Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut (Suryana, 2021:32) penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif, yaitu penelitian yang hanya menggambarkan situasi atau

peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, dan tidak menguji

hipotesis atau membuat prediksi. Pendekatan penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan paradigma

positivis dimana data berbentuk angka-angka dan dianalisis dengan

menggunakan statistik.

Peneliti memberikan gambaran kuantitatif (angka) mengenai

kecenderungan, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta

penampilan hasilnya, dan perilaku, atau pendapat dalam suatu populasi

dengan mempelajari sampel dari populasi tersebut. Penelitian kuantitatif

secara spesifik lebih diarahkan kepada penggunaan metode korelasional.

Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel

dengan variabel lain, apakah kedua variabel tersebut memiliki hubungan atau

tidak.Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menganalisis serta

mendeskripsikan tentang Hubungan Antara Motivasi Penggunaan Filter

Wajah Instagram Terhadap Dampak Body Image.


3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Jl.

Manunggal, Wire, Gedungombo, Kec. Semanding, Kab. Tuban, Jawa

Timur.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai setelah selesai dilakukannya seminar

proposal (Sempro) pada bulan April 2024 sampai dengan bulan Juni 2024,

dimana selama satu bulan lebih waktu tersebut digunakan untuk

mengumpulkan data serta pengolahan data. Hingga pada bulan Juli 2024

dapat dilaksanakannya siding skripsi untuk menyampaikan hasil dari

penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan

tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai

yang diharapkan. Adapun pembahasan mengenai populasi dan sampel sebagai

berikut.

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang

sama dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri


pada dua konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata

maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari populasi yang digunakan

untuk melakukan inferensi (pendekatan penggambaran) terhadap populasi

tempatnya berasal. Populasi menurut (Jannah dkk., 2022:42) menjelaskan

bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek

atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa Ilmu

Komunikasi Universitas PGRI Ronggolawe Tuban yang berjumlah 216

Orang. Dari Mahasiswa angkatan 2020 berjumlah 50 orang. Mahasiswa

angkatan 2021 berjumlah 35 orang. Mahasiswa angkatan 2022 berjumlah 71

orang. Dan Mahasiswa angkatan 2023 berjumlah 60 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Pengertian sampel menurut (Sugiyono, 2012:32) dalam penelitian

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul

representative (mewakili). Besarnya jumlah sampel paada penelitian ini

menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N (e)

Keterangan :

n : Sampel

N : Jumlah Populasi
e : Standar Deviasi

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel dari populasi

mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas PGRI Ronggolawe Tuban

dengan standar deviasi 10% adalah:

216
n= 2
1+216 (0 , 1)

216
n= ❑
1+216 (0 , 01)

216
n=
1+2 , 16

216
n=
3 , 16

n=68,354=68 Siswa

Dari perhitungn diatas didapatkan hasil jumlah standar deviasi yaitu

68,354 orang yang kemudian dibulatkan menjadi 68 orang. Oleh karena

itu, peneliti mengambil sampel dari Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Universitas PGRI Ronggolawe Tuban sebanyak 68 responden. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu dalam (Sugiyono, 2012:85). Alasan

meggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan

untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak

melakukan generalisasi menurut (Sugiyono, 2012:85).


3.4 Definisi Konsep dan Definisi Oprasional Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan

tentang karakteristik sesuatu masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan

landasan teori yang telah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan

definisi konseptual dari masing-masing variabel, sebagai berikut :

1. Menurut (Manik, 2018:105), motivasi berasal dari kata

‘motivasi’, jadi motivasi adalah sesuatu yang memotivasi

seseorang untuk melakukan sesuatu atau melakukan suatu

kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu sebagai

penggerak positif yang memberi semangat. Motivasi diaktifkan

pada saat-saat tertentu, terutama ketika kita merasakan

kebutuhan atau rasa urgensi untuk mencapai suatu tujuan.

Bentuk dari motivasi ini dapat meningkatkan, membangkitkan,

atau mendorong energi bagi munculnya suatu perilaku tertentu.

Penggolongan motivasi berdasarkan pembentukan meliputi

motif bawaan dan motif yang telah dipelajari.

