Anda di halaman 1dari 23

1

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitiannya adalah korelasional. Arikunto (2013:4) menyatakan

“penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk

mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan

perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah

ada”. Selain itu Arikunto (2013:313) juga menyatakan bahwa penelitian

korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila

ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu.

Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian korelasional berarti penelitian yang

bertujuan untuk mencari relasi antara variabel yang ada. Serta menentukan

besar kecilnya kontribusi antara variabel X1 dan X2 terhadap Y.

Menurut Sukmadinata (2017: 56) mendefinisikan penelitian korelasional

ditunjukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-

variabel lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent

variabel), dan tidak melibatkan variabel yang lain. Penelitian ini hanya

terbatas pada “Pengaruh Karakter Peserta Didik Dan Kecerdasan Emosional

Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 17 Kampung Baru Kota
2

Pariaman”. Dimana karakter peserta didik sebagai X1 dan kecerdasan

emosional sebagai X2 dan hasil Belajar sebagai Y.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian 57

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SDN 17 Kampung

Baru Kota Pariaman.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas V semester II

di SDN 17 Kampung Baru Kota Pariaman.

C. Populasi dan Sampel Penelitia

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan ditelitik yang memiliki

kesempata serta hak yang sama untuk diteliti. Menurut Riduwan (2014:

54) mendefiniskan populasi adalah objek atau subjek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah penelitian.

Sedangkan menurut Sugiyono (2019: 126) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi adalah keseluruhan

yang menjadi objek ataupun sabjek penelitian.


3

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik

kelas V tinggi SDN 17 Kampung Baru Kota Pariaman sebanyak 55

orang. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 : Data Jumlah Peserta Didik


Kelas V SDN 17 Kampung Baru Kota Pariaman

Kelas VA
Kelas VB
Total
Sumber : Guru SDN 17 Kampung Baru Kota Pariaman

2. Sampel

Menurut Riduwan (2015: 56) menyatakan bahwa sampel adalah

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat

mewakali seluruh populasi. Sugiyono (2019: 127) “sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Sedangkan menurut Arikunto (2013: 174) Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.

Disini penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas V SDN 17

Kampung Baru Kota Pariaman yang berjumlah 55 orang. dikarenakan

sampel peneliti ini tidak lebih 100 orang, maka seluruh populasi

dijadikan sampel dari penelitian berjumlah 55 orang dengan

menggunakan teknik sampling adalah teknik total sampling.

Menurut Sugiyono (2018: 134), Sensus atau sampling total adalah

teknik pengembalian sampel di mana seluruh anggota populasi dijadikan

sampel semua. Penelitian yang dilakukan pada populasi di bawah 100


4

sebaiknya dilakukan dengan sensus, sehingga seluruh anggota populasi

tersebut dijadikan sampel semua sebagai subyek yang dipelajari atau

sebagai responden pemberi informasi, jadi total sampelnya adalah

sebanyak 55 orang.

D. Jenis, Sumber Data Penelitian

1. Jenis dan Sumber Data Penelitian

a. Jenis data

1) Data Primer

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010 : 171) data primer adalah

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli (tidak melalui perantara). Dalam penelitian ini, yang menjadi

data primer adalah responden peserta didik kelas V di SDN 17

Kampung Baru Kota Pariaman mengenai karakter peserta didik dan

kecerdasan emosional

2) Data Sekunder

Menurut Sukardi (2014 : 205) data sekunder adalah yang

diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang

dibutuhkan. Dalam penelitian ini, yang menjadi data sekunder yaitu

berupa ulangan harian siswa pada kelas V di SDN 17 Kampung Baru

Kota Pariaman.

b. Sumber Data
5

Menurut Arikunto (2013 : 172) mendefinikan sumber data

dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu di peroleh. Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Studi Kepustakaan

Studi pustaka merupakan langkah awal dari pengumpulan

data. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang

diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui

dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar

maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung data

penelitian. Dalam hal ini yang menjadi studi kepustakaan yaitu

segala dokumen yang bersumber dari sistem administrasi

sekolah, dan foto-foto penyebaran kuisoner nantinya.

2) Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.

E. Defenisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan

kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut. Untuk menghindari kesalahpahaman dan untuk keseragaman


6

pandangan terhadap penelitian, maka perlu dijelaskan beberapa defenisi

operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Tabel 3.2 Definisi Operasional


Variabel Definisi Operasional
Hasil Belajar Hasil belajar adalah keberhasilan yang dicapai peserta
didik dalam perubahan tingkah laku yang mencangkup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor selama mengikuti
proses pembelajaran. Hasil belajar disekolah dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes atau evaluasi.
Karakter Karakter siswa merupakan sesuatu yang terdapat
Peserta Didik pada diri individu yang menjadi ciri khas kepribadian
individu yang berbeda dengan orang lain berupa sikap,
pikiran dan tindakan. Ciri khas tiap individu tersebut
berguna untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Indikator yang dipakai dalam penelitian ini adalah religius,
jujur, disiplin, mandiri, peduli lingkungan dan sosial,
tanggung jawab.
Kecerdasan Kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang
Emosional dimiliki individu secara emosional yang berkaitan dengan
pemahaman tentang diri sendiri dan orang lain. Bukan
hanya kecerdasan intelegensi saja yang harus diperkuat
tetapi kecerdasan emosional seseorang juga perlu dikuat
juga menunjang kehidupan kedepannya. Indikator yang
dipakai dalam penelitian ini adalah mengenali emosi diri,
mengelola emosi, memotivsi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain, dan membina hubungan orang lain.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian ini,

maka penelitian menggunakan beberapa instrumen penelitian antara lain:

a. Kusioner (Angket)
7

Menurut Riduwan (2015: 71) menyatakan angket adalah daftar

pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan

respon (responden) sesuai dengan permintaan penguna. Tujuan

penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai

suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam

pengisian daftar pertanyaan.

Menurut Arikunto (2013: 194) kusioner adalah sejumlah

pertnyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2019: 199) juga

memaparkan Kuisoner (Angket) merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan

atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dari paparan teori di atas dapat disimpulkan kuisoner (angket)

adalah serangkaian daftar pernyataan tertulis ataupun pertanyaan

yang diberikan kepada responden untuk mendapatkan data

penelitian.

b. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2019: 203)

mengemukaka bahwa observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Dua diantaranya terpenting adalah proses-proses


8

pengamatan dan ingatan. Pada observasi ini bertujuan untuk

mengumpulkan data dengan cara memperoleh informasi langsung

ditempat objek penelitian yaitu kelas V SDN 17 Kampung Baru

Kota Pariaman.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

diantaranya: buku yang sesuai dengan variabel penelitian, jumlah

peserta didik dan hasil belajar peserta didik di kelas V SDN 17

Kampung Baru Kota Pariaman.

2. Alat pengumpulan data

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah angket/kuisioner yang terdiri dari jawaban. Responden diminta

mengisi kategori jawaban yang sesuai dengan pendapatnya mengenai

penyataan tersebut dapat diungkapkan melalui angket.

G. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

1. Bentuk Instrumen

Sesuai dengan data yang diperlukan makna instrumen penelitian

yang digunakan adalah kuisoner (angket). Dalam penelitian ini Angket

digunakan untuk memperoleh data primer. Dimana peneliti menyiapkan

daftar pertanyaan yang logis sesuai dengan masalah dalam penelitian ini.

Angket penelitian ini menggunakan skala likert.


9

Menurut Sugiyono (2019: 146) skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena sosial. Skala likert digunakan untuk mengukur

alternatif jawaban siswa berdasarkan 5 katergori untuk pernyataan positif

dan negatif, yaitu (SS), (S), (N), (TS), (STS). Melalui tabel berikut dapat

dilihat jawaban dan skor masing-masing pernyataan dengan

menggunakan skala likert.

