Anda di halaman 1dari 7

EPIDEMIOLOGI GIZI DAN SURVEILANS

“Tugas Proposal Penelitian Epidemiologi Gizi Studi Case Control”

Oleh:

Irma Dani Aisyah (0801172235)

DOSEN PENGAMPU : IZZAH DHENILLAH SARAGIH, SKM, M.Epid.

FKM Peminatan Gizi – SEM. VI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

TA. 2019/2020

A. Judul Penelitian
“Hubungan Tinggi Badan Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59
Bulan Di Wilayah Pesisir Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang”.

B. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional, penelitian observasional adalah


penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo,
2010). Pada penelitian ini dilakukan survei analitik terhadap factor risiko stunting yaitu tinggi
badan ibu sebagai variable independen dan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan sebagai
variable dependen. Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control.
Penelitian case control merupakan penelitian epidemiologis analitik observasional yang
menelaah hubungan antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan) tertentu dengan factor risiko
tertentu. Desain penelitian case control dapat dipergunakan untuk menilai berapa besarkah peran
factor risiko dalam suatu kejadian penyakit. Pada studi case control penelitian dimulai dengan
identifikasi pasien dengan efek (case) dan kelompok tanpa efek (control): kemudian secara
retrospektif ditelusur factor risiko yang dapat menerangkan mengapa kasus terkena efek
sedangkan control tidak (Sastroasmoro, 2011).

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 06 Juni 2020.
Dengan menempuh jarak ke lokasi penelitian memakan waktu sekitar 1 jam. Dan kemudian pada
minggu selanjutnya tim peneliti memulai menyusun laporan penelitian epidemiologi gizi dengan
studi case control dari penelitian yang telah dilakukan.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 Juni – 10 Juli 2020.

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian

1
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia
24 – 59 bulan di wilayah pesisir Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, yang berjumlah 1254 balita.

2. Sampel Penelitian

Sampling adalah cara atau teknik pengambilan sampel terhadap obyek yang ditelitinya,
sedangkan sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).
Subyek dalam penelitian ini adalah semua kasus dan kontrol yang dipilih dengan
perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Kasus adalah anak usia 24 – 59 bulan dengan indeks z-
score TB/U < -2 SD, sedangkan kontrol adalah anak usia 24 – 59 bulan dengan indeks z-score
TB/U ≥ -2 SD.
Subyek penelitian diambil dengan teknik consecutive sampling. Consecutive sampling
adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel yang memenuhi
kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi (Hidayat,
2009) dan telah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi dan eksklusi sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Kriteria inklusi
1. Anak yang berusia 24-59 bulan yang tinggal dan menetap di wilayah pesisir Desa
Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
2. Nilai indeks TB/U < -2 SD pada kelompok kasus, Nilai indeks TB/U ≥ -2 SD
pada kelompok kontrol.
3. Tinggal bersama dengan orang tua.
4. Memiliki ibu kandung yang masih hidup.
5. Ibu sebagai responden bersedia untuk diukur tinggi badan dan di wawancarai.
b) Kriteria eksklusi
1. Anak dengan penyakit genetik dan kelainan kongenital seperti thalassemia dan
penyakit jantung bawaan.
2. Tidak tinggal bersama orang tua (ibu).

2
E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya


menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional merupakan
suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang
sama serta sebagai penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian
secara operasional sehingga mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian
(Setiadi, 2007).

Tabel 1.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Stunting Anak usia 24 – 59 Menghitun Microtoise 1. Stunting Nominal
bulan dengan status gizi g nilai z- Stature Meter (nilai Z-
yang berdasarkan PB/U score. score <
atau TB/U bila -2SD)
dibandingkan dengan 2. Tidak
standar antropometri Stunting
oleh Kepmenkes RI (nilai Z-
nilai Z-scorenya < -2 score ≥
SD. -2SD)
2. Tinggi Badan Ukuran linier ibu yang Menghitun Microtoise 1. Pendek Nominal
Ibu diukur dari ujung kaki g tinggi Stature Meter (<150 cm)
sampai ujung kepala badan ibu 2. Normal (≥
menggunakan dari ujung 150 cm)
Microtoise yang sudah kaki sampai
dikalibrasi dengan ujung
ketelitian 0,1 cm. kepala.

F. Variable Penelitian

Variabel adalah gejala yang menjadi focus peneliti untuk diamati (Sugiyono, 2011). Pada
penelitian ini terdapat beberapa variable antara lain:

a. Variable Independen

3
Variable independen atau variable bebas adalah variable yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variable dependen (Sugiyono, 2011). Variable independen
pada penelitian ini adalah tinggi badan ibu.

b. Variable Dependen
Variable dependen atau variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2011). Variable dependen
pada penelitian ini adalah kejadian Stunting pada anak usia 24 – 59 tahun.
G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data
(Notoatmodjo, 2010). Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Alat pengukur tinggi badan (Microtoise) yang sudah dikalibrasi dengan tingkat
ketelitian 0,1 cm.
2. Tabel standar antropometri dari Kepmenkes RI 2010.
3. Kuesioner data anak terdiri atas:
a) Identitas anak : Nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, umur, alamat.
b) Identitas orang tua : Nama, alamat, no telp/hp, pendidikan.
c) Pengukuran antropometri (tinggi badan anak dan ibu)
H. Jenis dan Cara Pengambilan Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data primer yang diperoleh langsung dari anak
dan orang tua di Wilayah Puskesmas Minggir. Data primer terdiri atas identitas anak, identitas
orang tua, pengukuran antropometri untuk tinggi badan anak dan orang tua.
Data primer ialah sumber informasi langsung berasal dari yang mempunyai wewenang
dan bertanggung jawab terhadap data tersebut (Notoatmodjo, 2010).
2. Cara Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut :

a) Tahap Persiapan
1) Pengumpulan artikel, jurnal, data, dan tinjauan pustaka untuk penyusunan
proposal penelitian.

4
2) Penyusunan proposal penelitian dan konsultasi.
3) Mengurus izin studi pendahuluan.
4) Seminar proposal
b) Mengurus surat izin penelitian di Dinas Kesehatan Kota Medan.
c) Tahap Pelaksanaan
1) Melakukan koordinasi dengan petugas puskesmas untuk pembagian posyandu
di Wilayah Pesisir Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang..
2) Melakukan orientasi ke tempat penelitian yaitu Wilayah pesisir Desa Percut
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
3) Melakukan kunjungan ke Posyandu Wilayah pesisir Desa Percut Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
4) Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian serta calon
responden diminta menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi
responden apabila bersedia menjadi responden penelitian.
5) Memilih sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
6) Melakukan pengumpulan data yaitu pengukuran tinggi badan anak dan tinggi
badan ibu yang dibantu oleh kader di posyandu, kemudian melakukan
wawancara dengan responden penelitian.
7) Memasukkan data yang terkumpul ke dalam lembar observasi pengumpulan
data yang telah tersedia.
8) Memasukan data ke dalam format pengolahan data.
I. Pengolahan dan Analisa Data
1. Sebelum di analisis data akan di edit, dikoding, ditabulasi dan dimasukkan ke dalam
program computer.
2. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan
bivariate dengan menggunakan software SPSS 16.
3. Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan setiap variabel independen dan
dependen.
4. Analisa bivariat diguakan untuk melihat korelasi atau hubungan dari dua variabel
yang diduga berpengaruh.

5
5. Uji analisis yang digunakan adalah uji Chi-square, apabila data yang didapat tidak
memenuhi syarat untuk dilakukan uji Chi-square, maka akan dilakukan uji
alterenatif Fisher.
6. Analisis Odds Ratio (OR) digunakan untuk membandingkan pajanan di antara
kelompok kasus terhadap pajanan pada kelompok kontrol. Untuk menetapkan
besarnya risiko terjadinya efek pada kasus. Menarik kesimpulan dengan odds ratio:
 OR > 1, artinya mempertinggi risiko
 OR = 1, artinya tidak terdapat asosiasi/hubungan
 OR < 1, artinya faktor protektif.

Anda mungkin juga menyukai