Anda di halaman 1dari 15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.

Variabel dan Hipotesis Penelitian

3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.1.Variabel Bebas Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan (Supardi, 2012). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kontinu. Variabel kontinu merupakan variabel yang besarannya dapat menempati semua nilai yang ada diantara dua titik dan umumnya diperoleh dari hasil pengukuran. Dalam penelitian ini, korelasi digunakan untuk melihat hubungan antar beberapa aspek dalam penelitian yakni tingkat stres dan tingkat prokrastinasi mahasiswa. a. Variabel X : tingkat stres b. Variabel Y : prokrastinasi akademik Berikut ini adalah variabel dan indikator stres dan prokrastinasi akademik:

Tabel 3.1: Variabel dan Indikator Stres (Variabel X)

Variabel

Dimensi
Aspek Bilologis

Indikator
a. Sakit kepala b. Gangguan Tidur c. Gangguan Pencernaan d. Gangguan Makan e. Gangguan Kulit f. Produksi keringat berlebihan

32

33

Gejala Kognisi Stres (Variabel X) Gejala Emosi

a. Gangguan daya ingat b. Gangguan perhatian dan konsentrasi a. Cemas b. Kesedihan yang berlebihan c. Marah a. Kurang bersosialisasi b. Suka mencari kesalahan orang lain c. Perilaku negative meningkat

Gejala Tingkah Laku

Tabel 3.2: Variabel dan Indikator Prokrastinasi Akademik (Variabel Y)

Variabel

Dimensi
Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas Keterlambatan dalam

Indikator
Kecenderungan menunda tugas dan menyelesaikannya pada batas akhir pengumpulan tugas Waktu untuk pengerjaan tugas banyak yang terbuang Ketidaksesuaian rencana yang telah dibuat dengan perilaku pada kenyataannya sehingga waktu yang telah ditetapkan menjadi bergeser

Prokrastinasi Akademik (Variabel Y)

mengerjakan tugas Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang sebenarnya

1.1.1.2. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang kebersamaannya dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak berpengaruh pada variabel yang diteliti (Supardi, 2012). Ada 9 variabel kontrol yang digunakan, yaitu usia, jenis kelamin, jurusan, semester, jenis skripsi, perpanjangan waktu skripsi, tempat tinggal, jarak tempuh dari tempat tinggal ke kampus, uang saku per-bulan.

34

1.1.1.3.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Tingkat stres Tingkat stres adalah dampak-dampak yang muncul dari respon individu berdasarkan kemampuan yang ada pada diri individu untuk menghadapi stressor yang mengacu pada skor alat ukur. Tingkat stres pada penelitian ini menggunakan indikator yang mengacu pada teori Sarafino (2008), yaitu aspek fisik dan aspek psikologis (gejala emosi, gejala kognisi, gejala tingkah laku). b. Prokrastinasi Akademik Prokrastinasi akademik adalah banyaknya ciri-ciri penundaan yang muncul yang dilakukan oleh individu terhadap tugas akademiknya yang mengacu pada skor alat ukur. Prokrastinasi akademik pada penelitian ini mengacu pada teori prokrastnasi akademik dari Ferrari et.al (1995). Adapun indikator prokrastinasi akademik adalah 1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi 2. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas 3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

3.1.2. Hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaan atau pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya tentang karakteristik populasi (Aritonang, dkk. 2005). Hipotesis perlu diuji kebenarannya dan pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil penelitian pada sampel yang diambil dari populasi tersebut (Aritonang, dkk. 2005). Adapun hipotesis dari penelitian ini :

35

Ha : Ada hubungan antara tingkat stres dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester genap 2012. Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara dalam pengerjaan skripsi periode Semester genap 2012.

3.2.

Subyek Penelitian dan Tekhnik Sampling

3.2.1. Karakteristik Subyek Penelitian Subjek yang diambil adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi pada semester genap 2011/2012. Adapun karakteristik sampel pada penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang mengambil mata kuliah skripsi 2. Mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang tidak sedang mengambil cuti kuliah.

3.2.2. Tehnik Sampling Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah random sampling. Mustafa (2000) menjelaskan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.

36

Populasi adalah sekumpulan orang atau obyek yang memiliki karakteristik yang secara umum dapat diamati (Hermawanto, 2010), sedangkan representasi dari populasi yang dijadikan sumber bagi semua data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian disebut sampel (Hermawanto, 2010). Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi pada periode Semester Genap 2011/2012. Untuk penelitian survey, jumlah minimum sample yang harus dibutuhkan adalah 30 orang. Hal ini sudah memenuhi syarat untuk penelitian survey (Gay dan Diehl, 1992). Sampel yang akan dipakai pada penelitian ini adalah sebanyak 200 mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengambil mata kuliah skripsi dan aktif dalam perkuliahan / tidak cuti.

3.3.

Desain Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penulis memakai penghitungan yang menggunakan angka dengan metode survey. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian korelasional. Desain ini mempunyai tujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel, Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti variasi variabel yang lain.

37

3.4.

Alat Ukur Penelitian

3.4.1. Alat Ukur Alat pengumpul data yang dibutuhkan oleh peneliti untuk mengolah data yang didapat dari sampel penelitian disebut dengan instrument penelitian. Menurut Arikunto (2003), instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data. Di dalam penelitian ini, alat ukur yang akan digunakan adalah berupa kuesioner atau angket tentang tingkat stres dan perilaku prokrastinasi pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang mengambil skripsi pada semester genap 2012. Sebelum menyebarkan kuesioner, penulis melakukan uji keterbacaan atau face validity terlebih dahulu kepada 3 mahasiswa yang diambil secara acak dan tidak dijadikan sampel dalam penelitian ini. Uji keterbacaan ini berguna untuk mengukur sejauh mana keterbacaan instrument dengan tujuan mengetahui kata-kata yang kurang dipahami, sehingga kalimat dalam pernyataan dapat disederhanakan tanpa mengubah maksud dari penyataan tersebut.

3.4.1.1.

Skala Tingkat Stres Skala tingkat stres pada penelitian ini mengacu pada teori stres dari Sarafino (2008). Skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan melihat frekuensi mereka dari aspek fisik dan aspek psikologis

38

(gejala kognitif, gejala emosi, dan gejala tingkah laku). Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat tidak setuju (STS) memiliki nilai 1, tidak setuju (TS) memiliki nilai 2, setuju (S) memiliki nilai 3, dan sangat setuju (SS) memiliki nilai 4. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi untuk skala tingkat stres, yaitu :

Tabel 3.3: Kisi-kisi skala tingkat stres

Dimensi

Indikator

Item Favourable nomor : 1, 2 4, 5 8, 9 12, 13 16, 17 20, 21 24, 25 30, 31 34, 35, 36, 37 40, 41 45, 46, 47, 48 52, 53 56, 57 61, 62 32

Item Unfavourable nomor : 3 6, 7 10, 11 14, 15 18, 19 22, 23 26, 27, 28, 29 32, 33 38, 39 42, 43, 44 49, 50, 51 54, 55 58, 59, 60 63, 64 32

Total

Aspek Fisik

Sakit kepala Gangguan Tidur Gangguan pencernaan Gangguan makan Gangguan kulit Produksi keringat berlebihan Gangguan daya ingat Gangguan perhatian dan konsentrasi Cemas Kesedihan yang berlebihan Marah Kurang bersosialisasi Suka mencari kesalahan orang lain Perilaku negative meningkat Total

3 4 4 4 4 4 6 4 7 5 7 4 5 4 64

Gejala Kognisi Gejala Emosi Gejala Tingkah Laku

3.4.1.2.

Skala Prokrastinasi Akademik

39

Skala prokrastinasi akademik pada penelitian ini mengacu pada teori prokrastinasi akademik dari Ferrari (1995). Skala ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dengan melihat frekuensi mereka dari indikator Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang sebenarnya. Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat tidak setuju (STS) memiliki nilai 1, tidak setuju (TS) memiliki nilai 2, setuju (S) memiliki nilai 3, dan sangat setuju (SS) memiliki nilai 4. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi untuk skala prokrastinasi akademik, yaitu :
Tabel 3.4: Kisi-kisi skala prokrastinasi akademik

Dimensi

Indikator

Item Favourabl enomor : 65, 66, 67, 68, 69, 70

Item Unfavourable nomor : 71, 72, 73

Total

Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas Keterlambatan dalam mengerjakan tugas Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang sebenarnya

Kecenderungan menunda tugas dan menyelesaikannya pada batas akhir pengumpulan tugas Waktu untuk pengerjaan tugas banyak yang terbuang

74, 75, 76, 77

78, 79, 80, 81

Ketidaksesuaian rencana yang telah dibuat dengan perilaku pada kenyataannya sehingga waktu yang

82, 83, 84

85, 86, 87

40

telah ditetapkan menjadi bergeser Total 3.4.2. Validitas dan Realibitas Alat Ukur a. Validitas Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993) validitas adalah fakta dari sebuah kesimpulan yang dibuat berdasarkan skor tes. Atau dapat juga diartikan sebagai seberapa besar suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi alat ukurnya (Wijaya, 2012). Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Sekaran, dalam Wijaya, 2012). Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Pengujian validitas konstruksi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Pearson Product Moment, dengan rumusan sebagai berikut : 13 10 23

r=
Dimana : R xy = nilai validitas

[n X

N XY ( X )( Y )
2 2

( X ) nY 2 ( Y )

][

n = jumlah anggota sampel X = skor pertanyaan Y = skor total

41

Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi atau r hitung, menyatakan bahwa suatu item dianggap valid bila memenuhi syarat minimum r = 0,3. Bila korelasi antara butir dengan skor kurang dari 0.3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Kaplan dan Saccuzo, 1993). Pada jumlah item awal tingkat stres sebanyak 64 butir dan dilakukan uji validitas maka didapat item yang gugur sebanyak 11 butir, yaitu nomor 6, 22, 23, 35, 43, 54, 58, 59, 60, 63, dan 64 sehingga item tingkat stres yang valid digunakan untuk penelitian ini berjumlah 53 item. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi skala tingkat stres yang sudah diuji validitasnya :
Tabel 3.5: Kisi-kisi skala tingkat stress yang sudah direvisi

Dimensi

Indikator

Item Favourable nomor : 1, 2 4, 5 8, 9 12, 13 16, 17 20, 21 24, 25 30, 31 34, 35, 36, 37 40, 41 45, 46, 47, 48 52, 53

Item Unfavourable nomor : 3 6, 7 10, 11 14, 15 18, 19 22, 23 26, 27, 28, 29 32, 33 38, 39 42, 43, 44 49, 50, 51 54, 55

Item yang tidak valid nomor : 6 22, 23 -35 43 54

Total

Aspek Fisik

Sakit kepala Gangguan Tidur Gangguan pencernaan Gangguan makan Gangguan kulit Produksi keringat berlebihan Gangguan daya ingat Gangguan perhatian dan konsentrasi Cemas Kesedihan yang berlebihan Marah

3 3 4 4 4 2 6 4 5 4 7 3

Gejala Kognisi

Gejala Emosi

Gejala

Kurang

42

Tingkah Laku

bersosialisasi Suka mencari kesalahan orang lain Perilaku negative meningkat Total

56, 57 61, 62 32

58, 59, 60 63, 64 32

58, 59, 60 63, 64 11

2 2 53

Pada jumlah item awal prokrastinasi akademik sebanyak 23 butir dan dilakukan uji validitas maka didapat item yang gugur sebanyak 4 butir, yaitu nomor 65, 72, 76, dan 87, sehingga item prokastinasi akademik yang valid digunakan untuk penelitian ini berjumlah 19 item. Berikut ini adalah tabel kisikisi skala prokrastinasi akademik yang sudah diuji validitasnya :
Tabel 3.6: Kisi-kisi skala prokrastinasi akademik yang sudah direvisi

Dimensi

Indikator

Item Favourable nomor : 65, 66, 67, 68, 69, 70

Item Unfavourabl e nomor : 71, 72, 73

Item yang tidak valid nomor :

Total

Penundaan untuk memulai dan menyelesaika n tugas

Kecenderungan menunda tugas dan menyelesaikannya pada batas akhir pengumpulan tugas Waktu untuk pengerjaan tugas banyak yang terbuang Ketidaksesuaian rencana yang telah dibuat dengan perilaku pada kenyataannya sehingga waktu

65, 72

Keterlambatan dalam mengerjakan tugas Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang sebenarnya

74, 75, 76, 77

78, 79, 80, 81

76

82, 83, 84

85, 86, 87

87

43

yang telah ditetapkan menjadi bergeser Total b. Reabilitas Kaplan dan Saccuzo (1993) mendefinisikan realibilitas adalah konsistensi skor yang diperoleh seseorang, ketika dilakukan pengukuran kembali dengan: - tes yang sama di saat berbeda, - tes berbeda tapi item-itemnya setara, - atau dalam variabel lain yang diteliti. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila digunakan dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek tidak berubah (Wijaya, 2012). Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha . Keterangan : 13 10

19

k = banyak butir pertanyaan

44

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliable dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur jika koefisien realibiltasnya lebih dari atau sama dengan 0,7 (Kaplan dan Saccuzo, 1993). Dalam penelitian ini, alpha cronbach dari skala tingket stres adalah 0,921 dan alpha cronbach dari skala prokrastinasi akademik adalah 0,834 sehingga kedua skala ini reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

3.5.

Prosedur Penelitian Pada prosedur penelitian skripsi ini, ada tiga tahap yang dilakukan. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan data.

3.5.1. Tahap persiapan a. Tahap wawancara dan pencarian informasi Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada 10 orang mahasiswa yang terdiri dari 3 alumni universitas Bina Nusantara dan 7 orang mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang aktif dalam perkuliahan dan sedang mengerjakan skripsi untuk membantu penulis dalam membuat latar belakang permasalahan. Selain itu, penulis mencari

45

informasi untuk data penelitian melalui buku, jurnal, dan skripsi-skripsi yang berhubungan tentang tingkat stress dan prokrastinasi akademik. b. Tahap membuat alat ukur penelitian Peneliti membuat alat ukur tingkat stress yang disusun berdasarkan teori Sarafino (2008) yang terdiri dari 64 pertanyaan. Sedangkan alat ukur prokrastinasi akademik yang disusun berdasarkan teori Ferrari (1995) terdiri dari 23 pertanyaan. Setelah, kedua skala tersebut selesai dibuat, maka peneliti menyebarkan kuesioner ke 3 mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang bertujuan untuk uji keterbacaan alat ukur. Lalu setelah diadakan uji keterbacaan, peneliti merevisi item-item yang kurang jelas maknanya. Setelah kedua skala tersebut selesai diperbaiki maka diadakan expert judgement oleh Ibu Astrini sebagai professional judgement. Setelah selesai diadakan expert judgement maka item-item tersebut dibuat dalam bentuk buku yang terdiri dari empat pilihan jawaban. c. Uji alat ukur Sebelum menyebarkan kuesioner yang sesungguhnya, penulis

mengadakan uji coba alat ukur kepada 60 orang mahasiswa universitas Bina Nusantara dari berbagai jurusan untuk mengetahui item-item yang valid dan tidak valid. Uji coba alat ukur tersebut berlangsung selama seminggu d. Revisi alat ukur

46

Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, maka peneliti melakukan uji validitas dan realibilitas skala tingkat stress dan skala prokrastinasi akademik dengan menggunakan koefisien realibilitas Cronbach Alpha SPSS versi 17. Item-tem yang telah diuji dan hasilnya valid dan reliable akan diambil untuk dijadikan skala tingkat stress dan skala prokrastinasi akademik. Skala inilah yang akan dijadikan penulis untuk mengambil data penelitian.

3.5.2. Tahap pelaksanaan Setelah tahap persiapan telah selesai, maka penulis menyebarkan kuesioner tingkat stress dan prokrastinasi akademik kepada 200 orang mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang aktif dalam perkuliahan dan sedang mengerjakan skripsi. Tahap pelaksanaan ini dilakukan selama 3 minggu. Pada saat penyebaran data, peneliti dibantu oleh beberapa mahasiswa yang membantu menyebarkan kuesioner tingkat stress dan prokrastinasi akademik yang akan dijadikan sampel penelitian.

3.5.3. Tahap pengolahan data Setelah data dari masing-masing subjek telah dikumpulkan, maka penulis mengolah data tersebut dengan menggunakan SPSS versi 17.

Anda mungkin juga menyukai