Tabel 3.3 : Kategori jawaban dan skor setiap jawaban dengan


menggunakan Skala Likert
Skala Sifat Pernyataan
Likert Positif Negatif
SS 5 1
S 4 2
N 3 3
TS 2 4
TST 1 5
Sumber : Sugiyono (2019: 147)

2. Kisi-kisi Instrumen

a. Definisi Instrumen

Menurut Sugiyono (2015: 156) mendefinisikan instrumen

penelitian adalah alat ukur yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati seperti tes, kuesoiner, pedoman,

wawancara, dan pedoman observasi yang digunakan peneliti untuk

mengumpullkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini

penulis menggunkan angket/kuesioner sebagai instrumen atau

pengumpul data.

b. Langkah-langkah dalam membuat instrumen penelitian


10

Penyusuan masing-masing angket didasarkan pada indikator-

indikator dari masing-masing kontruk, kemudian dikembangkan

menjadi butir-butir penyataan, dan selanjutnya di uji cobakan untuk

menentukan validitas dan reliabilitas dari instrumen tersebut.

Penentuan validitas instrumen untuk semua variabel penelitian ini

digunakan analisis korelasi Product Moment Pearson dan

perhitungan reliabilitasnya menggunakan rumus Alhpa Cronbach.

Untuk menentukan diterima tidaknya setiap butir pernyataan

yang dianalisis diperlukan kriteria analisis, baik kriteria mengenai

pengujian validitas maupun reliabilitas instrumen. Dalam pengujian

validitas instrumen, taraf nyata yang telah ditentukan adalah  =

0,05. Butir pernyataan yang dinyatakan valid, jika koefisien korelasi

Product Moment atau r hitung lebih besar dari r tabel,sesuai taraf

nyata yang telah ditentukan.

Variabel yang diukur dan dikembangkan instrumennya dalam

penelitian ini adalah: X1 adalah karaker peserta didik dan X2 adalah

keceradasan emosional dan Y adalah karakter siswa SD.

Tabel 3.4 Kisi- kisi Kuisoner


Item Butir
Variabel Indikator Sub indikator Sumber
(+) (-)
Karakter a. Religius - Beribadah 5 1,2,3 4, 5 Permendikbud
- Berdoa sebelum No. 37 Tahun
belajar 2018
b. Jujur - Berkata jujur 6 6,7,8 9,10, Berdasarkan
- Membuat dan 11 Kompetensi Inti
mengerjakan 1 dan 2 pada
tugas secara Pembelajaran
benar Kurikulum
- Tidak 2013.
11

menyontek
- Melaporkan
barang temuan
c. Disiplin - Datang tepat 5 12,13,1 15,16
waktu 4
- Menjalankan
tata tertib
sekolah
- Membayar iuran
d. Mandiri - Melatih siswa 4 17,18 19,20
agar mampu
bekerja secara
mandiri
- Membangun
kemandirian
siswa melalui
tugas-tugas
yang bersifat
mandiri
e. Peduli - Peduli 7 21,22, 25,26
Lingkunga lingkungan 23,24 ,27
n Dan kelas dan
Sosial sekolah
- Mendukung
program
penghijaun di
lingkungan
sekolah
- Membantu
teman yang
kesusahan
- Membantu
orang tua
f. Tanggung - Mengerjakan 3 28,29 30
Jawab tugas dan
pekerjaan
rumah dengan
baik
- Bertanggung
jawab terhadap
setiap perbuatan
Kecerdas - Mengenali - Memahami 6 1,2,3 4,5,6 Goleman (2021:
an emosi emosi kelebihan diri 56-57)
- Memahami
kekurangan diri
- Pengenalan
12

tentang diri
- Mengelola - Mengelola 6 7,8,9 10,11
emosi emosi ,12
- Mengungkapka
n perasaan
- Memotivas - Mengendalikan 6 13,14, 16,17
i diri dorongan hati 15 ,18
sendiri - Mengendalikan
kecemasan
- Mengenal - Empati kepada 6 19,20, 22,23
emosi orang lain 21 ,24
orang lain - Memahami
perasaan orang
lain
- Membina - Membina 6 25,26, 28,29
hubungan hubungan baik 27 ,30
dengan teman
- Membina
hubungan baik
dengan guru
- Membina
hubungan baik
dengan
lingkungan
Total 60

H. Uji coba penelitian instrumen

Uji coba instrumen dengan tujuan memeriksa validitas dan reliabilitas.