2. Menurut (Cash,T.F, 2002) dalam penelitian (S. E. Maharani,

2022:10), citra tubuh mencakup persepsi, keyakinan, pikiran,

perasaan, dan perilaku seseorang, termasuk persepsi tentang

tubuh dan sikap seseorang. Body image merupakan sikap sadar

dan bawah sadar seseorang terhadap tubuhnya. Sikap ini


mencakup persepsi, keyakinan, pengetahuan, dan perasaan

individu mengenai ukuran tubuh, bentuk tubuh, ciri fisik,

keterbatasan fisik, potensi fisik, dan makna benda yang selalu

bersentuhan dengannya secara langsung terus menerus (Silmi,

2021:8).

3.4.2 Definisi Oprasional Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2012:38), variabel penelitian adalah segala

sesuatu dalam bentuk apa pun yang diputuskan untuk dipelajari oleh

peneliti sehingga ia dapat memperoleh informasi tentangnya dan

menarik kesimpulan darinya. Sedangkan definisi operasional adalah

variabel penelitian yang bertujuan untuk memahami arti dari setiap

variabel sebelum dianalisis. Penelitian ini menggunakan dua

variable, yaitu Motivasi (X) sebagai variable independen dan Body

Image (Y) sebagai variable dependen. Secara oprasional dua variable

tersebut dapat dijelaskan sebagi berikut :

Table 3.1

Definisi Oprasional Variabel Penelitian

Variable Definisi Indikator Skala

Motivasi motivasi adalah 1. Perilaku Likert

dorongan untuk 2. Emosi

melakukan sesuatu 3. Kognitif

kegiatan tertentu 4. Faktor

guna mencapai suatu eksternal


tujuan tertentu

sebagai penggerak

positif yang

memberikan dampak

semangat kepada

setiap individu.

Body image body image adalah 1. Persepsi Likert

sikap sadar dan 2. Afeksi

bawah sadar 3. Kognitif

seseorang terhadap 4. Perilaku

tubuhnya. Sikap ini

mencakup persepsi,

keyakinan,

pengetahuan, dan

perasaan individu

mengenai ukuran

tubuh, bentuk tubuh,

ciri fisik,

keterbatasan fisik,

potensi fisik, dan

makna benda yang

selalu bersentuhan

dengannya secara
langsung terus

menerus.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuesioner dengan menggunakan bantuan google form. Menurut (Sugiyono,

2012) dalam penelitian (Maharani, 2022:43), kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyajikan kepada responden

serangkaian pertanyaan atau dokumen tertulis yang meminta jawaban. Survei

adalah teknik pengumpulan data yang lebih efisien ketika peneliti memiliki

pemahaman yang jelas tentang variabel yang mereka ukur dan apa yang

diharapkan dari responden.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala

likert merupakan skala sikap dengan tujuan untuk mengungkapkan sikap

setuju ataupun tidak setuju pada individu terhadap suatu objek (Jannah dkk.,

2022:44). Pada penelitian ini skala yang akan digunakan adalah skala

motivasi dan skala body image. Instrumen penelitian menggunakan skala

likert dibuat dalam bentuk checklist. Tanda checklist diberikan pada kolom

yang tersedia dan pernyataan tersebut sesuai dengan keadaan subjek

penelitian. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5

kategori pilihan jawaban yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), Netral (N), TS

(Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai).


Tabel. 3.2 Poin untuk Skala Likert

Jawaban Poin

Sangat Sesuai (SS) 5

Sesuai (S) 4

Ragu-Ragu 3

Tidak Sesuai (TS) 2

Sangat Tidak Sesuai 1

(STS

3.6 Uji Validasi dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validasi

Uji validitas digunakan untuk menguji instrumen yang digunakan

valid sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak diukur (Jannah dkk., 2022:60). Uji signifikansi dilakukan

dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Di

dalam menentukan layak dan tidaknya suatu item yang akan digunakan,

biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf

signifikansi 0,05 yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi

signifikan terhadap skor total. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan

nilai positif maka butir atau pertanyaan atau variabel tersebut

dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka

butir atau pertanyaan atau variabel tersebut dinyatakan tidak valid.


3.6.1 Uji Realiabilitas

Menurut (Ghozali, 2018:45) reliabilitas sebenarnya adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseora ng terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur

konsistensi hasil pengukuran dari kuesioner dalam penggunaan yang

berulang. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan reliabel

jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban

tidak boleh acak.

