Disusun oleh :
Rista Hernidawati
NIM. P1337420918123
E. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
2. Perawat perlu mengkaji data demografi, riwayat kesehatan dahulu, kegiatan
hidup klien sehari-hari, keadaan fifik, status mental, hubungan interpersonal
serta riwayat personal dan keluarga
a. Data demografi
Pengkajian data demografi meliputi nama, tempat dan tanggal lahir klien,
pendidikan, alamat orang tua, serta data lain yang dianggap perlu diketahui.
Riwayat kelahiran, alergi, penyakit dan pengobatan yang pernah diterima
klien, juga perlu dikaji. Selain itu kehidupan sehari-hari klien meliputi
keadaan gizi termasuk berat badan, jadwal makan dan minat terhadap
makanan tertentu, tidur termasuk kebiasaan dan kualitas tidur, eliminasi
meliputi kebiasaan dan masalah yang berkaitan dengan eliminasi, kecacatan
dan keterbatasan lainnya.
b. Fisik
Dalam pengkajian fisik perlu diperiksa keadaan kulit, kepala rambut, mata,
telinga, hidung, mulut, pernapasan, kardiovaskuler, musculoskeletal dan
neurologis klien. Pemeriksaan fisik lengkap saat diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh gangguan fisik terhadap perilaku klien. Misalnya
klien yang menderita DM atau asma sering berperilaku merusak dalam
usahanya untuk mengendalikan lingkungan. Selain itu hasil pemeriksaan fisik
berguna sebagai dasar dalam menentukan pengobatan yang diperlukan.
Bahkan untuk mengetahui kemungkinan bekas penganiayaan yang pernah
dialami klien.
c. Status mental
Pemeriksaan status mental klien bermanfaat untuk memberikan gambaran
mengenai fungsi ego klien. Perawat membandingkan perilaku dengan tingkat
fungsi ego klien dari waktu ke waktu. Oleh karena itu status mental klien
perlu dikaji setiap waktu dengan suasana santai bagi klien.
Pemeriksaan status mental meliputi: keadaan emosi, proses berfikir dan isi
pikir, halusinasi dan persepsi, cara berbicara dan orientasi, keinginan untuk
bunuh diri dan membunuh. Pengkajian terhadap hubungan interpersonal klien
dilihat dalam hubungannya dengan orang lain yang penting untuk mengetahui
kesesuaian perilaku dengan usia. Pertanyaan yang perlu diperhatikan perawat
ketika mengkaji hubungan interpersonal klien antara lain:
1) Apakah klien berhubungan dengan orang lain dengan usia sebanya dan
dengan jenis kelamin tertentu.
2) Apa posisi klien dalam struktur kekuasaan dalam kelompok
3) Bagaimana ketermpilan sosial klien ketika menjalin dan berhubungan
dengan orang lain.
4) Apakah klien mempunyai teman dekat.
d. Riwayat personal dan keluarga
Riwayat personal dan keluarga meliputi faktor pencetus masalah, tumbuh
kembang klien, biasanya dikumpulkan oleh tim kesehatan. Data ini sangat
diperlukan untuk mengerti perilaku klien dan membantu menyusun tujuan
asuhan keperawatan.
Pengumpulan data keluarga merupakan bagian penting dari pengkajian
melalui pengalihan fokus dari klien sebagai individu ke sistem keluarga. Tiap
anggota keluarga di beri kesempatan untuk mengidentifikasi siapa yang
bermasalah dan apa yang telah dilakukan oleh keluarga untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL INFANT (0 -18 ) BULAN:
RASA PERCAYA VS TIDAK PERCAYA
A. Pengertian
Perkembangan psikososial anak usia infant adalah proses perkembangan bayi
(0–18 ) bulan, ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang
diawali dengan kepercayaan terhadap orangtua (pengasuh), khususnya ibu. Rasa
aman secara fisik dan psikologis berperan penting dalam pembentukan rasa percaya
bayi.
