Anda di halaman 1dari 13

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa mempengaruhi

akurasi suatu hasil. Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap

keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian

bisa ditetapkan (Nursalam, 2003).

Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian korelasional, yaitu

merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu

situasi atau kelompok subyek. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional

dimana pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu, artinya tiap subyek

penelitian diobservasi sekali saja tanpa ada follow up (Notoadmojo, 2005).

3.2. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama 1 minggu, pada bulan April 2013, di Kelas

VI SD Islam Hasanudin Kecamatan Kepanjen.


20

3.3. Kerangka kerja

Kerangka kerja merupakan tahapan dalam suatu penelitian yang menyajikan alur

penelitian, terutama variabel yang digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2003).

Populasi
Seluruh anak kelas VI SD Islam Hasanudin Kecamatan Kepanjen,
Sebanyak 20 anak.

Sampel
Sebagian anak kelas VI SD Islam Hasanudin Kecamatan
Kepanjen,yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Sebanyak 19 anak.

Sampling
Purposive sampling,

Desain Penelitian
korelasional

Pengumpulan Data
1. Pola makan : metode wawancara food recall 24
jam
2. Kejadian obesitas : pengukuran indeks massa tubuh,
untuk menentukan kejadian obesitas IMT
dibandingkan dengan klasifikasi status gizi menurut
CDC-NCHS (2000)

Pengolahan data dan analisa data


Editing, Coding, Tabulating, Scoring, Klasifikasi, Interpretasi,
Analisa data

Penarikan Kesimpulan

Bagan 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Obesitas pada Anak Usia Sekolah (Suatu Studi di Kelas VI SD Islam
Hasanudin Kecamatan Kepanjen).
21

3.4. Desain Sampling

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah

yang diteliti (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh

anak kelas VI SD Islam Hasanudin Kecamatan Kepanjen, Sebanyak 20 anak.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu

untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi. (Nursalam, 2003).

1. Kriteria Inklusi

Kritera inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang diteliti (Nursalam, 2003).

Kriteria inklusi dalam peneitian ini adalah :

a. Masuk sekolah pada saat penelitian dilakukan

b. Sekolah di kelas VI SD Islam Hasanudin Kepanjen

c. Anak bersedia menjadi responden.

2. Kriteria Eksklusi

Kritera eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kritera inklusi dari studi (Nursalam, 2003).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Anak menolak menjadi responden

b. Tidak masuk sekolah pada saat dilakukan penelitian


22

3.3.3. Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam,2003).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2006).

3.3.4. Besar sampel

Menurut Nursalam (2003), besar sampel dalam suatu penelitian dapat

ditetapkan dengan menggunakan rumus :

N
n=
1 + N (d)2
Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat kesalahan yang dipilih

Dari rumus diatas ditentukan sampel sebagai berikut:

N
n=
1 + N (d)2

20
n =
1 + 20 (0,05)2

20
n= = 19
1,05
23

Dari perhitungan diatas ditetapkan jumlah sampel 19 anak.

3.5. Identifikasi Variabel

Variabel adalah gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati, sebagai

atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan

lainnya (Sugiyono,2000).

Variabel dalam penelitian ini adalah :

3.5.1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pola makan anak usia sekolah.

3.5.2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya.

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian obesitas anak usia

sekolah.
24

3.6. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Obesitas pada Anak Usia Sekolah
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor /
Operasional Klasifikasi
Variabel Kesesuaian/ Berdasarkan Form Ordin Skor :
Independen ketidaksesuai- metode food pencatatan al 1 = Sesuai
an recall 24 jam pola makan 0 =Tidak sesuai
Pola makan Jumlah, jenis,
anak usia dan jadwal Kriteria :
sekolah makanan yang Baik : 76 – 100 %
dikonsumsi Cukup : 56 – 75 %
anak usia Kurang : < 56 %
sekolah yang
diperoleh dari
hasil
pencatatan
jumlah bahan
makanan yang
dikonsumsi
selama 24 jam
yang lalu.

