Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Observasional dengan
pendekatan Cross Sectional yang menghubungkan variabel independen
dengan variabel dependen pada saat bersamaan (Dharma, 2015). Dengan
kata lain, dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan riwayat
penyakit infeksi pada balita dengan kejadian Stunting pada anak usia 24-36
bulan di Desa Bonde.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan oleh peneliti (Nursalam, 2014). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua balita usia 24-36 bulan di Desa Bonde
sebanyak 33 balita.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian terdiri atas bagian populasi yang dapat
dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui penentuan sampling
(Nursalam, 2014).
3. Tekhnik sampling
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo,2005).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.
Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil
total sampling karna menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang
kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel peneletian. Sampel
yang diambil dari penelitian ini adalah 33 balita.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Bonde Kec. Pamboang dan
dilaksanakan pada tanggal 20 sampai dengan 30 April tahun 2019.
D. Defenisi Oprasional Variabel
1. Identitas Variabel
Variabel independen : Penyakit infeksi
Variabel dependen : kejadian stunting
2. Devenisi Oprasional Variabel
3. Tabel 4.1 Defenisi Operasional Variabel
Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
penelitian
Variabel independen

Status Status balita terhadap kuesioner Wawancara 1=Ya (jika Ordinal


penyakit penyakit infeksi ( balita pernah
infeksi ISPA/Diare) dalam tiga menderita
bulan terakhir diare/ISPA
dalam tiga bulan
terakhir
2=Tidak (jika
balita tidak
pernah
menderita
diare/ISPA
dalam tiga bulan
terakhir)
Variabel dependen
Kejadian Tinggi badan menurut Microtoise Tinggi Stunting <-2 SD Ordinal
stunting umur (TB/U) kurang dari - badan balita Normal >-2 SD
2 SD sehingga lebih di ukur
pendek dari pada tinggi dengan
yang seharusnya. Stunting posisi
dan severely stunting berdiri
digabung dalam kategori
stunting.

E. Alat pengumpulan data


1. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan atau sering di sebut
kuesioner. Instrument dalam penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya
lebih muda dan hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan
sistematis)sehingga lebih muda diolah (Suryono, 2011). Dalam
penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner yang telah
digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Paramitha Anisa (2012)
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada
Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok. Dan Roudhatun
Nasikhah Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36
Bulan Di Kecamatan Semarang Timur dengan jumlah pertanyaan 13.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan
survey langsung sebagai objek penelitian.Tujuan penelitian
lapangan ini adalah untuk memperoleh data akurat.Adapun data
yang diperoleh dengan cara penelitian meliputi :
1) Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada balita
yang mengalami stunting.
2) Kuisioner, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah
dipersiapkan secara tertulis dan diberikan kepada responden
untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami penyakit
infeksi pada anak.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder untuk mendukung data primer. Penulis menggunakan cara
untuk memperoleh data sekunder sebagai berikut:
1) Perpustakaan
Data sekunder diperoleh melalui sejarah, literatur-
literatur, serta buku-buku yang akan kita gunakan sesuai
dengan kebutuhan penelitian dan sebagai bahan referensi untuk
menyusun kajian pustaka atau teori-teori dalam penelitian ini.
2) Jurnal
Data sekunder bisa diperoleh dari jurnal dan hasil
penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel-
variabel penelitian.
3) Data lain
Data yang di peroleh dari sumber yang terkait dengan
penelitian ini. Contohnya data dari puskesmas dan dinas
kesehatan.
3. Rencana Pengolahan Data
a. Editing
Editing data hasil penelitian dilakukan untuk meneliti
kelengkapan dan kekonsistenan dari tiap-tiap kuesioner yang telah
diisi oleh responden.
b. Scoring
Scoring data dilakukan dengan memberikan skor pada tiap
jawaban responden yaitu skor 1 untuk jawaban ya dan skor 0 untuk
jawaban tidak.
c. Koding
Pemberian kode pada kuesioner penelitian untuk
memudahkan entri dan analisa data.
d. Entry data
Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpul kedalam
master table atau database komputer, kemudian membuat distribusi
frekwensi sederhana.
e. Tabulating
Tabulasi merupakan memasukkan data- data hasil penelitian
kedalam tabel – tabel sesuai kriteria yang ditentukan skornya.
f. Cleaning
Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entri,
apakah ada kesalahan atau tidak.
A. Prosedur pengumpulan data
Untuk memperoleh data primer dilakukan dengan pemilihan sampel
dengan cara masing-masing responden diminta kesediaannya untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Prosedur pengumpulan data variable independen (riwayat penyakit
infeksi ).
a. Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian.
b. Setelah responden memahami tujuan peneliti, maka responden
diminta kesediannya untuk menandatangani lembar persetujuan.
c. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya bila ada
yang belum jelas.
d. Setelah itu pertanyaan dalam kuesioner dijawab, maka peneliti
mengumpulkan data dan mengucapkan terimakasih kepada
responden
2. Prosedur pengumpulan data variabel dependen (kejadian Stunting)
a. Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian.
b. Setelah responden memahami tujuan peneliti, maka peneliti
memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya bila ada
yang belum jelas
c. Setelah itu dilakukan pemeriksaan terhadap keadaan tinggi badan
balita kemudian menulis hasil pemeriksaan kedalam daftar hasil
pemeriksaan/dokumenta
B. Analisa Data
Untuk keperluan ini di gunakan :
1. Analisis Univariat
Penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui
karakteristik setiap variabel yang diukur. Karakteristik responden yang
meliputi, riwayat penyakit infeksi, serta untuk menggambarkan variable
independen (riwayat penyakit infeksi) dan variabel dependen (Kejadian
stunting) yang disajikan dalam bentuk tabel sebaran frekuensi masing-
masing variabel seperti contoh table sebagai berikut:
Tabel 4.2 Analisis Univariat
Variabel N Persentase (%)
Jumlah -
Total -