B. Diagnosa Keperawatan
Potensial mengembangkan rasa percaya
C. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan
Untuk bayi :
1) Merasa aman dan nyaman
2) Dapat mengembangkan rasa percaya
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan bayi yang normal dan
menyimpang.
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anaknya.
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan rasa
percaya.
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan rasa percaya
anaknya.
b. Tindakan Keperawatan
Untuk perkembangan psikososial bayi :
1) Panggil bayi sesuai namanya.
2) Gendong dan memeluk saat bayi menangis.
3) Pada saat bayi menangis segera cari kebutuhan dasar yang terganggu (lapar,
haus, basah dan sakit).
4) Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman bayi.
5) Ajak bayi bermain.
Untuk keluarga
1) Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan bayi normal
dan menyimpang, karakteristik perilaku bayi normal:
a) Tersenyum atau tertawa senang ketika ibunya datang menghampiri.
b) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.
c) Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar, haus, sakit dan gerah).
d) Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak bicara.
e) Mencari suara ibu/orang lain yang memanggilnya.
f) Memeluk tubuh ibu/orang lain saat digendong.
g) Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya.
h) Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya.
2) Informasikan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anak dengan
cara menjaga kenyamanan dan keamanan/keselamatan bayi.
3) Mendemonstrasikan dan melatih keluarga cara menstimulasi perkembangan.
4) Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara menjaga
kenyamanan, keamanan dan keselamatan bayi.
ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL TODDLER (18 – 36) BULAN :
KEMANDIRIAN VS RAGU-RAGU/MALU
A. Pengertian
Perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak usia 18 bulan – 3 tahun,
adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan
kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk
mempelajari dunianya. Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhanya, seperti
terlalu dilindungi atau dikendalikan, maka anak anak akan merasa ragu-ragu, takut,
tidak berani dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan
bergantung pada orang lain. Sebab itu penting bagi orangtua atau pengasuh untuk
memahami dan memiliki kemampuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai
tugas perkembangannya yaitu kemandirian.
B. Diagnosa Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian
C. Batasan Karakteristik
1. Bergaul dan mandiri :
a. Mengenal dan mengakui namanya
b. Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
c. Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air, ketinggian,
warna dan bentuk benda)
d. Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya minum
sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
e. Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
f. Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
g. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
h. Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
i. Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
j. Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
k. Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
2. Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2 hitungan.
3. Motorik halus
Mampu membuat garis lurus.
4. Berbicara, berbahasa dan kecerdasan :
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
D. Intervensi Keperawatan
Tujuan :
Untuk anak
a. Mengembangkan rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari - hari.
b. Bekerjasama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang lain.
A. Pengertian
Adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 th dimana pada usia ini anak akan
belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan berinisiatif, pengenalan
identitas kelamin, meniru
B. Batasan Karakteristik:
1. Anak suka mengkhayal dan kreatif
2. Anak punya inisiatif bermain dengan alat-alat dirumah
3. Anak suka bermain dengan teman sebaya
4. Anak mudah berpisah dengan orang tua
5. Anak mengerti mana yang benar dan yang salah
6. Anak belajar merangkai kata dan kalimat
7. Anak mengenal berbagai warna
8. Anak membantu melakukan pekerjaan rumah sederhana
9. Anak mengenal jenis kelaminnya
10. Belajar ketrampilan baru melalui permainan
C. Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat dapat
merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut: Potensial mengembangkan
rasa inisiatif
Tindakan keperawatan
1. Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
c. Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulangan (booster)
d. Ajarkan kebersihan diri
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
a. Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
b. Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar-
kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola dll)
c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar
menggambar, menulis, mewarna, menyusun balok dll)
d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain di
rumah
3. Mengembangkan ketrampilan bahasa
a. Kaji ketrampilan bahasa yang dikuasai anak
b. Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
c. Sering mengajak komunikasi
d. Ajari anak belajar membaca
e. Belajar bernyanyi
4. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
d. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft Standar
Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Program Magister
Keperawatan Jiwa FIK UI