, pembaca seakan menyentuh pertimbangan untuk memotivasi ide tekstur tersebut; citraan pengecapan, atau gagasan baru lebih kreatif dan yaitu citraan yang berusaha inovatif dalam hal menganalisis membangkitkan indera pengecapan, unsur citraan dalam puisi. pembaca dengan menyampaikan kata-kata yang bernuansa rasa Metode sehingga seolah pembaca merasakan pahit manis asin gurihnya sebuah kata dalam puisi.
Puisi merupakan sebuah struktur
yang kompleks. Oleh karena itu, untuk dapat memahaminya secara keseluruhan haruslah dianalisis. Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis salah satu unsur puisi yaitu citraan atau pengimajian dalam puisi-puisi Ama Achmad dengan judul Citraan pada Kumpulan Puisi Keterampilan Membaca Laut karya Ama Achmad.
Masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah penggunaan citraan pada kumpulan puisi Keterampilan Membaca Laut karya Ama Achmad.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan citraan yang terdapat dalam kumpulan puisi Keterampilan Membaca Laut karya Ama Achmad. Pembahasan wajahnya yang kini berseri, baris 2 bait 7 bekas badai, gempa yang telah Di bawah ini akan diuraikan temuan selesai. Pada puisi “Mea Culpa” penelitian yang ditemukan citraan penglihatan ditemukan pada berdasarkan analisis yang dilakukan baris 1 dan 2 bait 1 duduk di sini, di terhadap kumpulan puisi sisi sumur tua, baris 3 dan 4 bait 1 ia Keterampilan Membaca Laut karya akan tertegun di depan tujuh makam Ama Achmad. Temuan yang yang dingin, baris 3 bait 2 dideskripsikan adalah yang membiarkan air matanya ditadah berhubungan dengan citraan daun-daun kering. penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan Pada puisi “Kabut” citraan pengecapan dan citraan perabaan. penglihatan ditemukan pada baris 4 dan 5 bait 1 Di tepi jalan hanya ada Citraan Penglihatan pada bayanganmu yang tertutup kabut, Kumpulan Puisi Keterampilan baris 6 dan 7 bait 1 Di tempatku Membaca Laut berdiri hanya ada tetes-tetes air Pada puisi “Percakapan” yang jatuh di ujung sepatuku. Pada citraan penglihatan ditemukan pada puisi “Satu Hari (Lagi) di Kotamu baris 3 dan 4 bait 3 setiap cuaca yang Ramai” citraan penglihatan yang singgah di jendela. Pada puisi ditemukan pada baris 2 bait 1 “Di Kedai Kopi” citraan penglihatan Bandar kecil penuh hiruk pikuk, baris ditemukan pada baris 1 bait 1 Kita 3 bait 1 Keramaian yang tak duduk bertiga, baris 1 bait 2 Kau mengenal selesai, baris 1 bait 2 memesan secangkir kopi hitam, baris Hampir petang, hujan datang begitu 1 bait 3 Aku memesan segelas es deras, baris 2 bait 2 Tempat ini jeruk, baris 1 bait 4 Kita duduk begitu lengang, baris 3 dan 4 bait 3 bertiga. Pada puisi “Kota Ini dan lampu-lampu di atas kepala, baris 2 Ketakutan di Dalamnya” citraan dan 3 bait 4 Cahaya bumi yang penglihatan ditemukan pada baris 3 redup, hujan yang tak reda dan bait 1 Tanah-tanah yang lembab, lengang kedai ini. baris 1 bait 2 tak ada yang datang, Pada puisi “Malom baris 1 bait 4 Kota begitu diam, baris Tutungan” citraan penglihatan 1 bait 5 kota terkurung dalam gelap. ditemukan pada baris 1 bait 3 Pada puisi “Sebuah Kota Rumah-rumah berjaga hingga kepada Masa Lalunya” citraan subuh, baris 2 bait 4 Orang-orang penglihatan ditemukan pada baris 2 duduk diam. dan 3 bait 1 ketika hanya ada satu dua pejalan dan satu dua nyala lampu kendaraan, baris 3 bait 4 Citraan Pendengaran pada Pada puisi “Di Kedai Kopi” Kumpulan Puisi Keterampilan citraan pengecapan ditemukan pada Membaca Laut baris 3 bait 3 rasa asin.
Pada puisi “Kota Ini dan Citraan Perabaan pada Kumpulan
Ketakutan di Dalamnya” citraan Puisi Keterampilan Membaca Laut pendengaran ditemukan pada baris 4 bait 3 bunyi dari mana-mana, baris 2 Pada puisi “Percakapan” citraan bait 4 kudengar suaramu. Pada puisi perabaan ditemukan pada baris 3 bait “Sebuah Kota kepada Masa Lalunya” 1 ombak yang menyentuh jari-jari citraan pendengaran ditemukan pada kaki. baris 2 bait 2 malam adalah sunyi. Analisis Citraan Penglihatan Pada puisi “Mea Culpa” citraan dalam Kumpulan Puisi pendengaran ditemukan pada baris 1 Keterampilan Membaca Laut bait 2 ia akan meraung, meneriakkan kesal, baris 2 bait 2 ia akan diam.
Pada puisi “Satu Hari (Lagi)
di Kotamu yang Ramai” citraan pendengaran ditemukan pada baris 2 bait 1 detak rintik yang bersuara keras di atas atap. Pada puisi “Malom Tutungan” citraan pendengaran ditemukan pada baris 1 dan 2 bait 2 Ayat-ayat suci dilafalkan dengan terisak, baris 3 bait 2 membaca berbait-bait puisi rindu.
Citraan Penciuman pada
Kumpulan Puisi Keterampilan Membaca Laut
Pada puisi “Sebuah Kota
kepada Masa Lalunya” citraan penciuman ditemukan pada baris 2 dan 3 bait 3 aroma bunga-bunga manga.