Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan mengetahui
hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel yang lain secara
observasional, dimana peneliti hanya melakukan observasi pada variabel yang akan
diteliti (Swarjana, 2015). Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, yaitu
penelitian yang mendeterminasi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
secara simultan pada setiap subjek penelitian (Gordis, 2009).
Penelitian ini menganalisis hubungan antara variabel bebas (asupan dan garam
b/eriodium, status gizi dan Urinary iodine concentration {UIC} on spot) dengan variabel
terikat yaitu prestasi belajar anak Sekolah Dasar yang dilakukan dengan cara
pengumpulan data pada satu waktu.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah anak Sekolah Dasar kelas 4 dan 5 yang tersebar di 32 SD
dan 9 MI di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pakis. Penelitian akan dilaksanakan
pada bulan Desember sampai Januari 2019. Waktu penelitian akan disesuaikan dengan
jadwal penelitian yang telah dibuat oleh peneliti. Jadwal penelitian terlampir pada
lampiran ….

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu yang potensial diukur sebagai bagian
dari penelitian dan target untuk menghasilkan hasil penelitian (Mazhindu dan Scott,
2005; Shi, 2008).
Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 9 – 11 tahun yang
merupakan murid Sekolah Dasar kelas 4 dan 5. Jumlah populasi adalah jumlah anak
Sekolah Dasar di lokasi penelitian. Berdasarkan data UPTD TK/SD Kecamatan Pakis
pada bulan Oktober 2018, jumlah murid kelas 4 dan 5 adalah …. Siswa yang tersebar
di 32 SD dan 9 MI.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dihasilkan dari sampling dan
memiliki karakteristik yang mewakili populasi (Jupp dan Sapsford, 2006). Sampel
dalam penelitian ini dibatasi pada anak usia 9 hingga 11 tahun yang merupakan murid
kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar di Kecamatan Pakis dengan kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi sebagai berikut :
Kriteria inklusi :
- Anak berusia 9 – 11 tahun
- Murid kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar
- Laki-laki dan perempuan
- Tinggal di lokasi penelitian selama minimal 6 bulan
- Tidak ada penyakit infeksi
- Tidak memiliki penyakit kronis
- Tidak mengikuti les tambahan diluar jam pelajaran sekolah

Kriteria eksklusi :
- Anak tidak masuk sekolah
- Anak pindah sekolah
- Mempunyai ibu yang sama dengan responden lain

3. Besar sampel
Besar sampel penelitian dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel
Charan dan Biswas (2013) untuk penelitian kesehatan dengan desain case control :
n= Z 1-α/2 ² SD²

Berdasarkan perhitungan dengan loss to follow up 10%, maka didapatkan
hasil besar sampel menjadi ….. dibulatkan menjadi … anak SD.

Keterangan :
n = Jumlah sampel yang diinginkan
Z 1-α/2 = Derajat kepercayaan (95%, Z = 1,96)
SD = Standar deviasi berdasarkan penelitian terdahulu atau studi
pendahuluan
d = Presisi mutlak yang diinginkan peneliti (0,1)

E. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel (sampling) adalah cara yang digunakan untuk
memilih bagian dari populasi untuk diteliti yang representatif, sehingga setiap sampel
dalam penelitian dapat mewakili populasinya baik dari jumlah maupun karakteristik
(Swarjana, 2015).
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu suatu
metode untuk memilih subjek dengan peluang yang sama dan independen untuk terpilih
ke dalam sampel (Murti, 2013). Simple random sampling dilakukan dengan
menggunakan software untuk memilih subjek penelitian.
F. Alur Penelitian

Populasi murid SD diwilayah Kecamatan ….sebesar … (32 SD dan 9 MI)

Populasi murid SD usia 9 – 11 tahun yang Menentukan ukuran sampel


duduk di kelas 4 dan 5 (N=…..) minimal dengan rumus Charan
dan Biswas (2013) dengan loss
to follow up 20%
Besar sampel minimal murid SD kelas 4
dan 5 (n=…..) Menentukan sampel dari setiap
SD dengan Simple Random
Sampling

Diperoleh subjek dari setiap SD/MI


sejumlah sampel
Menentukan subjek dengan
menggunakan komputer
Sampel yang diteliti … anak SD

Urinary iodine Status gizi (IMT/U)


Asupan iodium
concentration (UIC) on spot

Prestasi belajar (Nilai Rapot Semester mata


pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia) Uji statistik dan
analisis hubungan
Pearl Correlation
Analisis univariat

Analisis bivariat

Analisis multivariat
Gambar 3.1. Alur penelitian hubungan hubungan asupan iodium, Urinary iodine
concentration (UIC) on spot dan status gizi dengan prestasi belajar anak
Sekolah Dasar.
G. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi variabel bebas
(independen) adalah asupan iodium, Urinary iodine concentration (UIC) on spot, status
gizi. Variabel terikat (dependen) adalah prestasi belajar pada anak Sekolah Dasar.

H. Definisi Operasional Penelitian


Definisi operasional variabel penelitian adalah pemberian definisi terhadap
variabel berdasarkan teori namun secara operasional agar dapat diukur dan diuji oleh
peneliti untuk mendapatkan informasi (Loiselle et al, 2010). Berikut definisi operasional
variabel-variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini :
1. Asupan iodium adalah jumlah asupan iodium yang dikonsumsi dalam sehari (24 jam)
yang diabsorbsi dari pangan sumber iodium.
Alat ukur : form recall 24 hour
Skala ukur : µg/hari
Skala data : rasio
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, kebutuhan iodium anak usia 9-
11 tahun yaitu 120 µg/hari.

2. Urinary iodine concentration (UIC) adalah jumlah iodium yang diekskresikan


melalui urin dan dianalisis dengan metode acid digestion oleh petugas laboratorium di
BP2GAKI Magelang.
Alat ukur : spektrofotometer
Skala ukur : µg/L
Skala data : rasio

Kriteria klasifikasi penilaian menurut WHO (2007) :


a. Defesiensi berat : <20 µg/L
b. Defesiensi sedang : 20-49 µg/L
c. Defesiensi ringan : 50-99 µg/L
d. Optimal : 100-200 µg/L
e. Lebih : 201-300 µg/L
3. Status gizi anak adalah kondisi kesehatan anak yang dapat ditentukan berdasarkan
zat-zat gizi yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Suhardjo,
2003). Berdasarkan Kepemenkes RI N0.1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, status gizi anak usia 5-18 tahun
dapat diukur berdasarkan Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U) (Kemenkes,
2011).
a. Alat ukur : perhitungan berat badan dan tinggi badan menggunakan
rumus IMT = Berat badan (kg)/tinggi badan² (m).
b. Skala ukur : kg/m²
c. Skala data : rasio

Kriteria klasifikasi penilaian menurut Kemenkes (2011) :


a. Kurus : -3 SD sampai dengan <-2 SD
b. Normal : -2 SD sampai dengan 1 SD
c. Gemuk : >1 SD sampai dengan 2 SD
d. Obesitas : >2 SD

4. Prestasi belajar

5. Sampel urin on spot


Sampel urin yang diambil dari urin yang dikeluarkan setiap waktu antar makan.
Sampel urin yang dikumpulkan adalah urin dari makan siang hingga makan malam.

6. Anak sekolah dasar adalah anak kelas 4 dan 5 yang duduk di Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah usia 9-11 tahun dan tinggal di wilayah Kecamatan Pakis.

I. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah salah satu prosedur penting dalam melakukan penelitian
kesehatan karena berhubungan langsung dengan makhluk hidup khususnya pada manusia
(Hidayat, 2007). Beberapa yang harus diperhatikan antara lain :
1. Inform Consent
Merupakan kesepakatan dan persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan bukti lembar persetujuan untuk menjadi responden dan
ditandatangani oleh responden sebagai persetujuan.

2. Anonimity
Merupakan pemberian jaminan kepada responden untuk merahasiakan nama
responden pada lembar alat ukur dan menggantinya dengan kode.

3. Confiedentially
Merupakan jaminan kerahasiaan hasil penelitian yang telah dikumpulkan oleh
peneliti dan hanya data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

J. Prosedur Pengumpulan Data


1. Sumber data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (Notoatmojo, 2010). Data primer
dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari anak Sekolah Dasar kelas 4 dan 5.
Data primer meliputi 1) karakteristik responden (nama, usia, kelas, jenis kelamin); 2)
asupan iodium; 3) Urinary iodine concentration (UIC) on spot; 4) status gizi IMT/U;
5) Prestasi belajar (nilai rapot semester mata pelajaran Matematika dan Bahasa
Indonesia).
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber lain yang
sudah ada (Notoadmoho, 2010). Data sekunder penelitian ini berupa informasi
tentang jumlah anak usia 9 hingga 11 tahun yang duduk di kelas 4 dan 5 SD yang
diperoleh dari UPTD TK/SD Kecamatan Pakis.

