Dokumentasi :
21
2. Membuat konsep tentang optimalisasi tata kelola penyimpanan obat
LASA pada apotek dan gudang farmasi puskesmas
Dari dasar bahan yang sudah terkumpul penulis membuat konsep tentang
optimalisasi tata kelola penyimpanan obat LASA pada apotek dan gudang
farmasi puskesmas, penulsi membuat konsep agar mempermudah dalam
penyampaian informasi mengenai rancangan aktualisasi penulis, tahapan
kegiatan ini dilakukan pada tanggal 10 oktober 2019 pada pukul 9.00 WITA
bertempat di puskesmas sebakung taka. Penulis membuat konsep rancangan
aktualisasi ini agar kegiatan penyampaian informasi dan konsultasi berjalan
efektif (Komitmen Mutu), output hasil yang didapatkan dari tahapan
kegiatan ini adalah tersedianya konsep tentang kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan.
Dokumentasi :
22
3. Meminta waktu dan mengatur jadwal kepada pimpinan untuk konsultasi
Dalam melaksanakan kegiatan ini dilakukan pada saat seluruh pegawai kerja
bakti untuk mempersiapkan akreditasi puskesmas dan hampir seluruh
pegawai sangat sibuk termasuk bapak Supiansyah, SKM sebagai pimpinan
puskesmas, maka dari itu hal pertama yang penulis lakukan adalah
menunggu waktu yang pas untuk meminta waktu untuk berkonsultasi
sehingga tidak mengganggu waktu kerja beliau, dan didapatlah waktu yang
pas untuk meminta waktu konsultasi pada luar waktu jam kerja yaitu setelah
sholat jum’at, tepatnya pada pukul 13.00 WITA tanggal 11 oktober 2019 di
ruangan Pimpinan puskesmas. Dan terwujudnya kesepakatan jadwal yaitu
pada saat itu juga. penulis meminta waktu dan mengatur jadwal dengan
pimpinan puskesmas secara santun (Etika Publik). Output hasil yang
didapatkan adalah terjadinya komunikasi dalam menetukan jadwal konsultasi.
Dokumentasi :
4. Melakukan konsultasi
Penulis melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas pada hari dan waktu
yang sama paad saat meminta waktu konsaultasi yaitu pada tanggal 11
oktober 2019 pada pukul 13.05 WITA di ruangan Pimpinan Puskesmas,
penulis memulai konsultasi dengan menjelaskan Rancangan Aktualisasi,
menjelaskan apa itu LASA, menjelaskan peraturan yang terkait LASA pada
fasilitas kesehatan, menjelaskan konsep kegiatan dan meminta usul
tambahan dari konsep yang diberikan kepada pimpinan puskesmas meminta
dukungan untuk kelancaran kegiatan, dan meminta saran dari pimpinan.
23
Penulis menyampaikan informasi dan melakukan konsultasi secara jelas
(Akuntabilitas). Output hasil dari tahapan kegiatan ini adalah terlaksananya
konsultasi dengan pimpinan sehingga ijin, dukungan dan saran didapatkan
dari pimpinan.
Dokumentasi :
24
5. Mendengar dan mencatat arahan pimpinan
Penulis mendengarkan dan mencatat arahan dari pimpinan pada tanggal
yang sama dengan melakukan konsultasi dengan cermat, penulis melakukan
pencatatan arahan dari pimpinan merupakan tanggung jawab
(akuntabilitas) dalam melaksanankan kegiatan aktualisasi kedepannya,
Output Hasil yang didapat adalah tersedianya catatan sebagai bahan bukti
telah terlaksananya konsuktasi dan untuk bahan pembelajaran untuk penulis.
Dokumentasi :
Catatan Konsultasi
25
6. . Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
26
4.2 Membuat Draft SOP pengelolaan obat LASA
27
2. Melakukan penyusunan draft SOP
setelah diskusi selesai penulis menyusun draft SPO berdasarkan hasil diskusi
dan mengetik draft SPO tersebut kedalam komputer pada pukul 22.43 wita 14
Oktober 2019 dirumah penuls, setelah itu penulis mencetak draft SPO
keesokan harinya di ruangan TU puskesmas. Penulis melakukan
penyusunan draft SOP berdasarkan hasil diskusi (nasionalisme) dan
referensi peraturan yang berlaku (Etika Publik), Output hasil dari tahapan
kegiatan ini adalah tersusunnya poin-poin dari SOP berdasarkan diskusi yaitu
mendengarkan pendapat dari sesama petugas farmasi, dan berdasarkan
peraturan yang berlaku sehingga SOP berdasarkan referensi yang memang
dapat dipertanggung jawabkan,
Dokumentasi :
28
pimpinan puskesmas dan telah resmi draft SOP bisa dijalankan karena telah di
setujui oleh pimpinan puskesmas.
.
Dokumentasi :
29
SPO yang telah disetujui oleh pimpus
30
5. Penguatan Terhadap Nilai Organisasi
Dengan terlaksananya pembuatan draft SOP tentang pengelolaan obat
LASA saya telah memberikan penguatan terhadap tata nilai organisasi yaitu
(andal dan professional dalam bekerja)
1. Membuat daftar tertulis obat-obat apa saja yang terlihat sama dan
terdengar sama untuk dicetak
Dengan terbentuknya draft SOP maka hal selanjutnya yang penulis lakukan
adalah membuat daftar obat apa saja yang termasuk ke dalam LASA atau
obat apa saja yang memiliki resiko tertukar yang tinggi, pertama-tama penulis
melihat susunan obat satu persatu dengan teliti lalu mencatat manual di
kertas, lalu penulis ketik ulang dikomputer dan penulis cetak tanggal 16
Oktober 2019 pukul 09.00-10.00 wita. Dalam membuat daftar obat-obat lasa
penulis akan benar-benar melihat obat mana yang memiliki resiko tertukar
pada saat pemberian obat kepada pasien, untuk meminimalisir kesalahan
yang berdampak pada meningkatkan efektifitas kerja (Komitmen Mutu),
Output hasil yang didapat dari tahaoan kegiatan ini adalah terlaksananya
penyusunan daftar obat-obat LASA yang memiliki potensi tertukar yang tinggi,
agar mudah dalam pengelolaan obat lasa untuk kegiatan selanjutnya.
Dokumentasi :
31
Melihat susunan obat, obat apa saja Mencatat obat apa saja yang termasuk
yang termasuk LASA (contoh salah satu kedalam lasa
obat LASA)
32
Mencetak daftar obat LASA Datar obat lasa yang sudah dicetak
2. Menempelkan daftar obat lasa pada dinding gudang farmasi dan apotek
puskesmas
setelah itu penulis menempelkan daftar yang telah dicetak pada dinding
apotek dan gudang farmasi. kegiatan ini penulis lakukan pada tanggal 16
Oktober 2019 Pukul 10.30. Penulis menempel daftar tersebut pada dinding
untuk memudahkan petugas dalam melihat daftar obat-obat lasa dan
petugas dapat mengingatkan kewaspadaan agar selalu berhati-hati dalam
bekerja dan disiplin dalam pengambilan obat lasa (Akuntabilitas), output
hasil dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya informasi tertulis mengenai
daftar obat lasa yang dapat dilihat didinding apotek dan gudang farmasi
puskesmas sebakung taka.
33
Dokumentasi :
Menempel daftar obat LASA pada dinding Menempel daftar obat LASA pada dinding
Gudang Farmasi Apotek
34
dan dapa diskusi sehingga poin-poin yang ditentukan bersifat terperinci dan
SPO juga disusun berdasarkan referensi yang berlaku, SPO juga telah
mendapat persetujuan dari pimpinan puskesmas sehingga kedudukan SPO
sekarang menjadi kuat dan isi dari SPO bisa diterapkan untuk memperlancar
optimalisasi pengelolaan obat LASA.
4.4 Membuat dan menempelkan stiker LASA dan Double Check warna.
35
2. Membuat stiker Double Check berwarna
Penulis membuat stiker Double Check dengan bentuk segi lima dan
berwarna, total penulis membuat 9 warna karena menyesuaikan dengan
daftar warna yang sudah ditentukan pada daftar obat LASA. Pada tanggal 22
Oktober pada pukul 17.00 WITA, fungsi dari penulis membuat stiker double
check ini adalah peringatan bagi petugas farmasi saat hendak mengambil
obat karena pasangan mirip nya ditempelkan dengan warna yang sama dan
petugas bisa melihat kembali benar-benar apakah yang diambil sesuai
dengan yang ada diresep misal di resep tertera amoxcycilin 250 mg dan
petugas ingin mengambil obat tersebut maka otomatis petugas farmasi
melihat ke pasangan amoxycilin yang sama yaitu amox 250 dan amox 500
dan sudah berstiker warna yang sama maka otomatis petugas farmasi
merasa diperingatkan oleh stiker tersebut untuk melihat ulang mana obat
yang harus diambil. Dari penjelasan diatas penulis dalam membuat design
stiker double check agar efektif dalam meminimalisir kesalahan dan dapat
terlihat oleh petugas (Komitmen Mutu), dari penerapan nilai tersebut petugas
dapat benar-benar berhati-hati dan dapat meminimalisir kesalahan dalam
pelayanan kepada pasien. Output hasil dari tahapan kegiatan terlaksananya
pembuatan desin stiker Double Check dan siap untuk dicetak.
Dokumentasi :
36
3. Mencetak menggunakan kertas stiker
Kegiatan dimulai dengan penulis membeli kertas stiker untuk dicetak pada
tanggal 23 oktober pada pukul 14.00 setelah itu penulis mencetak manual
stiker LASA dan stiker Double Check di ruang TU puskesmas sebakung taka
pada tanggal 24 Oktober pada pukul 11.00 setelah itu saya memotong-
motong stiker sesuai dengan bentuk stiker. sebenarnya stiker LASA ini
banyak dijual di toko online tetapi untuk mengefisienkan biaya penulis
memilih cara mencetaknya secara manual (Komitmen Mutu)., Output hasil
tersedianya stiker yang telah siap untuk ditempelkan dengan biaya efisien.
Dokumentasi :
37
Stiker siap ditempelkan
38
Dokumentasi:
Proses penempelan stiker LASA dan stiker Double Check pada apotek
39
Proses penempelan stiker LASA dan stiker Double Check pada Gudang farmasi
40
5. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Dalam diadakannya stiker pengingat obat LASA dan Stiker Double Check
ini maka saya telah memberikan menguatkan terhadap tata nilai (Aman.
setiap tindakan dijamin keamanannya)
4.5 Melakukan penyusunan obat dengan cara memisahkan obat yang termasuk
LASA
41
berdasarkan abjad agar mempermudah, meminimalisir kesalahan dan
mengefisienkan waktu pengambilan obat (Komitmen Mutu).. Output hasil
yang didapat dari tahapan kegiatan ini adalah tersusunnya obat berdasarkan
abjad
Dokumentasi :
42
Checknya pada tanggal 25 oktober pada pukul 10.45. setelah kegiatan di
apotek selesai maka keesokan harinya saya melanjutkannya dengan tahapan
yang sama di gudang farmasi pada kegiatan dimulai pukul 10.45 WITA.
Penulis memisahkan obat yang termasuk lasa sebagai pembeda dalam
peletakan di gudang dan apotek, sebagai bentuk dari efektifitas kerja
(Komitmen mutu penerapan nilai diatas petugas farmasi dapat dengan
mudah membedakan obat-obat yang termasuk LASA. Output hasil yang
didapat dari tahapan kegiatan ini adalah tersusunnya obat-obat lasa dengan
meletakan obat lain diantaranya, agar meminimalisir kesalahan pengambilan
obat.
Dokumentasi :
43
Proses Pemisahan Obat Lasa dengan meletakkan obat lain di antara
pasangan obat yang mirip di Apotek
44
3. . Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Dengan Melakukan penyusunan obat dengan cara memisahkan obat yang
termasuk LASA untuk meminimalisir kesalahan pada saat pengambilan obat
LASA, maka saya telah berkontribusi terhadap misi organisasi saya yaitu
“Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat” demi terwujudnya visi “masyarakat sehat, mandiri dan
sejahtera secara adil dan merata“.
45
4.6 Melakukan Monitoring
46
Dokumentasi :
47
2. Melaporkan kepada pimpinan Puskesmas Sebakung Taka tentang
kegiatan yang sudah dilaksanakan
Setelah itu penulis melaporkan kepada pimpinan puskesmas bahwa
semua kegiatan pengoptimalan tata kelola penyimpanan obat LASA telah
diakukan dan sudah berjalan sesuai SOP pada tanggal 11 November 2019,
pukul 13.15 WITA. Penulis melaporkan hasil monitoring dan penyelesaian
kegiatan kepada Pimpinan puskesmas Sebagai tanggung jawab
(Akuntabilitas) penulis dalam melaksankan tugas.. Output hasil dari kegiatan
ini adalah terlaksananya pelaporan kegiatan kepada pimpinan, dan pimpinan
mengetahui perkembangan aktualisasi penulis.
Dokumentasi :
48
4. Penguatan Terhadap Nilai Organisasi
Dengan Melakukan monitoring pengelolaan obat LASA maka saya telah
memberikan menguatkan terhadap tata nilai (Andal dan profesional dalam
bekerja)
6. Analisis Dampak Positif
49
BAB V
A. Kesimpulan
Dalam penerapan aktualisasi habituasi yang penulis lakukan, penulis
mendapatkan kesimpulan bahwa pentingnya optimalisasi Optimalisasi tata
kelola penyimpanan obat LASA ( Look A Like Sound A Like) dengan
penambahan SOP dan penandaan stiker berwarna pada gudang farmasi dan
apotek di UPTD Puskesmas sebakung taka diterapkan, dimana sebelum
adanya aktualisasi habituasi dilakukan tata letak susunan obat di apotek dan
gudang farmasi belum disusun sesuai alfabetish dan belum ada sama sekali
penanganan khusus seperti untuk obat-obatan yang terdengar sama dan
terlihat sama penyebutannya seperti pembuatan draft SPO tentang
pengelolaan obat LASA, mendaftar obat apa saja yang termasuk obat-obatan
LASA, pelebelan stiker LASA dan Double Check, dan tata letak yang sesuai
yaitu meletakan obat lain diantara pasangan obat yang termasuk LASA yang
dapat mengakibatkan kesalahan atau tertukarnya pemberian obat kepada
pasien. Setelah adanya aktualisasi habituasi optimalisasi pengelolaan obat
LASA di Puskesmas Sebakung Taka yang penulis lakukan dengan
menerapkan mata pelatihan tentang nilai-nilai ANEKA ( Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) saat LATSAR
petugas setempat merasakan adanya perubahan yang lebih baik, petugas juga
sudah lebih berhati-hati pada saat pengambilan obat, dimana sebelumnya
belum ada rambu hati-hati seperti stiker yang sudah ditempelkan oleh penulis.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus berjalan demi peningkatan mutu pelayanan
di Puskesmas Sebakung Taka.
50
B. RTL ( RENCANA TINDAK LANJUT)
Rencana tindak lanjut sebagai berikut :
1. Memantau penyususnan obat pada saat penerimaan barang, apakah petugas
menyusun secara alfabetish atau tidak
2. Memantau pelebelan pada obat yang termasuk LASA, apakah petugas sudah
memberi label pada obat yang termasuk LASA.
3. Memantau berjalannya SPO 6 bulan sekali, pemantauan pengelolaan LASA
dipatau setiap 6 bulan sekali
4. Mengajukan anggaran pengadaan label stiker LASA dan stiker Double Check
warna
51
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
52
KEGIATAN 2
53
KEGIATAN 3
KEGIATAN 4
54
KEGIATAN 6
Hasil Monitoring
55