- Dela Meilia
- Fitriani Hanifah
- Nurah nur
- Randy resmana
- Yustika aprillianti
Konsep Kesehatan Jiwa
Kesehatan jiwa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari
kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam
menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh. Kesehatan
jiwa menurut UU No 23 tahun 1996 tentang kesehatan jiwa sebagai suatu
kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
secara selaras dengan keadaan orang lain. Selain dengan itu pakar lain
mengemukakan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi mental
yang sejahtera (mental wellbeing) yang memungkinkan hidup harmonis
dan produktif, sebagai bagian yang utuh dan kualitas hidup seseorang
dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia. Dengan kata
lain, kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi
merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang, mempunyai
perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Sumiati dkk, 2009).
Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Kesehatan Jiwa pada Anak Usia Sekolah
- Guru
- Teman sebaya
- Kondisi fisik sekolah
- Kurikulum
- Proses pembelajaran
- Keluarga
Konsep model perawatan kesehatan jiwa
1. Pengkajian
Perawat mengkaji penguasaan anak terhadap tiap area keterampilan
yang dibutuhkan anak untuk dapat menjadi seorang dewasa yang
kompeten. Selain mengkaji keterampilan yang telah diuraikan tersebut,
perawat juga perlu mengkaji data demografi, riwayat kesehatan
terdahulu, kegiatan hidup anak sehari-hari, keadaan fisik, status mental,
hubungan interpersonal, serta riwayat personal dan keluarga.
2. Perencanaan
Setelah pengkajian selesai dan masalah utama yang dialami anak telah
diidentifikasi, rencana perawatan dan pengobatan yang komprehensif di
susun.
- Memenuhi kebutuhan emosi anak dan dan kebutuhan untuk dihargai
- Mengurangi ketegangan pada anak dan kebutuhan untuk berprilaku defensif
- Membantu anak menjalin hubungan positif dengan orang lain.
- Membantu mengembangkan identitas anak
- Memberikan anak kesempatan untuk menjalani kembali tahapan
perkembangan terdahulu yang belum terselesaikan secara tuntas.
- Membantu anak berkomunuikasi secara efektif
- Mencegah anak untuk menyakiti, baik dirinya sendiri maupun diri orang lain
- Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya
- Meningkatkan uji coba realitas yang tepat
3. Implementasi