Variabel Suatu keadaan Klasifikasi status - Timbangan Nomi Skor


dependen berat badan gizi anak dan - Mikrotoise nal Indeks massa
yang berlebih remaja menurut - Kalkulator tubuh (IMT)
Kejadian sehingga berat umur dan jenis - Lembar IMT= BB (kg)
obesitas badan jauh dari kelamin pencatatan TBxTB(m)
anak usia normal berdasarkan indeks massa
sekolah berdasarkan CDC-NCHS tubuh, Klasifikasi
standart baku - Grafik (menurut CDC-
WHO NCHS Growth Chart NCHS) :
CDC-NCHS 1. Obesitas jika
(2000) dan IMT ≥ 95th tile
WHO (2007). 2. Tidak
obesitas jika
IMT < 95th tile
25

3.7. Pengumpulan dan Analisa Data

3.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah suatu alat yang diperlukan dalam pengumpulan data

dengan cara apapun (Notoadmodjo, 2003). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah : untuk mengukur pola makan digunakan form pencatatan

pola makan, berisi pertanyaan mengenai jumlah, jenis makanan dan jadwal

makan responden selama 24 jam terakhir. Untuk mendeteksi kejadian obesitas

digunakan instrumen timbangan, mikrotoise, kalkulator, lembar pencatatan

indeks massa tubuh, grafik Growth Chart CDC-NCHS (2000) dan WHO

(2007).

3.7.2 Pengumpulan Data

1. Prosedur Birokrasi Penelitian

Birokrasi pengumpulan data dimulai dari pengurusan ijin penelitian kepada

pihak yang berwenang. Surat ijin penelitian dari Ketua STIKES Kepanjen

diberikan kepada BAKESBANGLINMAS Kabupaten Malang yang nantinya

diteruskan ke Kepala SD Islam Hasanudin Kecamatan Kepanjen. Jika ijin

penelitian telah diterbitkan maka peneliti segera melakukan penelitian di lokasi.

2. Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data akan dilakukan pada saat jam istirahat.

Pengukuran pola makan dilakukan dengan cara : peneliti memanggil satu

persatu responden, melakukan wawancara mengenai jumlah, jenis dan jadwal

makan selama 24 jam terakhir, dan mencatatnya dalam lembar observasi.

Penentuan kejadian obesitas dilakukan dengan cara menghitung indeks massa


26

tubuh (IMT) responden. Harga IMT diperoleh dari rumus berat badan (dalam

satuan kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam satuan meter). Hasil

penghitungan IMT tersebut kemudian dibandingkan dengan Grafik Growth

Chart CDC-NCHS (2000) dan WHO (2007), pada umur 10 – 12 tahun.

3.7.3 Analisa Data

1. Editing

Editing adalah mengecek macam-macam isian data. Jika didalam instrumen

ada item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain yang tidak dikehendaki peneliti

padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok maka item ini

perlu di drop (Arikunto, 2006).

2. Coding

Coding adalah memberikan kode jawaban secara angka atau kode tertentu

sehingga mudah dan sederhana (Arikunto, 2006).

Pemberian kode dalam penelitian ini :

a. Jenis kelamin :

1) Kode P = perempuan

2) Kode L = laki-laki

b. Pola makan

1) Kode B = baik

2) Kode C = cukup

3) Kode K = kurang

c. Kejadian obesitas

1) Kode O = obesitas
27

2) Kode TO = tidak obesitas

d. Pengukuran indeks massa tubuh

1) Kode IMT = indeks massa tubuh

2) Kode BB = berat badan

3) Kode TB = tinggi badan

4) Kode Kg = kilogram

5) Kode m = meter

3. Skoring

Skoring adalah kegiatan pemberian skor terhadap jawaban pertanyaan dan

hasil pengukuran, kegiatan skoring dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel pola makan anak usia sekolah

1) Skor 1 = sesuai

2) Skor 2 = tidak sesuai

b. Variabel kejadian obesitas pada anak usia sekolah

Skor didapatkan dari hasil menimbang berat badan dalam satuan

kilogram dan pengukuran tinggi badan dalam satuan meter.

4. Penilaian

a. Variabel pola makan anak usia sekolah

Menurut Nursalam (2003), Nilai pada masing-masing item pertanyaan

kemudian dijumlahkan selanjutnya hasilnya diolah dengan rumus :


28

Keterangan :

N : Nilai

Sp : Skor yang didapat

Sm : Skor maksimal

b. Variabel kejadian obesitas pada anak usia sekolah

Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan selanjutnya diolah

untuk mendapatkan harga indeks massa tubuh (IMT).

Keterangan :

IMT = indeks massa tubuh

BB = berat badan

TB = tinggi badan

Kg = kilogram

m = meter

5. Klasifikasi

a. Variabel pola makan anak usia sekolah

Nilai diklasifikasi dalam 3 kategori :

1) Baik : 76 – 100 %

2) Cukup : 56 – 75 %

3) Kurang : < 56 %

(Nursalam, 2003)

b. Variabel kejadian obesitas pada anak usia sekolah


29

Klasifikasi diperoleh dengan membandingkan IMT responden dengan

grafik Growth Chart CDC-NCHS (2000) dan WHO (2007), pada umur

10–12 tahun. Sehingga didapatkan klasifikasi sebagai berikut :

1) Obesitas jika IMT ≥ 95th tile

2) Tidak obesitas jika IMT < 95th tile

6. Interprestasi data responden

Setelah proses klasifikasi data selesai selanjutnya data tersebut diubah

kedalam bentuk prosentase yang mana frekuensi yang muncul dibagi jumlah

responden yang ada, kemudian dikalikan 100%; maka jika dirumuskan:

Keterangan:

P : Nilai akhir/ prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

7. Tabulating

Setelah data terkumpul melalui angket, kemudian ditabulasi dan

dikumpulkan sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2006). Tabulating

dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi yang nantinya akan

tampak jumlah dan persentasenya.

8. Analisa hubungan pola makan dengan kejadian obesitas pada anak usia

sekolah
30

Menurut Nursalam (2003), beberapa metode uji statistik yang dapat

digunakan untuk menganalisa hubungan variabel independen berskala ordinal

dan variabel dependen berskala nominal adalah uji tanda, uji median, uji

peringkat dari Wilcoxon, uji Mann-Whitney, uji Kruskall Wallis.

Uji statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik

Mann-Whitney, yang dihitung dengan menggunakan aplikasi SPSS 12 for

windows.

3.8 Penyajian Data

Penyajian data dalam hal ini menggunakan tabel distribusi frekuensi dan narasi

sederhana mengenai hasil table distribusi frekuensi. Narasi digunakan untuk

menyampaikan ulasan mengenai data dengan nilai mencolok atau ekstrem, sehingga

lebih komunikatif (Arikunto, 2006).

3.9 Etika Penelitian

3.9.1 Informed Consent

Informed consent adalah proses pemberian informasi yang cukup dapat

dimengerti kepada individu mengenai partisipasinya dalam pembuatan karya

ilmiah. Ini meliputi pemberian informasi kepada peserta mengenai hak-hak dan

tanggung jawab mereka dalam pembuatan karya ilmiah dan mendokumentasikan

sifat kesepakatan. Peneliti memastikan bahwa setiap individu mengetahui sifat

dari pembuatan karya ilmiah, implikasi partisipasi, berpartisipasi dan bahwa


31

individu dapat memutuskan dengan bebas apakah berpartisipasi atau tidak dalam

pembuatan karya ilmiah, tanpa ketakutan akan pembalasan (Hidayat, 2003).

3.9.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama responden

tetapi lembar tersebut diberi kode (Alimul, 2003). Anominitas menuju pada

tindakan merahasiakan nama peserta terkait dengan partisipasi mereka dalam

pembuatan karya ilmiah. Mekanisme yang digunakan untuk memastikan

Anonimitas peserta meliputi menjaga daftar master nama peserta dan nomor-

nomor kodenya dalam lokasi yang setiap peserta, memusnahkan nama

sebenarnya, dan menggunakan nama kode pada waktu mendiskusikan data

(Hidayat, 2003).

3.9.3 Kerahasiaan (Confidetiality)

Kerahasiaan mengacu pada tanggungjawab peneliti untuk melindungi semua

data yang dikumpulkan dalam lingkup pembuatan karya ilmiah, dari

pemberitahuan kepada yang lain. Individu yang setuju untuk berpartisipasi dalam

riset mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa informasi yang dikumpulkan

ini atau tentang mereka tetap bersifat pribadi (Hidayat, 2003).

Anda mungkin juga menyukai