Uji coba instrumen di lakukan pada objek yang setara dengan populasi yang

akan diteliti. untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang

digunakan sehingga hasil yang diperoleh dapat dijalani. Uji coba instumen

pada penelitian ini akan dilakukan di SDN 19 Batingkek Kampung Baru Kota

Pariaman.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2013:211) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.


13

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Dalam penelitian ini pengujian validitas adalah dengan

menggunakan digunakan rumus koefisien korelasi Pearson Product

Moment yang dikemukakan oleh Riduwan (2015: 98) sebagai berikut:

( n ∑ XY )−( ∑ X )( ∑ Y )
r hitung= 2 2
√ {n . ∑ X −(∑ X ) }{n .∑ Y −(∑ Y ) }
2 2

Dimana:

r hitung = koefisien korelasi

n = Banyaknya Pasangan data X dan Y

ΣX = Total Jumlah dari Variabel X

ΣY = Total Jumlah dari Variabel Y

ΣX2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X

ΣY2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y

ΣXY = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas


No. Indeks Validitas Klasifikasi
1. 0,800-1,000 Sangat Tinggi
2. 0,600-0.799 Tinggi
3. 0,400-0,599 Cukup
4. 0,200-0,399 Rendah
5. 0,000-0,199 Sangat Rendah
Sumber : Riduwan (2015: 98)

Untuk menguji uji validitas, dapat dilihat nilai r hitung tampilan

SPSS versi 16.0 dengan Kaidah keputusan: Jika t hitung> t tabel berarti valid,

sebaliknya t hitung < t tabel berarti tidak valid.

2. Uji Reliabilitas
14

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2013:

221). Uji reliabilitas instrumen ini adalah dengan menggunakan rumus

Alpha Cronbach, yaitu:

k ∑σ
( )( )
2

r 11 = 1− 2 b
( k −1 ) σ t

Dimana:

r 11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ σ b = jumlah varians butir


2

σ 2t = varians total

Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas


No. Indeks Realibilitas Klasifikasi
1. 0,00-0,20 Sangat Rendah
2. 0,21-0,40 Rendah
3. 0,41-0,60 Cukup
4. 0,61-0,80 Tinggi
5. 0,81-0,1,00 Sangat Tinggi
Sumber : Arikunto (2013: 239)

Perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS

16.0. kriteria pengujian rhitung > rtabel maka dikatakan realibilitas,

Sedangkan rhitung < rtabel maka dikatakan tidak realibilitas.

I. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan selanjutnya akan sianalisis dengan analisis

statistik. Dalam memilih uji statistik, teknik analisis data yaitu:


15

1. Analisis desktipstif data

Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran secara

umum tentang variabel yang diteliti dengan cara menyajikan data

kedalam tabel distribusi frekuensi kemudian dilakukan analisis

persentase.

a. Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang diperoleh,

dengan menggunakan teknik analisi persentase. Untuk mencari

persentase jawaban angket dengan menggunakan rumus :

f
P¿ N x 100

Keterangan

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah Sampel

100 = Jumlah angka mutlak

b. Untuk mencari mean, setiap butir item penelitian dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

∑ Xi
X=
n

Keterangan :

X = Mean (rata-rata)

Xi = data pengamatan 1 dari 1 sampai n

c. Menentukan standar deviasi

SD= √
∑ ( Xi− X)
n−1
16

Dimana :

