Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu Galeri Songket Pakaian
Adat Palembang yakni di Galeri Pipit Songket Palembang di
Jalan Musi 8 Komplek, jl. Way Hitam, Siring Agung,
Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang Sumatera Selatan
30139. Penelitian mengambil responden kepada konsumen
Galeri Pipit Songket Palembang yang pernah bahkan sering
berkunjung di Galeri Pipit Songket Palembang, karena peneliti
beranggapan bahwa konsumen yang pernah membeli atau
sering mempertimbangkan dari kualitas produk yang diberikan
merupakan salah satu karakteristik keputusan pembelian
konsumen.
B. Desain Penelitian
Sesuai dengan latar belakang yang disebutkan sebelumnya,
maka desain penelitian ini termasuk pada jenis penelitian
menggunakan penelitian lapangan (field research) yang
dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang
diperoleh langsung dari konsumen di Galeri Pipit Songket
Palembang.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa

63
64

angka.Data kuantitatif merupakan data yang diperoleh


dalam bentuk angka yang dapat dihitung. 1Dalam penelitian
ini data kuantitatif diperoleh langsung dari pengisian
kuisioner sebagai instrumen penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data primer. Data primer merupakan data yang
diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh
orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya. 2Dalam penelitian
ini data primer diperoleh dari hasil jawaban responden
atas kuisioner/angket yang diberikan kepada konsumen
Galeri Pipit Songket Palembang.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisktik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. 3Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh konsumen Galeri songket
Palembang yang belum diketahui.

1
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian
dengan Statistik, Edisi kedua, (Jakarta: Bumi Aksara) hlm. 22
2
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian
dengan Statistik, Edisi kedua, (Jakarta: Bumi Aksara) hlm. 21
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 80
65

2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki populasi. 4 Dalam penelitian ini menggunakan
sampel non probabilitas, dikarenakan peneliti tidak
mendapatkan secara rinci identitas responden yang
diperlukan dalam pembuatan kerangka sampling. Metode
non probabilitas dengan menggunakan teknis penarikan
sampel purposive. Sampel purposive adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kriteria khusus, yaitu orang-
orang yang dianggap ahli. 5Peneliti menentukan kriteria
sampel yang dituju yaitu konsumen Galeri Pipit Songket
yang pernah bertransaksi dan berbelanja di Galeri Pipit
Songket sebanyak lebih dari satu kali.
Ukuran sampel diambil dengan menggunakan rumus
Hair, et al. Rumus Hair digunakan karena ukuran
populasi yang belum diketahui pasti dan menyarankan
bahwa ukuran sampel minumun 5-10 dikali variabel
indikator.6Sehingga jumlah indikator sebanyak 12 buah
dikali 5 (12 x 5 = 60). Jadi melalui perhitungan
berdasarkan rumusan tersebut, didapat jumlah sampel

4
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Edisi Pertama,
(Jakarta: Prenademedia Group, 2011) hlm. 71
5
Muhajirin dan Maya Panorama, Pendekatan Praktis Metode
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.(Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta,
2017) hlm. 120
6
Hair JR, Joseph F, Multivariate Data Analysis. Seventh
Edition, 2010, hlm. 176
66

dari penelitian ini adalah sebesar 60 orang yang berasal


dai konsumen Galeri Pipit Songket Palembang
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang sistematis dalam
pengumpulan, pencatatan, penyajian fakta untuk tujuan
tertentu. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kuisioner
Kuisioner (angket) merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk
dijawabnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung.7
Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner
yang bersifat tertutup, artinya pertanyaan yang dibuat
dengan sedemikian rupa sehingga responden dibatasi
dengan memberikan jawabannya saja. Kuesioner dibuat
dengan pertanyaan yang menggunakan skala likert (1-4)
yang memiliki tingkat preferensi jawaban masing-
masing skor 1-4 dengan rincian sebagai berikut :
1. Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
2. Tidak Setuju diberi skor 2
3. Setuju diberi skor 3
4. Sangat Setuju diberi skor 4

7
Helen Sabera Adib, Metodologi Penelitian (Palembang:
Noerfikri, 2015) hlm. 37
67

Semakin besar nilai yang diberikan oleh responden,


akan menunjukkan bahwa faktor tersebut semakin
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen.
Kuesioner pada penelitian ini akan ditunjukan kepada
konsumen Galeri Pipit Songket Palembang
F. Variabel-Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (Independent Variable)
Variabel independen sering disebut sebagai variabel
stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia
disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)8.
Variabel independen (tidak terikat) biasanya disimbolkan
dengan variabel X. Variabel pada penelitian ini adalah
Celebrity Endorser (X1) dan Kualitas Produk (X2).
2. Variabel Dependen (Dependent Variable)
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel
output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia
variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas 9. Variabel
dependen biasa disimbolkan dengan variabel Y. Variabel
pada penelitian ini adalah Keputusan Pembelian (Y).

