Anda di halaman 1dari 13

Disusun Oleh :

Shiddiqoh Maratush Sholihah 220110110087 Anggota


Silmi KaIIah 220110110110 Scriber 1
Siti Amanatun Hasanah 220110110020 Anggota
Siti Hani Zati Bayani 220110110085 Anggota
Siti Rahmiati Pratiwi 220110110069 Anggota
Siti Rohani 220110110040 Anggota
Siti Zahra 220110110132 Anggota
Sri Sulastri 220110110015 Anggota
Tanty Permatasari 220110110078 Anggota
Taryana Wijaya Kusuma 220110110013 Anggota
TauIik Yusdian 220110110016 Scriber 2
Tiara Syahriza 220110110093 Anggota
Tio Alamsyah Putra 220110110053 Chair

UNIVERSITAS PAD1AD1ARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
1alan Raya Bandung Sumedang km. 21, 1atinangor, Sumedang 40132, 1awa Barat.

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran pada penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk menyempurnakan laporan hasil reporting pada
tahap SGD. Adapun tema yang diangkat pada SGD kali ini ialah 'konsep sehat-sakit.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya banyak sekali pihak yang telah membantu penulis.
Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih diantaranya kepada:
1. bu Maria Komariah selaku dosen Iundamental oI nursing 1, yang telah memberikan dan
menyampaikan materi penjelasan mengenai konsep sehat-sakit,
2. Dosen tutor kelompok 11, yang senantiasa mendampingi dan memberikan arahan dalam
penyusunan makalah ini,
3. Keluarga, yang telah memberikan Iasilitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah
ini,
4. Teman-teman kelompok 11 yang saling memotivasi dan bekerjasama untuk
menyelesaikan makalah ini,
5. Dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Tentunya, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis memohon maaI atas
segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Penulis sangat mengaharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk makalah ini. Penulis berharap, makalah ini dapat memberikan
manIaat yang baik pada teman-teman, khususnya pada teman-teman kelompok 11 sgd.

Jatinangor, 15 September 2011


Penulis





PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
onsep sehat-sakit
, Definisi Seh,9
Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik Iisik, mental dan social tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat berdasarkan keperawatan .
Sehat menurut Pender (1982) adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain atau aktualisasi.
Sehat menurut Paune (1983) adalah Iungsi eIektiI dari sumber sumber perawatan diri ( selI care
resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( selI care actions ) secara adekuat.
Sehat menurut perseorangan
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
- Status perkembangan
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap
perubahan dalam kesehatan dikatakan dengan usia.
- Pengaruh sosial dan kultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunkan dari orang tua ke
anak anak.
- Pengalaman masa lalu
Seseorang dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri atau sakit disIungsi ( tidak
berIungsi ) membantu menentukan deIinisi seseorang tentang sehat.
- Harapan seseorang tentang dirinya
Seseorang mengharapkan dapat berIungsi pada tingkat yang tinggi baik Iisik maupun
psikososialnya jika mereka sehat.
- Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri
Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik.

- Definisi s,i9

Menurut Pemons ( 1972 ) sakit adalah gangguan dalam Iungsi normal individu sebagai
totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologi dan penyesuaian sosialnya.
Menurut Bauman ( 1965 ), seseorang yang sakit menunjukkan 3 kriteria, yaitu :
- Adanya gejala
- Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan baik, buruk, sakit
- Kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari hari

Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai gangguan dalam Iungsi tubuh.
Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit :
1. Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan
2. Sebagai maniIestasi keberhasilan atau kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan
3. Gangguan kesehatan

. #en9,ng Seh,9 S,i9 menuru9 Model Holis9i. He,l9h Sej,h9er, Seh,9seh,9 Meneng,h
y,ng Se,lise,li Aorm,l S,i9

Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap, yaitu :
a. Tahap transisi
ndividu percaya ada kelainan dalam tubuh, merasa dirinya tidak sehat atau merasa
timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- Secara Fisik, seperti nyeri dan panas tinggi
- KognitiI, yaitu adanya interprestasi terhadap gejala
- Respon emosi terhadap ketakutan atau kecemasan. Konsultasi dengan orang terdekat,
seperti gejala perasaan, kadang-kadang mencoba pengobatan di rumah.
b. Tahap asumsi terhadap peran sakit (Sick Rok)
- Penerimaan terhadap sakit, individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman
sehingga menghasilkan peran sakit.
- Mencari pertolongan dari proIesi kesehatan yang lain
- Mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya
c. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
ndividu yang sakit meminta nasehat dari proIesi kesehatan atas inisiatiI sendiri.
d. Tahap ketergantungan
Jika proIesi memvalidasi ( menetapkan ) bahwa seseorang sakit : menjadi pasien yang
ketergantungan untuk memperoleh bantuan.
e. Tahap penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali.

onsep Diri

a. Pengertian.