S = Standar Deviasi

Xi = data pengamatan 1 dari 1 sampai n

d. Skor rata- rata masing- masing item

Untuk menentukan skor rata- rata masing item dapat dengan :

(5 A )+ ( 4 B ) + ( 3 C ) + ( 2 D ) +(E)
Rerata=
A+ B+C+ D+ E

Dimana :

A = Selalu

B = Sering

C = Kadang- Kadang

D = Jarang

E = Tidak pernah

e. TCR

Tingkat capaian responden (TCR) dapat diukur dengan :

Rata−rata skor
TCR= x 100 %
s

Menurut Riduwan (2015: 89) adapun kriteria jawaban responden

yaitu :

Tabel 3.7 Rentang Skala TCR


No Rentang Skala TCR
.
1. 0%-20% Sangat Lemah
2. 21%-40% Lemah
3. 41%-60% Cukup
4. 61%-80% Kuat
5. 81%-100% Sangat Kuat
17

Sumber : Riduwan (2015: 89)

2. Uji persyaratan analisis

a. Uji Normalitas / Uji Asumsi Klasik

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah

data populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini

diperlukan untuk mengetahui apakah pemakaian teknik analisis

korelasi cocok untuk analisis data ini. Pengujian normalitas ini

menggunakan rumus Chi-Kuadrat yang dijelaskan oleh Riduwan

(2015: 132) berikut :


( fo−fe )2
X 2 =∑
❑ fe

Keterangan:

x2 = Nilai chi-kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

fe = Frekuensi yangdiharapkan Uji Homogenitas

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa

varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai

prasyarat dalam analisis varian. Asumsi yang mendasari dalam

analisis varian adalah bahwa varian dari populasi adalah sama.

Seperti yang dikemukakan Arikunto (2010: 363) : ”Uji homogenitas

yakni untuk mengetahui seragam tidaknya variansi sampel-sampel

yang diambil dari populasi yang sama”. Pengujian homogenitas


18

menggunakan rumus uji F yang dikemukakan Riduwan (2015:120)

berikut :

F = Volume Terbesar
volume Terkecil

Dengan kriteria pengujian yaitu jika Fhitung ≤ F tabel maka

data dikatakan homogen.

3. Uji analisis regresi berganda

Analisis regresi ini akan dilakukan untuk melakukan prediksi

variabel dependen dan variabel independen. Analisis regresi linear ganda

digunakan untuk menguji hipotesis pertama hingga kelima. Uji hipotesis

akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for

windows. Adapun rumus yang digunakan dalam garis regresi yaitu :

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Hasil belajar

α = Konstanta

X1 = Variabel bebas (independen) karakter peserta didik

X2 = Variabel bebas (independen) kecerdasan emosional

b1, b2 = Koefisienregresi parsial

e = Kesalahan Penggandaan (error)

4. Koefisien determinasi (R2)


19

Koefisien deteminasi atau (R2) bertujuan untuk melihat seberapa

besar proporsi variasi dari variabel indenpenden secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen. Peneliti menggunakan rumus korelasi

sederhana dengan rumus Pearson Product Moment (Riduwan :2015, 138)

sebagai berikut:

( n ∑ X 1 Y ) −( ∑ X 1 ) ( ∑ Y )
rx1y= 2 2
√ {n . ∑ X −(∑ X ) }{n . ∑ Y −(∑ Y ) }
2
1 1
2

Dimana:

rx1y = koefisien korelasi variabel X1

n = Banyaknya Pasangan data X dan Y

ΣX1 = Total Jumlah dari Variabel X1

ΣY = Total Jumlah dari Variabel Y

ΣX12 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X1

ΣY2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y

ΣX1Y = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X 1 dan Variabel Y.