8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
Cetakan ke-23, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 39
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,
Cetakan ke-23, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 39
68

3. Variabel Mediasi (Intervening)


Variabel intervening adalah variabel yang secara
teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati
dan diukur. 10Keberadaan hubungan antara variabel
independen dan dependen tergantung pada keberadaan
variabel ini karena variabel bebas harus mempengaruhi
variabel antara terlebih dahulu, baru kemudian variabel
antara ini yang dapat menimbulkan perubahan pada
variabel dependen. 11 Variabel intervening dalam penelitian
ini adalah Citra Merek (M).

10
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2014) hlm. 61
11
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi
dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm. 62
69

Definisi Operasional Variabel


Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
Penelitian Operasional
Celebrity 1. Power Likert
Endorser adalah (kemampuan
menggunakan Menarik
artis sebagai Konsumen)
Celebrity bintang iklan di 2. Credibility
Endorser media-media, (pengetahuan
(X1) mulai dari media tentang
cetak, media Produk)
sosial, maupun 3. Visibility
media telivisi12 (dimensi
Kepopuleran)
Kemampuan 1. Kinerja Likert
sebuah produk 2. Kesesuaian
Kualitas
dalam dengan
Produk (X2)
memperagakan spesifikasi
13
fungsinya 3. Ketahanan
Citra Merek ialah 1. Citra terhadap Likert
keseluruhan perusahaan
persepsi 2. Citra terhadap
konsumen produk
terhadap merek 3. Citra terhadap
Citra Merk
yang terbentuk pelayanan
(Y)
karena informasi
dan pengalaman
konsumen
terhadap suatu
merek.14

12
Shimp, Terence A, Periklanan Promosi Aspek Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terjemahan oleh Revyani Sjahrial dan Dyah
Anikasari Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga,2003.hlm 460
13
Tjiptono, Fandy. Op., Cit. Hlm. 25
14
Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen;Implikasi pada Strategi
Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008:hlm.113
70

Keputusan 1. Kemantapan Likert


pembelian adalahpada sebuah
tindakan yang produk
dilakukan 2. Memberikan
Keputusan
konsumen untuk rekomendasi
Pembelian
melakukan kepada orang
(Y)
Pembelian sebuahlain
produk.15 3. Melakukan
pembelian
ulang
Sumber :Dikumpukan dari berbagai sumber, 2019.

G. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukan tingkat keandalan atau keabsahan suatu alat
ukur. Uji validitas digunakan untuk melihat kelayakan dari
tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner telah valid atau tidak.
Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan yang ada pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur melalui kuesioner tersebut. Instrumen yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid artinya instrumen tersebut
bisa digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur dari variabel yang diteliti secara tepat16. Penguji ini
dilakukan dengan signifikan level 0,05 (α = 5%). Adapun
kriteria validitas yaitu:

15
Op., Cit hlm. 166
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Cetakan ke-23, (Bandung: Alfabeta, 2016), Hlm. 121
71

a. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan kuesioner


dinyatakan valid.
b. Jika rhitung< rtabel, maka pernyataan kuesioner tidak
valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah
baik17. Uji reliabilitas instrumen dilihat dari besarnya nilai
Alpha Cronbach’s pada masing-masing variabel.Alpha
Cronbach’s digunakan untuk mengetahui reliabilitas
kekonsistenan responden dalam merespon seluruh item.
Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel
dikatakan reliabel jika memiliki Alpha Cronbach’s lebih
dari 0,6018. Ketidakkonsistenan dapat terjadi mungkin
karena perbedaan persepsi responden atau kekurangan
pemahaman responden dalam menjawab item-item
pertanyaan.
Tabel 3.2
Pedoman untuk interpretasi terhadap koefisien
korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Edisi ke 5 ( Jakarta: Rineka Cipta, 2002) hlm. 15
18
Iredho Fani Reza, Penyusunan Skala Psikologis: Memahami
Manusia Secara Empiris, (Palembang: Noerfikri, 2017), hlm.103
72