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara masing-masing variabel yaitu mengetahui hubungan riwayat
penyakit infeksi pada balita dengan kejadian stunting pada anak usia 24-
36 bulan di wilayah Pamboang. Dalam penelitian ini untuk melihat
penyakit infeksi ( variabel X ) dengan kejadian stunting ( variabel Y).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ujiChi-Square. Pengujian
ini dengan cara membandingkan frekuensi yang diamati dengan
frekuensi yang diharapkan apakah ada perbedaan bermakna.

Tabel 4.3 Analisis Bivariat


Variabel Skala Uji statistic
Penyakit infeksi Chi-square
Kejadian stunting Chi-square

Pengujian Chi-Square digunakan untuk menguji hipotesis


komparatif dua sampel bila datanya berbentuk nominal dan sampelnya
besar (n>25). Dasar pengambilan keputusan adalah terbukti yang
kemudian diolah dan dianalisis menggunakan komputer. Derajat
kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% (taraf
kepercayaan) untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistic
digunakan batas kemaknaan 0,05, berarti jika p value < 0,05 maka
hasilnya bermakna yang artinya Ha diterima dan jika ρ value > 0,05
maka hasilnya tidak bermakna yang artinya Ha ditolak (Wahab, 2012)
H. Etika Penelitian
Menurut Polit dan Beck (2010) Penelitian dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai aspek-aspek etika. Aspek-aspek etika ini
bertujuan untuk melindungi subjek penelitian. Aspek-aspek yang harus
dipertimbangkan antara lain respect for human dignity, respect for privacy
and confidentially, respect for justice inclusiveness, balangcing harm and
benefits
1. Menghormati Harkat Dan Martabat Manusia (Respect For Human
Dignity)
Penelitian dilakukan dengan menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia. Responden memiliki hak asasi dan kebebasan untuk
menentukan pilihan mengikuti atau menolak penelitian (autonomi).
Sebelum menentukan pilihan, responden dapat menjelaskan secara
terbuka dan lengkap terkait tujuan dan manfaat penelitian, prosedur
penelitian, risiko penelitian, keuntungan yang didapatkan dan
kerahasiaan informasi. Prinsip ini juga dijelaskan secara lengkap dalam
lembar persetujuan yang ditandatangani oleh responden setelah
mendapat penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti tentang
keseluruhan pelaksanaan penelitian.
2. Menghormati Privasi Dan Kerahasiaan Subyek (Respect For Privacy
And Confidentially)
Subyek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
mendapatkan kerahasiaan informasi. Peneliti merahasiakan berbagai
informasi yang menyangkut privasi subyek dan segala informasi tentang
dirinya, dengan meniadakan identitas seperti nama diganti dengan kode
berupa nomor, alamat dan nomor telefon tidak dicantumkan dalam hasil
penelitian.
3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice
inclusiveness)
Prinsip keterbekaan dalam penelitian dilakukan dengan cara
jujur, tepat, cermat, hati-hati dan profesional. Sedangkan prinsip
keadilan dalam penelitian dilakukan dengan cara tidak ada diskriminasi
terhadap kriteria yang tidak relevan dalam pemilihan responden, namun
berdasarkan alasan ilmiah yang berhubungan langsung dengan masalah
penelitian.
4. Mempertahankan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balangcing
harm and benefits)
Manfaat yang didapat oleh responden pada penelitian ini adalah
penambahan pengetahuan responden dengan keluarga tentang penyebab
terjadinya stunting dan cara menanggulanginya.

Anda mungkin juga menyukai