Anda di halaman 1dari 34

Tugas Kelompok

ASUHAN KEPERAWAATAN SEHARI PADA KLIEN NY.H

DENGAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL PADA KASUS

ABORTUS INCOMPLIT

OLEH :

KELOMPOK 1
AAN NOVIA

ADELIA APRIANA

I WAYAN SUDIARTA

ONI IBRAHIM

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDOSEIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjtkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini tanpa suatu hambatan
apapun. Kami menyusun makalah ini guna memenuhi tugas dari dosen kami.

Adapun makalah yang kami bahas mengenai ASUHAN KEPERAWATAN PADA


KLIEN DENGAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL, semoga dengan makalah yang kami
susun ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.
Namun kami juga menyadari bahwa makalah yang telah kami sususn ini msih
sangat jauh dari sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari
bapak/ibu selaku dosen-dosen pembimbing kami serta teman-teman sekalian, karena kritik
dan saran dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang kami sususn ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita,
akhir kata kami mengucapkan terimah kasih.

Kendari, 19 Januari 2016

PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Psikososial

B. Tahap Perkembangan Psikososial

C. Pengertian Konsep Diri

D. Komponen Konsep diri

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep diri

F. Kriteria Keprobadian yang Sehat

G. Karakteristik Konsep Diri

H. Definisi Coping

I. Asuhan Keperawatan Kebutuhan Psikososial

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system


terbuka serta saling berinteraksi.Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya.Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan
sehat.Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan
keseimbangan diri dan lingkungannya.Sebagai makhluk social, untuk mencapai kepuasana
dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif (Mirzal Tawi,
2008).
Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik.masalah kejiwaan dan
kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat terjadinya
perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang dapat menimbulkan
gangguan jiwa (Depkes, 2011).

B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari Psikososial?
b. Bagaimana tahap perkembangan psikososial ?
c. Apakah itu konsep diri ?
d. Bagaimana komponen konsep diri ?
e. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri ?
f. Bagaimana Kriteria kepribadian yang sehat ?
g. Apa saja karakteristik konsep diri ?
h. Apa yang di maksud dengan coping?
i. Bagaimana Asuhan Keperawatan psikososial?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui Pengertian Psikososial.


b. Untuk mengetahui tahap perkembangan psikososial
c. Untuk mengetahui Definisi konsep diri
d. Untuk mengetahui komponen diri
e. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
f. Untuk mengetahui Kriteria kepribadian yang sehat
g. Untuk mengetahui karakteristik konsep diri
h. Untuk mengetahui coping
i. Mengetahui Asuhan Keperawatan psikososial
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PSIKOSOSIAL

Psikososial adalah setiap perubhan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologis maupun social yang mempunyai pengaruh timbal balik , sebagai akibat
terjadinya perubahan social dan atau gejalak social dalam masyarakat yang dapat
menimbulkan gangguan jiwa (depker, 2011).

Manusia adalah mahluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system


terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya keseimbngan yang dipertahankan oleh setiap untuk dapat dapt
menyesuaikan diri dengan lingkunganya , keadaan ini disebut dengan sehat . sedangkan
seseorang dikatakan sakit apabila dalam mempertahankan keseimbanagan diri dan
lingkungnya . sebagai mahluk mahluk social, untukmencapai kepuasan dalam
kehidupan , mereka harus membina hubungan interpersonal positif (mirsal tawi 2008).

A. TAHAP PERKEMBNGAN PSIKOSOSIAL

Delapan tahap/fase perkembangan kepribadian memiliki ciri utama setiap


tahapnya disatu pihak biologis .adapun tingkatan dalam delapan tahap perkembangan
yang dilalui oleh setiap manusia adalah sebagai berikut :

1. Trust vs mistrust( percaya vs tidak percaya


2. Aautonomi vs shame and dougbt ( otonomi vs malu malu dan ragu ragu)
3. Initiative vs guilt ( inisiatif vs rasa bersalah)
4. Industry vs inferionty ( tekun vs rasa rendah diri)
5. Identity vs identity confusion ( identitas dan kebingungan social)
6. Intimacy vs Isolation ( Keintiman vs Keterkucilan)
7. Generativity vs Stagnation (bangkit vs stagnan)
8. Integrity vs Depair (integritas vs putus asa)

B. KONSEP DIRI

Kosep diri adlah semua perasaan kepercayaan dan nilai yang diketahui tentang
dirinya dengan memengaruhi individu dalam bersosialisai dengan orang lain . konsep
diri berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan membedakan dirinya
dengan orang lain.

C. KOMPONEN KONSEP DIRI


1. Citra dewi adalah sikap seseorag terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
Sikap ini menckup perrsepsi dari pasangan tentang ukuran , bentuk , dan fungsi
penampilan tubuhsaat ini dan masa lalu.
2. Ideal diri adalah persepsi individu tentng bagaimana ia harus berprilaku sesuai
dengan standar prilaku. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.
3. Harga diri adlah penilaian terhadap hasil yang dicapaqi dengan analisis sejauh mana
prilaku memenuhi ideal diri.
4. Peran diri adalah pola sikap , prilaku niai yang diharapakan dari seseorang
berdasarkanposisinya dimasyarakat.
5. Identitas diri adalah kesadaran akan harga dirinya sendiri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri
sebagai suatu kesatuan yang utuh.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI
1) Tingkat perkembangan dan kematangan
Perkembangan anak seperti perkembangan menta, perlakuan, dan
pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya.
2) Budaya
Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya,
kelompoknya, dan lingkungannya. Orang tua yang bekerja seharian akan membawa
anak lebih dekat pada lingkungannya.
3) Sumber eksternal dan internal
Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap
konsep diri.Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping individunya
lebih efektif.Sumber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan
ekonomi yang kuat.
4) Pengamatan sukses dan gagal
Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri
demikian pula sebaliknya.
5) Sensor
Stresor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan
kekuatan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi,
menarik diri, dan kecemasan.
6) Usia, keadaaan sakit, dan trauma
Usia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya.
E. KRITERIA KEPRIBADIAN YANG SEHAT
a. Citra tubuh positif dan akurat
Kesadaran akan diri berdasar atas observasi mandiri dan perhatian yang
sesuai akan kesehatan diri. Termasuk presepsi saat ini dan masa lalu.
b. Ideal dan realitas
Individu mempunyai ideal diri yang realitas dan mempunyai tujuan hidup
yang dapat dicapai.
c. Konsep diri yang positif
Konsep diri yang positif menunjukkan bahwa individu akan sesuai dalam hidupnya.
d. Harga diri tinggi
Seseorang yang akan mempunyai harga diri tinggi akan memandang dirinya
sebagai seorang yang berarti dan bermanfaat. Ia memandang dirinya sama dengan
apa yang ia inginkan.
e. Kepuasan penampilan peran
Individu yang mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan
dengan orang lain secara intim dan mendapat kepuasan, dapat memercayai dan
terbuka pada orang lain serta membina hubungan interdependen.
f. Identitas jelas
Individu merasakan keunikan dirinya yang member arah kehidupan dalam
mencapai tujuan.
Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri
a) gangguan identitas diri
a. perubahan perkembangan
b. trauma
c. jenis kelamin yang tidak sesuai
d. budaya yang tidak sesuai
b) gangguan citra tubuh
a. hilangnya bagian tubuh
b. perubahan perkembangan
c. kecatatan
c) gangguan citra diri
a. hubungan interpersonal yang tidak harmonis
b. kegagalan dalam mengikuti dalam aturan normal
d) gangguan peran
a. kehilangan peran
b. peran ganda
c. konflik peran
d. ketidak mampuan menampilkan peran
F. KARAKTERISTIK KONSEP DIRI
1. Menghindari sentuhan atau melihat bagian tubuh tertentu
2. Tidak mau berkacu
3. Menghindari diskusi tentang topic dirinya
4. Menola usaha rehabilitasi
5. Melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat
6. Mengingkari perubahan pada dirinya
7. Peningkatan ketergantungan pada ornag lain
8. Tanda dari keresahan sepertirasa marah, keputusasaan dan menangis
9. Menolak berpartisipasi dalam perawatan diri
G. DEFINISI COPING
Strategi coping merupakan suatu upaya individu untuk menanggulagi stress
yang menekan akibat masalah yang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan
kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri.
Coping yang efektif untuk dilaksanakan adalah coping yang membantu seseorang untuk
mentoleransi dan menerima situasi menekan dan tidak merisaukan tekanan yang tidak
dapat dikuasainya (lazarus dan folkman).

Jenis-jenis koping :
1. Penalaran(Reasoning)
Yaitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam
alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu alternatif yang
dianggap paling menguntungkan.
2. Objektifitas
Yaitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional
dan logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah laku.Kemampuan ini
juga meliputi kemampuan untuk membedakan antara pikiran-pikiran yang
berhubungan dengan persoalan yang tidak berkaitan.
3. Konsentrasi
Yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan
yang sedang dihadapi.Konsentrasi memungkinkan individu untuk terhindar dari
pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan
yang sedang dihadapi.
4. Humor
Yaitu kemampuan untuk melihat segi yang lucu dari persoalan yang sedang
dihadapi, sehingga perspektif persoalan tersebut menjadi lebih luas, terang dan
tidak dirasa sebagai menekan lagi ketika dihadapi dengan humor.
5. Supresi
Yaitu kemampuan untuk menekan reaksi yang mendadak terhadap situasi yang
ada sehingga memberikan cukup waktu untuk lebih menyadari dan memberikan
reaksi yang lebih konstruktif.
6. Toleransi terhadap Kedwiartian atau Ambiguitas
Yaitu kemampuan untuk memahami bahwa banyak hal dalam kehidupan yang
bersifat tidak jelas dan oleh karenanya perlu memberikan ruang bagi ketidak
jelasan tersebut.
7. Empati
Yaitu kemampuan untuk melihat sesuatu dari pandangan orang lain. Empati
juga mencakup kemampuan untuk menghayati dan merasakan apa yang dihayati
dan dirasakan oleh orang lain
ASUHAN KEPERAWAATAN SEHARI PADA KLIEN NY.H

DENGAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL PADA KASUS

ABORTUS INCOMPLIT

Inisial pasien : Ny.H

No. RM : 05-67-74

Ruangan /bagian : IGD RSUD Kota Kendari

Tgl pengkajian : 16 desember 2015

I. DATA BIOGRAFI

Nama klien : Ny. H

Umur : 38 tahun

Jenis kelamin : Perempuan


Status perkawinan : Sudah menikah

Pendidikan : S1

Agama : Islam

Suku/bangsa : tolaki/Indonesia

Alamat : kel.mata jalan anua no.25

Informasi diterima : Dari klien

II. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama
Riwayat Keluhan Utama : klien mengatakan perutnya mules dan keluar darah
dari alat kelaminya

Penyebab/faktor pencetus : tidak diketahui

Sifat keluhan : terus menerus

Lokasi dan penyebaran : uterus dan vagina

Hal-hal yang meringankan/memperberat keluhan : ketika klien berjalan

Pertolongan yang diberikan :tidak ada

2. Riwayat kesehatan masa lalu

Penyakit atau keluhan yang pernah di alami : demam dan sakit kepela

Pernah di rawat di rumah sakit : ketika melahirkan

Apakah pernah mengalami kecelakaan : tidak pernah


Apakah pernah dioperasi : tidak pernah

Apakah pernah menderita penyakit akut/kronis : tidak pernah

Riwayat imunisasi : Lengkap

Riwayat pengobatan dan transfusi : tidak ada

3. Informasi kesehatan sekarang

Alergi : tidak ada

Kebiasaan mengonsumsi obat : tidak ada

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

? ? ? ?

? ? ?
35 ? ? 38 ?

12

Keterangan :
Laki-laki = Meninggal =

Perempuan = Tidak di ketahui usia = ?

III. KEADAAN KESEHATAN UMUM

Status kesehatan

TB : -, BB : -

Tanda vital : TD : 130/90 mmHg, N: 84x/mnt, S: 37,40 C, P: 20x/mnt

Status kesadaran : Compasmentis

VI. KEADAAN KULIT

Kondisi kulit : keadaan kulit pasien baik

Kebiasaan perawatan kulit : jarang perawatan kulit

Perubahaan kulit : tidak ada perubahan warna pada kulit klien

Kelainan kulit : tidak ada kelainan kulit pada pasien

V. KEPALA DAN LEHER

Rambut

Distribusi dan kelainan pertumbuhan : tidak ada

Alopesia/loss hair : tidak ada

Perubahan tekstur : tidak ada

Keadaan kulit kepala : kulit kepala klien berketombe


Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan yang di rasakan klien

Pusing : klien merasakan pusing

Nyeri : tidak ada

Luka : tidak terdapat luka

Mata

Kelopak mata : normal

Sclera : normal

Konjungtiva : terlihat pucat

Reaksi pupil : normal

Gerakan bola mata : normal

Lapang pandang : normal

Telinga

Kebiasaan perawatan/membersihkan telinga : tidak menentu/jarang

Memakai alat bantu : tidak memakai alat bantu

Kemampuang pendengaran : dapat mendengar dengan baik

Inspeksi dan palpasi

Tanda-tanda infeksi : tidak terdapat tanda-tanda infeks

Hidung dan sinus


Fungsi penciuman : dapat mencium dengan baik

Gangguan yang sering dialami : tidak ada

Inspeksi dan Palpasi

Pendarahan : tidak ada pendarahan

Peradangan : tidak terdapat peradangan

Sinus : normal, tidak terdapat gangguan

Mulut dan teggorokan

Kebiasaan perawatan gigi : tiap hari

Kebersihan gigi : baik

Pemakaian gigi palsu : klien tidak memakai gigi palsu

Pendarahan : tidak ada pendarahan

Produksi saliva : normal

Masalah menelan : tidak ada, normal

Keadaan lidah : normal tidak ada gangguan.

Fungsi mengunyah : normal

Perubahan suara : tidak ada perubahan suara

Leher

Inspeksi
Massa : tidak ada massa

Mobilitas leher : normal

Palpasi

Massa : tidak ada massa

Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada

Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada

VI. PAYUDARA

Kebiasaan memeriksa sendiri : sering di lakukan ketika klien mandi

Perubahan bentuk : tidak ada perubahan bentuk

Nyeri : klien tidak merasakan nyeri

VII. DADA dan PARU-PARU

Inspeksi

Bentuk dada : normal.

Frekuensi pernapasan : normal

Irama : normal

Pengembangan dada : normal

Kesimetrisan : simetris antara kiri dan kanan.

Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

Massa : normal, tidak ada massa

Ekspansi dada : normal

VIII. ABDOMEN

Inspeksi

Kesimetrisan : normal, simetris

Warna kulit : agak pucat

Pembesaran : tidak ada pembesaran

Bayangan vena : normal

Palpasi

Nyeri tekan : ada nyeri tekan (Skala nyeri 7)

Massa : normal

IX. EKSTREMITAS

Otot

Edema : tidak terdapat

Ukuran otot : normal

Kekuatan : normal
Keadaan kuku : normal

Tulang dan persendian

Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan

Krepitasi : normal

X. STATUS NEUROLOGI

Tingkat kesadaran : Compasmentis

Koordinasi : Normal

Memory : Normal

Orientasi : Normal

Motorik : normal

XI. KEADAAN GENETALIA

Inspeksi

1.adanya darah yang keluar dari vagina


FORMAT PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

A. BIODATA

Nama : Ny. H

Usia/Tanggal Lahir : 38 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : jalan mata anoa No.25

Suku/bangsa : tolaki/Indonesia

Status perkawinan : Sudah menikah

Agama/keyakinan : Islam

Pekerjaan : Pns

Diagnosa medik : abortus Incomplit


No. Medikal Record : 05-67-74

Tanggal masuk : 16-12-2015

Tanggal pengkajian : 16-12-2015

B. PENANGGUNG JAWAB

Nama :Tn.Sofian Rahman

Usia :35 tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Peketjaan : Kariawan swasta

Hubungan dengan klien : suami

II. KELUHAN UTAMA

Riwayat Keluhan Utama : klien mengatakan perutnya mules dan keluar darah dari
alat kelaminya

III. RIWAYAT KESEHATAN

Riwayat Kesehatan Sekarang


Waktu timbulnya penyakit, kapan : jam 12 malam

Bagaimana awal munculnya : tiba-tiba merasa nyeri pada perut

Keadaan penyakit apakah sudah membaik, parah atau sama dengan sebelumnya : parah

Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan : berobat ke rumah sakit

Kondisi saat di kaji.

P = sakit pada abdomennya

Q= terus-menerus

R= uterus dan vagina

S= skala nyeri 7

T= tiba-tiba

Riwayat Kesehatan Lalu

Penyakit pada saat anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah dialami : tidak pernah
mengalami penyakit pada saat anak-anak dan penyakit infeksi.

Imunisasi : lengkap

Kecelakaan yang pernah di alami : klien tidak pernah mengalami kecelakaan


Prosedur operasi dan perawatan Rumah Sakit : klien tidak pernah di operasi atau pun
perawatan rumah sakit sebelumnya.

Alergi : tidak ada

Riwayat Kesehatan Keluarga

Identifikasi berbagai penyakit keturunan yang umumnya menyerang : Ayah pasien diabetes
dan ibu pasien hipertensi.

Bagan genogram.

? ? ?
?

? ? ?
35 ? ? 38 ?

12

Keterangan :

Laki-laki = Meninggal =

Perempuan = Tidak di ketahui usia = ?

VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


Identifikasi klien tentang kehidupan sosial : kehidupan sosial pasien baik baik saja

Identifikasi hubungan klien dengan yang lain dan kepuasan diri sendiri : hubungan klien
dengan orang lain baikndan pasien puas dengan dirinya.

Kaji lingkungan rumah klien hubungan dengan kondisi Rumah sakit : Kondisi rumah klien
dengan kondisi rumah pasien berbeda.

Tanggapan klien tentang beban biaya RS : klien tidak mengeluh tentang biaya rumah sakit

Tanggapan klien tetntang penyakitnya : klien tidak meneriama penyakitya

V. RIWAYAT SPIRITUAL

Kaji ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaannya : klien menjalankan


ibadahnya sesuai kepercayaan yang klien anut.

Suport sistem dalam keluarga : keluarga pasien memberikan dukungan dan perhatian pada
saat pasien edang sakit

Ritual yang biasa dilakukan oleh klien dan keluarga : Shalat, berdoa.

