Anda di halaman 1dari 7

Bab 3

Metode Penelitian

3.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional


3.1.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :
1. Variabel (X) : Attachment
2. Variabel (Y) : Kesepian

3.1.2 Definisi Operasional


1. Definisi operasional attachment menurut Brennan, dkk dibagi menjadi dua
dimensi yaitu avoidance dan anxiety. Secara operasional attachment diukur
dengan menggunakan Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R)
yang telah diadaptasi dengan menghitung skor rata-rata.
2. Definisi operasional kesepian adalah tinggi rendahnya skor yang diperoleh dari
UCLA Loneliness Scale version 3. Semakin tinggi skor kesepian, maka semakin
tinggi kesepian yang dialami individu.

3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling


3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Emerging adulthood usia 18-25 tahun
2. Memiliki situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Path
(boleh memiliki semuanya atau memiliki salah satu).
3. Tinggal di Jakarta
4. Diukur dengan Skala Intensitas Penggunaan Situs Jejaring Sosial yang
diadaptasi dari Facebook Intensity Scale dari jurnal yang dibuat oleh Ellison,
Steinfield, dan Lampe (2007).
3.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis teknik
non-probability sampling yaitu merupakan teknik dimana peneliti tidak mengetahui
besarnya populasi dan tidak dapat mendaftarkan siapa saja yang ada didalamnya
(Gravetter & Forzano, 2012). Peneliti menggunakan teknik non-probability
sampling karena peneliti tidak mengetahui data pasti jumlah populasi yang akan
peneliti teliti. Populasi penelitian ini adalah pengguna situs jejaring sosial di Jakarta.
Dengan teknik convenience sampling dimana sampel dipilih berdasarkan siapa saja
yang dengan mudah dapat dijangkau peneliti atau siapa saja yang bersedia memberi
respon (Gravetter & Forzano, 2012).
Kemudian peneliti mengambil populasi di Jakarta karena Jakarta merupakan
kota yang tingkat mobilitasnya tinggi. Kementerian Komunikasi dan Informatika
(2013) mengungkapkan pengguna internet pada tahun 2013 di Indonesia saat ini
mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95% menggunakan internet untuk
mengakses jejaring sosial. Maka dari itu peneliti tertarik untuk memilih sampel
pengguna situs jejaring sosial di Jakarta.

3.2.3 Desain Penelitian


Desain yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif non
eksperimental. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya diperoleh
berupa angka yang kemudian akan dianalisis secara statistik (Shaughnessy,
Zechmeister, & Zeichmeister, 2012). Desain non eksperimental adalah telaah
empirik sistematis dimana peneliti tidak mengontrol secara langsung variabel bebas
karena manifestasi dari variabel bebas telah ada atau karena variabel bebas tersebut
tidak dapat dikontrol (Kothari, 2004). Penelitian ini tidak melakukan manipulasi
pada variabel-variabel yang ada.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yaitu penelitian yang
bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi atau hubungan antara dua variabel
atau lebih. Menurut Shaughnessy, Zechmeister dan Zechmeister (2012), pada
penelitian kuantitatif kuesioner digunakan sebagai instrumen utama penelitian.
Melalui data yang diperoleh peneliti akan melihat hubungan antara attachment
dengan kesepian pada emerging adulthood pengguna situs jejaring sosial di Jakarta.

