Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELTIAN

A. Jenis Penelitian

Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk

mengetahui hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana

permasalahan tersebut disebut juga dengan permasalahan

penelitian. Dalam Metodologi, peneliti menggunakan berbagai

kriteria yang berbeda untuk memecahkan masalah penelitian yang

ada. Sumber yang berbeda menyebutkan bahwa penggunaan

berbagai jenis metode adalah untuk memecahkan masalah. Tujuan

dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang

baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban

yang benar terhadap pernyataan-pernyataan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono bahwa “Secara umum metode penelitian

diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan hal tersebut terdapat

empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data,

tujuan, dan kegunaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian untuk memperoleh data

yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangketkan,

dimana data data-data yang diperoleh tersebut merupakan dari


hasil jawaban kuisioner. Seperti apa yang telah dikemukakan oleh

Sugiono (2016:7) dalam hal ini disebut sebagai metode positivatic.

Metode ini juga sebagai metode ilmiah, karena telah memenuhi

kaidah-kaidah ilmiah, yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur,

rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode discovery,

karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan

berbagai iptek baru.

Sugiyono (2016: 13) mengatakan penelitian

deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa

membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel

yang lain. Dalam penelitian deskriptif, terdapat fenomena berupa

bentuk, kegiatan, ciri, perubahan, hubungan, persamaan dan

perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang lainnya.

Dengan demikian penelitian deskriptif bertujuan untuk menyelidiki

keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang

hasilnya dipaparkan dalam bentuk penelitian. Penelitian deskriftif

merupakan penelitian yang paling sederhana, dibandingkan

dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini

peneliti tidak melakuka apa-apa terhadap objek atau wilayah yang

diteliti. Dengan kata lain, peneliti tidak mengubah, menambah, atau

mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian.

Dalam kegiatan ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada
diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa

yang terjadi, seperti apa adanya.

Maka dari pengertian diatas metode deskriftif dalam

penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis,

faktual, akurat mengenai variabel independen yaitu Harga (X1),

Brand Image (X2), dan dependen Kepuasan Pelanggan (Y).

B. Jenis dan Sumber Data

Data Primer dan data sekunder juga merupakan sumber-

sumber data informasi yang dikumpulkan untuk menjadi dasar

kesimpulan dari sebuah penelitian. Meskipun pada hakekatnya

pengertian keduanya sama-sama merupakan sumber data namun

berbeda cara memperolehnya. Untuk itu metode pengumpulan data

harus sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan Apakah

menggunakan data primer atau sekunder. Pengertian data primer

dan data sekunder menurut Sugiyono (2017: 93) adalah sebagai

berikut :

1. Data Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Artinya sumber data penelitian diperoleh

secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara,

jajak pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun

hasil obersvasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujuan

(benda).
2. Data Sekunder

Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Artinya sumber data penelitian diperoleh

melalui media perantara atau secara tidak langsung yang

berupa buku catatan, bukti yang telah ada atau arsip baik yang

dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017,194) cara atau teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),

kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan

ketiganya.

1. Kuisioner

Kuesioner adalah teknik mengumpulkan informasi dalam

sekumpulan pertanyaan mengenai suatu objek atau variabel

untuk diajukan guna memperoleh tanggapan dari subjek.

Tabel 3.2
Skala Likert Kuesioner Penelitian

SKALA SKOR SKOR


NO. KETERANGAN
LIKERT POSITIF NEGATIF

1 SS Sangat Setuju 5 1

2 S Setuju 4 2

3 RR Ragu – Ragu 3 3
4 TS Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak
5 STS 1 5
Setuju

Sumber : Sugiyono (2017:135)

 Skala Likert atau Likert Scale adalah skala penelitian

yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena

sosial. Pada skala Likert, responden diminta untuk mengisi

kuesioner yang meminta mereka untuk menunjukkan tingkat

persetujuan mereka dengan serangkaian pertanyaan.

Pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini

sering disebut sebagai variabel pencarian.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melaksanakan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan apabila

peneliti juga ingi mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah dari responden tersebut sedikit.

3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai

ciri spesifik bila dibangingkan dengan teknik yang lainnya.

Observasi dilakukan dengan melihat langsung di lapangan

misalnya kondisi ruang kerja dan lingkungan kerja yang dapat


digunakan untuk menentukan faktor layak yang didukung dengan

adanya wawancara dan kuesioner mengenai analisis jabatan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 80) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan

yang pernah membeli produk dan berkunjung di Toko Buku

Gramedia Citra Raya Cikupa Tangerang yang jumlahnya tidak

diketahui.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Populasi dalam penelitian ini belum diketahui, sehingga peneliti

menentukan jumlah sampel yang akan diteliti.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah

100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah non probability sampling dengan metode purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel.


E. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

ini juga dikenal dengan nama variabel bebas, artinya bebas

mempengaruhi variabel lain, yaitu : Harga (X1) dan Brand Image

(X2).

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau

akibat karena variabel bebas. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Kepuasan Pelanggan (Y).

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian maksudnya adalah

menjelaskan secara singkat tentang variable. Penelitian di dalam

penulisan tugas akhir ini yang berjudul “Pengaruh Harga dan Brand

Image Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Citra

raya Cikupa Tangerang”. Mengangkat dua variabel independen dan

satu variabel dependen, adapun dua variabel independen yaitu

Harga (X1) dan Brand Image (X2) dan variabel dependen-nya

adalah Kepuasan Pelanggan (Y). Secara lebih rinci

operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.2 berikut ini:


Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator No
Instrumen
Harga (X1) -Daftar harga 1. Keterjangkauan 1-2
Kotler dan harga
Keller
(2016:132) -Potongan 2. Kesesuaian
harga harga dengan 3-4
kualitas produk
“Harga sebagai
jumlah uang -Periode 3. Harga sesuai
yang 5-6
pembayaran dengan manfaat
dibebankan ini
untuk produk
atau layanan, -Promosi 4. Potongan 7-8
atau jumlah tunai/kontan
nilai yang
pelanggan -Diskon 5. Daya saing
harga 9-10
pertukaran
untuk manfaat
memiliki atau
menggunakan
produk
layanan”.
Brand Image - Kekuatan 1. Repulation 11-12
(X2) asosiasi (merek yang
Kotler dan merek dikenal oleh
Keller konsumen)
(2016:330)
2. Recognation 13-14
brand image (pengenalan
menggambark sebuah merek)
an sifat
ekstrinsik dari
produk atau
jasa, termasuk
cara di mana 5-6
merek - Keuntungan 3. Afinity
berusaha asosiasi (hubungan
untuk merek emosional)
memenuhi merek yang
kebutuhan disukai
psikologis atau konsumen
kebutuhan 4. Kesetiaan
sosial konsumen
pelanggan - Keunikan 5. Pelanggan
asosiasi selalu ingat
merek pada merek
6. Pelanggan
selalu percaya
pada merek
Kepuasan -Kualitas 1. Kualitas produk 1-2
Pelanggan (Y) 2. Kualitas 3-4
Tjiptono pelayanan
(2015:46) -Harga 3. Faktor harga
produk lebih 5-6
kepuasan murah
pelanggan
-Kualitas 4. Kualitas 7-8
merupakann
layanan keramahan
senang atau
dalam
kecewa
pelayanan
seseorang 9
-Faktor 5. Kebanggaan
yang muncul
emosional dalam produk
setelah
membandingka -Kemudahan 6. Kemudahan
n antara dalam
persepsi mendapat
terhadap produk dan
kinerja (hasil) layanan
suatu produk
dengan
harapan-
harapannya.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah suatu proses dimana

penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca

dan diiterprestasikan. Metode ini bertujuan untuk menjelaskan

variabel – variabel yang ada pada penelitian ini yang terjadi dari

Harga dan Brand Image terhadap Kepuasan Pelanggan, adapun

hasil penilaian deskripsi yang dilakukan yaitu berdasarkan

presentasi rata – rata jawaban responden yang ditetapkan dalam

penelitian ini dengan menggunakan skala likert.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya

suatu kuisioner, suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan

pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuisioner tersebut. Menurut Sugiyono

(2017:177) mengemukakan bahwa: “Instrumen yang valid berarti

alat ukur yang diunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2017: 130) menyatakan bahwa uji reliabilitas

adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji

reliabilitas ini dilakukan pada responden sebanyak 100

pelanggan Toko Buku ramedia Citra Raya Cikupa Tangerang,


dengan menggunakan pertanyaan yang telah dinyatakan valid

dalam uji validitas dan akan ditentukan reliabilitasnya .