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat


Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis kuantitatif. Teknik analisis ini
dilakukan terhadap data yang diperoleh dari jawaban
kuesioner dan digunakan untuk menganalisis data yang
berbentuk angka-angka dan perhitungan dengan metode
statistik. Data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori
tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu untuk
memudahkan dalam menganalisis, dengan bantuan program
SPSS.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur
(path analysis) dengan bantuan SPSS. Analisis jalur
merupakan teknik analisis statistik yang merupakan
pengembangan dari analisa regresi berganda. 19
M (Citra Merek) = βCelebrity Endorser+ βKualitas Produk
+ e1 (Persamaan Struktural 1)
Y (Keputusan Pembelian) = βCelebrity Endorser +
βKualitas Produk + βCitra Merek+ e1

19
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis,
Disertasi dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), hlm. 265
73

Dimana:
Variabel Bebas : Celebrity Endorser dan Kualitas
Produk
Variabel Terikat : Keputusan Pembelian
Variabel Intervening : Citra Merek
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel dependen dan variabel independen yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak sebagai salah satu syarat
pengujian asumsi sebelum tahapan uji analisis statistik
untuk pengujian hipotesis.Salah satu jenis uji data
normalitas yaitu Kolmogorov Smirnov. Data dikatakan
berdistribusi normal atau tidak jika nilai ρ > 0,05 maka
data dikatakan berdistribusi normal dan sebaliknya, jika
nilai ρ < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal20.
b. Uji Linieritas
Uji Linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel independen yang akan dianalisis berhubungan
secara linier atau tidak dengan variabel dependen21. Uji
linieritas menggunakan Test for Linearity dengan nilai
signifikan 0,05. Variabel independen dan variabel

20
Iredho Fani Reza,Metodologi Penelitian Psikologi Kuantitatif,
Kualitatif dan Kombinasi,(Palembang: NoerFikri Offset, 2016), Hlm. 67
21
Ibid., Hlm. 67-68
74

dependen dikatakan memiliki hubungan yang linier jika


signifikansi kurang dari 0,05.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya hubungan antar
variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel independen
yang nilai korelasi antar semua variabel independen
sama dengan nol. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF (Variance Inflation Factors) tinggi
(karena VIF = 1/tolerance). Nilaicut off yang umum
dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas
adalah nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan niali
VIF < 10. Setiap penelitian harus menentukan tingkat
kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Jika VIF < 10
maka nilai tolerance lebih dari 0,1 maka regresi bebas
dari multikolinieritas.22
1. Jika nilai VIF lebih kecil dari 10 (VIF < 10), maka
model regresi tidak terjadi multikolinieritas

22
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro,
2011), hlm. 105
75

2. Jika nilai Tolerance > 0,10 maka model regresi tidak


terjadi dari multikolinieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas merupakan keadaan dimana
terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
pengamatan pada model regresi. Heteroskedastisitas
adalah alat uji yang bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.23
Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas
pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar
scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas
jika:
1) Adanya titik-titik menyebar di atas dan di bawah
atau sekitar angka 0
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas
atau di bawah saja
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh
membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola. 24
5)

23
Ghozal, Imam, Model Persamaan Structural Konsep dan
Aplikasi dengan Program Amos Ver. 5.0 (Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponogoro)
24
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro,
2011)
76

2. Analisis Jalur (Path Analysis)


Untuk menguji pengaruh variabel intervening
digunakan metode analisis jalur (path analysis).Analisis
jalur merupakan perluasan analisis regresi linier berganda
atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
manaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
kausal) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
teori.25 Analisis jalur adalah keterkaitan
hubungan/pengaruh antara variabel bebas, variabel
intervening dan variabel terikat dimana peneliti
mendefinisikan secara jelas bahwa suatu variabel akan
menjadi penyebab variabel lainnya yang biasa disajikan
dalam bentuk diagram. 26 Langkah-langkah dalam analisis
jalur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Tahap 1
Menentukan diagram jalurnya berdasarkan
paradigma hubungan variabel sebagai berikut:
Gambar 3.1
Diagram Jalur Pengaruh Celebriti Endorser dan kualitas
Produk
terhadap Keputusan Pembelian dengan Citra Merek sebagai
Variabel
Intervening

25
Ghazali, Imam, Aplikasi Analysis Multivariate dengan
Program SPSS, (Semarang: UNDIP, 2007) hlm. 174
26
Noor, Juliansyah, Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, disertai
dengan Karya Ilmiah (Jakarta: Kencana Media Group, 2011) hlm. 265
77

Celebriti
Endorser (X1)
H1
Keputusan
Citra Merek
H6 H5 Pembelian
(M)
(Y)
Kualitas Produk H3 H4 H7
(X2)

Tahap II
Menentukan persamaan struktural sebagai berikut:

M (Citra Merek) = βCelebriti Endorser + β Kualitas Produk + e1


(Persamaan Struktural 1)

Y (Keputusan Pembelian) = βCelebriti Endorser + β Kualitas


Produk + βCitra Merek + e1 (Persamaan Struktural 2)

Tahap III
Menganalisis dengan menggunakan SPSS, seperti langkah-langkah
berikut ini. Analisis terdiri dari dua langkah, yaitu analisis untuk
substruktural 1 dan substruktural 2
a. Analisis Substruktural 1
M (Citra Merek) = βCelebriti Endorser + β Kualitas Produk +
e1
Mengetahui Pengaruh Celebriti Endorser dan Kualitas Produk
secara Parsial terhadap Citra Merek
Langkah uji t sebagai berikut:
a) Membuat hipotesis dengan uraian kalimat
78

Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial


antara kelompok data A atau B terhadap kelompok data C
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
kelompok data A atau B terhadap kelompok data C
b) Menentukan taraf signifikan a
c) Kaidah pengujian
Jika t table ≤ t hitung, maka Ho diterima
Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak
d) Membandingkan t table dan t hitung
Tujuan menbandingkan t table dan t hitung adalah untuk
mengetahui, apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan
kaidah pengujian.
e) Mengambil keputusan
Untuk mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha.
b. Analisis Struktural II
Y (Keputusan Pembelian) = βCelebriti Endorser + β Kualitas
Produk + βCitra Merek + e1 (persamaan structural II) Tahap
menghitung persamaan
Mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan, Suasana Toko dan
Kepuasan Pelanggan secara parsial terhadap Loyalitas
Pelanggan
Langkah uji t sebagai berikut:
1) Membuat hipotesis-hipotesis dalam uraian kalimat
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara
parsial (bersama-sama antara kelompok A atau B terhadap
kelompok data C)
79

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial


(bersama-sama antara kelompok A atau B terhadap
kelompok data C)
2) Menentukan taraf signifikan a
3) Kaidah pengujian
Jika -t tabel ≤ t hitung, maka Ho diterima
Jika t hitung >F tabel maka Ho ditolak
4) Membandingkan t tabel dan t hitung
5) Mengambil keputusan
Mengetahui hipotesis mana yang terpilih Ho atau Ha
Tujuan menbandingkan F table dan F hitung adalah untuk
mengetahui, apakah Ho ditolak atau diterima berdasarkan
kaidah pengujian
6) Mengambil keputusan Menerima atau menolak Ho
c. Prosedur Analisis Variabel Analisis atau Intervening (versi
Baron dan Kenny)
Analisis veriabel mediasi Baron dan Kenny yang lebih dikenal
dengan strategy casual step memiliki tiga peersamaan yang
harus diestimasi, yaitu:
1) Persamaan regresi sederhana variabel mediator (M) pada
variabel independen (X) yang diharapkan variabel
independen signifikan mempengaruhi variabel mediator, jadi
koefisien a≠0
2) Persamaan regresi sederhana variabel dependen (Y) pada
variabel independen (X) yang diharapkan variabel
80

independen harus signifikan mempengaruhi variabel, jadi


c≠0
3) Persamaan regresi berganda variabel dependen (Y) pada
variabel independen (X) dan mediator (M) yang diharapkan
variabel mediator signifikan mempengaruhi variabel
dependen. Jadi koefisien b ≠ 0. Mediasi terjadi jika pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen lebih
rendah pada persamaan ketiga (c’) dibandingkan pada
persamaan kedua (c).27 Sebenarnya koefisien a dan b yang
signifikan sudah cukup untuk menunjukkan adanya mediasi,
meskipun c tidak signifikan. Sehingga tahan esensial dalam
pengujian emosional adalah step 1 dan step 3, jadi (1)
variabel independen mempengaruhi mediator dan (2)
mediator mempengaruhi dependen meskipun independen
tidak mempengaruhi dependen. Bila step 1 dan step 3
terpenuhi dan koefisien c tidak signifikan (c = 0) maka
terjadi perfect atau complete atau full mediation bila
koefisien c’ berkurang namun tetap signifikan (c’ ≠ 0) maka
dinyatakan terjadi partial mediation.28

27
Baron, R M and Kenny, D.A The Moderator-Mediator
Variable Distinction In Social Psychological Research: Conceptual
Strategic and Statistic Considerations. “Journal of Personality and Social
Psychologi, Vol.51, No.6, 1173-1182. American Psychology Association
28
Preacher, K.J Rucker, D.D and Hayes, A.F, “Addressing
Moderated Mediation Hypothesis Theory, Methods and
Prescription”.(Multivariate Behavioral Research, 42 (1). 185-227.
Lawrence Erlbaum Associates, Innc)

Anda mungkin juga menyukai