METODE PENELITIAN
Pengetahuan
Perilaku ibu Kejadian Diare pada
Cuci tangan pakai Balita Usia 2-5 Tahun
sabun
36
anak jawabannya
“Tidak”
37
H0 = Tidak ada hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada
balita usia 2-5 tahun di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Kota Jakarta
Barat Tahun 2019
H1 = Ada hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita
usia 2-5 tahun di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Kota Jakarta Barat
Tahun 2019
38
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Setiadi, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah balita
usia 2-5 tahun yang mengalami diare dan berobat di Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan Kota Jakarta Barat. Jumlah populasi dalam penelitian
ini adalah 221 responden.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiono, 2013). Bagian populasi yang akan diteliti
atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Besarnya sampel yang akan diteliti ditentukan dengan rumus uji beda 2
proporsi sebagai berikut:
{Z 1−α /2 √ (2 P (1−P))+ Z 1− β √ ( P 1(1−P 1))+ P 2(1−P 2)}²
n=
(P1−P2)²
Keterangan:
n : Jumlah sampel
P1 : Proporsi yang berPHBS buruk pada yang pengetahuan buruk
P2 : Proporsi yang berPHBS buruk pada pengetahuan baik
P : Rata-rata dari P1 dan P2 (P1+P2) /2
𝑍1−𝛼/2 : Nilai Z pada derajat kemaknaan 95% (1,96)
𝑍1−𝛽 : Nilai Z pada kekuatan uji power 80% (0,84)
Tabel 3.2 Besar Proporsi yang Digunakan Untuk Besar Sampel Penelitian
No Variabel P1 P2 Peneliti n
1. Cuci Tangan 0,73 0,29 Karminingsih (2010) 17
39
2. Perilaku Ibu 0,5 0,1 Rizcita Prilia Melvani, dkk, 54
(2018)
3. Pengetahuan 0.34 0.333 P1 = Mahfudhah, (2016) 58
4 P2 = Rayhana & Triana
(2016)
40
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2012).
Keluarga yang bersedia menjadi responden
Keluarga yang mempunyai anak usia 2-5 tahun
Keluarga yang mempunyai anak yang sedang dan atau pernah
mengalami diare
Keluarga yang memeriksakan anaknya ke Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan
41
1. Kuesioner kejadian diare terdiri dari 1 pertanyaan yang menanyakan apakah
ada anggota keluarga terutama balita dalam 2-5 tahun terakhir ini terkena
diare (BAB) lebih dari 3 kali dengan keadaan konsistensi cair.
2. Kuesioner Prilaku ibu berisikan 10 butir pertanyaan yang terkait perilaku ibu
dalam melakukan pencegahan diare pada anak seperti melakukan imunisasi,
mencuci tangan, kebutuhan nutrisi anak yang dibuat berdasarkan teori dan
pemahaman peneliti.
3. Kuesioner cuci tangan pakai sabun berisikan 10 butir pertanyaan yang
berkaitan dengan perilaku cuci tangan yang dibuat berdasarkan pemahaman
peneliti dan teori.
3.8 Validitas Dan Reliabilitas Intstrumen
3.8.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang
kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu
di uji dengan uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan)
dengan skors total kuesioner tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai
korelasi yang bermakna (construct validity). Apabila kuesioner tersebut telah
memiliki validitas konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada dalam
kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2012). Menurut
Siregar (2015), jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka item tersebut valid,
sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka item tersebut tidak valid.
Pada penelitian ini variabel yang akan dilakukan uji validitas yaitu
variabel cuci tangan pakai sabun, perilaku ibu, dan pengetahuan ibu yang
dilakukan pada balita usia 2-5 tahun yang mengalami diare dan berobat di
Puskesmas palmerah sebanyak 20 responden pada Januari 2020, di mana
nilai α (5 %) dan df = n – 2, df = 20 – 2, df = 18. Jadi nilai r tabel untuk df
adalah 0,444.
3.8.2 Uji Reliabilitas
42
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tetap konsisten atau sama
bila dilkukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012). Tingkat
reabilitas dengan metode alpha Chronbach diukur berdasarkan skala alpha
0,00 sampai dengan 1,00.
3.8.3 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk menilai sebaran
data sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal ataukah tidak pelaksanaan uji normalitas berguna untuk
menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil
dari populasi normal. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar
statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat
diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
2. Analisis Bivariat
43
Analisis bivariat dilakukan untuk analisis data dua variabel yang
bertujuan mencari kemaknaan hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen kemudian dianalisis dengan uji chi square untuk
mengetahui hubungan antara dua variable. Dalam penelitian ini analisis
bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
yaitu cuci tangan pakai sabun, Pengetahuan, dan Perilaku dengan variabel
dependen yaitu kejadian diare pada balita usia 2-5 tahun.
Untuk memutuskan apakah ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat maka menggunakan p value yang dibandingkan dengan
tingkat kesalahan (alpha) yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. apabila p
value < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima maka hipotesis terbukti, yang
berarti ada hubungan antara variabel bebas dan terikat begitu juga
sebaliknya.
Untuk mengetahui hubungan variabel independen dan dependen
dengan uji Chi Square dengan menggunakan program SPSS, untuk
mengetahui kebermaknaan nilai p value apakah H0 diterima atau ditolak.
Rumus Chi Square:
Keterangan :
X² = statistik Chi Square
0 = nilai observed
E = nilai ekspektasi
∑ = jumlah
Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel
yaitu variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian
kesehatan uji signifikan dilakukan dengan menggunakan batas kemaknaan
(alpha)=0,05 dan 95% confidence interval. Dengan ketentuan bila:
44
a. P value ≤ 0,05 berarti Ha diterima P value ≤ α). Uji statistik
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.
b. P value > 0,05 berarti Ha ditolak (P value > α). Uji statitik menunjukkan
tidak ada hubungan yang signifikan.
45