Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk

menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang

mungkin timbul selama proses penelitian. Penelitian ini menggunakan desain

penelitian observasi.

Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan ada tidaknya

hubungan dan apa bila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya

hubungan itu (Arikunto, 2010). Peneliti ingin membuktikan apakah ada hubungan

antara perilaku CERDIK dengan Penyakit Tidak Menular di wilayah kerja

Puskesmas Batu Kajang.

Berdasarkan tujuan penelitian, rancangan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional cross sectional.

Rancangan penelitian cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dan efek, dengan cara pendekatan

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach).
3.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah genearlisasi yang terdiri atas keseluruhan subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono (2010) dalam

Kasmiatun (2012). Populasi merupakan seluruh obyek atau obyek yang

dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau

obyek tersebut (Hidayat, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah

penduduk usia lanjut ( 1.730 jiwa ) di wilayah kerja Puskesmas Batu Kajang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti disebut sampel

(Arikunto, 2010). Menurut Sugiono (2008) ukuran yang layak dalam

penelitian antara 30 sampai 500 sampel.

3. Teknik Sampling

Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mengambil

sampel, dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah purposive

sampling, dimana peneliti menetapkan sampel diantara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang dikenal. Pada penelitian ini tehnik sampling yang

di gunakan adalah non probability sampling yaitu purposive sampling.


Rumus Slovin (Nursalam, 2011):

N
n=
N d2 +1

keterangan:

n= jumlah sampel

N= jumlah populasi
2
d =¿ presisi yang di tetapkan

1730
n= 2
1730 (0,10) +1

n= 96

jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 96 responden dari seluruh

kelompok usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas Batu Kajang.

a. Karakteristik inklusi

Karakteristik inklusi adalah karakteristik umum setiap penelitian dari

suatu populasi suatu target dan terjangkau untuk diteliti atau karakteristik

sampel yang layak diteliti (Nursalam, 2003). Adapun kriteria inklusi

sampel yang akan diteliti adalah:

1) Masyarakat Usia ≥ 45 tahun di wilayah kerja Puskesmas Batu Kajang.

2) Bersedia menjadi responden


b. Karakteristik eksklusi

Karakterisik eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subyek

memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat diikut sertakan dalam

penelitian yaitu masyarakat yang berusia ≥ 45 tahun namun tidak bersedia

menjadi responden pada saat dilakukan penelitian.

3.4 Jadwal dan Tempat Penelitian

1. Jadwal

Jadwal kegiatan rencana penelitian yang diajukan

NO Kegiatan Semester Pertama( 2019 ) Semester Kedua ( 2020 )

Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Penyusunan
Proposal
2 Presentasi
proposal
3 Pengumpulan
data/
pelaksanaan
penelitian
4 Analisa data /
penyusunan
laporan hasil
5 Presentasi
hasil
penelitian
6 Publikasi

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan rencana penelitian


2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Batu Kajang Kecamatan Batu

Sopang Kabupaten Paser Kalimantan Timur.

3.5 Definisi Operasional

No Variabel Definisi oprasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur


1 Variabel Dalam psikologi teori Check list yang Nilai untuk nominal
Independen terdiri dari 7 perilaku
perilaku dapat
pertanyaan. CERDIK:
Perilaku diumpamakan dari Jawaban 1. Diterapkan
CERDIK 1. Ya 2. Tidak
berbagai suatu reaksi yang
2. Tidak diterapkan
bisa berkaitan atau
berhubungan dengan
sebuah reaksi lingkungan ,
dalam hal ini perilaku yang
diteliti adalah perilaku
CERDIK.

2 Variabel penyakit non-infeksi yang Check list Nilai untuk nominal


Dependen berlangsung seumur hidup dengan 10 Penyakit Tidak
dan membutuhkan pernyataan, Menular :
Penyakit Jawaban 1. Ditemukan
pengobatan dan perawatan
Tidak 1. Ya 2. Tidak
Menular jangka panjang, seperti : 2. Tidak ditemukan
Hypertensi, Penyakit
Jantung, Stroke,
Hypercholesterol, Diabetes
Militus, Asma,
Kanker,Asam Urat.

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dengan suatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2011)

Tabel 3.2 Definisi Operasional dalam penelitian


3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat atau cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Instrumen yang dipilih

haruslah yang sesuai dengan macam dan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

Suatu instrumen penelitian yang baik harus memenuhi beberapa syarat pokok

yakni mudah, cepat, dan tepat sehingga dapat tersebut terjamin kesahihannya

(valid) dalam arti sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan serta dapat

dipercaya (reliable) dalam arti apabila instrumen tersebut dipergunakan berulang-

ulang maka hasil yang diperoleh tetap sama (Azwar, 2003).

Jenis instrumen menurut Nursalam (2003) yang dapat dipergunakan pada

ilmu keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yang meliputi

observasi, wawancara, kuesioner dan skala. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner yang diberikan kepada responden untuk mengukur

variabel penelitian.

1. Bagian A

Data Demografi:

a. Nama

b. Jenis Kelamin.

c. Usia.
2. Bagian B

Check list untuk variable perilaku CERDIK terdiri dari 7 butir pernyataan

menggunakan skala Guttman jawabannya 1. Ya dan 2. Tidak

3. Bagian C

Check list untuk variable perilaku CERDIK pada remaja terdiri dari 10 butir

pernyataan menggunakan skala Guttman jawabannya benar = 1 dan salah = 0

3.7 Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Uji coba kuesioner di

lakukan pada masyarakat yang datang ke Posbindu di wilayah kerja

puskesmas Batu Kajang paser sebanyak 100 orang menggunakan skala

Guttman. Kemudian dilakukan perhitungan kolerasi antara masing-masing

pertanyaan dengan total menggunakan uji Koefisien Korelasi Biserial dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan:

rbis (i) = Koefisien korelasi biserial

Mp = mean skor dari subjek yang menjawab benar.

Mt = mean skor total


St = standar deviasi skor total semua responden

p = proporsi jawaban yang benar

q = proporsi jawaban yang salah

keputusan uji:

bila r hitung ≥ konstanta 0,6 artinya pernyataan valid

bila r hitung < konstanta 0,6 artinya pernyataan tidak valid ( Riyanto, 2011)

2. Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukuran dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Handoko, 2009). Suatu

alat ukur yang reliabel akan menunjukan nilai yang hasilnya relatif sama atau

tetap walaupun instrumen tersebut digunakan 2 kali atau lebih. Instrumen

yang mempunyai nilai reliabilitas atau r mendekati nilai satu mempunyai

reliabilitasyang tinggi. Uji reliabilitas menggunakan KR-20 (Kuder

Ricardson) dengan rumus


2
n s − pq
r11=( )( )
n−1 s
2

keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan.

p= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.

q= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q = 1-p )

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q. n = banyaknya item.

s = standar devisi dari tes (standar devisi adalah akar varians).


3.8 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dilakukan selama masa penelitian pada masyarakat

dengan kriteria inklusi yaitu kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).

Data yang terkumpul diolah atau dilakukan analisis setelah check list diisi

lengkap. Analisa data bertujuan mengubah data menjadi informasi. Kegiatan

dalam pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing yaitu meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner sudah

lengkap diisi, editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga jika ada

kekurangan data dapat segera diinformasikan pada responden. Dengan

demikian diharapkan akan diperoleh data yang valid dan reliabel dan dapat

dipertanggung jawabkan, yang perlu dicek adalah:

a. Di penuhi atau tidaknya instruksi

b. Dapat di baca atau tidaknya data yang masuk

c. Kelengkapan pengisian

d. Keserasian

e. Apakah isi jawaban dapat di pahami

Ada 5 cara yang di lakukan saat editing yaitu:

a. Lengkap yaitu semua pertanyaan yang sudah di isi jawabanya.

b. Jelas yaitu jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca

c. Relevan yaitu jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaan.


d. Konsisten yaitu apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi

jawabannya konsisten.

2. Coding

Coding merupakan langkah memberikan kode pada masing masing jawaban

untuk memudahkan pengolahan data, contoh Jenis kelamin 1= laki-laki, 2 =

perempuan, 1 = Ya 2 = Tidak..

3. Entry

Entry data yaitu memasukan data kedalam kategori tertentu untuk dilakukan

analisis data dengan menggunakan bantuan program komputer. Pada saat

memasukkan data peneliti harus tetap teliti karena salah sekali dalam

memasukan data, maka hasil yang didapatkan tidak sesuai.

4. Tabulating

Tabulating yaitu mengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian

kemudian dimasukan dalam tabel yang sudah disiapkan.

5. Cleaning

Cleaning yaitu mengecek kembali data yang sudah di entry apakah data

kesalahan atau tidak, membuang data yang sudah tidak dipakai.


3.9 Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendiskripsikan dan

menginterprestasikan data yang telah diolah baik pengolahannya secara manual

maupun menggunakan bantuan komputer. Dari hasil penelitian yang telah

dirumuskan dalam tujuan penelitian, untuk membuktikan hipotesis-hipotesis

peneliti yang telah dirumuskan, dan memperoleh kesimpulan secara umum

dari penelitian (Notoatmodjo, 2012). Analisa suatu hasil penelitian terhadap

hasil pengolahan data dapat berbentuk sebagai berikut:

1. Analisa Univariat

Analisa univariat yang dilakukan terhadap pada tiap variabel hasil

penelitian. Pada umumnya dalam analis ini hanya menghasilkan distribusi dan

persentase dari tiap variabel. Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan

atau mendiskripsikan karakteristik, masing-masing variabel yang diteliti

(Notoadmodjo, 2010).

Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil

pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah

menjadi informasi yang berguna. Analisa Univariat di lakukan terhadap tiap-

tiap variable yaitu perilaku CERDIK dan Penyakit Tidak Menular. Untuk

melakukan analisa data secara univariat di gunakan distribusi frekuensi

dengan ukuran presentase atau proporsi. Rumus untuk mendapatkan

persentase yang di cari adalah (Arikunto, 2010).


F
Rumus: P= × 100 %
n

Keterangan

P= Persentase yang di cari

F= Frekuensi sample untuk setiap pertanyaan

N= Jumlah keseluruhan sampel

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau kolerasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat

digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen, dalam penelitian ini variabel independennya adalah

perilaku CERDIK dengan variable dependennya Penyakit Tidak Menular.

Analisa bivariat di lakukan terhadap dua variabel yang di duga

berhubungan atau berkolerasi. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan perilaku CERDIK dengan Penyakit Tidak Menular.

Uji yang di gunakan adalah Uji Chi Square pada analisis bivariat. Adapun

rumus yang di gunakan adalah sebagai berikut

X 2 =¿ ¿

Keterangan:

X2= Nilai Akhir (kai kuadrat)

= Jumlah

o= Observasi
E= Ekspetasi yang di harapkan

3.10 Etika Penelitian

Etika dalam penelitian menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan

dalam kegiatan penelitian, dari proposal penelitian sampai dengan publikasi hasil

penelitian. Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat

prinsip yang harus dipegang teguh (Milton, 1999 dalam Notoatmodjo, 2012),

yakni :

1. Menghormati Harkat dan Martabat manusia (Respect for Human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian melakukan penelitian

tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada subyek

untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi). Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan

martabat subyek penelitian, peneliti yang mempersiapkan formulir

persetujuan subyek (informed concent) yang mencakup :

a. Penjelasan manfaat penelitian.

b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

c. Penjelasan manfaat yang didapatkan.

d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

subyek berkaitan dengan prosedur penelitian.


e. Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri sebagai obyek penelitian

kapan saja.

f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi

yang diberikan oleh responden.

2. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Subyek Penelitian (Respect For

Privacy and Confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk

tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu

peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas dan

kerahasiaan identitas subyek. Peneliti cukup menggunakan coding sebagai

pengganti identitas responden

3. Keadilan dan Inklusifitas atau Keterbukaan (Respect For justice an

Inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa

semua subyek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama,

tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya.


4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian Yang Ditimbulkan (Balancing

Harms and Benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya, dan subyek penelitian pada khususnya.

Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi

subyek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau

paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subyek

penelitian.

3.11 Jalannya Penelitian

Penelitian ini di laksanakan dalam tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap

pengumpulan data dan tahap analisa data.

1. Tahap persiapan

Peneliti mempersiapkan dalam melakukan pengajuan judul proposal

penelitian kepada pembimbing I dan II hingga judul disetujui oleh

pembimbing. Setelah itu, di lakukan dengan membuat penelitian (Bab I,

II, III, IV dan V) dan mendapatkan bimbingan dari pembimbing I dan II.

Pada studi pendahuluan peneliti mengajukan surat permohonan kepada

bagian akademik untuk mendapatkan surat penelitian di wilayah kerja

Puskesmas Batu Kajang Kabupaten Paser. Kemudian penelitian tersebut

diseminarkan jika telah mendapatkan persetujuan dari pembimbing I dan

II. Peneliti juga mempersiapkan penelitian dan perizinan dari Puskesmas.


2. Tahap pengumpulan data

Setelah itu, peneliti mengajukan surat permohonan izin kepada Kepala

Puskesmas Batu Kajang. Kemudian peneliti dengan cara memberikan

informasi atau penjelasan dan informed consent kepada responden.

Setelah itu, peneliti mengumpulkan data dengan suatu alat ukur

pengumpulan. Data yang digunakan oleh peneliti berupa data masyarakat

usia ≥ 45 tahun dan didapatkan dari check list, peneliti menggunakan

purposive sampling, yaitu 96 orang yang datang berkunjung ke Puskesmas

Batu Kajang, penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan desain

penelitian cross sectional.

3. Tahap analisa data

Setelah data terkumpul semua dari responden kemudian peneliti

melakukan pengecekan ulang terhadap data-data yang didapatkan dalam

kegiatan analisa data. Setelah data dilihat layak untuk diikutsertakan

dalam kegiatan analisa data tahap berikutnya adalah melakukan pemberian

coding dan scoring kemudian data dikategorikan sesuai dengan

menggunakan jasa bantuan program sofware komputer, sehingga

didapatkan nilai hubungan atau asosiasi dari data tersebut.

Anda mungkin juga menyukai