3.3 Alat Ukur Penelitian


3.3.1 Alat ukur
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner adalah suatu metode untuk mendapatkan data, dengan data
yang berisi sejumlah pertanyaan ataupun pernyataan secara tertulis yang dibagikan
kepada subyek yang ingin diketahui (Sutrisno, 2000). Kuesioner ini berisi
pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan pilihan jawabannya. Jawaban
kuesioner ini berbentuk skala, dan yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah
skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Kothari, 2004).
Penelitian ini menggunakan dua kuesioner, yaitu:
1. Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R)
Peneliti menggunakan kuesioner alat ukur attachment yang diadaptasi oleh
peneliti, yaitu Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R). ECR-R disusun
oleh Brennan, Clark, dan Shaver (1998). Alat ukur ini memakai teori attachment dari
Brennan, Clark, dan Shaver (1998). Terdapat 36 item atau pernyataan di dalam ECR-
R. Jawaban dari item-item atau pernyataan-pernyataan yang menggambarkan
bagaimana perasaan seseorang dalam sebuah hubungan tersebut, berupa skala likert
yang terdiri dari 7 skala penilaian (1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = agak
tidak setuju, 4 = netral, 5 = agak setuju, 6 = setuju, 7 = sangat setuju).
ECR-R merepresentasikan attachment pada orang dewasa yang dirangkum
menjadi dua dimensi, yaitu anxiety dan avoidance. Berikut ini merupakan contoh
item anxiety “Saya khawatir sahabat saya tidak peduli pada saya seperti saya peduli
padanya”. Kemudian berikut ini contoh item avoidance “Saya memilih untuk tidak
menunjukkan kepada sahabat saya apa yang saya rasakan di dalam hati “.
Dalam alat ukur ECR-R ini pun terdapat beberapa item yang merupakan
favorable dan unfavorable, yaitu item-item bernomor 3, 15, 19, 22, 25, 27, 29, 31,
33, 35. Alat ukur dalam penelitian ini telah diadaptasi, sebelumnya untuk konteks
hubungan romantis lalu peneliti ubah menjadi konteks persahabatan karena peneliti
ingin meneliti attachment dalam konteks persahabatan. Hal tersebut boleh dilakukan
sesuai dengan jurnal yang dibuat oleh Fraley (2000) yang mengatakan bahwa peneliti
boleh melakukan modifikasi pada item ECR-R sesuai dengan kebutuhan peneliti.
Berikut ini adalah cara skoring ECR-R dalam menentukan skor anxiety dan
skor avoidance sesuai dengan jurnal yang dibuat oleh Fraley (2000). Untuk anxiety
rumusnya : (Item01 + Item02 + Item03 + Item04 + Item05 + Item06 + Item07 +
Item08 + (8-Item09) + Item10 + (8-Item11) + Item12 + Item13 + Item14 + Item15 +
Item16 + Item17 + Item18) /18. Untuk avoidance rumusnya : (Item19 + (8-Item20) +
Item21 + (8-Item22) + Item23 + Item24 + Item25 + (8-Item26) + (8-Item27) + (8-
Item28) + (8-Item29) + (8-Item30) + (8-Item31) + Item32 + (8-Item33) + (8-Item34)
+ (8-Item35) + (8-Item36) ) /18.

2. Alat Ukur Kesepian


Untuk meneliti perasaan kesepian pada responden, peneliti menggunakan UCLA
Loneliness Scale Version 3 yang dikembangkan oleh Russell & Cutrona (1988). Alat
ukur ini memakai teori kesepian dari Perlman dan Peplau. UCLA Loneliness Scale
adalah pengukuran unidimensi berjenis likert yang memiliki empat alternatif
jawaban, yaitu “tidak pernah”, “jarang-jarang”, “kadang-kadang”, dan “sering”.
Terdapat 20 item di dalam UCLA Loneliness Scale Version 3, sembilan diantaranya
merupakan item positif dan sebelas lainnya merupakan item negatif. Berikut ini
adalah contoh item kesepian “Saya merasa cocok dengan orang-orang di sekitar
saya” dan “Saya merasa kurang banyak bergaul”. Peneliti membiarkan susunan item
sesuai dengan urutan aslinya dimana penyebaran item positif pada penelitian ini
adalah:
Tabel 3.1 Sebaran Item Loneliness Scale

Sebaran Item Loneliness Scale


F UF

1, 4, 5, 6, 9, 10, 2, 3, 7, 8, 11, 12,


15, 16, 19, 20 13, 14, 17, 18

Salah satu kelebihan dari skala ini adalah tidak ada satu item pun yang
menggunakan kata “kesepian” atau “sepi”. Tidak ditemukan sumber yang
menyatakan dimensi dari alat ukur ini sehingga tidak terdapat pengkategorisasian
item. Aturan pemberian skor untuk item dengan pernyataan positif dan negatif dapat
dilihat pada table 3.2.:

Tabel 3.2 Skor UF & FLoneliness Scale


Alternatif Jawaban Item Positif Item Negatif
Tidak pernah Skor 4 Skor 1
Jarang Skor 3 Skor 2
Kadang-kadang Skor 2 Skor 3
Sering Skor 1 Skor 4

Skor total kesepian responden didapatkan dengan menjumlahkan skor ke 20


item. Dengan begitu, hasil maksimal yang didapatkan adalah 80 sedangkan hasilnya
minimal 20. Dalam pengadaptasiannya, peneliti menerjemahkan UCLA sendiri
dengan dibantu oleh kamus terjemahan. Beberapa kata kemudian diganti
berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Berdasarkan masukan dari pembimbing
skripsi, peneliti kemudian melakukan double check dengan meminta teman yang
fasih berbahasa inggris dan menetap di luar negeri untuk menerjemahkan kembali
alat ukur tersebut kedalam bahasa aslinya (back translation). Revisi kemudian
dilakukan berdasarkan masukan tersebut. Kata-kata yang tidak sesuai dirundingkan
kembali dan diganti dengan kata-kata yang lebih sesuai. Nilai koefisien reliabilitas
dari alat ukur loneliness scale milik Russel (1978) ini adalah sebesar 0,96. Nilai
koefisien ini berada diatas nilai 0,8 yang merupakan nilai koefisien reliabilitas yang
baik. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur ini konsisten dalam mengukur kesepian.

3.3.2 Reliabilitas Alat Ukur


1. Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R)
Alat ukur ECR-R yang telah dibuat oleh Brennan, Clark, Shaver, Fraley &
Waller ini sering dipakai berulang kali dalam penelitian sejak tahun 1998, yang
memiliki hasil reliabilitas yang tinggi yaitu anxiety sebesar 0,9477 dan avoidance
0,9344. Sedangkan reliabilitas pilot pada anxiety adalah 0,889 dan pada avoidance
0,850
2. Alat Ukur Kesepian
Nilai koefisien reliabilitas dari alat ukur kesepian milik Russel (1978) ini adalah
sebesar 0,96. Nilai koefisien ini berada diatas nilai 0,8 yang merupakan nilai
koefisien reliabilitas yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur ini konsisten
dalam mengukur kesepian. Sedangkan reliabilitas pilot adalah 0,777.

3.3.3 Validitas Alat Ukur


Peneliti melakukan face validity untuk mengetahui evaluasi kualitatif dari
alat ukur yang disusun peneliti secara keterlihatan (bentuk kuesioner, kata-kata, dan
lain sebagainya). Peneliti meminta masukan dari beberapa teman untuk menilai
apakah item-item kuesioner dapat dimengerti atau tidak. Peneliti juga menggunakan
content validity dengan meminta pendapat dari Expert Judgement yaitu Kak
Pingkan pada alat ukur ECR-R dan UCLA Version 3. Expert Judgement memberi
masukan untuk menggunakan kata sahabat pada item ECR-R. Kemudian peneliti
melakukan pilot kepada 50 responden untuk melihat apakah kuesioner layak atau
tidak disebar ke responden di lapangan.

3.4 Teknik Pengolahan Data


Bagian ini merupakan tahapan dalam prosedur penelitian yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan yang dikerjakan.
3.4.1 Prosedur Penelitian
3.4.1.1 Persiapan Penelitian
Tahap awal dalam memulai suatu penelitian peneliti harus
menentukan topik mana yang akan dijadikan penelitian, setelah melakukan
pengkajian terhadap beberapa topik. Peneliti melakukan persiapan dengan
mengumpulkan beberapa fenomena yang akan dikaitkan dengan variabel
yang akan diteliti. Setelah menemukan fenomena yang tepat, peneliti
mencari literatur dari berbagai penelitian agar tinjauan teori lebih berisi dan
kaya akan variabel yang akan diteliti. Pertama-tama, Peneliti mengadaptasi
skala ECR Attachment dan skala UCLA Loneliness, setelah itu menentukan
metode apa yang akan dilakukan peneliti agar penelitian menjadi valid dan
reliabel. Yaitu dengan face validity untuk mengetahui evaluasi kualitatif dari
alat ukur yang disusun peneliti secara keterlihatan (bentuk kuesioner, kata-
kata, dan lain sebagainya). Peneliti juga menggunakan content validity yaitu
meminta pendapat dari Expert Judgement.

3.4.1.2 Pelaksanaan Penelitian


Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu uji coba validitas
(face validity dan pilot). Pilot dilaksanakan pada tanggal 6-9 Januari 2015
kepada 50 responden dan pengambilan data lapangan (field) pada 13-17
Januari 2015 dengan total 144 responden. Setelah selesai, peneliti
menghitung kembali validitas, reliabilitas, dan analisis statistik lainnya.

3.4.2 Teknik Pengolahan Data


Teknik pengolahan data untuk menganalisis korelasi antara skala ECR-R dengan UCLA.
Dimensi yang diukur oleh ECR-R adalah anxiety dan avoidance. Semua analisis statistik
dalam penelitian ini menggunakan alat bantu berupa SPSS (Statistical Package for the
Social Sciences) versi 20.0 untuk mengolah data lebih lanjut. Menggunakan uji korelasi
pearson product moment.

Anda mungkin juga menyukai