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan

dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah

kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut

berdistribusi normal ataukah tidak.

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah

dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi

normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data

tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa

pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30),

maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa

dikatakan sebagai sampel besar.

4. Analisis Korelasi Parsial

Menurut Sugiyono (2018:286) korelasi parsial digunakan

untuk analisis atau pengujian hipotesis apabila peneliti

bermaksud untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel

independen dengan dependen, dimana salah satu variabel

independennya dikendalikan (dibuat tetap).

Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ +1 dimana:


a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan

sangat kuat dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y

juga akan naik sebesar 1 atau sebaliknya.

b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat

lebar atau tidak ada hubungan sama sekali.

c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat

kuat dan berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1

maka Y akan turun sebesar 1 atau sebaliknya. Untuk

memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis

menggunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.3
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN


0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiono(2018:274)

5. Koefisien Determinasi (R2)


Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2018). Nilai koefisien determinasi

terletak pada 0 dan 1. Klasifikasi koefisien korelasi yaitu, 0 (tidak


ada korelasi), 0-0,49 (korelasi lemah), 0,50 (korelasi moderat),

0,51-0,99 (korelasi kuat), 1.00 (korelasi sempurna). Nilai R2 yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabelvariabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabelveriabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2018:97).

Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

𝐾𝑑 = 𝑅2 𝑋 100%

Keterangan:

𝐾𝑑 = Besar atau jumlah koefisien determinasi

𝑅2 = Nilai koefisien korelasi

6. .Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono (2017:275) regresi berganda adalah

sebagai berikut: “Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti,

bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya)”. Persamaan regresi berganda untuk dua

prediktor yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑥1 + 𝛽2𝑥2 + 𝑒

Keterangan:

𝑌 = Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


𝛼 = Koefesien konstanta

𝛽1𝛽2 = Koefesien regresi

𝑥1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia

𝑥2 = Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

𝑒 = Tingkat kesalahan (error)/Pengaruh faktor lain

7. Uji Hipotesis (Uji t)

Menurut Ghozali (2018:179) uji parsial (t test) digunakan

untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. Uji parsial dalam data penelitian ini

menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Dengan tingkat

signifikansi 5% maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

a. Bila nilai signifikan < 0,05 dan t hitung > t tabel, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

b. Bila nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung < t tabel, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Menurut Sugiyono (2013:250) menggunakan rumus:

r √ n−2
𝑡=
√ 1−r 2
Keterangan:

𝑡 = Nilai uji t

𝑟 = Koefisien korelasi pearson


𝑟2
= Koefisien determinasi

𝑛 = Jumlah sampel

8. Uji F

Menurut Ghozali (2018:179) uji pengaruh bersama-sama

(joint) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama atau joint mempengaruhi variabel

dependen. Uji statistik F dalam penelitian ini menggunakan

tingkat signifikansi atau tingkat kepercayaan sebesar 0,05. Jika

di dalam penelitian terdapat tingkat signifikasi kurang dari 0,05

atau F hitung dinyatakan lebih besar daripada F tabel maka

semua variabel independen secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Sehingga dapat

dijelaskan sebagai berikut:

a. Bila nilai probabilitas signifikansi < 0,05, dan f hitung > f tabel,

maka semua variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. Bila nilai probabilitas signifikansi > 0,05, dan f hitung < f tabel,

maka semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Menurut Sugiyono (2017:192) dirumuskan sebagai

berikut:

R 2 /k
𝐹h = ¿
( 1−R2 ) /n−k −1¿
𝐹ℎ = Nilai uji F

𝑅2 = Koefisien korelasi berganda

𝑘 = Jumlah variabel independen

𝑛 = Jumlah anggota sampel

Anda mungkin juga menyukai