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagaimana dinyatakan

oleh (Ghozali, 2018:46), yaitu jika koefisien Cronbach Alpha > 0,70

maka pertanyaan dinyatakan andal atau suatu konstruk maupun variabel

dinyatakan reliabel. Sebaliknya, jika koefisien Cronbach Alpha < 0,70

maka pertanyaan dinyatakan tidak andal.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskrptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang

dikumpulkan guna menarik kesimpulan umum. Menampilkan hasil

analisis deskriptif dalam format grafik atau diagram. Deskripsi data


dilakukan dengan cara menyusun data berdasarkan klasifikasi (Azwar,

2017) dalam penelitian (Jannah dkk., 2022:51).

3.7.2 Uji Asumsi

(Jannah dkk., 2022:51) menjelaskan bahwa salah satu tujuan

dilakukan uji asumsi adalah untuk mengetahui analisis data pada

hipotesis penelitian dapat dilanjutkan atau tidak. Uji asumsi

melibatkan uji normalitas dan uji linearitas yang diuji dengan

menggunakan program SPPS.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui jika data yang diambil

berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak.

Untuk melihat data tersebut terdistribusi dengan baik maka dapat

dilakukan dengan melihat hasil grafik di mana apabila titik-titik

pada grafik masih berada disekitar garis diagonal, maka data

tersebut dikatakan telah terdistribusi dengan normal (Jannah dkk.,

2022:52).

b) Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengukur dan mengetahui hubungan

positif atau negatif antara dua variabel yang hendak (Suryana,

2021:46). Uji linearitas digunakan dengan standar signifikansi α <

0.05. Jika nilai signifikansi α < 0.05 maka dapat dikatakan terdapat

hubungan yang positif antar variabel.


c) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas diuji dengan metode

uji grafik yaitu dengan melihat dan menganalisis titik-titik yang

tersebar secara acak dan penyebaran titik-titik tersebut melebar di

atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu Y.

3.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier

antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen

(Y) apabila nilai variabel independen (X) mengalami kenaikan atau

penurunan dan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen, apakah positif atau negatif.

Adapun bentuk persamaan dari regresi linier sederhana ini adalah

sebagai berikut:

Y=a+bX+ɛ
keterangan:

Y = Body Image (nilai yang diprediksikan)

a = Konstanta (apabila nilai X = 0)

b = Koefisien regresi sederhana

X = Motivasi (nilai variabel independen)

ɛ = standard error

3.7.4 Uji Hipotesis

Hipotesis dikatakan sebagai dugaan sementara yang berasal dari

rumusan masalah dari suatu penelitian (Suryana, 2021:53).

3.7.4.1 Uji Koefisien Determinasi ( R2 )

Uji koefisien determinasi (Uji R2 ) bertujuan untuk mengukur

sejauh mana variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel

terikat, baik secara parsial maupun simultan. Menurut (Ghozali,

2018:179) koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-

fit dari model regresi. Nilai koefisien determinasi ini adalah antara

nol sampai dengan satu (0 < R2 < 1). Nilai R2 yang kecil mengandung

arti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen yang sangat terbatas. Namun

jika nilainya mendekati satu, maka variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk


memprediksi variasi variabel dependen.

3.7.4.2 Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Menurut (Ghozali, 2018:179) uji pengaruh bersama-sama

(joint) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama atau joint mempengaruhi variabel dependen.

Uji statistik F dalam penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi atau tingkat kepercayaan sebesar 0,05. Jika di dalam

penelitian terdapat tingkat signifikasi kurang dari 0,05 atau F hitung

dinyatakan lebih besar daripada F tabel maka semua variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Sehingga dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Bila nilai probabilitas signifikansi < 0,05, dan f hitung > f tabel,

maka semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen.

b) Bila nilai probabilitas signifikansi > 0,05, dan f hitung < f tabel,

maka semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

3.7.4.3 Uji Parsial (Uji t)

Menurut (Ghozali, 2018:180) uji parsial (t test) digunakan


untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. Uji parsial dalam data penelitian ini

menggunakan tingkat signifikasi sebesar 0,05. Dengan tingkat

signifikansi 5% maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

a) Bila nilai signifikan < 0,05 dan t hitung > t tabel, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

b) Bila nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung < t tabel, artinya

tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai