Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian menggunakan metode correlative yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengungkap hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen (Nursalam, 2016). Metode pendekatan
cross sectional untuk mendeskripsikan fenomena atau hubungan fenomena
yang ada (sekali waktu) antara faktor resiko/paparan dengan penyakit (Aziz,
2009). Rancangan bermaksud untuk menganalisis hubungan variabel indeks
massa tubuh >24 dan variabel kejadian hiperkolesterolemia pada lansia usia
middle age (45-59 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Karangan

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, subjek berupa
benda. Semua benda memiliki sifat atau ciri adalah subjek yang bisa
diteliti (Machfoedz, 2010). Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas
objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh lansia usia lansia middle age (45-59 tahun) yang tercatat
memiliki IMT >24 di wilayah kerja Puskesmas Karangan yang terdaftar
di Posyandu lansia berjumlah sekitar 93 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat
dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,
2016). Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

27
28

populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representatif (Sugiyono, 2011).
Populasi yang diambil untuk diperiksa adalah lansia usia middle
age yang tercatat mengalami kelebihan berat badan di wilayah kerja
Puskesmas Karangan sebanyak 93 orang dengan jumlah sampel 84
responden . Jumlah tersebut didapatkan dari penghitungan rumus yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
Rumus sampel penelitian cross sectional dalam penelitian ini untuk
menentukan sampel dengan menggunakan rumus Isaac Michael :
z2 N p . q
n=
d 2 ( N −1 )+ z2 p . q
keterangan :
n = besaran sampel
N = jumlah populasi
Z = standar deviasi untuk 1,96 dengan konfiden level 95%
d = derajat ketepatan yang digunakan, yaitu sebesar 5% = 0,05
p = proporsi target populasi adalah 50% atau 0,5
q = proporsi tanpa atribut p-1 = 0,5
Dari rumus tersebut perhitungan besar sampel dalam penelitian ini
adalah
1,962 93. 0 , 5 . 0,5 89,3172 89,3172
n = 2 2 = = = 75,03
0,05 ( 93−1 ) +1,96 0,5. 0,5 0,23+0,9604 1,1904
responden

dibulatkan menjadi 76 responden untuk menghindarai adanya sampel


yang drop out, maka peneliti menambahkan 10% dari sampel minimal
yang ada sehingga jumlah sampel dalam penelitian adalah: (10% x 76) +
76 = 84 responden.

3. Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
29

dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar


sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2016).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah concecutive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan
subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian
sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah sampel yang diperlukan
terpenuhi (Nursalam, 2016). Pertimbangan kriteria sampel yang
dikehendaki adalah sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
1) Lansia usia middle age (45-59 tahun) yang mempunyai IMT >24
2) Responden dalam keadaan sehat
3) Bersedia menjadi responden dan dapat bekerja sama
b. Kriteria Eksklusi
1) Responden mengidap penyakit seperti Diabetes Melitus, Gagal
ginjal kronik, Hepatitis dan penyakit lain yang menyebabkan
terjadinya Oedema.

C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah karakteristik yang melekat pada populasi,
bervariasi dari satu orang dan orang lainnya dan diteliti dalam sebuah
penelitian. (Dharma, 2011). Jenis variabel penelitian antara lain variabel
dependen, variabel independen, variabel perancu dan variabel antara.
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menyebabkan perubahan
pada variabel lain atau yang disebut juga variabel sebab, pada penelitian
ini yang menjadi variabel bebas adalah indeks massa tubuh >24.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang berubah akibat perubahan
yang terjadi pada variabel independen atau disebut juga variabel akibat,
pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kadar
kolesterol total.
30

D. Definisi Operasional
Alimul (2009) menjelaskan bahwa definisi operasional adalah
mendefenisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang
diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi
operasional untuk masing – masing variabel akan diuraikan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Indeks Status gizi Alat ukur: Angka hasil Rasio
Massa responden di 1. Timbangan pengukuran
Tubuh wilayah kerja (Berat Indeks Massa
(IMT) puskesmas Badan) Tubuh
Karangan 2. Microtoise dengan
dihitung dari Staturmeter satuan Kg/m2
perbandingan (Tinggi Indeks massa
secara berat Badan) tubuh normal
badan dalam 3. Lembar berkisar
kilogram dibagi Observasi antara
tinggi badan 18,5-24,9
dalam meter Kg/m2 (WHO
dikuadratkan. dalam
Indeks massa Suharmiati,
tubuh berlebih 2003)
apabila >25
Kg/m2
Kadar Hasil 1. Alat cek Angka hasil Rasio
kolesterol pengukuran GCU Nesco pengukuran
total kolesterol total 2. Stik kolesterol total
responden di kolesterol dalam darah
wilayah kerja dengan satuan
puskesmas mg/dl
Karangan Kadar normal
dengan kolesterol total
menggunakan = < 200 mg/dl
alat GCU tanpa (Kemenkes RI,
diwajibkan untuk 2017)
puasa terlebih
dahulu.
Kadar kolesterol
tinggi apabila
31

>200 mg/dl
E. Tempat dan waktu
1. Tempat penelitian
Penelitian akan dilakukan di 5 desa di kecamatan Karangan yaitu: desa
Karangan Dalam, desa Karangan Seberang, desa Karangan Hilir, desa
Batu Lepoq dan desa Mukti Lestari kecamatan Karangan kabupaten
Kutai Timur.
2. Waktu penelitian
Penelitian dimulai dari bulan Januari hingga bulan juni, meliputi proses
persiapan yaitu pengambilan data dasar, fenomena dan konsep teori ;
proses pelaksanaan yaitu pengambilan data penelitian dan analisa data.
Pelaksanaan penelitian akan dilakukan pada bulan Mei 2018.

F. Alat Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Alat atau instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data, kegiatan
tersebut menjadi sistematis (Notoatmojo, 2005). Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan instrumen penelitian yang berbentuk alat ukur
yang berupa timbangan berat badan dewasa dan meteran pengukur tinggi
badan, serta alat cek GCU Nesco dan stik kolestrol.
2. Uji Instrumen
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat itu benar
untuk mengukur apa yang diukur (Notoatmojo, 2002). Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang
berbentuk alat ukur yang berupa timbangan berat badan dewasa dan
meteran pengukur tinggi badan, serta alat cek GCU dan stik kolestrol
yang sudah baku dan berstandart internasional, sehingga tidak
dilakukan uji validitas.
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh
mana hasil suatu penelitian pengukur dapat dipercaya (Saiffudin,
32

2000). Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliabel hanya apabila


dalam beberapa kali pelaksanaan pegukuran terhadap kelompok
subjek yang sama, selama aspek yang diukur dalam dari subjek yang
memang belum berubah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
instrumen penelitian yang berbentuk alat ukur yang berupa timbangan
berat badan dewasa dan meteran pengukur tinggi badan, serta alat cek
GCU dan stik kolestrol yang sudah baku dan berstandart internasional,
sehingga tidak dilakukan uji reliabilitas.

G. Prosedur Pengumpulan Data


Prosedur dan pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi
prosedur admiinistrasi dan proses teknis. Secara administrasi peneliti
meminta surat pengantar untuk pengambilan data dari Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKES Wiyata Husada Samarinda yang ditujukan kepada
Dinas Kesehatan Kutai Timur. Setelah data didapatkan, peneliti meminta
surat pengantar untuk melakukan penelitian dari Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKES Wiyata Husada Samarinda yang ditujukan kepada
Puskesmas Karangan dengan tembusan Dinas Kesehatan Kutai Timur.
Prosedur teknis dilakukan peneliti datang ke Posyandu Lansia dan
memberikan lembar permohonan menjadi responden dan lembar inform
consent yang diberikan kepada responden sebelum dilakukan observasi sesuai
kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah didapatkan persetujuan, peneliti
melakukan pengarahan langkah-langkah pengukuran tinggi badan, berat
badan dan pengecekan kolesterol. Kemudian mencatat semua hasil
pengukuran di lembar observasi. Setelah proses pengukuran IMT dan
pengecekan kolesterol, peneliti menginterpretasikan hasil pengukuran kepada
responden dan dilanjutkan memberikan edukasi kepada responden dan
keluarga tentang bahaya hiperkolesterol, pengontrolan IMT, dan cara
mencegah terjadinya hiperkolesterol. Apabila jumlah responden belum
tercapai sesuai jumlah sampel yang ditentukan, maka peneliti melakukan
kunjungan rumah terhadap Lansia yang tidak datang di posyandu lansia dan
tentunya yang memenuhi syarat sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
33

Populasi
Seluruh Lansia yang terdaftar di
Posyandu lansia Kec. Karangan

Sampel
Lansia usia Middle Age yang mempunyai IMT >24
Sejumlah 84 Responden  Concecutive Sampling

Peneliti datang ke posyandu


lansia

Memilih responden yang sesuai dengan


kriteria Inklusi dan Eksklusi

Permohonan responden dan


Inform Concent

Menjelaskan proses pengukuran

Pengukuran IMT Pengecekan kolesterol darah

Dokumentasi

Interpretasi Hasil dan Health


Education

Kunjungan rumah
apabila sampel belum
terpenuhi

Analisa Data

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian


34

H. Analisa Data
Hidayat (2009) menjelaskan bahwa dalam melakukan analisis data
terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.
Dalam statistik informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses
pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis. Dalam proses
pengelolahan data dan terdapat langkah – langkah yang harus ditempuh,
diantaranya :
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau di kumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pengkodeaan dalam
penelitian ini diantaranya adalah jenis kelamin laki – laki kode 1 dan
perempuan kode 2.
3. Entri Data
Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam mater tabel atau database komputer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat
tabel kontigensi.
4. Melakukan Teknik Analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dianalisis. Penelitian ini menggunakan dua tahap analisis
data yaitu univeriat dan bivariat.
a) Analisis Univariat
Notoadmodjo (2002) menjelaskan bahwa, analisis univariat
adalah analisis yang dilakukan terhadap tiga variabel dari hasil
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dari tiap variabel. Analisis univariat dalam
35

penelitian ini adalah : umur, jenis kelamin, IMT, dan kejadian


hiperkolesterolemia.
1) Penghitungan Distribusi Frekuensi
f
P= X 100%
N
Dimana :
P = Presentase
f = Jumlah jawaban
N = Jumlah skor maksimal
2) Penghitungan Mean dan Median
Median merupakan ukuran nilai tengah yang berbeda dengan rata-
rata (mean), karena median hanya menyatakan posisi tengah dari
sederetan angka hasil pengamatan sedemikian rupa. Sehingga
membagi dua sama banyak (Budiarto, 2012).
(a) Rumus Median
Me = N+1
2
Keterangan :
Me = Median
N = Banyaknya pengamatan
(b) Rumus Mean
x = ∑ x
N
Keterangan :
X = rata-rata hitung sampel
∑x = nilai dalam satu sampel
N = jumlah skor maksimal

Tabel 3.2 Daftar variabel analisa univariat

No Variabel Skala Uji Univariat


1. IMT >24 Rasio Mean, median,
tendensi sentral,
sandar deviasi
2. Kadar kolesterol total Rasio Mean, median,
tendensi sentral,
sandar deviasi
36

b) Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang di lakukan terhadap dua
variabel yang di duga berhubungan yaitu indeks massa tubuh dengan
kejadian hiperkolesterolemia. Dalam penelitian ini menggunakan uji
statistik pearson yaitu uji yang digunakan untuk menyatakan besar
hubungan linier antara dua variabel ketika data merupakan data
kuantitatif dan berskala interval atau rasio yang berdistribusi normal.
Adapun rumus yang digunakan yaitu :
n(∑xy) – (∑x) (∑y)
r =
[√ n(∑x2) – (∑x)2] . [√ (n∑y2)-(∑y)2]

Keterangan :
∑x = Jumlah total variabel independen
∑y = Jumlah total variabel dependen
∑x2 = Kuadrat dari jumlah total variabel independen
∑y2 = Kuadrat dari jumlah total variabel dependen
∑xy = Hasil kali dari jumlah total variabel independen dan dependen
n = Jumlah pasangan x dan y
Koefisien korelasi mempunyai range nilai berkisar antara -1
sampai 1. Jika nilai korelasi dikuadratkan akan didapat suatu nilai
yang menyatakan besarnya pengaruh variasi suatu variabel terhadap
variabel lainnya yang disebut koefisien determinasi (r2). Koefisien
determinasi mempunyai range nilai antara 0 sampai 1. (Riwidikdo,
2012). Korelasi yang signifikan antara variabel independen dan
variabel dependen dapat diketahui dengan dua cara, yang pertama p-
value dibandingkan dengan tingkat kesalahan yang digunakan yaitu
5% atau 0,05. Apabila p-value < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha gagal
ditolak yang berarti ada hubungan signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Sebaliknya apabila p-value >
0,05 maka H0 gagal ditolak dan Ha ditolak, berarti tidak ada
hubungan signifikan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Apabila setelah dilakukan uji normalitas dengan
37

menggunakan uji Kolmogorov - Smirnov dan ternyata data tidak


terdistribusi normal maka analisa data menggunakan uji non
parametrik spearman.
Tabel 3.3 interpretasi hasil uji hipotesis berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan
arah korelasi
Parameter Nilai Interpretasi
Kekuatan 00,0-0,199 Sangat lemah
korelasi (r) 0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat kuat
Nilai (p) p < 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara dua
variabel
p > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna
antara dua variabel
Arah + (positif) Searah, semakin besar nilai satu variabel,
korelasi semakin besar pula variabel lainnya
- (negatif) Berlawanan arah, semakin besar nilai satu
variabel, semakin kecil variabel lainnya

Tabel 3.4 Daftar Variabel Analisa Bivariat


No Variabel Independen Variabel dependen Uji Bivariat
1 IMT >24 (rasio) Kejadian Pearson
hiperkolesterolemia
(rasio)

I. Etika Penelitian
Penelitian ini mendapatkan rekomendasi dari STIKES Wiyata Husada
Samarinda dan persetujuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur.
Setelah mendapatkan persetujuan kemudian dilakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi dilakukan dengan menekankan
masalah etika yang meliputi (Hidayat, 2009) :
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti.
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yan dilakukan. Jika
responden bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar
persetujuan. Jika responden menolak untuk diteliti tidak akan memaksa
dan tetap menghormati haknya.
38

2. Anonimity (Tanpa Nama)


Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada lembar observasi. Lembar observasi
tersebut hanya diberi inisial nama atau kode tertentu.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diperoleh dari
responden.

Anda mungkin juga menyukai