VI. DATA KLIEN

A. Keadaan Umum Klien :

Tanda-tanda dari distress : terlihat tanda-tanda stress

Penampilan dihubungkan dengan usia : penampilan sesuai dengan usian klien

Ekspresi wajah, bicara, mood : ekspresi wajah merenung,cemas kadang menahan


sakit,bicara pasien jelas dan mood pasien tidak terlalu baik

Tinggi badan, berat badan: TB : - BB : -


B. Tanda-Tanda Vital

Suhu : 37,40C

Nadi : 84 x/mnt

Pernapasan : 20 x/mnt

Tekanan darah : 130/90 mmhg

PENGKAJIAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL

A. standar emosional
a. apakah klien dapat mengespresikan perasaannya : iya
b. bagaimana suasana hati klien yang utama/dominan : sedih
c. apakah prilaku verbal klien sesuai dengan prilaku nonverbal : tidak
B. konsep diri
a. bagaimana klien memandabg dirinya : klien menutup diri
b. hal apa yang dilakukan klien ;klien menangis dan merintih kesakitan
C. pola interaksi
a. kepada siapa klien berespon : suami,keluarga,perawat dan dokter
b. apakah klien berespon dewasa baik : iya
c. kepada siapa klien meminta bantuan apabila mengalami masalah : suami
d. siapa yang lebih berpengaruh pada klien : suami
D. pola mekasisme pertahanan diri
a. bagaimana klien menangani stres : dengan menangis
b. bagaimana hasil masalah diatasi : sulit untuk teratasi
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL

H. Klasifikasi data

Data Subyektif :

Klien mengatakan perutnya mules dan keluar darah dari alat kelaminnya

Data Obyektif :

- klien nampak meringis kesakitan , tampak menangis dan marah.


- Ada darah yang keluar dari alat kelamin
- Peningkatan ketergantungan pada suami
- Klien nampak menutup diri

Vital sign : TD: 130/190 mmhg S : 37,4 oC

N : 84 x/m P : 20x/m

II. Analisa data


Sympton Etiologi Problem
Ds: Abortus incoplit Ganguan konsep diri
- Klien mengatakan
perutnya mules dan Kehidupan calon anak
keluar darah dari alat
kelaminnya. Merasa bersalah
Do:
- Klien nampak meringis Gangguan konsep diri
kesakitan dan tampak marah
- Ada darah yang keluar dari
kelamin
- Peningkatan ketergantungan
pada suami
- Klien nampak menutupi diri

vital sign: TD : 130/90 mm/hg


N : 84x/m
S : 37,4 oC
P : 20x/m

III. Diagnosa keperawatan

1. Ganguan konsep diri berhubungan dengan perasaan keggalan sekunder akibat


kehilangan calon anak , dan ditandai dengan :

DS : klien mengatakan perutnya mules dan keluar darah dari alat kelaminnya
DO :

- klien nampak meringis kesakitan, tampak meringis dan marah


- ada darah yang keluar dari alat kelaminya
- peningkatan ketergantungan pada suami
- klien nampak menutup diri

vital sign : TD : 130/90 mmHg S : 37,4 oC

N : 84 x/m P : 20 x/m

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan Rasional

Ganguan konsep diri Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. meningkatkan


berhubungan dengan tindakan saling percaya dan rasa percaya dan
perasaan keggalan keperawatan 3x24 menjelaskan semua membuka rasa diri
sekunder akibat jam klien dapat prosedur dan tujuan pasien.
kehilangan calon anak mengidentifikassi dengan singkat dan
, dan ditandai dengan : dan menggambarkan jelas.
DS : klien mengatakan diri pasien yang 2 Berikan dukungan 2. agar klien dapat
perutnya mules dan positif dengan emosi untuk klien atau mengesprekan
keluar darah dari alat kriteria hasil: orng terdekat. Perasaan.
kelaminnya 1. mengungkapkan
DO : dan 3. Kaji penyebab 3. untuk
- klien nampak mendemontrasikan gangguan konsep diri. mengurangi tingkat
meringis peningkatan perubhan sosial
kesakitan, perasaan positif klien.
tampak 4. eksplorasi aktivitas 4. agar klien bisa
meringis dan baru yang dapat melupakan
marah ditentukan. kesedihannya.
- ada darah yang 5. memonitor tanda 5. mengetahui tahap
keluar dari alat kehilangan atau berduka klien.
kelaminya berduka.
- peningkatan
ketergantungan
pada suami
- klien nampak
menutup diri
vital sign :
TD : 130/90 mmHg
S : 37,4 oC
N : 84 x/m
P : 20 x/m

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI


KEPERAWATAN
1 Ganguan konsep diri Rabu , 1. membina hubungan saling percaya dan
berhubungan dengan 16 desember 2015 menjelaskan semua prosedur dan tujuan
perasaan keggalan dengan singkat dan jelas
sekunder akibat 03.30 Hasil: klien mau merespon.
kehilangan calon anak ,
dan ditandai dengan : 03.35 2.mengkaji penyebab gangguan konsep
DS : klien mengatakan diri
perutnya mules dan keluar Hasil : kehilangan calon anak.
darah dari alat kelaminnya
DO : 03.37 3.memberikan dukungan emosi untuk
- klien nampak klien
meringis Hasil: klien marah dan bmerasa bersalah.
kesakitan, tampak
meringis dan
marah 03.40 4.memonitor tanda kehilangan dan
- ada darah yang berduka
keluar dari alat Hasil: klien menangis
kelaminya
- peningkatan
ketergantungan
pada suami
- klien nampak
menutup diri
vital sign :
TD : 130/90 mmHg
S : 37,4 oC
N : 84 x/m
P : 20 x/m

VI. EVALUASI KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA HARI/TGL/JAM EVALUASI
KEPERAWATAN
1 Ganguan konsep diri Rabu , S: klien mengatakan merasa
berhubungan dengan 16 desember 2015 bersalah dan kecewa
perasaan keggalan sekunder 03.42
akibat kehilangan calon
anak , dan ditandai dengan : O: klien tampak menangis dan
DS : klien mengatakan marah
perutnya mules dan keluar
darah dari alat kelaminnya A:masalah belum teratasi
DO :
- klien nampak
meringis kesakitan, P: intervensi dilanjutkan
tampak meringis diruang keperawatan
dan marah
- ada darah yang
keluar dari alat
kelaminya
- peningkatan
ketergantungan pada
suami
- klien nampak
menutup diri
vital sign :
TD : 130/90 mmHg
S : 37,4 oC
N : 84 x/m
P : 20 x/m

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
a. Pengertian Psikososial
Psikososial adalah setiap perubhan dalam kehidupan individu, baik yang
bersifat psikologis maupun social yang mempunyai pengaruh timbal balik , sebagai
akibat terjadinya perubahan social dan atau gejalak social dalam masyarakat yang
dapat menimbulkan gangguan jiwa (depker, 2011).

b. Konsep Dasar Psikososial


1. Kosep diri adlah semua perasaan kepercayaan dan nilai yang diketahui tentang
dirinya dengan memengaruhi individu dalam bersosialisai dengan orang lain .
konsep diri berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan
membedakan dirinya dengan orang lain.
2. Stress merupakan bagian dari kehidupan yang mempunyai efek positif dan
negative yang di sebabkan karena perubahan lingkungan.
3. Perubahan dari suatu kedaan dari respons akibat stressor di sebut adaptasi.
Adaptasi sesungguhnya terjadi apabila adanya keseimbangan antara lingkungan
internal dan eksternal.

DAFTAR PUSTAKA

Allen,Carol Vestal, 1998. Memahami Proses Keperawatan Dengan Pendidikan Latihan ,


Alih Bahasa Cristantie Effendi, Jakarta : EGC

http:///E:/Kdm/Psikososial3.Html

http:///E:/Kdm/Konsep.Dasar.psikososial

http:///E:/Kdm/Kebutuhan-Dasar-Manusia-Psikososial.Html

http://Bayoesmartboy.Blogspot.com/2008/04/Perkembangan-psikososial-Erikson.

Yudianto,Andi. 2008. Perkembangan Psikososial Erikson.

Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai