METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif engan metode deskriptif kuantitatif, yaitu
menggambarkan data dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan dari sumber asli
dengan pengisian kuesioner dan diolah langsung dari subjek penelitian. Jenis penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang berbentuk angka dari pengisian kuesioner yang telah
diisi oleh responden.
2. Observasi/ Pengamatan
Menurut Suharsimi Arikunto, observasi adalah pengamatan secara langsung
terhadap suatu objek yang terdapat di lingkungan baik yang sedang berlangsung saat
itu atau masih berjalan yang meliputi berbagai aktivitas perhatian terhadap suatu
kajian objek dengan menggunakan pengindraan. Tindakan yang dilakukan dengan
sengaja atau sadar dan sesuai urutan.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2015:329) adalah suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka
dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
3.5 Definisi Variabel Operasional
Definisi operasional merupakan uraian dari teori yang sebelumnya telah menjadi konsep
dasar pemikiran peneliti. Definisi variabel operasional yang akan dijadikan acuan rehadap
penelitian ini yaitu penerapan sistem akuntansi (y). sedangkan variabel independen (x) yaitu
sikap, emosi, motivasi, persepsi, serta cara menukurnya untuk mendapatkan hasil olah data.
1) Sikap
Sikap pada hakikatnya merupakan kecenderungan pernyataan seseorang,
baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan yang mencerminkan
bagaimana merasa tentang orang, objek atau kejadian dalam lingkungannya
(Wibowo 2014:50). Seorang individu sangat erat hubungannya dengan sikap
masing-masing sebagai ciri pribadinya. Proses yang mengawali terbentuknya
sikap adalah adanya objek disekitar individu memberikan stimulus yang
kemudian mengenai alat indra individu, informasi yang ditangkap mengenai
objek kemudian diproses di dalam otak dan memunculkan suatu reaksi.
Penilaian yang muncul, positif atau negatif dipengaruhi oleh informasi
sebelumnya, atau pengalaman pribadi individu.
2) Emosi
Sejalan dengan usianya, emosi seorang individu pun akan terus
berkembang. Proses pembentukan melewati setiap fase perkembangan, yang
didukung oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal misalnya usia, dan
lingkungan keluarga. Sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya,
lingkungan sekolah dan masyarakat. Pola emosi setiap orang berbeda dan
memiliki karakkteristik masing-masing. Emosi dapat mempengaruhi perilaku
bekerja. Emosi merupakan perasaan intens yang diarahkan pada seseorang
atau sesuatu (Lubis 2010:14).
3) Motivasi
Motivasi kerja adalah hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal
yang menyebabkan pekerja memilih jalan bertindak yang sesuai dan
menggunakan perilaku tertentu (Wibowo 2010:110)
4) Persepsi
Persepsi adalah merupakan suatu proses yang memungkinkan kita
mengorganisisr informasi dan menginterpretasikan kesan terhadap lingkungan
sekitarnya (Wibowo 2014:60). Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam
melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut
bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengentahuan,
pengalaman dan sudut pandangannya. Persepsi juga bertautan dengan cara
yang berbeda-beda dengan menggunakan alat indra yang dimiliki, kemudian
berusaha untuk menafsirkannya.
2. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel pada penelitian ini untuk menganalisis pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen yang pernah digunakan pada
penelitian Loli Efendi, Darwis, dan Syukriy Abdullah (2017)yaitu persamaan linear
berganda. Rumus persamaan tersebut adalah sebagai berikut:
Keterangan :
Y = Sistem akuntansi
A = Konstanta
B = Koefisien regresi
X1 = Sikap
X2 = Emosi
X3 = Motivasi
X4 = Persepsi
£ = Standar eror
Nilai bobot atau skor tertinggi dalam skala pengukuran ini adalah 5 dan skor
terendah adalah 1. Jawaban yang disediakan disesuaikan dengan skala likert. Menurut
(Sugiyono,2016) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau fenomena sosial. Ilustrasi
tentang skala pengukuran tersebut sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Variabel
Skor 1 2 3 4 5
Sangat Tidak Netral Setuju Sangat
Keterangan Tidak Setuju (N) (S) Setuju
Setuju (TS) (SS)
(STS)
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu alat ukur untuk mengukur pada tingkat kesahihan
masing-masing item variabel. Suatu instrumen yang sah atau validnya suatu
kuesioner. Jika suatu item pertanyaan mempunyai validitas yang tinggi maka lat ukur
yang digunakan sudah tepat. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara skor masing-masing item pertanyaan. Uji validitas menggunakan metode
Pearson Correlation. Jika koefisien korelasi antara masing-masing item pertanyaan
dengan total skor tersebut signifikan dengan nilai sebagai berikut:
Apabila rhitung>rtabel, kesimpulannya item kuesioner tersebut valid.
Apabila rhitung<rtabel, kesimpulannya item kuesioner tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang
digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat ukur dalam
memberikan hasil yang relative (Ghozali,2011). Hasil dalam pengujian reliabilitas
diketahui nilai koefisien alpha untuk masing-masing variabel berada diatas 0,60,
sehingga dapat dikatakan reliabel.