Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN OBESITAS PADA SISWA

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 3 CIJANTUNG


TAHUN 2020

Oleh :
SULISTYONO
195139035

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA, 2020
PENDAHULUAN
 Kebiasaan makan yang tidak baik seperti
kelebihan makan makanan jajanan yang tinggi
lemak, tinggi gula, dan tinggi kalori serta
kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan
OBESITAS overweight atau obesitas pada anak (Wansink, et
al., 2013)
 Menurut data Riskesdas tahun 2018 secara
nasional masalah gemuk pada anak usia sekolah
(5-12 tahun) masih tinggi yaitu 20%, terdiri dari
gemuk 10,8 % dan sangat gemuk (obesitas) 9,2%.

 Dari 709 siswa terdiri dari siswa kelas 1


MIN 3 Cijantung sampai dengan 6 terdapat 40 siswa yang
Jakarta Timur terdata obesitas, namun diperkirakan
jumlahnya lebih dari jumlah tersebut (Data
MIN 3 Cijantung, 2020).
“Apakah kebiasaan jajan berhubungan
PERUMUSAN
dengan obesitas pada anak Sekolah
MASALAH
Mandrasah Ibtidaiyah Negeri 3
Cijantung pada tahun 2020?”

Mengetahui hubungan kebiasaan


TUJUAN jajan dengan obesitas pada siswa
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3
Cijantung tahun 2020

MANFAAT
 Bagi Institusi Pendidikan
 Bagi Tempat Penelitian
 Bagi Peneliti
KAJIAN PUSTAKA
ANA USIA SEKOLAH
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia antara 6-12 tahun.
Seorang anak dikatakan memasuki tahap middle childhood
ketika berada pada usia 5-10 tahun.
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan atau
abnormal yang dapat menggangu kesehatan (WHO, 2017).
.
Faktor risiko obesitas dipengaruhi oleh banyak
faktor.
Sebagian besar faktor risiko obesitas yaitu jenis
kelamin, faktor genetik dan factor lingkungan, antara
lain aktivitas fisik, asupan makan, sosial ekonomi
(Putri, 2015).
Kebiasaan Jajan
Makanan dalam ilmu kesehatan adalah setiap substrat
yang dapat dipergunakan untuk proses di dalam tubuh,
terutama untuk membangun dan memperoleh tenaga
bagi kesehatan sel tubuh (Irianto, 2014).
KERANGKA KONSEP

Variabel Independen Variabel Dependen

Obesitas
Kebiasaan pada siswa
Jajan
Definisi Operasional
Skala
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
Dependen
Obesitas pada Keadaan penumpukan Timbangan dan Mengisi lembar 1. Obesitas, (jika Ordinal
siswa/i lemak berlebih dalam Pengukur tinggi observasi hasil nilai IMT: >2
tubuh yang terjadi Badan penimbangan SD)
selama bertahun- penimbangan berat 2. Tidak Obesitas
tahun dan akan badan (BB) dan (jika nilai IMT:
menimbulkan pengukuran tinggi -2 SD sampai
berbagai macam badan (TB) dengan 1 SD)
penyakit. (Kemenkes RI, (Kemenkes RI,
2010) 2010)
Independen
Kebiasaan jajan Tingkat laku yang Lembar Mengisi semua Menggunakan cut of Ordinal
dilakukan secara terus Kuesioner A pertanyaan pada point sehingga:
menerus dalam Modifikasi lembar kuesioner 1. Kurang Baik,
mengkonsumsi kuesioner dengan skala jika < Mean
jajanan saat berada di Kebiasaan jajan Likert: (28,8)
sekolah. Kuisioner 4= Selalu 2. Baik, jika ≥
terdiri atas 25 3= Sering Mean (28,8)
item 2= Kadang-kadang (Arikunto, 2010)
pertanyaan 1= Tidak pernah
(Sugiyono, 2010)
METODE PENELITIAN
Pendekatan kuantitatif dengan
DESAIN metode deskriptif korelasional
PENELITIAN (cross sectional).

Lokasi di MIN 3 Cijantung Jakarta


Timur.
LOKASI DAN Waktu penelitian ini adalah bulan Juli-
WAKTU Agustus 2020

Seluruh Siswa MIN 3 sebanyak 154


orang
POPULASI
Sampel yang akan digunakan dalam
DAN SAMPEL penelitian sebanyak 122 orang.
Analisa univariat bertujuan
untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik
ANALISIS setiap variabel penelitian.
UNIVARIAT Hasil analisa univariat berupa
distribusi frekuensi dan
presentase dari tiap variabel

Analisa yang dilakukan


pada dua variabel
ANALISIS independen dengan
BIVARIAT variabel dependen yang
diduga memiliki
hubungan atau korelasi
HASIL PENELITIAN
F Berdasarkan tabel disamping
Variabel Penelitian
(n)
P (%)   diketahui:
Kebiasaan jajan    Distribusi frekuensi responden
Kurang Baik 62 50,8   yang kebiasaan jajannya kurang
Baik 60 49,2 baik sebanyak 62 orang (50,8%),
  sedangkan responden yang
Obesitas pada siswa
kebiasaan jajannya baik sebanyak
Obesitas 19 15,6
Tidak obesitas 103 84,4 60 orang (49,2%).
Total 122 100  Sebagian kecil responden yang
mengalami obesitas sebanyak 19
orang (15,6%), sedangkan
responden yang tidak mengalami
obesitas sebanyak 103 orang
(84,4%).
Analisis Bivariat
Obesitas pada siswa
Tidak Total
Kebiasaan Obesitas p
Obesitas OR (95% CI)
jajan value
n % n % n %

Kurang Baik 15 24,2 47 75,8 62 100


4,468
Baik 4 6,7 56 93,3 60 100 0,016
(1,388-14,383)
Total 19 15,6 103 84,4 122 100

 Hasil uji statistik diperoleh pvalue = 0,016 (< 0,05), maka


dapat disimpulkan ada hubungan antara kebiasaan jajan
dengan obesitas pada siswa.
 Nilai OR 4,468 artinya responden yang kebiasaan jajannya
kurang baik mempunyai peluang 4,5 kali memiliki obesitas
dibandingkan responden yang kebiasaan jajannya baik.
PENUTUP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Sebagian kecil responden yang mengalami obesitas
sebanyak 19 orang (15,6%).
Sebagian besar responden yang kebiasaan jajannya
kurang baik sebanyak 62 orang (50,8%).
Terdapat hubungan antara kebiasaan jajan dengan
obesitas pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3
Cijantung Tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai