Data dan informasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa disangkal lagi. Suatu
keputusan atau suatu kebijakan yang dibuat membutuhkan data dan informasi yang akurat, tepat
waktu, dapat dipercaya dan juga relevan. Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada
saat ini masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan informasi
kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen kesehatan yang
efektif.
Sejak terbitan data tahun 2009 yang lalu, dilakukan perubahan dimana tahun yang
tercantum dalam judul Profil Kesehatan Puskesmas Karangan tersebut disesuaikan dengan isi data
dalam Profil Kesehatan Puskesmas Karangan. Contohnya, Judul profil adalah “Profil Puskesmas
Karangan Tahun 2019” berisi data tahun 2019, dimana pembuatannnya dilakukan pada tahun 2019.
1. Landasan Hukum
Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Puskesmas Karangan Tahun 2018 ini adalah:
c. Sasaran
Sementara sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan Profil Kesehatan
Puskesmas Karangan Tahun 2018 ini adalah mampu menjadikan data profil kesehatan
yang ada sebagai pedoman untuk kegiatan penyusunan program kesehatan, perbaikan
indikator kesehatan yang belum dicapai dan peningkatan situasi status kesehatan
masyarakat Kecamatan Karangan secara sistematis.
3. Gambaran Umum
Kecamatan Karangan adalah bagian dari wilayah kabupaten Kutai Timur dengan luas
wilayah 3.962.5 km2 yang merupakan hasil pemekaran Kecamatan Sangkulirang pada akhir
tahun 2005 menjadi 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Sangkulirang dan Kecamatan
Karangan.
a. Kondisi Geografis
1. Batas Administrasi
2. Wilayah Kecamatan Karangan yang cukup luas terdapat di daratan dan ada juga yang
berbatasan langsung dengan laut. Beberapa wilayahnya dibelah oleh anak sungai dan
sungai, sedangkan transportasi melalui jalan darat dan air yang merupakan sarana
utama bagi masyarakat di 7 desa didalamnya, dengan batas wilayah sebagai berikut:
3. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau;
4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Kaubun dan Kec. Sangkulirang;
5. Sebelah Timur : Berbatasan Kecamatan Sangkulirang dan Kab. Berau;
6. Sebelah Barat :berbatasan dengan Kecamatan Kongbeng dan Bengalon.
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kecamatan Karangan
Curah hujan yang terpantau di Kecamatan Karangan selama 1 Tahun (2018), dapat di lihat pada
tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1
Situasi Curah Hujan Kec. Karangan Tahun 2018
1 Januari 184 15
2 Februari 318 11
3 Maret 260 18
4 April 315 17
5 Mei 338 12
6 Juni 153 13
7 Juli 109 7
8 Agustus 37 5
9 September 284 15
10 Oktober 103 11
11 Nopember 183 11
12 Desember
Dari tabel curah hujan di atas, di dapatkan gambaran curah hujan tertinggi di Kecamatan Karangan
terjadi pada bulan Mei 2018, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus 2018.
Dataran rendah dan dataran tinggi terdapat disekitar sungai besar dan agak kehulu dengan bentuk
bergelombang, sedang dipedalaman sudah bergunung-gunung. Dari celah pegunungan terdapat sungai-
sungai kecil yang mengalir ke teluk sangkulirang melalui sungai dan anak sungai yang ada.
Jenis tanah terdiri tanah alluvial dari bahan endapan tanah liat dan pasir yang banyak terdapat
didataran dan disekitar sungai, Broown Forest Cill dari batuan kapur, potsolit merah dari batuan sendimen
bercampur pasir, potsolit merah kuning dari batu pasir didaerah.
Sebagian besar jenis tumbuhan hutan yang ada adalah hutan produksi yang ditumbuhi oleh
beberapa jenis pohon kayu produksi (heterogen) seperti Kapur, Meranti, Bengkirai, Kruing, Ulin dan lain-
lain. Dan juga ada pula hutan sejenis seperti bakau yang banyak terdapat didaerah pesisir pantai. Selain
tumbuhan hutan juga terdapat tumbuhan yang ditanam atau yang diusahakan oleh penduduk seperti
Padi/palawija, Hortikultura (sayur dan buah-buahan ), perkebunan (kelapa, kakao dll ) maupun beberapa
jenis tanaman kehutanan.
Alam sekitar yang terdapat di Kecamatan Karangan ini masih sangat cocok habitatnya, sehingga
dapat mempengaruhi kelangsungan berkembangbiaknya satwa.
Adapun gambaran umum luas wilayah kecamatan di Kecamatan Karangan dapat dilihat pada tabel
berikut (tabel 2.2):
Tabel 2.2
Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk
Menurut Desa
KEPADATA
LUAS JUMLAH RATA-RATA
N
JUMLAH
NO DESA PENDUD JIWA/RUMA
WILAYAH RUMAH PENDUDUK
UK H
(km2) TANGGA per km2
TANGGA
1 2 3 7 8 9 10
Keterangan
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kutai Timur 2018
Dari tabel 2.2 dapat dilihat bahwa Desa Karangan Dalam merupakan desa yang paling luas, yaitu
seluas 72.000 km2 dan Desa Mukti Lestari merupakan desa dengan luas paling kecil, yaitu seluas 660 km2.
Sedangkan jumlah desa yang masuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Karangan
sebanyak tujuh (7) desa, dimana dilihat dari tingkat kepadatan penduduk terlihat bahwa Desa Pengadan
merupakan kecamatan dengan jumlah populasi penduduk terbanyak dengan jumlah 4.852 Jiwa. Sedangkan
Desa Karangan dalam merupakan desa dengan jumlah populasi penduduk terkecil yaitu sebanyak 1.086
Jiwa.
Luasnya wilayah administratif dan banyaknya penduduk yang ada dalam wilayah suatu desa akan
berpengaruh terhadap pelayanan masyarakat. Makin luas wilayah suatu daerah tentunya akan
membutuhkan sumber daya yang lebih besar pula bila dibandingkan dengan wilayah yang relatif kecil.
Dalam penyusunan profil kesehatan 2018 ini. Puskesmas Karangan berpedoman pada pendataan
penduduk yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil per Januari tahun 2018. Hal ini
dikarenakan data tersebut merupakan situasi yang dijadikan acuan dalam penyusunan rencana kerja pada
tahun 2018.
4. Demografi
a. Jumlah, Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk
Pada tahun 2016, jumlah penduduk Kecamatan Karangan adalah sebesar 10.209 jiwa,
meningkat menjadi 12.754 jiwa pada tahun 2018. Adapun gambaran pertumbuhan
jumlah penduduk di Kecamatan Karangan mulai tahun 2013 sampai tahun 2018, adalah
sebagai berikut (Gambar 2.3) :
Grafik 2.1
Tren Peningkatan Jumlah Penduduk
Kabupaten Kutai Timur Periode Tahun 2013 – 2018
Jumlah Penduduk
16000
14000
12000 2013
10000 2014
8000 2015
6000 2016
4000 2017
2000 2018
0
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Keterangan:
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur 2018
Jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Timur, setiap tahunnya mengalami peningkatan, tren
peningkatan ini dapat dilihat pada grafik 2.3 di atas, dimana dari data tersebut menunjukkan setiap
tahunnya jumlah penduduk mengalami peningkatan.
Peningkatan jumlah penduduk ini banyak disebabkan karena faktor kelahiran dan faktor
migrasi penduduk. Migrasi penduduk yang terjadi di Kecamatan Karangan disebabkan karena
berkembangnya sektor industri pertambangan (batu bara) dan perkebunan kelapa sawit di daerah
ini, yang keduanya turut andil dalam mendatangkan banyak tenaga kerja dari luar daerah.
Grafik 3.1 :
AKB
80
60
40
20
0
2014 2015 2016 2017 2018
AKB
Dari Grafik diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa telah terjadi penurunan Angka
Kematian Bayi sejak Tahun 2013 Hingga 2018. Hal ini menunjukkan telah terjadi
peningkatan derajat kesehatan Bayi di wilayah Kecamatan Karangan.
2) Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran
hidup. AKABA merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Sustainable Development Goals (SDG’s)
menetapkan nilai normatif Rendah AKABA harus < 25 per kelahiran hidup. Untuk
data AKABA Kecamatan Karangan tahun ini terdapat 3 Kasus kematian balita atau
sekitar 17,3 per 1.000 kelahiran hidup.
Grafik 3.2 :
Tahun 2018
AKABA
100
92.8
80
60 65
40
20 17.3
0 0
2015 2016 2017 2018
AKABA
Keterangan :
AKI
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2015 2016 2017 2018
AKI
Keterangan :
Untuk Kecamatan Karangan pada tahun 2016 tidak terjadi kasus kematian ibu.
Sedangkan pada tahun 2018 sendiri, tidak terjadi kasus kematian Ibu sehingga AKI di
Kecamatan Karangan menjadi 6 kasus per 1000 Kelahiran hidup.
Oleh karena itu, pandangan yang menganggap kehamilan adalah peristiwa
alamiah perlu diubah secara sosiokultural agar perempuan dapat perhatian dari
masyarakat. Sangat diperlukan upaya peningkatan pelayanan perawatan ibu baik oleh
pemerintah, swasta, maupun masyarakat terutama suami.
a. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi: puskesmas, rumah sakit
(rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM)
Tabel 5.1
Tahun 2018
KEPEMILIKAN SARANA KESEHATAN
NO FASILITAS KESEHATAN
PEMKAB BUMN SWASTA JUMLAH
1 PUSKESMAS PERAWATAN 1 1
2 PUSKESMAS NON PERAWATAN -
3 PUSKESMAS KELILING -
4 PUSKESMAS PEMBANTU 4 4
5 RUMAH BERSALIN -
6 BALAI PENGOBATAN/KLINIK -
7 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -
8 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 -
9 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL -
10 POSKESDES 3
11 POSYANDU 10 4 14
12 APOTEK -
13 TOKO OBAT 1
14 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
15 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL -
Keterangan :
Sumber Data Inventaris Tahun 2018 Puskesmas Karangan
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas merupakan salah
satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten. Puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, harus
melakukan upaya kesehatan wajib dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang
disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan
pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai :
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang
bersifat esensial adalah, berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat
esensial tersebut harus diselenggarakan oleh puskesmas.
Untuk mendukung peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak
pada peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas
yaitu“Mewujudkan Masyarakat Karangan yang Lebih Sehat” dengan misi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan yang bermutu, adil, terjangkau dan berkesinambungan,
2. Meningkatkan kualitas kesehatan seluruh lapisan masyarakat,
3. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor,
4. Mendorong kemandirian dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat. Dalam
melakukan
C. Struktur Organisasi
UKM
UKM ESENSIAL
PENGEMBANGAN
KESEHATAN
KESLING GIZI KESMAS PIS-PK
JIWA & IPWL
Riyan Ronaldi, Rosita
Ns. Asrori, S.Kep Ns. Asrori, S.Kep
Amd.KL Baharudin, SKM
PROMOSI KESEHATAN
P2P KIA
KESEHATAN INDERA
Rahmawati, Pratami Septia N, Roni Hendra K, S
Ludhan A, A.Md.Kep
A.Md.Keb A.Md.Keb Kep
KESEHATAN KESEHATAN
IMUNISASI P2 DBD PHBS
IBU LANSIA
Ludhan A, Siti Ulfaniati, A. Rahmawati, Pratami Septia N, Pratami Septia N
A.Md.Kep Md.Keb A.Md.Keb A.Md.Keb A.Md.Keb
KESEHATAN KESEHATAN
P2 ISPA P2 RABIES PPTM
ANAK OLAH RAGA
Andi Nurfaisah, Zulaika, Rohayu,
A.Md.Keb A.Md.Keb A.Md.Keb
PENANGANAN
IMS & HIV MTBS & MTBM
KLB
Risnawati, A. Norhayati, A. Zulaika,
Md.Keb Md.Keb A.Md.Keb
KTA
dr. Carlos Alfons
Sibarani
D. Satuan Kinerja Pegawai
1 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya pada kasus fisiologi Kegiatan
bermasalah (0,003)
2 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya pada kasus Kegiatan
patologis kegawatdaruratan kebidanan (0,006)
E Menyusun rencana asuhan kebidanan