2. Cara Pengumpulan Data


Pengambilan sampel urin on spot dilakukan oleh subjek dibantu dengan
orangtua di antara jam makan siang hingga makan malam. Sebelum pengambilan
urin, subjek dan orangtua telah diberi penjelasan tata cara pengambilan yang benar
secara lisan maupun tulisan. Subjek diminta mengumpulkan urin menggunakan gelas
ukur kemudian dimasukkan ke dalam pot urin steril 325 ml sebanyak 1 botol. Sampel
urin disimpan dalam pot urin jenis plastik yang tidak mudah pecah dan ditutup rapat.
Sampel urin subjek diberi identitas (kode responden,nama, nama sekolah), dicatat
tanggal pengambilan urin kemudian dibungkus plastik (Charlton et al, 2015).
Sampel urin on spot dikumpulkan oleh subjek kepada enumerator.
Enumerator mengirim sampel urin menggunakan box styrofoam untuk dianalisis di
laboratorium. Sampel urin dapat bertahan selama berbulan-bulan di dalam suhu beku
dan tahan seminggu dalam suhu kamar (Jooste et al, 2010).
Proses pengumpulan data akan dibantu oleh 3 enumerator penelitian.
Enumerator terdiri dari 3 mahasiswa D4 gizi yang bertugas untuk melakukan
wawancara food recall 3 x 24 jam, pengumpulan antropometri dan pengumpulan urin
anak SD.

3. Instrumen Penelitian
a. Instrumen untuk mengukur asupan iodium
Asupan idoium ditentukan dengan metode food recall 3x24 jam untuk
memperoleh rata-rata asupan perhari. Hasil pengukuran dinyatakan dalam
mikrogram (µg) yang didapat dengan menggunakan software Nutriclin versi 4
tahun 2014.

b. Instrumen untuk mengukur Urinary iodine concentration (UIC) on spot


Pengukuran kadar UIC on spot sore ditampung dalam botol penampung
urin yang bertutup rapat. Metode pemeriksaan UIC adalah acid digestion dengan
cara urin dikocok terlebih dahulu kemudian diambil 10 cc dan dilarutkan dengan
ammonium persulfate 90-110ºC kemudian ditambahkan ceric ammonium sulfat.
Perubahan warna kuning yang terjadi diukur secara kuantitatif dengan
spektrofotometer (Jooste et al, 2010).
c. Instrumen untuk mengukur status gizi IMT/U
Pengukuran IMT/U dilakukan untuk menentukan status gizi dan
pertumbuhan anak dengan mengukur berat badan dan tinggi badan secara
langsung. Alat pengukur tinggi badan menggunakan microtoise dengan ketelitian
0,1 cm, sedangkan pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak digital
merk Camry dengan ketelitian 0,1 kg yang sudah dikalibrasi.
Status gizi IMT/U didapat dengan perhitungan berat badan dan tinggi
badan menggunakan rumus sebagai berikut :
IMT = Berat badan (kg) / tinggi badan² (m).
Setelah dihitung, angka diinterpretasikan dengan membandingkan tabel
IMT/U menurut SK Menkes 2010 untuk antropometri.

d. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar

K. Pengolahan Data
Menurut Nursalam (2008), pengolahan data untuk dapat menginterpretasikan hasil
penelitian meliputi :
1. Editing
Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengecekan isian kuesioner dan dilakukan
editing meliputi karakteristik sampel (nama, usia, kelas, jenis kelamin), asupan dan
garam beriodium, status gizi dan Urinary iodine concentration (UIC) on spot pada
anak SD.

2. Coding
Pemberian kode agar mempermudah peneliti dalam pengolahan data dan proses
selanjutnya.

3. Entri Data
Proses memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam computer. Data yang
dientri meliputi karakteristik sampel (nama, umur, kelas, jenis kelamin), asupan dan
garam beriodium, status gizi dan Urinary iodine concentration (UIC) on spot pada
anak SD.

4. Cleaning
Proses mengoreksi data yang telah dientri atau proses mengoreksi ditingkat komputer.

5. Tabulating
Proses penyusunan data dengan mengorganisir data agar mudah diinterpretasikan
dalam bentuk tabel seperti data karakteristik subjek, asupan iodium, Urinary iodine
concentration (UIC) on spot dan status gizi dan prestasi belajar anak SD yang telah
diteliti kebenarannya dan siap dianalisis.

L. Analisis Data
Analisis data dilakukan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS
(Statistical Package for The Social Science) versi 22 dengan derajat kepercayaan 95%
(α=0,05), kemudian diinterpretasikan secara bertahap sesuai dengan tujuan penelitian,
yaitu :
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan mengetahui gambaran diastribusi setiap variabel
dan disajikan secara deskriptif. Hasil yang dianalisis yaitu data umur, kelas, jenis
kelamin, asupan iodium, Urinary iodine concentration (UIC) on spot dan status gizi
pada anak SD.

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan mengetahui hubungan variabel asupan dan garam
beriodium, status gizi dan Urinary iodine concentration (UIC) on spot dengan
prestasi belajar anak SD. Normalitas data diuji dengan One Sample Kolmogorov-
Smirnov. Jika data berdistribusi normal, analisis bivariate dilanjutkan dengan uji
Pearson Corellation.
3. Analisis Multivariat

Anda mungkin juga menyukai