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang
lain, termasuk persepsi individu akan siIat kemampuannya, interaksi dengan orang lain
dan lingkungannya, nilai nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta
keinginan. Konsep diri dipelajari melalui kontak social dan pengalaman pribadi, individu,
hubungan dengan orang lain dan interaaksi dengan dunia luar.

Komponen-komponen Konsep Diri











O Citra tubuh adalah sikap,persepsi,keyakinan dan pengetahuan individu secara sadar atau
tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur Iungsi, ketrebatasan, makna
dan objek yang kontak secara terus-menerus baik masa lalu maupun sekarang.
O deal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia harus berprilaku berdasarkan
standar, tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu.
O Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh prilaku sesuai ideal diri.
O dentitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari
observasi dan penilaian terhadap dirinya, menyadari individu bahwa dirinya berbeda
dengan orang lain.
O Peran adalah seperangkat prilaku yang diharapkan secara social yang berhubungan
dengan Iungsi individu pada berbagai kelompok sosial.
Pentingnya konsep diri yang positive
Ciri-ciri individu yang mempunyai kepribadian yang sehat adalah:
Citra tubuh yang positiI dan sesuai
deal diri realistis
Harga diri tinggi
Penampilan peran memuaskan
dentitas jelas
Citra Tubuh
deal diri
Harga diri
Peran
Konsep diri
dentitas diri
Komponen konsep diri :
a. Harga diri
Ada 4 hal yang dapat meningkatkan harga diri, yaitu:
O Memberi kesempatan untuk berhasil
O Menanamkan idealism
O Mendukung aspirasi atau ide
O Membantu membentuk koping

b. dentitas diri
Ciri-ciri individu dengan identitas diri yang positiI, yaitu:
- Mengenal diri sebagai individu yang utuh terpisah dari orang lain
- Mengakui jenis kelamin sendiri
- Memandang perlu aspek diri sebagai satu keselarasan
- Menilai diri sesuai penilaian masyarakat
- Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan yang akan datang
- Mempunyai tujuan dan nilai yang disadari

c. Peran
Hal-hal yang mempengaruhi penyesuaian individu terhadap peran, yaitu:
- Kejelasan perilaku sesuai dengan perannya
- Respon atau tanggapan yang konsisten dari orang yang berarti terhadap perannya
- Kesesuaian norma budaya dan harapannya dengan peran
- Perbedaan situasi yang dapat menimbulkan penampilan peran yang tidak sesuai

d. Citra tubuh
Merupakan hal pokok dalam konsep diri, citra tubuh harus realistis karena
semakin seseorang dapat menerima dan menyukai tubuhnya, ia akan bebas dan aman dari
kecemasan sehingga harga dirinya meningkat.
B. Tujuan

- Mahasiswa mengetahui konsep umum mengenai konsep sehat sakit.
- Mahasiswa mengetahui konsep umum mengenai konsep diri
- Mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan terhadap penderita.
- Mahasiswa mampu memberikan tindakan keperawatan dengan tepat.





. Identifikasi Kasus
%n. S usia 45 tahun bekerfa sebagai pegawai negeri sipil memiliki 3 orang anak, 7 tahun,
10 tahun, dan 13 tahun. Istrinya tidak bekerfa. %n. S fuga aktif dalam kegiatan-kegiatan
organisasi sosial di lingkungannya.
Sefak 1 bulan yang lalu, %n. S mengeluh badannya lemah dan mengalami penurunan berat
badan yang cukup drastis, berdasarkan beberapa pemeriksaan, %n. S didiagnosa mengalami
gefala HIJ.

Hasil wawancara terhadap istrinya, didapatkan data bahwa semenfak sakit dan dirawat,
suaminya menfadi emosional dan mudah tersinggung. Selain itu sering menyalahkan %uhan
terhadap sakit yang dideritanya.
etika perawat melakukan interaksi dengan %n. S, ekspresi wafah klien tampak sedih dan
tiba-tiba menfadi kesal. %n. S mengatakan. 'enapa semua ini terfadi pada saya? Pasti dokter
salah melakukan pemeriksaan`. 'Sekarang saya sudah tidak berguna lagi, badan saya sudah
lemah dan tidak bisa bekerfa lagi`. 'Anak dan istri saya mau makan apa kalau saya tidak
bekerfa lagi?`. '%eman-teman saya fuga tidak peduli lagi dengan saya`.













PEMBAHASAN
Kasus
%n. S usia 45 tahun bekerfa sebagai pegawai negeri sipil memiliki 3 orang anak, 7 tahun, 10
tahun, dan 13 tahun. Istrinya tidak bekerfa. %n. S fuga aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi
sosial di lingkungannya.
Sefak 1 bulan yang lalu, %n. S mengeluh badannya lemah dan mengalami penurunan berat
badan yang cukup drastis, berdasarkan beberapa pemeriksaan, %n. S didiagnosa mengalami
gefala HIJ.

Hasil wawancara terhadap istrinya, didapatkan data bahwa semenfak sakit dan dirawat,
suaminya menfadi emosional dan mudah tersinggung. Selain itu sering menyalahkan %uhan
terhadap sakit yang dideritanya.
etika perawat melakukan interaksi dengan %n. S, ekspresi wafah klien tampak sedih dan tiba-
tiba menfadi kesal. %n. S mengatakan. 'enapa semua ini terfadi pada saya? Pasti dokter salah
melakukan pemeriksaan`. 'Sekarang saya sudah tidak berguna lagi, badan saya sudah lemah
dan tidak bisa bekerfa lagi`. 'Anak dan istri saya mau makan apa kalau saya tidak bekerfa
lagi?`. '%eman-teman saya fuga tidak peduli lagi dengan saya`.
Step 1
Data Sekumpulan inIormasi
Diagnosa Kesimpulan hasil data-data
Emosional Macam-macam perasaan
nteraksi Hubungan sesama makhluk hidup
Drastis Perubahan kondisi dengan cepat
Gejala H' Ciri-ciri orang H'
Ekspresi Bentuk luapan emosi
Step 2
1. Apa pengaruh dari luar sehingga sikap Tn. S seperti itu?
2. Gejala H'?
3. Mengapa ekspresinya berubah menjadi sedih?
4. Bagaimana sikap perawat menghadapi pasien seperti Tn. S?
5. Apakah istri dan anaknya tertular H'?
6. Darimana sumber penyakit H' Tn. S?
7. Apa peran dokter pada kasus ini?
8. Bagaimana peran keluarga terhadap Tn. S?
9. Apa dampak terhadap keluarga Tn. S?
Step 3
1. Masyarakat mengucilkan Tn. S
2. Badan lemah, turun drastis berat badan, emosional, sistem imun menurun
3. Kaget dan belum bisa menerima keadaan
4. Memberi motivasi dan pendekatan secara psiko-sosio-bio-spiritual
5. Kemungkinan besar tertular/dari pola hidup
6. Penggunaan obat-obatan, transIusi darah, hubungan seks, dan pola hidup yang tidak baik
7. Mendiagnosa dan memberi obat
8. Memberi motivasi, mencegah dampak lebih besar, dan tidak dikucilkan
9. Sosial, ekonomi, dan perubahan peranan dalam keluarga

Step 4

DeIinisi H'
Gejala H'
DeIinisi Sakit Keluarga
Perawatan Perawat
Dampak Lingkungan Bio
Keluarga Psiko
Tn. S Sosial
Spiritual
Step 5
Learning ObyektiI
1. DeIinisi Diagnosa
2. Gejala H'
3. DeIinisi sakit, deIinisi penyakit, dan deIinisi H'
4. Faktor-Iaktor yang mempengaruhi diri seseorang terhadap tanggapan tentang sakit
5. Dampak perawat
6. Jelaskan dampak sakit yang dialami oleh Tn. S?
7. Bagaimana dampak kesehatan tn. S terhadap individu, keluarga, dan lingkungan?
8. Bagaimana dampak kesehatan Tn. S terhadap perubahan perilaku?
HV PADA TN. S
9. Bagaimana dampak kesehatan Tn. S terhadap gambaran diri dan konsep diri?
10. Bagaimana dampak kesehatan Tn. S terhadap peran keluarga dan dinamika keluarga?
Kesimpulan hasil reporting
1. DeIinisi Diagnosa
Pengertian secara umum
Diagnosa adalah identiIikasi suatu hal yang belum diketahui secara umum.
Pengertian berdasarkan medis
Diagnosa ialah pengidentiIikasian suatu penyakit terhadap pasien untuk menentukan
pengobatan.
Pengertian berdasarkan keperawatan
Diagnosa ialah pengidentiIikasian kebutuhan dasar manusia terhadap pasien berdasarkan
bio-psiko-sosio-spiritual.

2. Gejala H'
Dalam kasus
Keadaan badan melemah, dan berat badan turun drastic.
Secara umum
Flu, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sulit mengingat, ruam pada kulit, otot
sendi terasa sakit, diare, perubahan emosional, sering berkeringat, sakit kepala, sering
mual dan muntah, respon gerak menjadi lambat, sering inIeksi jamur, sulit atau sakit saat
menelan.

3. DeIinisi Sakit
Sakit adalah Keadaan yang tidak seimbang antara bio-psiko-sosio-spiritual sebagai
respon tubuh terhadap interaksinya dengan lingkungan.
DeIinisi Penyakit
Keadaan tubuh dan pikiran yang abnormal
DeIinisi H'
'irus yang menyerang dan melemahkan system kekebalan tubuh manusia

4. Faktor-Iaktor yang mempengaruhi diri seseorang terhadap tanggapan tentang sakit
Faktor internal dan Iaktor eksternal, meliputi:
a. Faktor Agama dan adat istiadat
Agama serta latar belakang adat istiadat merupakan Iaktor utama yang akan
mempengaruhi pola pikir individu. Agama merupakan suatu sistem kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan Yang Maha Kuasa. Pada umumnya, seseorang
akan mengikuti tradisi agama yang meliputi nilai, norma, dan hukum yang ada pada
sistem keyakinan agamanya. Oleh karena itu, setiap perawat disarankan untuk
memahami nilai-nilai dan kaidah agama yang dianut oleh pasien.
b. Latar belakang etnik dan budaya
Sikap, keyakinan, dan nilai dipengaruhi oleh latar belakang etnik dan budaya.
c. Faktor keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terdekat dan pengalamam pertama bagi tiap individu
dalam mempersepsikan kehidupannya di dunia, maka pandangan tiap individu pada
umumnya diwarnai pengalaman mereka dalam berhubungan dengan keluarganya.
d. Faktor ilmu pengetahuan
Wawasan dan ilmu pengetahuan merupakan tolak ukur bagi seseorang untuk
menanggapi suatu keadaan.
e. Faktor sosial
Perkembangan sosial juga berpengaruh terhadap tanggapan seseorang mengenai sakit,
dimana lingkungan sosial yang baik akan memberikan pengaruh yang baik pula pada
pola pikir individu, sebaliknya lingkungan yang tidak baik akan berpengaruh tidak
baik pula terhadap pola pikir individu.

5. Dampak perawat

1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian
asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & kelg dalam
menginterpretasikan berbagai inIormasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga berperan dalam
mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi :

- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas inIormasi tentang penyakitnya
- Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.

3. Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Sebagai coordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.



5. Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, Iisioterapi, ahli gizi dll dengan berupaya mengidentiIikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan.
6. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan
7. Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan

6. Jelaskan dampak sakit yang dialami oleh Tn. S?
Dampak sakit yang dialami oleh %n. S meliputi dampak pada bio-psiko-sosio-spiritual.
Dampak bio. Berat badan yang menurun cukup drastis dan melemahnya keadaan
tubuh.
Dampak psiko. Berubahnya perilaku %n. S seperti menfadi emosional, turunnya
kepercayaan diri %n. S, dan mudah tersinggung,
Dampak sosio. %eman-temannya mengucilkan, menfauhi, dan tidak peduli lagi
terhadap %n. S sehingga kegiatan organisasi %n. S terhenti.
Dampak spiritual. %n. S sering menyalahkan %uhan atas penyakit yang dideritanya dan
%n. S pun sering menyalahkan dirinya sendiri pada keadaannya sekarang.

7. Bagaimana dampak kesehatan tn. S terhadap individu, keluarga, dan lingkungan?
Dampak terhadap lingkungan, misalnya masyarakat sekitar mengucilkan dan menjauhi
Tn. S serta keluarganya, dan dampak terhadap keluarga seperti keadaan ekonomi
keluarga melemah dan menurun, keadaan sosial keluarga terganggu, dan adanya
perubahan serta pergeseran peran dalam keluarga.

8. Bagaimana dampak kesehatan Tn. S terhadap perubahan perilaku?
%n. S menfadi emosional dan mudah tersinggung.

9. Bagaimana dampak kesehatan Tn. S terhadap gambaran diri dan konsep diri?
%n. S sering menyalahkan diri sendiri dan mempersepsikan dirinya bahwa dirinya sudah
tidak mampu lagi berbuat apa-apa.

10. Bagaimana dampak kesehatan Tn. S terhadap peran keluarga dan dinamika keluarga?
Adanya pergeseran peran dalam keluarga, dinamika keluargapun berubah.


DAF1A# PUS1AKA

http://perawattegal.wordpress.com/2009/09/09/peran-dan-Iungsi-perawat/
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/09/konsep-perilaku-dan-perubahan-
perilaku.html

Anda mungkin juga menyukai