5. Uji hipotesis

a. Uji T (uji parsial)

Uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing- masing

variabel X ke Y dan untuk mencari signifikansi hipotesis

menggunakan rumus dari (Riduwan : 2015, 139) yaitu sebagai

berikut:
20

r √n−2
t hitung =
√ 1−r 2
Dimana:

t = nilai thitung

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah sampel

b. Uji F (uji silmultan)

Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda dicari dulu F hitung

kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Dengan rumus Fhitung sebagai

berikut :

R2 /k
Fhitung = 2
(1−R )/( n−k−1)

Dimana :

Fhitung = Nilai F yang dihitung

R2 = Nilai koefisien korelasi ganda

k = Jumalah variabel bebas (independen)

n = Jumlah sampel

Kaidah pengujian signifikasi:

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolah Ha artinya signifikansi, dan F hitung

< Ftabel, maka terima Ho artinya signifikan. Kemudian cari nilai Ftabel

menggunakan tabel F dengan rumus:

Taraf signifikan α = 0,01 atau α = 0,05

Ftabel = F (1- α) (dk = k) (dk = n-k-1)


21

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2018. Psikologi Remaja, Perkembangan


Peserta Didik. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Arikunto, Swuharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : Rineka Cipta.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Atika, Nadya Zahratul dan Junaidi Junaidi. 2019. Hubungan Karakter siswa
dengan Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X dan XI IPS di SMA Negeri
2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dalam Jurnal Sikola, Vol 1.
No. 1, September 2019 : 20-27

Azhar, Sintia. 2021. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Karakter Siswa


Kelas Tinggi SDN 12 2X11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
Skripsi. Padangpariaman : STKIP Nasional.

Darmansyah. 2012. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta


: Bumi Aksara.

Djaali. 2017. Psikologi Pendidikan. Jakarta :Bumi Aksara.

Fitri, Agus Zaenal. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika Di
Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruszz Media.
22

Goleman, Daniel. 2021. Emotional Entelligence. Jakarta: PT Gramedia.

Hidayat, Encep. 2016. Hubungan Pembelajran Elaborasi dan Kecerdasan


Emosioanl Siswa dengan Hasil Belajar PAI. Dalam Jurnal Tabwawi, Vol
2 No. 01, Januari-Juni 2016 : 109-120.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Belajar. Yogyakarta : 2013

Kesuma, Dharma, dkk. 2018. Pendidikan Karakter. Bandung : Resmada


Roskarya.

Khairani, Makmum. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Khaeruddin, Abustan, dkk. 2019. Pengaruh Karakter Terhadap Hasil Belajar IPA
Pada Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar. Dalam Jurnal of Teaching and
Learning Research Vol 2 No. 2, Hal 271-137.

Kumalasari, Mutiara. 2019. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil


Belajar Matematika Siswa Kelas Tinggi SDN 10 2X11 Kayutanam
Kabupaten Padang Pariaman. Skripsi. Padangpariaman : STKIP Nasional.

Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia77 Dini dan Strategi Pengembangannya.
Jakarta: Prenadamedia Group..

Muhammedi, dkk. 2017. Psikologi belajar. Medan : Larispa Indonesia.

Mulyati, Budi dan Elfaumi Farkhah. 2020. Hubungan Kecerdasan Emosional


Terhadap Hasil Belajar Siswa. Dalam Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan
Keuangan, Vol 3, No. 1, Februari 2020 : 42-51.

Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung : Afabeta.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian, Pendekatan


Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka


cipta.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Sukardi. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara


23

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Prenadamedia


Group.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta : Prenadamedia Group.

Susanto, Ahmad. 2019. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta : Prenadamedia Group.

Sukmadinata dan Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian. Bandung : PT Rosda


Karya.

UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Penelitian Nasional.

Uno, Hamzah B. 2012. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:


PT Bumi Aksara.

Utami, Sartika Ayu, dkk. 2020. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil
Belajar Biologi Peserta Didik. Dalam Psikoislamedia Jurnal Psikologi,
Vol 05 No. 01, hal 1-13.

Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter. Jakarta : Prenadamelia.

Yusuf, Syamsu & Nani M. Sugandi. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Depok :
Rajawali Pers.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta. Kencana.

Anda mungkin juga menyukai