Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik karena peneliti hanya
mengobservasi tanpa harus melakukan perlakuan terhadap objek yang akan
diteliti. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross
Sectional yaitu jenis penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor
risiko dan variabel-variabel faktor efek diobservasi sekaligus pada waktu yang
sama dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap petani
padi dalam penggunaan APD saat penyemprotan pestisida terhadap gangguan
kesehatan di Desa Sukamekar, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang
(Notoatmodjo, 2010)

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


1. Tempat
Penelitian ini akan dilakukan di Desa Sukamekar, Kecamatan Jatisari,
Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat
2. Waktu
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan maret – april 2023

C. Populasi Dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Menurut (Adi Pamungkas & Maya Sari, 2021) Populasi adalah keseluruhan
dari suatu objek yang akan diteliti sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang melakukan penyemprotan
pestisida di Desa Sukamekar, Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang
yang berjumlah 230 petani.
2. Sampel
Sampel adalah suatu dari bagian atau suatu populasi yang dianggap mampu
mewakili secara keseluruhan dari karakter dan sifat dari populasi tersebut
(Adi Pamungkas & Maya Sari, 2021).
a. Menentukan Jumlah Sampel
Sampel pada penelitian ini yaitu petani yang melakukan penyemprotan
pestisida di Desa Sukamekar, Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel yaitu
rumus Slovin :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒)2
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Tingkat kesalahan dalam penelitian (1% / 5% / 10%)
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑒)2

230
𝑛=
1 + 230 (0,05)2

230
𝑛=
1 + 230 (0,0025)

230
𝑛=
1 + 0,575

𝑛 = 146,031

Berdasarkan rumus diatas didapatkan jumlah sampel yang akan


digunakan dalam penelitian berjumlah 146 orang.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
Purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan
kriteria yang ditentukan peneliti untuk dapat dianggap mewakili
karakteristik populasinya (Supardi & Rustika, 2021).
1) Kriteria Inklusi
a) Petani berjenis kelamin laki-laki yang melakukan pekerjaan
penyemprotan pestisida.
b) Petani dalam kondisi sehat.
c) Koopratif dan bersedia menjadi responden dan menandatangani
surat persetujuan responden.
2) Kriteria Ekslusi
a) Petani yang tidak berjenis laki-laki dan tidak melakukan
penyemprotan pestisida.
b) Tidak dalam kondisi sakit.
c) Responden tidak bersedia menjadi responden.

D. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah suatu prinsip etika yang berlaku pada pelaksanaan
penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, subjek peneliti (pihak yang
diteliti), dan aspek masyarakat yang mendapatkan dampak dari penelitian
tersebut (Notoatmodjo, 2010).
Umumnya dalam melakukan penelitian, peneliti harus mempunyai dan
memegang empat prinsip penelitian, yaitu :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti harus mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk
memperoleh informasi terkait tujuan penelitian, dan peneliti memberikan
kebebasan kepada subjek untuk berpartisipasi memberikan informasi atau
tidak memberikan informasi.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy
and confidentiality)
Peneliti tidak boleh menampakkan data identitas dan kerahasiaan identitas
subjek. Peneliti bisa menggunakan coding untuk mengganti atau
menyamarkan identitas responden.
3. Keadilan dan keterbukaan ((respect for justice an inclusiveness)
Prinsip keadilan yaitu menjamin bahwa seluruh sebjek penelitian akan
mendapatkan perlakuan dan keuntungan yang sama, sedangkan prinsip
keterbukan yaitu peneliti menjelaskan tentang prosedur penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Penelitian harus memperoleh manfaat yang semaksimal mungkin bagi
masyarakat dan khususnya subjek penelitian, juga peneliti meminimalisir
dampak yang bisa merugikan subjek.

E. Alat Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
memeriksa, menyelidiki suatu masalah, mengolah, menganalisis dan
menyajikan data-data secara sistematis dan objektif yang bertujuan untuk
menguji hipotesis (Adi Pamungkas & Maya Sari, 2021). Instrumen dalam
penelitian ini adalah :
a. Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah kumpulan pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
Umumnya kuesioner dibedakan menjadi dua tipe yaitu angket terbuka
dan dan angket tertutup.
1) Angket terbuka
Angket terbuka atau yang sering disebut angket tidak terstruktur
merpakan jenis angket yang disuguhkan dalam bentuk sederhana
dan responden dapat memberi jawaban isian sesuai kehendak atau
keadaan yang dialaminya.
2) Angket tertutup
Angket tertutup atau angket berstruktur merupakan angket yang
disuguhkan dalam bentuk pertanyaan pilihan dan responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan karakteristik
dirinya melalui cara memberi tanda silang atau ceklis.
b. Kisi-Kisi Kuesioner

Tabel 4.1 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indiktor Jumlah pertanyaan


Pengetahuan 1. Pengertian APD 10 pertanyaan
2. Manfaat APD
3. Kriteria / Syarat
APD
4. Bahaya / resiko
tidak
menggunakan
APD
Sikap 1. Sikap petani dalam 14 pertanyaan
menggunakan
APD
2. Sikap petani dalam
penyemprotan
pestisida
Penggunaan APD Jenis-jenis APD yang 7 pertanyaan
digunakan petani
dalam melakukan
penyemprotan
pestisida
Gangguan Gangguan/keluhan 5 pertanyaan
Kesehatan kesehatan yang
muncul pada petani

F. Validitas Dan Reabilitas


1. Uji Validitas
Uji validitas adalah gambaran seberapa jauh pengukuran yang dilakukan
menghasilkan nilai yang sebenarnya ingin diukur (Supardi & Rustika,
2021). Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas yaitu korelasi
pearson product moment.
𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋). (∑ 𝑌)
𝑟𝑋𝑌 =
√{𝑛. ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }. {𝑛. ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌 2 )}
Keterangan :
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 : koefisien kolerasi
𝛴𝑋𝑖 : jumlah skor item
𝛴𝑌𝑖 : jumlah skor total (item)
𝑛 : jumlah responden

Keputusan Uji :
Bila r hitung (r pearson) ≥ r table ; artinya pertanyaan tersebut valid.
Bila r hitung (r pearson) < r table ; artinya perntanyaan tersebut tidak valid.

2. Uji Reliablitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
dapat terpercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Data yang
tidak reliabel tidak dapat di proses lebih lanjut karena akan menghasilkan
data yang bias. Suatu alat ukur yang katakan reliabel jika pengukuran
tersebut menunjukan hasil-hasil yang konsisten dari waktu kewaktu. Uji
reliabelitas menggunakan taknik Alpha Cronbach, dengan kategori hasil
pengujian :
a. Jika 𝛼 > 0,90 dikatakan reabilitas sempurna.
b. Jika 𝛼 0,70 - 0,90 dikatakan reabilitas tinggi.
c. Jika 𝛼 0,50 – 0,70 dikatakan reabilitas moderat.
d. Jika 𝛼 < 0,50 dikatakan reabilitas rendah.

G. Prosedur Pengumpulan Data


1. Tahap Perizinan
a. Mendapatkan surat izin dari Bidang Akademik STIKes Horizon
Karawang.
b. Mendapatkan izin melakukan penelitian kepada masyarakat khususnya
petani yang melakukan penyemprotan pestisida di Desa Sukamekar,
Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang sebagai tempat penelitian.
c. Menjelaskan tentang rencana penelitian kepada masyarakat khususnya
petani yang melakukan penyemprotan pestisida di Desa Sukamekar,
Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang sebagai tempat penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan merupakan prosedur pemberian lembar
kuesioner yang bertujuan untuk memperoleh data pengetahuan dan sikap
petani padi dalam menggunakan APD saat penyemprotan pestisida terhadap
gangguan kesehatan. Berikut prosedur pelaksanaan yang dilakukan peneliti.
a. Peneliti memilih responden yang sesuai dengan topik.
b. Peneliti menemui calon responden dan memperkenalkan diri,
menjelaskan tujuan penelitian, manfaat penelitian sesuai dengan etika
penelitian.
c. Menanyakan persetujuan kepada calon responden untuk menjadi
responden dan jika bersedia menjadi responden, maka responden
menandatangani inform consent sebagai tanda persetujuan menjadi
responden.
d. Kemudian melakukan persiapan lingkungan yang nyaman lalu
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner
3. Tahap Terminasi
Setelah selesai melakukan penelitian, mengakhiri pertemuan dengan
responden dan mengucapkan terimakasih atas ketersediaannya menjadi
responden dalam penelitian ini.

H. Pengolahan Data
Empat tahapan pengolahan data setelah data terkumpul menurut (Notoatmodjo,
2010) antara lain :
1. Penyuntingan (editing)
Editing adalah proses pengecekan data yang sudah terkumpul melalui
kuesioner atau pengamatan dari lapangan. Hal ini dilakukan untuk melihat
jawaban atau hasil pengamatan sudah baik untuk diproses atau belum.
Sehingga apabila masih terdapat kekurangan bisa segera dilengkapi.
2. Pengkodean (coding)
Pengkodean atau coding adalah mengubah data yang berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan.
3. Memasukan data (data entry)
Data yang sudah berbentuk code selanjutnya dimasukan kedalam program
komputer. Salah satu software program komputer yang sering digunakan
dalam memasukan data penelitian yaitu SPSS.
4. Pembersihan data (cleaning)
Setelah data semua dimasukan kemudian dilakukan pembersihan data, hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan
dalam pengkodean, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
penyuntingan atau koreksi.

I. Analisa Data
Data penelitian yang sudah diolah kemudian dianalisis menggunkan alat bantu
komputer melalui program olah data statistik. Analisis data tersebut dilakukan
secara univariat dan bivariat.
1. Analisa Univariat
Analisis univariat yaitu analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung
dari jenis datanya, untuk data numerik menggunakan nilai rata-rata atau
mean, median dan standar deviasi. (Notoatmodjo, 2010)
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang ditaksir berhubugan
atau korelasi (Notoatmodjo, 2010). Uji bivariat pada penelitian ini
manggunakan chi square test. Uji chi square test ini digunakan untuk
menganalisa hubungan kategorik dengan kategorik. Dalam penelitian ini
dilakukan uji bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
petani padi dalam penggunaan APD saat penyemprotan pestisida terhadap
gangguan kesehatan di Desa Jatisari Kabupaten Karawang. Batas
kemaknaan yang digunakan adalah 0,05. Pengambilan keputusan statistik
mambandingkan nilai p value dengan nilai α 0,05 dengan ketentuan :
a. Bila p value < nilai α, maka ada hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
b. Bila p value > nilai α, maka tidak ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
1) Rumus
Untuk melihat kemaknaan perhitungan statistik antara variabel
independen dan dependen digunakan batas kemaknaan 0,05% (95%)
(p < 0,05)
Rumus chi square test :
∑(𝑜 − 𝐸)2
𝑥2 =
𝐸
Keterangan :
X2 : chi square
O : Frekuensi observasi
E : Frekuensi harapan
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑋 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
Σ : 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

2) Cara menghitung dengan menggunakan rumus chi square


a) Memasukan formulasi hipotesisnya (Ho dan Ha)
b) Menghitung frekuensi observasi (O) dalam tabel silang
c) Menghitung frekuensi harapan € masing-masing sel
d) Menghitung X2 sesuai atiran yanh berlaku
e) /menghitug p value dengan membandingkan nilai X2 dengan
nilai tabel kai kuadrat.

Anda mungkin juga menyukai